Jurnal Sahmiyya | P-ISSN : 2963-2986 E-ISSN : 2963-8100
198
Vol 2, No 1 Mei Tahun 2023
Pengaruh Tingkat Pendidikan, umur, jenis kelamin, dan
Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja di Indonesia

Agilia Febianti
1
, M. Shulthoni
2
, Muhamad Masrur
3
, Muhammad Aris Safi'i
4

1,2,3,4
UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan
Email: [email protected]
1
, [email protected]
2
[email protected]
3
, [email protected]
4

ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan untuk membahas pengaruh tingkat Pendidikan, umur, jenis
kelamin dan pengalaman kerja terhadap prduktivitas kerja. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini dengan kajian literatur yang bersumber dar jurnal dan buku yang berhubungan
pengaruh tingkat Pendidikan, umur, jenis kelamin dan pengalaman kerja terhadap prduktivitas
kerja. Hasil dari penelitian ini bahwa ada Produktivitas yang rendah adalah merupakan
pemborosan perusahaan yang akan mengurangi profit perusahaan. Dalam Produktivitas memiliki
beberapa factor yang mempengaruhinya seperti Semakin tinggi tingkat Pendidikan seseorang
maka semakin tinggi juga tingkat produktivitas atau kinerja tenaga kerja tersebut. Tingkat usia
sangatlah berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja sebab terkait dengan kemampuan
fisik seorang tenaga kerja. Jenis kelamin berkaitan dengan perbedaan fungsi, peran, dan
tanggung jawab laki-laki dan perempuan sebagai kesepakatan hasil bentukan masyarakat.
Adanya tenaga kerja yang memiliki pengalaman kerja diharapkan memperoleh pekerjaan sesuai
dengan keahliannya. Semakin lama seseorang dalam pekerjaan yang sesuai dengan
keahliannya maka diharapkan akan mampu meningkatkan produktivitasnya.

Kata kunci: Upah, Tingkat Pendidikan, Produktivitas, Umur, Jenis Kelamin, Pengalaman Kerja
ABSTRACT: This study aims to discuss the effect of education level, age, gender and work
experience on work productivity. The method used in this study was a literature review originating
from journals and books relating to the effect of education level, age, gender and work experience
on work productivity. The results of this study that there is low productivity is a waste of the
company which will reduce the company's profit. Productivity has several factors that influence it,
such as the higher a person's education level, the higher the level of productivity or performance
of the workforce. The age level is very influential on labor productivity because it is related to the
physical abilities of a worker. Gender is related to the differences in the functions, roles and
responsibilities of men and women as a result of the agreement formed by society. The existence
of workers who have work experience are expected to get jobs according to their expertise. The
longer a person is in a job that is in accordance with his expertise, it is hoped that he will be able
to increase his productivity.
Keywords: Wages, Education Level, Productivity, Age, Gender, Work Experience

1. PENDAHULUAN
Pembangunan ekonomi suatu daerah atau suatu negara pada dasarnya merupakan
interaksi dari berbagai kelompok variabel antara lain sumber daya manusia, sumber
daya alam, modal, teknologi dan lain-lain. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi tidak
lepas dari peran manusia dalam mengelolanya (Wardana & Marhaeni, 2015). Jumlah
penduduk yang besar ini akan menjadi potensi atau modal bagi pembangunan ekonomi
karena menyediakan tenaga kerja berlimpah sehingga mampu menciptakan nilai

