http://journal.ainarapress.org/index.php/ainj
Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan) E-ISSN: 2746-7767
Volume 3, Nomor 3, Agustus 2022, Hal (165-171)













165

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Asia Selatan “Media Film” berbasis
PJBL untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa

Nurjannah
1
, Husnul Khatimah
2
,
*
Rizky Aris Munandar
3
1,2
Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah, STKIP Yapis Dompu
3
Dosen Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, STKIP Yapis Dompu

E-mail: [email protected]

Article History: Received: 2022-07-18 || Revised: 2022-08-04 || Published: 2022-08-14
Sejarah Artikel : Diterima: 2022-07-18 || Direvisi: 2022-08-04 || Dipublikasi: 2022-08-14

Abstract
Research has been done by developing a plug-based "media" south Asian learning device to enhance students'
critical thinking ability. For the purpose of creating a south Asian history learning device using PJBL with the
help of "mohenjodaro" media to improve students' critical thinking ability. The data was analysed with a
descriptive quantitative It is indicated by the average expert assessment score of the RPS. LKS and student
critical thought capability sheets over 3.50. Generally, the south Asian history study kit media film by PJBL
method at prodi yapis dompu history education developed is in "excellent" catagori while for student
response to learning, Showing the results of a student's response data analysis of the components and history
study activities of southern Asia's media, a PJBL method shows that more than 70% of students respond with
a "positive" category for each of them, more than 70% of the valification of test grains, of tests and of
sensitivity, indicates that all these test items have enough validity and high, sensitive index stands between
0.00 and 1.00. So critical cognitive test is tolegorika.

Keywords: Development; South Asia; film media; PJBL.

Abstrak
Telah dilakukan penelitian dengan mengembangkan perangkat pembelajaran Asia Selatan “media film”
berbasis PJBL untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. dengan tujuan menghasilkan
perangkat pembelajaran sejarah Asia Selatan menggunakan PJBL dengan bantuan media Film “Mohenjodaro”
untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif-
kualitatif dengan Hasil penelitian ahli/ validator menunjukan bahwa, perangkat pembelajaran yang terdiri
dari RPS, LKS, dan tes kemampuan berpikir kritis mahasiswa dikatagorikan baik. Hal ini ditunjukan dengan
rata-rata skor penilaian ahli terhadap RPS. LKS dan lembar tes kemampuan berpikir kritis mahasiswa lebih
dari 3,50. Secara umum, perangkat pembelajaran sejarah Asia Selatan media film dengan metode PjBL di Prodi
pendidikan sejarah STKIP Yapis Dompu yang dikembangkan berada pada katagori “sangat baik” sedangkan
untuk Respon mahasiswa terhadap pembelajaran, menunjukkan hasil analisis data respon mahasiswa
terhadap komponen dan kegiatan pembelajaran sejarah sejarah Asia Selatan media film dengan metode PjBL
menunjukkan lebih dari 70% mahasiswa memberikan respon dengan kategori “positif” untuk tiap-tiap aspek
selain itu Hasil analisis validitas butir tes, reliabilitas tes, dan sensitivitas butir tes menunjukkan bahwa semua
butir tes hasil belajar memiliki validitas cukup dan tinggi, indeks sensitivitasnya berada antara 0,00 dan 1,00.
Sehingga Tes kemampuan berpikir kritis dikategorikan “baik”.

Kata kunci: Pengembangan; Asia Selatan; media film; PJBL.


