An-Najat : Jurnal Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Vol.1, No.2 Mei 2023
E-ISSN: 2987-4793; p-ISSN: 2987-2987, Hal 116-124
DOI: https://doi.org/10.59841/an-najat.v1i2


Received Maret 30, 2023; Revised April 22, 2023; Accepted Mei 30, 2023
*Corresponding author, [email protected]





Dukungan Manajemen dalam Peningkatan Kepemimpinan Klinis
Perawat Pelaksana

Patricia Olivine Aprilis Hutapea
1
, Sontina Saragih
2

1,2
Akademi keperawatan Columbia Asia

Korespondensi penulis: [email protected]

Abstract. Clinical leadership is a combination of knowledge, skills and abilities in implementing changes
for better nursing services. Nurses with clinical leadership that are not yet optimal display knowledge,
abilities and characteristics that are inappropriate in a quality nursing service system. Management
support is one of the factors that can stimulate the development of clinical leadership for nurses in providing
nursing care. This study aims to analyze management support in improving the clinical leadership of
implementing nurses. This research design is quantitative with a croo-sectional study approach to 151
nurses at Bunda Thamrin Public Hospital using a random sampling technique. Data on management
support and clinical leadership of nurses were analyzed using SPSS version 16 and the results are presented
in the form of tables and statements. Correlation test was conducted to identify the relationship between
management support and the clinical leadership of the implementing nurses. The results showed that almost
all of the practicing nurses were in early adulthood, most of the practicing nurses were female, almost all
of the practicing nurses were with vocational education levels and most of the respondents had long
working years and there was a significant relationship between management support and clinical
leadership abilities, with p-value of 0.000. The conclusion of the research results is that management
support can improve clinical leadership of nurses. Because of this, it is hoped that the management of
Bunda Thamrin General Hospital can provide opportunities for nurses to attend seminars or trainings,
especially related to clinical leadership skills to obtain quality nursing services.

Keywords: Management support, clinical leadership, nurses.

Abstrak. Kepemimpinan klinis adalah perpaduan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan dalam
mengimplementasikan perubahan pelayanan keperawatan yang lebih baik. Perawat dengan kepemimpinan
klinis yang belum optimal menampilkan pengetahuan, kemampuan dan karakteristik tidak sesuai dalam
sistem pelayanan keperawatan yang berkualitas. Dukungan manajemen merupakan salah satu faktor yang
dapat menstimulus pengembangan kepemimpinan klinis perawat dalam pemberian asuhan keperawatan.
Penelitian ini bertujuan menganalisis dukungan manajemen dalam peningkatan kepemimpinan klinis
perawat pelaksana. Desain penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan croo-sectional study pada
151 perawat di RSU Bunda Thamrin menggunakan teknik random sampling. Data dukungan manajemen
dan kepemimpinan klinis perawat dianalisis menggunakan SPSS versi 16 dan hasilnya dipersentasikan
dalam bentuk tabel, dan pernyaatan. Uji korelasi dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan dukungan
manajemen dengan kepemimpinan klinis perawat pelaksana. Hasil penelitian menunjukkan hampir
seluruhnya perawat pelaksana dengan usia dewasa awal, sebagian besar perawat pelaksana dengan jenis
kelamin perempuan,hampir seluruhnya perawat pelaksanadengan jenjang pendidikan vokasional dan
sebagian besar responden dengan masa kerja yang lama serta ada hubungan bermakna antara dukungan
manajemen dengan kemampuan kepemimpinan klinis, dengan nilai p-value 0,000. Kesimpulan hasil
penelitian yaitu dukungan manajemen dapat meningkatkan kepemimpinan klinis perawat. Oleh karena iu,
diharapkan pihak manajemen Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin dapat memberikan kesempatan kepada
perawat mengikuti seminar-seminar atau pelatihan-pelatihan khususnya terkait kemampuan kepemimpinan
klinis untuk mendapatkan pelayanan keperawatan yang berkualitas.

