Copyright @ Yulianti,

Margaretha Tri Astuti, Laras Triayunda

INNOVATIVE: Journal Of Social Science Research
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2023 Page 4609-4617
E-ISSN 2807-4238 and P-ISSN 2807-42468
Website: https://j-innovative.org/index.php/Innovative

Komunikasi Keluarga Sebagai Sarana Keharmonisan Keluarga

Yulianti.
1✉
Margaretha Tri Astuti
2
, Laras Triayunda
3
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Jambi
Email : [email protected]
1✉

Abstrak
Komunikasi keluarga adalah komunikasi dalam keluarga yang merupakan cara anggota keluarga untuk
berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya dan menjadi titik tolak untuk membentuk nilai-nilai yang
diperlukan sebagai pedoman hidup. Keharmonisan keluarga merupakan indikasi kualitas hubungan yang
baik antara orang tua dan anggota keluarga. Untuk mencapai keharmonisan dan kesejahteraan dalam
keluarga, diperlukan model komunikasi yang baik. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur
atau literature review bersumber dari berbagai literatur mengenai komunikasi dalam keluarga sebagai
sarana keharmonisan keluarga. Tujuan utama dari pendekatan ini adalah untuk mendapatkan gambaran
tentang teori dan konsep komunikasi keluarga sebagai alat untuk keharmonisan keluarga. Literatur
komunikasi keluarga menjadi sumber utama dalam penulisan artikel ini dan disarikan dari berbagai
sumber informasi seperti buku, artikel jurnal tentang pokok bahasan, kemudian pembahasan yang relevan
disarikan dari masing-masing literatur tersebut. Komunikasi, keluarga, keharmonisan keluarga adalah
konsep yang memiliki hubungan timbal balik dan hubungan satu sama lain. Faktor penting dalam
membangun kehidupan keluarga yang kuat adalah menciptakan komunikasi yang baik antar anggota
keluarga. Jika komunikasi dapat terjalin dengan baik dalam sebuah keluarga maka akan tercipta pula suatu
keharmonisan dalam keluarga tersebutBerdasarkan hasil studi literatur yang ada, dapat disumpulkan
bahwa komunikasi keluarga itu sangat penting sebagai sarana keharmonisan dalam keluarga. Jika
keluarga mempunyai komunikasi yang baik akan tercipta keluarga yang harmonis sehingga
kekeluargaannya bisa bertahan. Jika dalam keluarga ada permasalahan jalan keluarnya adalah mempunyai
komunikasi keluarga yang baik agar suasana dalam keluarga tetap baik dan harmonis.
Kata kunci : Komunikasi Keluarga, Keharmonisan Keluarga, Sarana.

Copyright @ Yulianti,

Margaretha Tri Astuti, Laras Triayunda

Abstract
Family communication is communication that occurs within a family, which is a way for family members to
interact with other members, as well as a vessel for forming the values needed as a guide to life. Family
harmony is a manifestation of the quality of good relationships between parents and between family
members. To obtain harmony and family welfare, good communication patterns are needed in the family.
This study uses a literature study or literature review approach that originates from various literature
regarding communication within the family as a means of family harmony. The main purpose of using this
approach is to get an overview of the theories and concepts of family communication as a means of family
harmony. Literature on communication in the family is the main source in writing this article, which is taken
from various data sources, which include books, journal articles related to the topic of discussion, then
sorting out the relevant discussion from each of these literatures. Communication, family, family harmony
are concepts that are related to one another. One important factor for building a strong family life is good
communication between family members. If communication can be well established in a family, harmony
will also be created in the family. Based on the results of existing literary studies, it can be concluded that
family communication is very important as a means of harmony in the family. If the family has good
communication, a harmonious family will be created so that the kinship can survive. If there are problems
in the family, the solution is to have good family communication so that the atmosphere in the family
remains good and harmonious.
Keywords : Family Communication, Family Harmony, Facilities

PENDAHULUAN
Keluarga yang merupakan terdiri dari sekelompok orang yang bertempat tinggal
dalam satu rumah dan dihubungkan oleh ikatan perkawinan, darah, atau adopsi, keluarga
merupakan unit terkecil dari masyarakat (Syukur, 2023). Ayah, ibu, anak-anak, dan saudara
kandung semuanya tinggal di rumah yang sama dengan keluarga. Keluarga adalah tempat di
mana orang dapat tumbuh, berkembang, dan memperoleh prinsip-prinsip moral yang
membentuk kepribadian yang sehat. Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dimana
anak menjadi tempat bersosialisasi dengan anak lainnya, menjadi wadah yang sangat berarti
antara individu dan kelompok.