I. PENDAHULUAN
Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional Bab I
Pasal 1 (1) pendidikan adalah: “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya,; masyarakat,
bangsa dan negara”. Dalam hal ini, tentu saja diperlukan adanya pendidikan profesional yakni guru
di sekolah-sekolah dasar dan menengah, serta dosen di perguruan-perguruan tinggi’ sebagaimana
yang tersirat dalam Bab XI Pasal 39 (2) UU Sisdiknas tersebut (Syah, 2013: 1)

http://journal.ainarapress.org/index.php/ainj
Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan) E-ISSN: 2746-7767
Volume 3, Nomor 3, Agustus 2022, Hal (165-171)

166

Untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang efektif dan efisien dan
menciptakan generasi yang memiliki pikiran kritis dan kreatif, maka seorang dosen perlu
mengembagkan metode, strategi dan juga perangkat pembelajarannya. Mata kuliah sejarah Asia
Selatan merupakan mata kuliah wajib di lingkup prodi Pendidikan Sejarah STKIP Yapis Dompu
karena itu perlu melakukan pengembangan Perangkat pembelajaran baik RPS, metode belajar
maupun bahan ajarnya. Selama ini, kekurangan referensi dan minat membaca yang menurun
ditambah lagi dengan dosen yang kurang inovatif dalam menggunakan metode pmbelajaran
membuat pembelajaran sejarah Asia Selatan belum mampu mencapai ketuntasan 100% dan hanya
mencapai angka 70% Dari capaian Pembelajaran Mata kuliah. Memahami sumber sejarah dan
kebudayaan India, mengontruksi latarbelakang dan proses perkembangan kerajaan-kerajaan yang
bercorak hindu budha dan Islam di India, memperjelas latarbelakang dan perkembangan Bangsa
Asing di India, Menghubungkan bentuk keadaan politik dan ragam peristiwa di Asia selatan.
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis
mahasiswa sedangkan target akhir dari penelitian adalah menjadikan pembelajaran sejarah Asia
Selatan menjadi menyenangkan dengan vidio-vidio pembelajaran yang dihasilkan dalam penelitian
ini, ada beberapa modete pembelajaran yang bisa dikembangkan oleh pendidik dalam proses
pembelajaran, salah satunya adalah Metode Project based learning (PJBL) yaitu pembelajaran yang
menggunakan hasil kerja nyata sebagai sarana pembelajaran guna mencapai kompetensi
pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam pembelajaran dengan tujuan meningkatkan soft skills
mahasiswa dari segi self Confidence serta kemampuan bekerjasama dalam team. (Tarmedi, 2021)
PJBL tidak hanya dinilai dalam bentuk angka-angka tetapi juga soft skill yang dihasilkan berupa
prodak yang bermanfaat untuk masyarakat seperti pembuatan chanel youtobe tentang film-film
sejarah Asia Selatan, facebook untuk berbagi informasi sejarah dengan tujuan agar merangsang dan
melatih daya berpikir kritis mahasiswa.
Berpikir kritis sendiri digunakan untuk menjelaskan berpikir yang dengan maksud jelas dan
terarah pada tujuan. Diane Halpern dalam (Sulaiman, 2018) menyebutkan Berpikir kritis adalah
aktivitas mental dari peninjauan kembali, penilaian, dalam usaha untuk membuat keputusan,
mengartikan sesuatu secara rasional. menggunakan media pemutaran film Mohenjodaro yang
diintegrasikan ke dalam mata kuliah Sejarah Asia Selatan bertujuan Untuk mengembangkan
kemampuan berpikir kritis dan menambah pemahaman kesejarahan mahasiswa, yang didesain
secara inovatif dan menarik. Dengan demikian, mahasiswa akan mampu memahami dan
menganalisis sejarah Asia Selatan melalui media film dengan pembelajaran di dalam kelas maupun
di luar kelas melalui Hand Phone.

II. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (developmental research) menggunakan
model pengembangan Thiagarajan yang dikenal dengan Four-D Models (Model 4-D) yaitu:
pendefinisian (Define), perancangan (Design), pengembangan (Develop), dan penyebaran
(Disseminate), penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah
STKIP Yapis Dompu dengan jumlah mahasiswa sebanyak 24 orang, tahun pemlajaran 2021/2022,
Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran
Lembar validasi perangkat pembelajaran terdiri dari lembar validasi RPS, lembar validasi LKM,
lembar validasi Tes Kemampuan Berpikir Kritis, lembar validasi Buku Ajar.
2. Lembar Observasi lembar observasi digunakan untuk memperoleh informasi berkaitan dengan
kegiatan belajar selama uji coba terdiri dari: Lembar observasi aktivitas mahasiswa.
3. Lembar observasi kemampuan dosen mengelola pembelajaran
Instrumen ini digunakan untuk mengamati beberapa aspek kemampuan dosen, yang berkaitan
dengan tahapan model pembelajaran project based learning (PjBL)

http://journal.ainarapress.org/index.php/ainj
Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan) E-ISSN: 2746-7767
Volume 3, Nomor 3, Agustus 2022, Hal (165-171)