Kata kunci: Dukungan manajemen, kepemimpinan klinis, perawat.

e-ISSN: 2987-4793; p-ISSN: 2987-2987, Hal 116-124
LATAR BELAKANG
Perubahan dan perbaikan dalam pelayanan keperawatan memerlukan perawat yang
memiliki kepemimpinan klinis. Mrayyan et al. (2023), kepemimpinan klinis merupakan
suatu keterampilan yang dimiliki perawat berbasis nilai dapat mempengaruhi peningkatan
layanan keperawatan. Gauld (2017), kepemimpinan klinis termasuk landasan penting
dalam mewujudkan pelayanan keperawatan berkualitas dengan pengelolaan sistem yang
baik untuk perbaikan. Kepemimpinan klinis adalah perpaduan pengetahuan, keterampilan
dan kemampuan dalam mengimplementasikan perubahan pelayanan keperawatan yang
lebih baik (Joseph & Huber, 2015). Maka, kepemimpinan klinis menunjukkan
keterampilan perawat dalam mencapai perubahan dan perbaikan pelayanan keperawatan.
Kepemimpinan klinis perawat sangat penting dalam lingkup praktik keperawatan.
Mianda & Voce (2022), kepemimpinan klinis yang dimiliki perawat tidak memandang
posisi dalam sistem pelayanan kesehatan. McSherry & Pearce (2016), kepemimpin klinis
muncul dari lingkungan klinis yang kompleks dengan memperoleh keahlian kemudian
menginternalisasinya untuk mengembangkan dan memfasilitasi hubungan yang baik
dalam tim. Selain itu, pemimpin klinis efektif memfasilitasi inovasi dan perubahan
melalui perbaikan. Daly, Jackson, Mannix, Davidson, & Hutchinson (2014),
kepemimpinan klinis perawat dapat memastikan sistem pelayanan keperawatan
berkualitas tinggi yang secara konsisten memberikan perawatan yang aman dan efisien.
Oleh karena itu, perawat dengan menggunakan kepemimpinan klinis dapat memberikan
perubahan dalam perawatan pasien yang lebih baik.
Perawat dengan kepemimpinan klinis yang kurang baik menjadi masalah dalam
sistem pelayanan keperawatan. Rankin, Matthews, Russell, & Pollard (2016), perawat
dengan kepemimpinan klinis yang belum optimal menampilkan pengetahuan,
kemampuan dan karakteristik tidak sesuai dalam sistem pelayanan keperawatan yang
berkualitas. Boamah (2018), penurunan hasil pasien selama perawatan berkaitan dengan
pemberdayaan struktural dan kepemimpinan klinis perawat. Studi Hassan, Shabaan, &
El-Demerdash (2020) mengidentfikasi 94,9% perawat dengan tingkat dan kompetensi
kepemimpinan klinis yang buruk di ruang intensive care unit rumah sakit universitas
utama. Jadi, kepemimpinan klinis perawat masih rendah dalam memberikan pelayanan
keperawatan yang berkualitas bagi pasien. Perawat dapat mengembangkan
kepemimpinan klinis sesuai dengan model yang tepat.
Perawat dapat menggunakan salah satu model kepemimpinan klinis sebagai acuan
dalam lingkup keperawatan. Wright (2020), Kouzes dan Posner’s mengembangkan
model kepemimpinan klinis Leardership Practices Inventory Self (LPI Self) yang
mencakup lima praktik kepemimpinan dalam organisasi, yaitu proses perubahan
(challenge the process), menginspirasi (inspire a shared vision), teladan (model the way),
penggerak (enable others to act) dan mendorong dengan hati (encourage the heart).
National Health Service (NHS) (2012), telah mengembangkan Clinical Leadership
Competency Framework (CLCF) sebagai model kepemimpinan klinis bagi perawat

