Prosiding Seminar Hasil Penelitian (SNP2M) 2018 (pp.24-29) 978-602-60766-4-9
Bidang Ilmu Teknik Mesin, Industri, Energi Terbarukan, Teknologi Pertahanan,… 24
RANCANG BANGUN MESIN POLISHING SEBAGAIALAT BANTU PRAKTIKUM
METALOGRAFI DI LABORATORIUM MEKANIK
Apollo
1)
,Rusdi Nur
1,2)
dan Muhammad Arsyad Suyuti
1)
1)
LecturerMechanical Engineering Department,Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar
2)
LecturerCenter for Materials and Manufacturing,Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar
ABSTRACT
The polishing machine is one of the tools used for testing metal structures (metallographic). The process begins
with mounting, grinding, polishing, etching, and continued with observation on a microscope. The working principle of
the tool is polishing the specimen using coarse, medium, smooth, and very fine sandpaper.The purpose of this polishing
machine manufacturing activity is to streamline the use of time in refining the specimens, as well as the presence of this
tool also helps the learning process of metallographic job practicum in the mechanical laboratoryofPoliteknikNegeri
UjungPandang.The making of the polishing machine consists several stages, namely: the stage of design, manufacture,
assembly, and testing.Based on the results of the testing and discussion, it can be concluded that the presence of this
polishing machine in the PNUP mechanical laboratory makes the learning process of job metallographic practicum more
efficient in terms of the processing time of test objects and also makes the workmanship of the specimen better in terms
of the observation process on the microscopeafter the etching process.
Keywords:Polishing,Metallographic,Machine
1.PENDAHULUAN
Ada beberapa cara dan metode dalam melakukan pengujian bahan, antara lain adalah pengujian
kekerasan bahan yang dilakukan dengan metoderockwell,brinell, danvickersdengan menggunakan mesin uji
kekerasan.Pengujian elastisitas bahan dengan metode penarikan dan penekanan dengan pemberian
pembebanan meningkat menggunakan mesin uji tarik dan uji lentur.Pengujian beban kejut (impact) dengan
metode pemberian takik yang berbeda. Dan juga pengujian struktur bahan logam (metalografi) yang dilakukan
dengan metodemounting,grinding,polishing, danetching(Samuels, 2003).
Prosesmetalografibertujuanuntukmelihat strukturmikro suatubahan,untukitu adabeberapa
tahapanyangharusdilakukan.Tahapanyangharus dilaluisebelumobservasidenganmikroskopadalah
mounting,grinding,polishing,danetching.Darikeempatprosestersebut,prosesgrindingdanpolishing
merupakanprosesyangsangatpentinguntukmendapatkanpermukaan sampelbahanmenjadibenar-benar
halus agardapatdilakukanobservasi.
Setelahmelihat permasalahan yang ada pada laboratoriummekanik Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Ujung Pandang, dalam hal ini keterbatasan mesin poles yang dapat di fungsikan untuk
praktikum. Hanya ada satu mesin dengan 2 piringan pemoles. Hal ini lah yangmenjadi dasar pertimbangan
kami untuk membuat mesin poles untuk alat bantu praktikum di laboratoriummekanik Politeknik Negeri
Ujung Pandang.
Mesin polishing sangat dibutuhkan untuk membantu proses pengujian metalografi.Hal ini
disebabkan masih kurangnyamesin polishing yang ada di Laboratorium mekanik, sehingga mahasiswa harus
menunggu mahasiswa lainnya hingga selesai pemolesan bahan specimen metalografi. Jadi dengan adanya
mesin polishing ini, diharapkan mahasiswa mampu memaksimalkan praktikum metalografi dengan sebaik-
baiknya.