Jurnal Sahmiyya | P-ISSN : 2963-2986 E-ISSN : 2963-8100
199
Vol 2, No 1 Mei Tahun 2023
tambah bagi produksi nasional jika kualitasnya bagus (Akbariandhini & Prakoso, 2020).
Namun, akan menjadi beban apabila kualitasnya rendah karena memiliki kemampuan
dan produktivitas yang terbatas dalam menghasilkan produksi untuk kebutuhan pangan,
sandang dan papan. Untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka
dibutuhkan pendidikan, karena pendidikan dianggap mampu menghasilkan tenaga kerja
yang bermutu tinggi, mempunyai pola pikir dan cara bertindak yang modern (Herawati &
Sasana, 2013).
Angkatan kerja Indonesia selain jumlah yang besar juga rata-rata memiliki tingkat
pendidikan yang rendah. Jika tingkat pendidikan pekerja berkolerasi positif dengan
keterampilan dan produktivitas, kondisi ini menunjukkan sebagian besar tenaga kerja
Indonesia merupakan pekerja yang memiliki keterampilan yang rendah dan dengan
produktivitas yang rendah (Swarsih et al., 2020). Peningkatan angakatan kerja yang
terus meningkat dari tahun ke tahun tidak diiringi peningkatan lapangan kerja yang
memadai (lapangan kerja meningkat dengan proporsi yang lebih kecil) (Adhanari, 2005).
Masalah lapangan kerja merupakan salah satu masalah pokok yang dihadapi dalam
pembangunan. Lapangan kerja berfungsi sebagai wahana untuk menempatkan manusia
pada posisi sentral dalam pembangunan. Lapangan kerja merupakan sumber
pendapatan bagi angkatan kerja yang bekerja untuk memenuhi kebutuhannya. Semakin
tinggi tingkat produktivitas seseorang maka akan semakin besar pilihannya dalam dunia
kerja (kesempatan kerja) (Suyono & Hermawan, 2013).
Jenis kelamin dapat menunjukkan tingkat produktivitas seseorang. Secara universal,
tingkat produktivitas laki-laki lebih tinggi daripada perempuan (Desanti & Ariusni, 2021).
Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dimiliki perempuan seperti fisik
kurang kuat, dalam bekerja cenderung menggunakan perasaan atau faktor biologis.
Usia menjadi penentuan peningkatan upah dan produktivitas tenaga kerja (Mahendra,
2014). Menurut Pratudo dkk (2020) umur secara teori mengatakan bahwa dimana
semakin tinggi usia seseorang akan berpengaruh terhadap penurunan produktivitas nya
(Karima et al., 2018). Hal ini diperkuat dengan sistem biologis manusia, yang semakin
bertambahnya umur seseorang, maka akan semakin menurun sistem imun, sistem kerja
hormon dan sistem saraf sensorik, motorik dan neorik seseorang (Mahasiswa & Studi,
2022). Selain itu Pengalaman (lama) kerja juga diperkirakan mempengaruhi
produktivitas seseorang dalam bekerja. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi dan
didukung adanya pengalaman kerja, maka tenaga kerja akan mempunyai lebih banyak
kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan (Herawati & Sasana, 2013).
Fenomena ini menyulitkan sebagian besar angkatan kerja Indonesia untuk bekerja di
sektor formal, yang mensyaratkan tingkat pendidikan yang tinggi dan keahlian
(Aderibigbe, 2018). Hal ini menjadi masalah utama yang dihadapi dalam pembangunan
nasional, yaitu dengan semakin sempitnya kesempatan kerja di sektor formal sementara
angkatan kerja terus mengalami peningkatan (ICES, 2021). Salah satu alternatif untuk
mengatasi permasalahan di atas yaitu dengan memberdayakan sektor informal serta
sektor ekonomi tradisional, karena selama ini sebagian besar tenaga kerja yang tidak
terserap oleh aktivitas ekonomi sektor formal, bekerja di sektor informal yang mampu
menyerap lebih dari 60 persen angkatan kerja yang ditawarkan dipasaran (Indayani &
Hartono, 2020). Salah satu sektor informal yang memberikan peranan yang besar dalam
penciptaan lapangan pekerjaan adalah industri kecil dan menengah (Suyono &
Hermawan, 2013).
Selain keempat faktor di atas, merupakan faktor penting yang menentukan
produktivitas kerja. Pada umumnya tingkat produktivitas pekerja laki-laki cenderung
lebih tinggi dibanding dengan pekerja Wanita (Hermawan, 2020). Penyebabnya antara
lain bahwa laki-laki memiliki kekuatan fisik yang lebih besar daripada wanita, yang di
mana tenaga kerja industri kecil lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik. Selain itu,
wanita yang sudah berkeluarga cenderung lebih sulit untuk membagi waktunya untuk

