152

Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika

Vol. 9 No. 2, 2020

E-ISSN : 2541-2906



Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika
Materi Aritmatika Sosial Berdasarkan Prosedur Newman

Wike Pratiwi Vitaloka
1
, Mhmd Habibi
2
, Rahmi Putri
3
, Aan Putra
4*


1)
Tadris Matematika, Institut Agama Islam Negeri Kerinci

*Corresponding Author: [email protected]

Abstrak Pemecahan masalah merupakan suatu rangkain proses tertentu yang dilakukan
siswa dalam menghadapi situasi yang direpresentasikan ke dalam pertanyaan.
Permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang terkait dengan matematika biasanya
dituangkan dalam soal cerita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab
terjadinya kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi Aritmetika Sosial
berdasarkan prosedur Newman. Penelitian yang dilakukan secara deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Instrumen penelitian menggunakan soal tes dan wawancara terhadap
siswa MTsS Nurul Haq Semurup. Berdasarkan hasil tes, 17 dari 23 siswa telah memahami
soal dengan baik dan mengerti istilah, kata-kata, kalimat dan simbol dalam masalah
melalui ketepatan mengartikan kedalam bahasa. Selain itu 73.91% siswa menguasai
tahapan membaca masalah, memahami masalah dan transformasi masalah. Namun hanya
17.39% siswa yang menguasai keterampilan proses/prosedur dan penulisan jawaban.

Kata kunci: Aritmatika Sosial; Kemampuan Pemecahan Masalah; Prosedur Newman


A. Pendahuluan
Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia
menurut ukuran normatif pendidikan matematika sendiri memiliki peran yang sangat penting,
karena matematika adalah ilmu dasar yang digunakan secara luas dalam berbagai bidang
kehidupan. Matematika merupakan ilmu pendidikan dasar dalam bidang-bidang pengetahuan.
Matematika merupakan salah satu bidang yang terdapat pada segala tingkatan pendidikan,
mulaitingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi (Susanto, 2013). Ilmu matematika yang
bersifatuniversal harus dipelajari siswa untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soalmatematika (Habibi, Darhim & Turmudi, 2018).Menurut Susanto dalam
Fitriatien (2018) matematika merupakan salah satu ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan
berpikir dan berargumentasi, memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari dan
dalam dunia kerja serta memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Mahasiswa dalam satu kelas berasal dengan latar belakang yang berbeda. Secara
psikisterdapat perbedaan motivasi di antara mahasiswa. Ada mahasiswa dengan motivasi

153

Analisis Kemampuan…

Wike Pratiwi Vitaloka
1
, Mhmd Habibi
2
, Rahmi Putri
3
, Aan Putra
4*


rendahmaupun tinggi. Motivasi, minat, kemampuan secara verbal dan perhitungan akan
mempengaruhikeberhasilan pembelajaran matematika di kampus (Jana, 2018). Motivasi adalah
dorongan dasar sebagaipenggerak seseorang bertingkah laku (Uno,2007).
Dalam proses pembelajaran perlu juga dilihat, dievaluasi, diperbaiki bahkan ditingkatkan
tentang kualitas proses dan hasil pembelajaran matematika, sehingga kesulitan belajar
matematika yang terjadi dan dialami siswa pada materi dan topik bahasan tertentu dapat
dianalisis dan diberikan solusi atau pemecahannya, sehingga diharapkan akan terjadi perubahan
perilaku dan prestasi belajar matematika siswa (Manibuy, 2014).Dalam mempelajarimatematika,
siswa dituntut untuk dapat menghubungkan konsep-konsepmatematika yangnantinya akan
berguna dalam proses pemecahan masalah. Menurut Priyanto (2015),pemecahan masalah dalam
matematika sekolah biasanya diwujudkan melalui soal cerita. Soal cerita merupakan soal yang
dibuat dalam bentuk cerita serta berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Menurut Susanti
(2017), soal cerita cenderung lebih sulit untuk dipecahkan dibanding soal yang hanya
mengandung bilangan. Dalam memecahkan soal cerita, siswa harus mampu memahami isi soal
cerita tersebut, mengetahui obyek-obyek matematika yang harus diselesaikan, mampu
memisalkannya ke dalam model matematika, kemudian mampu memilih operasi hitung yang
tepat untuk menyelesaikan soal cerita tersebut, hingga tahap akhir yaitu penyelesaian serta
penarikan kesimpulan.
Terkait dengan kesalahan dalam penyelesaian soal ini, Jha (2012) menggunakan
prosedur Newman untukmembuat analisis tentang kesalahan dalam menyelesaikan soal
matematika. Amalia (2017) fokus penelitiannya pada kesalahan mahasiwa menyelesai kan soal
cerita ditinjau dari gaya kognitif. Hasil penelitiannya terdapat kesalahan mahasiswa tipe Field
Independent (FI) dan tipe Field Dependent(FD). Kesalahan kedua tipe ini adalah kesalahan
memahami masalah, keterampilan proses dan penarikan kesimpulan. Kesalahan transformasi
hanya dilakukan oleh mahasiswa tipe FD. Menurut Haji (1994:13) berpendapat bahwa soal cerita
merupakan hasil dari modifikasi soal-soal hitungan yang berkaitan dengan kenyataan yang ada
dilingkungan siswa.
Kemampuan pemecahan masalah matematis merupakankemampuan dasar dalam
matematika sehingga memungkinkan siswa untukmengembangkan pemikiran analitis, menjadi