Salah satu tujuan dari terbentuknya keluarga adalah menciptakan keharmonisan
dalam keluarga. Keharmonisan merupakan bagian yang sangat penting untuk menentukan
bertahan atau tidaknya sebuah keluarga (Fitriza & Taufik, 2022). Setiap orang ingin
menciptakan rumah di mana ada keharmonisan di antara keluarga. Keluarga yang harmonis

Copyright @ Yulianti,

Margaretha Tri Astuti, Laras Triayunda

menurut Gunarsa dalam (Rahayu, 2017) adalah ketika setiap orang dalam keluarga puas, yang
didefinisikan dengan penurunan stres, penerimaan semua situasi, dan aktualisasi diri, yang
mencakup semua elemen kesejahteraan fisik, mental, dan sosial seseorang.
Membangun keluarga yang harmonis adalah dasar yang kokoh untuk mengelola
rumah tangga. Itu harus didasarkan pada cinta, hormat, kasih sayang, keharmonisan, dan
kedamaian dalam keluarga dan didasarkan pada landasan saling pengertian. Sebuah keluarga
dikatakan harmonis jika semua anggota keluarga puas dengan keadaan dan keberadaannya,
termasuk unsur fisik, mental, emosional, dan sosialnya, yang ditunjukkan dengan
berkurangnya stres dan kekecewaan (Septiana et al., 2014).
Keharmonisan merupakan bagian yang sangat penting untuk menentukan bertahan
atau tidaknya sebuah keluarga. Pengembangan komunikasi yang efektif antara suami dan istri
merupakan komponen yang sangat penting dalam menciptakan kehidupan keluarga yang
harmonis (Septiana et al., 2014). Tanpa komunikasi, kesalahpahaman yang berujung pada
perselisihan lebih mungkin terjadi. Komunikasi akan memungkinkan seseorang untuk
menyampaikan keyakinan dan pandangan, membuatnya mudah untuk memahami orang lain
dan sebaliknya.
Seorang anggota keluarga dapat terlibat dengan anggota keluarga lainnya melalui
komunikasi di dalam keluarga. Ia juga berfungsi sebagai landasan pembentukan dan
pengembangan nilai-nilai yang menjadi pedoman moral seseorang (Novianti et al., 2017).
Hubungan yang baik dan sehat antara suami istri maupun antar anggota keluarga lainnya
merupakan tanda rumah tangga yang harmonis. Komunikasi yang efektif adalah landasan dari
kemitraan ini, dan bagi suami dan istri untuk membentuk keluarga yang damai, harus ada
ikatan interpersonal yang positif antara mereka dan juga dengan anggota keluarga lainnya.
Menurut Chuang dalam (Septiana et al., 2014) Untuk mencapai keharmonisan dan
kesejahteraan keluarga, keluarga itu membutuhkan pola komunikasi yang efektif.

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa untuk mencapai keharmonisan keluarga
sangat dipengaruhi oleh efektifitas komunikasi keluarga yang terjalin di dalam keluarga.
Penulisan ini bertujuan mengkaji mengenai komunikasi keluarga sebagai sarana
keharmonisan keluarga.