Jurnal Sahmiyya | P-ISSN : 2963-2986 E-ISSN : 2963-8100
200
Vol 2, No 1 Mei Tahun 2023
bekerja karena sebagian besar waktunya digunakan untuk mengurus rumah tangga
(Ukkas, 2017).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana secara simultan
pengaruh tingkat pendidikan, umue, jenis kelamin, dan pengalaman kerja terhadap
produktivitas kerja di Indonesia. Penelitian ini bermanfaat untuk dapat menambah
pengetahuan di bidang ketenagakerjaan, memberikan informasi yang berguna bagi
semua pihak yang terkait dan berkepentingan serta hasil dari penelitian ini sebagai
referensi atau acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
2. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dengan menggunakan
Teknik library research (studi Pustaka) (Muhdar, 2015). Metode studi literatur adalah
serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka,
membaca dan mencatat, serta mengelolah bahan penulisanyang diperoleh dengan cara
menyalin data yang berasal dari berbagai buku atau laporan yang diterbitkan dari
berbagai sumber (Ginting & Dewi, 2013). Metode penelitian ini menggunakan data
sekunder didapat dari berbagai sumber baik jurnal, buku, dokumentasi, internet dan
pustaka. Alasan menggunakan metode tersebut karena peneliti bisa mendapatkan
informasi-informasi yang akurat.
Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari hasil-hasil penelitian yang sudah
dilakukan dan diterbitkan dalam jurnal online nasional dan internasional. Proses
pengumpulan data dilakukan dengan penyaringan berdasarkan kriteria yang ditentukan
oleh penulis dari setiap jurnal yang diambil.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Produktivitas kerja adalah ukuran perbandingan kualitas dan kuantitas dari seorang
tenaga kerja dalam satuan waktu untuk mencapai hasil atau prestasi kerja secara efektif
dan efisien dengan sumber daya yang digunakan. Semakin rendah outputnya akan
semakin rendah pula produktivitasnya (Sali, 2020). Produktivitas yang rendah adalah
merupakan pemborosan perusahaan yang akan mengurangi profit perusahaan. Oleh
karena itu, pihak manajemen harus memperhatikan produktivitas kerja dan melakukan
upayaupaya agar produktivitas kerja dapat meningkat. Kualitas hasil kerja yang di bawah
standar akan mengurangi produktivitas karena akan memerlukan waktu tambahan untuk
memperbaiki atau meningkatkan kualitas hasil produksi tersebut (Mathematics, 2016).
Hal tersebut akan memerlukan biaya tambahan yang ujungnya adalah mengurangi
produktivitas kerja.
Hubungan Tingkat Pendidikan terhadap Produktivitas kerja
Semakin tinggi tingkat Pendidikan seseorang maka semakin tinggi juga tingkat
produktivitas atau kinerja tenaga kerja tersebut. Pada umumnya orang yang mempunyai
Pendidikan formal maupun informal yang lebih tinggi akan mempunyai wawasan yang
lebih luas. Tingginya kesadaran akan pentingnya produktivitas, akan mendorong tenaga
kerja yang bersangkutan melakukan Tindakan yang produktif (Nugraha, 2017). Dari
pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan seorang tenaga kerja
berpengaruh positif terhadap produktivitas, karena orang yang berpendidikan lebih tinggi
memiliki pengetahuan yang lebih untuk meningkatkan kinerjanya (Adhanari, 2005).
Tingkat pendidikan merupakan faktor yang dapat meningkatkan produktivitas kerja
perusahaansecara nyata. Pendidikan dalam berbagai programnya mempunyai peranan
penting dalam proses memperoleh dan meningkatkan kualitas kemampuan profesional

