JAFA
Vol. 2 No. 2 (2020), pp 82-93
Copyright©2020 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UTS
Journal of Accounting, Finance and Auditing

82

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PENGEMBALIAN PRODUK RUSAK
PADA UD. DIAN PUTRI

Septiani
(1),
Denny Hambali
(2)
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Teknologi Sumbawa
[email protected]

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perlakuan akuntansi produk rusak
dengan menggunakan rumus penentuan harga pokok produk rusak pada produk
roti dengan pendekatan full costing. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data
yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari
penelitian yang dilakukan berdasarkan perhitungan harga pokok prod uk dari
pengembalian produk rusak yang tidak memenuhi standar mutu sebesar
Rp5.318.608,72diberlakukan sebagai kerugian karena produk rusak telah
menyerap biaya produksi meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead
pabrik.
Kata Kunci : produk rus ak, perlakuan akuntansi produk rusak, retur
penjualan
ABSTRACT

The research purpose to analyze the accounting treatment for damaged products by
determining the cost of damaged products, especially bread products by using the
full costing method. The method used in this research is descriptive qualitative
method. Sources of data used in this study are primary data and secondary data.
Data collection methods used are observation, interviews, and documentation. The
results of research conducted based on the calculation of the cost of the damaged
products return sales of damaged products did not meet the quality standard of
Rp5.318.608,72are treated as losses because the damaged product has absorbed
production costs include raw materials, labour, and factory overhead.
Keyword: damaged products, damaged product accounting t reatment,
retur sales
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Di era globalisasi saat ini, perkembangan dunia usaha semakin pesat baik
dalam skala makro atau mikro. Setiap perusahaan berusaha mencari berbagai
alternatif untuk memenangkan persaingan, mendapat kan laba yang sebesar
besarnya dan memberikan kepuasan kepada pelanggan (Ahmad Firdaus,
Wasilah,2012). Pesatnya perkembangan sektor industri menimbulkan
peningkatan kegiatan perekonomian, sehingga tercipta lingkungan yang kompetitif
dalam segala bidang usaha termasuk perusahaan yang bergerak pada bidang
produksi yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi.

Journal of Accounting, Finance and Auditing Vol. 2 No.2 (2020), pp 82-93
83

Perusahaan manufaktur selalu berusaha agar tidak ada produk rusak yang
dihasilkan untuk meminimumkan kerugian yang akan terjadi maka diperlukan
kerjasama yang baik antar pemilik, para karyawan dan pihak yang bersangkutan.
Selain itu kerugian-kerugian yang terjadi tersebut harus dapat dipertanggung
jawabkan melalui suatu sistem pelaporan, sehingga pengendalian yang lebih baik
dapat dilaksanakan atas kerugian-kerugian tersebut (Carter, 2009).
Dalam proses pengolahan dan pemasaran produk yang dilakukan secara
terus-menerus, seringkali tidak bisa dihindari terjadinya produk rusak. Produk
rusak adalah produk gagal yang secara teknis atau ekonomis ti dak dapat
diperbaiki menjadi produk yang sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan
(Mulyadi, 2015).
Masalah akuntansi yang timbul adalah bagaimana perlakuan akuntansi
terhadap produk rusak, produk rusak tersebut telah menyerap biaya produksi
meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik dari
proses produksi sampai menjadi produk selesai hingga proses pemasaran produk
(Carter, 2009). Pengaruh produk rusak terhadap mutu produk yang dihasilkan
akan membawa pengaruh buruk terhada p tujuan utama perusahaan yaitu untuk
memperoleh laba yang maksimal. Hal ini disebabkan karena produk ini tidak
layak untuk dijual dan dikonsumsi oleh konsumen.
Salah satu perusahaan yang memproduksi roti di Sumbawa adalah UD. Dian
Putri merupakan salah satu industri rumahan yang berlokasi di Sernu Olat
Rarang Kelurahan Lempeh Kecamatan Sumbawa Kabupate n Sumbawa dan telah
berdiri sejak tahun 2010.serta melakukan kegiatan pemasaran diberbagai wilayah
Sumbawa. Setiap kegiatan pemasaran roti dari pema sok ke pedagang tentunya
berpengaruh terhadap kualitas roti yang cepat mengalami kerusakan, serta
turunnya minat konsumen sehingga banyak roti yang tidak laku dijual akhirnya
menjadi rusak. Oleh karena itu, para pedagang roti mengembalikan produk roti
rusak ke pemasok untuk ditukar dengan roti baru yang bermutu. Pemasok akan
memusnahkan roti rusak tersebut karena tidak layak untuk dijual. Banyaknya
pengembalian roti rusak akan berpengaruh terhadap laba yang akan diperoleh
perusahaan, bahkan bisa menimbulkan kerugian. Untuk itu, diperlukan
pemahaman atas perlakuan akuntansi yang tepat untuk produk rusak.
Menyadari pentingnya perlakuan akuntansi terhadap produk rusak
berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan mengambil judul ”Analisis Perlakuan Akuntansi Pengembalian
Produk Rusak Pada UD. Dian Putri”.

II. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
deskriptif. Tempat penelitian ini di UD. Dian Putri yang berlokasi di Sernu Olat
Rarang Kelurahan Lempeh, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa.
Dilaksanakan pada bulan Oktober 2019. Jenis data yang digunakan adalah data
primer dan data sekunder. Metode pengambilan data adalah observasi,
wawancara dan dokumentas i. uji keabsahan data yang digunakan yaitu
triangulasi sumber, triangulasi waktu, dan triangulasi teknik.Teknik analisis
data yang digunakan adalah reduksi, penyajian data dan kesimpulan.

Journal of Accounting, Finance and Auditing Vol. 2 No.2 (2020), pp 82-93
84

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Identifikasi Biaya
Dalam perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode full
costing, perusahaan memasukan semua komponen biaya yang digunakan. Biaya
– biaya tersebut yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead tetap dan biaya overhead variabel. Identifikasi biaya yang dikeluarkan
oleh UD. Dian Putri dalam proses produksi sebagai berikut:
1. Biaya bahan bakupada UD. Dian Putri yaitu :
a) Bahan baku langsung yang ada pada UD. Dian Putri antara lain tepung,
gula, garam, mentega, mauripan, sari manis sebesar Rp33.020.000.
b) Bahan baku tidak langsung yang ada pada UD. Dian Putri antara lain
beberapa isian roti seperti coklat, keju, selai stroberi, selai vanila, kelapa,
mesis, kacang ijo, pisang, merek roti dan plastik pembungkus roti
sebesar Rp27.264.000.
2. Biaya tenaga kerja pada UD. Dian Putri yaitu :
a) Biaya tenaga kerja langsung tetap yaitu tenaga kerja bagian pengemasan
sebesar Rp1.500.000.
b) Biaya tenaga kerja langsung variabel yaitu tenaga kerja bagian
pengolahan adonan roti sebesar Rp10.168.000.
3. Biaya overhead pabrik
1. Biaya listrik perbulan yang dikeluarkan selama bulan Oktober 2019
sebesar Rp234.116.
2. Biaya perlengkapan yaitu tabung gas yang dibutuhkan 7 tabung gas
15 kg, dalam sebulan 3 kali pengisian ulang tabung gas sehingga
dalam 1 bulan ada 21 tabung gas yang digunakan dalam proses
produksi roti pada UD. Dian Putri sebesar Rp3.675.000.
3. Biaya peralatan yang dikeluarkan UD. Dian Putri yaitu mixer, oven,
meja adonan, loyang, ember, wajan, kompor gas, centong, sendok dan
kapi, sendok, mesin air sebesar Rp1.877.833.
4. Biaya perawatan yang dikeluarkan UD. Dian Putri untuk perawatan
mesin vambel dan mixer sebesar Rp.300.000.
5. Biaya penyusutan antara lain penyusutan gedung/pabrik, 2
kendaraan sepeda motor, mesin mixer, oven, meja adonan dan
rombong, kompor gas, mesin air, lampu, loyang, ember, wajan,
centong, kapi, sendok sebesar Rp1.514.437,50.
Harga Pokok Produksi
Perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode full costing data bulan
Oktober 2019 dengan memasukan semua unsur biaya s eperti bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung serta biaya overhead pabrik. Setelah data yang
diperoleh lengkap selanjutnya dapat ditentukan harga pokok produksi
menggunakan metode full costing, untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 1
berikut:

