a
Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya
Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di Indonesia
dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
Ikhwan Rinaldi
Pidato pada Upacara Pengukuhan sebagai
Guru Besar dalam Bidang Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Jakarta, 14 Oktober 2023

b

c
Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya
Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di Indonesia
dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
Ikhwan Rinaldi
Pidato pada Upacara Pengukuhan sebagai
Guru Besar dalam Bidang Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Jakarta, 14 Oktober 2023

d

e
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat
Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan
semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.”
(QS. Ali Imran ayat 190-191)

f

1
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh dan selamat pagi
untuk para hadirin.
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas perkenan-Nya
pada kesempatan ini saya diberikan kesempatan untuk menyampaikan
orasi ilmiah di hadapan Bapak dan Ibu sekalian, pada Sidang terbuka Senat
Guru Besar Universitas Indonesia.
Yang terhormat,
1. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
2. Menteri Kesehatan Republik Indonesia
3. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia
4. Ketua dan Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia
5. Rektor dan Wakil Rektor Universitas Indonesia
6. Ketua dan Anggota Senat Akademik Universitas Indonesia
7. Ketua dan Anggota Dewan Guru Besar Universitas Indonesia
8. Para Dekan dan Pimpinan Sekolah di Lingkungan Universitas Indonesia
9. Dekan, Wakil Dekan, dan Seluruh Jajaran Pimpinan Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
10. Ketua dan Anggota Senat Akademik Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia
11. Ketua dan Anggota Dewan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia
12. Direktur Utama dan Jajaran Direksi RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo
13. Para Direktur Rumah Sakit yang tergabung dalam Academic Health
System Universitas Indonesia
14. Para Guru Besar dan Guru Besar Tamu
15. Para Dekan Tamu
16. Para Ketua Departemen dan Ketua Program Studi di Lingkungan
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

2Ikhwan Rinaldi
17. Para Teman Sejawat, Staf Pengajar, Peserta Program Studi Doktor,
Magister, Dokter Spesialis I dan II, Para Mahasiswa dan Alumni, serta
seluruh karyawan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan RSUPN
dr. Cipto Mangunkusumo
18. Bapak dan Ibu para tamu VVIP dan para undangan serta seluruh hadirin
yang saya muliakan
19. Keluarga saya tercinta
Selamat Pagi Para Hadirin dan Pemirsa yang Saya Muliakan
Pada kesempatan yang berbahagia ini, perkenankan saya mengucapkan puji
dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena atas rahmat dan
karunia-Nya kita semua dapat hadir di sini dalam keadaan sehat wal’afiat.
Shalawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
Shallallahu ‘ Alaihi wa Sallam, beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya
serta para pengikutnya yang setia dan jujur mengikuti ajaran Beliau
sampai ke akhir zaman. Selanjutnya, saya ingin menyampaikan betapa
saya merasa terhormat untuk dapat menyampaikan pidato pengukuhan
saya sebagai Guru Besar Tetap di bidang Hematologi dan Onkologi Medik
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Kini, perkenankanlah saya
menyampaikan pidato pengukuhan yang berjudul:
Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan
Kualitas Pelayanan Kanker di Indonesia dalam Rangka Menuju
Indonesia Emas 2045

3Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
Hadirin yang saya muliakan,
Data GLOBOCAN 2020 memperkirakan adanya 19,3 juta kasus kanker baru
dan hampir 10 juta kematian akibat kanker pada tahun 2020. Kanker payudara
perempuan menduduki peringkat pertama sebagai kanker tersering, dengan
perkiraan 2,3 juta kasus baru (11,7%), diikuti kanker paru (11,4%), kanker
kolorektral (10%), kanker prostat (7,3%) dan kanker lambung (5,6%). Kanker
paru masih tetap menjadi penyebab utama kematian akibat kanker, dengan
perkiraan 1,8 juta kematian (18%), diikuti oleh kanker kolorektal (9,4%),
kanker hati (8,3%), kanker lambung (78,7%) dan kanker payudara pada
perempuan (6,9%). Angka kematian kanker payudara pada perempuan dan
kanker serviks lebih tinggi pada negara yang sedang berkembang (sekitar 15
kematian per 100.000 penduduk) dibandingkan dengan negara yang sudah
berkembang (12,8 kematian per 100.000 penduduk secara berurutan). Beban
kanker global diperkirakan menjadi 28,4 juta kasus pada tahun 2040 yang
berarti meningkat 47% dari tahun 2020, dengan peningkatan lebih besar
pada negara-negara yang sedang berkembang (64%-95%) dibandingkan
dengan negara-negara yang sudah berkembang (32%-56%). Hal ini terjadi
karena adanya perubahan demografik, dan mungkin dieksaserbasi lebih jauh
lagi dengan peningkatan faktor risiko yang berhubungan dengan globalisasi
dan pertumbuhan ekonomi.
1
Penelitian tentang insidens, mortalitas, beban, dan tren kanker
early-onset (awitan dini = kanker yang terjadi pada usia <50 tahun) di
dunia menunjukkan bahwa insidens global kanker awitan dini meningkat
sebesar 79,1% pada periode 1990-2019. Pada periode yang sama, terjadi
pula peningkatan jumlah kematian akibat kanker awitan dini sebesar
27,7%. Pada tahun 2019, kanker payudara yang terjadi pada usia < 50 tahun
menyebabkan hilangnya waktu 348,1 tahun per 100.000 penduduk untuk
menjalani hidup yang sehat sedangkan kanker trakea, bronkus, dan paru-
paru yang terjadi pada usia < 50 tahun menyebabkan hilangnya waktu 167,6
tahun per 100.000 penduduk untuk menjalani hidup yang sehat. Semakin
banyak waktu yang hilang berarti semakin besar beban penyakitnya. Kanker
payudara mempunyai beban penyakit yang lebih besar daripada kanker
trakea, bronkus dan paru.
2

4Ikhwan Rinaldi
Pada penelitian lain ditunjukkan bahwa pada tahun 2030 akan
terjadi peningkatan jumlah insidens kanker awitan dini sebesar 31%
diiringi peningkatan jumlah kematian akibat kanker awitan dini sebesar
21%. Peningkatan morbiditas kanker awitan dini terjadi seiring dengan
peningkatan SDI (Indeks Sosiodemografi/Sociodemographic Index)
sedangkan angka kematian menurun drastis ketika terjadi peningkatan
SDI dari 0,7 menjadi 1. Indeks sosiodemografi menggambarkan kondisi
ekonomi yang dilihat dari pendapatan perkapita; kondisi pendidikan yang
dilihat dari jumlah penduduk yang menyelesaikan pendidikan menengah
atas dan perguruan tinggi; serta laju kelahiran negara-negara di dunia.
Indeks tersebut dinyatakan dalam bentuk skala 0 sampai dengan 1. Semakin
tinggi nilai SDI maka semakin baik kondisi perkembangan sosial ekonomi
suatu negara yang tentunya akan sangat mempengaruhi kondisi kesehatan
masyarakat di negara tersebut.
2

Asia merupakan daerah yang padat penduduk dan beragam dengan
60% populasi dunia hidup di sana. Karena perkembangan sosioekonomi
yang terus menerus dan perbaikan pelayanan perawatan kesehatan, angka
harapan hidup di Asia meningkat secara bermakna. Diperkirakan proporsi
orang berusia 60 tahun ke atas dapat mencapai 25% pada tahun 2050. Hal
tersebut diperkirakan akan meningkatkan beban kanker secara substansial
di negara-negara Asia. Ditambah lagi adanya transisi gaya hidup seperti
merokok, minum alkohol, pola diet, diabetes dan gangguan lipid karena
urbanisasi, westernisasi, dan globalisasi yang mungkin telah berkontribusi
pada perubahan beban kanker di Asia.
3
Pada tahun 2020, insidens kanker di Asia adalah sebesar 169,1 kasus
per 100.000 penduduk, yang merupakan 49,3% dari beban insidens kanker
global. Kanker tersering adalah kanker paru (13,8%), payudara (10,8%), dan
kolorektal (10,6%). Mortalitas kanker di Asia adalah sebesar 101,6 kematian
per 100.000 penduduk, yang merupakan 58,3% kematian kanker global,
dengan kanker paru (19,2%), kanker hati (10,5%) dan kanker lambung (9,9%)
sebagai kanker yang paling sering menyebabkan kematian. Insidens kanker
meningkat pada populasi perempuan terutama di Korea dengan rerata
perubahan persentase tahunan sebesar 5,73. Insidens meningkat pada

5Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
populasi usia <40 tahun, dengan peningkatan tertinggi juga terjadi di Korea
dengan rerata perubahan persentase tahunan pada perempuan sebesar
8,42 dan pada laki-laki sebesar 5,28. Namun demikian, secara keseluruhan
terjadi penurunan mortalitas. Penelitian ini memberi kesimpulan bahwa
terdapat beban insidens dan mortalitas kanker di Asia. Meskipun terjadi
penurunan mortalitas, namun insidennya meningkat terutama pada
populasi perempuan dan usia muda. Penelitian ini menyarankan investigasi
lebih lanjut untuk menyelidiki alasan potensial kecenderungan epidemiologi
ini.
3
Indonesia juga memiliki penelitian yang bersifat registrasi kanker
berbasis rumah sakit. Penelitian di salah satu rumah sakit (RS) di Makassar
yang dipublikasi tahun 2022 memperlihatkan registrasi data kanker di
RS tersebut mulai Januari 2002 hingga Desember 2019. Kanker dengan
insidens tertinggi terjadi pada kanker payudara (1008 kasus (12,9%)),
leukemia (683 kasus (8,7%)), dan kanker serviks (631 kasus (8,1%)), disusul
oleh kanker kolorektal (551 kasus (7%)) dan kanker ovarium (496 kasus
(6,3%)). Leukemia merupakan kanker penyebab kematian tertinggi
(219 kasus (12,7%)), diikuti oleh kanker payudara (198 kasus (11,4%)) dan
kanker kolorektal (147 kasus (8,5%)). Kanker lebih sering ditemukan pada
perempuan (4485 kasus (25,1%)) daripada laki-laki (3339 kasus (42,7%)).
Pasien kanker termuda adalah 6 bulan dan tertua 93 tahun. Kebanyakan
pasien berusia 40-49 tahun (2035 kasus (26%)), diikuti dengan 50-59 tahun
(1962 kasus (25,1%)), 60 tahun ke atas (1653 kasus ( 21,1%)), 30-39 tahun (935
kasus (12%)), yang lebih muda dari 20 tahun (633 kasus (8,1%)), dan 20-29
tahun (606 kasus (7,7%)).
4
Mirip dengan penelitian di Makassar, penelitian di salah satu RS di Jakarta
yang menggunakan data kunjungan pasien tahun 2013 menunjukkan bahwa
dari 4915 kasus kanker yang ditemukan, perempuan (2963 kasus (60,26%))
lebih banyak daripada laki-laki (1952 (39.74%)). Kanker tersering adalah
kanker payudara (13,33%), kanker serviks (12,55%), dan kanker sistem
hematopoietik dan retikuloendotelial (8,97%). Kanker pada perempuan
lebih sering terjadi pada usia 44-54 tahun dengan jumlah 889 kasus (30%)
dan paling sedikit dibawah usia 24 tahun (9,79%), sedangkan kanker pada

6Ikhwan Rinaldi
laki-laki lebih sering ditemukan pada usia 55-64 tahun dengan jumlah 422
kasus (21,64%) dan terendah dibawah 24 tahun (18,85%).
5
Penelitian yang
sama menggunakan data kunjungan pasien tahun 2008-2012 di salah satu
RS di Jakarta menunjukkan bahwa kanker tersering ditemukan adalah
kanker serviks (2.878 kasus/15,8%), kanker payudara (2.459 kasus/13,5%),
kanker hematopoietik dan sistem retikuloendotelial (1.422 kasus/7,8%),
kanker nasofaring (1.338 kasus/7,4%), dan kelenjar getah bening (1.104
kasus/6,1%). Sebagian besar pasien berusia lebih dari 39 tahun (12.483
kasus/68,3%), selebihnya berusia 20-39 tahun (3.971 kasus/21,8%) dan 0-19
tahun (1.807 kasus/9,9%).
6
Ternyata penelitian di Indonesia menghasilkan kesimpulan yang mirip
dengan penelitian global GLOBOCAN 2020 dan penelitian di Asia bahwa
kanker yang sering terjadi adalah kanker payudara. Perempuan lebih sering
terkena kanker daripada laki-laki dan ada kecenderungan munculnya
kanker pada usia lebih muda yakni kurang dari 50 tahun. Namun ada
sedikit perbedaan dengan data di Asia dan global yakni kanker paru tidak
muncul sebagai kanker tersering dan kanker penyebab kematian terbanyak
di Indonesia, paling tidak di salah satu RS di Makassar maupun Jakarta.
Kanker tersering di Indonesia adalah kanker payudara, kanker serviks,
leukemia, dan kanker kolorektal, sedangkan kanker yang menjadi penyebab
kematian terbanyak di Indonesia adalah leukemia, kanker payudara, dan
kanker kolorektal.
Hadirin yang saya hormati,
Disamping ditemukannya usia lebih muda yang mengalami kanker,
penelitian di salah satu RS di Jakarta menunjukkan bahwa pasien kanker
payudara kebanyakan datang ke rumah sakit pada stadium IV (19,9%) diikuti
dengan stadium IIIB (13,13%). Meskipun ada 283 pasien yang tidak dilaporkan
stadiumnya, peneliti menyimpulkan bahwa kanker payudara yang datang ke
rumah sakit sebagian besar setelah stadium lanjut. Hal sama juga tampak
pada pasien kanker serviks yang datang ke rumah sakit. Kebanyakan
pasien kanker serviks datang pada stadium lokal lanjut (36,63%).
5
Sebuah
metaanalisis juga menunjukkan bahwa kanker serviks lebih sering

7Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
ditemukan pada stadium lanjut. Dua puluh lima studi dari 3 wilayah dunia
dengan 53.233 partisipan yang diolah dalam metaanalisis menunjukkan
bahwa secara perkiraan kumpulan prevalensi global keseluruhan dari
kanker serviks adalah 60,66%. Pada analisis subgrup ditunjukkan bahwa
prevalensi stadium lanjut di Afrika 62,6%, di Asia 46,51%, dan di Amerika
Utara 50,16%.
7

Kondisi ini tentu akan mempengaruhi angka harapan hidup pasien
kanker. Kesintasan satu tahun pada pasien yang datang berobat di stadium
awal sangat berbeda dengan stadium lanjut. Sebagai contoh, kanker
kolorektal memiliki kesintasan 1 tahun sebesar 97,7% jika terdeteksi pada
stadium awal dan berubah menjadi 43,9% jika terdeteksi pada stadium
lanjut. Pada kanker paru, kesintasan 1 tahun pasien yang terdeteksi pada
stadium awal adalah 87,3% dan menjadi 18,7% pada stadium lanjut. Di
Amerika, pada umumnya ras kaukasia didiagnosis pada stadium I-II,
sedangkan ras Afrika-Amerika didiagnosis pada stadium IIB ke atas. Salah
satu faktor yang penting adalah faktor sosial ekonomi yang menyebabkan
pasien datang mencari terapi medis setelah kondisi menjadi berat.
5
Menurut
sebuah metaanalisis, status pendidikan dan tempat kediaman merupakan
faktor yang mempengaruhi terjadinya stadium lanjut kanker serviks.
7

Alasan lain terkait pasien kanker yang datang berobat pada stadium lanjut
cukup beragam, mulai dari banyaknya hoaks yang beredar terkait kanker,
tidak semua fasilitas kesehatan mampu melakukan skrining kanker, serta
kepercayaan terhadap pengobatan alternatif.
8,9
Di sisi lain, keterlambatan terapi juga merupakan permasalahan yang
ada di Indonesia. Penelitian di salah satu RS di Jakarta pada Mei-Agustus
2015 pada 294 pasien rawat jalan kanker departemen onkologi radiasi
menunjukkan adanya pasien yang mengalami keterlambatan terapi. Di
antara 294 pasien, 86% pasien mengalami keterlambatan pengobatan.
Keterlambatan pengobatan diamati pada 153 pasien dan 43% di antaranya
memiliki riwayat pengobatan alternatif. Usia lanjut, tingkat pendidikan
rendah, dan riwayat pengobatan alternatif berhubungan dengan
keterlambatan pengobatan pasien dengan nilai kemaknaan statistik
sebesar 0,047; 0,047; dan <0,001 secara berurutan. Ini berarti ketiga faktor

8Ikhwan Rinaldi
tersebut bermakna secara statistik. Sementara itu, 214 pasien mengalami
keterlambatan penyedia layanan, dengan proporsi masing-masing 9%,
36%, dan 80% untuk keterlambatan dokter, sistem diagnosis, dan sistem
perawatan. Semua jenis keterlambatan penyedia layanan berhubungan
bermakna secara statistik dengan keterlambatan pengobatan.
10

Keterlambatan penyedia layanan diklasifikasikan menjadi
keterlambatan dokter dan keterlambatan sistem. Keterlambatan dokter
didefinisikan sebagai keterlambatan rujukan >30 hari dari konsultasi medis
pertama ke dokter spesialis atau penyedia layanan kesehatan di rumah
sakit rujukan yang bisa melakukan prosedur diagnostik. Keterlambatan
sistem diklasifikasikan ke dalam keterlambatan sistem diagnosis
(dari kunjungan pertama ke rumah sakit spesialis atau rujukan untuk
mendiagnosis kanker >30 hari) dan keterlambatan sistem pengobatan
(diagnosis hingga pengobatan definitif pertama >30 hari). Diperkirakan
47% pasien kanker serviks mengalami keterlambatan terapi dengan
stadium IIIB sebagai stadium yang paling banyak ditemukan. Pasien
kanker payudara yang mengalami keterlambatan terapi merupakan 48,3%
kanker payudara yang didiagnosis dengan stadium IIIB. Pasien kanker
nasofaring yang mengalami keterlambatan terapi adalah pasien dengan
stadium IVB, diikuti stadium III. Jadi kebanyakan keterlambatan terapi
terjadi pada pasien dengan stadium tinggi.
10
Penelitian menununjukkan
keterlambatan terapi selama 12 minggu berpengaruh pada prognosis yang
buruk.
11
Penelitian lain di Asia juga menunjukkan bahwa keterlambatan
terapi lebih dari 6 bulan menghasilkan disease free-survival yang lebih
buruk.
12
Hadirin yang saya banggakan,
Masih terkait keterlambatan, keterlambatan pemeriksaan pada kanker
payudara (keadaan ketika pasien kanker payudara datang untuk mengetahui
kondisinya melebihi waktu yang ditentukan (kanker pada stadium III)) dan
faktor-faktor yang berhubungan dengan keterlambatan tersebut juga sudah
pernah diteliti di salah satu RS di Riau tahun 2016. Menurut penelitian ini,
proporsi perempuan yang terlambat melakukan pemeriksaan payudara

9Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
adalah 123 orang (60,6%). Pengetahuan yang kurang memungkinkan
seorang pasien mengalami keterlambatan pemeriksaan sebesar 3,11 kali
lebih besar dibandingkan pasien yang memiliki pengetahuan yang cukup.
Faktor lain yakni pendapatan yang kurang memungkinkan seorang pasien
mengalami keterlambatan pemeriksaan sebesar 2,852 kali lebih besar
dibandingkan pasien yang memiliki pendapatan yang cukup. Jarak menuju
tempat pelayanan kesehatan yang jauh juga memungkinkan seorang pasien
mengalami keterlambatan pemeriksaan sebesar 2,466 kali lebih besar
dibandingkan pasien yang jarak menuju tempat pelayanan kesehatan lebih
dekat. Kondisi tidak merasakan sakit juga dapat meningkatkan kemungkinan
pasien mengalami keterlambatan pemeriksaan sebesar 2,324 kali lebih besar
dibandingkan pasien yang merasakan gejala tertentu.
13
Keterlambatan terapi kanker ditengarai juga disebabkan oleh adanya
penggunaan terapi komplementer dan alternatif pada sebagian besar
populasi Indonesia. Penelitian kualitatif di dua rumah sakit di Sumatera
Utara pada 15 pasien kanker stadium lanjut di bulan Juli sampai Desember
2013 menunjukkan bahwa terapi komplementer dan alternatif lebih dipilih
daripada terapi medis, memilih terapi medis sebagai pilihan terakhir,
mengintegrasikan terapi komplementer sebagai terapi suportif pada terapi
medis, sumber-sumber eksternal mempengaruhi keputusan, mengurangi
perasaan negatif dengan berserah diri pada Tuhan dan kurangnya
keterlibatan pelayanan kesehatan dasar.
14
Dampak kanker stadium lanjut tidak hanya menimbulkan buruknya
prognosis dan ketahanan hidup pasien tetapi juga berdampak pada biaya
pelayanan kesehatan. Suatu penelitian pada sebuah lembaga asuransi
menunjukkan bahwa anggota yang terdiagnosis kanker pada tahun 2016-
2020 ada 20.422 yang meliputi kanker payudara, kanker serviks, kanker
kolorektal, kanker paru, kanker ovarium atau kanker prostat. Biaya rerata
meningkat berdasarkan stadium diagnosis semua kanker pada tahunan
dan tingkat kumulatif sampai 4 tahun pasca diagnosis. Kumulatif rerata
biaya berkembang sepanjang waktu relatif dengan laju yang sama pada
stadium I-III dan lebih dramatis lagi pada stadium IV, kecuali kanker serviks
dan kanker paru yang relatif stabil atau sedikit fluktuatif diantara berbagai

10Ikhwan Rinaldi
stadium dan kanker ovarium dimana stadium III dan IV meningkat lebih
tajam dibandingkan dengan stadium I dan II. Rerata tahunan dan kumulatif
biaya kesehatan sampai 4 tahun pasca diagnosis lebih tinggi secara
signifikan pada anggota yang terdiagnosis stadium lebih lanjut daripada
yang lebih awal. Oleh karena itu, penting untuk menemukan kanker dalam
stadium awal untuk mengurangi biaya yang harus dikeluarkan baik tahunan
maupun kumulatif sampai 4 tahun pasca diagnosis.
15
Biaya yang lebih tinggi pada stadium lebih lanjut daripada stadium
lebih awal tidak terlepas dari perkembangan ilmu kedokteran terkait
kanker. Beberapa obat baru bermunculan sebagai terapi pilihan pada
kanker, khususnya stadium lanjut. Obat-obat tersebut bukan lagi dalam
golongan kemoterapi, tetapi sudah masuk dalam golongan obat baru yakni
terapi target dan imunoterapi. Terapi target dan imunoterapi ini muncul
atas dasar pemeriksaan khusus yang dapat menentukan keberhasilan
pengobatan yang akan diberikan. Pada kanker paru adenokarsinoma
stadium lanjut memerlukan pemeriksaan PDL-1, mutasi EGFR dan ‘mutasi’
ALK untuk menentukan terapi mana yang terpilih pada pasien tersebut.
PDL-1 yang positif lebih dari 50% merupakan kondisi terpilih untuk obat
imunoterapi monoterapi saja seperti pembrolizumab. Mutasi EGFR yang
positif pada exon 19 dan 21 merupakan konsisi terpilih untuk obat anti-
EGFR seperti osimertinib, gefitinib, erlotinib, dan afatinib. ‘Mutasi’ ALK yang
positif merupakan kondisi terpilih untuk obat anti-ALK seperti brigatinib,
alectinib, entrectinib, dan ceritinib. Jika semua penanda tersebut negatif
maka terapi pilihannya adalah kemoterapi.
16

Pada kanker payudara stadium lanjut dengan tiga reseptor negatif
(reseptor estrogen negatif, reseptor progesteron negatif dan reseptor
Her-2 negatif) mulai diperkenalkan gen BRCA-1 dan BRCA-2 dan PDL-1
sebagai penentu pengobatan. Pada pasien dengan BRCA-1 dan BRCA-2
positif pilihan terapinya ada anti BRCA-1 dan anti BRCA-2 seperti Olaparib
(penghambat PARP-1). Pada pasien dengan PDL-1 dengan skor > 1% dapat
diberikan imunoterapi dan kemoterapi seperti atezolizumab dan nab-
paclitaxel atau pembrolizumab dan kemoterapi apapun. Pada kondisi kedua
penanda negatif, pilihan terapi adalah kemoterapi. Hal ini telah tercantum

11Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
dalam berbagai pedoman pengobatan kanker di dunia berdasarkan bukti-
bukti ilmiah yang terpercaya. Imunoterapi adalah obat yang membunuh
sel kanker melalui pengaktifan sel imun pasien kanker. Terapi target
adalah obat yang membunuh sel kanker melalui penanda yang merupakan
pengendali terjadinya kanker. Misalnya pada kanker paru dikendalikan oleh
mutasi EGFR maka terapi target akan bekerja menghambat mutasi EGFR
ini.
17–20
Imunoterapi dan terapi target memerlukan pemeriksaan khusus
untuk menentukan ada tidaknya penanda agar pemberian obatnya tepat
guna. Ketepatgunaan pengobatan dan juga pemeriksaan ini melahirkan
istilah Pengobatan Presisi (Precision Medicine). Pengobatan presisi adalah
pendekatan terapi dan pencegahan penyakit yang memperhitungkan
variabilitas dalam gen, lingkungan, dan gaya hidup tiap orang. Meksipun
relatif baru, konsep pengobatan presisi sebenarnya sudah ada ketika
terdapat penggolongan dan pemasangan darah donor dengan pasien yang
membutuhkan transfusi. Dengan adanya konsep ini maka risiko komplikasi
menjadi berkurang dan luaran menjadi lebih baik.
21

Di era pengobatan presisi, pemeriksaan molekuler memegang peranan
penting. Kajian literatur mengenai Leukemia Granulositik Kronik (LGK) yang
pernah saya lakukan menunjukkan bahwa pemeriksaan mutasi BCR-ABL1
pada pasien LGK sangat diperlukan karena mutasi BCR-ABL1 merupakan
penyebab tersering resistensi terhadap penghambat tirosin kinase.
Penghambat tirosin kinase sendiri merupakan terapi lini pertama pasien
LGK, kecuali pada ibu hamil. Pasien yang resisten terhadap penghambat
tirosin kinase akan diberikan jenis obat yang masih efektif untuk mutasi
tersebut. Sebagai contoh, pasien dengan mutasi T315I direkomendasikan
untuk diberi ponatinib saja karena pasien dengan mutasi tersebut resisten
terhadap penghambat tirosin kinase lainnya. Pasien dengan mutasi Y253H,
E255V/K, F359V/I/C dapat diobati dengan dasatinib, bosutinib, atau
ponatinib.
22
Pemeriksaan molekuler juga berperan dalam menentukan luaran
pengobatan pasien. Saya pernah meneliti mengenai hubungan antara
mutasi FLT3-ITD dengan kesintasan satu tahun pasien leukemia mieloid

12Ikhwan Rinaldi
akut di Indonesia. Dari studi tersebut, sebanyak 11 dari 51 pasien memiliki
mutasi FLT3-ITD. Tidak ditemukan hubungan antara mutasi FLT3-ITD
dengan kesintasan satu tahun yang artinya kelangsungan hidup 1 tahun
pasien leukemia mieloid akut tidak dipengaruhi oleh mutasi FLT3-ITD.
Hasil studi tersebut serupa dengan studi lain yang dilakukan pada 320
pasien di Cina dan pada 100 pasien di Italia yang juga menemukan bahwa
kelangsungan hidup 1 tahun pasien leukemia mieloid akut tidak dipengaruhi
oleh mutasi FLT3-ITD. Sebelum melakukan penelitian tersebut, sebenarnya
dari kajian sistematik dan metaanalisis mengenai mutasi FLT3-ITD pada
pasien leukemia mieloid akut yang saya dan tim lakukan mendapatkan hasil
bahwa mutasi FLT3-ITD berdampak buruk pada kesintasan pasien leukemia
mieloid akut.
23
Adanya perbedaan hasil antara dua studi yang saya lakukan
tersebut diduga karena terdapat pengaruh ras pada prognosis pasien
leukemia mieloid akut. Studi kohort yang homogen secara sitogenetika
menunjukkan bahwa memang terdapat pengaruh ras pada prognosis
seseorang. Kesintasan orang kaukasia lebih baik dibandingkan dengan
orang Afrika dan Hispanik.
24
Tidak dapat dipungkiri bahwa pengobatan presisi ini membutuhkan
biaya yang tinggi. Pemeriksaan perubahan gen dan protein bisa mahal,
terutama jika banyak perubahan yang diperiksa, dan asuransi mungkin
tidak membiayai semua pemeriksaan. Pemeriksaan yang dilakukan untuk
mengetahui mutasi gen yang diturunkan mungkin dapat meningkatkan
biaya penanganan kanker. Dengan kata lain akan lebih murah untuk deteksi
dini daripada melakukan pemeriksaan yang sifatnya presisi tersebut.
Pada pasien yang perlu pilihan terapi terbaik, terapi target spesifik atau
imunoterapi, berdasarkan perubahan gen atau protein, membutuhkan
biaya yang tinggi untuk mendapatkan kedua jenis obat tersebut.
21
Bapak, Ibu, Saudara, Saudari yang terhormat,
Berdasarkan data dari BPJS Kesehatan pada tahun 2019-2021, kanker
masuk ke dalam 8 penyakit dengan beban pendanaan paling besar di
Indonesia dan meraih peringkat kedua. Jumlah kasus kanker paling
banyak terjadi pada tahun 2019, yaitu tercatat sejumlah 2.743.858 kasus

13Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
dengan total pembiayaan mencapai Rp 4,12 triliun. Pada tahun berikutnya,
kasus kanker menurun menjadi 2.553.033 kasus dan terdapat penurunan
pembiayaan menjadi Rp 3,58 triliun. Namun kasus kanker kembali naik pada
tahun 2021 menjadi 2.595.520 dan menghabiskan pembiayaan sebesar Rp
3,5 triliun. Oleh karena itu, total pendanaan yang diberikan kepada penyakit
kanker pada tahun 2019-2021 adalah Rp 11,21 triliun yang merupakan 18,26%
dana total BPJS Kesehatan.
25
Sebuah studi berusaha membandingkan hubungan besaran
pengeluaran kesehatan dengan luaran kanker di berbagai negara.
Pengeluaran kesehatan diukur dengan health expenditure per capita
(HEpc) atau jumlah pengeluaran suatu negara untuk kesehatan, baik dari
sektor pemerintah maupun privat, dibandingkan jumlah populasi di negara
tersebut. Sedangkan luaran kanker dinilai menggunakan site-standardized
proxy relative survival (SS-RS). Proksi SS-RS kanker merupakan komplemen
rasio mortalitas / insiden kanker terstandar usia yang diolah dengan
memperhitungkan berbagai pola kanker spesifik negara. Semakin tinggi
nilai proksi SS-RS menunjukkan semakin rendahnya tingkat kematian kasus
/ case fatality rate akibat kanker. Indikator ekonomi dari berbagai negara
yang terdaftar di World Bank kemudian dikorelasikan dengan proksi SS-
RS yang sesuai. Tiga negara dengan proksi SS-RS tertinggi adalah Korea,
Australia, dan Norway. Ketiga negara ini memiliki kesamaan, yaitu memiliki
nilai HEpc yang tinggi. Studi ini memperkirakan untuk bisa mencapai
nilai SS-RS sebesar 0,35, 0,45, dan 0,55 masing-masing dibutuhkan dana
sebesar US$328, US$1260, dan US$4840 atau bila dikonversikan ke rupiah
masing-masing sekitar 5 juta rupiah, 19,5 juta rupiah, dan 75 juta rupiah.
26,27

Indonesia masih memiliki tugas besar untuk menyusul dengan nilai HEpc
pada tahun 2020 sebesar US$132,96 atau setara 2 juta rupiah. Jika ingin
mencapai nilai SS-RS sebesar 0,55, maka setiap orang di Indonesia perlu
meningkatkan anggaran keuangan untuk kesehatan sebesar 73 juta rupiah.
28

Studi tersebut menyimpulkan jika negara dengan penghasilan menengah
ke bawah, termasuk indonesia, ingin meningkatkan angka survival kanker
di negara masing-masing, peningkatan anggaran kesehatan sangat perlu
dipertimbangkan.
29

14Ikhwan Rinaldi
Hadirin yang saya muliakan,
Besarnya proporsi pasien kanker stadium lanjut yang datang ke rumah
sakit rujukan kemungkinan tidak lepas dari rendahnya cakupan deteksi
dini beberapa jenis kanker terutama kanker payudara dan kanker serviks.
Deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks yang merupakan kanker
tersering dan menyumbang angka kematian yang juga besar, masih
rendah cakupannya. Pada tahun 2017, cakupan deteksi dini Inspeksi Visual
Asam Asetat (IVA) untuk kanker serviks dan Pemeriksaan Payudara Klinis
(SADANIS) untuk kanker payudara sebesar 3.038.296 atau sekitar 8.1%.
30

Angka cakupan deteksi dini tersebut berbeda jauh dengan Amerika yang
berhasil mencapai 57,1% untuk kanker payudara, 39% untuk kanker serviks,
dan 36,3% untuk kanker prostat.
31
Deteksi dini memiliki peranan yang
penting dalam mangurangi beban kanker. Sebuah studi di Inggris berusaha
mempelajari dampak deteksi dini kanker serviks terhadap mortalitas
kanker serviks. Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa deteksi dini yang
dilakukan secara rutin berhubungan dengan 67% pengurangan kanker
stadium 1A dan 95% pengurangan kanker serviks stadium 3 atau stadium
lanjut. Deteksi dini kanker serviks di Inggris sampai tahun 2013 diperkirakan
dapat mencegah kematian akibat kanker serviks pada semua usia sebesar
70%. Jika setiap orang melakukan deteksi dini secara rutin, sebanyak 83%
kematian akibat kanker serviks dapat dicegah.
32
Studi lain mengenai program skrining nasional kanker di Asia
menunjukkan bahwa Korea merupakan salah satu negara yang berhasil
menurunkan angka insidens kanker serviks dengan adanya program
skrining kanker nasional. Program skrining kanker serviks nasional di Korea
sudah ada sejak tahun 1999. Pada tahun 2015, terjadi penurunan insidens
kanker serviks dari 16,3 kasus per 100.000 penduduk menjadi 9,1 kasus per
100.000 penduduk. Program skrining kanker nasional korea dapat diakses
oleh penerima Medical Aid dan peserta Asuransi Kesehatan Nasional.
Korea mempunyai sistem asuransi kesehatan masyarakat tunggal dengan
cakupan universal dan dioperasikan oleh Layanan Asuransi Kesehatan
Nasional (National Health Insurance Service/NHIS). Program Medical Aid
merupakan program yang diperuntukkan bagi masyarakat dengan tingkat

15Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
pendapatan rendah yang tidak mampu membayar layanan kesehatan.
Saat ini, program skrining kanker nasional Korea menyediakan skrining
untuk kanker lambung, hati, kolorektal, payudara, serviks, dan paru-paru.
Program skrining kanker serviks nasional Korea menyediakan skrining
gratis menggunakan sitologi setiap 2 tahun. Populasi sasaran skrining
kanker serviks tersebut adalah perempuan berusia 30 tahun ke atas hingga
tahun 2015, namun pada tahun 2016 diperluas menjadi wanita berusia 20
tahun ke atas.
33
Bapak, Ibu, Saudara, Saudari yang saya hormati,
Kecenderungan munculnya kanker pada usia yang lebih muda yakni kurang
dari 50 tahun dan pada jenis kelamin perempuan serta tingginya proporsi
kanker yang ditemukan pada stadium lanjut menjadi ancaman bagi
dunia, terutama Indonesia yang akan mencapai puncak bonus demografi
pada tahun 2045. Bonus demografi yang dimaksud adalah ketika terjadi
peningkatan penduduk usia produktif (16-65 tahun) di suatu negara yang
diikuti dengan penurunan angka kelahiran dan kematian. Jumlah penduduk
Indonesia mencapai 275,36 juta jiwa pada Juni 2022. Dari jumlah tersebut,
ada 190,83 juta jiwa (69,3%) penduduk Indonesia yang masuk kategori
usia produktif, 67,16 juta jiwa (24,39%) penduduk usia belum produktif
dan sebanyak 17,38 juta jiwa (6,31%) merupakan kelompok usia sudah
tidak produktif. Pada rentang tahun 2020 sampai 2030 Indonesia akan
mengalami bonus demografi. Puncak peningkatan jumlah penduduk usia
produktif ini diperkirakan tepat saat Indonesia berusia 100 tahun yaitu 2045.
Kondisi ini selanjutnya disebut sebagai Indonesia Emas 2045. Oleh karena
itu, perlu ada persiapan agar tidak terjadi bencana, beberapa diantaranya
dengan meningkatkan kualitas penduduk melalui intervensi kesehatan dan
pendidikan.
34,35
Bonus demografi yang diperkirakan mencapai puncaknya di tahun
2045 (Indonesia Emas 2045) berpotensi meningkatkan beban kanker
seiring adanya kecenderungan peningkatan kanker awitan dini di dunia.
Diperlukan upaya untuk mencegah kemungkinan tersebut. Sebenarnya,
sekitar sepertiga hingga setengah kasus kanker memiliki potensi untuk

16Ikhwan Rinaldi
dicegah. Proporsi tersebut diperkirakan akan terus meningkat seiring
dengan pemahaman yang lebih baik mengenai faktor risiko kanker dan
perkembangan intervensi pencegahan kanker.
36
Langkah pertama yang berperan penting dalam upaya pencegahan
kanker adalah edukasi. Edukasi merupakan faktor pelindung independen
yang mendukung kesehatan. Edukasi yang disampaikan di lokasi yang
nyaman bagi masyarakat (misalnya, pusat komunitas atau sekolah) dan
dengan bahasa yang mudah dipahami berperan penting dalam upaya
pencegahan kanker. Tujuan utama dari edukasi adalah untuk membuat
masyarakat memahami kanker, terutama terkait pencegahan kanker yang
berhubungan erat dengan faktor risiko kanker.
37

Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) menjadi garda terdepan
dalam upaya pencegahan kanker melalui upaya promotif dan preventif.
Tenaga kesehatan yang bertugas di FKTP perlu dibekali ilmu yang cukup
terkait onkologi supaya dapat memberikan edukasi yang baik pada
masyarakat. Akan tetapi, studi di Inggris yang menganalisis pengalaman
belajar onkologi mahasiswa kedokteran menunjukkan bahwa tingkat
kepuasan mahasiswa kedokteran terhadap kualitas dan kuantitas
pengajaran onkologi selama menjalani pendidikan kedokteran masih
rendah.
38
Survei yang dilakukan pada mahasiswa kedokteran tahun terakhir
di Australia dan Selandia Baru menunjukkan hasil bahwa kurang dari separuh
mahasiswa merasa percaya diri dalam melakukan anamnesis maupun
pemeriksaan fisis pasien kanker.
39
Penelitian lain di Kanada menunjukkan
bahwa onkologi menduduki peringkat sebagai spesialisasi yang paling buruk
diajarkan selama pendidikan kedokteran menurut mahasiswa kedokteran
maupun sivitas akademik fakultas.
40
Belum ada studi serupa di Indonesia.
Hal ini merupakan peluang bagi peneliti pendidikan kedokteran Indonesia
untuk meneliti hal ini. Meskipun demikian, tentu kita harus mengantisipasi
terjadinya kondisi tersebut di Indonesia.
Hasil sebuah penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa kedokteran
yang lebih sering memperoleh paparan klinis mengenai kasus kanker
mengalami peningkatan kompetensi dalam melakukan konseling
pencegahan kanker.
41
Penelitian lain menunjukkan bahwa kepercayaan

17Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
diri mahasiswa kedokteran saat melakukan konseling pencegahan kanker
dapat ditingkatkan dengan menonton rekaman konseling dan role-play
terkait pencegahan kanker disertai umpan balik dari teman sebaya.
42

Penelitian yang dilakukan pada mahasiswa kedokteran Australia dan
mahasiswa kedokteran negara lain menunjukkan bahwa mereka yang
menerapkan perilaku hidup sehat selama menjalani pendidikan kedokteran
lebih mudah memberikan konseling kepada pasien terkait tindakan
pencegahan serupa.
43–45
Dari studi-studi tersebut, dapat diketahui bahwa
paparan klinis yang sering serta berbagai metode pembelajaran onkologi
dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa kedokteran terkait kanker.
Penerapan perilaku hidup sehat sejak menjalani pendidikan kedokteran
berperan penting dalam upaya edukasi pencegahan kanker kepada
masyarakat.
Poin penting lain dari kanker yang perlu dipahami oleh tenaga
kesehatan ialah terkait deteksi dini. Seperti yang sempat saya sebutkan
sebelumnya, di banyak negara, deteksi dini berperan penting dalam upaya
pengendalian kanker. Mamografi, Ultrasonografi (USG) payudara, dan
pemeriksaan payudara sendiri merupakan beberapa pilihan modalitas
skrining kanker payudara. Pemeriksaan payudara sendiri atau yang dikenal
dengan sebutan SADARI sangat mudah dilakukan dan dapat diajarkan oleh
tenaga kesehatan di FKTP kepada masyarakat. Deteksi dini kanker serviks
dengan pemeriksaan IVA ataupun Pap Smear dapat dilakukan di FKTP.
Pada beberapa jenis kanker seperti halnya kanker paru yang membutuhkan
pemeriksaan low dose lung computed tomography (LDCT) untuk deteksi
dini ataupun kanker kolorektal yang membutuhkan pemeriksaan fecal
occult blood test (FOBT) untuk deteksi dini, pemeriksaan memang tidak
dapat dilakukan di FKTP.
46
Akan tetapi, tenaga kesehatan berperan penting
dalam menjelaskan modalitas tersebut sebelum akhirnya merujuk pasien
ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut (FKTL). Oleh karena itu, pemahaman
mengenai metode deteksi dini penting untuk dimiliki oleh tenaga kesehatan,
terutama yang bertugas di FKTP.
Studi menunjukkan bahwa pasien yang memahami penyakit dan
pengobatan yang akan diterima, lebih patuh dalam menjalani terapi, yang

18Ikhwan Rinaldi
pada akhirnya akan memberikan luaran pengobatan yang lebih baik.
47

Oleh karena itu, dokter memiliki peranan yang penting dalam memberikan
edukasi terkait kanker, utamanya pilihan pengobatan yang dapat diterima
pasien. Dokter yang mampu menjelaskan metode pengobatan kanker pada
pasien akan meningkatkan pemahaman pasien terkait pengobatan kanker.
Meskipun pengobatan kanker dilakukan di FKTL, tenaga kesehatan di FKTP
seharusnya dapat menjelaskan pengobatan yang evidence-based sehingga
pasien kanker dapat mengetahui pengobatan yang efikasi dan keamanannya
sudah teruji. Dengan demikian, penguatan di bidang pendidikan onkologi
menjadi penting untuk dilakukan.
Penguatan di bidang pendidikan onkologi juga perlu dilakukan pada
tahap residensi. Sebuah survei yang dilakukan di Kanada menunjukkan
bahwa pendidikan onkologi dirasa masih kurang oleh 63% residen ilmu
penyakit dalam. Mereka menyatakan bahwa setelah menyelesaikan rotasi
onkologi, mereka merasa kurang siap menangani penyakit yang berkaitan
dengan onkologi. Sebanyak 82% ahli onkologi di Kanada berpendapat bahwa
sebenarnya mereka merasa pendidikan onkologi di tahap residensi ilmu
penyakit dalam masih kurang. Mereka juga mengatakan bahwa penyakit yang
berhubungan dengan onkologi lebih sedikit diajarkan dibandingkan dengan
penyakit yang tidak berkaitan dengan onkologi. Para ahli onkologi tersebut
menyatakan bahwa penentuan tujuan pembelajaran yang jelas, pembelajaran
melalui buku ataupun internet dapat bermanfaat bagi peserta didik.
48

Studi lain menunjukkan bahwa sekitar sepertiga residen ilmu penyakit
dalam yang telah menyelesaikan rotasi hematologi-onkologi di pusat
kanker komprehensif menyatakan adanya peningkatan pengetahuan
onkologi. Studi tersebut juga menyatakan bahwa sebagian besar residen
ilmu penyakit dalam menjadi tertarik dengan bidang hematologi-onkologi
setelah melalui rotasi klinik tersebut.
49
Akan tetapi, hal yang berkebalikan
ditemukan pada studi lain. Dalam studi tersebut dikatakan bahwa residen
ilmu penyakit dalam mengalami penurunan minat terhadap bidang
hematologi-onkologi setelah melalui rotasi pada layanan rawat inap
hematologi-onkologi.
50
Tampaknya persepsi residen terhadap pengalaman
belajar onkologi dipengaruhi oleh lingkungan pembelajaran.
51

19Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
Penguatan di bidang pendidikan onkologi pada tahap dokter umum
maupun residensi dapat dilakukan dengan memastikan peserta didik
memiliki kompetensi yang cukup untuk menjalankan praktik klinis setelah
lulus. Agar dapat memastikan peserta didik memiliki kompetensi yang
cukup, diperlukan instrumen assessment yang memadai. Entrustable
professional activity / EPA (aktivitas profesional yang dipercayakan)
merupakan salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk menilai
kompetensi peserta didik di lingkungan kerja klinis. EPA dapat diartikan
sebagai praktik profesional yang dapat dipercayakan pada peserta didik
segera setelah peserta didik tersebut dianggap mampu melakukan praktik
profesional yang dipercayakan tanpa pengawasan. EPA mengandung
kombinasi beberapa kompetensi seperti pelayanan pada pasien,
komunikasi interpersonal, pengetahuan kedokteran, praktik berbasis
sistem, pembelajaran dan peningkatan berbasis praktik, profesionalisme.
Menurut konsep ini perlu pengawasan atau supervisi ‘melekat’ terhadap
mahasiswa atau residen dalam mencapai suatu aktivitas profesional yang
dapat dipercaya di lingkungan klinis pembelajaran. EPA adalah sesuatu yang
dapat dikerjakan, dapat diobservasi dan dapat diukur secara independen
dalam proses dan luarannya. Melalui EPA, dapat dilakukan penilaian
kompetensi peserta didik. Aktivitas ataupun praktik profesional yang dapat
menjadi EPA dapat ditentukan dengan kajian dan diskusi dengan ahli dalam
bidang terkait. EPA yang sudah terbentuk nantinya masih perlu divalidasi
agar dapat diterapkan.
52

Dari sebuah studi, didapatkan bahwa EPA dapat diterapkan secara
efektif dalam pendidikan tahap klinis mahasiswa kedokteran. EPA
dikatakan berpotensi membantu pengoptimalan penilaian kompetensi
mahasiswa kedokteran.
53
Edukasi tentang pencegahan, deteksi dini, dan
pengobatan kanker kepada pasien berpotensi dijadikan salah satu butir EPA
dalam pendidikan kedokteran. Pada bidang pendidikan onkologi di tahap
residensi, EPA yang dibuat dapat berupa perencanaan pengelolaan pasien;
perencanaan pemantauan pasien selama menjalani pengobatan kanker;
meresepkan terapi sistemik; berdiskusi dengan pasien mengenai masalah
kesehatan pasien; menyiapkan pengelolaan terhadap kemungkinan

20Ikhwan Rinaldi
terjadinya kegawatdaruratan onkologi pada pasien; berkoordinasi dengan
pasien terkait pelayanan kesehatan yang diberikan pada pasien; serta
mendokumentasikan berbagai pelayanan kanker yang diberikan pada pasien
dalam bentuk rekam medis. Dari setiap EPA tersebut, terdapat milestones
yang dapat menjadi panduan bagi peserta didik untuk melakukan EPA.
54

Saya dan rekan-rekan dari departemen ilmu penyakit dalam, kolegium
ilmu penyakit dalam, dan departemen pendidikan kedokteran FKUI pernah
melakukan studi untuk menentukan EPA bagi residen ilmu penyakit dalam.
Dari studi tersebut, didapatkan 28 butir EPA.
55
Bapak, Ibu, Saudara, Saudari yang saya muliakan,
Kanker disebabkan oleh berbagai faktor risiko yang dikelompokkan menjadi
faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang dapat
dimodifikasi. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi antara lain adalah
faktor genetik, usia, jenis kelamin, dan ras.
56,57
Dari sebuah studi didapatkan
bahwa faktor risiko utama yang menyebabkan tingginya waktu yang hilang
dalam satuan tahun per 100.000 penduduk untuk menjalani hidup yang sehat
pada beberapa jenis kanker yang terjadi pada pasien berusia <50 tahun di
dunia adalah faktor risiko yang dapat dimodifikasi. Pada kanker payudara,
konsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko sebesar 4,5%, merokok dapat
meningkatkan risiko sebesar 4,4%, konsumsi daging merah dalam jumlah
yang tinggi dapat meningkatkan risiko sebesar 2,9%, tidak aktif melakukan
aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko sebesar 0,6%, dan kadar gula
darah puasa tinggi dapat meningkatkan risiko sebesar 2,6%. Di sisi lain,
pada kanker trakea, bronkus, dan paru-paru yang dialami pasien berusia <50
tahun, diketahui bahwa merokok dapat meningkatkan risiko sebesar 41,4%,
jarang mengonsumsi buah-buahan dapat meningkatkan risiko sebesar
4,4% dan kadar gula darah puasa tinggi dapat meningkatkan risiko sebesar
3,2%.
2
Dari sebuah metaanalisis, faktor risiko yang berpengaruh terhadap
kanker kolorektal yang terjadi pada usia <50 tahun ialah inflammatory
bowel disease (penyakit peradangan usus) yang dapat meningkatkan risiko
sebesar 4,43 kali lipat, obesitas yang dapat meningkatkan risiko sebesar
1,52 kali lipat, sindrom metabolik yang dapat meningkatkan risiko sebsar

21Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
1,29 kali lipat, merokok yang dapat meningkatkan risiko sebesar 1,44 kali
lipat, konsumsi alkohol yang dapat meningkatkan risiko sebesar 1,41 kali
lipat, gaya hidup yang kurang aktif dapat meningkatkan risiko sebesar 1,24
kali lipat, konsumsi daging olahan yang dapat meningkatkan risiko sebesar
1,53 kali lipat, dan konsumsi minuman manis berperisa gula yang dapat
meningkatkan risiko sebesar 1,55 kali lipat.
58
World Health Organization (WHO) merekomendasikan langkah untuk
menurunkan faktor risiko melalui pembuatan kebijakan dan program
pencegahan. Kebijakan yang cost-effective harus diterapkan untuk
mengurangi beban kanker, seperti kebijakan untuk menaikkan pajak
tembakau dan alkohol; menghilangkan paparan asap tembakau atau
menerapkan strategi pemasaran tembakau; membatasi pemasaran
makanan dan minuman non-alkohol yang tidak sehat kepada anak-anak;
memastikan adanya ruang terbuka publik berkualitas dengan infrastruktur
yang memadai untuk aktivitas fisik; mengurangi polusi udara; dan
menyediakan vaksin human papillomavirus (HPV). Penelitian tentang
penyebab kanker pada manusia serta karsinogenesis juga perlu dilakukan.
36
World Health Organization (WHO) juga merekomendasikan bagi setiap
negara untuk mengembangkan kebijakan dan rencana untuk pencegahan
dan pengendalian penyakit tidak menular, termasuk rencana pengendalian
kanker nasional dengan berfokus pada equity dan akses.
36
Banyak negara
di dunia sudah memiliki program pengendalian kanker nasional. Program
tersebut merupakan turunan dari rencana pengendalian kanker nasional
untuk mengatasi beban kanker di suatu negara. Pada tahun 2000,
berdasarkan estimasi dari WHO, 48% negara sudah memiliki rencana
pengendalian penyakit tidak menular nasional, termasuk kanker, atau
rencana pengendalian kanker nasional. Estimasi tersebut meningkat
menjadi 87% pada tahun 2015. Berdasarkan data dari International
Cancer Control Partnership (ICCP), pada tahun 2013, terdapat 91 rencana
pengendalian kanker nasional dari 42 negara tersedia di laman ICCP.
Jumlah tersebut meningkat menjadi 115 dari 50 negara pada tahun 2015 dan
224 dari 93 negara pada tahun 2018.
59

22Ikhwan Rinaldi
Sebuah studi yang berusaha menganalisis rencana pengendalian
kanker nasional di dunia menemukan bahwa negara-negara dengan
rencana pengendalian kanker nasional memiliki rencana nasional yang
lebih komprehensif, koheren, dan konsisten jika dibandingkan dengan
negara yang hanya memiliki rencana pengendalian penyakit tidak menular
nasional saja. Negara-negara dengan rencana pengendalian kanker
nasional berfokus pada komponen pengendalian kanker yang lebih
komprehensif dibandingkan dengan negara yang hanya memiliki rencana
pengendalian penyakit tidak menular. Negara-negara yang memiliki
rencana pengendalian penyakit tidak menular saja umumnya berfokus pada
penanganan faktor risiko terkait penyakit tidak menular dan kanker, belum
mencakup semua aspek penanganan komprehensif kanker. Rencana
pengendalian kanker nasional dapat berperan dalam menentukan kebijakan
yang diperlukan untuk meningkatkan kapasitas dan cakupan manajemen
kanker, perawatan paliatif, dan penelitian dibandingkan dengan rencana
pengendalian penyakit tidak menular. Implementasi rencana pengendalian
kanker nasional lebih efektif dalam menghadapi beban kanker nasional
dibandingkan dengan rencana pengendalian kanker yang tertuang dalam
rencana pengendalian penyakit tidak menular. Hal tersebut diduga karena
terdapat komitmen yang lebih besar dari pemerintah di negara yang
memiliki rencana pengendalian kanker nasional dibandingkan dengan
negara yang memiliki rencana pengendalian penyakit tidak menular saja.
59

Rencana pengendalian kanker nasional merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari pusat kanker komprehensif. World Health
Organization (WHO) merekomendasikan setiap negara memiliki rencana
pengendalian kanker nasional yang mencakup pencegahan, skrining,
diagnosis, pengobatan, survivorship serta perawatan paliatif (Gambar 1).
Pusat kanker komprehensif memiliki potensi untuk menjadi pusat fokus
dalam pengendalian kanker di tingkat nasional dan berpengaruh pada
perkembangan sistem kesehatan dan pengendalian kanker.
60

23Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
Gambar 1. Komponen rencana pengendalian kanker
60
(Disadur dan dimodifikasi dari Gospodarowicz M, Trypuc J, D’Cruz A, Khader J, Omar S, Knaul F.
Cancer Services and the Comprehensive Cancer Center. Disease Control Priorities, Third Edition
(Volume 3))
Pusat kanker komprehensif merupakan pusat kekuatan rencana
pengendalian kanker nasional dan bertugas untuk mengembangkan
pendekatan inovatif dalam pencegahan, diagnosis, dan pengobatan kanker.
Hal tersebut dapat dicapai melalui penelitian dasar dan klinis, perawatan
pasien, pelatihan klinisi dan ilmuwan baru, serta kegiatan komunitas dan
penguatan pendidikan serta pelatihan. Keunggulan sebuah pusat kanker
sering kali berkorelasi dengan kekuatan program pendidikan dan pelatihan
yang dimiliki. Penanganan kanker di era ini memerlukan peran multidisiplin,
sehingga pendidikan dan pelatihan yang ditawarkan pun harus mencakup
berbagai disiplin ilmu. Peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan,
terutama di bidang onkologi sebagai pendukung terbesar dalam pusat
kanker komprehensif, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pencegahan
dan penanganan pasien kanker.
61
Dalam menerapkan pendidikan dan pelatihan, sebagian besar pusat
kanker komprehensif telah terafiliasi dengan fakultas kedokteran
universitas. Dalam afiliasi ini, para eksekutif pusat kanker komprehensif
harus membentuk kerja sama yang baik dengan rekan-rekan di rumah
sakit, praktik klinis, fakultas kedokteran, dan ahli ilmu kesehatan lainnya.
Kerja sama ini dapat memaksimalkan pendanaan dari berbagai sumber,
termasuk hibah nasional dan lokal, dana institusi, sumbangan pribadi, dan
industri.
62

Perawatan pasien kanker dan penelitian kanker terkait erat dengan
dukungan akademik fakultas dan kemajuan karier yang menghasilkan
penelitian berkelanjutan di bidang spesialisasi kanker. Program kuliah
besar dengan pembicara internal atau eksternal dapat mendidik staf dan

24Ikhwan Rinaldi
mahasiswa tentang penemuan ilmiah baru. Pusat kanker komprehensif juga
membentuk kemitraan dengan komunitas, pemerintah, dan industri untuk
mengembangkan program jangkauan komunitas guna meningkatkan literasi
kesehatan, mengembangkan program deteksi dini, dan mengumpulkan dana
untuk penelitian kanker.
62
Dengan demikian, pusat kanker komprehensif
tidak dapat terpisahkan dari universitas. Rumah sakit maupun universitas
memiliki peranan yang penting dalam pendidikan sehingga kehilangan
salah satu komponen dapat berdampak pada luaran pendidikan. Pada studi
yang sempat saya sebutkan sebelumnya, pengalaman belajar onkologi
yang lebih baik dirasakan oleh residen ilmu penyakit dalam ketika mereka
belajar di pusat kanker komprehensif daripada hanya belajar di layanan
rawat inap kanker.
49,50
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI),
Rumah Sakit Kanker Dharmais, dan Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo
(RSCM) memiliki potensi besar sebagai pusat kanker komprehensif seperti
dimaksud pada uraian di atas. Fakultas Kedokteran melalui program studi
dibawahnya yang terlibat dalam pengendalian kanker mulai preventif
sampai paliatif perlu menjalin kerja sama dengan rumah sakit- rumah sakit
dalam rangka peningkatan kompetensi bidang onkologi melalui pendidikan
dan pelatihan di rumah sakit. Mengacu pada pusat kanker komprehensif
yang direkomendasikan tampaknya pendidikan dan pelatihan di bidang
onkologi tak bisa lepas dari peranan akademik sebuah fakultas kedokteran.
Struktur dari pusat kanker komprehensif berasal dari misi pusat kanker
dan kerangka yang diperlukan untuk mendukung misi tersebut (Gambar 2).
Misi utama dari pusat kanker komprehensif adalah mengurangi insidens
kanker dan meningkatkan kualitas hidup serta tingkat kelangsungan
hidup pasien dengan penyakit ganas. Terdapat tiga area utama dalam
perawatan kanker: penelitian, perawatan klinis, dan pendidikan yang
berkolaborasi untuk mencapai tujuan tersebut. Beberapa departemen
yang saling terhubung diperlukan untuk mencapai tujuan pusat kanker.
Kepala departemen dapat diisi oleh dokter, ilmuwan, atau administrator,
tergantung pada fokus departemen tersebut. Pimpinan departemen
melapor kepada direktur pusat kanker komprehensif, yang dibantu oleh
wakil direktur dan dewan penasihat rumah sakit. Direktur pusat kanker

25Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
Gambar 2. Kerangka Pusat Komprehensif Kanker
62
(Disadur dan dimodifikasi dari Aljurf M, Majhail NS, Koh MBC, Kharfan-Dabaja MA, Chao NJ. The Comprehensive Cancer Center)

26Ikhwan Rinaldi
komprehensif biasanya adalah individu berprestasi yang terlatih dalam
bidang penelitian kanker tertentu, tetapi memiliki visi untuk basis penelitian
dan klinis yang luas yang dibutuhkan oleh pusat kanker. Direktur pusat
kanker memiliki sejumlah tanggung jawab, termasuk menetapkan tujuan
departemen, mengoordinasikan upaya antara departemen, merekrut dan
mempertahankan staf ilmiah, memperoleh pendanaan nasional, negara,
dan filantropi, menciptakan program-program baru, dan memantau aspek
keuangan pusat tersebut.
62
Hadirin yang saya hormati,
Pasien kanker memerlukan perawatan multidisiplin untuk mencapai
hasil yang optimal. Oleh karena itu, para klinisi yang tergabung dalam tim
multidisiplin onkologi berpartisipasi dalam perawatan langsung pasien
dengan menegakkan diagnosis onkologi dan memberikan tata laksana yang
sesuai. Tim multidisiplin onkologi dapat terdiri dari hematologi-onkologi
medis, onkologi radiasi, radiologi, hematologi, patologi, kedokteran nuklir,
bedah, dan keperawatan. Tim tersebut nantinya akan mengadakan pertemuan
rutin yang bisa disebut sebagai tumor board meeting untuk mendiskusikan
pasien terkait temuan radiografi dan patologi utama; pilihan diagnostik dan/
atau terapeutik serta penanganan terbaik untuk setiap pasien.
63
Tumor board meeting umumnya dimulai dengan presentasi terkait
riwayat pasien termasuk penyakit penyerta, kondisi klinis, dan psikologis
pasien, serta temuan klinis yang didapatkan sebelum pertemuan dilakukan.
Kemudian akan dilakukan penentuan stadium klinis oleh setiap spesialisasi
seperti ahli patologi atau ahli radiologi sebelum menyepakati rencana
pengobatan yang optimal. Rata-rata durasi pertemuan tersebut adalah 76
menit.
64
Kajian sistematik mengenai pertemuan tim multidisiplin kolorektal
menemukan bahwa di Amerika Serikat, pertemuan tersebut memiliki
pengaruh yang signifikan dalam pengambilan keputusan praoperasi,
seperti pemilihan metode penentuan stadium dan pengobatan neoadjuvan.
Sejak adanya pertemuan tim multidisiplin atau tumor board meeting, terjadi
perbaikan mortalitas pascaoperasi di Denmark. Kajian sistematik tersebut

27Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
menyimpulkan bahwa pertemuan tim multidisiplin berperan penting dalam
meningkatkan langkah-langkah perawatan pasien dan harus menghasilkan
rekomendasi yang jelas untuk setiap pasien.
64
Kajian sistematik pada 16 studi mengenai manfaat tumor board
meeting pada pasien kanker gastrointestinal menunjukkan bahwa tumor
board meeting dapat mengubah diagnosis yang dirumuskan oleh masing-
masing dokter pada 18,4%–26,9% kasus yang dievaluasi, hasil tersebut
ditemui pada empat studi. Sebanyak dua studi melaporkan bahwa tumor
board meeting dapat merumuskan diagnosis yang akurat pada 89% dan
93,5% kasus yang dievaluasi; sembilan penelitian menggambarkan bahwa
rencana pengobatan berubah pada 23,0%–41,7% kasus yang dievaluasi;
dan empat penelitian menemukan bahwa hasil diskusi dalam tumor board
meeting diterapkan pada 90–100% kasus yang dievaluasi.
65
Penelitian yang dilakukan di Inggris berusaha mengetahui manfaat
tim multidisiplin onkologi terhadap perawatan pasien kanker kolorektal.
Dalam studi tersebut terdapat 310 pasien dengan rincian 176 pasien
tidak ditangani oleh tim multidisiplin onkologi (karena saat itu tim belum
terbentuk) dan 134 pasien ditangani oleh tim multidisiplin onkologi. Hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa kelompok yang ditangani oleh tim
multidisiplin onkologi memiliki tingkat kelangsungan hidup 3 tahun sebesar
66% sedangkan pada kelompok yang tidak ditangani oleh tim multidisiplin
onkologi memiliki tingkat kelangsungan hidup 3 tahun sebesar 58%.
Perbedaan ini bermakna secara statistik. Perbedaan tersebut dapat terjadi
karena setelah dibentuk tim multidisiplin onkologi, terjadi peningkatan
pemberian kemoterapi adjuvan yang ternyata dapat meningkatkan
kelangsungan hidup 3 tahun pasien.
66
Adanya tim multidisiplin onkologi juga dapat memberikan dampak positif
pada aspek keselamatan pasien atau patient safety. Studi menunjukkan
bahwa tingkat kesalahan pengobatan dalam kemoterapi pasien rawat
jalan dilaporkan sekitar 3% hingga 19%, bervariasi dalam setiap tempat
praktik klinis.
67
Studi lain yang menganalisis dampak dari tim multidisiplin
menunjukkan bahwa terjadi perbaikan dalam diagnosis dan pengobatan
kanker sehingga mampu meningkatkan kelangsungan hidup pasien hingga

28Ikhwan Rinaldi
lebih dari 50% di banyak negara maju, dan kini angkanya sudah mendekati
60% untuk kelangsungan hidup jangka panjang.
68
Pembentukan tim multidisiplin onkologi yang dapat menjalankan
perannya dengan baik tentunya tidak terlepas dari pendidikan
interprofesional di tingkat sarjana dan pasca sarjana (spesialis) yang
membentuk profesional kesehatan dengan keahlian sesuai bidangnya dan
mampu berkolaborasi dengan ahli dari bidang lain. Manfaat pendidikan
interprofesional telah ditinjau secara sistematis dalam Best Medical
Education (BEME). Secara umum, para peserta didik merespons pendidikan
interprofesional dengan baik, sikap mereka terhadap pembelajaran
kolaboratif meningkat, dan mereka memperoleh pengetahuan serta
keterampilan yang diperlukan untuk praktik kolaboratif. Tinjauan tersebut
menemukan bahwa pengembangan dosen, penyiapan fasilitator, refleksi
terhadap praktik peserta didik, serta pedagogi berperan penting dalam
pembelajaran interprofesional. Selain itu, hubungan dengan sistem layanan
kesehatan, efektivitas biaya layanan, dan kolaborasi antar institusi juga
harus dipertimbangkan dalam menerapkan pendidikan interprofesional.
69

Hadirin yang saya muliakan,
Seperti yang sempat saya sampaikan sebelumnya, penelitian di Asia
menunjukkan bahwa terjadi penurunan mortalitas akibat kanker, namun
insidennya meningkat. Hal tersebut menandakan terjadi peningkatan
jumlah survivor kanker. Di Amerika Serikat, jumlah survivor kanker
meningkat dari sekitar 3 juta pada tahun 1971 menjadi 13,7 juta pada tahun
2012. Angka tersebut diprediksi akan mencapai hampir 18 juta pada tahun
2022. Institute of Medicine (IOM) menyampaikan pentingnya kebijakan yang
memastikan akses dan cakupan asuransi kesehatan untuk semua aspek
perawatan survivor kanker, termasuk layanan psikososial.
70
Studi di Belanda menemukan bahwa terjadi peningkatan jumlah
konsultasi ke layanan primer pada pasien kanker yang sudah terdiagnosis
selama 2 hingga 5 tahun dibandingkan dengan kelompok kontrol tanpa
kanker pada usia dan jenis kelamin yang sama. Proporsi untuk setiap jenis
kanker ialah 15% untuk kanker kolorektal, 24% untuk kanker payudara, dan

29Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
33% untuk kanker prostat. Meskipun sebuah studi di Amerika menunjukkan
peningkatan yang lebih kecil dalam penggunaan layanan primer oleh
survivor kanker payudara (peningkatan 10% pada tahun ke-4 setelah
diagnosis; P<0,05), hasil tersebut menunjukkan bahwa layanan primer
berperan penting dalam perawatan survivor kanker.
70
Selain memiliki peranan dalam perawatan survivor kanker, layanan
primer juga berperan dalam perawatan paliatif kanker. Diperkirakan
terdapat 40 juta orang yang mengalami sakit terminal dan membutuhkan
perawatan paliatif. Namun, 86% dari mereka tidak menerimanya, termasuk
98% anak-anak di low-middle income country. Akses terhadap perawatan
tersebut dikatakan paling sulit karena sebagian besar pasien tidak ingin
meninggalkan rumah dan komunitasnya. Layanan kesehatan yang paling
dekat dengan masyarakat ialah layanan kesehatan primer. Oleh karena itu,
WHO merekomendasikan adanya integrasi perawatan paliatif ke dalam
layanan primer sehingga perawatan paliatif dapat lebih mudah diakses oleh
masyarakat.
71
Perlu dikaji kembali apakah dokter umum sebagai garda terdepan
dalam layanan primer sudah siap untuk memberikan perawatan paliatif
dan survivor kanker yang baik kepada pasien. Studi di Inggris menunjukkan
bahwa dokter umum yang bekerja di layanan primer merasakan betapa
pentingnya peran mereka dalam memberikan perawatan paliatif. Namun
di saat yang sama para dokter umum merasa memiliki pengalaman dan
pelatihan yang kurang sehingga tidak dapat memberikan pelayanan yang
maksimal.
72
Sebuah kajian sistematis juga menunjukkan dokter di layanan
primer tidak memiliki kemampuan dan kepercayaan diri yang cukup untuk
memberikan perawatan survivor kanker.
73
Hal ini tidak terlepas dengan
terbatasnya pendidikan mengenai perawatan paliatif dan survivor kanker
yang didapat mahasiswa kedokteran. Studi pada mahasiswa kedokteran
tahun akhir di Belanda menunjukkan bahwa hampir 60% mahasiswa
kedokteran tidak merasa percaya diri untuk melakukan perawatan
paliatif ke depannya dan belum memiliki pengetahuan yang cukup terkait
perawatan paliatif. Salah satu alasannya adalah adanya keterbatasan dalam
kurikulum di pendidikan kedokteran. Hanya 5,6% responden yang merasa

30Ikhwan Rinaldi
telah mendapat pendidikan terkait perawatan paliatif yang adekuat.
Keterbatasan pendidikan ini terutama dirasakan dalam aspek psikososial
dan spiritual.
74
Salah satu studi juga menunjukkan mahasiswa kedokteran
tingkat akhir dan fellow onkologi tidak memiliki pengetahuan yang cukup
terkait perawatan survivor kanker. Mahasiswa kedokteran tingkat akhir
hanya dapat menjawab 56% pertanyaan dengan benar, sedangkan fellow
onkologi sedikit lebih baik dengan menjawab benar 67% pertanyaan. Selain
itu, dalam praktik klinis, lebih dari 50% mahasiswa kedokteran belum
pernah berlatih melakukan pemeriksaan kepada survivor kanker.
75
Agar dapat memberikan perawatan paliatif di layanan primer, perlu
dilakukan integrasi yang lebih optimal mengenai perawatan paliatif dan
survivor kanker di dalam kurikulum mahasiswa kedokteran serta dilakukan
pelatihan kepada para tenaga kesehatan yang bertugas di layanan primer.
Hal ini sejalan dengan misi pusat kanker komprehensif yang tidak hanya
berfokus pada perawatan, namun juga pada pendidikan dan pelatihan.
Konsep EPA yang telah saya sebutkan sebelumnya pada pencegahan kanker
juga dapat membantu penguatan pendidikan onkologi terkait perawatan
paliatif dan survivor kanker pada mahasiswa kedokteran, terutama bagi
mahasiswa yang jarang mendapat paparan langsung terhadap pasien
kanker. Sebuah studi menunjukkan penerapan kurikulum berbasis EPA
pada mahasiswa kedokteran di Belanda dapat meningkatkan kesempatan
mahasiswa untuk mendapat paparan kasus, membuat keputusan
untuk berpartisipasi aktif, dan terbiasa untuk mencari umpan balik atas
pembelajaran mereka. Adanya umpan balik dan perasaan berhasil dalam
penerapan EPA membuat mahasiswa lebih percaya diri untuk menangani
pasien ke depannya.
76
Peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan di bidang onkologi
melalui penerapan EPA dapat membentuk lulusan yang siap menerapkan
upaya preventif, promotif, survivorship, dan paliatif dalam penanganan
kanker komprehensif di berbagai tingkat layanan, termasuk di layanan
primer. Hal ini diharapkan dapat menjawab rekomendasi WHO untuk
menguatkan layanan perawatan paliatif dan survivor kanker di layanan
primer.
60

31Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
Dalam hal pelatihan, salah satu kajian sistematis menunjukkan
pelatihan perawatan survivor kanker dapat meningkatkan kemampuan
dan kepercayaan diri dokter pemberi layanan secara langsung. Pelatihan
ini perlu menggunakan kurikulum yang telah terstandarisasi tetapi tetap
disesuaikan dengan kebutuhan lokal pelatihan secara berkala dengan
model pembelajaran yang tepat akan memastikan luaran jangka panjang
yang lebih baik.
73
Selain itu, layanan primer harus dilengkapi dengan obat-obatan dan
peralatan yang aman, efektif, dan ekonomis sehingga dapat merespons
kebutuhan perawatan paliatif. Meskipun demikian, tetap harus ada
pengaturan terkait konsultasi petugas kesehatan di layanan primer kepada
dokter yang memiliki kompetensi lebih lanjut mengenai perawatan paliatif
ketika menghadapi masalah-masalah yang kompleks atau tidak biasa.
Mekanisme konsultasi tersebut harus dibuat mudah sehingga tidak ada
hambatan dalam memberikan perawatan paliatif di layanan primer. Selain
itu, harus ada pengaturan yang memungkinkan para petugas kesehatan
layanan primer yang terjun ke masyarakat untuk dengan mudah dan cepat
mentransfer pasien ke institusi layanan kesehatan yang lebih tinggi saat
diperlukan untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang sulit diatasi.
Oleh karena itu, penting untuk melibatkan dan menguatkan layanan primer
dalam penanganan kasus kanker.
71

Hadirin yang berbahagia,
Berbagai permasalahan terkait pelayanan kanker yang ada saat ini ialah
kecenderungan peningkatan insidens kanker pada individu berusia <50
tahun, tingginya proporsi pasien kanker yang ditemukan pada stadium
lanjut, serta keterlambatan pengobatan kanker.
2,5,10
Berbagai permasalahan
tersebut tidak terlepas dari aspek kualitas layanan kanker, penelitian, dan
pendidikan onkologi. Dari berbagai penelitian yang sempat saya sebutkan
sebelumnya, sebab dari tingginya proporsi pasien kanker yang ditemukan
pada stadium lanjut dan permasalahan keterlambatan pengobatan kanker
tidak terlepas dari pengetahuan masyarakat terkait kanker.
13
Aspek
pengetahuan masyarakat ini sangat erat kaitannya dengan kompetensi

32Ikhwan Rinaldi
edukasi yang dimiliki para tenaga kesehatan. Kompetensi edukasi yang
perlu dikuasai tidak hanya tentang pencegahan, tetapi juga mengenai
deteksi dini, diagnosis, pengobatan, survivorship, dan perawatan paliatif.
Agar dapat memastikan peserta didik memiliki kompetensi tersebut,
penerapan EPA dalam pendidikan dapat membantu menilai kompetensi
peserta didik.
52
Rencana pengendalian kanker nasional yang mencakup aspek
pencegahan, skrining, diagnosis, pengobatan, survivorship, serta perawatan
paliatif sebagaimana direkomendasikan oleh WHO dapat dilaksanakan
melalui pusat kanker komprehensif. Pusat kanker komprehensif tidak
hanya berfokus pada aspek layanan, tetapi juga pada aspek penelitian dan
pendidikan.
60,62
Fakultas Kedokteran bersama Rumah Sakit Pendidikan
seperti Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Kanker
Dharmais, dan Rumah Sakit Dokter Cipto Mangunkusumo merupakan
model institusi yang dapat mendukung terciptanya pusat kanker
komprehensif yang dimaksud. Selain melalui pusat kanker komprehensif,
WHO merekomendasikan layanan primer dapat melakukan pengendalian
kanker melalui pencegahan, skrining, survivorship, serta perawatan
paliatif.
71
Integrasi antara layanan primer dan pusat kanker komprehensif
dapat meningkatkan kualitas layanan kanker.
Dalam menyongsong bonus demografi, pemerintah meluncurkan
Rencana Pambangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2045 yang
dikenal dengan sebutan Indonesia Emas 2045. RPJPN ini berisi visi
Indonesia 2045 menuju Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdaulat, maju, adil dan makmur dengan berpegang pada empat pilar
yaitu pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi; pembangunan ekonomi berkelanjutan; pemerataan
pembangunan; serta pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola
kepemerintahan. Penanganan komprehensif kanker yang dilakukan melalui
integrasi antara pusat kanker komprehensif dan layanan primer sejalan
dengan salah satu pilar Indonesia Emas 2045 yakni pilar pembangunan
manusia dan penguasaan IPTEK. Pilar tersebut berupaya meningkatkan
kualitas manusia Indonesia dengan pendidikan yang semakin tinggi dan

33Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
merata; kebudayaan yang kuat; derajat kesehatan, usia harapan hidup,
dan kualitas hidup yang semakin baik; produktivitas yang tinggi; serta
kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang luas.
77

Baru saja kita bersama-sama menghadapi pandemi Covid-19
dan berhasil melaluinya. Bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
memberikan pujian terhadap upaya yang kita lakukan.
78
Kita bisa
mengerahkan segala tenaga dan upaya untuk mengatasi pandemi Covid-19.
Tentu bukan hal yang tidak mungkin untuk melakukan hal serupa dalam
rangka meningkatkan kualitas pelayanan kanker di Indonesia. Diperlukan
kolaborasi antara profesional kesehatan, pemerintah, swasta, serta
institusi pendidikan untuk menghadapi permasalahan kanker di Indonesia.
Pembangunan pusat kanker komprehensif yang diintegrasikan dengan
layanan primer dapat menjadi solusi permasalahan pelayanan kanker serta
meningkatkan kualitas pelayanan kanker di Indonesia. Mahasiswa fakultas
kedokteran yang nantinya akan menjadi dokter umum yang bekerja di
layanan primer dan residen spesialis penyakit dalam serta residen disiplin
lain yang berhubungan dengan pelayanan kanker yang nantinya akan
menjadi dokter spesialis harus bersiap-siap dengan kompetensi yang
paripurna menghadapi tantangan beban kanker di masa depan. Fakultas
kedokteran bersama rumah sakit pendidikannya khususnya Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Kanker Dharmais, dan
Rumah Sakit Dokter Cipto Mangunkusumo memiliki tanggung jawab besar
untuk menghasilkan dokter umum dan dokter spesialis yang mampu
menjawab tantangan penanganan komprehensif kanker seperti dimaksud
oleh WHO. Mari kita bersama, bahu-membahu menghadapi berbagai
tantangan pelayanan kanker yang ada dengan mewujudkan penanganan
komprehensif kanker sebagai upaya menuju Indonesia Emas 2045.
Untuk peserta didik spesialis ilmu penyakit dalam FKUI-RSCM yang saya
cintai, gambaran permasalahan kanker yang ada di dunia dan Indonesia
yang telah diuraikan di atas merupakan bahan renungan bagi kita untuk
mempersiapkan diri ikut menanganinya. Betapa banyak kasus kanker yang
ditangani di rumah sakit pendidikan yang kita cintai. Ini merupakan modal
bagi kita untuk mempelajari kasus-kasus kanker secara utuh. Dengan modal

34Ikhwan Rinaldi
ini, peserta didik spesialis penyakit dalam FKUI-RSCM sudah seharusnya
menjadi internis yang memiliki kemampuan lebih dalam penanganan
komprehensif kanker di masyarakat. Sekaligus menjadi motor penggerak
pendidikan dan pelatihan di tingkat layanan primer.

35Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
KEPUSTAKAAN
1. Sung H, Ferlay J, Siegel RL, Laversanne M, Soerjomataram I, Jemal A,
dkk. Global Cancer Statistics 2020: GLOBOCAN Estimates of Incidence
and Mortality Worldwide for 36 Cancers in 185 Countries. CA Cancer J Clin
[Internet]. Mei 2021 [dikutip 7 September 2023];71(3):209–49. Tersedia
pada: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33538338/
2. Zhao J, Xu L, Sun J, Song M, Wang L, Yuan S, dkk. Global trends in incidence,
death, burden and risk factors of early-onset cancer from 1990 to 2019.
BMJ Oncology [Internet]. 5 Juli 2023;2(1):e000049. Tersedia pada: https://
bmjoncology.bmj.com/lookup/doi/10.1136/bmjonc-2023-000049
3. Huang J, Ngai CH, Deng Y, Tin MS, Lok V, Zhang L, dkk. Cancer Incidence and
Mortality in Asian Countries: A Trend Analysis. Cancer Control [Internet].
1 April 2022 [dikutip 16 September 2023];29:1–11. Tersedia pada: /pmc/
articles/PMC9252010/
4. Prihantono, Rusli R, Christeven R, Faruk M. Cancer Incidence and Mortality
in a Tertiary Hospital in Indonesia: An 18-Year Data Review. Ethiop J Health
Sci. 1 Mei 2023;33(3):515–22.
5. Gondhowiardjo S, Brohet K, Nugroho C, Panigoro S, Adham M, Prajogi G,
dkk. Cancer Epidemiology Based on Hospital-Based Cancer Registry
at National Referral Hospital of Indonesia, 2013. eJournal Kedokteran
Indonesia [Internet]. 5 Mei 2021 [dikutip 16 September 2023];9(1):36–36.
Tersedia pada: https://ejki.fk.ui.ac.id/index.php/journal/article/view/31
6. Gondhowiardjo S, Christina N, Ganapati NPD, Hawariy S, Radityamurti F,
Jayalie VF, dkk. Five-Year Cancer Epidemiology at the National Referral
Hospital: Hospital-Based Cancer Registry Data in Indonesia. JCO Glob
Oncol [Internet]. Desember 2021 [dikutip 28 September 2023];7(7):190–
203. Tersedia pada: /pmc/articles/PMC8081513/
7. Tekalign T, Teshome M. Prevalence and determinants of late-stage
presentation among cervical cancer patients, a systematic review and
meta-analysis. PLoS One [Internet]. 1 April 2022 [dikutip 28 September
2023];17(4):e0267571. Tersedia pada: https://journals.plos.org/plosone/
article?id=10.1371/journal.pone.0267571
8. Kemenkes RI. Kanker Dapat Dikendalikan, Menkes  : Kuncinya Deteksi
Dini [Internet]. [dikutip 4 September 2023]. Tersedia pada: https://
sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20230219/1742435/kanker-
dapat-dikendalikan-menkes-kuncinya-deteksi-dini/
9. Hawkes N. Cancer survival data emphasise importance of early diagnosis.
BMJ [Internet]. 25 Januari 2019 [dikutip 6 September 2023];364:l408.
Tersedia pada: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30683652/

36Ikhwan Rinaldi
10. Gondhowiardjo S, Hartanto S, Wirawan S, Jayalie VF, Astiti IAP, Panigoro
SS, dkk. Treatment delay of cancer patients in Indonesia: A reflection
from a national referral hospital. Medical Journal of Indonesia. 30 Juni
2021;30(2):129–37.
11. Fadelu T, Damuse R, Lormil J, Pecan E, Dubuisson C, Pierre V, dkk. Patient
Characteristics and Outcomes of Nonmetastatic Breast Cancer in Haiti:
Results from a Retrospective Cohort. Oncologist [Internet]. 1 September
2020 [dikutip 28 September 2023];25(9):e1372–81. Tersedia pada: https://
pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32584461/
12. Huo Q, Cai C, Zhang Y, Kong X, Jiang L, Ma T, dkk. Delay in diagnosis
and treatment of symptomatic breast cancer in China. Ann Surg Oncol
[Internet]. 2015 [dikutip 28 September 2023];22(3):883–8. Tersedia pada:
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25212834/
13. Yuswar T, Nurlisis N. Late Stage Diagnostic of Breast Cancer at RSUD Arifin
Achmad of Riau Province 2016. Jurnal Kesehatan Komunitas. 11 November
2018;4(1):33–9.
14. Deliana M, Suza DE, Tarigan R. Advanced Stage Cancer Patients Experience
in Seeking Treatment in Medan, Indonesia. Open Access Maced J Med
Sci [Internet]. 15 Juli 2019 [dikutip 28 September 2023];7(13):2194–203.
Tersedia pada: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31456851/
15. McGarvey N, Gitlin M, Fadli E, Chung KC. Increased healthcare costs by later
stage cancer diagnosis. BMC Health Serv Res. 1 Desember 2022;22(1).
16. Sullivan I, Planchard D. ALK inhibitors in non-small cell lung cancer: The
latest evidence and developments. Vol. 8, Therapeutic Advances in Medical
Oncology. 2016. hlm. 32–47.
17. Cardoso F, Paluch-Shimon S, Senkus E, Curigliano G, Aapro MS, André F,
dkk. 5th ESO-ESMO international consensus guidelines for advanced breast
cancer (ABC 5). Annals of Oncology. 1 Desember 2020;31(12):1623–49.
18. Gennari A, André F, Barrios CH, Cortés J, de Azambuja E, DeMichele A, dkk.
ESMO Clinical Practice Guideline for the diagnosis, staging and treatment of
patients with metastatic breast cancer ☆. Annals of Oncology. 1 Desember
2021;32(12):1475–95.
19. Caparica R, Lambertini M, De Azambuja E. How i treat metastatic triple-
negative breast cancer. Vol. 4, ESMO Open. BMJ Publishing Group; 2019.
20. Dwyer, Mary. NCCN Clinical Practice Guidelines in Oncology (NCCN
Guidelines ® ) Breast Cancer [Internet]. 2023. Tersedia pada: https://www.
nccn.

37Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
21. Precision or Personalized Medicine | Precision Medicine for Cancer |
American Cancer Society [Internet]. [dikutip 28 September 2023]. Tersedia
pada: https://www.cancer.org/cancer/managing-cancer/treatment-
types/precision-medicine.html#:~:text=about%20precision%20
medicine-,What%20is%20precision%20medicine%3F,personalized%20
medicine%20or%20personalized%20care
22. Rinaldi I, Winston K. Chronic Myeloid Leukemia, from Pathophysiology to
Treatment-Free Remission: A Narrative Literature Review. J Blood Med
[Internet]. 2023 [dikutip 6 September 2023];14:261. Tersedia pada: /pmc/
articles/PMC10084831/
23. Rinaldi I, Louisa M, Sari RM, Arwanih E. FLT3-ITD Mutation and FLT3 Ligand
Plasma Level Were Not Associated with One-Year Survival of Indonesian
Acute Myeloid Leukemia Patients. Onco Targets Ther [Internet]. 2021
[dikutip 6 September 2023];14:1479–86. Tersedia pada: https://pubmed.
ncbi.nlm.nih.gov/33664580/
24. Abraham IE, Patel AA, Wang H, Galvin JP, Frankfurt O, Liu L, dkk. Impact
of race on outcomes in intermediate-risk acute myeloid leukemia. Cancer
Causes Control [Internet]. 1 Juli 2021 [dikutip 6 September 2023];32(7):705–
12. Tersedia pada: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33837498/
25. CNN Indonesia. Daftar 8 Penyakit yang Kuras Isi Dompet BPJS Kesehatan
[Internet]. [dikutip 5 September 2023]. Tersedia pada: https://www.
cnnindonesia.com/ekonomi/20221116150856-78-874602/daftar-8-
penyakit-yang-kuras-isi-dompet-bpjs-kesehatan
26. The World Bank. Current health expenditure per capita, PPP (current
international $) [Internet]. [dikutip 4 September 2023]. Tersedia pada:
https://data.worldbank.org/indicator/SH.XPD.CHEX.PP.CD
27. World Health Organization (WHO). Health expenditure [Internet]. [dikutip
5 September 2023]. Tersedia pada: https://www.who.int/data/nutrition/
nlis/info/health-expenditure
28. Current health expenditure per capita (current US$) - Indonesia | Data
[Internet]. [dikutip 19 September 2023]. Tersedia pada: https://data.
worldbank.org/indicator/SH.XPD.CHEX.PC.CD?locations=ID
29. Choi HCW, Lam KO, Pang HHM, Tsang SKC, Ngan RKC, Lee AWM. Global
comparison of cancer outcomes: standardization and correlation with
healthcare expenditures. BMC Public Health [Internet]. 2019 [dikutip 7
September 2023];19(1). Tersedia pada: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.
gov/31391013/

38Ikhwan Rinaldi
30. Masyarakat Perlu Lakukan Deteksi Dini Kanker - Direktorat P2PTM
[Internet]. [dikutip 18 September 2023]. Tersedia pada: https://p2ptm.
kemkes.go.id/masyarakat-perlu-lakukan-deteksi-dini-kanker
31. Star J, Bandi P, Siegel RL, Han X, Minihan A, Smith RA, dkk. Cancer
Screening in the United States During the Second Year of the COVID-19
Pandemic. J Clin Oncol [Internet]. 20 September 2023 [dikutip 18
September 2023];41(27):4352–9. Tersedia pada: http://www.ncbi.nlm.nih.
gov/pubmed/36821800
32. Landy R, Pesola F, Castañón A, Sasieni P. Impact of cervical screening on
cervical cancer mortality: estimation using stage-specific results from a
nested case–control study. Br J Cancer [Internet]. 10 Oktober 2016 [dikutip
18 September 2023];115(9):1140. Tersedia pada: /pmc/articles/PMC5117785/
33. Aoki ES, Yin R, Li K, Bhatla N, Singhal S, Ocviyanti D, dkk. National screening
programs for cervical cancer in Asian countries. J Gynecol Oncol [Internet].
1 Mei 2020 [dikutip 19 September 2023];31(3). Tersedia pada: /pmc/articles/
PMC7189071/
34. BPS. Bonus demografi dan visi indonesia emas 2045 [Internet]. [dikutip 15
September 2023]. Tersedia pada: https://bigdata.bps.go.id/documents/
datain/2023_01_2_Bonus_Demografi_dan_Visi_Indonesia%20
Emas_2045.pdf
35. Open Data Jabar. Indonesia Menghadapi Bonus Demografi, Wujudkan
Generasi Emas Tahun 2045 [Internet]. [dikutip 15 September 2023].
Tersedia pada: https://opendata.jabarprov.go.id/id/infografik/indonesia-
menghadapi-bonus-demografi,-wujudkan-generasi-emas-tahun-2045
36. WHO. Cancer prevention and control in the context of an integrated
approach Report by the Secretariat BURDEN AND TRENDS.
37. Lopez AM, Hudson L, Vanderford NL, Vanderpool R, Griggs J, Schonberg
M. Epidemiology and Implementation of Cancer Prevention in Disparate
Populations and Settings. American Society of Clinical Oncology
Educational Book. Mei 2019;(39):50–60.
38. Heritage SR, Lynch-Kelly K, Kalvala J, Tulloch R, Devasar A, Harewood J,
dkk. Medical Student Perspectives on Undergraduate Oncology Education
in the UK. Clin Oncol (R Coll Radiol) [Internet]. 1 Agustus 2022 [dikutip 6
September 2023];34(8):e355–64. Tersedia pada: https://pubmed.ncbi.
nlm.nih.gov/35595594/
39. Bravery BD, Shi K, Nicholls L, Chelvarajah R, Tieu MT, Turner S, dkk.
Oncology and Radiation Oncology Awareness in Final Year Medical Students
in Australia and New Zealand. J Cancer Educ [Internet]. 1 Desember 2020

39Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
[dikutip 6 September 2023];35(6):1227–36. Tersedia pada: https://pubmed.
ncbi.nlm.nih.gov/31332623/
40. Tam VC, Berry S, Hsu T, North S, Neville A, Chan K, dkk. Oncology education
in Canadian undergraduate and postgraduate medical programs: a survey
of educators and learners. Current Oncology [Internet]. 2014 [dikutip 6
September 2023];21(1):e75. Tersedia pada: /pmc/articles/PMC3921051/
41. Wilkerson L, Lee M, Hodgson CS. Evaluating curricular effects on medical
students’ knowledge and self-perceived skills in cancer prevention. Acad
Med [Internet]. 1 Oktober 2002 [dikutip 28 September 2023];77(10 Suppl).
Tersedia pada: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12377704/
42. Roche AM, Eccleston P, Jordan D. Smoking-related knowledge and
attitudes of senior Australian medical students. Tob Control [Internet].
1996 [dikutip 29 September 2023];5(4):271–9. Tersedia pada: https://
pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/9130360/
43. Yu Y, Yang Y, Li Z, Zhou B, Zhao Y, Yuan S, dkk. The association between
medical students’ lifestyles and their attitudes towards preventive
counseling in different countries. BMC Public Health [Internet]. 14
November 2015 [dikutip 29 September 2023];15(1). Tersedia pada: https://
pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/26566890/
44. Frank E, Carrera JS, Elon L, Hertzberg VS. Predictors of US medical
students’ prevention counseling practices. Prev Med (Baltim) [Internet].
Januari 2007 [dikutip 29 September 2023];44(1):76–81. Tersedia pada:
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16978687/
45. Ha FJ, Parakh S. Novel Approaches To Undergraduate Oncology
Education. Journal of Cancer Education [Internet]. 1 Juni 2018 [dikutip 29
September 2023];33(3):500–4. Tersedia pada: https://link.springer.com/
article/10.1007/s13187-016-1109-z
46. Moleyar-Narayana P, Ranganathan S. Cancer Screening. StatPearls
[Internet]. 23 Januari 2023 [dikutip 29 September 2023]; Tersedia pada:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK563138/
47. Tian J, Jia LN, Cheng ZC. Relationships between patient knowledge and
the severity of side effects, daily nutrient intake, psychological status, and
performance status in lung cancer patients. Current Oncology [Internet].
20 Agustus 2015 [dikutip 29 September 2023];22(4):e254. Tersedia pada: /
pmc/articles/PMC4530822/
48. Tam VC, Berry S, Hsu T, North S, Neville A, Chan K, dkk. Oncology education
in Canadian undergraduate and postgraduate medical programs: a survey
of educators and learners. Current Oncology [Internet]. 2014 [dikutip 4
Oktober 2023];21(1):e75. Tersedia pada: /pmc/articles/PMC3921051/

40Ikhwan Rinaldi
49. Chen H, Mortazavi A, Levine E, Kamisetti S, Kamisetti S, Ramnath N.
What did you think of the hematology/oncology rotation? A survey of
internal medicine residents. J Cancer Educ [Internet]. 2007 [dikutip 4
Oktober 2023];22(1):50–5. Tersedia pada: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.
gov/17570810/
50. McFarland DC, Holland J, Holcombe RF. Inpatient Hematology-Oncology
Rotation Is Associated With a Decreased Interest in Pursuing an Oncology
Career Among Internal Medicine Residents. J Oncol Pract [Internet]. 1
Juli 2015 [dikutip 4 Oktober 2023];11(4):289–95. Tersedia pada: https://
pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/26060222/
51. Younis T, Colwell B. Oncology education for internal medicine residents: a
call for action! Current Oncology [Internet]. 1 Juni 2018 [dikutip 4 Oktober
2023];25(3):189. Tersedia pada: /pmc/articles/PMC6023561/
52. Valentine N, Wignes J, Benson J, Clota S, Schuwirth LWT. Entrustable
professional activities for workplace assessment of general practice trainees.
Med J Aust [Internet]. 1 Mei 2019 [dikutip 6 September 2023];210(8):354–9.
Tersedia pada: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30977150/
53. Pinilla S, Lenouvel E, Cantisani A, Klöppel S, Strik W, Huwendiek S, dkk.
Working with entrustable professional activities in clinical education
in undergraduate medical education: a scoping review. Tersedia pada:
https://doi.org/10.48350/154429
54. Royal College. Entrustable Professional Activities for Medical On-
cology [Internet]. [dikutip 5 September 2023]. Tersedia pada:
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&
cd=&ved=2ahUKEwiCm5jssJOBAxWlSWwGHfFwAn0QFnoECBE -
QAQ&url=https%3A%2F%2Fwww.royalcollege.ca%2Fcontent%2
Fdam%2Fdocuments%2Faccreditation%2Fcompetence-by-design%2
Fnon-resource-documents%2Fepa-guide-medical-oncology-v2-e.
pdf&usg=AOvVaw0yZqi-czdjJkOIXBVmBJFH&opi=89978449
55. Rinaldi I, Findyartini A, Widaty S, Hasan I. Identification and Validation
of Entrustable Professional Activities in Indonesian Internal Medicine
Residency Programs. Acta Med Indones [Internet]. 8 April 2022 [dikutip 6
September 2023];54(1):79. Tersedia pada: https://www.actamedindones.
org/index.php/ijim/article/view/1973
56. Hossain MS, Karuniawati H, Jairoun AA, Urbi Z, Ooi DJ, John A, dkk.
Colorectal Cancer: A Review of Carcinogenesis, Global Epidemiology,
Current Challenges, Risk Factors, Preventive and Treatment Strategies.
Cancers (Basel) [Internet]. 1 April 2022 [dikutip 6 September 2023];14(7).
Tersedia pada: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/35406504/

41Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
57. Kuipers EJ, Grady WM, Lieberman D, Seufferlein T, Sung JJ, Boelens PG,
dkk. COLORECTAL CANCER. Nat Rev Dis Primers [Internet]. 5 November
2015 [dikutip 6 September 2023];1:15065. Tersedia pada: /pmc/articles/
PMC4874655/
58. Hua H, Jiang Q, Sun P, Xu X. Risk factors for early-onset colorectal cancer:
systematic review and meta-analysis. Vol. 13, Frontiers in Oncology.
Frontiers Media S.A.; 2023.
59. Romero Y, Trapani D, Johnson S, Tittenbrun Z, Given L, Hohman K, dkk.
National cancer control plans: a global analysis. Vol. 19, The Lancet
Oncology. Lancet Publishing Group; 2018. hlm. e546–55.
60. Gospodarowicz M, Trypuc J, D’Cruz A, Khader J, Omar S, Knaul F. Cancer
Services and the Comprehensive Cancer Center. Disease Control Priorities,
Third Edition (Volume 3): Cancer [Internet]. 1 November 2015 [dikutip 6
September 2023];195–210. Tersedia pada: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/
books/NBK343637/
61. Murthy HS, Manochakian R, Kharfan-Dabaja MA. Education and Training.
Dalam: The Comprehensive Cancer Center [Internet]. Cham: Springer
International Publishing; 2022. hlm. 167–72. Tersedia pada: https://link.
springer.com/10.1007/978-3-030-82052-7_17
62. Aljurf M, Majhail NS, Koh MBC, Kharfan-Dabaja MA, Chao NJ. The
Comprehensive Cancer Center. The Comprehensive Cancer Center
[Internet]. 2022 [dikutip 6 September 2023]; Tersedia pada: https://www.
ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK584200/
63. Scott B. Multidisciplinary Team Approach in Cancer Care: A Review of The
Latest Advancements. EMJ Oncol. 2021;9(9):2–13.
64. Fehervari M, Hamrang-Yousefi S, Fadel MG, Mills SC, Warren OJ, Tekkis PP,
dkk. A systematic review of colorectal multidisciplinary team meetings: An
international comparison. Vol. 5, BJS Open. Oxford University Press; 2021.
65. Basta YL, Bolle S, Fockens P, Tytgat KMAJ. The Value of Multidisciplinary
Team Meetings for Patients with Gastrointestinal Malignancies: A
Systematic Review. Ann Surg Oncol [Internet]. 1 September 2017 [dikutip 18
September 2023];24(9):2669. Tersedia pada: /pmc/articles/PMC5539280/
66. MacDermid E, Hooton G, Macdonald M, Mckay G, Grose D, Mohammed N, dkk.
Improving patient survival with the colorectal cancer multi-disciplinary
team. Colorectal Dis [Internet]. 2009 [dikutip 7 September 2023];11(3):
291–5. Tersedia pada: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18477019/

42Ikhwan Rinaldi
67. Chera BS, Mazur L, Buchanan I, Kim HJ, Rockwell J, Milowsky MI, dkk.
Improving Patient Safety in Clinical Oncology: Applying Lessons From
Normal Accident Theory. JAMA Oncol [Internet]. 1 Oktober 2015 [dikutip 25
September 2023];1(7):958–64. Tersedia pada: https://jamanetwork.com/
journals/jamaoncology/fullarticle/2293218
68. Selby P, Popescu R, Lawler M, Butcher H, Costa A. The Value and Future
Developments of Multidisciplinary Team Cancer Care. Am Soc Clin Oncol
Educ Book [Internet]. 17 Januari 2019 [dikutip 2 Oktober 2023];39(39):332–
40. Tersedia pada: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/31099640
69. Tervaskanto-Mäentausta T. Interprofessional education during
undergraduate medical and health care studies.
70. Denlinger CS, Carlson RW, Are M, Scott Baker K, Davis E, Edge SB, dkk.
Survivorship: Introduction and Definition: Clinical Practice Guidelines in
Oncology Overview HHS Public Access. Vol. 12, J Natl Compr Canc Netw. 2014.
71. World Health Organization (WHO). Integrating palliative care and symptom
relief into primary health care [Internet]. [dikutip 30 September 2023].
Tersedia pada: https://www.who.int/publications/i/item/integrating-
palliative-care-and-symptom-relief-into-primary-health-care
72. Mitchell S, Loew J, Dale J, Millington-Sanders C. Providing end-of-life care
in general practice: Findings of a national GP questionnaire survey. British
Journal of General Practice. 1 September 2016;66(650):e647–53.
73. Chan RJ, Agbejule OA, Yates PM, Emery J, Jefford M, Koczwara B, dkk.
Outcomes of cancer survivorship education and training for primary care
providers: a systematic review. Journal of Cancer Survivorship [Internet].
2022;16:279–302. Tersedia pada: https://doi.org/10.1007/s11764-021-01018-6
74. Pieters J, Dolmans DHJM, Verstegen DML, Warmenhoven FC, Courtens
AM, Van Den Beuken-Van Everdingen MHJ. Palliative care education in the
undergraduate medical curricula: Students’ views on the importance of,
their confidence in, and knowledge of palliative care. BMC Palliat Care. 28
Agustus 2019;18(1).
75. Uijtdehaage S, Hauer KE, Stuber M, Liang Go V, Rajagopalan S, Wilkerson
L. Preparedness for caring of cancer survivors: A multi-institutional study
of medical students and oncology fellows. Journal of Cancer Education.
Januari 2009;24(1):28–32.
76. Bremer AE, van de Pol MHJ, Laan RFJM, Fluit CRMG. How an EPA-based
curriculum supports professional identity formation. BMC Med Educ. 1
Desember 2022;22(1).

43Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
77. Kementerian PPN/Bappenas. Indonesia 2045: Berdaulat, Maju, Adil, dan
Makmur [Internet]. [dikutip 15 September 2023]. Tersedia pada: https://
perpustakaan.bappenas.go.id/e-library/file_upload/koleksi/migrasi-
data-publikasi/file/Policy_Paper/Ringkasan%20Eksekutif%20Visi%20
Indonesia%202045_Final.pdf
78. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). PBB Apresiasi
Penanganan Covid-19 di Indonesia. [dikutip 15 September 2023]; Tersedia
pada: https://www.bnpb.go.id/berita/pbb-apresiasi-penanganan-covid19-
di-indonesia 

44Ikhwan Rinaldi
Hadirin yang saya hormati,
Pada akhir pidato ini perkenankan saya sekali lagi mengucapkan puji
syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas nikmat dan karunia- Nya.
Perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya
kepada semua pihak yang telah mendukung saya baik secara langsung
maupun tidak langsung sehingga saya dapat menjadi Guru Besar dalam
bidang Hematologi dan Onkologi Medik di Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Republik
Indonesia dalam, hal ini Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Nadiem Anwar Makarim, BA, MBA yang telah menetapkan dan
mengangkat saya sebagai Guru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Terima kasih saya sampaikan kepada Ir. Budi Gunadi Sadikin,
CHFH, CLU atas kesempatan untuk saya menjadi dokter pendidik klinis
dan memperoleh jabatan Guru Besar. Terima kasih banyak kepada Direktur
Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC,
Ph.D., IPU, Asean Eng yang telah mendukung dan menyetujui usulan dari
Rektor Universitas Indonesia sehingga saya dapat menyampaikan pidato
pengukuhan sebagai Guru Besar UI saat ini. Semoga Allah memberkahi.
Saya mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada
Rektor Universitas Indonesia Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D yang telah
mengusulkan pengangkatan saya sebagai Guru Besar di lingkungan UI.
Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Dewan Guru Besar UI yang
diketuai oleh Prof. Dr. Harkristuti Harkrisnowo, S.H., M.A., beserta seluruh
anggota yang telah menyetujui dan menerima saya untuk menjadi salah satu
anggota dewan yang terhormat ini. Demikian pula saya ucapkan terima kasih
kepada Tim Penilai Ad Hoc lektor kepala dan guru besar UI serta anggota yang
diketuai oleh Prof. Drs. Heru Suhartanto,. M.Sc, Ph.D yang telah mendukung,
menilai dan menyetujui berkas pengusulan guru besar di tingkat UI. Saya
juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua Senat Akademik Universitas
Indonesia, Prof. Nachrowi Djalal Nachrowi, M.Sc., M.Phil., Ph.D dan seluruh
anggota Senat Akademik UI yang telah mendukung usulan Guru Besar saya.
Semoga Allah membalas dengan kebaikan.

45Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
Kepada seluruh anggota Dewan Guru Besar Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia yang diketuai oleh Prof. Dr. dr. Siti Setiati, Sp.PD-
KGer, M.Epid., FINASIM dan sekretaris Prof. Dr. dr. Jenny Bashiruddin
Sp.THT-KL(K), saya ucapkan terima kasih setinggi-tingginya dan mohon
bimbingan sebagai anggota baru dalam dewan yang terhormat ini. Ucapan
terima kasih saya sampaikan juga kepada Ketua Tim Pengusul Guru Besar
FKUI Prof. Dr. dr. Mulyadi M. Djer, Sp.A(K) beserta anggota tim serta Ketua
Tim Pengusul Guru Besar FKUI terdahulu, Prof. dr. Saleha Sungkar, DAP&E,
MS, Sp.Par(K), yang senantiasa memberikan dorongan dan arahan agar saya
menyiapkan proses pengusulan sebagai Guru Besar. Saya ucapkan terima
kasih kepada Ketua Senat Akademik FKUI, Prof. dr. Menaldi Rasmin, Sp.P(K),
FCCP, beserta seluruh anggota Senat Akademik FKUI atas dukungan dan
bantuannya. Semoga Allah membalas dengan penuh kebaikan.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. Ari Fahrial
Syam, Sp.PD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP yang selalu mendorong saya untuk
maju dan selalu bersedia meluangkan waktu untuk mendengarkan, juga
kepada Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan
Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG(K), MPH dan Wakil Dekan Bidang
Sumber Daya, Ventura, dan Administrasi Umum dr. Anis Karuniawati,
Sp.MK(K), Ph.D yang telah membantu proses pengangkatan saya sebagai
Guru Besar. Ucapan terima kasih saya sampaikan pula kepada jajaran
dekanat FKUI: Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, SpA.(K), Dr. dr. Yuli Budiningsih,
Sp.F, Dr. dr. Murti Andriastuti, Sp.A(K), Dr. dr. Em Yunir, Sp.PD-KEMD, Dr. dr.
Rahyussalim, Sp.OT(K), Prof. Dr. dr. Andon Hestiantoro, Sp.OG(K), MPH atas
segala dukungannya selama ini pada proses pengangkatan saya sebagai
Guru Besar. Semoga Allah memberi keberkahan.
Saya haturkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Dekan FKUI
terdahulu Prof. dr. Mardiono Marsetio, Sp.M(K) (rahimahullah); Prof. dr. Ali
Sulaiman, Ph.D, Sp.PD-KGEH, Prof. dr. Menaldi Rasmin, Sp.P(K) dan Prof.
Dr. dr. Ratna Sitompul, Sp.M(K) beserta jajarannya, atas ilmu, dukungan dan
perhatiannya selama saya menjalankan kegiatan pendidikan dan bekerja di
lingkungan FKUI.