Jurnal Sahmiyya | P-ISSN : 2963-2986 E-ISSN : 2963-8100
201
Vol 2, No 1 Mei Tahun 2023
individu. Melalui pendidikan, seseorang dipersiapkan untuk memiliki bekal agar siap
tahu, mengenal dan mengembangkan metode berpikir secara sistematik agar dapat
memecahkan masalah yang akan dihadapi dalam kehidupan kemudian hari. Pendidikan
yang lebih tinggi mengakibatkan produktivitas kerja yang lebih tinggi dan oleh sebab itu
memungkinkan penghasilan yang lebih tinggi juga, ada umumnya orang yang
mempunyai Pendidikan formal maupun informal yang lebih tinggi akan mempunyai
wawasan yang lebih luas. Tingginya kesadaran akan pentingnya produktivitas, akan
mendorong tenaga kerja yang bersangkutan melakukan tindakan yang produktif. Dari
pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan seorang tenaga kerja
berpengaruh positif terhadap produktivitas, karena orang yang berpendidikan lebih tinggi
memiliki pengetahuan yang lebih untuk meningkatkan kinerjanya.
Hubungan Umur terhadap Produktivitas Kerja
Tingkat usia sangatlah berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja sebab terkait
dengan kemampuan fisik seorang tenaga kerja. Pekerja yang berada pada usia produktif
cenderung lebih kuat dari segi fisik dibanding pekerja usia non produktif. Semakin tinggi
usia tenaga kerja maka produktivitas kerja akan semakin menurun. Tenaga kerja yang
memiliki usia lebih tua cenderung memiliki produktivitas yang rendah. Hal ini disebabkan
karena pada usia tua kekuatan atau tenaga fisik akan cenderung menurun (Hartoko,
2019). Usia muda mencerminkan fisik yang kuat sehingga mampu bekerja cepat
sehingga output yang dihasilkan juga meningkat, dan sebaliknya. Umur sangat
berpengaruh terhadap kemampuan fisik tenaga kerja. Usia muda, produksi yang
dihasilkan besar (Daniel, 2020). Usia tua produktivitasnya menurun. Umur tenaga kerja
yang berada dalam usia produktif (15-60 tahun) memiliki berhubungan positif dengan
produktivitas tenaga kerja. Artinya jika umur tenaga kerja pada kategori produktif maka
produktivitas kerjanya akan meningkat. Ini dikarenakan pada tingkat usia produktif
tenaga kerja memiliki kreatifitas yang tinggi terhadap pekerjaan sebab didukung oleh
pengetahuan dan wawasan yang lebih baik serta mempunyai tanggung jawab yang
tinggi terhadap tugas yang diberikan. (Suyono dan Hermawan,2013).
Hubungan Jenis Kelamin Terhadap Produktivitas Kerja
Jenis kelamin berkaitan dengan perbedaan fungsi, peran, dan tanggung jawab laki-
laki dan perempuan sebagai kesepakatan hasil bentukan masyarakat. Jenis kelamin
berhubungan dengan tingkat produktivitas. Laki-laki memiliki tingkat produktivitas yang
tinggi karena laki-laki tanggung jawab yang lebih dibandingkan dengan perempuan (Sali,
2020). Adanya perbedaan jenis kelamin dapat mempengaruhi tingkat produktivitas
seseorang .Secara universal, tingkat produktivitas laki – laki lebih tinggi dari perempuan.
Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor – faktor yang dimiliki oleh perempuan seperti fisik
yang kurang kuat, dalam bekerja cenderung menggunakan perasaan atau faktor biologis
seperti harus cuti ketika melahirkan (Mahendra, 2014).
Hubungan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Masa kerja seseorang dapat dikaitkan dengan pengalaman yang didapatkan di
tempat kerja. Semakin lama seseorang bekerja semakin banyak pengalaman dan
semakin tinggi pengalaman dan keterampilannya (Nadiah & Hermansyah, 2017). Masa
kerja dapat memberikan pegaruh posiif pada kinerja apabila dengan semakin lamanya
masa kerja personal semakin berpengalaman dalam melaksanakan tugasnya.
Sebaliknya dapat memberikan pengaruh negatif apabila dengan semakin lama masa
kerja akan timbul perasaan terbiasa dengan keadaan dan menyepelekan pekerjaan
serta akan menimbulkan kebosanan (Desanti & Ariusni, 2021). Pengalaman kerja

Jurnal Sahmiyya | P-ISSN : 2963-2986 E-ISSN : 2963-8100
202
Vol 2, No 1 Mei Tahun 2023
tercermin dari pekerja yang memiliki kemampuan bekerja pada tempat lain sebelumnya.
Semakin banyak pengalaman yang didapatkan oleh seorang pekerja akan membuat
pekerja semakin terlatih dan terampil dalam melaksanakan pekerjaannya (Karima et al.,
2018). Adanya tenaga kerja yang memiliki pengalaman kerja diharapkan memperoleh
pekerjaan sesuai dengan keahliannya. Semakin lama seseorang dalam pekerjaan yang
sesuai dengan keahliannya maka diharapkan akan mampu meningkatkan
produktivitasnya. Maka dapat dikatakan bahwa pengalaman kerja memiliki pengaruh
positif terhadap produktivitas tenaga kerja.