Dukungan Manajemen dalam Peningkatan Kepemimpinan Klinis Perawat Pelaksana

118 AN-NAJAT - VOL.1, NO.2 MEI 2023

pelaksana maupun perawat manager. The Office of the Nursing and Midwifery Services
(ONMSD) (2021), menyatakan CLCF diakui sebagai model pembelajaran dalam
mengembangkan kepemimpinan klinis perawat baik pada lingkup praktek maupun level
manajerial. Oleh karena itu, CLCF dapat diadopsi dalam meningkatkan kepemimpinan
klinis perawat pada pelayanan keperawatan.
CLCF mendukung perawat dalam pengaturan layanan keperawatan pasien. Moltio,
Caranto, & David (2015), CLCF mengarahkan perawat untuk mengelola layanan
keperawatan, bekerja sama dengan orang lain, menetapkan arah dan mendemonstrasikan
kualitas diri. Daly, Jackson, Mannix, Davidson, & Hutchinson (2014), CLCF
memfasilitasi kepemimpinan klinis perawat efektif dalam memberikan perawatan yang
aman dan efisien serta menjamin sistem pelayanan kesehatan berkualitas tinggi. Niki,
Aspasia, George, Anastasios, & Marios (2021), CLCF dapat mewujudkan kepemimpinan
klinis perawat untuk memenuhi tantangan masa depan agar menjadi lebih aktif dalam
perencanaan dan transformasi pelayanan keperawatan. Maka, CLCF menjadi kerangka
acuan pengembangan kepemimpinan klinis bagi perawat dalam pengaturan layanan
keperawatan. Perawat berperan sebagai pemimpin klinis dalam peningkatan pelayanan
keperawatan yang berkualitas.
Pelaksanaan kemampuan kepemimpinan klinis dapat disebabkan oleh berbagai
faktor. Menurut Nieuwboer, van der Sande, van der Marck, Olde Rikkert, & Perry (2019),
dukungan manajemen merupakan salah satu faktor yang dapat menstimulus
pengembangan kepemimpinan klinis perawat dalam pemberian asuhan keperawatan.
Gunalan (2021), dukungan manajemen dalam meningkatkan kepemimpinan klinis antara
perawat dan professional lain berdampak pada peningkatan kinerja rumah sakit dan
kualitas pelayanan. Ozyurt, Avci, & Senel (2021), dukungan manajemen yang baik
memastikan pemimpin klinis perawat mempertahankan keberlanjutan standar mutu
pelayanan keperawatan. Dukungan manajemen yang baik berkontribusi mewujudkan
implementasi kepemimpinan klinis perawat yang optimal.
Berdasarkan studi pendahuluan tanggal 3 sampai 6 Februari 2023 terkait 5 domain
kepemimpinan klinis perawat melalui wawancara didapatkan bahwa Kasie bidang
keperawatan menyampaikan belum ada studi khusus yang dilakukan tentang kemampuan
kepemimpinan klinis perawat pelaksana. Sedangkan hasil pembagian kuesioner CLCF
didapatkan bahwa 35% perawat menyatakan dirinya mempunyai kualitas diri kurang
baik, 30% perawat menyatakan kurang baik dalam melakukan kerjasama, 45% perawat
kurang baik dalam melakukan manajemen asuhan keperawatan, 30% perawat
menyatakan kurang baik dalam pengembangan layanan keperawatan dan 55 % perawat
pelaksana kurang baik dalam menjadi change agent. Keadaan tersebut memperlihatkan
bahwa perawat belum optimal mengaplikasikan kepemimpinan klinisnya dalam praktek
keperawatan.