46Ikhwan Rinaldi
Terima kasih saya haturkan pada Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-
KGEH, MMB, FINASIM, FACP selaku promotor pengusulan guru besar saya
atas semangat dan dukungan tiada henti yang diberikan selama proses
pengusulan, juga atas waktu yang diberikan untuk menilai karya imiah saya.
Terima kasih juga saya haturkan kepada Prof. Dr. dr. Murdani Abdullah,
Sp.PD, KGEH, FINASIM, FACG, FASGE dan Prof. Dr. dr. Suhendro, SpPD-KPTI
atas dukungan dan waktu yang tercurah dalam menilai karya ilmiah untuk
memenuhi persyaratan pengusulan saya.
Ucapan terima kasih yang tulus saya sampaikan juga kepada Direktur
SDM UI, Prof. Dr.- Ing Amalia Suzianti, S.T., M.Sc. beserta jajarannya, Bapak
Agus Anang, S. Kom., M.T.I., Ibu Muthiah Rahimah, S.E., M.S.M., Bapak
Muhamad Fahmi, S.ST., dan SDM FKUI Bapak Sopiyan, S.E, M.A, dan Ibu
Mira Hartiningsih, S. Kom. dan tim, yang dengan semangat membantu
pengurusan berkas pengusulan Guru Besar saya. Semoga tercatat menjadi
amal soleh dan Allah mudahkan segala urusan.
Hadirin yang saya muliakan,
Selanjutnya, perkenankan saya menyampaikan ucapan terima kasih kasih
saya kepada Plt. Direktur Utama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo
dr. Sumariyono, SpPD-KR, MPH dan Direktur Utama Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo sebelumnya dr. Lies Dina Liastuti, Sp.JP(K), MARS,
FIHA, serta seluruh jajarannya yang telah memberikan kesempatan dan
kemudahan saya dalam mengembangkan diri di rumah sakit rujukan nasional
yang kita banggakan ini. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada
seluruh Direktur Utama sebelumnya sejak saya menjadi staf pengajar:
Prof. Dr. Dr. med. dr. Akmal Taher, Sp.U(K), Ph.D, Prof. Dr. dr. Czeresna
Heriawan Soejono, Sp.PD- KGer, MEpid, atas dukungan dan kesempatan
mengembangkan layanan dan penelitian dalam bidang hematologi dan
onkologi medik. Semoga Allah selalu memberi kesehatan dan keberkahan.
Terima kasih saya haturkan kepada promotor dan ko-promotor S3 Ilmu
Kedokteran saya, Prof. Dr. dr. Ary Harryanto Reksodiputro, SpPD-KHOM, Prof.
Dr. dr. Sri Widia A. Jusman, MS, dan dr. Alida R. Harahap, SpPK(K), PhD atas

47
Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045

bimbingan, perhatian, dan dorongan yang diberikan pada saya. Terima kasih
juga saya haturkan kepada para pembimbing dan penguji saya saat menjalani
pendidikan S3 Kedokteran Prof. Dr. dr. Rianto Setiabudi, SpFK, Prof. Dr. dr.
Karmel Tambunan, SpPD, KHOM, Prof. Dr. Rer Physiol, dr Septelina Inawati
Wanandi, Prof. dr. C. Suharti, SpPD, KHOM, PhD, Prof. dr. Saleha Sungkar,
DAP&SE, MS, SpPark, Prof. Dr. dr. Sarwono Waspadji, Sp.PD, KEMD dan Prof.
Dr. dr. Suhendro, Sp.PD, KPTI atas bimbingan, perhatian dan waktu yang
telah diberikan untuk saya menyelesaikan S3 Ilmu Kedokteran. Terimakasih
yang saya haturkan juga kepada Prof. Melva Louisa, S.Si, M.Biomed. atas
dukungannya selama penelitian S3 Ilmu Kedokteran. Semoga Allah SWT/
Tuhan Yang Maha Esa membalasnya dengan kebaikan.
Saya haturkan pula terima kasih kepada promotor dan ko-promotor
S3 Ilmu Epidemiologi saya, Prof. dr. Mondastri Korib Sudaryo, M.S., D.Sc.,
Prof. Dr. dr. Suhendro, SpPD-KPTI, dan Prof. Dr. Besral, S.K.M., M.Sc., atas
bimbingan dan perhatian yang diberikan selama saya menjalani pendidikan
S3 Ilmu Epidemiologi. Terima kasih yang tak terhingga saya haturkan juga
kepada para pembimbing dan penguji S3 Ilmu Epidemiologi Dr. Syahrizal
Syarif, MPH, Ph.D, , Dr. Soewarta Kosen, MPH, Dr. PH, Prof. dr. Abdul Muthalib,
SpPD, KHOM, Prof. Dr. dr. Aru W Sudoyo, SpPD, KHOM,, FINASIM, FACP,
Prof. dr. C Suharti, SpPD, KHOM, PhD atas waktu, dukungan, perhatian, dan
motivasi yang diberikan pada saya. Semoga Allah SWT/ Tuhan Yang Maha
Esa membalasnya dengan kebaikan.
Terimakasih kepada Dekan dan Pejabat Dekan FKM UI terdahulu dr.
Agustin Kusumayati, M.Sc., PhD dan Prof. Dr. dr. Sabarinah, M.Sc. serta
Ketua Program Studi Doktoral FKM UI drg. Nurhayati A P, MPH, MSc, ScD,
yang telah menerima saya sebagai mahasiswa S2 dan S3 epidemiologi.
Semoga Allah SWT membalas kebaikannya.
Terima kasih saya haturkan pula kepada para pembimbing saya saat
menjalani pendidikan magister epidemiologi klinik Prof. dr. Mondastri Korib
Sudaryo, M.S., D.Sc, Prof. Dr. dr. Ratna Djuwita, MPH dan dr. Arif Mansjoer,
SpPD, KKV, KIC, M. Epid atas bimbingan, waktu dan perhatian yang diberikan.
Semoga Allah SWT membalasnya dengan kebaikan. Terimakasih tak
Terimakasih kepada Dekan dan Pejabat Dekan FKM UI terdahulu dr.
Agustin Kusumayati, M.Sc., PhD dan Prof. Dr. dr. Sabarinah, M.Sc. serta
Ketua Program Studi Doktoral FKM UI Prof. drg. Nurhayati Adnan Prihartono,
MPH, MSc, ScD, yang telah menerima saya sebagai mahasiswa S2 dan S3
epidemiologi. Semoga Allah SWT membalas kebaikannya.

48Ikhwan Rinaldi
terhingga kepada Staf Pengajar Magister dan Doktoral FKM UI atas segala
ilmu dan bimbingan yang telah diberikan kepada saya. Semoga Allah SWT/
Tuhan Yang Maha Esa selalu membalasnya dengan segala keberkahan.
Ucapan terima kasih saya haturkan pada Prof. dr. Ardi Findyartini,
Ph.D., Dr. dr. Sandra Widaty, SpKK(K), dan Dr. dr. Irsan Hasan, SpPD-KGEH
yang sudah telah membimbing saya saat menjalani pendidikan magister
pendidikan kedokteran. Semoga Allah SWT membalasnya dengan kebaikan.
Terima kasih juga saya sampaikan kepada Staf Pengajar Epidemiologi
dan Staf Pengajar Magister Pendidikan Kedokteran untuk semua pengajaran
dan dukungan yang diberikan kepada saya selama belajar di Program Studi
Magister Epidemiologi dan Magister Pendidikan Kedokteran. Semoga Allah
SWT membalasnya dengan rahmat dan kebaikan.
Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof.
Dr. dr. Siti Setiati, Sp.PD, KGer, M.Epid, FINASIM, Dr. dr. Tirza Z. Tamin,
Sp.KFR (K) dan dr. Maryantoro Oemardi, Sp.PD, KEMD (rahimahullah), yang
telah memberikan bimbingan, motivasi, pengajaran dan dorongan pada
dalam meyelesaikan penelitian saya saat menjalani pendidikan program
studi pendidikan spesialis penyakit dalam. Semoga Allah SWT selalu
mencurahkan keberkahan kepada beliau semua.
Ucapan terima kasih saya haturkan pula kepada Prof. Dr. dr. Arry
Harryanto Reksodiputro, Sp.PD, KHOM, yang sudah menjadi pembimbing
saya selama menjalani pendidikan konsultan hematologi-onkologi medik.
Semoga Allah SWT membalasnya dengan kebaikan
Terima kasih yang sebesar-besarkan kepada Ketua Departemen Klinik
Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM Prof. Dr.dr. Dadang Makmun, SpPD, KGEH,
FACG atas dukungan dan perhatian yang telah diberikan pada saya selama
ini, terutama dalam pengusulan Guru Besar saya. Terima kasih yang tak
terhingga saya ucapkan juga untuk Ketua Departmen Ilmu Penyakit Dalam
yang terdahulu Prof. Dr. Abdul Aziz Rani, Sp.PD. KGEH, Prof. Dr. dr. Czeresna
Heriawan Soejono, Sp.PD, KGer, M. Epid, MPH, Prof. Dr. dr. Imam Subekti,
Sp.PD, KEMD, FINASIM atas kesempatan yang telah diberikan selama ini
untuk bekerja, berkarya dan berkembang di lingkungan departemen Ilmu
Penyakit Dalam. Semoga Allah SWT membalasnya dengan kebaikan.

49Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada seluruh guru besar,
senior, sejawat, dan adik-adik staf pengajar di Departemen/Kelompok
Staf Medik Ilmu Penyakit Dalam FKUI atas suri tauladan, kerja sama, dan
suasana kekeluargaan selama ini. Juga kepada seluruh tim sekretariat,
terima kasih atas dukungan dan kerja sama hingga saya mencapai posisi
saat ini. Semoga Allah membalasnya dengan kebaikan.
Hadirin yang saya hormati,
Ucapan terima kasih yang tulus juga saya haturkan kepada para Guru
Besar di Divisi Hematologi-Onkologi Medik Prof. Dr. dr. Arry Harryanto
Reksodiputro, Sp.PD-KHOM, Prof. Dr. dr. Karmel Tambunan, SpPD, KHOM,
Prof. dr. Abdul Muthalib, Sp.PD-KHOM, Prof. dr. Zubairi Djoerban, SpPD,
KHOM, dan Prof. Dr. dr. Aru W. Sudoyo, SpPD, KHOM serta Prof. Dr. dr.
Noorwati Sutandyo, Sp.PD, KHOM, yang telah membimbing saya mendalami
hematologi onkologi medik. Semoga Allah SWT/Tuhan Yang Maha Esa
membalasnya dengan kebaikan dan keberkahan.
Secara khusus izinkan saya mengucapkan terima kasih banyak yang
sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. dr. Arry Haryanto Reksodiputro, Sp.PD,
KHOM yang telah memberikan teladan, membimbing, mengajarkan,
menasihati, dan memotivasi saya secara totalitas sejak awal saya menjadi
staf hematologi-onkologi medik hingga sekarang. Semoga Allah SWT selalu
mencurahkan keberkahan pada beliau dan membalasnya dengan segala
kebaikan.
Terima kasih banyak yang tak terhingga kepada Prof. dr. Abdul Muthalib,
SpPD, KHOM, yang telah menawarkan saya untuk menekuni bidang
hematologi-onkologi medik ketika saya masih dalam masa pendidikan di
program pendidikan dokter spesialis penyakit dalam FKUI-RSCM dan telah
membimbing dan menjadi teladan sejak awal saya menjadi staf hematologi-
onkologi medik hingga saat ini, baik di RSCM maupun di luar lingkungan
RSCM. Semoga Allah SWT selalu memberikan kemuliaan dan keberkahan.
Izinkan saya menghaturkan rasa terima kasih yang spesial kepada
Prof. Dr. dr. Aru W. Sudoyo, SpPD, KHOM, yang telah banyak membimbing
dan memberikan kesempatan belajar bagi saya sejak awal menjadi staf

50Ikhwan Rinaldi
hematologi-onkologi medik hingga saat ini. Semoga Allah SWT selalu
memberikan kemuliaan dan keberkahan.
Terimakasih saya haturkan secara khusus untuk Prof Dr.dr. Noorwati
Sutandyo, Sp.PD, KHOM, atas bimbingan dan nasehat yang diberikan pada
saya. Semoga Allah SWT selalu membalasnya dengan kebaikan.
Saya ucapkan terima kasih kepada Kepala Divisi Hematologi Onkologi
Medik Dr. dr. Cosphiadi Irawan, Sp.PD-KHOM dan para staf divisi hematologi
onkologi medik Dr. dr. Abidin Widjarnako, Sp.PD, KHOM (rahimahullah),
Dr. dr. Djumhana Atmakusuma, Sp.PD, KHOM, dr. Syafrizal Syafei, Sp.PD,
KHOM, Dr. dr. Nugroho Prayogo, Sp.PD, KHOM, dr. Ronald Hukom, Sp.PD,
KHOM, Dr. dr. Dody Ranuhardy, Sp.PD, KHOM, dr. Zakifman Jack, Sp.PD,
KHOM (rahimahullah), dr. Asrul Harsal, Sp.PD, KHOM, Prof. Dr. dr. Noorwati
Sutandio, Sp.PD, KHOM, dr. Bambang Karsono, Sp.PD KHOM, dr. Shufrie
Effendy, Sp.PD KHOM, Dr. dr. Hilman Tadjoedin, Sp.PD KHOM, Dr. dr.
Lugyanti Sukrisman, SpPD, K-HOM, Dr. dr. Andhika Rachman, SpPD, K-HOM,
dr. Wulyo Prajabto, SpPD-KHOM, dr. Nadia Ayu Mulansari, SpPD-KHOM, dr.
Anna Mira Lubis, SpPD-KHOM, dr. Resti Mulya Sari, SpPD, KHOM, dr. Sri
Agustini K, SpPD-KHOM, dr. Findy Prasetyawaty, SpPD-KHOM, dr. Rahmat
Cahyanur, SpPD-KHOM, dr. Eka Widya K, SpPD-KHOM, dr. Dwi Wahyunianto,
SpPD-KHOM, dr. Nia Novianty Siregar, SpPD, dr. Ruth Vonky Rebecca, SpPD,
dr. Ardhi Rahman Ahani, SpPD serta Dr Dimas Prihartono, SpPD atas kerja
sama dan dukungan yang diberikan selama ini. Semoga AllahSWT/Tuhan
Yang Maha Esa membalasnya dengan kebaikan.
Secara khusus, saya ucapkan terima kasih juga kepada Dr. dr. Djumhana
Atmakusumah, SpPD, KHOM yang telah memberikan kesempatan bagi saya
untuk bekerja dan belajar di divisi hematologi-onkologi medik. Semoga
Allah SWT membalasnya dengan kebaikan.
Terimakasih yang tulus saya haturkan pada Dr. dr. Cosphiadi Irawan, Sp.PD-
KHOM yang telah banyak memberikan kesempatan pada saya untuk bekerja,
belajar dan berkembang di hematologi-onkologi medik, serta di Perhimpunan
Onkologi Indonesia (POI). Semoga Allah SWT membalasnya dengan kebaikan.
Terima kasih banyak saya haturkan kepada Dr. dr. Lugyanti Sukrisman,
SpPD-KHOM yang telah memberikan rekomendasi kepada saya untuk

51Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
menjadi staf di divisi hematologi onkologi medik dan telah membimbing
saya selama ini. Semoga Allah membalasnya dengan kebaikan.
Terima kasih yang tulus saya tujukan untuk dr. Shuffrie Efendi, Sp.PD,
KHOM atas kebaikan beliau dalam membimbing saya selama menjadi
peserta program pendidikan dokter spesialis penyakit dalam dan selama
menjadi peserta program pendidikan konsultan di divisi hematologi
onkologi medik. Semoga Allah selalu memberikan balasan kebaikan pada
beliau.
Terima kasih yang tak terhingga saya haturkan juga kepada seluruh
staf sekretariat hematologi-onkologi medik Ibu Tita dan Ibu Ameilia HM,
S.K.M, yang telah sungguh-sungguh bekerja keras membantu saya di divisi
hematologi-onkologi medik. Tak lupa saya ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Ibu Endah yang telah memberikan dorongan dan
dukungan selama bekerja di divisi hematologi-onkologi medik. Semoga
Allah SWT membalasnya dengan kebaikan.
Terima kasih untuk Ade dan Hakim atas bantuannya selama ini. Semoga
Allah SWT membalasnya dengan kebaikan.
Hadirin yang berbahagia,
Ucapan terima kasih yang tak terhingga saya haturkan kepada Ketua
Program Studi Dokter Spesialis Penyakit Dalam FKUI terdahulu Prof. Dr.
dr. Siti Setiati, Sp.PD, KGer, M. Epid, FINASIM yang telah memberikan
kesempatan pada saya untuk bergabung dan bekerja sebagai staf program
studi pendidikan dokter spesialis penyakit dalam. Semoga Allah SWT
membalasnya dengan kebaikan.
Terima kasih yang sebesar-besarnya juga saya haturkan kepada Ketua
Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam FKUI terdahulu
Prof. Dr. Aida Lydia, Sp.PD, KGH, PhD, FINASIM dan Dr. dr. Kuntjoro
Harimurti, Sp. PD, KGer, M.SC, yang telah memberikan kesempatan bagi
saya bekerja, berkarya dan berkembang di lingkungan program studi ilmu
penyakit dalam. Semoga Allah SWT membalasnya dengan keberkahan.
Terima kasih kepada Ketua Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FKUI,
Prof. Dr. dr. Dyah Purnamasasi, Sp. PD, KEMD, beserta staf Program Studi

52Ikhwan Rinaldi
Pendidikan Spesialis Penyakit Dalam Prof. Dr. dr. Siti Setiati, Sp.PD, KGer,
FINASIM, Prof. Dr. dr. Aida Lydia, Sp. PD, KGH, FINASIM, Dr. dr. Kuntjoro
Harimurti, Sp. PD, KGer, M.SC, Dr. dr. Sally Aman Nasution, Sp. KKV,
FINASIM, FACP, Dr. Pringgodigdo Nugroho, Sp.PD, KGH, FINASIM, Dr. dr.
Sukamto Koesnoe,Sp.PD, KAI, FINASIM, Dr. Cynthia Olivia MJ, SpPD, KGEH,
Ph.D, Dr. dr. Noto Dwimartutie, SpPD, KGer, dr. Sazkia Aziza Nusyirwan,
Sp.PD, KGEH, dr. RM. Suryo Anggoro Kusumo, Sp.PD, KR, dr. Adityo Susilo,
Sp.PD, KPTI dan dr. Syahidatul Wafa, SpPD, atas kerja samanya yang baik
selama ini. Semoga Allah SWT membalasnya dengan kebaikan.
Terima kasih yang tulus saya sampaikan kepada tim sekretariat
program studi pendidikan spesialis ilmu penyakit dalam, Ibu Dra. Sumarjanti
Tjitrosoemarto, Ibu Aminah, S.Kom, Bapak Heriyanto, Bapak Toto Sumianto,
Ibu Innes Novica, A.Md, Ibu Sheruni Tri Hartanti, S.K.M, Ibu Zari Rafida,
S.Sos, dan Nur Rahmah Azizah, A.Md., atas dukungan dan kerjasama yang
diberikan. Semoga Allah SWT membalasnya dengan kebaikan.
Hadiri yang saya muliakan,
Terimasih yang tak terhingga saya haturkan kepada Ketua Unit Penjamain
Mutu Akademik (UPMA) FKUI Prof. dr. Imam Subekti, Sp.PD, KEMD dan Ketua
UPMA terdahulu Dr. dr. Nani Cahyani Sudarsono, Sp.KO atas bimbingan
dan arahan selama bekerja dalam UPMA. Semoga Allah SWT membalasya
dengan kebaikan.
Rasa terima kasih saya juga haturkan untuk Pimpinan Instalasi Pelatihan
dan Simulasi Klinik FKUI-RSCM Dr. dr. Theddeus, O.H. Prasetyono, Sp.BP-RE
(K) atas bimbingan dan dukungan serta kerjasamanya selama saya bekerja
di sana. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalasnya dengan kebaikan.
Terima kasih yang sebesar-besarnya saya haturkan kepada para staf
sekretariat Instalasi Pelatihan dan Simulasi Klinik FKUI-RSCM Bapak
Hangga, Bapak Prima dan Ibu Uci, atas bantuannya selama saya bekerja di
sana. Semoga Allah SWT membalasnya dengan kebaikan.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. dr. Siti Setiati,
Sp.PD, KGer, FINASIM, yang telah menerima saya sebagai staf Interna
Publishing dan Acta Medica Indonesiana (The Indonesian Journal Of Internal

53Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
Medicine) dan terima kasih juga atas bimbingan dan arahannya selama ini.
Semoga Allah SWT membalasnya dengan kebaikan.
Terima kasih yang tak terhingga saya haturkan kepada staf Interna
Publishing dan Acta Medica Indonesiana (The Indonesian Journal Of Internal
Medicine), Prof. Dr.dr. Ari Fachrial Syam, Sp.PD, KGEH, MMB, FINASIM, FACP,
Prof. Dr. dr. Idrus Alwi, Sp.PD, KKV, FACC, FESC, FAPSIC, FINASIM, Prof. Dr. dr.
Marcellus Simadibrata, Sp. PD, KGEH, Ph.D, FACG, FASGE, FINASIM, Prof. Dr.
dr. Dyah Purnamasari, Sp.PD, KEMD, Dr.dr. Ika Prasetya Wijaya, Sp.PD, KKV,
FACP, FINASIM, dr. Nafrialdi, Sp.PD, Ph.D, Prof. Dr. dr. Erni Juwita Nelwan,
Sp.PD, KPTI, Ph.D, FINASIM, FACP, Dr. dr. Kuntjoro Harimurti, Sp.PD, K.Ger,
M.Sc, Dr. Esthika Dewiasty, Sp.PD, KGer, M.Sc, Dr. dr. Purwita Wijaya Laksmi,
Sp.PD, KGer, Dr. Ryan Ranitya, Sp.PD, KKV, dr. Laurentius Aswin Pramono,
M.Epid, SpPD, KEMD, atas kerja sama, diskusi, motivasi dan inspirasi yang
mencerahkan. Semoga Allah SWT membalasnya dengan kebaikan.
Terima kasih saya haturkan juga kepada sekretariat Pusat Penerbitan
Ilmu Penyakit Dalam/Acta Medica Indonesiana (The Indonesia Journal Of
Internal Medicine) Nia Kurniasih, S.Sos, Edy Supardi, S.Kom, Sudiariandini
Soedarto, SKM, Zikri Anwar, SKM, Hari Sugianto, dan Sandi Saputra atas
dukungan dan bantuannya selama ini. Semoga Allah SWT membalasnya
dengan kebaikan.
Bapak/Ibu yang saya hormati,
Terima kasih yang sebesar-besarnya saya haturkan untuk seluruh sejawat,
perawat, tenaga medis dan non medis di RSCM, mulai dari ruang rawat
IRNA B, IRNA A, Gedung A, RSCM Kencana, dan Teratai atas kerja sama,
dukungan, dan suasana kekeluargaan yang tercipta selama ini. Semoga
Allah membalasnya dengan kebaikan.
Saya haturkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Direktur
Utama RS Gading Pluit terdahulu Dr. dr. Barlian Sutedja, SpB, yang telah
memberikan kesempatan pada saya bekerja dan belajar dengan bimbingan
Prof. dr. Abdul Muthalib, Sp.PD, KHOM di RS Gading Pluit. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa membalasnya dengan kebaikan. Terimakasih juga saya
haturkan untuk Direktur Utama RS Gading Pluit saat ini atas kesempatan

54Ikhwan Rinaldi
yang diberikan untuk bekerja di RS ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
membalasnya dengan kebaikan.
Terimakasih banyak atas juga saya haturkan kepada Direktur Medis RS
Gading Pluit dr. Arief Oetama, MARS, atas kesempatan yang diberikan untuk
bekerja di RS Gading Pluit selama ini. Terimakasih pada senior, sejawat,
perawat serta tenaga medis dan non medis atas RS Gading Pluit atas kerja
sama, dukungan dan suasana kekeluargaan yang senantiasa tercipta sehingga
memberikan semangat untuk melayani pasien-pasien di sore hingga malam
hari. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalasnya dengan kebaikan.
Ucapan terima kasih juga saya haturkan untuk Direktur Utama Mayapada
Hospital Kuningan dan jajarannya, senior, sejawat, perawat serta tenaga
medis dan non medis atas kerja sama, dukungan dan suasana kekeluargaan
yang senantiasa tercipta sehingga memberikan semangat untuk melayani
pasien-pasien. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalasnya dengan
kebaikan.
Terima kasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan kepada
Ketua Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik Ilmu Penyakit Dalam
(Perhompedin) dan Ketua Perhimpunan Transfusi Darah Indonesia (Ketua
PHTDI), Dr. dr. Tubagus Djumhana, SpPD, KHOM yang telah memberikan
perhatian dan dukungan seluas-luasnya kapada saya untuk berkarya.
Semoga Allah memberikan kemudahan agar organisasi profesi ini dapat
berperan lebih baik dalam upaya memajukan profesi kedokteran hematologi
dan onkologi medik dan meningkatkan kesehatan seluruh rakyat Indonesia.
Terima kasih yang tak terhingga saya haturkan untuk seluruh Guru
Besar, Senior, dan Sejawat Perhimpunan Onkologi Medik Penyakit Dalam
Indonesia atas dukungan dan semangat yang diberikan. Semoga Allah SWT
membalasnya dengan banyak kebaikan.
Terima kasih juga saya haturkan untuk Ketua Perhompedin Cabang
Jakarta dr. Ronald Hukom, M.HSc. SpPD, KHOM yang telah memberikan
kesempatan bagi saya untuk berkarya dan berkembang dalam lingkungan
organisasi Perhompedin Cabang Jakarta. Semoga Perhompedin Cabang
Jakarta dapat memberikan manfaat bagi rakyat khususnya bagi penduduk
Jakarta dalam upaya penanganan kanker di Jakarta. Terima kasih yang tak

55Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
terhingga saya haturkan juga untuk seluruh Guru Besar, Senior, dan Sejawat
Perhimpunan Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia atas dukungan dan
semangat yang diberikan. Semoga Allah SWT membalaskan dengan banyak
kebaikan.
Rasa terima kasih juga saya haturkan kepada Ketua Umum PB PAPDI, Dr.
dr. Sally Aman Nasution, Sp.PD, K-KV, FINASIM, FACP beserta jajarannya,
serta Ketua Kolegium Ilmu Penyakit Dalam Indonesia Dr. dr. Irsan Hasan,
Sp.PD, K-GEH dan jajarannya. Semoga Allah memberikan kemudahan agar
organisasi profesi ini dapat berperan lebih baik dalam upaya memajukan
profesi kedokteran dan meningkatkan kesehatan seluruh rakyat Indonesia.
Terima kasih juga saya haturkan kepada seluruh Jajaran Badan Pengurus
Harian Kolegium Ilmu Penyakit Dalam atas kerja sama dan dukungan yang
diberikan selama menjalankan tugas sebagai salah satu anggota Badan
Penguruh Harian KIPD. Semoga kita selalu diberikan kesempatan untuk
selalu bekerja sama di dalam kepengurusan ini.
Terima kasih juga saya haturkan kepada Prof. Dr. dr. Siti Setiati, Sp.PD,
KGer, M.Epid, FINASIM, atas kesempatan pertama yang beliau berikan
untuk menjadi bagian dari kolegium ilmu penyakit dalam (KIPD) dalam
pengembangan ujian nasional OSCE pertama di KIPD. Semoga Allah SWT
memberikan beliau segala keberkahan dan kasih sayang.
Bapak, Ibu, Saudara, Saudari yang saya muliakan,
Terima kasih kepada guru dan dosen yang telah mendidik saya sejak kecil,
mulai dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kampung Rawa 01 pagi, Sekolah
Menengah Pertama Negeri (SMPN) 77, Sekolah Menengah Atas Negeri
(SMAN) 77 dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Semoga
ilmu yang sudah Bapak dan Ibu Guru berikan menjadi amal jariyah dan
mendapat balasan kebaikan dari Allah SWT.
Terima kasih juga saya ucapkan kepada seluruh teman-teman-teman
S1 Angkatan ’92 FKUI atas kekompakan, silaturahmi dan persahabatan yang
terjalin sejak kuliah hingga saat ini. Terima kasih yang tak terhingga saya
ucapkan kepada seluruh teman-teman Angkatan 2001 Program Pendidikan
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, atas kerja sama, gotong royong, dan

56Ikhwan Rinaldi
silaturahmi yang terjalin sejak menjalani pendidikan hingga sekarang.
Semoga Allah SWT mempererat terus tali silaturahmi diantara kita.
Saya sampaikan juga terima kasih untuk dr. Nenden Rosdiana, dan Dr.
dr. Pribadi Busro, Sp. BTKV(K), atas segala bantuan dan dukungan yang
diberikan kepada saya selama masa pendidikan S1. Semoga Allah SWT
membalasnya dengan kebaikan.
Ucapan terima kasih saya haturkan pada rekan-rekan PPDS Sp1 Ilmu
Penyakit Dalam Angkatan 2001: Prof. Dr. dr. RR. Dyah SpPD-KEMD, dr. M.
Usman S. Markum SpPD, dr Juniara S Sidabutar SpPD-KGH, dr. Pujiwati
SpPD-KGH, Dr. dr Purwita Wijaya Laksmi SpPD-KGer, dr. Okto Dewantoro
SpPD-KGEH, dr. Taufiq SpPD-KGEH, dr .Lusy Erawati SpPD, dr. M. Arman
Nasution SpPD, dr. Eppy SpPD-KPTI, untuk semua kebersamaan, kerja
sama, dan dukungannya selama ini. Semoga Allah membalas dengan
kebaikan.
Terima kasih juga saya sampaikan kepada senior di Program
Pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Wahyu Dewabrata,
Sp.PD (rahimahullah), Dr. dr. Andri Sanityoso Sulaiman, Sp.PD-KGEH, dr.
Agasjtya Wisjnu Wardhana, Sp.PD-KGEH FINASIM, dr. Alkindi Bahar, Sp.PD
(rahimahullah), dr. Indra Marki, Sp.PD-KGEH, FINASIM, dr. Fachrul Razy,
Sp.PD-KR, dr. Paulus Simadibrata, Sp.PD, dr. Istika Setyani, Sp.PD, dr.
Arya Govinda, Sp.PD-KGER, dr. Ria Anggoro, Sp.PD, FINASIM, dr. Achmad
Fauzi, Sp.PD-KGEH, Dr. dr. Nina Kemala Sari, Sp.PD-KGER, MPH, dr. Arief
Wibowo, Sp.PD, dr. Rusli, Sp.PD, dr. Indra Jaman, Sp.PD, dr. Tienke Ambar
Wulandari, Sp.PD, FINASIM, dr. Maulana Suryamin, Sp.PD-KGEH, dr. Ceva
W. Pitoyo, Sp.PD-KP, KIC, dr. Asnath V.S. Matondang, Sp.PD, FINASIM, dr.
RA. Hanifatun I. Ariestina, Sp.PD, Dr. dr. Rika Bur, Sp.PD-KPTI, FINASIM, dr.
Myrna Martinus, Sp.PD-KEMD, dr. Deden Djatnika, Sp.PD, dr. Nugroho Budi
Santoso, Sp.PD, dr. Alfian Nurbi, Sp.PD, dr. Alexander MJ. Saudale, Sp.PD-
KGEH, dr. Imran Nito, Sp.PD, Dr. dr. Sally Aman Nasution, Sp.PD-KKV,
FINASIM, FACP, dr. Sugiyono, Sp.PD-KHOM, Dr. dr. Lugyanti Sukrisman,
Sp.PD-KHOM, dr. Joko Rilo Pambudi, Sp.PD-KR, dr. Suharnowo, Sp.PD, dr.
Bambang Darmawan, Sp.PD, dr. Hisbulloh Huda, Sp.PD, dr. Joko Budiman
Jong, Sp.PD-KKV, dr. Ika Prasetya Wijaya, Sp.PD-KKV, FINASIM, FACP,

57Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
FICA, Dr. dr. Elly Wijaya Nursyam, Sp.PD, MH.Kes, MM, FINASIM, Dr. dr.
Fatimah Eliana, Sp.PD-KEMD, dr. Indah Trijoto, Sp.PD, dr. Arnadi, Sp.PD, dr.
Gigih Imanta Jayantri, Sp.PD, FINASIM, dr. Wigati, Sp.PD, MH.Kes, Prof. dr.
Hari Hendarto, Sp.PD-KEMD, Ph.D, dr. Djabir Abudan, Sp.PD, dr. Andreas
Nuho F. Lewai, Sp.PD-KEMD, MARS, FINASIM, dr. Benyamin S. Tambunan,
Sp.PD, dr. Reno Gustaviani Rustam, Sp.PD (rahimahullah), Dr. dr. Lie Khie
Chen, Sp.PD-KPTI, dr. Johana Prihatini, Sp.PD, FINASIM, dr. Intan Russiana
Nasution, Sp.PD-KHOM, dr. Siti Rohmi, Sp.PD, dr. H. Agoes Kooshartoro,
Sp.PD-KKV, dr. H. Iman Firmansyah, SH, MH, Sp.PD, KPTI, FINASIM, dr. Sayid
Ridho, Sp.PD, dr. Tommy P. Sibuea, Sp.PD, FINASIM, dr. Deni Kriscahoyo,
Sp.PD, dr. H. Kusmardi Sumarjo, Sp.PD, Dr. dr. Sukamto, Sp.PD-KAI, dr.
Moch. Arief Setiawan, Sp.PD, dr. David R.S. Samosir, Sp.PD-KGEH, dr. H.R.
Kongko Herry N., Sp.PD-KEMD, FINASIM, dr. Herman Prabowo, Sp.PD, dr.
Herman Kusbiantoro, Sp.PD, dr. Kunkun Achmad Muharam, Sp.PD, dr.
Poerniati Koes Andrijani, Sp.PD, FINASIM, Dr.dr. Edy Rizal Wahyudi, SpPD-
Kger, FINASIM, dr. Elizabeth Merry Wintery, Sp.PD, dr. Hendarto Natadidjaja,
Sp.PD, dr. Astri Handayani, Sp.PD, dr. Amir Fauzan, Sp.PD, Dr. dr. Rudi
Putranto, SpPD-KPsi, MPH, dr. Linda Kurniaty Wijaya, Sp.PD-KR, FINASIM,
dr. Ihsanil Husna, Sp.PD, FINASIM, dr. Eddy Supriadi, Sp.PD, dr. Nyoto
Widyo Astoro, Sp.PD-KHOM, FINASIM, dr. Marihot Tambunan, Sp.PD-KGH,
Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD., Ph.D, Prof. Dr. dr. Evy
Yunihastuti, Sp.PD, K-AI, FINASIM, dr. Ariani Intan Wardhani, SpPD, K-GH,
FINASIM, dr. Nafrialdi, Sp.PD, Sp.FK, Ph.D, dr. Erwin, Sp.PD, FINASIM, dr. Adi
Wijaya, Sp.PD, dr. Prasna Pramita, Sp.PD-KAI, MARS, FINASIM, dr. Femmy
Nurul Akbar, Sp.PD-KGEH, dr. Duddy Mulyawan I.D., Sp.PD-KGEH, FINASIM,
dr. Ryan Ranitya, Sp.PD-KKV, FINASIM, dr. Teddy Ervano, Sp.PD-KEMD, dr.
Arif Mansjoer, Sp.PD-KKV, KIC, M.Epid., dr. Andry Surandy, Sp.PD-KGEH,
FINASIM, dr. Ika Wulan Yuliani, Sp.PD-KR, dr. Sri Ayu Vernawati, Sp.PD-
KGH, dr. Satrio Sukmoko, Sp.PD, FINASIM, dr. Achmad Fahron, Sp.PD, dr.
Sri Rahayu, Sp.PD, dan dr. Feriadi Suwarna, Sp.PD, untuk dukungan dan
kebersamaan selama masa pendidikan hingga sekarang. Semoga Allah
SWT membalasnya dengan kebaikan.