154

Analisis Kemampuan…

Wike Pratiwi Vitaloka
1
, Mhmd Habibi
2
, Rahmi Putri
3
, Aan Putra
4*


kritis dan kreatif, serta meningkatkan kemampuanmatematika lainnya (Nurmutia,2019). Melalui
pembelajaran matematika siswa diharapkan dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis,
logis, sistematis, cermat, efektif dan efisien dalam memecahkan masalah. Ketikasiswa
dihadapkan pada suatu masalah, maka siswa berusaha untuk menemukan solusinya. Siswa
belajar menemukan bagaimana memecahkan soal tersebut untuk mendapatkan penyelesaiannya,
mencari hubungan, menganalisis pola, menemukan metode mana yang sesuai dan yang tidak
sesuai, menguji hasil dan menilai hasil dari pemikiran temannya (Gunawan & Putra, 2019).
Tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan dan pembelajaran matematika salah satunya dapat
dinilai dari keberhasilan siswa dalam memahami matematika dan memanfaatkan pemahaman
tersebut untuk menyelesaikan persoalan-persoalan matematika maupun ilmu-ilmu lainnya.
(Fitriatien, 2018).
Penelitian yang dilakukan oleh Budiyono (2011), mengemukakan bahwa soal cerita
merupakan soal yang cukup sulit bagi sebagian siswa. Hal ini ditandai dengan hanya sekitar
separuh siswa yang dapat menjawab sempurna. Kesalahan yang dihadapi siswa dalam
menyelesaikan soal cerita salah satunya adalah pada materi aritmetika sosial.
Salah satu kemampuan yang melibatkan proses berpikir tingkat tinggi dan esensial untuk
dimiliki siswa pasa abad 21 adalah kemampuan pemecahan masalah (Elita, Habibi, Putra &
Ulandari, 2019). Kemampuan pemecehan masalah matematis merupakan kemampuan dasar
dalam pembelejaran matematika sehingga mampu mengembangkan pemikiran analitis, menjadi
kritis dan kreatif, serta kemampuan matematika lainnya. Untuk membantu mendeskripsikan
kemampuan pemecahan masalah berbentuk soal cerita cerita khususnya pada materi aritmatika
sosial maka digunakan tahapan analisis Newman yang dikembangkan oleh Anne Newman pada
tahun 1977. Tahapan Analisis Newman merupakan tahapan untuk memahami dan menganalisis
bagaimana siswa memecahkan masalah berbentuk soal cerita. Newman menyatakan bahwa
ketika siswa menjawab sebuah permasalahan pada soal, maka siswa tersebut telah melewati
berbagai rintangan dalam menyelesaikan masalah yaitu; membaca masalah (reading), memahami
masalah (comprehension), transformasi masalah (transformation), proses penyelesaian (process
skill) dan penulisan kesimpulan (encoding)(White, 2010).