Prinsip kerja mesinpolessangat sulit ditemukan dikarenakan belum ditemukannya literatur khusus
yang membahas hal ini. Oleh karena itu maka akan diambil prinsip kerja mesinpoles(Sawitri, 2011).Cara
kerja alat ini prinsipnya sama dengan alatelektronik, pertama-tama disambungkan dengan sumber tegangan
sebesaryang kemudian dengan menggunakan transformator diturunkan tegangannya, sesuai dengan tegangan
yang dibutuhkan motor listrik. Selanjutnya motor AC berputar yang otomatis menggerakkan dua piringan
logam karena dihubungkan dengan menggunakan puli dan belt. Kedua piringan logam ini dapat diatur
kecepatan putarannya dengan menggunakan rangkaian pengatur kecepatan motor listrik, terdapat 3 variasi
kecepatan yang dapat digunakan. Dengan menggunakan variasi kecepatan, dapat dihasilkan sebuah proses
pemolesan yang hasilnya dapat sesuai dengan keinginan.
1
Korespondensi penulis:Apollo, Telp 085242035421,[email protected]

Prosiding Seminar Hasil Penelitian (SNP2M) 2018 (pp.24-29) 978-602-60766-4-9
Bidang Ilmu Teknik Mesin, Industri, Energi Terbarukan, Teknologi Pertahanan,… 25
Permukaan sampel harus benar-benar diratakan agar sampel yang telah dipreparasi dapat terlihat dan
tergambar bentuk struktur mikro dari mikroskop sehingga cahaya yang berasal dari mikroskop akan memantul
ke mata kita. Oleh karena itu, sebelum dilakukan pengamatan mikrostruktur dengan mikroskop maka
diperlukan proses-proses persiapan sampel. Sampel yang akan diujiharus dipreparasi dengan tahap-tahap
preparasi spesimen yaitu:samplingposition(prosespengambilan sampel), cutting (pemotongan sampel),
mounting,grinding (gerinda),polishing (poles), dan observasimikroskopis ataumakroskopis.
2.METODE PENELITIAN
Pembuatan mesin polishing sebagai alat bantu praktikum metalografidilakukan di Bengkel Mekanik
dan Bengkel LasJurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Ujung Pandang.Adapun langkah kerja pembuatan
mesin poles danrancangan mesin yang akan dibuat dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2.Metode yangsama
juga dilakukan olehSuyuti dan Susanto (2018) yang membuat mesin rol untuk keperluan alat pertanian, dan
Saini dkk (2017) untuk mengeliminasi gas buang dengan ejektor, begitu juga yang rancang bangunmesin
peniris bawang goring (Nur,2010).
Gambar 1. Diagram alir perancangan dan pembuatan
Adapunperhitungan digunakan dalam perancangan mesin merujuk pada beberapa referensi seperti:
Khurmi(2005); Dahlan,(2012);Nur dan Suyuti(2018). Sedangkan dasar perencanaan kompenen yang
digunakan mengacu ke referensiSuga,Kiyokatsu(1991)dan Suryanto (1995).

Prosiding Seminar Hasil Penelitian (SNP2M) 2018 (pp.24-29) 978-602-60766-4-9
Bidang Ilmu Teknik Mesin, Industri, Energi Terbarukan, Teknologi Pertahanan,… 26
Gambar2.Rancangan Mesin Poles
Keterangan :
1.Puli Yang Terhubung dengan Poros 8. Piringan
2.Poros 9. Bak Penampungan Air
3.Pompa Air 10. Besi SikuDiameter 20 x 20 mm
4.Selang 11. Keran Air
5.Bantalan 12. Tombol Pengatur Kecepatan
6.Motor AC 13. Saklar Air
7.Puli Yang Terhubung dengan Motor 14. Saklar ON/OFF
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah dilakukan proses perancangan, maka proses berikutnya adalah proses pembuatan.Dalam
pembuatan mesin poles, perlu memperhatikan urutan–urutan atau prosedur baik dari perancangan yang akan
dibuat.Pembuatan dilakukan sesuai dengan kelompok pengerjaan dari masing–masing komponen, sehingga
pada saat proses perakitannya lebih mudah. Prosedur pembuatan mesin poles meliputi beberapa komponen
yaitu:
A.Komponen utama
Komponen utama merupakan komponen-komponen yang dibuat langsung menggunakan beberapa bahan
dengan proses pengerjaan yangberbeda.