e-ISSN: 2987-4793; p-ISSN: 2987-2987, Hal 116-124
Berdasarkan fenomena di atas menunjukkan bahwa kemampuan kepemimpinan
klinis perawat pelaksana di RSU Bunda Thamrin belum maksimal. Disamping itu peneliti
melihat dari 20 perawat pelaksana yang dijadikan sampel studi pendahuluan melalui
pembagian kuesioner didapatkan bahwa 7 perawat pelaksana dengan jenjang pendidikan
Ners dan 13 perawat pelaksana dengan jenjang pendidikan D-III Keperawatan. Kasie
bidang keperawatan mengatakan bahwa penilaian kompetensi perawat pelaksana diruang
rawat inap belum dilakukan, hal ini menunjukkan bahwa kompetensi perawat pelaksana
belum diketahui. Selanjutnya terkait dengan dukungan manajemen didapatkan bahwa
struktur manajemen Kepala bidang pelayanan keperawatan diduduki oleh seorang lulusan
profesi Ners dan belum ada penerapan sistem reward melalui jenjang karir.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, penulis tertarik melakukan penelitian
tentang analisis dukungan manajemen dalam peningkatan kepemimpinan klinis perawat
pelaksana di ruang rawat inap RSU Bunda Thamrin. Hasil temuan penelitian ini
diharapkan dapat lebih menyempurnakan pelayanan keperawatan yang telah ada saat ini.
KAJIAN TEORITIS
1. Kepemimpinan Klinis
Kepemimpinan klinis mempunyai beberapa definisi yang telah dikembangkan oleh
para ahli. Algunmeeyn et al. (2023) mendefinisikan kepemimpinan klinis adalah usaha
perawat pelaksana meningkatkan keselamatan dan kualitas pelayanan keperawatan.
Specchia et al. (2021), kepemimpinan klinis merupakan upaya meningkatkan pelayanan
keperawatan menjadi unggul. Majd T Mrayyan et al. (2020), menyatakan kepemimpinan
klinis adalah kemampuan meningkatkan kualitas dan keselamatan pasien secara inovasi
dan kreativitas dalam praktek keperawatan. Jadi, kepemimpinan klinis merupakan
kemampuan perawat baik sebagai pelaksana maupun manager untuk meningkatkan
kualitas pelayanan, keselamatan pasien secara inovasi dan kreatif.
2. Dukungan Manajemen
Menurut Rondonuwu et al. (2021), dukungan manajemen berupa penerapan sistem
penghargaan yang baik akan mempengaruhi kinerja bawahan dan pimpinan. Novita
Wahyu Setyawati et al. (2022), ada 2 (dua) bentuk penghargaan yang bisa diberikan
kepada pegawai yaitu 1) promosi kenaikan pangkat yang merupakan reward untuk
individu yang berprestasi atau kesempatan pengembangan; dan 2) mutasi yaitu
pemindahan dari suatu pekerjaan/jabatan ke pekerjaan/jabatan lain. Menurut Rahmah et
al. (2022), perawat yang telah menjalankan tugasnya dengan profesional mendapat
penghargaan berupa material dan non material. Adapun bentuk penghargaan material

Dukungan Manajemen dalam Peningkatan Kepemimpinan Klinis Perawat Pelaksana

120 AN-NAJAT - VOL.1, NO.2 MEI 2023

yang didapatkan perawat yaitu kenaikan gaji, mendapat bonus atau kenaikan pangkat.
Sedangkan penghargaan dalam bentuk non material meliputi pemberian beasiswa untuk
melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik korelasional dengan
pendekatan cross sectional, yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu
pengukuran data variabel independen dan dependen secara bersamaan pada satu saat dan
tidak ada tindak lanjut. Namun, tidak semua subjek penelitian harus diukur pada hari dan
pada waktu yang sama, akan tetapi baik variabel dependen maupun independen dinilai
hanya satu kali saja (Parker & Berman, 2016).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana yang bekerja di ruang
rawat inap RSU Bunda Thamrin yang berjumlah 151 orang. Teknik pengambilan sampel
menggunakan total sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi sampel
dalam penelitian ini. Adapun kriteria inklusi mencakup semua perawat pelaksana yang
bertugas di ruang rawat inap dan perawat pelaksana yang bersedia menjadi responden.
Sedangkan kriteria eksklusi yaitu perawat pelaksana yang tidak bisa hadir saat penelitian,
perawat yang bertugas sebagai Kepala Ruangan dan tenaga bidan yang bertugas di ruang
rawat inap.
Instrumen untuk mengukur kemampuan kepemimpinan klinis perawat pelaksana
dengan menggunakan instrumen CLCF yang dikembangkan oleh NHS (2012) yang
terdiri dari 5 domain yaitu 1) kualitas individu; 2) kerjasama; 3) manajemen asuhan
keperawatan; 4) pengembangan layanan keperawatan; dan 5) kemampua change agent.
Kuesioner yang digunakan berbentuk skala likert dengan 40 item pernyataan dan semua
item pernyataan favorabel.Adapun penilaian pernyataan tersebut terdiri dari 3 alternatif
yaitu nilai 3 untuk jawaban sering, nilai 2 untuk jawaban kadang-kadang dan nilai 1 untuk
jarang.
Instrument dukungan manajemen dalam praktek keperawatan diadopsi dari
penelitian Visser & Comm (2012) yang telah dimodifikasi dan direvisi dari instrumen
yang digunakan oleh Lephala (2006). Kuesioner berbentuk skala likert dengan jumlah
sebanyak 22 item pernyataan yang terdiri dari 14 item pernyataan favorable (1, 2, 3, 4, 5,
6, 10, 11, 12, 13, 16, 18, 19 dan 20) dan 8 item pernyataan unfavorable (7, 8, 9, 14, 15,
17, 21 dan 22). Penilaian dukungan manajemen untuk item pernyataan favorable dengan