Journal of Accounting, Finance and Auditing Vol. 2 No.2 (2020), pp 82-93
85

Tabel Perhitungan Harga Pokok Produksi Full Costing
Pembeliaan Rp60.284.000
Bahan baku tidak langsung Rp27.264.000,00
Rp33.020.000
Persedian akhir Oktober Rp338.491,48
Bahan baku yang digunakan Rp32.681.508,52
Tenaga kerja langsung Rp11.668.000
Overhead pabrik :
Bahan baku tidak langsung Rp27.264.000
Biaya listrik Rp234.116
Biaya perawatan Rp300.000
Biaya perlengkapan Rp3.675.000
Biaya peralatan Rp1.877.833
Biaya Penyusutan Rp1.514.437,50
Biaya Overhead Pabrik Rp34.865.386,50
Harga Pokok Produksi Rp79.214.895,02
Sumber: Data primer UD. Dian Putri yang diolah (2019)
Berdasarkan perhitungan diatas harga pokok produksi menggunakan
metode full costing pada UD. Dian Putri bulan Oktober 2019 yang meliputi biaya
bahan baku, tenaga kerja, listrik, perawatan, perlengkapan, peralatan, dan
penyusutan selama bulan Oktober sebesar Rp79.214.895,02.
Harga pokok produksi roti kecil menggunakan metode full costing
Tabel 2 Perhitungan harga pokok produksi roti kecil rasa coklat
Biaya Bahan baku yang digunakan Rp5.433.597,07
Biaya Tenaga kerja langsung Rp2.216.920
Biaya Overhead Pabrik
Bahan baku tidak langsung Rp5.021.336
Biaya listrik Rp44.482
Biaya Perawatan Rp57.000
Biaya perlengkapan Rp698.250
Biaya peralatan Rp356.788
Biaya penyusutan Rp294.128,41
Biaya overhead pabrik Rp6.471.984,41
Harga pokok produksi Rp14.122.501,48
Sumber: Data primer UD. Dian Putri yang diolah (2019)
Tabel 3 Perhitungan harga pokok produksi roti kecil rasa stroberi
Biaya Bahan baku yang digunakan Rp4.289.682,32
Biaya Tenaga kerja langsung Rp1.750.200
Biaya Overhead Pabrik
Bahan baku tidak langsung Rp2.241.712,50
Biaya listrik Rp35.117
Biaya Perawatan Rp45.000
Biaya perlengkapan Rp551.250
Biaya peralatan Rp281.675
Biaya penyusutan Rp232.206,64
Biaya overhead pabrik Rp3.386.961,14
Harga pokok produksi Rp9.426.843,46
Sumber: Data primer UD. Dian Putri yang diolah (2019)

Journal of Accounting, Finance and Auditing Vol. 2 No.2 (2020), pp 82-93
86

Tabel 4 Perhitungan harga pokok produksi roti kecil rasa mesis

Sumber: Data primer UD. Dian Putri yang diolah (2019)


Tabel 5 Perhitungan harga pokok produksi roti kecil rasa kelapa
Biaya Bahan baku yang digunakan Rp2.572.909,68
Biaya Tenaga kerja langsung Rp1.049.800
Biaya Overhead Pabrik
Bahan baku tidak langsung Rp2.007.870
Biaya listrik Rp21.070
Biaya Perawatan Rp27.000
Biaya perlengkapan Rp330.750
Biaya peralatan Rp169.005
Biaya penyusutan Rp139.323,98
Biaya overhead pabrik Rp2.695.018,98
Harga pokok produksi Rp6.317.728,66
Sumber: Data primer UD. Dian Putri yang diolah (2019)


Tabel 6 Perhitungan harga pokok produksi roti kecil rasa kacang ijo
Biaya Bahan baku yang digunakan Rp2.574.709,71
Biaya Tenaga kerja langsung Rp1.050.440
Biaya Overhead Pabrik
Bahan baku tidak langsung Rp2.008.185
Biaya listrik Rp21.070
Biaya Perawatan Rp27.000
Biaya perlengkapan Rp330.750
Biaya peralatan Rp169.005
Biaya penyusutan Rp139.323,98
Biaya overhead pabrik Rp2.695.333,98
Harga pokok produksi Rp6.320.483,69
Sumber: Data primer UD. Dian Putri yang diolah (2019)