58Ikhwan Rinaldi
Tak lupa saya ucapkan terimakasih juga kepada seluruh teman-teman
semasa pendidikan S2 Epidemiologi Klinik dan S2 Pendidikan Kedokteran
S3 Ilmu Kedokteran, dan S3 Ilmu Epidemiologi, atas silaturahmi selama
pendidikan hingga saat ini. Semoga kita selalu diberikan kemudahan untuk
selalu bersilaturahmi.
Terima kasih yang tak terhingga saya ucapkan kepada seluruh pasien
Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Rumah Sakit Persahabatan dan
Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang atas kepercayaan pada saya dan
kerelaannya menjadi sarana belajar bagi saya sebagai calon dokter, dokter
spesialis dan dokter konsultan. Semoga setiap rasa sakit yang ada menjadi
penggugur dosa dan menaikkan derajat Bapak Ibu di mata Allah SWT.
Semoga setiap ilmu yang didapat dari Bapak Ibu menjadi amalan jariyah dan
pemberat amal kebaikan Bapak Ibu di akhirat nanti.
Pada kesempatan ini perkenankan juga mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya atas bantuan tulus yang diberikan oleh asisten-
asisten penelitian saya sejak tahun 2014 hingga sekarang dr. Kevin
Winston, M.Res, dr. Yuli Maulidiya Shufiyani, dr. Farida Farah Adibah, dr.
Rafida Amalia Salma, dr. Ashila Putri Disamantiaji, dr. Yehezkiel Alexander
Eduard George, dr. Putu Tasya Pratistita, dr. Tania Ternita, dr. Bintang
Wirawan, dr. Brenda Cristie Edina, dr. Fiyandi Afianda, dr. Jessica Jurica
Otniella, dr. Indy Larasati Wardhana, dr. Idham Rafly Dewantara, dr. Ihya
Fakhrurizal Amin, dr. Jeremy Rafael Tandaju, dr. Samuel Pratama, M.Res,
dr. Lowilius Wiyono, dr. Ibnu Hajar, dr. Nurul, dr. Uva, dr. Aisyah, dr. Leroy
David Vincent, dr. Abdillah Yasir Wicaksono, dr. M. Prasetio Wardoyo, dr.
Averina, dr. Rizkania Ikhsani, dr. Jessica Leoni, dr. R.M. Yusuf Aji Samudera
Nurrobi, dr. Satrio Wicaksono, dr. Ilham Hidayat RT Maha, dr. Derin, dr.
Atiqah Isna Fatya, dr. Rahmat Haryanto (rahimahullah), dr. Jeffrey Christian
Mahardhika, dr. Khairul Hukmi, dr. Elizabeth Budiani, dr. Fikri Ichsan Wiguna,
dr. Maya Dorothea, dr. Jessica Novia, dr. Lintang Sagoro, dr. Nadya, dr.
Kms. Rakhmat Notariza, dr. Harry Leksono Adhiputro, dr. Nuvita Hasrianti,
dr. Vanya, dr. Derin Anugrah Pratama, dr. Ageng Budiananti, dr. Cheras,
dr. Tsabitha Hauro, dr. Yohana Lasma Azaria, dr. Siti Rodhia Darwin serta

59
Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045

beberapa dokter lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Semoga
Allah membalasnya dengan kebaikan.
Terima kasih yang tak terhingga saya ucapkan kepada seluruh pasien
Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Rumah Sakit Persahabatan dan
Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang atas kepercayaan pada saya dan
kerelaannya menjadi sarana belajar bagi saya sebagai calon dokter, dokter
spesialis dan dokter konsultan. Semoga setiap rasa sakit yang ada menjadi
penggugur dosa dan menaikkan derajat Bapak Ibu di mata Allah SWT.
Semoga setiap ilmu yang didapat dari Bapak Ibu menjadi amalan jariyah dan
pemberat amal kebaikan Bapak Ibu di akhirat nanti.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dan
memberikan dukungan pada saya selama hidup ini yang tidak mungkin
saya sebutkan satu persatu. Terimakasih kepada seluruh panitia acara hari
ini atas semua kerja keras yang diberikan untuk kesempurnaan acara ini.
Semoga Allah SWT membalasnya dengan kebaikan.
Hadirin yang saya muliakan,
Saya haturkan pula ucapan terima kasih kepada dr. Maryanto Oemardi,
Sp.PD, KEMD (rahimahullah) yang sudah membimbing berbagai penelitian
saya saat menempuh pendidikan spesialis, subspesialis, serta doktor,
secara formal dan informal. Terima kasih banyak atas bimbingan dan
semangat yang selalu diberikan kepada saya. Saya sering kali berkunjung
ke rumah beliau di Bogor untuk belajar dari beliau. Pribadi beliau yang
sederhana dan rendah hati membuat saya sangat merasakan kebaikan
beliau. Semoga Allah SWT melapangkan dan menerangi kuburnya, serta
mencurahkan kasih sayangNya.
Ucapan terima kasih tak terhingga saya haturkan pula pada Prof. Dr. dr.
Czeresna Heriawan Soejono, SpPD-K-Ger, M.Epid, yang telah membimbing
saya sejak mulai masuk tahap I program pendidikan dokter spesialis
penyakit dalam hingga selesai. Beliau adalah pembimbing akademik yang
baik dan perhatian sehingga sangat membantu proses pendidikan spesialis
saya. Semoga Allah SWT membalasnya dengan keberkahan dan kemuliaan.
dr. Maryantoro Oemardi,

60Ikhwan Rinaldi
Secara khusus juga saya sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Prof. dr. Supartondo, Sp.PD, KEMD (rahimahullah),
atas nasihat, arahan, bimbingan dan pengalaman yang dibagikan pada
saya yang makin mencerahkan saya dalam belajar dan bekerja untuk
kemanusiaan. Semoga Allah SWT melapangkan dan menerangi kuburnya
dan mencurahkan kasih sayangNya.
Untuk guru saya yang sangat hafal pada semua mahasiswanya,
terima kasih banyak pada Prof. Dr. dr. Sarwono Waspadji, Sp.PD, KEMD,
atas rekomendasi yang diberikan pada saya agar bisa menempuh seleksi
pendidikan dokter spesialis penyakit dalam di FKUI, terima kasih atas
bimbingan dan teladan yang telah diberikan semasa saya pendidikan S1
dan pendidikan spesialis penyakit dalam, terima kasih atas bimbingan
selama pendidikan S3 Kedokteran. Semoga Allah SWT selalu memberikan
kesehatan dan kesejahteraan dan membalasnya dengan kebaikan.
Secara khusus saya ingin berterima kasih kepada Prof. Dr. dr. Suhendro,
SpPD-KPTI yang sudah menjadi supervisor saat saya di RS Persahabatan
serta pertama kali memperkenalkan saya pada dunia penelitian. Terima
kasih atas kerelaan dan kesediaan Prof. Dr. dr. Suhendro, SpPD-KPTI
membimbing pendidikan S3 Ilmu Epidemiologi di tengah kesibukan
sebagai Ketua Program Studi S3 Ilmu Kedokteran serta memberikan
berbagai kemudahan bagi saya dalam menyelesaikan pendidikan S3 Ilmu
Epidemiologi. Semoga Allah SWT selalu memberikan berkah dan rahmat
kepada Prof. Dr. dr. Suhendro, SpPD-KPTI.
Ucapan rasa terimakasih khusus saya haturkan pula kepada Prof. Dr.
dr. C. Suharti, Sp.PD, KHOM, Ph.D yang telah dengan tulus ikhlas bersedia
membimbing saya dalam dua kali pendidikan S3 saya. Terimakasih atas
motivasi, semangat dan nasehat yang telah diberikan selama ini. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa membalasnya dengan kebaikan.
Rasa terima kasih yang tak terhingga saya haturkan kepada guru saya
Dr. Alida Harahap, Sp.PK, Ph.D, yang telah dengan sabar mengajari dan
membimbing saya dalam waktu yang tak terbatas ketika saya menjalani
pendidikan S3 Ilmu Kedokteran. Dr. Alida Harahap, Sp.PK, Ph.D adalah guru
yang sangat memahami kesulitan yang dihadapi mahasiwanya dan selalu

61Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
siap membantu kapan saja untuk dimintai pendapat mengenai penelitian
S3 yang sedang dikerjakan mahasiswanya. Semoga Allah membalasnya
dengan segala kebaikan.
Terima kasih juga yang sangat tulus saya haturkan kepada Prof. Dr. dr.
Agus Purwadianto, SpFM(K), Msi, SH, DFM beserta keluarga yang memiliki
peran yang sangat besar dalam pendidikan S1 saya. Semoga Allah SWT
selalu memberikan kelimpahan rahmat dan berkah untuk Prof. Dr. dr. Agus
Purwadianto, SpFM(K), Msi, SH, DFM dan keluarga.
Terima kasih saya haturkan kepada Drs. Syafri Yusuf (rahimahullah) ,
guru mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) saat saya menempuh
pendidikan di sekolah menengah pertama. Beliau adalah sosok yang
melatih saya saat mengikuti cerdas cermat Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila (P4), yang memberikan inspirasi dan motivasi untuk
belajar tidak hanya dalam sekolah tetapi juga dalam hidup. Semoga Allah
SWT melapangkan dan menerangi kuburnya.
Terima kasih yang tak terhingga saya ucapkan kepada Ibu Setijati
Sastrapradja atas motivasi, inspirasi, bimbingan dan nasihat yang
diberikan pada saya. Semoga Allah SWT membalasnya dengan kebaikan.
Terima kasih juga saya haturkan kepada Mbak Dennie Sastrapradja dan
Mbak Debbie Sastrapradja, Ir. Haryatmo, MM dan Dr. Anida Rahayu, MBA,
atas persahabatan dan persaudaraan yang hangat yang memotivasi dan
menginspirasi hidup saya. Semoga Allah SWT membalasnya dengan
kebaikan. Terima kasih kepada Prof. Didin Satrapradja (rahimahullah)
dan Budi Satrio (rahimahullah) atas kenang-kenangan yang memberikan
semangat untuk berjuang. Semoga Allah SWT melapangkan dan menerangi
kuburnya, serta mencurahkan kasih sayangnya.
Bapak, Ibu, Saudara, Saudari yang saya muliakan,
Kepada Mama (Marlis) yang telah mengandung, melahirkan dan membesarkan
dengan segala susah payah dan penuh pengorbanan, rasa terima kasih saja
tidak cukup rasanya saya ucapkan untuk menggambarkan betapa saya
bersyukur memiliki seorang Mama yang rela mempertaruhkan hidupnya
untuk saya. Segala kesulitan telah Mama lampaui demi saya. Mama tak pernah

62Ikhwan Rinaldi
berkeluh kesah untuk semua kesulitan itu. Bagi Mama semua kesulitan
adalah mudah hanya untuk membesarkan saya. Sayapun menyadari betapa
sulitnya Mama membesarkan saya, dan dalam hati saya selalu ingin berusaha
membahagiakan Mama. Meskipun itu tak pernah bisa membalas semua
pengorbanan Mama untuk saya. Terima kasih Mama, untuk cinta dan kasih
sayang yang tak terbatas untuk saya. Sungguh apa yang saya capai hari
ini semuanya saya persembahkan untuk Mama. Semoga Allah SWT selalu
memberikan rahmat, kasih sayang dan keberkahan untuk Mama.
Kepada Papa Moh. Yatim Harmen (rahimahullah), yang telah merawat,
membesarkan dan memberikan teladan pada saya dengan segala suka
dan duka yang Papa rasakan. Rasa terima kasih pasti tak cukup saya
ucapkan untuk menggambarkan betapa bahagia dan bersyukurnya saya
memiliki Papa yang rela menempuh jalan yang sulit dalam membesarkan
saya. Pendidikan tegas dan keras yang Papa berikan pada saya akhirnya
menyadarkan saya betapa besarnya cinta dan kasih sayang pada saya.
Maafkan saya karena belum bisa membalas semua cinta dan kasih sayang
yang Papa berikan untuk saya. Doa saya selalu untuk Papa, semoga Allah
SWT mengampuni dosa dan kesalahan Papa, melapangkan dan menerangi
kubur Papa. Aamiin Ya Allah Ya Rabaal ‘Alamin.
Kepada Adik saya Hadi Wiryadi Putra, terima kasih yang tak terhingga
atas semua kebaikan dan bantuan kepada saya selama ini. Semoga Allah
SWT membalasnya dengan kebaikan.
Rasa terima kasih saya haturkan pula kepada Mertua Saya Mamah Yayan
Mulyani dan Alm. Ojo Darsono, serta Almh. Yati Mulyati dan Alm. Ruslan atas
dukungan dan doa yang selalu dipanjatkan untuk saya. Terimakasih telah
memberikan kepercayaan pada saya untuk menjadi pendamping hidup
anak Mamah. Semoga Allah SWT membalasnya dengan kebaikan.
Terima kasih saya haturkan kepada Kakak-Kakak Ipar saya, Yuni
Rusmiati, AMD, AK, dan Taufiq Zakaria, Yuli Rusmini dan Joni Azman,
Andi Rustandi S.Sos dan Landina, SE, Ayi Rusmadi S.Pd dan Rika Maulida
Sari S.Pd. atas dukungan yang diberikan selama ini. Semoga Allah SWT
membalasnya dengan kebaikan.

63Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
Kepada istri saya tercinta, Murti Asih, terima kasih atas segala
pengorbanan, cinta dan kasih sayang yang diberikan selama ini. Semoga
Allah SWT membalasnya dengan kebaikan, keberkahan, rahmat dan kasih
sayang serta meridhoi selalu keluarga kita.
Kepada putri saya tercinta, Maryam Yasmina Ikhwan, terima kasih atas
kebahagiaan dan cinta yang diberikan. Semoga dirimu tumbuh menjadi
anak sholihah yang menjadi kebanggaan Papi dan Mami.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Sebelum menutup pidato ini, perkenankan saya menyampaikan pesan
kepada seluruh peserta didik di lingkungan FKUI. Marilah kita mensyukuri
semua karunia Allah SWT/Tuhan Yang Maha Esa atas kemampuan yang
diberikan oleh-Nya terutama atas karunia spesial mengenyam pendidikan
di universitas terbaik di negeri. Gunakanlah semua kemampuan itu sebaik-
baiknya dengan belajar secara baik dan benar. Belajar yang membuat
kita menjadi dokter yang memiliki kemampuan mengubah kesengsaraan,
kesedihan dan penderitaan menjadi kebahagiaan dalam situasi dan kondisi
apapun juga. Belajar yang membuat kita makin bijaksana dalam menghadapi
kehidupan baik situasi klinis maupun non klinis.
Hadiri yang saya hormati,
Menjadi bagian dari FKUI dan RSCM merupakan satu anugerah terindah bagi
saya. Tentu saja anugerah ini bukanlah tanpa tanggung jawab dan amanah
yang besar di pundak saya. Semoga Allah SWT selalu mempermudah
langkah-langkah saya. Terimakasih saya ucapkan atas kehadiran dan doa
restu hadirin semua, juga kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan
mendukung kelanacaran acara pada hari ini.
Wabillahi Taufik Wal Hidayah,
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

64

65
RIWAYAT HIDUP
I. DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Prof. Dr. Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, Sp. PD, Subsp. HOM,
M.Epid, M.Pd.Ked., FACP, FINASIM
NIP : 197308242009121001
Pangkat/ Gol. : Pembina/ IV/a
Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 24 Agustus 1973 Agama : Islam
Alamat kantor : RSUPN Ciptomangunkusumo, Jakarta
No telepon : (021) 85904912
Alamat rumah : Premier Riviera Blok G21. Jalan Bekasi Timur Raya
Km 17. Jatinegara, RT 005 RW 02, Jakarta.
Handphone : 0811177997
Istri : Murti Asih, S.Pd.
Anak : Maryam Yasmina Ikhwan
Posisi saat ini : Sekretaris Program Studi Spesialis Ilmu Penyakit
Dalam
II. RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL
Pendidikan Formal
1980 – 1986 : SDN Kampung Rawa 01 Pagi Jakarta Pusat
1986 – 1989 : SMPN 77 Jakarta Pusat
1989 – 1992 : SMAN 77 Jakarta Pusat
1992 – 1998 : Program Pendidikan Dokter Umum, Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
2001 – 2005 : Program Pendidikan Spesialis Penyakit Dalam, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia
2006 – 2013 : Ilmu Penyakit Dalam Hematologi Onkologi Medik, Kolegium
Ilmu Penyakit Dalam

66Ikhwan Rinaldi
2013 – 2016 : Program Pendidikan Doktor Ilmu Kedokteran, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia
2016 – 2018 : Program Magister Epidemiologi Klinik, Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia
2018 – 2020 : Program Magister Pendidika Kedokteran, Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
2021 – 2023 : Program Pendidikan Doktor Epidemiologi Klinis, Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Kursus
1. Training Deep Vein Thrombosis (DVT) yang meliputi Patofisiologi, Klinis,
Diagnosa, Pengobatan dan Profilaksis, Jakarta, 25 Februari 2006
2. Workshop Clinical Use of Blood Se Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Kerjasama PMI cabang Banda Aceh, Australian Red Cross dan BPK– RSU
Dr. Zainoel Abidin, Aceh, 18 September 2006
3. Good Clinical Practice Course, Jakarta, 2–23 Maret 2007
4. Pharmacovigilance Course, Jakarta, 25 Maret 2007
5. First Jakarta International Clinic Epidemiology Course, Jakarta,
27– 29 Maret 2007
6. Evidence Based Madicine Course, Jakarta, 17–19 April 2007
7. Kursus Peningkatan Profesionalisme Dalam Ilmu Dasar Kanker, Modul A,
Putaran ke– 4, Bandung, 3–5 Mei 2007
8. Kursus Teknik Menulis dan Telaah Kritis Makalah Ilmiah Kedokteran,
Jakarta, 16 Juli 2007
9. Pelatihan Reach to Recovery, Jakarta, 6 September 2007
10. Kursus Peningkatan Profesionalisme Dalam Ilmu Dasar Kanker, Modul B,
Putaran ke-4, Jakarta, 24 Januari 2008
11. Pelatihan Staff Pengajar Sebagai Clinical Lecturer, Jakarta, 24–25 Juni
2008
12. Effectiveness Public Speaking &Presentation Skill Course, Bandung,
19 Juli 2008
13. Pelatihan Penilisan Buku Teks/Ajar Berorientasi ISBN, Depok,
2 Desember 2008

67Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
14. Lokakarya Transfusi Darah, Jakarta, 24 Juli 2009
15. Kursus Onkologi Dasar dan Kemoterapi, Jakarta, 25 Juli 2009
16. Kursus Penatalaksanaan Operatif, Jakarta, 24–26 Juli 2009
17. Teknik Wawancara &Pedoman Membaca Hasil Psikotes, Jakarta,
15 Mei 2009
18. Pelatihan Staf Pengajar Sebagai Lecturer, Jakarta, 30 –1 Juli 2009
19. Kursus Peningkatan Profesionalisme Dalam Ilmu Dasar Kanker, Modul C
& D, Putaran ke– 4, Bandung, 14– 15 Mei 2009
20. Pelatihan Biologi Molekuler, Jakarta, 24–26 November 2009
21. Lokakarya Pembuatan dan Review Soal Uji Kompetensi Dokter Indonesia,
Bandung, 14 Februari 2009
22. Workshop ”Stem Cell Bangking in Stem Cell Therapy”, Jakarta, 20 Agustus
2009
23. Internal Medicine Emergency Life Support (IMELS) Workshop, Jakarta,
13 Februari 2010
24. Internal Medicine Emergency Life Support (IMELS) Workshop, Jakarta,
6 Maret 2010
25. Internal Medicine Emergency Life Support (IMELS) Workshop, Jakarta,
13 November 2010
26. Developing Leaders in Healthcare Education, Victoria, Australia,
4–8 Oktober 2010
27. Workshop TOT Quality and Safety RSCM/FKUI, Jakarta, 8 Juni 2011
28. Kursus kemoterapi untuk internis, penanda topik dan aplikasi klinisnya,
23 Juli 2011
29. Pelatihan Narasumber EIMED PAPDI, 17 Februari 2012
30. Basic II Course of Internal Medicine Emergency Life Support (IMELS),
10 Maret 2012
31. Basic II Course of Internal Medicine Emergency Life Support (IMELS),
13 Juli 2012
32. Pelatihan dokter spesialis penyakit dalam plus angkatan I, 2 Februari 2013
33. Seminar & Workshop IMELS pada Pertemuan Ilmiah Penyakit Dalam,
Koagulasi Intravaskular Diseminata, 24 Oktober 2013

68Ikhwan Rinaldi
34. Seminar & Workshop Internal Medicine Emergency Life Support,
9 November 2013
35. Training of trainee on human patient simulation, 21 November 2013
36. Basic II Course of Internal Medicine Emergency Life Support (IMELS),
15 Maret 2014
37. Internal Medicine Emergency Life Support (IMELS) Workshop, 27 Agustus
2015
38. Seminar & Workshop Internal Medicine Emergency Life Support,
28 November 2015
39. Pelatihan Bantuan Hidup Dasar RSCM, 14 April 2016
40. Pelatihan Alat Pemadam Api Ringan RSCM, 14 April 2016
41. Workshop Kebijakan serta Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan, dan
Keselamatan Terkini di RSCM, 13-14 April 2016
42. The Internal Medicine Emergency Life Support : Basic II of Internal
Medicine Emergency Life Support, 17 Maret 2018
43. Workshop Oncology Emergencies, 23 Maret 2018
44. Training of Tutors on Evidence Based Practice, 1 Agustus 2018
45. Basic II Course of Internal Medicine Emergency Life Support (IMELS),
10 November 2018
46. Workshop Manajemen Perioperatif pada Usia Lanjut Temu Ilmiah Geriatri
2019, 12 November 2019
47. Workshop Budaya Positif dan Dukungan Sebaya di Tempat Kerja RSCM,
22 Februari-4 Maret 2022.
48. Basic IV Course of Internal Medicine Emergency Life Support (IMELS)
2-10 April 2022.
III. RIWAYAT PEKERJAAN
1998 – 2000 : Sekretaris Eksekutif IDI Wilayah DKI Jakarta
1998 – 2001 : Dokter Umum Klinik 24 Jam
2000 – 2001 : Dokter PMI Pusat
Mei – Oktober 2006 : Dokter PTT Spesialis, Banda Aceh

69Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
2006 – sekarang : Departemen Ilmu Penyakit Dalam Divisi Hematologi
Onkologi Medik FKUI – RSCM
2007 – sekarang : Deputi Editor Acta Medica Indonesiana
2009 – 2018 : Penanggung Jawab Tahap I, Koordinator Pendidikan Sp1
2009 – sekarang : Pegawai Negeri Sipil, Staf Divisi Hematologi Onkologi
Medik, RSCM
2009 – sekarang : Tim Reviewer Soal Ujian Nasional Kolegium Ilmu Penyakit
Dalam
2010 – 2019 : Course Manager ICTEC (Indonesian Course Training
Education Center) dan Koordinator Administrasi dan
Keuangan Pusat Pelatihan dan Simulasi Klinik Indonesia
/ ICTEC
2017 : Ketua Panitia Adhoc Ujian Nasional OSCE Board
Kolegium Ilmu Penyakit Dalam
2018 - 2021 : Penanggung Jawab Tahap III Koordinator Pendidikan
Program Pendidikan Spesialis I Ilmu Penyakit Dalam
2018 – sekarang : Anggota Unit Penjamin Mutu Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
2021 – sekarang : Sekretaris Program Studi Spesialis Ilmu Penyakit Dalam
2022 – sekarang : Anggota Bidang Pendidikan Spesialis Kolegium Ilmu
Penyakit Dalam
IV. KARYA/ KEGIATAN ILMIAH, PENELITIAN HIBAH, PENDIDIKAN,
PELAYANAN, DAN PENELITIAN
A. Karya Ilmiah yang Dipublikasi 2023:
1. Rinaldi I, Winston K. Chronic Myeloid Leukemia, from Pathophysiology to
Treatment-Free Remission: A Narrative Literature Review. J Blood Med.
2023 Apr 6;14:261-277. doi: 10.2147/JBM.S382090. PMID: 37051025;
PMCID: PMC10084831.
2. Jauwerissa R, Marbun MBH, Nugroho P, Rinaldi I, Suhardjono S, Shatri H,
Laksmi PW, Hasan I. Factors Associated with Sarcopenia in Maintenance
Hemodialysis Patients: A Cross- Sectional Study. Acta Med Indones. 2023
Jan;55(1):26-32. PMID: 36999268.

70Ikhwan Rinaldi
3. Wahyudi W, Antono D, Nugroho P, Rinaldi I, Wijaya IP, Shatri H, Yunir E,
Rusdi L. Efficacy and Safety of Clopidogrel in the Prevention of Primary
Failure of Arteriovenous Fistula in Patients with End-Stage Renal Disease:
A Systematic Review. Acta Med Indones. 2023 Jan;55(1):19-25. PMID:
36999257.
4. Tahapary DL, Fatya AI, Kurniawan F, Marcella C, Rinaldi I, Tarigan TJE,
Harbuwono DS, Yunir E, Soewondo P, Purnamasari D. Increased intestinal-
fatty acid binding protein in obesity- associated type 2 diabetes mellitus.
PLoS One. 2023 Jan 26;18(1):e0279915. doi: 10.1371/journal.pone.0279915.
PMID: 36701395; PMCID: PMC9879407.
5. Hs Putra D, Winston K, Renaldy R, Irwandi BB, Sakti A, Martua EH,
Wardhana WS, Ilhami LG, Rinaldi I. Pneumonia Deterioration Occurring
After C-section in a Preeclamptic Patient: A Case Report. Cureus. 2023
Mar 14;15(3):e36147. doi: 10.7759/cureus.36147. PMID: 37065353; PMCID:
PMC10101510.
6. Marbun MBH, Septiana D, Shatri H, Rinaldi I. Factors Affecting the Quality
of Life of Patients After Kidney Transplantation: ACross-Sectional Study.
Acta Med Indones. 2023 Apr;55(2):187- 193. PMID: 37524590.
7. Wijaya A, Marbun MB, Nugroho P, Rinaldi I. The Association Between Fluid
Overload and Endothelial Dysfunction in Chronic Kidney Failure Patients
Undergoing Hemodialysis Twice a Week. Cureus. 2023 Aug 30;15(8).
8. Murwaningrum A, Rinaldi I, Mustopa I. Pica sebagai Manifestasi Anemia
Defisiensi Besi: Suatu Laporan Kasus. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia:
2023 Vol. 10: Iss. 2, Article 7.
2022:
9. Rinaldi I, Findyartini A, Widaty S, Hasan I. Identification and Validation
of Entrustable Professional Activities in Indonesian Internal Medicine
Residency Programs. Acta Med Indones. 2022 Jan;54(1):79-96. PMID:
35398829.
10. Rinaldi I, Sudaryo MK, Mansjoer A. Pre-operative, Intraoperative, and Post-
operative Determinants Associated with 30-day Mortality Post-Coronary
Artery Bypass Graft: A Retrospective Cohort Study. Open Access Maced

71Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
J Med Sci [Internet]. 2022 Apr. 21. Available from: https://oamjms.eu/
index.php/mjms/article/view/9563
11. Rinaldi I, Winston K, Vincent LD, Wicaksono A, Wardoyo MP, Nurrobi
YAS, Leoni J. Overall Survival and Progression-Free Survival Comparison
of Bevacizumab Plus Chemotherapy Combination Regiment versus
Chemotherapy Only Regiment in Previously Untreated Metastatic
Colorectal Cancer: Systematic Review and Meta-Analysis. Open Access
Maced J Med Sci [Internet]. 2022 Apr;10(F):269-77. Available from:
https://oamjms.eu/index.php/mjms/article/view/9375
12. Rinaldi I, Muthalib A, Gosal D, Wijayadi T, Sutedja B, Setiawan T, Gunawan
A, Susanto N, Magdalena L, Handjari DR, Kurniawan F, Rifani A, Winston
K. Abdominal Tuberculosis Mimicking Ovarian Cancer: A Case Report and
Review of the Literature. Int Med Case Rep J. 2022 Apr 11;15:169-185. doi:
10.2147/IMCRJ.S348434. PMID: 35431583; PMCID: PMC9012314.
13. Rinaldi I, Amin IF, Shufiyani YM, Dewantara IR, Edina BC, Winston K,
Nurrobi YAS. Comparison of the Efficacy and Safety of Rivaroxaban
and Enoxaparin as Thromboprophylaxis Agents for Orthopedic Surgery-
Systematic Review and Meta-Analysis. J Clin Med. 2022 Jul 14;11(14):4070.
doi: 10.3390/jcm11144070. PMID: 35887834; PMCID: PMC9315734.
14. Rinaldi I, Muthalib A, Edina BC, Wiyono L, Winston K. Role of Anti- B-Cell
Maturation Antigen (BCMA) in the Management of Multiple Myeloma.
Cancers (Basel). 2022 Jul 19;14(14):3507. doi: 10.3390/cancers14143507.
PMID: 35884566; PMCID: PMC9317279.
15. Rinaldi I, Pratama S, Wiyono L, Tandaju JR, Wardhana IL, Winston K.
Efficacy and safety profile of COVID-19 mRNA vaccine in patients with
hematological malignancies: Systematic review and meta-analysis.
Front Oncol. 2022 Aug 5;12:951215. doi: 10.3389/fonc.2022.951215. PMID:
36003763; PMCID: PMC9393790.
16.. Rinaldi I, Muthalib A, Wijayadi T, Sutedja B, Susanto N, Magdalena
L, Tandaju JR, Wardhana IL, Winston K. Surgical Complications in
Myeloproliferative Neoplasm Patient with Essential Thrombocythemia: A
Case Report. Int Med Case Rep J. 2022 Sep 12;15:491-497. doi: 10.2147/
IMCRJ.S375777. PMID: 36120702; PMCID: PMC9480603.

72Ikhwan Rinaldi
17. Rinaldi I, Sudaryo MK, Prihartono NA. Disseminated Intravascular
Coagulation in Sepsis and Associated Factors. J Clin Med. 2022 Oct
31;11(21):6480. doi: 10.3390/jcm11216480. PMID: 36362708; PMCID:
PMC9658286.
18. Rinaldi I, Sutandyo N, Winston K. Comparison of early mortality between
leukapheresis and non-leukapheresis in adult acute myeloid leukemia
patients with hyperleukocytosis: a systematic review and meta-analysis.
Hematology. 2022 Dec;27(1):141-149. doi: 10.1080/16078454.2021.2024939.
PMID: 35068391.
19. Lazarus G, Budiman RA, Rinaldi I. Does immune checkpoint inhibitor
increase the risks of poor outcomes in COVID-19- infected cancer
patients? A systematic review and meta-analysis. Cancer Immunol
Immunother. 2022 Feb;71(2):373-386. doi: 10.1007/s00262-021-02990-9.
Epub 2021 Jun 26. PMID: 34173850; PMCID: PMC8233621.
20. Indirawati NN, Yunihastuti E, Yulianti M, Nasir UZ, Wulandari D, Rinaldi
I. Lateral flow urine lipoarabinomannan assay for extrapulmonary
tuberculosis diagnosis in adults who are HIV- positive. Int J Infect Dis.
2022 Sep;122:415-419. doi: 10.1016/j.ijid.2022.06.007. Epub 2022 Jun 8.
PMID: 35690363.
21. Sutandyo N, Rinaldi I, Sari NK, Winston K. Prevalence of Anemia and Factors
Associated With Handgrip Strength in Indonesian Elderly Population.
Cureus. 2022 May 24;14(5):e25290. doi: 10.7759/cureus.25290. PMID:
35755554; PMCID: PMC9224904.
22. Hadisantoso DW, Ranuhardy D, Rajabto W, Rizka A, Setiawan L, Rinaldi
I, Mansjoer A, Nelwan EJ, Shatri H. Association of leukocyte nadir with
complete remission in Indonesian acute myeloid leukemia patients
undergoing 7+3 remission induction chemotherapy. F1000Res. 2022 May
5;11:495. doi: 10.12688/f1000research.110320.2. PMID: 35721596; PMCID:
PMC9194516.
23. Edina BC, Rinaldi I. Effectiveness of Bendamustine-Rituximab Compared
to R-CHOP/R-CVP as a First-Line Treatment of Indolent Non-Hodgkin’s
Lymphoma or Mantle-Cell Lymphoma. Acta Med Indones. 2022
Apr;54(2):316-323. PMID: 35818660.

73Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
24. Hasan I, Lutfie L, Rinaldi I, Kurniawan J, Loho IM. Comparison Between
Neutrophil–Lymphocyte Ratio and Systemic Immune- Inflammation Index
as Predictors of One-Year Survival in Patients with Untreated Advanced
Hepatocellular Carcinoma. Journal of Gastrointestinal Cancer. 2022 Jan
31;54(1):135-146. doi: 10.1007/s12029-021-00796-7
25. Dewiasty E, Setiati S, Agustina R, Istanti R, Roosheroe AG, Abdullah M, Shatri
H, Wahyudi ER, Rinaldi I, Soewondo P, Hidayat R, Mupangati YM, Wisuda NZ,
De Groot LC. Comparisons of Characteristics and Nutritional Inadequacies
in Indonesian Older Adults Consuming or Refraining from Dairy Products.
Acta Med Indones. 2022 Apr;54(2):255-265. PMID: 35818644.
26. Sutandyo N, Mulyasari R, Kosasih A, Rinaldi I, Louisa M, Kevinsyah AP, Winston
K. Association of Somatic Gene Mutations with Risk of Transformation into
Acute Myeloid Leukemia in Patients with Myelodysplastic Syndrome: A
Systematic Review and Meta-Analysis. Asian Pac J Cancer Prev. 2022 Apr
1;23(4):1107-1116. doi: 10.31557/APJCP.2022.23.4.1107. PMID: 35485665;
PMCID: PMC9375606.
27. Siregar A, Chandra DN, Rinaldi I. Correlation of Patient Generated-
subjective Global Assessment with Serum C-reactive Protein Level in
Stage I–IV Head-and-neck Cancer. Open Access Macedonian Journal of
Medical Sciences. 2022 Jan 1;10:389- 394. doi: 10.3889/oamjms.2022.8488
28. Kenya C, Bunawan NC, Nugroho HM, Harlivasari AD, Sigarlaki ED, Rinaldi
I. COVID-19 with Extreme Thrombocytosis: A Case Report and Its Possible
Mechanisms. Caspian J Intern Med. 2022;13(Suppl 3):289-294. doi:
10.22088/cjim.13.0.289. PMID: 35872678; PMCID: PMC9272965.
29. Saragih P, Makmun D, Kurniawan J, Rinaldi I. One Year Survival of
Extrahepatic Cholangiocarcinoma Patients Who Did Not Undergo Curative
Resection and Paliative Chemotherapy and Its Associated Factors. Acta
Med Indones. 2022 Jan;54(1):35-41. PMID: 35398824.
30. Lesmana CRA, Kencana Y, Rinaldi I, Kurniawan J, Hasan I, Sulaiman AS,
Gani RA. Diagnostic Value of Neutrophil to Lymphocyte Ratio in Non-
Alcoholic Fatty Liver Disease Evaluated Using Transient Elastography
(TE) with Controlled Attenuated Parameter (CAP). Diabetes Metab Syndr

74Ikhwan Rinaldi
Obes. 2022 Jan 5;15:15-22. doi: 10.2147/DMSO.S330526. PMID: 35023936;
PMCID: PMC8743379.
31. Sukrisman L, Rinaldi I. Diagnosis of Chronic Lymphocytic Leukemia Using
iwCLL 2018 Compared with NCI-WG96 Criteria in Cipto Mangunkusumo
Hospital: A Practical Consideration in Resource Limited Setting. Acta Med
Indones. 2022 Oct;54(4):531-539. PMID: 36624709.
32. Arwanih EY, Louisa M, Rinaldi I, Wanandi SI. Resistance Mechanism
of Acute Myeloid Leukemia Cells Against Daunorubicin and Cytarabine:
A Literature Review. Cureus. 2022 Dec 31;14(12):e33165. doi: 10.7759/
cureus.33165. PMID: 36726936; PMCID: PMC9885730.
33. Purnamasari D, Bunawan NC, Suseno D, Rinaldi I, Dillon DH. In-
hospital malnutrition among adult patients in a national referral
hospital in Indonesia. Nutr Res Pract. 2023 Apr;17(2):218-227. doi:
10.4162/nrp.2023.17.2.218. Epub 2022 Aug 3. PMID: 37009145; PMCID:
PMC10042716.
2021:
34. Rinaldi I, Louisa M, Mulya Sari R, Arwanih E. FLT3-ITD Mutation and FLT3
Ligand Plasma Level Were Not Associated with One-Year Survival of
Indonesian Acute Myeloid Leukemia Patients. Onco Targets Ther. 2021
Feb 26;14:1479-1486. doi: 10.2147/OTT.S282842. PMID: 33664580; PMCID:
PMC7924121.
35. Rinaldi I, Hamonangan R, Azizi MS, Cahyanur R, Wirawan F, Fatya AI,
Budiananti A, Winston K. Diagnostic Value of Neutrophil Lymphocyte Ratio
and D-Dimer as Biological Markers of Deep Vein Thrombosis in Patients
Presenting with Unilateral Limb Edema. J Blood Med. 2021 May 20;12:313-
325. doi: 10.2147/JBM.S291226. PMID: 34295202; PMCID: PMC8290850.
36. Rinaldi I, Sari RM, Tedhy VU, Winston K. Leukapheresis Does Not Improve
Early Survival Outcome of Acute Myeloid Leukemia with Leukostasis
Patients - A Dual-Center Retrospective Cohort Study. J Blood Med. 2021
Jul 14;12:623-633. doi: 10.2147/JBM.S312140. PMID: 34290537; PMCID:
PMC8286962.

75Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
37. Rinaldi I, Putri A, Louisa M, Koesnoe S. High STAT5A Expression is
Associated with Major Molecular Response Achievement Failure of
Chronic Phase Chronic Myeloid Leukemia Patients Receiving Hydroxyurea
before Imatinib: A Cross- sectional Study. Open Access Maced J Med Sci
[Internet]. 2021 Sep. 29;9(B):1160-7. Available from: https://oamjms.eu/
index.php/mjms/article/view/6911
38. Rinaldi I, Prasetyawaty F, Fazlines S, Winston K, Samudera Nurrobi
YA, Leoni J, Restu Tulus Maha IH, Wicaksono S, Wicaksono AY, Aslani
AO, Ikhsani R. Diagnosis and Management of Acquired Hemophilia
A: Case Reports and a Literature Review. Case Rep Med. 2021 Sep
14;2021:5554664. doi: 10.1155/2021/5554664. PMID: 34567128; PMCID:
PMC8457949.
39. Bunawan NC, Susenon D, Drupadi HSD, Rinaldi I, Purnamasari D. Risk
Factors for Undernutrition at Admission Among Adult Hospitalized
Patients at a Referral Hospital in Indonesia. SAGE Open. 2021 Jan; 11 (1).
DOI: 10.1177/2158244020983310
40. Ariestine DA, Sari NK, Rinaldi I, Abdullah M. Quality of life in older
survivors of non-Hodgkin’s lymphoma who received chemotherapy and
related factors. J Geriatr Oncol. 2021 Mar;12(2):326-331. doi: 10.1016/j.
jgo.2020.09.002. Epub 2020 Sep 30. PMID: 33008767.
41. Fitriana I, Setiati S, Rizal EW, Istanti R, Rinaldi I, Kojima T, Akishita M,
Azwar MK. Malnutrition and depression as predictors for 30-day unplanned
readmission in older patient: a prospective cohort study to develop 7-point
scoring system. BMC Geriatr. 2021 Apr 17;21(1):256. doi: 10.1186/s12877-
021-02198-7. PMID: 33865312; PMCID: PMC8052844.
42. Abdullah M, Sudrajat DG, Muzellina VN, Kurniawan J, Rizka A, Utari AP,
Pribadi RR, Idrus MF, Yusra Y, Meilany S, Surandy A, Shatri H, Rinaldi
I, Pitoyo CW, Renaldi K. The value of anal swab RT-PCR for COVID-19
diagnosis in adult Indonesian patients. BMJ Open Gastroenterol. 2021
May;8(1):e000590. doi: 10.1136/bmjgast-2020-000590. PMID: 34011623;
PMCID: PMC8136799.
43. Sutandyo N, Rinaldi I, Mulya Sari R, Susanto Kosasih A, Setiawan L,
Winston K. Rare Case of Multiple Lineage Dysplasia Myelodysplastic

76Ikhwan Rinaldi
Syndrome Presenting with Only Anemia: A Case Report. Open Access
Maced J Med Sci [Internet]. 2021 Oct. 6;9(C):182-8. Available from:
https://oamjms.eu/index.php/mjms/article/view/6969
44. Shatri H, Prasetyaningtyas A, Putranto R, Rinaldi I. Palliative Prognostic
Index Validation in Hospitalized Advanced Cancer Patients in Indonesia
Tertiary Hospitals. Acta Med Indones. 2021 Oct;53(4):442-449. PMID:
35027491.
2020:
45. Rinaldi I, Muthalib A, Astowo P, Irawan B, Susanto N, Magdalena
L, et al. The Role of Chest Radiograph, Procalcitonin and Moxifloxacin in
Diagnosis and Management of Breast Cancer Patients with COVID-19. Acta
Med Indones. 2020 Apr; 52 (2). p.163-171.
46. Rinaldi I, Louisa M, Wiguna FI, Budiani E, Mahardhika JC, Hukmi
K. Prognostic Significance of Fms-Like Tyrosine Kinase 3 Internal
Tandem Duplication Mutation in Non-Transplant Adult Patients with Acute
Myeloblastic Leukemia: A Systematic Review and Meta-Analysis. Asian Pac
J Cancer Prev. 2020 Oct; 21 (10). DOI: 10.31557/APJCP.2020.21.10.2827
47. Rinaldi I, Muthalib A, Sutanto N, Magdalena L. Pneumocystis Carinii
pneumonia with pleural effusion in patients after chemotherapy: A case
report. In Medical Case Reports. Nova Science Publishers, Inc. 2020. p.
219-226
48. Rinaldi I, Muthalib A, Sutanto N, Magdalena L. Pulmonary embolism
after R-COP chemotherapy in a patient with primary central nervous system
non-hodgkin lymphoma. In Medical Case Reports. Nova Science Publishers,
Inc. 2020. p. 291-298
49. Rumende CM, Sugianto GCK, Rinaldi I, Muhadi. The Association of
Carcinoembryonic Antigen and Cytokeratin-19 Fragments 21-1 Levels
with One-Year Survival of Advanced Non- Small Cell Lung Carcinoma at
Cipto Mangunkusumo Hospital: A Retrospective Cohort Study. Acta Med
Indones. 2020 Apr; 52 (2). p.140-6.
50. Sihombing RS, Muhadi, Mansjoer A, Rinaldi I. The Influence of New-Onset
Atrial Fibrillation After Coronary Artery Bypass Grafting on Three-Year

77Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
Survival. Acta Med Indones. 2020 Apr; 52 (2). p.125-130.
51. Mas’ud I, Nasir UZ, Pitoyo CW, Rinaldi I. The implementation of health
istithaah to the pilgrims with tuberculosis: a cross- sectional study in
Jakarta. Med. J. Indones. 2020 June; 29 (2).
2019:
52. Rinaldi I, Nova R, Widyastuti R, Priambodo R, Instiaty I, Louisa M.
Association between C1236T Genetic Variant of ABCB1 Gene and
Molecular Response to Imatinib in Indonesian Chronic Myeloid Patients.
Asian Pac J Cancer. 2019 Nov; 20 (11). Available from: DOI: 10.31557/
APJCP.2019.20.11.3331
53. Rinaldi I, Reksodiputro AH, Jusman SW, Harahap A, Setiabudy R, Wanandi
SI, et al. Longer Hydroxyurea Administration Prior to Imatinib Mesylate is
Risk Factor for Unsuccessful Major Molecular Response in Chronic-
phase Chronic Myeloid Leukemia: Possibility of P-glycoprotein Role.
APJCP- 1907-4521. 2019; 20 (12).
54. Rinaldi I. Hubungan Antara Determinan Praoperasi, Intraoperasi Dan
Pascaoperasi Coronary Artery Bypass Grafting Dengan Mortalitas
Dalam 30 Hari Pascaoperasi. 2019. Karya Tulis (Thesis) Universitas
Indonesia.
55. Bastiana WP, Hasan I, Lesmana RA, Rinaldi I, Gania RA. Gut Microbiota
Profiles in Nonalcoholic Fatty Liver Disease and Its Possible Impact on
Disease Progression Evaluated with Transient Elastography: Lesson Learnt
from 60 Cases. Case Rep. Gastroenterol. 2019 Jan-Apr. 13 (1). DOI:
10.1159/00049894
56. Ratih DM, Yunihastuti E, Lestari R, Sulaiman AS, Rinaldi I. Profil of
Implementation of Post Exposure Prophylaxis of Hepatitis B, Hepatitis C and
Human Immunodeficiency Virus to Health Care Worker in Cipto Mangunkusomo
Hospital 2014- 2016. J. Penyakit Dalam Indones. 2019 Mar; 6 (1).
57. Shatri H, Alexander R, Putranto R, Rinaldi I, Rumende CM. Peripheral
Blood Count Characteristics, Neutrophil-Lymphocyte Ratio, and Platelet-
Lymphocyte Ratio Pulmonary Tuberculosis Patients with Depression. J.
Penyakit Dalam Indones. 2019 June; 6 (2).

78Ikhwan Rinaldi
58. Rensa R, Setiati S, Laksmi PW, Rinaldi I. Factors Associated with
Physical Frailty in Elderly Women with Low Socioeconomic Status in
Urban Communities: A Cross-Sectional Study. Acta Med Indones. 2019
Jul;51(3):220-229. PMID: 31699945. Factors Associated with Physical
Frailty in Elderly Women with Low
59. Yausep OE, Agarwal R, Aulina R, Wijaya AE, Amaia I, Moekti AW, Rinaldi I, et
al. Prognostic value of platelet to lymphocyte ratio in predicting survival of
patients with metastatic castration resistant prostate cancer receiving
abiraterone acetate: An evidence based case report and review of
literature. Clin Case Rep. 2019 Jul; 7 (8). https://doi.org/10.1002/ccr3.2288
60. Putri A, Rinaldi I, Louisa M, Koesno S. The Role of STAT5 in Tyrosine
Kinase Inhibitor (IMATINIB) Resistance in CML Patients. Acta Med Indones.
2019 Oct; 51 (4).
61. Widyastuti R, Louisa M, Rinaldi I, Nova R, Instiaty, Priambodo R. Mutation
Analysis of ABL1 Gene and its Relation to the Achievement of Major
Molecular Response in Indonesian Chronic Myeloid Leukemia Patients.
Curr. Pharmacogenomics Pers. 2019; 17 (1). DOI: 10.2174/18756921176661
62. Cahyanur R, Rinaldi I. Polycythemia: A Clinical Approach. Jurnal Penyakit
Dalam Indonesia: 2019 Vol. 6: Iss. 3, Article 9. DOI: 10.7454/jpdi.v6i3.349.
2018:
63. Rinaldi I. The Role of Reed-Stemberg CD30 Receptor and Lymphocytes
in Pathogenesis of Disease and Its Implication for Treatment. Acta Med
Indones. 2018 Apr; 50 (2). Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.
gov/29950526/
64. Nasriati F, Hidayat R, Budiman B, Rinaldi I. Correlation between tumor
necrosis factor-α levels, free fatty acid levels, and soluble vascular
cell adhesion molecule-1 levels in rheumatoid arthritis patients. Open
Rheumatol. J. 2018 Jul; 12. DOI: 10.2174/1874312901812010086
65. Cahyanur R, Rinaldi I. Hormonal Treatment for Symptomatic Bone Marrow
Metastasis in Breast Cancer Patients. Maedica (Bucur).2018 Sep;13(3):238-
240. doi:10.26574/maedica.2018.13.3.238. PMID: 30568745;PMCID:
PMC6290185.

79Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
2016:
66. Nelwan EJ, Adiwinata R, Handayani S, Rinaldi I. Severe coagulopathy and
transient hypertension following a Rhabdophis subminiatus bite: a case
report. Rev. Soc. Bras. Med. Trop. 2016 Jul-Aug; 49 (4). DOI: 10.1590/0037-
8682-0314-2015
67. Sihombing RS, Silalahi HRD, Shatri H, Sukrisman L, Rinaldi I, Prasetyawati
F, Novianto E, and Yunir E. Diagnosis and Treatment of Acquired
Hemophilia A (AHA) with Bullous Pemphigoid. Jurnal Penyakit Dalam
Indonesia: 2016 Vol. 3: Iss. 4, Article 7.
2015:
68. Atmakusuma TD, Tambunan KL, Sukrisman L, Effendi S, Rachman A,
Setiawati A, Rinaldi I, et al. Underutilization of Anticoagulant for Venous
Thromboembolism Prophylaxis in Three Hospitals in Jakarta. Acta Med
Indones. 2015 Apr: 47 (2). Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.
gov/26260556/
2013:
69. Rinaldi I. The Role of Inflammation in Cancer and Systemic Lupus
Erythematosus. Acta Med Indones. 2013 Jul; 45 (3).
2011:
70. Rinaldi I. Management Severe Hemophilia A with Inhibitor Factor VIII. In:
Abstract Book Hemophilia Care Advencements in Asia Pacific. Taipei,
Taiwan. 2011 Oct 1– 2.
2010:
71. Reksodiputro AH. Syafei S. Prayogo N, Karsono B, Rinaldi I, Rajabto W,
Mulansari NA. Clinical Characteristics and Hematologic Responses to
Imatinib in Patients with Chronic Phase Myeloid Leukemia (CML) at Cipto
Mangunkusumo Hospital. Acta Med Indones. 2010 Jan; 42 (1):2-5. Available
from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20305324/

80Ikhwan Rinaldi
72. Yulidar, Susilo A, Cahyanur R, Gaol DL, Rinaldi I. Multiple Lytic Lesions in
Multiple Myeloma. Acta Med Indones. 2010 Jul; 42 (3).
73. Karim B, Is A, Rinaldi I, Antono D, Rumende CM, Sulaiman AS. Case
Report, Cardiac Tamponade Due to Liver Amebiasis Rupture. Indones. j.
gastroenterol, hepatol, dig. 2010 Dec; 11 (3). DOI: 10.24871/1132010150-155
74. Karim B, Is A, Rinaldi I, Antono D, Rumende CM, Suliman AS. Case Report,
Cardiac Tamponade Due to Liver Amebiasis Rupture. The Indonesian
Journal of Gastroenterology, Hepatology, and Digestive Endoscopy. 2010
Dec; 11(3): 150–4.
2008:
75. Rinaldi I, Muthalib A, Hardjolukito E, Kurniawan AN, Hermani B. DVT in
Tonsil Sarcoma. Acta Med Indones. 2008 Jan; 40 (1): 38–9. Available
from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18326898/
2007:
76. Rinaldi I, Setiati S, Oemardi M, Aries W, Tamin TZ. Correlation Between
Serum Vitamin D (25 (OH)D) Concentration and Quadriceps Femoris Muscle
Strength in Indonesian Elderly Women Living in Three Nursing Homes. Acta
Med Indones. 2007 Jul-Sep; 39 (3). Available from: https://pubmed.ncbi.
nlm.nih.gov/17699932/
2006:
77. Rachman A, Rinaldi I. Coagulopathy in Dengue Infection and The Role of
Interleukin-6. Acta Med Indones. 2006 Apr-Jun; 38 (2). Available from:
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16799214/
B. Tanda Jasa / Penghargaan / Hibah Penelitian
1. Rinaldi I. Nilai Diagnostik Neutrophil Limfosit Ratio (NLR) pada Deep Vein
Thrombosis (DVT). 2014. Karya Tulis. RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.
2. Juara III Kategori Penulisan Proposal Penelitian Bidang Pendidikan
Kedokteran dalam Acara D’RoSSI Exhibition 26&28 Juni 2018.

81Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
3. Rinaldi I. Hubungan Polimorfisme Gen STAT5, ABCB1, dan BIM dengan
Pencapaian Major Molecular Response (MMR) pada Pasien Leukemia
Granulositik Kronik yang Mendapat Imatinib. 2018. Karya Tulis. Universitas
Indonesia. (PUTI atau PITTA)
4. Rinaldi I. Prevalensi dan Profil Mutasi FLT3-ITD serta Kesintasan Satu
Tahun pada Pasien Leukemia Mieloblastik Akut di Indonesia. 2018. Karya
Tulis. Universitas Indonesia. (DIKTI)
5. Rinaldi I. Akurasi Palliative Prognostic Index dalam Menilai Mortalitas
Perawatan Pasien Kanker Stadium Lanjut di RSCM. 2019. Karya Tulis.
Universitas Indonesia. (dengan dr Abigail, hibah PUTI)
6. Rinaldi I. Perbedaan Kesintasan Dalam Perawatan pasien Leukemia Akut
Rawat Inap Dengan Leukositosis yang Menjalani Leukoferesis Serta
Kemoterapi dan Terapi Tunggal Kemoterapi. 2019. Karya Tulis. RSUPN
Dr. Cipto Mangunkusumo.
7. Penerima Bantuan Pemerintah berupa Pemberian Penghargaan Tahun
2020 Kategori Artikel Ilmiah Berkualitas Tinggi Bidang Kesehatan dan
Obat Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional.
8. Rinaldi I. Korelasi Kadar HIF 2 Alfa dengan Rasio BCR-ABL/ABL pada
Pasien LGK Fase Kronik yang Mendapat Hidroksi Urea sebelum Imatinib
Mesilat. 2020. Karya Tulis. Universitas Indonesia.
9. Rinaldi I. Pengembangan Metode Kultur Primer, Identifikasi Profil
Sitogenik, Mutasi, dan Resistensi Obat pada Kultur Primer Sel Punca
Leukemia Mieloblastik Akut Populasi Indonesia. 2020. Karya Tulis.
Universitas Indonesia.
10. Rinaldi I. Hubungan Antara Mutasi RUNX1 dengan Kesintasan 6 Bulan dan
Luaran Hiperleukositosis Pasien Leukemia Mieloid Akut. 2022. Karya
Tulis. Universitas Indonesia.
11. Rinaldi I. Abnormalitas Sitogenetik, Mutasi Genetik, dan Kadar Transkrip
BCR-ABL1 serta Progresivisitas Pasien Leukemia Granulositik Kronik
yang Resisten Dengan Terapi Imatinib atau Nilotinib. 2022. Karya Tulis.
Universitas Indonesia.

82Ikhwan Rinaldi
12. Rinaldi I. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Major Molecular
Response pada Pasien Leukemia Granulositik Kronik Fase Kronik yang
Mendapat Terapi Imatinib. 2023. Karya Tulis. Universitas Indonesia.
13. Rinaldi I. Hubungan antara Pencapaian Major Molecular Response
Pasien LGK yang mendapat terapi Tyrosine Kinase Inhibitors dengan
adanya Mutasi Epigenetic (ASXL1,DNMT3A, dan TET2) dan Mutasi Titik
(T315l,F317L/V/I/C, T315A, dan V299L). 2023. Karya Tulis. Universitas
Indonesia.
C. Buku
1. Rinaldi I. Anemia Hemolitik Non Imun. In:Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Jilid II. 4
th
ed. Jakarta: Interna Publishing; 2007.
2. Rinaldi I. Trombositopenia dan Disfungsi Trombosit. In: Evaluasi dan
Tata Laksana di bidang Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing;
2007.
3. Rinaldi I. Gangguan Perdarahan. In: Lima Puluh Masalah Kesehatan Di
Bidang Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing; 2008.
4. Rinaldi I. Gangguan Hemostasis Pada Perempuan Hamil. In: Penyakit-
Penyakit Pada Kehamilan, Peran Seorang Internis. Jakarta: Interna
Publishing; 2008.
5. Rinaldi I. Anemia Hemolitik Non Imun. In:Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Jilid II. 5
th
ed. Jakarta: Interna Publishing; 2009.
6. Rinaldi I. Pemeriksaan Sistem Hematologi. In: Anamnesis & Pemeriksaan
Fisik Komprehensif. Jakarta: Interna Publishing; 2013.
7. Rinaldi I. Panduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis untuk PPDS
Penyakit Dalam. Jakarta: Kolegium Ilmu Penyakit Dalam; 2017.
8. Rinaldi I. Pendekatan Diagnosis dan Tata Laksana Anemia : Dari Teori ke
Praktik Klinis Sehari-hari. Jakarta: Interna Publishing; 2020.
9. Rinaldi I. Pendekatan Diagnosis dan Tata Laksana Gangguan Koagulasi
dan Perdarahan : Dari Teori ke Praktik Klinis Sehari- hari. Jakarta: Interna
Publishing; 2021.
10. Rinaldi I. Pengobatan Personal Kanker Usus Besar. Jakarta: Interna
Publishing; 2022.

83Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
11. Rinaldi I. Koagulasi Intravaskular Diseminata pada Sepsis. Jakarta:
Interna Publishing; 2022.
12. Rinaldi I. Internal Medicine Emergency and Life Support (IMELS). Jakarta:
Tim IMELS Jakarta; 2023.
D. Penelitian Klinis/ Ilmiah
1. Co-nvestigator; Profile study of T Cell Lymphoma in RS Dr. Cipto
Mangunkusumo and RS Kanker Dharmais; Januari -April 2006;
Pembimbing: Prof. DR. Dr. A. Harryanto Reksodiputro, SpPD- KHOM.
2. Co-nvestigator; Hodgkin Lymphoma in Indonesia; 2007-2008;
Pembimbing: Prof. DR. Dr. A. Harryanto Reksodiputro, SpPD- KHOM.
3. Co-nvestigator;Clinical Characteristics and Hematologic Responses to
Imatinib in Patiens with Chronic Phase Myeloid Leukimia (CML) at Cipto
Mangunkusumo Hospital ; 2008-2009; Pembimbing: Prof. DR. Dr. A.
Harryanto Reksodiputro, SpPD- KHOM.
4. Co-nvestigator; Profile of BCR-Abl Mutation in Indonesia; 2009- 2010;
Pembimbing: Prof. DR. Dr. A. Harryanto Reksodiputro, SpPD-KHOM.
5. Co-nvestigator; GOLD Registry (Registrasi GIST multisenter); 2006-2011;
Pembimbing: Prof. DR. Dr. Abdulmuthalib, SpPD- KHOM.
6. Site Investigator; to evaluate the addition of docetaxel to the combination
of cisplatin-5-fluorouracil (TCF) VS cisplatin-5- fluorouracil (CF) in the
induction treatment of nasopharyngeal carcinoma (NPC) in children
and adolescents; 2008-2009; Pembimbing: Prof. DR. Dr. Soehartati, Dr.
Marlinda, SpTHT.
7. Site Investigator; Phase III, Double-Blind, Placebo-Controlled Study
of Post-Operative Adjuvant Concurrent Chemo- Radiotherapy with
or without Nimotuzumab for Stage III/IV Head & Neck Squamous Cell
Cancer; 2001; Pembimbing: Prof. DR. Dr. Soehartati.
8. Penelitian akhir; Faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan
keberhasilan respon hematologi lengkap 3 bulan pada pasien
Leukemia Granulositik Kronik Fase Kronik yang mendapatkan terapi
imatinib mesylate; 2009-2010; Pembimbing: Prof. DR. Dr. A. Harryanto
Reksodiputro, SpPD-KHOM.

84Ikhwan Rinaldi
E. Partisipasi pada Seminar/ Simposium/ Workshop
Forum Nasional
1. Peserta; The Second Annual National Cancer Symposium; Jakarta, 3 – 4
Maret 2006.
2. Peserta; The 1st Tullip Oncology Summit 2006; Yogyakarta, 15- 16 April
2006.
3. Peserta; Pertemuan Ilmiah Berkala II (PIB II) Symposium; Jakarta, 2-4
Desember 2006.
4. Pembicara; Seminar Perioperative Management in Internal Medicine-1
(Prominent -1); Jakarta, 28 Juli 2007.
5. Peserta; Lymphoma Expert Forum 2007; Jakarta, 4 Maret 2007.
6. Moderator; Seminar “Diagnosis dan Pengobatan Kanker Payudara”;
Jakarta, 12 Maret 2008.
7. Moderator; Seminar “Recent Advances in Cancer Diagnosis & Therapy
multi-disciplinary approach; Jakarta, 14–16 Maret 2008.
8. Peserta; Seminar Cancer update 2008; Jakarta, 23–24 Februari 2008.
9. Organizing Committee & Peserta; 2nd Recent Advantages in Cancer
Diagnosis & Therapy; Jakarta, 14– 15 Maret 2009.
10. Peserta; The 2nd Jakarta Meeting in Medical Education; Jakarta, 4–6
Desember 2009.
11. Peserta & Pembicara; The 2nd Bio Iron Meeting and 2009 Indonesia Iron
Summit; Jakarta, 6 September 2009.
12. Peserta; Seminar and Consultative Session “Stem Cell Banking in Stem
Cell Therapy”; Jakarta, 19 Agustus 2009.
13. Peserta; The 5th Liver Update 2010; Jakarta, 24 – 27 Juni 2010.
14. Peserta; Semiloka Thalassemia, Bio Iron III dan Hemofilia; Jakarta,
21 Juli 2010.
15. Pembicara; Siang Klinik Departemen Ilmu Penyakit Dalam, topic
“Epidemiology and Update Management On CML; Jakarta, 16 Desember
2010.
16. Peserta; Medical Oncology Forum. (Jamhemof); Jakarta, 21– 22 Januari
2011.

85Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
17. Pembicara; The Second International Hematologic Malignancies
Conference; Jakarta, 18 – 20 Maret 2011.
18. Pembicara; Jakarta Megapolitan Hematology – Medical Oncology Forum.
(Jamhemof) 2 and The First Chronic Myelogenous- Leukimia (CML)
Jakarta Opinion Leader Summit 2011; Jakarta, 1–2 April 2011.
19. Moderator; 4th Gading Pluit Cancer Symposium Recent Advances in
Cancer Diagnosis &Therapy; Jakarta, 7–8 Mei 2011.
20. Pembicara; Semiloka Implementasi farmasi Klinik Dalam Meningkatkan
Mutu Pelayanan Rumah Sakit; Jakarta, Juni 2011.
21. Peserta; Workshop TOT Quality and Safety RSCM/FKUI; Jakarta, Juni 2011.
22. Pembicara; Kursus Kemoterapi Untuk Internis dengan topic “Penanda
Tumor dan Aplikasi Klinisnya” pada Pertemuan Ilmiah Ilmu Penyakit
Dalam; Jakarta Juli 2011.
23. Peserta; The 6th Symposium on Nutri Indonesia; Jakarta, 16 – 17 Juli 2011.
24. Pembicara; Kursus Interprestasi Penunjang Diagnostik dengan topic
“Interprestasi Pemeriksaan Darah Perifer Lengkap” pada Pertemuan
Ilmiah Ilmu Penyakit Dalam; Jakarta Juli 2011.
25. Pembicara; Muktamar Ikatan Ahli Bedah Digestif Indonesia IX; Jakarta,
21–23 Oktober 2011.
26. Peserta; Transforming Medical and Health Professions Education
Through Better Understanding and Organization of Stundent’s Learning;
Jakarta, desember 2011.
27. Panitia; The 1st National Congress of ISHMO The Role of Internist in
Cancer Management; Jakarta, Februari 2012.
28. Pembicara; The 1st National Congress of ISHMO The Role of Internist in
Cancer Management; Jakarta, Februari 2012.
29. Peserta; The 1st National Congress of ISHMO The Role of Internist in
Cancer Management; Jakarta, Februari 2012.
30. Pembicara; Pelatihan Narasumber EIMED PAPDI (Emergency in Internal
Medicine); Jakarta, Februari 2012.
31. Peserta; Pelatihan Narasumber EIMED PAPDI (Emergency in Internal
Medicine); Jakarta, Februari 2012.

86Ikhwan Rinaldi
32. Peserta; Pelatihan Penyusunan Soal Ujian Tulis Kolegium Ilmu Penyakit
Dalam; Jakarta, Februari 2012.
33. Pembicara; Basic II Course of Internal Medicine Emergency Life Support
(IMELS); Jakarta, Maret 2012.
34. Pembicara; Internal Medicine Emergency Life Support “Penyakit Arteri
Perifer: ALI (Acute Limb Ischemic) pada Pertemuan Ilmiah Ilmu Penyakit
Dalam; Jakarta, Juli 2012.
35. Peserta; Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit (Ruang ICU, HCU & Isolasi)
pada Pasien Kanker & Immunocompromise; Jakarta, Juli 2012.
36. Peserta; Pertemuan Ilmiah Ilmu Penyakit Dalam; Jakarta, Juli 2012.
37. Pembicara; Siang Klinik XXV Hermina Hospital Group; Jakarta,
September 2012.
38. Peserta; 5th Asian Regional Haemostasis Update 2012; Jakarta,
September 2012.
39. Peserta; IFHNOS World Tour 2012 Current Concept in Head & Neck
Surgery and Oncology; Jakarta, Oktober 2012.
40. Pembicara; Temu Ilmiah 2013 FK UN. YARSI; Jakarta, Januari 2013.
41. Pembicara; Pelatihan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Plus Angkatan 1
PAPDI PERHOMPEDIN; Jakarta, Februari 2013.
42. Pembicara; The Role Of Internist In Cancer Management (ROICAM) 2PAPDI
PERHOMPEDIN; Jakarta, Februari 2013.
43. Pembicara; Diskusi Panel “Menepis Mitos Tentang Kanker” RSCM; Maret
2013; Jakarta, Maret 2013.
44. Moderator; 5th Gading Pluit Cancer Symposium RSGP; Jakarta, April 2013.
45. Pembicara; 5th Gading Pluit Cancer Symposium RSGP; Jakarta, April
2013.
46. Peserta; Temu Ilmiah Nasional VII PHTDI “ Hemofilia dan Talasemia:
Diagnosis, Penanganan dan Manajemen Komplikasi PHTDI; Yogyakarta,
April 2013.
47. Peserta; Seminar Ilmiah Tahunan ke-3 PDTDI; Batam, Mei 2013.
48. Peserta; 3rd Annual Meeting Of Hypoxia and Oxidative Stress Workshop
Studies FK UI; Jakarta, Juni 2013.

87Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
49. Peserta; 3rd Annual Meeting Of Hypoxia and Oxidative Stress Studies
Symposium FK UI; Jakarta, Juni 2013.
50. Pembicara; Simposium “Bimbingan Teknis Waspada Penyakit Kanker”
Yayasan Kanker Indonesia; Jakarta, Juni 2013.
51. Pembicara; Pertemuan Ilmiah Nasional ke- 11 PB. PAPDI. Lokakarya
“Interpretasi Laboratorium Sederhana”; Pekanbaru, Juni 2013.
52. Pembicara; Pertemuan Ilmiah Nasional ke- 11 PB. PAPDI. Lokakarya
“Transfusi Darah”; Pekanbaru, Juni 2013.
53. Pembicara; Bimbingan Teknis Waspada Penyakit Kanker; Jakarta, Juli
2013.
54. Peserta; Workshop Nasional Penguji dan Pelatih PS UK-OSCE FK UI;
Jakarta, Agustus 2013.
55. Pembicara; Asian Chapter Congress of International Union OF Angiology,
“Global Burden of Vascular Disease: New Frontiers in angiology”;
Perkumpulan Vaskular Indonesia; Jakarta, September 2013.
56. Committee; Post Graduate Course in Stem Cells and Tissue Engineering
FK UI RSCM; Jakarta, Oktober 2013.
57. Peserta; Post Graduate Course in Stem Cells and Tissue Engineering FK
UI RSCM; Jakarta, Oktober 2013.
58. Pembicara; Pertemuan Ilmiah Penyakit Dalam Workshop IMELS topik
“Koagulasi Intravaskuler Diseminata” Workshop IMELS YMIPD; Jakarta,
Oktober 2013.
59. Fasilitator; Pertemuan Ilmiah Penyakit Dalam Workshop IMELS topik
“Sindrom Koroner Akut Penyakit Arteri Perifer, Krisis Hipertensi”
Workshop IMELS YMIPD; Jakarta, Oktober 2013.
60. Pembicara; Simposium dan Workshop “Diagnosis & Tata Laksana Terpadu
Hemofilia” Indonesian Hemofili Society & PHTDI; Jakarta, Oktober 2013.
61. Peserta; Simposium dan Workshop “Diagnosis & Tata Laksana Terpadu
Hemofilia” Indonesian Hemofili Society & PHTDI; Jakarta, Oktober 2013.
62. Panitia; Kuliah Pembekalan Transfusi darah yang aman &bertepat guna
pada berbagai kondisi&Penyakit untuk Dokter FKUI program internship
FK UI RSCM; Jakarta, November 2013.