Copyright @ Yulianti,

Margaretha Tri Astuti, Laras Triayunda

METODE PENELITIAN
Penulisan ini menggunakan metodologi studi pustaka atau literature review dan
mengambil informasi tentang komunikasi keluarga sebagai sarana keharmonisan keluarga
dari berbagai sumber. Menemukan, mengakses, membaca, dan menilai literatur penelitian di
bidang minat Anda adalah proses melakukan literature review, juga dikenal sebagai tinjauan
literatur (Bordens & Abbot, 2018). Tujuan penggunaan metode ini adalah untuk mendapatkan
pengetahuan umum tentang teori dan ide seputar komunikasi keluarga sebagai sarana
keharmonisan keluarga. Sumber utama penelitian artikel ini adalah literatur tentang
komunikasi keluarga dari berbagai sumber, termasuk buku dan artikel jurnal yang berkaitan
dengan poin pembahasan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Komunikasi, keluarga, keharmonisan keluarga merupakan konsep yang memiliki
keterkaitan dan saling berhubungan. Keluarga adalah unit terkecil yang didalamnya terdapat
orang yang menjadi tempat dimana orang dapat membawa segala persoalan hidupnya. Oleh
karena anggota keluarga harus benar-benar berkomunikasi dengan baik satu sama lain,
terutama orang tua dan anak. Pengembangan komunikasi keluarga yang efektif merupakan
salah satu unsur kunci untuk menciptakan kehidupan keluarga yang harmonis. Keharmonisan
akan terbangun dalam keluarga jika komunikasi dapat terjalin secara efektif.
Komunikasi dalam Keluarga
Komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang (komunikator) menyampaikan
perangsang (lambang bahasa) yang memiliki tujuan untuk dapat mengubah perilaku orang
lain. Komunikasi dalam keluarga merupakan salah satu bagian penting dalam proses interaksi
yang terjadi di dalam sebuah keluarga dan juga menjadi dasar penting dari adanya fungsi
kehidupan dan fungsi keluarga. Menurut Fiese & Winter dalam (Windarwati et al., 2021)
komunikasi dalam keluarga merupakan media untuk bersosialisasi dengan anak, media
pembelajaran bagi anak, media untuk kognitif dan sosioemosional. Ketika dua atau lebih
individu berkomunikasi satu sama lain, mereka sebenarnya tidak setuju untuk mencapai
tujuan bersama dengan mengekspresikan karakteristik mereka sendiri dan mengekspresikan
diri mereka sendiri, yang tidak sama dengan siapa pun, bahkan jika anggota komunikasi
adalah orang tua dan anak. Komunikasi antara ibu dan anak, ayah dan anak, atau suami dan
istri, atau antara anak dan anak.

Copyright @ Yulianti,

Margaretha Tri Astuti, Laras Triayunda

Dalam komunikasi keluarga, anggota keluarga, serta orang tua dan anak,
mengutamakan isi yang disampaikan atau tujuan saat menyampaikan pesan, hendaknya jelas
dan terarah agar anggota keluarga yang mendengarkan memahami dengan baik dan benar,
tidak boleh ada pengertian ganda dalam komunikasi dan umpan balik. saling memberi saling
memberi, tidak menggurui anggota keluarga lain terutama orang tuanya, dan juga merasa
dihargai dalam kehidupan berkeluarga. Ini pada dasarnya adalah bentuk komunikasi yang
demokratis. Komunikasi yang efektif dapat menumbuhkan keceriaan, pengertian, ikatan
interpersonal yang lebih kuat antar individu, ikatan hubungan, dan yang lebih baru lagi, ikatan
interpersonal yang harmonis (Tuasikal et al., 2016).
Komunikasi dalam keluarga penting untuk menjaga hubungan keluarga dan
meningkatkan kesejahteraan keluarga, yang meliputi keharmonisan keluarga, kebahagiaan
dan kesehatan (Shen et al., 2017). Keharmonisan dalam keluarga akan terjaga jika fungsi-
fungsi keluarga dijalankan dengan baik. Menurut Sari dalam (Windarwati et al., 2021) alam
keluarga keharmonisan keluarga bukan hanya berkaitan dengan hubungan yang baik antara
orang tua dengan anak namun hubungan yang baik antara anak dengan saudaranya dan
orang tua dengan pasangannya.
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan
suatu makna yang identik atau serupa dengan makna yang dimaksud oleh komunikator arti
luas (Rahmawati & Gazali, 2018). Memahami proses dan menyadari apa yang kita dan orang
lain lakukan saat kita berkomunikasi diperlukan untuk mengembangkan komunikasi yang
efektif sebagai keterampilan.Begitu pula sama halnya dengan komunikasi yang terjadi dalam
keluarga hendaknya dapat terjalin komunikasi yang efektif dalam lingkup keluarga. Namun
tentu saja tidak semudah itu untuk menjalin komunikasi yang efektif dalam sebuah keluarga.
Tentu saja akan ada kesulitan yang timbul terkhusus bila orang tua mengalami hambatan dan
berbicara dengan anaknya. Sehingga bisa dikatakan bahwa tidak semua orang terkhusus
anggota dalam sebuah keluarga dapat melakukan komunikasi efektif dengan mudah karena
setiap individu memiliki ciri pribadi yang tidak bisa dipaksakan.
Terdapat empat point penting yang diperlukan agar komunikasi efektif dalam
keluargaa dapat terlaksana dengan baik antara lain;
1. Respect, Komunikasi mampu dimulai dengan rasa hormat, pengakuan menimbulkan
kesan (timbal balik) pada responden. Orang tua yang berkomunikasi dengan anak dan