4. KESIMPULAN
Produktivitas kerja adalah ukuran perbandingan kualitas dan kuantitas dari seorang
tenaga kerja dalam satuan waktu untuk mencapai hasil atau prestasi kerja secara efektif
dan efisien dengan sumber daya yang digunakan. Semakin tinggi tingkat Pendidikan
seseorang maka semakin tinggi juga tingkat produktivitas atau kinerja tenaga kerja
tersebut. Pada umumnya orang yang mempunyai Pendidikan formal maupun informal
yang lebih tinggi akan mempunyai wawasan yang lebih luas. Tingginya kesadaran akan
pentingnya produktivitas, akan mendorong tenaga kerja yang bersangkutan melakukan
Tindakan yang produktif. Semakin tinggi usia tenaga kerja maka produktivitas kerja akan
semakin menurun. Tenaga kerja yang memiliki usia lebih tua cenderung memiliki
produktivitas yang rendah. Hal ini disebabkan karena pada usia tua kekuatan atau
tenaga fisik akan cenderung menurun. Artinya jika umur tenaga kerja pada kategori
produktif maka produktivitas kerjanya akan meningkat. Jenis kelamin berkaitan dengan
perbedaan fungsi, peran, dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan sebagai
kesepakatan hasil bentukan masyarakat. Jenis kelamin berhubungan dengan tingkat
produktivitas. Adanya tenaga kerja yang memiliki pengalaman kerja diharapkan
memperoleh pekerjaan sesuai dengan keahliannya. Semakin lama seseorang dalam
pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya maka diharapkan akan mampu
meningkatkan produktivitasnya.

5. DAFTAR PUSTAKA
Aderibigbe. (2018). Analisis Tingkat Pendidikan, Umur, Dan Jenis Kelamin Dalam
Produktivitas Tenaga Kerja. Energies, 6(1), 1 –8.
http://journals.sagepub.com/doi/10.1177/1120700020921110%0Ahttps://doi.org/1
0.1016/j.reuma.2018.06.001%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.arth.2018.03.044%0Ahtt
ps://reader.elsevier.com/reader/sd/pii/S1063458420300078?token=C039B8B1392
2A2079230DC9AF11A333E295FCD8
Adhanari, M. A. (2005). Pengaruh Tingkat Pendidikan Pada Produktifitas Kerja
Karyawan Bagian Produksi Pada Maharani Handicraft Di Kabupaten Bantul.
Semarang: Universitas Negeri Semarang, 1–79.
Akbariandhini, M., & Prakoso, A. F. (2020). Analisis Faktor Tingkat Pendidikan, Jenis
Kelamin, Dan Status Perkawinan Terhadap Pendapatan Di Indonesia Berdasarkan
IFLS-5. Jurnal Pendidikan Ekonomi, Manajemen Dan Keuangan, 4(1 (1)), 13–22.
https://doi.org/10.26740/jpeka.v4n1.p13-22
Daniel, P. A. (2020). Pengaruh Upah Dan Pendidikan Terhadap Produktivitas Tenaga
Kerja Di Provinsi Jambi. Journal Development, 8(2), 96–102.
https://doi.org/10.53978/jd.v8i2.152
Desanti, G., & Ariusni, A. (2021). Pengaruh Umur, Jenis Kelamin, Jam Kerja, Status
Pekerjaan Dan Pendidikan Terhadap Pendapatan Tenaga Kerja Di Kota Padang.
Jurnal Kajian Ekonomi Dan Pembangunan , 3(4), 17.