155

Analisis Kemampuan…

Wike Pratiwi Vitaloka
1
, Mhmd Habibi
2
, Rahmi Putri
3
, Aan Putra
4*


Prakitipong dan Nakamura (2016) membagi lima tahapan analisis kesalahan Newman
menjadi dua kelompok kendala yang dialami siswa dalam menyelesaikan masalah. Kendala
pertama adalah masalah dalam kelancaran linguistik atau kebahasaan dan pemahaman
konseptual yang sesuai dengan tingkat membaca sederhana dan memahami makna masalah.
Kendala tersebut dikaitkan dengan tahapan membaca (reading) dan memahami (comprehension)
makna suatu permasalahan. Kendala kedua adalah masalah dalam pengolahan matematika yang
terdiri dari transformasi (transformation), keterampilan proses (process skill), dan penulisan
jawaban (encoding). Berdasarkan penjelasan tersebut, maka metode ini dipilih oleh peneliti agar
dapat mengungkapkan jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal
setara PISA secara lebih komprehensif, yaitu dari segi penguasaan linguistik atau kebahasaan
maupun pengolahan matematika.

B. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Bogdan dan
TaylordalamMoloeng (2007) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang diamati dari fenomena yang terjadi. Lebih lanjut Moleong (2007) mengemukakan
bahwa penelitian deskriptif menekankan pada data berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-
angka yang disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Penelitian ini digunakan untuk
mengetahui bagaimana analisis kemampuan pemecahan masalah dalam menyelesaikan soal
cerita matematika materi aritmatika sosial berdasarkan prosedur Newman di kelas VII MTsS
Nurul Haq Semurup.
Adapun teknik pengambilan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling, yaitu teknik pengambilan informan dengan tujuan dan pertimbangan tertentu
(Moleong, 2011). Dimana informan yang akan diwawancara adalah guru matematika, 3 orang
siswa peringkat atas, 3 orang siswa peringkat sedang dan 3 orang siswa peringkat bawah untuk
setiap kelas. Sedangkan untuk pengumpulan data berupa tes, semua siswa kelas VII akan
diberikan tes dalam bentuk soal cerita dengan materi aritmatika sosial.

156

Analisis Kemampuan…

Wike Pratiwi Vitaloka
1
, Mhmd Habibi
2
, Rahmi Putri
3
, Aan Putra
4*


Tabel 1. Informan Penelitian
No. Informan Jumlah
1
Guru Matematika Kelas VII MTsS Nurul Haq
Semurup 1 orang
2 Siswa kelas VII C 23 orang
Jumlah 24 orang

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, lebih cermat,
lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah dan dipahami (Arikunto, 2008). Instrumen
pada penelitian ini adalah soal tes yang telah di uji menggunakan validitas dan reabilitas data.
Materi tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi aritmetika sosial yang diajarkan
pada kelas VII MTsS Nurul Haq Semurup. Sedangkan bentuk tes yang digunakan adalah tes
bentuk uraian yang memerlukan jawaban berbentuk pembahasan atau uraian.
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan dalam pengambilan data yaitu tes dan
wawancara. Data yang dikumpulkan melalui tes soal cerita matematika berbentuk uraian yang
akan dikerjakan semua siswa dari kelas yang dipilih siswa dikelompokkan menjadi tiga
kelompok, yaitu siswa kelas atas, siswa kelas sedang, dan siswa kelas bawah. Pengelompokan ini
berdasarkan hasil nilai ujian semester siswa pada pembelajaran matematika dan juga berdasarkan
hasil wawancara dengan guru bidang studi matematika. Selanjutnya adalah wawancara, dalam
penelitian ini digunakan wawancara dimana dalam pelaksanaannya bertujuan menemukan
permasalahan, dimana pihak yang diajak wawancara dimintai pendapat. Alur analisis data dapat
dilihat pada Gambar 1 (Sugiyono, 2009).

157

Analisis Kemampuan…

Wike Pratiwi Vitaloka
1
, Mhmd Habibi
2
, Rahmi Putri
3
, Aan Putra
4*











Keterangan :
: Langkah berikutnya
: Langkah berikutnya dan bisa kembali ke langkah sebelumnya
: Jika diperlukan
Gambar 1. Langkah Analisis Data Kualitatif