167

4. Angket respon mahasiswa
Respon mahasiswa adalah tanggapan mahamahasiswa setelah diterapkan perangkat
pembelajaran menggunakan model PjBL untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis
mahasiswa.
5. Tes Kemampuan Berpikir Kritis
Tes Kemampuan Berpikir Kritis digunakan untuk memperoleh informasi tentang ketuntasan
hasil belajar secara klasikal. Bentuk tes adalah uraian dan penilaian bergantung pada kesulitan
soal. Agar tes yang disusun berkualitas memadai, maka diperlukan analisis butir. Analisis butir
tes meliputi uji validitas, uji reliabilitas, dan uji sensitivitas.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas:
1. Analisis Data Validasi
Data hasil penilaian para ahli untuk tiap-tiap perangkat pembelajaran dianalisis dengan
mempertimbangkan masukan, komentar, dan sar an-saran dari validator. Perangkat
pembelajaran dikatakan valid jika untuk setiap perangkat pembelajaran berada pada kategori
rata-rata >2,50. Dengan demikian, hasil analisis data yang tidak memenuhi salah satu kategori
baik atau sangat baik maka akan dijadikan bahan pertimbangan untuk merevisi perangkat
pembelajaran.
2. Analisis Data Uji Coba
a) Analisis data kemampuan dosen mengelola pembelajaran
Data ini dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif yaitu dengan skor rata-rata.
Kemampuan dosen mengelola pembelajaran dikatakan efektif jika rata-rata skor dari setiap
aspek yang dinilai untuk setiap RPS berada pada kategori minimal baik.
b) Analisis data aktivitas mahasiswa
Data ini dianalisis dengan persentase. Persentase pengamatan aktivitas mahasiswa yaitu
frekuensi setiap aspek pengamatsan dibagi dengan total frekuensi semua aspek pengamatan
dikalikan 100%.
c) Data Respon Mahasiswa
Data ini diperoleh melalui angket yang dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif
dengan persentase. Persentase dari setiap respon mahasiswa dihitung dengan rumus:


3. Analisis Data Tes Hasil Belajar
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas yang baik jika hasilnya sesuai dengan kriteria yang
diukur (Arikunto:2010). Salah satu teknik yang digunakan untuk menentukan validitas butir
suatu tes adalah dengan mengkorelasikan skor yang diperoleh pada setiap butir dengan skor
total. Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi Product moment, yaitu:


4. Analisis data tes hasil belajar
Data yang dianalisis adalah data postes. Seorang mahasiswa dikatakan tuntas belajarnya secara
individual jika skor yang diperoleh mahasiswa tersebut lebih dari atau sama dengan 70% dari
skor total. Sedangkan ketuntasan belajar secara klasikal tercapai bila pada kelas tersebut lebih
dari atau sama dengan 85% mahasiswa tuntas belajarnya.

http://journal.ainarapress.org/index.php/ainj
Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan) E-ISSN: 2746-7767
Volume 3, Nomor 3, Agustus 2022, Hal (165-171)

168

III. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Analisis Data Hasil Validasi
Tabel 1. Hasil penilaian kemampuan guru mengelola pembelajaran