Jurnal Sahmiyya | P-ISSN : 2963-2986 E-ISSN : 2963-8100
203
Vol 2, No 1 Mei Tahun 2023
https://doi.org/10.24036/jkep.v3i4.12377
Ginting, A. M., & Dewi, G. P. (2013). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Pertumbuhan
Sektor Keuangan terhadap Pengurangan Kemiskinan di Indonesia. Jurnal Ekonomi
Dan Kebijakan Publik , 4(2), 117 –130.
jurnal.dpr.go.id/index.php/ekp/article/view/167/112
Hartoko, Y. (2019). Pengaruh Pendidikan, Pelatihan, Jenis Kelamin, Umur, Status
Perkawinan, dan Daerah Tempat Tinggal Terhadap Lama Mencari Kerja Tenaga
Kerja Terdidik di Indonesia. Jurnal Pendidikan Dan Ekonomi, 8(3), 201–207.
Herawati, N., & Sasana, H. (2013). Analisis Pengaruh Pendidikan, Upah Pengalaman
Kerja, Jenis Kelamin Dan Umur Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Industri
Shutllecock Kota Tegal. Diponegoro Journal of Economics, 2(4), 1–8.
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jme
Hermawan, M. A. (2020). Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada
Karyawan PT. Indokom Samudra Persada). Skripsi, 1–140.
ICES. (2021). Pengaruh Hubungan Tingkat Usia, Tingkat Pendidikan, Dan Tingkat Upah
Terhadap Produktivitas Kerja Wanita PR. Jaya Makmur Kabupaten Malang. March,
1–19.
Indayani, S., & Hartono, B. (2020). Analisis Pengangguran dan Pertumbuhan Ekonomi
sebagai Akibat Pandemi Covid-19. Jurnal Ekonomi & Manajemen Universitas Bina
Sarana Infoematika , 18(2), 201 –208.
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/perspektif/article/view/8581
Karima, A. N. A., Idayanti, & Umar, A. (2018). Pengaruh Masa Kerja, Pelatihan Dan
Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Pt. Bank SulSelBar Cabang
Utama Makassar. Pengaruh Masa Kerja, 49–64.
Mahasiswa, N., & Studi, P. (2022). TINGKAT UPAH TENAGA KERJA DI INDONESIA
TAHUN 2017-2020 SKRIPSI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FAKULTAS
BISNIS DAN EKONOMIKA.
Mahendra, A. D. (2014). Analisis Pengaruh Pendidikan, Upah, Jenis Kelamin, Usia dan
Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja. Diponegoro Journal of
Economics, 2(4), 1–70.
Mathematics, A. (2016). Pengaruh Upah dan Tingkat Pendididkan Terhadap
produktivitas Tenaga Kerja Pada Industri Besar Dan Industri Sedang Di Provinsi
Banten. 1–23.
Muhdar, H. (2015). Potret Ketenagakerjaan, Pengangguran dan Kemiskinan di
Indonesia: Masalah dan Solusi. Al- Buhuts, 11(1), 42–66.
Nadiah, & Hermansyah. (2017). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga
Kerja pada PT Telkom Divisi Regional VII (Persero) Kota Makasar. Jurnal Ekonomi
Balance, 13(1), 88–104.
Nugraha, A. P. (2017). Pengaruh Hubungan Tingkat Usia, Tingkat Pendidikan, Dan
Tingkat Upah Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Wanita Pr. Jaya Makmur
Kabupaten Malang. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1–11.
Sali, H. N. A. (2020). Pengaruh Usia dan Masa Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
karyawan pada PT.Maruki Internasional Indonesia. Jurnal Sistem Dan Manajemen
Industri, 1(2), 68.
https://lib.atim.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWM0NjJiN2FjZjQ
3MzM1M2RmMjE1Nzk4ZGNiZDgwZTdjZTRlNTZlZg==.pdf
Suyono, B., & Hermawan, H. (2013). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Produktivitas Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Kulit Di Kabupaten Magetan.
Ekomaks, 2(9), 1–15.
Swarsih, C., Junaidi, J., & Rosmeli, R. (2020). Pengaruh umur, pendidikan, upah,
keterampilan, dan jenis kelamin terhadap lama mencari kerja bagi pekerja terdidik
di Kota Jambi. E-Jurnal Ekonomi Sumberdaya Dan Lingkungan, 9(1), 1–12.

Jurnal Sahmiyya | P-ISSN : 2963-2986 E-ISSN : 2963-8100
204
Vol 2, No 1 Mei Tahun 2023
https://doi.org/10.22437/jels.v9i1.11944
Ukkas, I. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja Industri
Kecil Kota Palopo. Kelola: Journal of Islamic Education Management, 2(2).
https://doi.org/10.24256/kelola.v2i2.440
Wardana, A. A. Y. B. I. G., & Marhaeni, A. A. I. N. (2015). Pengaruh Pendidikan, Jenis
Kelamin, Dan Status Pekerjaan Terhadap Pendapatan Pekerja Di Bali. E-Jurnal EP
Unud, 8, 1947–1976.