C. Hasil dan Pembahasan
Dari hasil tes siswa, peneliti mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa dalam
mengerjakan soal aritmatika sosial dan berdasarkan hasil pengamatan serta observasi yang
dilakukan penulis terhadap siswa dalam menyelesaikan soal cerita diperoleh persentase hasil tes
siswa berdasarkan indikator kemampuan pemecahan masalah berbasis tahapan analisis Newman
adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Kemampuan Siswa dalam Pemecahan Masalah Berbentuk Soal Cerita Aritmatika Sosial
Menggunakan Tahapan Analisis Newman
Tahapan
Analisis Newman
Indikator
Banyak
siswa (n)
Rata-rata persentase (%)
Membaca Masalah
(Reading)

Siswa mampu membaca masalah
dengan mengerti istilah, kata-kata,
kalimat dan simbol sulit dalam
masalah melalui ketepatan
mengartikan ke dalam bahasa.
17 73.91%
Memahami Masalah
(Comprehension)

Siswa dapat menentukan apa yang
diketahui dan menyebutkan apa
yang diminta dengan tepat serta
menggunakan bahasanya sendiri.
17 73.91%
Transformasi
Masalah
(Transformation)
Siswa memiliki rencana pemecahan
masalah yang relevan untuk
memecahkan masalahsecara tepat.
17 73.91%
1

Pengumpulan Data
2

Reduksi Data
3

Penyajian Data
4

Verifikasi/Penarikan
Kesimpulan

158

Analisis Kemampuan…

Wike Pratiwi Vitaloka
1
, Mhmd Habibi
2
, Rahmi Putri
3
, Aan Putra
4*



Keterampilan
Proses/ Prosedur
(Process Skill)

Siswa dapat memecahkan masalah
sesuai dengan langkah-langkah
pemecahan masalah yang telah
direncanakan pada tahapan
transformasi secara tepat.
4 17.39%
Penulisan Jawaban
(Encoding)

Siswa dapat melakukan pengecekan
dan
memberikan kesimpulan terhadap
hasil pemecahan masalah.
4 17.39%

Pada analisis ini akan dijabarkan tentang kemampuan siswa dalam memecahkan
persoalan aritmatika sosial dengan prosedur Newman. Siswa dikelompokkan menjadi 3 (tiga)
kelompok, yaitu siswa kelas atas, siswa kelas sedang dan siswa kelas bawah. Pengelompokkan
ini berdasarkan hasil nilai ujian semester siswa pada pembelajaran matematika dan juga
berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi matematika.
Berikut adalah beberapa kesalahan siswa yang dilakukan pada saat menyelesaikan soal
cerita berdasarkan prosedu Newman dengan mengelompokkan siswa menjadi tiga kelompok,
yaitu siswa kelas atas, siswa kelas sedang dan siswa kelas bawah.







Gambar 2. Jawaban Siswa Kelas Atas Soal Nomor 3
Pada soal nomor 3, siswa kelas atas telah mampu menyelesaikan soal dengan baik dan
sistematis, siswa mampu memahami soal dengan baik dan mentransformasikan soal dengan baik
sehingga jawaban akhirnya benar.

159

Analisis Kemampuan…

Wike Pratiwi Vitaloka
1
, Mhmd Habibi
2
, Rahmi Putri
3
, Aan Putra
4*












Gambar 3. Jawaban Siswa Kelas Sedang Soal Nomor 1
Pada gambar 3 terlihat bahwa siswa telah memahami masalah dengan baik, dimana siswa
telah mengidentifikasikan masalah dengan jelas. Namun pada siswa kelas sedang belum ada
tahapan transformasi yang dilakukan, dimana siswa langung saja pada tahapan keterampilan
proses. Pada tahapan keterampilan proses, siswa juga agak keliru dalam mengurangkan nilai
yang lebih besar dengan nilai yang kecil. Dimana siswa mengurangkan nilai yang kecil dengan
nilai yang besar. Selain itu, hasil penjumlahan akhir juga kurang tepat.