No

Aspek yang dinilai
Penilaian
Skor
RPP 1
Skor
RPP 2
Skor
RPP3
Skor
RPP 4
I Kemampuan Melakukan Orientasi Pembelajaran:
1 Memotivasi 3 3 4 4
2 membangkitkan minat mahasiswa. 4 3 3 4
3 Menginformasikan tujuan pembelajaran. Dan
Memberikan apersepsi/ materi prasyarat 3 3 4 4
II Kemampuan Memberikan Pembekalan:
1 Menyajikan contoh soal terbuka, 4 3 3 3
2 Memberikan contoh cara menjawab soal terbuka. 4 3 3 3
III Kemampuan Mengelola mahasiswa Saat Pengerjaan LKS
Secara Individu:
1 Membimbing mahasiswa memahami soal. 3 4 4 4
2 Menjelaskan maksud soal kepada mahasiswa yang belum
paham 3 4 4 4
3 Berkeliling mengelola mahasiswa. 3 3 4 4
IV. Kemampuan Mengelola Diskusi Kelompok
1 Mendorong mahasiswa untuk berdiskusi. 3 3 4 4
2 Mendorong mahasiswa untuk membandingkan jawaban 3 4 3 4
3 Membantu/ mengarahkan kelompok yang mengalami
kesulitan 4 4 4 4
4 Berkeliling mengelola mahasiswa 4 4 4 4
V. Kemampuan Mengelola Presentasi
1 Meminta kelompok mempresentasikan jawabannya. 4 3 3 3
2 Mendorong kelompok lain untuk bertanya atau
menanggapi 3 3 3 4
3 Melengkapi jawaban. 3 2 3 4
4 Mengelola diskusi saat presentasi 3 3 3 4
VI. Kemampuan Mengelola Penarikan Kesimpulan
Membimbing mahasiswa menyimpulkan jawaban LKS. 3 3 3 3
VII. Kemampuan Pengelolaan Waktu 3 3 3 3
VIII Kemampuan Memberikan
1 Pertanyaan/ Penguatan. 3 3 3 4
2 Memberikan pertanyaan/ penguatan yang bersifat
arahan untuk membantu mahasiswa dalam mengerjakan
LKS secara individu 3 4 4 4
3 Memberikan pertanyaan/penguatan yang bersifat
arahan untuk membantu mahamahasiswa dalam diskusi
kelompok 4 4 3 4

2. Analisis data aktivitas mahasiswa
Jumlah mahasiswa yang diamati 4 orang, yaitu 1 orang dari kelompok atas, 2 orang dari
kelompok tengah, dan 1 orang dari kelompok bawah. Pengamatan dilakukan oleh satu orang.
berdasarkan kriteria keefektifan aktivitas mahasiswa yang telah diuraikan menunjukkan bahwa
uji coba ini dikategorikan efektif. Hal ini dikarenakan hasil pengamatan menunjukkan bahwa
setiap aspek aktivitas mahasiswa untuk semua rencana pelaksanaan pembelajaran (RPS) berada
pada interval kriteria batas toleransi waktu ideal.

3. Analisis data respon mahasiswa terhadap pembelajaran
Dilakukan dengan menggunakan Angket respon mahasiswa yang dibagikan kepada mahasiswa
setelah pembelajaran sejarah Asia Selatan dengan metode project Based learning selesai,
adapun rekapitulasi hasil angket respon mahasiswa dapat dilihat pada Tabel berikut:

http://journal.ainarapress.org/index.php/ainj
Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan) E-ISSN: 2746-7767
Volume 3, Nomor 3, Agustus 2022, Hal (165-171)