e-ISSN: 2987-4793; p-ISSN: 2987-2987, Hal 116-124
menggunakan alternatif jawaban mencakup Sangat Tidak Setuju/STS = 0, Tidak
Setuju/TS = 1,Setuju/S = 2, dan Sangat Setuju/SS = 3 dan sebaliknya untuk item
pernyataan unfavorable.
Data dianalisis dengan menggunakan uji chi square (x2) dimana variabel dependen
dan variabel indepeden adalah katagorik

HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini telah dilaksanakan di RSU Bunda Thamrin terhadap 151 perawat
pelaksana yang diuraikan sebagai berikut:
Tabel 4. Hubungan Dukungan Manajemen dengan Kepemimpinan Klinis Perawat

Variabel

Kepemimpinan Klinis

Total

P-
value

OR
(95% CI)
Baik Kurang
f % f % f %
Dukungan Manajemen
Baik
Kurang


26
53


34,2
70,7


50
22


65,8
29,3


76
75


100
100


0,000


0,216
(0,109-0,429)

Tabel 4 memperlihatkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara
dukungan manajemen dengan kepemimpinan klinis perawat di RSU Bunda Thamrin.
Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian Guibert-Lacasa & Vázquez-
Calatayud (2022), dukungan manajemen mempengaruhi pengembangan
kepemimpinan klinis perawat di rumah sakit. Hasil angket mengidentifikasikan
sebagian besar dukungan manajemen baik khususnya terkait perawat memiliki cukup
waktu untuk melakukan segala tanggung jawabnya dan sebagian besar perawat
pelaksana mempunyai kemampuan kepemimpinan klinis baik. Dimana, perawat
bersedia mendengarkan, memperhatikan kebutuhan dan perasaan orang lain. Jadi
perawat yang mendapat dukugan manajemen yang baik memiliki cukup waktu untuk
melakukan tugas dan tanggung jawabnya. Kondisi ini mendukung perawat melakukan
perawatan kepada pasien dengan mendengarkan dan memperhatikan
kebutuhan/perasaan pasien. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Supriatin
(2015), adanya hubungan yang bermakna antara dukungan manajemen (organisasi
rumah sakit) dengan perilaku caring perawat di empat ruang rawat inap Rumah Sakit
Kota Bandung.