Gambar 4. Jawaban Siswa Kelas Bawah Soal Nomor 1
Pada gambar 4 terlihat bahwa ada siswa yang tidak menjawab dengan lengkap, hanya
memberikan jawaban yang asal-asalan dan bahkan tidak menjawab sama sekali.
Berdasarkan hasil yang didapatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah soal
cerita pada materi aritmatika sosial dinilai telah baik. Hal itu terlihat dari 23 siswa hanya 17
siswa telah memahami soal dengan baik dan mengerti istilah, kata-kata, kalimat dan simbol
dalam masalah melalui ketepatan mengartikan kedalam bahasa. Kemudian sebagian besar siswa
juga memiliki kemampuan dalam memahami masalah. Dalam penelitian ini soal cerita yang

160

Analisis Kemampuan…

Wike Pratiwi Vitaloka
1
, Mhmd Habibi
2
, Rahmi Putri
3
, Aan Putra
4*


dipecahkan oleh siswa menunjukkan hasil yang diberikan masih kurang tepat. Hal ini selaras
dengan penelitian Nuragni (2018) menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan
soal matematika masih rendah.
Berdasarkan hasil wawancara siswa mampu untuk menjelaskan dan mengetahui apa yang
dinyatakan didalam soal tersebut, sehingga hal ini juga mempermudah siswa dalam
mentransformasikan masalah, dimana siswa telah mengetahui cara dan rumus yang digunakan
dalam proses pemecahan masalah sehingga siswa dapat bemberikan jawaban yang tepat dan
benar. Kemudian, berdasarkan hasil wawancara siswa hal ini juga berdampak dalam
keterampilan proses, dimana siswa mampu memproses pemecahan dari masalah tersebut. Setelah
melewati beberapa tahapan prosedur Newman hasil akhir siswa yang didapatkkan melalui
pengecekan dan memberikan kesimpulan terhadap hasil pemecahan masalah dan dapat
menuliskan jawaban dengan baik dan benar.
Penggunaan prosedur Newman ini juga dilakukan oleh Singh, dkk (2010) untuk
menganalisa kesalahan siswa kelas empat SD di Malaysia. Sedangkan penelitian yang dilakukan
Islamiah dkk, (2018) dan Aisyah dkk, (2018) menggunkan prosedur inkuiri yang menyimpulkan
bahwa kemampuan dalam pemecahan masalah matematika SMP mengalami peningkatan
daripada pemecahan masalah siswa yang menggunakan pembelajaran biasa .
Hasil analisis kesalahan siswa berdasarkan prosedur Newman terdiri atas reading error,
comprehension error, transformation error, process skill error dan encoding error. Reading
error merupakan kesalahan yang dilakukan oleh siswa karena siswa salah dalam membaca
informasi yang diperoleh dari soal sehingga siswa tidak dapat merencanakan penyelesaian
dengan dengan baik dan tepat. Comprehension error adalah kesalahan yang hampir sama dengan
reading error. Akan tetapi terdapat sedikit perbedaan dalam kesalahan ini, dimana siswa kurang
memahami maksud dari soal, sehingga pada proses penyelesaian soal siswa salah mengartikan
maksud penyelesaian soal yang ada. Kesalahan ketiga yaitu transformation error merupakan
kesalaha yang dilakukan oleh siswa karena kurang memahami pengubahan kalimat cerita
menjadi model matematika. Kesalahan ini berakibat fatal dalam proses penyelesaian soal karena
akan terjadi penyimpangan penyelesaian soal pada proses penyelesaian soal yang ada.
Sedangkan process skill error kesalahan yang sering terjadi disebabkan siswa kurang memahami