Copyright @ Yulianti,

Margaretha Tri Astuti, Laras Triayunda

memulai dengan hormat berkomunikasi dengan baik dan menciptakan kesan yang sesuai
dengan harapan orang tua terhadap dirinya sendiri;
2. Jelas. Penyampaian pesan bersifat rinci, sehingga pentingnya komunikasi dipahami, dan
harus terbuka dan transparan baik kepada anak itu sendiri maupun kepada orang tuanya;
3. Empati yaitu kemampuan menyesuaikan diri dengan situasi dan keadaan yang dihadapi
orang lain.Sebagai orang tua, mereka membutuhkan tidak lebih dari kemampuan anak
itu sendiri;
4. Kerendahan jiwa dalam berkomunikasi, mampu untuk saling menghormati, lemah lembut,
tidak sombong, dan penuh pengendalian diri.
Dapat dikatakan bahwa untuk mencapai hasil komunikasi yang positif antara orang
tua dan anak dalam keluarga, beberapa pendekatan atau strategi tersebut di atas harus
digunakan dengan benar agar tercapai komunikasi yang efektif dan efisien serta terhindar dari
saling kritik.
Keharmonisan Keluarga
Keharmonisan keluarga adalah adanya bentuk harapan dan bentuk kekeluargaan
yang terwujud atas apa yang diciptakan oleh anggota keluarga. Nick dalam (Fitriza & Taufik,
2022) mengungkapkan bahwa Keluarga yang harmonis adalah tempat tinggal yang bahagia
dan positif karena para anggotanya telah mempelajari berbagai cara untuk memperlakukan
satu sama lain dengan baik. Keluarga yang harmonis merupakan bentuk keluarga yang
masing-masing individu melaksanakan apa yang menjadi hak dan kewajiban dalam keluarga,
terdapat rasa sayang, saling memahami, komunikasi dan kerjasama yang baik antar anggota
keluarga. Agar keharmonisan keluarga ada, harus ada saling mendukung, cinta, menghormati
dan terbuka terhadap ketidaksamaan.
Menjadi keluarga yang harmonis dan bahagia adalah impian dan keinginan setiap
pasangan suami istri. Hubungan yang penuh cinta, kasih sayang, dukungan dan perhatian
adalah inti dari sebuah keluarga. Menurut Basri dalam (Arwan, 2018) Keluarga yang
berkualitas dan harmonis adalah keluarga yang saling menghargai, menghormati satu sama
lain, disiplin, senang membantu satu sama lain, memiliki etos kerja yang kuat, memanfaatkan
waktu luangnya dengan baik, dan memenuhi kebutuhan dasarnya.
Gunarsa dalam (Fitriza & Taufik, 2022) menyatakan terdapat aspek penting dalam
keharmonisan keluarga yakni, cinta kasih antar individu dalam keluarga yang diwujudkan
dengan saling menghormati dan kasih sayang, saling memahami antar individu dalam