Tabel 1.Proses pembuatanmesinpoles
No Pembuatan Komponen Alat dan Bahan Pembuatan
1Rangka 1)Alat :
-Mesin las listrik
-Mesin gerinda
tangan
-Mesin bor duduk
-Mesin bor tangan
-Mistar siku
-Mistar 45
o
-Meteran
-Spidol
2)Bahan :
-Besi hollow20x20
mm
-Besisiku 20x20
mm
Proses pertama yang dilakukan pada
saat pembuatan rangka yaitu memotong
besi hollow dan besi siku dengan
ukuran-ukuran yang telah ditentukan.
Proses kedua yaitu menyatukan semua
besi holo dan besi siku yang telah
dipotong dengan caradi las.
Proses ketiga yaitu menyetel posisi
dudukan motor di tengah rangka
kemudian melubangi stand dudukannya
pada rangka.
Proses keempat yaitu menyetel posisi
dudukan bantalan kemudian melubangi
stand dudukannya pada rangka.
Terakhir merapikan bekas-bekas
pengelasan.

Prosiding Seminar Hasil Penelitian (SNP2M) 2018 (pp.24-29) 978-602-60766-4-9
Bidang Ilmu Teknik Mesin, Industri, Energi Terbarukan, Teknologi Pertahanan,… 27
2Piringan pemoles 1)Alat :
-Mesin bubut
-Mesin bor duduk
-Jangka pegas
-Spidol
-Mata bor 19 mm dan
4 mm
-Amplas
2)Bahan :
-Nilon 250x250 mm
dengan tebal 25mm
-Puli 4”
Proses pertama yaitu membuat gambar
lingkaran dengan diamaeter 200mm
pada nilon.
Proses kedua yaitu membuat lubang
dengan diameter 19mm tepat d tengah
lingkaran yang telah digambar
sebelumnya, dan memasukkan poros
besi ¾” di lubang tersebut.
Proses ketiga yaitu membuat lubang
dengan diameter 19mm pada sebuah
puli yang akan digunakan untuk
penyambung antar poros dan nilon.
Proses keempat yaitu menyatukan poros
dan piringan dengan menguncinya
mengggunakan sekrup pada puli dan
baut pada poros.
Proses kelima yaitu melakukan proses
pembubutan luar untuk membentuk
lingkaran yang telah d gambar pada
nilon.Kemudian melakukan proses
pembubutan permukaan untuk
mengurangi ketebalan benda.
Terakhir merapikan sudut-sudut sisa
pembubutan dengan menggunakan
amplas.
3Penutupmesin 1)Alat :
-Alat bending plat
-Alat potong plat
-Mesin gerinda
tangan
-Mesin bor tangan
-Jangka pegas
-Mistar siku
-Meteran
-Spidol
2)Bahan :
-Plat besi
Proses pertama yaitu menggambar pola
persegi panjang dengan ukuran,
kemudian menandai untuk tempat
pembendingan plat tersebut, kemudian
memeotongnya menggunakan pemotong
plat.
Proses kedua yaitu membuat pola
lingkaran sesuai dengan ukuran pipa
paralon penampung air pada piringan,
kemudian memeotongnnya
menggunakan gerinda tangan.
Proses ketiga yaitu melakukan proses
pembendingan pada alat bending.
Proses keempat yaitu mencocokkan pada
rangka, kemudian mengebor dan
memasang skrup ukuran 3mm untuk
menyatukan rangka dan plat penutup
mesin poles.
Terakhir merapikan dengan gerinda
tangan menggunakan mata gerinda
polishing.
B.Sub Komponen
Sub komponen ini merupakan komponen standar yang dapat dirakit langsung pada mesin perontok sesuai
dengan konsep desain yang telah dibuat.Komponen-komponen standar yang akan digunakan dapat
diadakan melalui pembelian, yaitu:

Prosiding Seminar Hasil Penelitian (SNP2M) 2018 (pp.24-29) 978-602-60766-4-9
Bidang Ilmu Teknik Mesin, Industri, Energi Terbarukan, Teknologi Pertahanan,… 28
Tabel2.Sub Komponen
No. Nama Komponen Fungsi
1Motor Listrik Sebagai penggerakawalsebelum daya di
transmisikan.