Dukungan Manajemen dalam Peningkatan Kepemimpinan Klinis Perawat Pelaksana

122 AN-NAJAT - VOL.1, NO.2 MEI 2023

Menurut analisis peneliti, perawat memiliki dukungan manajemen yang baik
dalam meningkatkan kepemimpinan klinis. Namun hasil penelitian juga
memperlihatkan bahwa hampir setengah perawat menyatakan dukungan manajemen
kurang baik dalam memberikan pengakuan kepada perawat dengan pendidikan yang
lebih tinggi. Selain itu, hasil angket dari kepemimpinan klinis pada domain manajemen
asuhan keperawatan memperlihatkan bahwa hampir setengah perawat kurang
maksimal dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya. Jadi dukungan
manajemen yang kurang baik dalam memberikan manajerial kepada perawat
menyebabkan perawat kurang dalam melaksanakan peran dan tanggug jawabnya. Oleh
karena itu, peneliti menyarankan kepada pihak manajemen rumah sakit untuk
memberikan pengakuan (reward) bagi perawat yang telah selesai menjalankan
tugasnya sehingga perawat dapat mengetahu kekurangan dari pekerjaannya dan segera
diperbaiki.
KESIMPULAN DAN SARAN
Karakteristik perawat terkait jenis kelamin berhubungan dengan kepemimpinan
klinis. Sedangkan karakteristik perawat terkait usia, pendidikan dan masa kerja tidak
berhubungan dengan kepemimpinan klinis di Ruang Rawat Inap RSU Bunda Thamrin.
Hasil analisis uji chi-square juga didapatkan bahwa dukungan manajemen berhubungan
dengan kemampuan kepemimpinan klinis perawat di Ruang Rawat Inap RSU Bunda
Thamrin.
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan bagi pihak manajemen keperawatan dalam
mendukung peningkatan kepemimpinan klinis sehingga perawat dapat mengaplikasikan
kemampuan kepemimpinan klinis dalam pemberian asuhan keperawatan bagi serta
menjamin keselamatan pasien.
DAFTAR REFERENSI
(ONMSD), O. of the N. and M. S. (2021). The National Clinical Leadership Centre for
Nursing and Midwifery. In Information Booklet (Issue April, pp. 1–19).
Algunmeeyn, A., Mrayyan, M. T., Suliman, W. A., Abunab, H. Y., & Al-Rjoub, S.
(2023). Effective clinical nursing leadership in hospitals: barriers from the
perspectives of nurse managers. BMJ Leader, 1–5. https://doi.org/10.1136/leader-
2022-000681
Boamah, S. (2018). Linking Nurses’ Clinical Leadership to Patient Care Quality: The
Role of Transformational Leadership and Workplace Empowerment. The Canadian
Journal of Nursing Research = Revue Canadienne de Recherche En Sciences