169

Tabel 2. Hasil Angket Respon mahasiswa

No Aspek yang direspon ss s ts sts
1
Membuat pernyataan dengan bahasa sendiri berdasarkan gambar atau
informasi yang disediakan menyenangkan
16 7 - -
2
Berpartisipasi aktif dalam pembelajaran membuat saya bingung dalam
mempelajari logika
- - 15 8
3
Membuat beberapa pernyataan sesuai dengan gambar atau informasi
yang disediakan merupakan sesuatu yang menarik dan merupakan cara
mengajar yang baru
9 14 - -
4
Dalam mengikuti pembelajaran ini tidak harus menguasai materi
sebelumnya
- 5 10 8
5
Saat mengikuti pembelajaran ini, saya yakin dapat memperkaya
pengalaman dalam menyelesaikan masalah, karena diharuskan untuk
menjawab atau menyelesaikan masalah dengan banyak cara/jawaban
yang benar.
10 13 - -
6
Membuat pernyataan dengan bahasa sendiri berdasarkan gambar atau
informasi yang disediakan tidak menyenangkan.
- 1 11 11
7
Berpartisipasi aktif dalam pembelajaran membuat saya mudah
mengingat tentang materi logika dan memperkaya ide matematik saya
11 12 - -
8 Masalah yang disajikan tidak menarik. - 1 18 4
9
Mengikuti pembelajaran ini mengharuskan saya menguasai materi
sebelumnya.
1 17 5 -
10
Mengikuti pembelajaran tidak mengembangkan kemampuan bernalar
saya.
- - 12 11
11
Masalah yang disajikan menarik, sehingga mengharuskan saya merespon
masalah dari berbagai sudut pandang
7 16 - -
12
Pada saat diskusi, membuat saya banyak belajar tentang menghargai
pendapat orang lain dan bertanggung jawab kepada diri sendiri maupun
kelompok, serta meningkatkan kemampuan mengkomunikasikan ide
8 15 - -
13
Mengikuti pembelajaran mendorong saya untuk mengembangkan
kemampuan bernalar
9 13 1
14
Mengikuti pembelajaran ini sama sekali tidak memperkaya pengalaman
dalam menyelesaikan masalah
- - 16 7

Berdasarkan kriteria bahwa Respon mahasiswa dikategorikan positif jika mahasiswa
memilih aspek positif atau aspek negatif yang tertera pada angket dengan persentase ≥ 70%.
untuk aspek yang persentasenya kurang dari 70% maka akan digunakan sebagai dasar untuk
merevisi perangkat pembelajaran. Dari tabel diatas menunjukan bahwa respon mahasiswa
terhadap pembelajaran menunjukan 70% mahasiswa memberikan respon dengan kategori
positif.

4. Analisis data tes hasil belajar mahasiswa
Tujuan dilakukannya analisis ini untuk memperoleh data tentang validitas butir tes, reliabilitas
tes, dan sensitivitas butir tes, ketiga indikator ini merupakan penentu keputusan apakah tes
yang dikembangkan perlu direvisi atau tidak. Hasil analisis validitas butir tes, reliabilitas tes, dan
sensitifitas butir tes sebagai berikut:
a. Validitas Berdasarkan rumus korelasi product moment diperoleh validitas setiap butir tes
berada pada kategori cukup dan tinggi. Dengan demikian semua butir soal Tes kemampuan
berpikir kritis valid.
b. Reliabilitas Reliabilitas tes menunjukkan koefisien reliabilitas sebesar 0,87. Angka ini
menunjukkan bahwa reliabilitas instrumen Tes kemampuan berpikir kritis termasuk dalam
kategori “tinggi”. Dengan demikian, instrumen Tes kemampuan berpikir kritis dapat
dikatakan reliabel.
c. Sensitivitas. Berdasarkan hasil analisis validitas butir tes, reliabilitas tes, dan sensitivitas
butir tes. Maka, THB dapat dikategorikan baik.

http://journal.ainarapress.org/index.php/ainj
Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan) E-ISSN: 2746-7767
Volume 3, Nomor 3, Agustus 2022, Hal (165-171)