161

Analisis Kemampuan…

Wike Pratiwi Vitaloka
1
, Mhmd Habibi
2
, Rahmi Putri
3
, Aan Putra
4*


penyelesaian soal dalam bentuk aljabar. Penyelesaian dalam bentuk aljabar memerlukan
keterampilan khusus dimana siswa harus benar-bernar memehami perhitungan sehingga siswa
dapat mengaplikasikannya kedalam soal yang ada secara tepat.
Enconding error merupakan jenis kesalahan terakhir yang dilakukan oleh siswa
berdasarkan hasil wawancara, dimana dari hasil S9 menjawab soal nomor 3, terlihat bahwa siswa
belum memahami soal dengan baik, walaupun siswa telah mengetahui apa yang diketahui dan
yang ditanyakan di dalam soal, namun siswa belum sepenuhnya memahami soal tersebut
sehingga siswa melakukan comprehension Error atau siswa kurang memahami soal sehingga
siswa tidak mampu mengerjakan soal dengan baik. Hal ini juga akan berdampak pada
transformation error, dimana siswa yang kurang memahami masalah maka akan salah juga
dalam melakukan rencana menyelesaikan masalah, seperti cara atau rumus yang akan dipakai,
sehingga siswapun mengalami process skills error, yaitu proses perhitungan yang salah, dan
menjadikan hasil akhir ataukesimpulan yang salah juga (encoding error).Hal ini juga sesuai
dengan hasil penelitian Susanti, (2019) diketahui hasil jawaban siswa bahwa hampir seluruh
jenis kesalahan seperti yang dijelaskan Newman prosedur oleh siswa dalam kajian ini yang
terdiri kesalahan membaca dan kesalahan penulisan baik yang terjadi pada setiap soal dengan
jumlah kesalahan yang berbeda.
Penyebab terjadinya kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi arimatika
sosial berdasarkan prosedur newman terdiri dari dua faktor, yaitu faktoreksternal dan faktor
internal. Dimana faktor eksternal cara mengajar guru saat pembelajaran berlangsung terlalu cepat
cara mengajar guru yang terlalu cepat membuat siswa kurang menangkap materi yang dipelajari
dengan baik, siswa memahami materi secara setengah-setengah, cara mengajar guru yang kurang
variatif, sehingga siswa sering merasa bosan dalam mengerjakan tugas matematika, suasana
kelas yang tidak kondusif, dimana suasana kelas yang ramai akan membuat siswa tidak mampu
berkosentrasi penuh dengan materi yang diajarkan sehingga siswa kurang memahami materi
yang sedang dipelajari, teman pergaulan yang tidak mendukung. Kondisi seperti ini membuat
siswa tidak belajar dan asyik bermain dengan teman-temannya.
Sedangkan faktor internal, siswa tergesa-gesa, lupa dan kurang teliti dalam perhitungan
dalam penelitian ini, faktor lupa dan tidak teliti rata-rata disebabkan karena materi yang diujikan

162

Analisis Kemampuan…

Wike Pratiwi Vitaloka
1
, Mhmd Habibi
2
, Rahmi Putri
3
, Aan Putra
4*


adalah materi yang sudah cukup lama terlewati. Meskipun sebelum mengujikan soal peneliti
menjelaskan terlebih dahulu, tetapi tidak semua siswa dapat mengingat konsep kembali dengan
sempurna. Kemudian siswa Kurang Menyukai PelajaranMatematika, dari hasil wawancara dan
observasi siswa yang tidak menyukai matematika dikarenakan siswa menganggap bahwa
matematika merupakan pelajaran yang sulit. Pemikiran siswa yang seperti ini membuat siswa
merasa kesulitan untuk belajar matematika dan menganggap bahwa matematika itu tidak penting.
Siswa Malas BelajarMatematika merupakan siswa yang tidak mau belajar atau malas belajar ini
akan mengakibatkan siswa tersebut kurang dalam mengembangkan kemampuan matematika
yang dimilikinya sehingga siswa merasa kesulitan jika dihadapkan dengan suatu persoalan
matematika.

D. Simpulan
Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah soal cerita pada materi aritmatika sosial
berdasarkan prosedur Newman adalah: (a) Membaca Masalah (Reading), terdapat 17 orang atau
73,91% siswa mampu membaca masalah dengan mengerti istilah, kata-kata, kalimat dan simbol
sulit dalam masalah melalui ketepatan mengartikan ke dalam bahasa; (b) Memahami Masalah
(Comprehension), terdapat 17 orang atau 73,91% siswa dapat menentukan apa yang diketahui
dan menyebutkan apa yang diminta dengan tepat serta menggunakan bahasanya sendiri; (c)
Transformasi Masalah (Transformation), terdapat 17 orang atau 73,91% siswa memiliki rencana
pemecahan masalah yang relevan untuk memecahkan masalah secara tepat; (d) Ketrampilan
Proses/ Prosedur (Process Skill), terdapat 4 orang atau 17,39% siswa dapat memecahkan
masalah sesuai dengan langkah-langkah pemecahan masalah yang telah direncanakan pada
tahapan transformasi; (e) Penulisan Jawaban (Encoding), erdapat 4 orang atau 17,39% siswa
dapat melakukan pengecekan dan memberikan kesimpulan terhadap hasil pemecahan masalah.