e-ISSN: 2987-4793; p-ISSN: 2987-2987, Hal 116-124
Infirmieres, 50(1), 9–19. https://doi.org/10.1177/0844562117732490
Daly, J., Jackson, D., Mannix, J., Davidson, P. M., & Hutchinson, M. (2014a). The
importance of clinical leadership in the hospital setting. Journal of Healthcare
Leadership, 6(1), 75–83. https://doi.org/10.2147/JHL.S46161
Daly, J., Jackson, D., Mannix, J., Davidson, P. M., & Hutchinson, M. (2014b). The
Importance of Clinical Leadership in the Hospital Setting. Journal of Healthcare
Leadership; Macclesfield, 6, 75–83. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.20455.16805
Gauld, R. (2017). Clinical leadership: What is it and how do we facilitate it? Journal of
Primary Health Care, 9(1), 5–8. https://doi.org/10.1071/HC16041
Hassan, H., Shabaan, F., & El-Demerdash, S. (2020). Efficacy of Application of Clinical
Leadership Competencies Program on Charge Nurses Based on Self Need
Assessment. Tanta Scientific Nursing Journal, 19(1), 60–92.
https://doi.org/10.21608/tsnj.2020.131953
Joseph, M. L., & Huber, D. L. (2015). Clinical leadership development and education for
nurses: Prospects and opportunities. Journal of Healthcare Leadership, 7, 55–64.
https://doi.org/10.2147/JHL.S68071
Majd T Mrayyan, Algunmeeyn, A., Abunab, H. Y., Kutah, O. A., Alfayoumi, I., & Khait,
A. A. (2020). Attributes, skills and actions of clinical leadership in nursing as
reported by hospital nurses: a cross-sectional study. BMJ Leader, 1–14.
http://www.ibm.com/analytics/watson-analytics/
McSherry, R., & Pearce, P. (2016). What are the effective ways to translate clinical
leadership into health care quality improvement. Journal of Healthcare Leadership,
8, 11–17. https://doi.org/10.2147/JHL.S46170
Mianda, S., & Voce, A. S. (2022). Conceptualizations of clinical leadership : a review of
the literature. Journal of Healthcare Leadership, 9(79–87), 1–21.
Moltio, N. C., Caranto, L. C., & David, J. J. T. (2015). Self-Assessed Clinical Leadership
Competency of Student Nurses. International Journal of Nursing Science, 5(2), 76–
80. https://doi.org/10.5923/j.nursing.20150502.06
Mrayyan, M. T., Algunmeeyn, A., Abunab, H. Y., Kutah, O. A., Alfayoumi, I., & Khait,
A. A. (2023). Attributes, skills and actions of clinical leadership in nursing as
reported by hospital nurses: a cross-sectional study. BMJ Leader, 1–9.
https://doi.org/10.1136/leader-2022-000672
National Health Service (NHS). (2012). Clinical Leadership Competency Framework. In
Coventry House, University of Warwick Campus (pp. 1–62).
https://www.leadershipacademy.nhs.uk/wp-
content/uploads/2012/11/NHSLeadership-Leadership-Framework-Clinical-
Leadership-Competency-Framework-CLCF.pdf
Nieuwboer, M. S., van der Sande, R., van der Marck, M. A., Olde Rikkert, M. G. M., &
Perry, M. (2019). Clinical leadership and integrated primary care: A systematic
literature review. European Journal of General Practice, 25(1), 7–18.
https://doi.org/10.1080/13814788.2018.1515907
Niki, K., Aspasia, G., George, P., Anastasios, S., & Marios, A. (2021). Leadership
Development in Health Care: The Role of Clinical Leaders. Journal of Human
Resource and Sustainability Studies , 09(02), 231–249.
https://doi.org/10.4236/jhrss.2021.92015
Novita Wahyu Setyawati, Dewi Sri Woelandari PG, & Muhammad Richo Rianto. (2022).
Career Development, Motivation and Promotion on Employee Performance. East
Asian Journal of Multidisciplinary Research, 1(9), 1957–1970.

Dukungan Manajemen dalam Peningkatan Kepemimpinan Klinis Perawat Pelaksana

124 AN-NAJAT - VOL.1, NO.2 MEI 2023

https://doi.org/10.55927/eajmr.v1i9.1453
Ozyurt, E., Avci, K., & Senel, F. C. (2021). the Impact of Clinical Leadership on Quality
and Accreditation Studies in Health Services. Journal of Basic and Clinical Health
Sciences, 3, 221–232. https://doi.org/10.30621/jbachs.955272
Rahmah, N. M., Sri Hariyati, R. T., & Sahar, J. (2022). Nurses’ efforts to maintain
competence: A qualitative study. Journal of Public Health Research, 11(2), 1–8.
https://doi.org/10.4081/jphr.2021.2736
Rankin, J., Matthews, A., Russell, M., & Pollard, M. (2016). Clinical leadership and
effective nursing teams. Journal of Nursing and Health Care, 4(1), 76–81.
Rondonuwu, B. I., Pangemanan, S. S., & Arie, F. V. (2021). the Effect of Leadership
Style and Reward System on Employee Wellbeing At Pdam Manado. Jurnal EMBA:
Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 9(3), 1316–1324.
Specchia, M. L., Cozzolino, M. R., Carini, E., Di Pilla, A., Galletti, C., Ricciardi, W., &
Damiani, G. (2021). Leadership styles and nurses’ job satisfaction. Results of a
systematic review. International Journal of Environmental Research and Public
Health, 18(4), 1–15. https://doi.org/10.3390/ijerph18041552
Wright, V. D. (2020). Registered Nurses ’ Assessment of Clinical Leadership Knowledge
and Competence Walden University. In Walden Dissertations and Doctoral Studies
(pp. 1–43).