88Ikhwan Rinaldi
63. Pembicara; Continuing Medical Activity IMELS Basic II Course of IMELS
FK UI RSCM; Jakarta, November 2013.
64. Fasilitator; Continuing Medical Activity IMELS Basic II Course of IMELS
FK UI RSCM; Jakarta, November 2013.
65. Narasumber; Training Of Trainee On Human Patient Simulation RSCM;
Jakarta, November 2013.
66. Committee; Simposium “Update In Thrombosis & Hemostasis 2013”
INASTH; Jakarta, November 2013.
67. Peserta; Simposium “ Update In Thrombosis & Hemostasis 2013” INASTH;
Jakarta, November 2013.
68. Pengajar; Kuliah Pembekalan Transfusi darah yang aman & bertepat guna
pada berbagai kondisi&Penyakit untuk Dokter FKUI program internship
FK UI RSCM; Jakarta, Desember 2013.
69. Pembicara; Basic II Course of Internal Medicine Emergency Life Support
(IMELS); Jakarta, Maret 2015.
70. Pembicara; Simposium dan Workshop Keperawatan “Blood Transfusion
Safety for nurses” RSCM; Jakarta, April 2014.
71. Peserta; Thalassemia Master Class; Jakarta, Mei 2014.
72. Peserta; Kongres Nasional Perhompedin; Bandung, Mei 2014.
73. Moderator; Scientific Symposium 6th Recent Advances In Cancer
Diagnosis & Therapy “Pitfalls &Challenges in Daily Practice” RSGP;
Jakarta, September 2014.
74. Panelist; Scientific Symposium 6th Recent Advances In Cancer Diagnosis
& Therapy “Pitfalls &Challenges in Daily Practice” RSGP; Jakarta,
September 2014.
75. Pembicara; Scientific Symposium 6th Recent Advances In Cancer
Diagnosis & Therapy “Pitfalls & Challenges in Daily Practice” RSGP;
Jakarta, September 2014.
76. Peserta; Jakarta Megapolitan Hematolgy Medical Oncology Forum
(JAMHEMOF) V - South East Asia Medical Oncology Hematology Forum
(SEAMHOF) IV; Jakarta, Oktober 2014.

89Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
77. Pembicara; Simposium Pertemuan Ilmiah Penyakit Dalam dengan topik
“ Improving Survival of Patient with Multiple Myeloma” YMIPD- FK UI;
Jakarta, Oktober 2014.
78. Instruktur; Workshop Internal Medicine Life Support (IMELS) pada
Pertemuan Ilmiah Ilmu Penyakit Dalam; Jakarta Oktober 2014.
79. Pembicara; Workshop Internal Medicine Life Support (IMELS) dengan
topik ”Koagulasi Intravaskular Diseminata” pada Pertemuan Ilmiah Ilmu
Penyakit Dalam; Jakarta Oktober 2014.
80. Peserta; Simposium dan Workshop “Diagnosis & Tata Laksana Terpadu
Hemofilia” Indonesian Hemofili Society & PHTDI; Jakarta, Oktober 2014.
81. Pembicara; Simposium dan Pelatihan Diagnosis dan Tata Laksana
Kedaruratan Pada Hemofilia Untuk Dokter Jaga dan perawat RSUPNCM
Indonesian Hemofili Society & PHTDI; Jakarta, Oktober 2014.
82. Pembicara; Jakarta Internal Medicine in Daily Practice 2014 PAPDI-
JIMDACE; Jakarta, November 2014.
83. Peserta; Jakarta Internal Medicine in Daily Practice 2014 PAPDI-
JIMDACE; Jakarta, November 2014.
84. Moderator; Workshop Pendekatan Eritrositosis, Leukositosis,
Trombositosis, dengan /tanpa Sitopenia sampai terdiagnosis Polistemia
Vera dan Trombositosis Esential (TE) pada Kongres Nasional XII
Perhimpunan Hematologi dan transfusi darah Indonesia; Makassar,
November 2014.
85. Pembicara; Simposium Practical Approach to Insulin Therapy PAPDI;
Depok, Februari 2015.
86. Pembicara; Seminar Medis Dalam Rangka Memperingati World Cancer
Day; Jakarta, Februari 2015.
87. Narasumber; Narasumber Program Suara Medika RRI- ILUNI FKUI;
Jakarta, April 2015.
88. Pembicara; Practical Approach to Insulin Therapy PAPDI; Jambi, Mei
2015.
89. Pembicara; Workshop Internal Medicine Life Support (IMELS) Basic 2
pada Pertemuan Ilmiah Ilmu Penyakit Dalam; Jakarta, Agustus 2015.

90Ikhwan Rinaldi
90. Peserta; Kongres Nasional KOPAPDI XVI Bandung 2015 PAPDI; Bandung,
September 2015.
91. Peserta; Pan Asia Simulation Society in Healthcare; Malaysia, Oktober
2015.
92. Pembicara; Seminar Awam “Kanker! Mengenal, Memahami, dan
Mengatasi” RSGP; Jakarta, Oktober 2015.
93. Moderator; Jakarta Internal Medicine in Daily Practice 2015 Simposium
1 “Reumatology Emergency in Daily Practice”PAPDI–JIMDACE; Jakarta,
Oktober 2015.
94. Pembicara; Jakarta Internal Medicine in Daily Practice 2015
Simposium 4 “Diagnosis and Treatment of Tumor Lysis Syndrome”PAPDI
–JIMDACE; Jakarta, Oktober 2015.
95. Peserta; POI Jaya Knowledge Lecture Series I Update in
Lymphoproliferative Disorder; Jakrta, November 2015.
96. Pembicara; The 2015 International Scientific Meeting on Hematology,
Oncology, Thrombosis and Transplantation in Indonesia (ISMI-HOTTI);
Jakarta, November 2015.
97. Pembicara; Approach of Patients with Bleeding in Adults pada
The 2015 International Scientific Meeting on Hematology, Oncology,
Thrombosis and Transplantation in Indonesia (ISMI- HOTTI); Jakarta,
November 2015
98. Pembicara; Cancer Supportive Therapy in Febrile Neutropenia pada
The 2015 International Scientific Meeting on Hematology, Oncology,
Thrombosis and Transplantation in Indonesia (ISMI- HOTTI); Jakarta,
November 2015.
99. Pembicara; Seminar & Workshop Internal Medicine Emergency Life
Support; Jakarta, November 2015.
100. Instruktur; Seminar & Workshop Internal Medicine Emergency Life
Support; Jakarta, November 2015.
101. Peserta; Acara Ceramah : “Etika dan Masalah Malpraktek Seputar
Praktek Dokter & Rapat Anggota PAPDI JAYA dalam rangka Pemilihan
Ketua PAPDI JAYA Periode 2015-2018; Jakarta, Desember 2015.

91Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
102. Peserta; An Update in Metastatic Breast Cancer and Supportive
Palliative in Cancer ISHMO; Jakarta, Februari 2016.
103. Pembicara; Basic II Course of Internal Medicine Emergency Life Support
(IMELS) FKUI RSCM; Jakarta, April 2016.
104. Pembicara; The Role of Internist In Cancer Management (ROICAM)
4 PAPDI ISTHMO; Jakarta, April 2016.
105. Pembicara; Symposium Palliative Therapy in Multiple Myeloma Patients
at The Role of Internist in Cancer Management (ROICAM) 4; Jakarta,
April 2016.
106. Peserta; National Myelofibrosis Tutorial PHTOI-ISHMO; Jakarta, Mei
2016.
107. Peserta; Workshop Biostatistics for Clinical Researcher FKUI- RSCM;
Jakarta, Mei 2016.
108. Peserta; AIPKI Workshop Nasional Penguji UKMPPD-OSCE; Jakarta,
Juni 2016.
109. Pembicara; Workshop Chemotherapy “Improving Chemotherapy Skill
for Oncology Key Person” ISHMO; Jakarta, Juli 2016.
110. Pembicara; 7th Recent Advances in Cancer Diagnostic and Therapy:
Multi-disciplinary Approach In Colorectal Cancer; Jakarta, September
2016.
111. Pembicara; Basic II Course of Internal Medicine Emergency Life Support
(IMELS) FKUI RSCM; Jakarta, Desember 2016.
112. Peserta; The 2016 International Scientific Meeting on Hematology,
Oncology, Thrombosis and Transplantation in Indonesia (ISMI-HOTTI);
Jakarta, Desember 2016.
113. Peserta; Tutorial “Chronic Myelogenous Leukimia Molecular Diagnosis
(BCR-ABL Quantitative)” at the 2nd International Scientific Meeting on
Hematology, Oncology, Thrombosis and Transplantation/Transfusion
in Indonesia (ISMI-HOTTI); Jakarta, Desember 2016.
114. Peserta; Tutorial “Complications of Blood Transfusion” at the 2nd
International Scientific Meeting on Hematology, Oncology, Thrombosis
and Transplantation/Transfusion in Indonesia (ISMI-HOTTI); Jakarta,
Desember 2016

92Ikhwan Rinaldi
115. Pembicara; Basic II Course of Internal Medicine Emergency Life Support
(IMELS) FKUI RSCM; Jakarta, April 2017.
116. Peserta; The Role Of Internist In Cancer Management (ROICAM) PAPDI;
Jakarta, April 2017.
117. Peserta; Workshop Sosialisasi dan Pengembangan Soal Ujian Modul
FKUI; Depok, April 2017.
118. Pembicara; POI Jaya Knowledge Lecture Series IV: “Recent Update on
Targeted Therapy in Non-Small Cell Lung Cancer and Management of
Critical III Cancer Patients”; Jakarta, Mei 2017.
119. Pembicara; Workshop Basic Nutrition in Internal Medicine – Nutrition
in Cancer Patient at Pertemuan Ilmiah Tahunan Ilmu Penyakit Dalam;
Juli 2017.
120. Pembicara; Workshop Internal Medicine Emergency Life Support
(IMELS) Basic 2 “Trombosis: Emboli paru, Iskemik Tungkai akut & Kritis”
at Pertemuan Ilmiah Penyakit Dalam; Jakarta, Juli 2017.
121. Peserta; Workshop Internal Medicine Emergency Life Support (IMELS)
Basic 2 “Koagulasi Intravaskular Diseminata” at Pertemuan Ilmiah
Penyakit Dalam; Jakarta, Juli 2017.
122. Pembicara; Workshop Internal Medicine Emergency Life Support
(IMELS) Basic 2 at Pertemuan Ilmiah Penyakit Dalam; Jakarta, Juli 2017.
123. Pembicara; Simposium Mengenal lebih jauh penyakit katastrofik pada
anak & dewasa: Hemofilia, Onkologi & Thalasemia (HOT); Kalimantan,
Oktober 2017.
124. Peserta; The 1st Jakarta Annual Collaborative Cancer Meeting (JACCM):
New Emerging Medical Treatment in Prostate Cancer; Maret 2018.
125. Peserta; RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Pendekatan Diagnosis
dan Tatalaksana Anemia; Maret 2018.
126. Peserta; Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Ilmu penyakit Dalam; Juli 2018.
127. Peserta; Jakarta Internal Medicine in Daily Practice 2018: Symposium
Update on Hematology and Medical Oncology Problems in Daily
Practice; September 2018.

93Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
128. Peserta; The 41st Annual Scientific Meeting of Indonesian Urological
Association: Workshop Systemic Therapy on Urological Malignancies;
Oktober 2018.
129. Pembicara; Symposium The 4th International Scientific Meeting on
Hematology, Oncology, Thrombosis and Transplantation/Transfusion
in Indonesia (ISMI-HOTTI): The Role of SC Herceptin in eBC; November
2018.
130. Peserta; Tutorial 4th ISMI HOTTI 2018: Acute & Delayed Tranfusion
Complications; November 2018.
131. Peserta; Kongres Nasional PERHOMPEDIN 2019 XIII: Current Issues in
Hematology Oncology Hemostasis and Blood Transfusion Management.
Symposium: Evolving Role of ADC in Lymphoma Tailoring Innovation to
Archieve Better Patient Outcome; Januari 2019.
132. Peserta; Kongres Nasional PERHOMPEDIN 2019 XIII: Current Issues in
Hematology Oncology Hemostasis and Blood Transfusion Management.
Symposium: Treatment Free Remission in Chronic Myeloid Leukemia;
Januari 2019.
133. Peserta; Jakarta Oncology Weekend Meeting 8: The Importance of
CINV Treatment to Improve Clinical Outcome and Patient’s Quality of
Life; Jakarta, Maret 2019.
134. Pembicara; Immunotherapy academy; April 2019.
135. Pembicara; The Role of Internist in Cancer Management (ROICAM) 7;
Jakarta, Juli 2019.
136. Pembicara; Pertemuan Ilmiah Tahunan Ilmu Penyakit Dalam: Trombosis:
Emboli Paru, Iskemia Tungkai Akut dan Kritis; Jakarta, Juli 2019.
137. Pembicara; Pertemuan Ilmiah Tahunan Ilmu Penyakit Dalam: Diagnostic
Approach of Multiple Myeloma (CRAB); Agustus 2019.
138. Pembicara; Workshop Manajemen Perioperatif pada Usia Lanjut Temu
Ilmiah Geriatri 2019; September 2019.
139. Pembicara; Hematology Medical Oncology Updates in conjunction with
the 2nd International Symposium On B Cell Malignancy; Semarang,
Januari 2020.

94Ikhwan Rinaldi
140. Moderator; The Role of Hospital Management to Fight Covid-19 RSCM;
Maret 2020.
141. Pembicara; Prostate Cancer Treatment Management During Covid-19
Pandemy RSCM; Jakarta, Juli 2020.
142. Peserta; PTHI Webinar: Current Approach on Management of Ischemic
Stroke; September 2020.
143. Peserta; PTHI Webinar: Thrombosis in Specific Population; Oktober
2020.
144. Peserta; PTHI Webinar: Diagnosis in Thrombosis; Oktober 2020.
145. Peserta; PTHI Webinar: Autoimmune Disease and Thrombosis; Oktober
2020.
146. Peserta; POI Jaya Lecture Series IX: Management of Colorectal Cancer
During Pandemic; November 2020.
147. Pembicara; POI Jaya Lecture Series X: Management of Early and
Metastatic Breast Cancer with HER-2 Positive; November 2020.
148. Pembicara; Continuing Medical Education & E-Learning 15 Paradigma
Baru dalam Penanganan Kanker Kolorektal FKUI FK UNTAR; Februari
2021.
149. Pembicara; Redefining Survival Expectation with Immunotherapy as a
Standard of Care in Cancer Management PAPDI JAYA; Jakarta, Maret
2021.
150. Pembicara; Webinar JOWee 17 Therapy Management Update on EGFR+
Non-Small Cell Lung Cancer; Jakarta, Maret 2021.
151. Peserta; Pembekalan Praktek Dokter oleh KRIP; Jakarta, Juni 2021.
152. Pembicara; The Role of Internist In Cancer Management (ROICAM)
PAPDI; Juli 2021.
153. Peserta; INASTH Asia CTE Safety Zone Webinar the Invisible Threat of
Clots: Choose The Safe One; Juli 2021.
154. Pembicara; Pekan Ilmiah Tahunan III IDI Cabang Jakarta Selatan:
Current Update for Professional Doctors in New Era of Indonesian Health
Issues; Jakarta; Juli & Agustus 2021.
155. Pembicara; Webincar IHC Medical IHC Forum Current Gastric Cancer
Management RSPP; Jakarta, Oktober 2021.

95Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
156. Peserta; The 7th ISMI HOTTI ”Expert Sharing Meeting HR+ HER2-
Advanced Breast Cancer”; Jakarta, Januari 2022.
157. Perserta; JOWee 26 ”Adressing Unmet Needs in Lung Cancer Patient
with Breakthrough Treatment”; Jakarta, Januari 2022.
158. Pembicara; Pertemuan Ilmiah Tahunan Ilmu Penyakit Dalam; Agustus
2021.
159. Peserta; JOWee 27 “Hepatocellular Carcinoma: a Comprehensive
Review of Clinical Aspects and Therapy” ISHMO; Jakarta, Februari 2022.
160. Peserta; The 7th ISMI HOTTI” Hematology Masterclass: Bone Marrow
Failure, focused on Aplastic Anemia”; Jakarta, Februari 2022.
161. Peserta; The 7th ISMI HOTTI ” Pembrolizumab as a New Hope for Advanced
Triple Negative Breast Cancer”; Jakarta, Februari 2022.
162. Peserta; POI Jaya Knowledge Lecture Series XXI ”Update Management
in Advanced Ovarian Cancer”; Jakarta, April 2022.
163. Peserta; The 7th ISMI HOTTI ”New Era of Hemophillia Treatment with
Recombinant Clotting Factor”; Jakarta, April 2022.
164. Peserta; JOWee 28 Modern Management of Cachexia Syndrome and
Dysbiosis in Cancer Patients; Jakarta, Juni 2022.
165. Pembicara; Internal Medicine Emergency Life Support (IMELS)
Workshop, Jakarta, Agustus 2022
166. Peserta; The Role Of Internist In Cancer Management (ROICAM) 9
“Collaborative Cancer Management: From Primary to Tertiary Health
Servces” PAPDI PERHOMPEDIN; Jakarta, Oktober 2022.
167. Pembicara; The 3rd Jakarta Annual Collaborative Cancer Meeting
(JACCM); Jakarta, November 2022.
168. Pembicara; Jakarta Internal Medicine in Daily Practice 2022 Simposium
“Which Oral Anticoagulant to Provide Better VTE Management” PAPDI
–JIMDACE; Jakarta, Desember 2022.
169. Peserta; JOWee 29: Multidisiplinary Approach in Management of
Hematological Malignancies PAPDI; Jakarta, Desember 2022.

96Ikhwan Rinaldi
Forum Internasional
1. Peserta; 31st ESMO Congress (European Society Medical Oncology);
Turki, 29 September – 3 Oktober 2006.
2. Peserta; Asia Pasific Oncology Conferrence (APOC) 2007; Cheng Du, 21-
22 Juli 2007.
3. Peserta; 4th Malaysia Indonesia Brunei Medical Sciences Conference;
Malaysia, 24 – 26 Juli 2008.
4. Oral & Poster Presenter; 4th Malaysia Indonesia Brunei Medical Sciences
Conference; Malaysia, 24 – 26 Juli 2008.
5. Peserta; Gillian Rozenberg Training Workshop; Sydney, 1 – 2 Agustus
2008.
6. Peserta; 5th Congress of The Asian Pacific Society on Thrombosis &
HaemZostasis; Singapura, 18-20 September 2008.
7. Peserta; Advanced Workshop On Myelodysplastic Syndromes; Dusseldorf,
Jerman 5 – 6 Maret 2009.
8. Peserta; Asian Oncology Summit 2009, held in con- junction with the 2nd
South East Asian Medical Oncology Forum and 3rd Singapore Oncology
Review Course; Singapura, 3 – 5 April 2009.
9. Peserta; IHN-01 Investigators Meeting; Bombay, 9 – 11 Mei 2009.
10. Peserta; Asia Standardization Of CML (ASOC); Seoul, 17 Oktober 2009.
11. Peserta; Developing Leaders in Healthcare Education; Victoria, Australia
4 – 8 Oktober 2010.
12. Peserta; Myeloma and The 2nd International Hematologic Malignancies
Coference, Bridging The Gap 2011(BTG 2011); Singapura, 18 – 20 Maret
2011.
13. Peserta; CML Asia Pasific Advisory Board Meeting; Cheng Du, 23 April
2011.
14. Peserta; Hemophilia Care and Advancement in Asia Pacific; Taiwan, 1 – 2
Oktober 2011.
15. Peserta; CML GOLS 2013 Royal College Of Phisicians of London; Helsinki,
Februari 2013.
16. Peserta; MPN GOLS 2013 Royal College Of Phisicians of London; Helsinki,
Februari 2013.

97Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
17. Peserta; Asian Oncology Summit (AOS) 2014 and 10th OOTR Annual
Conference; Kuala Lumpur, April 2014.
18. Peserta; Asia Pacific Center Of Excellence In Haematological
Malignancies: Multiple Myeloma Singapore Generale Hospital National
University Cancer Institute; Singapura, Juni 2014.
19. Peserta; 9th New Horizons in Haematology Conference National
University Hospital of Singapore; Singapura, September 2014.
20. Peserta; Symposium “How we treat CML: The Gimema CML Working
Party Experience” St. Orsola University Hospital Bologna Italy; Bologna,
September 2014.
21. Peserta; 2014 IASLC Asia Pacific Lung Cancer Conference (APLCC)
IASLC- Malaysian Oncology Society; Kuala Lumpur, November 2014.
22. Peserta; 14th International ST. Gallen-Breast Cancer Conference; Vienna,
Maret 2015.
23. Peserta; Pan Asia Simulation Society In Healthcare PASSH Conference
Taylor University; Kuala Lumpur, Oktober 2015.
24. Peserta; ESMO Preceptorship on NSCLC; Singapura, Desember 2015.
25. Peserta; Eisai Symposium Of Contemporary Oncology (ESCON); Korea,
Maret 2016.
26. Peserta; 6th SSO-Annual Scientific Meeting Virtual Meeting; Singapore,
Juli 2021.
27. Peserta; South Australian Health & Medical Research Institute (SAHMRI):
CML Preceptorship; Agustus 2017.
28. Peserta; European Accreditation Council for Continuing Medical
Education: ESMO Asia 2017 Congress; November 2017.
29. Peserta; Evolution to Breakthrough in Lung and Updates in H&N Cancer
Treatment with Immunotherapy; November 2017.
30. Peserta; 15th Asia Pacific Medical Education Conference (APMEC);
Januari 2018.
31. Peserta; 64th Annual Scientific and Standardization Committee (SSC)
Meeting; Juli 2018.
32. Peserta; 15th Asia Pacific Medical Education Conference (APMEC);
Januari, 2019.

98Ikhwan Rinaldi
33. Peserta; ISTH 2019: The XXVII Congress of International Society
on Thrombosis and Haemostasis and 65th Annual Scientific and
Standardization Committee (SSC) Meeting; Juli 2019.
34. Peserta; 6th SSO-Annual Scientific Meeting Virtual Meeting; Singapore,
Juli 2021.
35. Peserta; The Medical College of Winconsin ISTH Congress 2021; Juli
2021.
36. Peserta; American College of Physicians POCUS: Abdominal Aortic
Aneurysm; November 2021.
37. Peserta; American College of Physicians POCUS 2: Deep Venous
Thrombosis; November 2021.
38. Peserta; 2021 San Antonio Breast Cancer Symposium; Desember 2021.
39. Pembicara; Best of ASCO 2022 Annual Meeting; Agustus 2022.
40. Pembicara; Global Oncology Summit; Indonesia, Juni 2023.
F. Kegiatan Pendidikan
1. Tutor Keterampilan Klinik Dasar Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, 2007−sekarang.
2. Penguji Ujian Nasional Dokter Umum UKDI/UKMPPD, 2011− sekarang.
3. Staf Pengajar Program Pendidikan Dokter Spesialis I Penyakit Dalam,
2007−sekarang.
4. Pengajar Pengayaan Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis I Ilmu
Penyakit Dalam topik Transfusi Darah, Hemostasis Dasar, 2010−sekarang.
5. Penguji Mahasiswa Tingkat IV Ilmu Penyakit Dalam, 2007−sekarang.
6. Penguji Proposal dan Tesis Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis
I Penyakit Dalam, 2014−sekarang.
7. Pembimbing Evidence Based Case Report (EBCR) mahasiswa tingkat IV
Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah
Sakit Dokter Cipto Mangunkusumo (FKUI- RSCM), 2008−sekarang.
8. Pengajar modul Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran
Gigi (FKG) Universitas Indonesia dengan Topik Kelainan Hematologi
Yang Berhubungan dengan Masalah Gigi di Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Indonesia, 2008−sekarang.

99Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
9. Penanggung Jawab Ujian Seleksi Objective Structured Clinical
Examination (OSCE) Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis I,
2013−2016.
10. Ketua Panitia Ad Hoc Ujian Objective Structured Clinical Examination
(OSCE) Kolegium Ilmu Penyakit Dalam, 2015−2021
11. Penguji ujian akhir nasional komprehensif (remedial) peserta program
pendidikan dokter spesialis I kolegium ilmu penyakit dalam, 2015−
sekarang.
12. Pengajar Modul Emergensi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia FKUI, 2010−2015.
13. Narasumber pleno modul hematologi mahasiswa FKUI, 2013−sekarang.
14. Pembimbing Karya Ilmiah Akhir Peserta Program Pendidikan Dokter
Spesialis I Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, 2016−sekarang.
G. Kegiatan Pelayanan
1. Supervisor/Dokter Penanggung Jawab Ruang Rawat Hematologi
Onkologi Medik Penyakit Dalam RSCM, 2008−sekarang.
2. Supervisor/ Dokter Penanggung Jawab Ruang Rawat Jalan Hematologi
Onkologi Medik Penyakit Dalam RSCM, 2013−sekarang.
H. Pengabdian Masyarakat
1. Pembicara; Pelatihan Reach to Recovery diselenggarakan oleh Rumah
Sakit Pertamina Pusat (RSPP) dan Yayasan Kanker Indonesia (YKI); 2007.
2. Diskusi Review Sistematik Obat-Obat pada DVT diselenggarakan oleh
FKUI-RSCM; 2011.
3. Rapat Penelitian Nimotuzumab IHN-01 diselenggarakan oleh RSCM; 2011.
4. Anggota; Tim Terpadu Perawatan Prof.dr.Supartondo,SpPD- KEMD.KGer
oleh RSCM; 2011.
5. Anggota; POKJA Ujian Kompetensi KIPD oleh PAPDI; 2011.
6. Pembicara; Seminar Awam ”Kanker! Mengenal, Memahami, dan
Mengatasi” diselenggarakan oleh Rumah Sakit Gading Pluit (RSGP); 2013.
7. Diskusi Panel ”Menepis Mitos Tentang Kanker” diselenggarakan oleh
RSCM; 2013.

100Ikhwan Rinaldi
8. Pembicara; Simposium ”Bimbingan Teknis Waspada Penyakit Kanker”
diselenggarakan oleh YKI Jakarta; 2013.
9. Pembicara; Seminar “Praktik Transfusi Darah yang Aman dan Bertepat
Guna pada Berbagai Kondisi dan Penyakit untuk Dokter Program Internship”
diselenggarakan oleh Pusat Riset Kedokteran Transfusi FKUI; 2013.
10. Panitia; Post Graduate Course on Stem Cell 2013 diselenggarakan oleh
RSCM; 2013.
11. Diskusi Unit Epidemiologi Klinik oleh RSCM; 2013.
12. Diskusi T-cell immunotherapy Clinical Trial oleh Stem Cell and Cancer
Institute; 2013.
13. Narasumber siaran; Talkshow Info Sehat yang diselenggarakan oleh
Radio Republik Indonesia (RRI) Jakarta; 2014.
14. Pembicara; Seminar ”Pelatihan Reaksi Transfusi Darah bagi Perawat
Gedung A” diselenggarakan oleh RSCM; 2014.
15. Narasumber; Simposium dan Workshop “Blood Transfusion Safety for
Nurses’ diselenggarakan oleh RSCM; 2014.
16. Pembicara; Pelatihan Kemoterapi bagi Perawat diselenggarakan oleh
RSCM; 2014.
17. Narasumber; Program Suara Medika Radio Republik Indonesia (RRI)
diselenggarakan oleh RRI-Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI)
FKUI; 2015.
18. Pembicara; Webinar “Diagnostic Approach Management of Anemia”
diselenggarakan oleh ICTEC RSCM FKUI; 2018.
19. Narasumber; Webconference Cancer Chemotherapy diselenggarakan
oleh RSCM; 2018.
20. Narasumber; Berita Media “Multipel Mieloma, Kanker Darah Mematikan
yang Sering Dianggap Penyakit Tulang Biasa” diliput oleh Liputan 6 ;2018.
21. Narasumber; Berita Media “Mengenali Gejala Penyakit Multipel Myeloma”
diliput oleh Berita Satu; 2018.
22. Narasumber; Berita Media “Mari Mengenal Kanker Darah Multipel Myeloma
yang Sangat Berbahaya” diliput oleh Sindonews; 2018.
23. Narasumber; Berita Media “Mengenal Multipel Myeloma, Jenis Kanker
Darah yang Umumnya Menyerang Lansia” diliput oleh Tribunnews; 2018.

101Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
24. Narasumber; Berita Media Mengenal Penyakit “Multiple Myeloma” diliput
oleh Koran Sindo; 2018.
25. Pembicara; Webinar “Breast Cancer” diselenggarakan oleh ICTEC RSCM;
2019.
26. Narasumber; Berita Media “Ampuh dan Minim Efek Samping, Obat Kanker
Atezolizumab Ditanggung BPJS?” diliput oleh Suara.com
27. Narasumber; Berita Media “Imunoterapi Kanker Atezolizumab, Revolusi
dalam Pengobatan Kanker” diliput oleh Kompasiana; 2019.
28. Narasumber; Berita Media “Imunoterapi Berperan Penting dalam Kanker
Stadium Lanjut” diliput oleh Sir Online; 2019.
29. Pembicara; Penyuluhan Awam “Kegiatan Bimbingan Teknis Waspada
Penyakit Kanker bagi Kelompok Masyarakat / Kader PKK” diselenggarakan
oleh YKI; 2019.
30. Pembicara; Penyuluhan Awam “Kegiatan Pelatihan Paliatif Kanker Dasar
Bagi Masyarakat/Kader PKK” diselenggarakan oleh YKI; 2019.
31. Narasumber; Berita Media “Kanker Limfoma Hodgkin: Miliki Angka
Kesembuhan yang Tinggi” diliput oleh Gatra.com; 2019.
32. Narasumber; Berita Media “Pengobatan Baru untuk Pasien Kanker
Limfoma Hodgkin” diliput oleh Indozone.id; 2019.
33. Narasumber; Berita Media “Diabetes Bisa jadi Pemicu Kanker Limfoma
Hodgkin Kambuh Lagi” diliput oleh Viva Jakarta; 2019.
34. Narasumber; Berita Media “Obat ’Pintar’ Untuk Kanker Limfoma Hodgkin”
diliput oleh Republika Jakarta; 2019.
35. Narasumber; Berita Media “Kesalahpahaman Umum tentang Kanker, Ini
Kata Dokter” diliput oleh Gaya Tempo Jakarta; 2019.
36. Narasumber; Berita Media “Tumor dan Kanker Tak Sama, Ini Bedanya”
diliput oleh MSN Jakarta; 2019.
37. Narasumber; Berita Media “Pengobatan Kanker dengan Immunoterapi
Perpanjang Harapan” diliput oleh Media Indonesia, Jakarta; 2019.
38. Pembicara; Webinar Awam “Gelar sarasehan PKAT RSCM Dokter Pasien
Limfoma” diselenggarakan oleh PKAT RSCM; 2020.
39. Narasumber; Berita Media” Kenali Kanker Kolorektal, Kanker di Usus
Besar” diliput oleh Validnews; 2021.

102Ikhwan Rinaldi
40. Narasumber; Berita Media “Waspada, Gangguan BAB Bisa Jadi Gejala
Kanker” diliput oleh Yahoo! Berita; 2021.
41. Narasumber; Berita Media “Lamler Kolorektal Sering Diketahui Saat
Stadium Lanjut, Yuk Kenali Gejalanya” diliput oleh The World News; 2021
42. Narasumber; Berita Media “Awas ’Mager’ Bisa Picu Kanker Kolorektal di
Usia Muda” diliput oleh Bekasi Pedia; 2021.
43. Narasumber; Berita Media “Makanan Pedas Bisa Sebabkan Kanker Usus
Besar, Mitos atau Fakta” diliput oleh Mininews; 2021.
44. Narasumber; Berita Media “Hati-hati! Mager Bisa Picu Kanker di Usia
Muda” diliput oleh Kumparan; 2021.
45. Narasumber; Berita Media “Sering Diare Disertai Darah Bisa Jadi Tanda
Kanker Kolorektal” diliput oleh AyoBandung.com; 2021.
46. Narasumber; Berita Media “Kenali Personalized Medicine dalam Kanker
Kolorektal” oleh Jumas.com; 2021.
47. Narasumber; Berita Media “Kena Diare Kronik dan Berdarah Perlu Curiga
Kanker Kolorektal” diliput oleh AntaraNews.com; 2021.
48. Narasumber; Berita Media “Tak Hanya Kemoterapi, Kini Pasien Kanker
Kolorektal dapat melakukan Pengobatan dengan Personalized Medicine”
diliput oleh Herstory.com; 2021.
49. Narasumber; Berita Media “Sebelum Terlambat, Kenali Gejala dan Faktor
Resiko Kanker Usus Besar” diliput oleh Kompas.com; 2021.
50. Narasumber; Berita Media “Stadium Kanker Usus Besar, Pengobatan
disesuaikan dengan Tahapan” diliput oleh Griedhealth.id; 2021.
51. Narasumber; Hati-hati Kurang Gerak (Mager) BIsa Picu Kanker Kolorektal
Bagi Siapa Saja, Simak Penjelasan Brikut” diliput oleh FixIndonesia.com;
2021.
52. Narasumber; Berita Media “Munculnya Kanker Kolorektal (KKR) di USia
Muda Dipicu dengan Berbagai Kebiasaan Buruk, Salah Satunya Mager”
diliput oleh Dream.co.id; 2021.
53. Narasumber; Berita Media “Awas! Kolorektal Ancam Anak Muda yang
Mager” diliput oleh Era.id; 2021.
54. Narasumber; Berita Media “Personalized Medicine Bagi Penderita Kanker
Kolorektal” diliput oleh Merahputih.com; 2021

103Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
55. Narasumber; Berita Media “Selain Operasi, Ini Pilihan Pengobatan Untuk
Pasien Kanker Usus Besar” diliput oleh Suara.com; 2021
56. Narasumber; Berita Media “Kurang Gerak? Awas! Kanker Kolorektal”
diliput oleh Harianjogja.com; 2021.
57. Narasumber; Berita Media “Kebiasaan buruk ini picu kanker kolorektal
di usia muda” diliput oleh Media JPNN.com; 2021.
58. Narasumber; Berita Media “Tak Hanya Kemoterapi, Ini Terapi untuk
Kanker Kolorektal” diliput oleh MediaBisnis.com; 2021
59. Narasumber; Berita Media “Waspada! Kebiasaan Buruk Ini Picu Kanker
Kolorektal di Usia Muda” diliput oleh Netranews.com; 2021.
60. Narasumber; Berita Media “Sering Santap Makanan Pedas Picu Usus
Besar?”diliput oleh Okezone.com; 2021.
61. Narasumber; Berita Media “Cegah Kanker Kolorektal di Usia Muda, Segera
Hindari Penyebabnya” diliput oleh Akurat.co; 2021.
62. Narasumber; Berita Media “Hati-hati! Malas Gerak Ternyata Bisa Picu
Kanker Kolorektal di Usia Muda, Ini Penjelasan Pakar” diliput oleh pikiran-
rakyat.com Depok ;2021.
63. Narasumber; Berita Media “Mager di Usia Muda bisa Picu Kanker Yang
Satu Inji, Simak Penjelasan Pakar Kesehatan FKUI-RSCM” diliput oleh
Deskjabar.com; 2021.
64. Narasumber; Berita Media “Kenali 7 Faktor Risiko Kanker Kolorektal”
diliput oleh Matain.id; 2021.
65. Narasumber; Berita Media “Jalani Operasi Pemotongan Usus, Benarkah
Pengaruhi Sistem Penceranaan?” diliput oleh Suara.com; 2021.
66. Narasumber; Berita Media “Sebelum Terlambat, Kenali Gejala dan Faktor
Kanker Usus” diliput oleh Suberterpercaya; 2021.
67. Narasumber; Berita Media “Anak Muda Jangan Mager, Dampaknya Buat
Kesehatan Bisa Fatal” diliput oleh Genpi.com; 2021.
68. Narasumber; Berita Media “Pendekatan Personal Dalam Terapi Kanker
Kolorektal Potensial” diliput oleh; Koran Kompas; 2021.
69. Narasumber; Berita Media “Tanda Anak Mungkin Mederita Kanker
Kolorektal” diliput oleh JPPN.COM; 2021.