Copyright @ Yulianti,

Margaretha Tri Astuti, Laras Triayunda

keluarga, yang diwujudkan dengan saling memahami, sehingga memi nimalisir
kesalahpahaman, dialog atau efektifitas. . komunikasi dalam keluarga, yang diwujudkan
dengan memberikan waktu yang cukup untuk mendengarkan dan menjaga kejujuran serta
kebersamaan dan kerjasama dalam keluarga. Aspek lain yang meningkatkan keharmonisan
keluarga adalah kesejahteraan psikologis dan meminimalkan konflik. Berdasarkan aspek
pencapaian keharmonisan keluarga yaitu saling menghargai, kasih sayang, pertimbangan
dalam berkomunikasi, meluangkan waktu bersama keluarga, meningkatkan kesejahteraan
mental dan meminimalkan konflik.
Keharmonisan keluarga dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor penting. Karena
mencapai keluarga yang damai, bahagia, dan keharmonisan adalah prioritas, jadi sangat
penting. Maka perlu diperhatikan beberapa faktor yakni :
1. Perhatian yang disayangi oleh seluruh anggota keluarga merupakan landasan terpenting
bagi hubungan baik antar anggota keluarga. Dan dalam perkembangan keluarga, dengan
mempertimbangkan peristiwa keluarga dan mencari penyebab dan akibat dari masalah,
perubahan juga terjadi pada masing-masing anggotanya;
2. Pengetahuan, Dalam kehidupan berkeluarga penting untuk menambah ilmu tanpa
berhenti pada perluasan wawasan. Sangat penting untuk mengetahui anggota
keluarganya, yaitu semua perubahan dan perubahan anggota keluarganya, sehingga
dapat mengantisipasi kejadian buruk di kemudian hari;
3. Pengetahuan semua anggota keluarga Artinya, pengetahuan diri dan pengetahuan diri
yang baik penting untuk meningkatkan pemahaman;
4. Setelah kesadaran diri tercapai, lebih mudah menyoroti peristiwa atau peristiwa dalam
keluarga. Masalah lebih mudah dipecahkan karena banyak latar belakang ditemukan dan
diselesaikan lebih cepat.
Dalam menciptakan keharmonisan keluarga terdapat kendala-kendala dalam
menciptakan faktor yang menjadi penghambat keharmonisan keluarga, seperti
ketidakstabilan mental, kesehatan pasangan, stabilitas kehidupan keluarga, faktor ekonomi,
perbedaan pendidikan pasangan yang terlalu besar, usia. faktor, latar belakang budaya yang
berkaitan dengan etnis atau kebangsaan, faktor agama (Fitriza & Taufik, 2022). Keharmonisan
dalam keluarga dapat ditunjukkan dengan adanya penyelesaian yang baik dalam setiap
konfik, adanya dukungan antar anggota keluarga, meluangkan waktu untuk keluarga, serta
adanya interaksi yang baik diantara anggota keluarga ( Windarwati et al., 2021).

Copyright @ Yulianti,

Margaretha Tri Astuti, Laras Triayunda

Komunikasi Keluarga Sebagai Sarana Keharmonisan Keluarga
Menjaga ikatan keluarga dan meningkatkan kesejahteraan keluarga, yang meliputi
keharmonisan keluarga, kebahagiaan, dan kesehatan, tergantung pada komunikasi terbuka
dalam keluarga merujuk pada Shen dalam ( Windarwati et al., 2021). Didalam komunikasi
keluarga, Anak-anak berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang tua mereka untuk
mengajukan pertanyaan, menerima nasihat, dan menawarkan saran. Komunikasi keluarga
sangat penting karena dapat meningkatkan keharmonisan dalam unit. Kondisi keluarga akan
berubah menjadi lebih baik sebagai hasil dari komunikasi yang baik, dan keluarga akan tetap
harmonis. Jika komunikasi keluarga berhasil, itu menunjukkan kesediaan setiap orang untuk
terbuka satu sama lain. Anggota keluarga yang bermasalah mungkin tidak terbuka atau
terbuka dengan informasi. Pertengkaran dan masalah keluarga lainnya dapat muncul kapan
saja, tetapi dengan komunikasi yang efektif dan pemecahan masalah yang konstruktif,
lingkungan yang tenang lebih mungkin berkembang (Awaru, 2021).
Semua orang ingin memiliki keluarga yang harmonis, tetapi untuk mewujudkannya
itu semua orang perlu bekerja sama, terutama suami dan istri karena merekalah yang
membimbing dan memberi contoh bagi anggota keluarga lainnya. Akibatnya, komunikasi
keluarga memang berdampak signifikan pada seberapa harmonis sebuah keluarga nantinya,
dan komunikasi yang buruk akan menghalangi hal ini (Abidin, 2011).