Daftar Pustaka

Aisyah, P. N., Nurani, N., Akbar, P., & Yuliani, A. (2018). Analisis Hubungan Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis Dan Self Confidence Siswa SMP. Journal on Education, 1(1), 58-65.
Amalia, S. R. (2017). Analisis Kesalahan Berdasarkan Prosedur Newman dalam Menyelesaikan Soal
Cerita Ditinjau dari Gaya Kognitif Mahasiswa. AKSIOMA: JurnalMatematika dan Pendidikan
Matematika, 8(1), 17-30.

163

Analisis Kemampuan…

Wike Pratiwi Vitaloka
1
, Mhmd Habibi
2
, Rahmi Putri
3
, Aan Putra
4*


Arikunto.2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Budiyono. 2011. Kesalahan Mengerjakan Soal Cerita dalam Pembelajaran Matematika. Paedagogia.
11(1), 1-8.
Elita, G. S., Habibi, M., Putra, A., & Ulandari, N. (2019). Pengaruh Pembelajaran Problem Based
Learning dengan Pendekatan Metakognisi terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis.
Mosharafa:Jurnal Pendidikan Matematika, 8(3), 447-458.
Fitriatien, S. R. 2018. Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Berdasarkan
Prosedur Newman. Jurnal Ilmiah Matematika
Gunawan, R. G., & Putra, A. (2019). Pengaruh Strategi Belajar Aktif Sortir Kartu Terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, 3(2), 362-370.
Haji. (1994). Penyelesaian Soal Cerita pada Penjumlahan dan Pengurangan. Semarang: KKG Semarang.
Habibi, M., Darhim, D., & Turmudi, T. (2018). Self-Determination in Mathematics Learning Process by
Using Generative Multi–Representation Learning (GMRL) Model. In Journal of Physics:
ConferenceSeries, 1097(1), 012155
Jana, Padrul (2018). Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesiakn Soal Matematika pada Pokok
Bahasan Vektor. JurnalPenelitian dan Pendidikan Matematika, 2(2), 1-7.
Jha, S. K. (2012). Mathematics performance of primary school students in assam (india): an analysis
using newman procedure. International Journal of Computer Applications in Engineering Sciences,
2(1), 17-21.
Manibuy, Ronald. 2014. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat
Berdasarkan Taksonomi Solopada Kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire–Papua.Jurnal
Elektronik Pembelajaran Matematika, 2(9).
Moleong, L. J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Remaja Rosdakarya
Newman, M. A. 1977. An analysis of sixth-grade pupils' errors on written mathematicaltasks. In White,
A. L. 2009. Diagnostic and Pedagogical Issues with Mathematical Word Problems. Brunei
International Journal of Science and Mathematics Education, 1(1), 100-112.
Nuragni, W. T. (2018). Analisis Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Tipe High
Order Thinking Pada Pokok Bahasan Pola Bilangan Di Kalangan Siswa Kelas VIII E SMP Negeri
5 Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019. Skripsi Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Nurmutia, H. E. 2019. Pengaruh Gaya Kognitif Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Siswa, 2(2), 98-103.
Prakitipong, N. dan Nakamura, S., 2006. Analysis of Mathematics Performance of Grade Five Students in
Thailand Using Newman Procedure. Journal of International Cooperationin Education, 9(1), .
113114.
Priyanto, A., Suharto, & Trapsilasiwi, D. (2015). Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal
Cerita Pokok Bahasan Teorema Pythagoras Berdasarkan Kategori Kesalahan Newman di Kelas
VIII A SMP Negeri 10 Jember. ArtikelIlmiah Mahasiswa, 1(1), 1-5.
Singh, P., Rahman, A. A., & Hoon, T. S. (2010).The newman procedure for analyzing primary four pupils
errors on written mathematical tasks: A Malaysian perspective. Procedia-Social and Behavioral
Sciences,8, 264-271.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Susanti. (2017). Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Program Linier Berdasarkan
Tahapan Newman. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika2, (6), 71-76.
Susanti. (2019). Newman Prosedur Dalam Menganalisis Kesalahan Siswa SMP Dalam Menyelesaikan
Soal Setara PISA. Edumatika: Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 2 (1).
Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Prenamedia Group.

164

Analisis Kemampuan…

Wike Pratiwi Vitaloka
1
, Mhmd Habibi
2
, Rahmi Putri
3
, Aan Putra
4*


Uno, H. B. (2007). Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
White, A. L. (2010). Numeracy, Literacy and Newman’s Error Analysis. Journal of Science and
Mathematics Education in Southeast Asia 2010 33 (2), 129-148.