2Pompa Air Memompa airkembalidari penampungan
airmenujukepiringan penggosok.
3Puli Tempat melekatnya sabukdan sebagai
penerus daya yang ditransmisikan dari
motor ke pirngan.
4Sabuk Sebagai penghubung antar pulidan penerus
daya dari motor ke puli.
5Poros Sebagai penghubung piringan, puli, bearing
dan penerusdaya dari motor yang
terhubung dengan puli dan sabuk.
6Bearing Sebagai tempat dudukan poros dan
menerima putaran dari motor yang
terhubung dengan puli dan sabuksehingga
poros dapat berputar.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasilperancangan dan pembuatan serta pengujian mesin polesyang telah dilakukan,
maka dapat disimpulkanbahwakonsep perancangan dan pembuatan mesin poles telah dihasilkan satu buah
mesin poles. Mesin poles ini terdiri dari bagian rangka, transmisi penggerak, 2 buah piringan danbody
penutup atas mesin. Adapun hasil perakitan mesin poles yang dihasilkan dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.

Prosiding Seminar Hasil Penelitian (SNP2M) 2018 (pp.24-29) 978-602-60766-4-9
Bidang Ilmu Teknik Mesin, Industri, Energi Terbarukan, Teknologi Pertahanan,… 29
Gambar3.Hasil Pembuatan Mesin Poles
5. DAFTAR PUSTAKA
Amstead,B.H., Ostwald,P.F., dan Begeman,M.L., 1997.Teknologi Mekanik,Jilid1, Edisi Ketujuh, terj.
DjaprieS., Erlangga,Jakarta.
Dahlan, D. 2012. Elemen Mesin. Jakarta: Citra Harta Prima.
Khurmi RS Gupta, JK. 2005,Text Book of Machine Design Eurasia.Publising House, ltd Nagar. New Delhi.
Nur, R., dan Suyuti, M. A. (2018).Perancangan Mesin-Mesin Industri. Deepublish.
Nur, R. (2010).Rancang Bangun Mesin Peniris Bawang Goreng untuk Meningkatkan Produksi Bawang
Goreng pada Industri Rumah Tangga.Jurnal Teknik Mesin SINERGI,8(2), 115-129.
Saini, M., Nur, R., Sattar, S., danIbrahim, I. (2017).Rancang Bangun Alat Eliminasi Gas Buang
Menggunakan Mekanisme Ejektor.INTEK: Jurnal Penelitian,4(2), 115-121.
Samuels, L. E. (2003).Metallographic polishing by mechanical methods. Asm International.
Sawitri, D. dkk. 2011.Perancangan Mekanik Mesin Poles untuk Proses Metalografi Bahan menggunakan
Motor Listrik”. Laporan Tugas Akhir. Surabaya.Jurusan Teknik FisikaFakultas TeknologiIndustri,
Institut Teknologi SepuluhNopember
Suga,Kiyokatsu.1991.DasarPerencanaandanPemilihanElemenMesin.Jakarta:PradnyaParamita.
Suryanto, 1995.Elemen Mesin I. Pusat Pengembangan Pendidikan politeknik, Bandung.
Suyuti, M. A., dan Susanto, T. A. (2018).RancangBangunMesinRolBesiPejal Untuk Pembuatan komponen
Alat Pertanian.Jurnal Teknik Mesin SINERGI,14(1).
6. UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasihditujukan kepada Politeknik Negeri Ujung Pandang, khususnyaUnit penelitian
danPengabdian Masyarakat (UPPM) PNUPyang telahmembiayaipendanaanmelalui DIPA Politeknik
Negeri Ujung Pandang sesuai dengan surat perjanjian pelaksanaan penelitian Nomor: 018/PL10.13/PL/2018,
sehingga penelitianinidapat terlaksana dengan baik.