SIMPULAN
Berdasarkan hasil studi literatur yang ada, dapat disumpulkan bahwa komunikasi
keluarga itu sangat penting sebagai sarana keharmonisan dalam keluarga. Jika keluarga
mempunyai komunikasi yang baik akan tercipta keluarga yang harmonis sehingga
kekeluargaannya bisa bertahan. Jika dalam keluarga ada permasalahan jalan keluarnya adalah
mempunyai komunikasi keluarga yang baik agar suasana dalam keluarga tetap baik dan
harmonis.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Z. (2011). Komunikasi interpersonal suami istri menuju keluarga harmonis. Personifikasi,
2(2), 111–121.
Arwan, A. (2018). Efektivitas Komunikasi Interpersonal Dalam Mewujudkan Keharmonisan
Keluarga Di Masyarakat Nelayan Meskom Bengkalis. Jurnal Dakwah Risalah, 29(1), 32.
https://doi.org/10.24014/jdr.v29i1.5887

Copyright @ Yulianti,

Margaretha Tri Astuti, Laras Triayunda

Awaru, A. O. T. (2021). Sosiologi Keluarga. Media Sains Indonesia.
Bordens, K. S., & Abbot, B. B. (2018). Research Design and Methods: A Process Approach.
McGraw-Hill Education.
Fitriza, D., & Taufik, T. (2022). Hubungan kemampuan komunikasi interpersonal dengan
keharmonisan keluarga. 2(1), 7–12.
Novianti, R. D., Sondakh, M., & Rembang, M. (2017). Komunikasi Antarpribadi Dalam
Menciptakan Harmonisasi (Suami Dan Istri) Keluarga Di Desa Sagea Kabupaten
Halmahera Tengah. Acta Diurna, 6(2), 1–15.
Rahayu, S. M. (2017). Konseling Keluarga Dengan Pendekatan Behavioral: Strategi
Mewujudkan Keharmonisan Dalam Keluarga. Proceeding Seminar Dan Lokakarya
Nasional Bimbingan Dan Konseling 2017, 2(0), 264–272.
http://journal2.um.ac.id/index.php/sembk/article/view/1295
Rahmawati, & Gazali, M. (2018). Pola Komunikasi Dalam Keluarga. Al-Munzir, 11(2), 163–181.
Septiana, V. S., Krisnatuti, D., & Simanjuntak, M. (2014). Ethnic Factor in Communication Pattern
, Marital Adjustment , and Family Harmony Abstract. Jurnal Ilmu Keluarga Dan
Konsumen, 7(1), 1–9. http://journal.ipb.ac.id/index.php/jikk/article/view/9990
Syukur, T. A. dkk. (2023). Pendidikan Anak Dalam Keluarga. Global Eksekutif Teknologi.
Tuasikal, J. M. S., Mudjiran, M., & Nirwana, H. (2016). Pengembangan Modul Bimbingan dan Konseling
untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Interpersonal Siswa. Konselor, 5(3), 133.
https://doi.org/10.24036/02016536493-0-00
Windarwati, H. D., Hidayah, R., Nova, R., Supriati, L., Ati, N. A. L., Sulaksono, A. D., Fitriyah, T.,
Kusumawati, M. W., & Ilmy, E. S. K. (2021). Identifikasi Keterkaitan Komunikasi Dalam Keluarga
Dan Keharmonisan Keluarga Pada Remaja Sekolah Menengah Atas. Caring Jurnal Pengabdian
Masyarakat, 1(1), 1–9. https://doi.org/10.21776/ub.caringjpm.2021.001.01.1