104Ikhwan Rinaldi
70. Narasumber; Berita Media “Healthy Living Deters Cancer” diliput oleh
Koran Indepent; 2021.
71. Narasumber; Berita Media “Olahan Daging Merah Terlalu Over Sebabkan
Kanker” diliput oleh Media pas-jabar.com; 2021.
72. Narasumber; Berita Media “Jangan Sepelekan Diare dan Fases Berdarah,
Bisa Jadi Tanda Kanker Kolorektal” diliput oleh Fimela.com; 2021.
73. Narasumber; Berita Media “Makanan Pedas Picu Kanker Usus Besar?
Begini Penjelasannya” diliput oleh Andalasonline.com; 2021.
74. Narasumber; Berita Media “Selain Kemoterapi, Ketahui Pengobatan
Kanker Kolorektal” diliput oleh Idbpos.com; 2021.
75. Narasumber; Berita Media “Cara Pengobatan Kanker Kolorektal melalui
Immunoterapi” diliput oleh Medcom.id; 2021.
76. Narasumber; Berita Media “Malas Gerak atau Mager Bias Picu Kanker
Kolorektal di Usia Muda? ” diliput oleh Media tirto.id; 2021.
77. Pembicara; Instagram Live “Apasih Kekentalan Darah Itu? Pengaruhnya
Apa ke Program Hamil? ” diselenggarakan oleh Tangkuban Perahu Health
Care; 2021.
78. Pembicara; Instagram Live “Seluk Beluk Manajemen Pasien Kanker di Masa
Pandemi COVID-19 Jelang New Normal” diselenggarakan oleh CISC; 2021.
79. Pembicara; Webinar “Waspadai Kanker Paru, Kanker Penyebab Kematian
No.1 di Indonesia” diliput oleh CISC; 2021.
80. Pembicara; Webinar “Kupas Tuntas Deteksi Dini Diagnosis dan
Pengobatan Kanker Usus Besar yang Tepat” diliput oleh RS Gading; 2021.
81. Narasumber; Berita Media “Does Adding Leukopheresis to Treatment
IMprove Survival in Acute Myeliod Leukemia with Leukostasis ” diliput
oleh Cancer Therapy Advisor; 2021.
82. Narasumber; Berita Media “Telemedicine jadi Alternatif Konsultasi
Pasien” diliput oleh Suara.com; 2021.
83. Narasumber; Berita Media “Long Covid Bisa Sebabkan Kanker Paru, Yuk
Kenali Perbedaan Gejala Keduanya” diliput oleh Okezone.com; 2021.
84. Narasumber; Berita Media “Alasan Pasien Kanker Paru Tak Boleh Menunda
Pengobatan di Masa Pandemi” diliput oleh Kompas.com;2021.

105Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
85. Narasumber; Berita Media “Perlunya Deteksi Dini Kanker Paru untuk
Memperbesar Harapan Hidup” diliput oleh Tempo.com; 2021.
86. Pembicara; Penyuluhan Waspada dan Pencegahan Kanker bagi Kelompok
Masyarakat “Kanker Kolon, Rektum dan Liver” diselenggarakan oleh YKI; 2021.
87. Narasumber; Live Radio, Live Youtube “ “Apa itu Kanker Getah Bening?
Bagaimana Gejala dan Pencegahannya? ” diselenggarakan oleh RS
Mayapada; 2021.
88. Pembicara; Webinar “Current Gastric Cancer Management”
diselenggarakan oleh IHC Medical Forum RSPP; 2021.
89. Pembicara; Webinar “New Hope for Cancer :Rangkaian Inovasi
Pengobatan Kanker Paru” diselenggarakan oleh RS Mayapada; 2021.
90. Pembicara; Webinar “Pelatihan Paliatif Dasar Bagi Kelompok Masyarakat/
Kader PKK di Provinsi DKI Jakarta” diselenggarakan oleh YKI; 2021.
91. Pembicara; Webinar Awam Cek Fakta Kanker diselenggarakan oleh YKI; 2022.
92. Narasumber; E-Health Talkshow “Kemoterapi pada Kanker, Diperlukan
atau Tidak?” diselenggarakan oleh RS Mayapada; 2022.
93. Pembicara; Webinar Awam “Lung and colorectal cancer” diselenggarakan
oleh YKI; 2022.
94. Narasumber; Berita Media “Dua Tahapan Pengobatan Kanker Sesuai
dengan Tata Laksana Terstandar” diliput oleh Media Wartakota; 2022.
95. Narasumber; Siaran medika “Deteksi Dini Polip dan Kanker Kolon” diliput
oleh RRI Jakarta; 2023.
96. Pembicara; Webinar Awam Deteksi Dini 4 Kanker Terbanyak di Indonesia
“Deteksi Dini Kanker Kolorektal” diselenggarakan oleh ILUNI FKUI; 2023.
97. Pembicara; Webinar Awam “Lebih Baik Mencegah daripada Menyesal
Kanker Prostat Dan Kolon” diselenggarakan oleh YKI; 2023.
V. ORGANISASI
1983 – sekarang : Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
2006 – sekarang : Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik Penyakit
Dalam Indonesia (PERHOMPEDIN)
2006 – sekarang : PHTDI (Perhimpunan Hematologi-Transfusi Darah Indonesia)

106Ikhwan Rinaldi
2005 – sekarang : Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
(PAPDI)
2006 – sekarang : Persatuan Onkologi Indonesia (POI)
2007 – sekarang : CML Working Group
2007 – sekarang : Limfoma Working Group
2009 - sekarang : Deputy Editor Majalah Acta Medica Indonesiana
2010 – sekarang : Tim Hemofilia Terpadu
2014 – sekarang : Member of American College of Physician (ACP)
2017 – sekarang : Member of American Society of Hematology (ASH)
2015 – 2017 : Ketua Jakarta Internal Medicine in Daily Practice (JIMDACE)
2015 - 2022 : Sekretaris umum POI Jakarta
2016 – sekarang : Member of European Society for Medical Oncology (ESMO)
2017 – sekarang : Member of International Society of Thrombosis and
Haematostasis (ISTH)
2018 dan 2020 : Ketua Jakarta Annual Collaborative Cancer Meeting (JACCM)
2019 – 2022 : Ketua Bidang Pendidikan Sp1 PERHOMPEDIN
Perwakilan tim FORNAS PERHOMPEDIN
Penanggung jawab EBM PERHOMPEDIN
Penanggung jawab Cancer Registry in Medical Oncology
PERHOMPEDIN
Wakil Ketua Divisi Kajian Keilmuan Di Bidang Hemato
Onko dan Hemato Imunologi untuk S1 PTHI
Anggota Divisi Pembinaan Magister Kedokteran
Transfusi Teknologi dan Pelatihan Transfusi Darah
Praktis yang Aman dan Bertepat Guna PTHI
2023 : Ketua Role of Internist in Cancer Management (ROICAM)
2023
2023 - sekarang : Ketua Pertemuan Ilmiah Nasional (PIN) Perhimpunan
Onkologi Indonesia (POI)
2023 - sekarang : Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) Jakarta

107Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
VI. DAFTAR BIMBINGAN
NoPeserta PPDS Judul Penelitian KeteranganTahun
1 dr. Yulidar
Faktor faktor yang berhubungan
dengan retention in care satu
tahun pasca persalinan pada
pasien yang menjalanipencegahan
penularan hiv dari ibu ke anak
Penguji2014
2
dr. Aryan
Yohanes
Validasi skor acef sebagai
prediktor mortalitas 30 hari pasaca
bedah pintas koroner di rsupn
dr.ciptomangunkusumo
Penguji2016
3
dr. Putri Dwi
Bralianti
Validasi skor spivack sebagai
preditor penggunaan ventilator
berkepanjangan pasien pasca
bedah pintas koroner di rspun
ciptomangunkusumo
Pembimbing
3
2017
4
dr. Nabil Mubtadi
Falah
Uji keandalan dan kesahihan
kuesioner kualitas hidup short
form 12 berbahasa indonesia pada
pasien artritis reumatoid
Pembimbing
3
2017
5
dr. Yaldiera
Utami
Uji keandalan dan kesahihan
kuesioner cardiac depression scale
untuk mendeteksi depresi pasca
sindrom koroner akut di indonesia
Pembimbing
3
2017
6
dr. Anindia
Larasati
Faktor-faktor yang berhubungan
dengan fibrosis hati bermakna
pada pasien hepatitis c kronik yang
menjalani hemodialisis rutin
Pembimbing
3
2017
7
dr. Laras
Budiyani
Perbedaan resistensi insulin antara
penyakit refluks gastroesofageal
dengan erosi esofagus dan tanpa
erosi esofagus
Penguji 2017
8 dr. Sulistiana
Perbedaan parameter status nutrisi
pasien tuberkulosis paru dengan
dan tanpa diabetes melitus tipe 2
Penguji 2017
9
dr. Melisa Diah
Puspitasari
Penurunan turn-over tulang
pada perempuan premenopause
diabetes melitus (dm) tipe 2
sebagai proses awal terjadinya
diabetoporosis
Penguji 2017
10
dr. Fazria
Nasriati
Korelasi antara kadar tumor
necrosis factor-α, kadar free
fatty acid dan kadar vascular cell
adhesion molecule-1 pada pasien
artritis reumatoid
Pembimbing
3
2018

108Ikhwan Rinaldi
NoPeserta PPDS Judul Penelitian KeteranganTahun
11
dr. Reza
Yogaswara
Korelasi antara faktor reumatoid
dan vascular cell adhesion
molecule-1 pada pasien artritis
reumatoid tanpa sindroma
metabolik
Pembimbing
3
2018
12
dr. Stephanie
Chandra
Kesesuaian terapi antibiotik dengan
kuman patogen dan pengaruhnya
terhadap keberhasilan terapi
pada pasien demam neuropenia
pasca kemoterapi di rumah sakit
ciptomangunkusumo periode
2015-2018
Pembimbing
2
2018
13
dr. Jerry Eddya
Putra Boer
Korelasi interleukin-6 dengan
e- selection sebagai penanda
disfungsi endotel pada pasien
artritis reumatoid tanpa faktor
risiko tradisional kardiovaskular'
Pembimbing
3
2018
14
dr. Dewi Mira
Ratih
Profil pelaksanaan profilaksis
pasca pajanan terhadap
hepatitis b , hepatitis c dan
human immunificiency virus pada
petugas kesehatan di rumah sakit
ciptomangunkusumo periode
2014-2016
Pembimbing
3
2018
15
dr. Steven
Sutanto
Faktor faktor yang mempengaruhi
peningkatan gejala ansietas dan
depresi pelaku rawat pasien geriatri
yang dirawat inap di rumah sakit
Pembimbing
3
2018
16
dr. Irene
Purnamawati
Rasio neutrofil-limfosit sebagai
prediktor mortalitas 28 hari pada
pasien sepsis
Pembimbing
2
2018
17
dr. Reza Nugraha
Yulisar
Kadar procalcitonin sebagai
biomarker sepsis pada pasien
tumor padat metastasis dengan
demam dan leukositosis
Pembimbing
2
2018
18
dr. Winda
Permata Bastian
Profil mikrobiota usus komensal
pada pasien non alcoholic fatty
liver disease dengan berbagai
edrajat fibrosis hati
Pembimbing
3
2018
19
dr. Artati
Murwaningrum
Gambaran faktor risiko oleh bakteri
multidrug-resistant pada pasien
dengan hospital- acquired pneumonia
di rspupn ciptomangunkusumo tahun
2015-2016
Penguji2018

109Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
NoPeserta PPDS Judul Penelitian KeteranganTahun
20
dr. Sharon
Sandra
Korelasi kadar asam urat dengan
nilai elastografi transien dan
controlled attenuation parameter
penyakit perlemakan hati non
alkoholik
Penguji2018
21
dr. Syafitri
Yuliani
Faktor prediktor mortalitas 3 bulan
pasien lanjut yang datang ke
instalasi gawat darurat
Penguji2018
22 dr. Mienche
performa diagnostik kombinasi
kuesioner sarc-f lingkar dada dan
lingkar betis dibandingkan dengan
metode diagnostik sarkopenia dari
asian working group for sarcopenia
pada pasie usia 60 tahun atau lebih
Penguji2018
23
dr. Yoppi
Kencana
Titik potong rasio hitung netrofil
dan limfosit untuk memprediksi
derajat steatosis dan fibrosis
penyakit perlemakan hati non
alkoholik
Pembimbing
2
2019
24
dr. Reinaldo
Alexander
Proporsi depresi pada pasien tb
paru tidak resisten obat di rsupn
ciptomangunkusumo dan faktor
faktor yang berhubungan
Pembimbing
2
2019
25dr. Alvin Nursalim
Faktor faktor yang berhubungan
dengan kualitas hidup pelaku
rawat pasien geriatri yang dirawat
inap di rumah sakit
Pembimbing
3
2019
26
dr. Rasco Sandy
Sihombing
Pengaruh fibrilasi atrium awitan
baru pasca bedah pintas narteri
koroner terhadap kesintasan 3
tahun
Pembimbing
3
2019
27
dr. Hikmat
Pramukti
Faktor-faktor yang berhubungan
dengan kejadian noalcoholic fatty
liver disease pada pasien hiv dalam
pengobatan antiretroviral
Pembimbing
3
2019
28
dr. Anastasia
Putri
Hubungan ekspresi gen stat5a
dan stat5b dengan pencapaian
major molecular response (mmr)
pada pasien leukemia granulositik
kronik yang mendapat imatinib
Pembimbing
1
2019

110Ikhwan Rinaldi
NoPeserta PPDS Judul Penelitian KeteranganTahun
29
dr. Galuh
Chandra Kirana
Hubungan antara kadar
carcinoembryonic antigen
dan cytokeratin-19 fragments
21-1 dengan kesintasan satu
tahun no-small cell lung
carcinoma stadium lanjut di rsupn
dr.ciptomangunkusumo
Pembimbing
2
2019
30dr. Ibnu Mas'ud
Faktor faktor yang mempengaruhi
istihaah kesehatan jamaah haji dki
jakarta tahun 2018 dengan infeksi
tuberkulosis
Pembimbing
3
2019
31
dr. Nur Chandra
Bunawan
Faktor faktor yang mempengaruhi
perubahan berat badan selama
perawatan pada pasien dewasa
rawat
inap
Pembimbing
3
2019
32
dr. Muh. Hafidz
Aini
Hubungan fragmented qrs
complexes (fqrs) dan derajat
kompleksitas lesi koroner pada
pasien jantung koroner
Penguji2019
33
dr. Johanda
Damanik
Hubungan kadar homosistein
darah dengan skor fungsi kognitif
pada pasien diabetes melitus tipe
2 dewasa muda
Penguji2019
34
dr. Muhammad
Yugo Hario Sakti
Dua
Faktor-faktor yang mempengaruhi
lama rawat pasien dengan
perdarahan saluran cerna
bagian atas di rumah sakit
ciptomangunkusumo
Penguji2019
35
dr. Nicholas
Kristanta
Rasio neurofil-limfosit pada awal
perawatan sebagai prediktor
kesembuhan dalam 7 hari pada
pasien dengan pneumonia
komunitas
Pembimbing
3
2020
36
dr. Abigail
Prasetyaningtyas
Validasi palliative prognostic index
dalam memprediksi kesintasan
pasien kanker stadium lanjut di
rscm
Pembimbing
2
2020
37
dr. Djahalia
Rumagesan
Efek terapi tambahan
extracorporeal shock wave
lithotripsy pada bersihan total batu
sulit duktus biliaris komunis pasca
pemasangan sten bilier
Pembimbing
3
2020

111Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
NoPeserta PPDS Judul Penelitian KeteranganTahun
38
dr. Dewi Rizki
Agustina
Rasio neurofil-limfosit sebagai
penanda aterosklerosis subklinis
pada pasien hiv tersupresi
antiretroviral (arv)
Pembimbing
3
2020
39
dr. Cindya Klarisa
Simanjuntak
Profil adipocyte fatty acid binding
protein dan intercellular adhesion
molecule-1 pada first degree
relatives diabetes mellitus tipe 2
Pembimbing
3
2020
40dr. Puji Rahman
Rasio hemoglobin trombosit
sebelum terapi sebagai prediktor
kesintasan tiga tahun pasien
kanker nasofaring stadium lokal
lanjut
Penguji2020
41
dr. Pradipto
Utomo
Model prediksi diagnostik efusi
pleura tuberkolusis
Penguji2020
42
dr. Antonius Rio
Adi Nugraha
Faktor prediktor kejadian
hipoglikemia berat pada pasien
diabetes melitus tipe 2 rawat
jalan di rumah sakit umum pusat
nasional ciptomangunkusumo
Penguji2020
43
dr. Annisa
Puspitasari
Nachrowi
Faktor-faktor determinan late
potentials pada pasien infark
miokard akut
Penguji2020
44
dr. Ardeno
Kristianto
Penggunaan albumin hiperonkotik
intravena pada pasien dengan
hipoalbuminemia berat : pola dan
hubungannya dengan kesintasan
30 hari
Penguji2020
45
dr. Sharifah
Shakinah
Perbandingan performa skor
cisne dan skor mascc dalam
memprediksi komplikasi demam
neutropenia pasca kemoterapi
Penguji2020
46
dr. Rizki Febriani
Putri
Proporsi jatuh dan faktor- faktor
yang berhubungan dengan risiko
jatuh pada pasien hiv/aids dalam
terapi antirtetroviral
Penguji2020
47dr. Chris Tanto
Cystatin c sebagai prediktor
mortalitas jangka panjang pada
usia lanjut : sebuah telaah
sistematis
Penguji2020

112Ikhwan Rinaldi
NoPeserta PPDS Judul Penelitian KeteranganTahun
48
dr. Vinandia
Irvianita
Profil penggunaan obat pada
pasien poliklinik geriatri : fokus
pada polifarmasi, pengobatan
berpotensi tidak tepat,
ketidakpatuhan
pengobatan dan interaksi obat
Penguji2020
49
dr. Risca
Marcelena
Hubungan profil obesitas dengan
komponen sarkopenia pada pasien
geriatri di rawat jalan
Penguji2020
50
dr. Mustika Dian
Permana
Konsistensi perbaikan kendali
glikemik pada pasien diabetes
melitius tipe 2 satu tahun setelah
health coaching
Penguji2020
51
dr. Niken
Wahyuningsih
Profil dan respons terapi pasien
usia lanjut dengan limfoma
non-hodgkin yang menjalani
kemoterapi lini pertama
Penguji2020
52
dr. Oke Dimas
Asmara
Akurasi protokol bedside lung
ultrasound in emergency (blue)
dalam diagnosis
etiologi gagal nafas akut : telaah
sistematik dan meta- analisis
Penguji2020
53dr. Livy Bonita
Nilai titik potong homeostasis
model assessment of insulin
resistance (homa-ir) dan
triglyceride/glucose (tyg) index
untuk resisten insulin dan
kaitannya dengan klinis sindrom
metabolik pada populasi rural di
indonesia
Penguji2020
54
dr. Adeline
Pasaribu
Prevalensi dan gambaran faktor-
faktor disfungsi seksual pada
perempuanpenyandang diabetes
melitus tipe 2 di indonesia :
sebuah telaah sistematis dan
meta-analisisi
Penguji2020
55
dr. Karina
Laviani
Perbandingan efektifitas beberapa
terapi topikal pada kolitis ulseratif
distal derajat ringan dan sedang
: sebuah telaah sistematis dan
meta- analisis
Penguji2020

113Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
NoPeserta PPDS Judul Penelitian KeteranganTahun
56dr. Puji Astuti
Perbandingan efektifitas beberapa
terapi topikal pada kolitis proktitis
radiasi : sebuah telaah sistematis
dan meta- analisis
Penguji2020
57
dr. Ni Nyoman
Indirawati
Performa lipoarabinomannan urin
dalam mendiagnosis tuberkulosis
ekstra paru pada
pasien human immunodeficiency
virus
Pembimbing
4
2021
58
dr. Atikah Isna
Fatya
Perbedaan rerata kadar intestinal
fatty acid binding protein (i-fabp)
pada penyandang obesitas dengan
dan tanpa diabetes melitus tipe 2
di indonesia
Pembimbing
3
2021
59dr. Ardy Wildan
Kesintasan satu tahun pasien
kanker kolorektal stadium iv dan
faktor-faktor yang berhubungan di
rsupn dr.cipetomangunkusumo
Pembimbing
2
2021
60 dr. Lutfie
Perbandingan antara rasio
neutrofil limfosit dengan indeks
imun-inflamasi sistemik sebagai
prediktor kesintasan satu tahun
pada pasien karsinoma sel hati
tahap lanjut yang tidak menjalani
terapi
Pembimbing
2
2021
61
dr. Martha
Rosana
Faktor-faktor risiko penyakit arteri
perifer pada penyandang diabetes
melitus tipe 2 : sebuah telaah
sistematis dan meta- analisis
Penguji2021
62
dr. Tasykuru
Rizqa
Perubahan kadar interseluler
adhesion molecule-i (icam-1) pada
pasien diabetes melitus dan non
diabetes melitus selama puasa
ramadhan
Penguji2021
63
dr. Hadyanto
Caputra
Prevalensi dan karakteristik small
intestinal bacterial overgrowth
(sibo) pada diabetes melitus tipe 2
: sebuah telaah sistematis
Penguji2021
64
dr. Bonita
Effendi
Peran sistem skor qsofa dan
prokalsitonin sebagai prediktor
mortalitas pada pasien sepsis
bakteremia gram negatif
Penguji2021

114Ikhwan Rinaldi
NoPeserta PPDS Judul Penelitian KeteranganTahun
65
dr. Budiman
Syaeful Anwar
Akurasi diagnostik nodul tiroid
dengan biopsi aspirasi jarum
halus dipandu palpasi versus
ultrasonografi : sebuah telaah
sistematis dan meta analisis
Penguji2021
66dr. Laura Harris
Hipertensi di nangapanda , flores ,
indonesia dan hubungannya dengan
obesitas sentral dan kadar leptia
Penguji2021
67
dr. M. Shiddiq Al-
Hanif
Faktor-faktor major adverse
cardiovaskular event 30 hari pada
pasien sindrom koroner akut
dengan penyakit ginjal kronik non
dialisis
Penguji2021
68
dr. Canggih Dian
Hidayah
Kesintasan tiga tahun pasien
dengan risiko kaki diabetes dan
faktor-faktor yang mempengaruhi
di rumah sakit umum pusat
fatmawati jakarta
Penguji2021
69
dr. Robby
Pratomo Putra
Uji kesahihan dan keandalan
chronic liver disease
questionnaire dalam bahasa
indonesia untuk mengukur tingkat
kualitas hidup pasien sirosis
hepatis dan gambaran kualitas
hidip pasien sirosis hepatis
Penguji2021
70
dr. Roland
Helmizar
Efektivitas sorefenib dosis inisiasi
400 mg dibandingkan sorafenib
dosis inisiasi 800 mg terhadap
kesintasan pasien karsinoma sel
hati stadium lanjut : suatu telaah
sistematis dan meta-analisis
Penguji2021
71
dr. Cindy
Rahardja
Pengaruh penyakit ginjal kronik
terhadap kejadian ulkus pedis dan
amputasi ektremitas bawah dalam
tiga tahun pada pasien diabetes
melitus di rsup fatmawati
Penguji2021
72
dr. Patriotika
Ismail
Proporsi dan faktor risiko
sarkopenia pada pasien usia lanjut
di rsupn dr.cipto mangunkusumo
pada masa pandemi covid-19
Pembimbing
3
2022

115Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
NoPeserta PPDS Judul Penelitian KeteranganTahun
73
dr. Hendra
Perkasa
Faktor prediktor major adverse
cardiac events selama perawatan
pada pasien st-elevasi miokard
infark yang menjalani intervensi
koroner perkutan primer di rsupn
cipto mangunkusumo
Pembimbing
3
2022
74
dr. Dories
Septiana
Faktor-faktor yang berhubungan
dengan kualitas hidup resipien
pasca transplantasi ginjal
Pembimbing
3
2022
75
dr. R. Agung
Suryoputro
Validasi instrumen cancer
and aging research group
pada pasien usia lanjut yang
akan mendapatkan kemoterapi
di ksm penyakit dalam rsupn
ciptomangunkusumo
Pembimbing
2
2022
76
dr. Radinal
Mauludi
Korelasi ekspresi protein hif-2 alfa
dengan rasio bcr-abl/abl pada
pasien leukemia granulositik
kronik fase kronik yang mendapat
hidroksi urea sebelum imatinib
mesilate
Pembimbing
1
2022
77dr. Nur Asicha
Faktor-faktor yang berperan
dalam kualitas hidup pasien
artritis reumatoid di rumah sakit
umum pusat nasional dr.cipto
mangunkusumo
Penguji2022
78 dr. Ricky
Prevalensi sindrom metabolik
pada pasien artritis reumatoid di
rumah sakit umum pusat nasional
dr.ciptomangunkusumo dan
faktor-faktor yang berhubungan
Penguji2022
79
dr. Asri Ratna
Mukti Umpuan
Profil kadar asam urat serum dan
hubungannya dengan resistensi
insulin pada anak kandung
penyandang dm tipe 2
Penguji2022
80
dr. Putri
Zulmiyusrini
Validitas dan reliabilitas kuesioner
kualitas hidup atrial fiblillation
effect on quality of life (afeqt)
berbahasa indonesia pada pasien
firilasi atrium
Penguji2022
81
dr. Sonya Farah
Diba
Faktor-faktor yang memengaruhi
mortaitas satu tahun pasien
hemodialisis kronik
Penguji2022

116Ikhwan Rinaldi
NoPeserta PPDS Judul Penelitian KeteranganTahun
82dr. Edel Herbitya
Validasi skor fence dalam
memprediksi risiko terjadinya
demam neutropenia pada pasien
kanker padat dan limfoma
Penguji2022
83
dr. Erpryta
Nurdia Tetrasiwi
Beda rerata profil metabolik
dan parameter inflamasi pada
penyandang diabetes melitus tipe
2 dewasa non geriatri
Penguji2022
84
dr. Muhammad
Maulana
Nilai diagnostik kombinasi
messenger rna carcioembryonic
antigen (mrns cea) feses dan fecall
immunochemical test (fit) sebagai
penanda lesi neoplastik kolorektal
Pembimbing
3
2023
85dr. Indika Royani
Kesintasan satu tahun pasien hiv
dengan kanker dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya di rsupn
ciptomangunkusumo
Pembimbing
3
2023
86
dr. Rido Prama
Eled
Faktor-faktor yang memengaruhi
mortalitas pada pasien sepsis
dengan komorbid keganasan
Pembimbing
3
2023
87
dr. Faradiesa
Addiena
Hubungan antara limfopenia
dengan mex sledai serta terapi
imunosupresan terhadap
limfosit total pada pasien lupus
eritematosus sistemik
Penguji2023
88
dr. Laurentius
Johan Ardian
Modifikasi skor seven point
systrem sebagai prediktor
kejadian perawatan kembali tidak
terencana 30 hari pada pasien
geriatri
Penguji2023
89
dr. Dicka Adhitya
Kamil
Perbedaan rerata serta korelasi
kadar interleukin-6 pada serum
dan bronchoalveolar lavage dalam
hubungannya dengan kejadian
gagal ekstubasi dan mortalitas
pasien pneumonia berat di rsupn
cipto mangunkusumo
Penguji2023
90
dr. Gracia Jovita
Kartiko
Hubungan kadar vitamin d serum
dengan sarkopenia pada pasien
diabetes melitus tipe 2 usia
dewasa nongeriatri
Penguji2023

117Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
NoPeserta PPDS Judul Penelitian KeteranganTahun
91
dr. Florentina
Carolin Puspita
Hapsari
Faktor-faktor prediktor major
adverse cardiac events 30
hari pada pasien penyakit
jantung koroner usia lanjut yang
menjalanai intervensi koroner
perkutan
Penguji2023
92
dr. Eko Yuli
Prianto
Hubungan left atria; volume index
dan heart rate variability dengan
gagal jantung pada pasien fibrilasi
atrium
Penguji2023
93dr. Naldo Sofian
Korelasi antara kendali glikemik
dengan komponen phsiocognotive
decline syndrome pada
prenyandang diabetes melitus tipe
2 dewasa usia pertengahan
Penguji2023
NoPeserta PPDS Judul Penelitian KeteranganTahun
94
dr. Bramantyo
Dwiputra
Marsetia
Perbandingan karakteristik dan
luaran ketoasidosis diabetik (kad)
sebelum dan selama pandemi
covid-19 di rscm
Penguji2023
95
dr. Ivan
Banjuradja
Prevalensi dan determinan
diagnostik defisiensi vitamin d
pada pasien usia lanjut rawat jalan
Penguji2023
96dr. Wirdasari
Nilai heart rate variability dan
hubungannya dengan gejala
ansietas pada pasien ska
Penguji2023
97dr. Rani Afriyani
Peran left ventricular mass index
sebagai prediktor major adverse
cardiac events (mace) pada pasien
infark miokard akut dengan
hipertensi
Pembimbing
metlit
Sedang
Berjalan
98
dr. Nur Aini
Hanifiah
Faktor-faktor yang berhubungan
dengan terjadinya kekambuhan
dua tahun pasien kanker
nasofaring stadium awal dan lokal
lanjut
Pembimbing
1
Sedang
Berjalan
99dr. Dina Elita
Faktor – faktor yang berpengaruh
terhadap gangguan psikosomatik
pada pasien lupus eritematosus
sistemik pada masa pandemi
covid-19
Pembimbing
metlit
Sedang
Berjalan

118Ikhwan Rinaldi
NoPeserta PPDS Judul Penelitian KeteranganTahun
100dr. Dita Gemiana
Validasi skor clinical promise untuk
prediksi mortalitas tiga bulan pada
pasien efusi pleura maligna di
rumah sakit umum pusat nasional
dokter cipto mangunkusumo
(rscm)
Pembimbing
2
Sedang
Berjalan
101
dr. Nandika
Nurfitria
Peran ketidakseimbangan
elektrolit sebagai prediktor
admisi akibat gagal jantung
dekompensasi akut pada pasien
dengan fraksi ejeksi rendah : fokus
pada natrium dan klorida
Pembimbing
metlit
Sedang
Berjalan
102dr. Rifki Yulian
Hubungan unmet palliative
needs dengan kualitas hidup
pasien paliatif di rumah sakit
umum pusat nasional dokter cipto
mangunkusumo
Pembimbing
metlit
Sedang
Berjalan
103
dr. Yomi
Islamiyati
Hubungan lemak viseral dan crp
dengan penyakit perlemakan hati
non alkoholik pada pasien penyakit
ginjal kronik yang menjalani
hemodialisis
Pembimbing
metlit
Sedang
Berjalan
104
dr. Edo
Rezaprasga
Hubungan disnatremia terhadap
lama perawatan dan mortalitas
saat perawatan pada pasien
diabetes mellitus tipe 2
Pembimbing
metlit
Sedang
Berjalan
105
dr. Maradewi
Maksum
Hubungan antara kejadian
kolelitiasis dengan right-sided
colon cancer di rumah sakit dr.
cipto mangunkusumo
Pembimbing
1
Sedang
Berjalan
106
dr. Rury
Maharani Adna
Pengaruh sarkopenia terhadap
kejadian neutropenia akut awitan
pertama pasca kemoterapi r-chop
pada limfoma non-hodgkin
Pembimbing
Metodologi
Sedang
Berjalan
107
dr. Patria
Wardana Yuswar
Hubungan antara faktor
demografis dan faktor reproduksi
dengan subtipe molekuler kanker
payudara
Pembimbing
Metodologi
Sedang
Berjalan
108
dr. Maria Satya
Paramitha
Faktor-faktor yang berhubungan
dengan kualitas hidup pasien
karsinoma sel hati yang mendapat
terapi penghambat multikinase
oral di indonesia
Pembimbing
Metodologi
Sedang
Berjalan

119Penanganan Komprehensif Kanker sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kanker di
Indonesia dalam Rangka Menuju Indonesia Emas 2045
NoPeserta PPDS Judul Penelitian KeteranganTahun
109
dr. Jessica
Marsigit
Prevalensi gangguan kognitif dan
hubungannya dengan sarkopenia
dan frailty pada populasi usia lanjut
(lansia) di indonesia
Pembimbing
Metodologi
Sedang
Berjalan
110
dr. Chelsea
Choiriyah
Cahyandari
Kesintasan satu tahun pasien
karsinoma sel hati tahap
intermediat dan lanjut yang
mendapatkan penghambat
multikinase oral dan faktor-faktor
yang memengaruhinya
Pembimbing
2 dan
Metodologi
Sedang
Berjalan
111
dr. Muhammad
Rahmad Putra
Atrial fibrilasi sebagai prediktor
mortalitas pada pasien covid-19
derajat berat- kritis di rscm :
sebuah kohort retrospektif
Pembimbing
Metodologi
Sedang
Berjalan
112
dr. Aini
Gusmarina
Faktor prediktor kejadian
konstipasi pada pasien rawat inap
di rsupn dr. cipto mangunkusumo
Pembimbing
Metodologi
Sedang
Berjalan
113
dr. Kevin William
Hutomo
Hubungan antara defisiensi
vitamin d terhadap derajat
keparahan inflammatory bowel
disease rumah sakit cipto
mangunkusumo
Pembimbing
Metodologi
Sedang
Berjalan
114
dr. Chairina
Azkya Noor
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pendarahan berulang varises
esofagus pada pasien sirosis hati
Pembimbing
Metodologi
Sedang
Berjalan
115
dr. Muhammad
Reynald Aditya
Korelasi kadar 1,25-dihydroxy
vitamin d [1,25(oh)2d] serum
dengan kidney injury molecule-1
(kim-1) urin pada pasien penyakit
ginjal diabetik stasium awal
Pembimbing
Metodologi
Sedang
Berjalan
116
dr. Vanya Utami
Tedhy
Faktor-faktor yang mempengaruhi
mortalitas dalam perawatan
pasien covid-19 dengan kanker
Pembimbing
1
Sedang
Berjalan
117
dr. Zakiya
Zulaifah
Faktor-faktor yang berhubungan
dengan diagnosis deep vein
thrombosis pada pasien dengan
edema tungkai unilateral
Pembimbing
1
Sedang
Berjalan
118
dr. Nyoman
Adhitya
Wicaksana
Performa diagnostik tes
kekuatan genggam dan analisis
bioimpedans dalam menentukan
varises esifagus risiko tinggi pada
pasien sirosis hepatis
Pembimbing
Metlit
Sedang
Berjalan

120Ikhwan Rinaldi