170

IV. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Beberapa hal yang dapat dicatat dalam penelitian ini berdasarkan temuan pada saat validasi
ahli dan uji coba lapangan, diuraikan atas: Hasil penelitian ahli/ validator menunjukan bahwa,
perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPS, LKS, dan tes kemampuan berpikir kritis
mahasiswa ditinjau dari indicator format, bahasa, isi dikatagorikan baik. Hal ini ditunjukan
dengan rata-rata skor penilaian ahli terhadap RPS. LKS dan lembar tes kemampuan berpikir
kritis mahasiswa lebih dari 3,50. Secara umum, perangkat pembelajaran sejarah Asia Selatan
media film dengan metode PjBL di Prodi pendidikan sejarah STKIP Yapis Dompu yang
dikembangkan berada pada katagori “sangat baik” dan dapat digunakan dengan sedikit revisi.
Jadi secara keseluruhan perangkat pembelajaran sejarah Asia Selatan media film dengan metode
PjBL baik menurut para ahli. sedangkan untuk Respon mahasiswa terhadap pembelajaran,
menunjukkan hasil analisis data respon mahasiswa terhadap komponen dan kegiatan
pembelajaran sejarah sejarah Asia Selatan media film dengan metode PjBL menunjukkan lebih
dari 70% mahasiswa memberikan respon dengan kategori “positif” untuk tiap-tiap aspek, selain
itu Hasil analisis validitas butir tes, reliabilitas tes, dan sensitivitas butir tes menunjukkan bahwa
semua butir tes hasil belajar memiliki validitas cukup dan tinggi, hal ini sejalan dengan yang
dikemukakan Arikunto bahwa suatu butir dinyatakan valid jika koefisien validitas butir tersebut
diinterpretasikan minimal cukup. indeks sensitivitasnya berada antara 0,00 dan 1,00. Sehingga
Tes kemampuan berpikir kritis dikategorikan “baik”.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, salah satu saran yang dapat dikemukakan
oleh peneliti yaitu diharapkan kepada dosen-dosen diseluruh Indonesia khususnya dilingkup
STKIP Yapis Dompu agar mengembangkan berbagai model pembelajaran agar menjadi daya tarik
mahasiswa sehingga mampu meningkatkan pengetahuan, dan juga kemampuan berpikir kritis
mahasiswa.

DAFTAR RUJUKAN

Anggraini PD, Wulandari SS. Analisis penggunaan model pembelajaran project based learning
dalam peningkatan keaktifan siswa. J Pendidik Adm Perkantoran. 2021;9(2):296.
Imansyah MN, Nurjannah N. Pengembangan Buku Ajar Sistem Operasi Komputer Berbasis
Graphical User Interface untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Teknologi Informasi. JIIP - J Ilm Ilmu Pendidik. 2021;4(6):515-521.
doi:10.54371/jiip.v4i6.287
Kristanti Y, Subiki S, Handayani R. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning
Model) Pada Pembelajaran Fisika Di SMA. J Pembelajaran Fis Univ Jember. 2016;5(2):116319
Ratnawati M. Modul Pembelajaran Hidraulik . 2016;(0303058702):1-140.
https://123dok.com/document/qmj1mv9q-modul-pembelajaran-hidrolik-dengan-metode-
fluidsim.html
Rositawati DN. Kajian berpikir kritis pada metode inkuiri. Semin basional Fis dan Apl. Published
online 2018:74-84.
Sulaiman A, Syakarofath NA. Berpikir Kritis : Mendorong Introduksi dan Reformulasi Konsep dalam
Psikologi Islam. Bul Psikol. 2018;26(2):86-96. doi:10.22146/buletinpsikologi.38660
Suparni. Upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa menggunakan bahan ajar
berbasis integrasi interkoneksi. Derivat. 2016;3(2):40-58.

http://journal.ainarapress.org/index.php/ainj
Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan) E-ISSN: 2746-7767
Volume 3, Nomor 3, Agustus 2022, Hal (165-171)

171

Suwarno.2012. Dinamika Sejarah Asia Selatan.Yogyakarta: Ombak
Syah, Muhibbin. 2013. PikologiPendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Purnamasari, veryliana dan Wangid MN. Pengembangan Perangkat Pem belajaran berbasis
Scientific Approach Untuk Membangun Karakter Kepedulian Dan Kedisiplinan. J Pendidik
Karakter. 2016;2(2):167-180.
Yulia D, Arifin M. Pengaruh Penggunaan Media Film Animasidalam Pembelajaran Ips Terpadu
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Viiidi Smp Kartini 1 Batam Tahun Pelajaran 2013/2014.
Hist J Progr Stud Pendidik Sej. 2016;1(1):31-45. doi:10.33373/his.v1i1.400