Biaya Bahan baku yang digunakan Rp2.859.788,13
Biaya Tenaga kerja langsung Rp1.166.800
Biaya Overhead Pabrik
Bahan baku tidak langsung Rp1.901.807,50
Biaya listrik Rp23.412
Biaya Perawatan Rp30.000
Biaya perlengkapan Rp367.500
Biaya peralatan Rp187.783
Biaya penyusutan Rp154.804,43
Biaya overhead pabrik Rp2.665.306,93
Harga pokok produksi Rp6.691.895,06

Journal of Accounting, Finance and Auditing Vol. 2 No.2 (2020), pp 82-93
87

Tabel 7 Perhitungan harga pokok produksi roti kecil rasa keju
Biaya Bahan baku yang digunakan Rp2.573.809,32
Biaya Tenaga kerja langsung Rp1.050.120
Biaya Overhead Pabrik
Bahan baku tidak langsung Rp2.884.552,50
Biaya listrik Rp21.070
Biaya Perawatan Rp27.000
Biaya perlengkapan Rp330.750
Biaya peralatan Rp169.005
Biaya penyusutan Rp139.323,98
Biaya overhead pabrik Rp3.571.701,48
Harga pokok produksi Rp7.195.630,80
Sumber: Data primer UD. Dian Putri yang diolah (2019)

Tabel 8 Perhitungan harga pokok produksi roti besar rasa vanila
Biaya Bahan baku yang digunakan Rp1.707.173,73
Biaya Tenaga kerja langsung Rp466.720
Biaya Overhead Pabrik
Bahan baku tidak langsung Rp1.910.975
Biaya listrik Rp9.365
Biaya Perawatan Rp12.000
Biaya perlengkapan Rp147.000
Biaya peralatan Rp75.113
Biaya penyusutan Rp61.921,77
Biaya overhead pabrik Rp2.216.374,77
Harga pokok produksi Rp4.390.268,50
Sumber: Data primer UD. Dian Putri yang diolah (2019)

Tabel 9 Perhitungan harga pokok produksi roti besar rasa pisang coklat
Biaya Bahan baku yang digunakan Rp2.988.562,15
Biaya Tenaga kerja langsung Rp817.000
Biaya Overhead Pabrik
Bahan baku tidak langsung Rp3.096.205
Biaya listrik Rp16.388
Biaya Perawatan Rp21.000
Biaya perlengkapan Rp257.250
Biaya peralatan Rp131.448
Biaya penyusutan Rp108.363,10
Biaya overhead pabrik Rp3.630.654,10
Harga pokok produksi Rp7.436.216,25
Sumber: Data primer UD. Dian Putri yang diolah (2019)

Journal of Accounting, Finance and Auditing Vol. 2 No.2 (2020), pp 82-93
88

Tabel 10 Perhitungan harga pokok produksi roti kecil besar rasa keju coklat
Biaya Bahan baku yang digunakan Rp2.986.547,76
Biaya Tenaga kerja langsung Rp816.520
Biaya Overhead Pabrik
Bahan baku tidak langsung Rp3.454.342,50
Biaya listrik Rp16.388
Biaya Perawatan Rp21.000
Biaya perlengkapan Rp257.250
Biaya peralatan Rp131.448
Biaya penyusutan Rp108.363,10
Biaya overhead pabrik Rp3.988.791,60
Harga pokok produksi Rp7.791.859,36
Sumber: Data primer UD. Dian Putri yang diolah (2019)

Tabel 11 Perhitungan harga pokok produksi roti besar rasa coklat
Biaya Bahan baku yang digunakan Rp4.694.728,49
Biaya Tenaga kerja langsung Rp1.283.480
Biaya Overhead Pabrik
Bahan baku tidak langsung Rp2.699.771,25
Biaya listrik Rp25.753
Biaya Perawatan Rp33.000
Biaya perlengkapan Rp404.250
Biaya peralatan Rp206.562
Biaya penyusutan Rp170.284,87
Biaya overhead pabrik Rp3.539.621,12
Harga pokok produksi Rp9.517.829,61
Sumber: Data primer UD. Dian Putri yang diolah (2019)


Rumus Harga Pokok Produk Rusak :



Sumber : Mursyidi (2008)


Sumber : Mursyidi (2008)

Perhitungan Harga Pokok Produk Rusak:
1. Roti kecil rasa coklat
=
Biaya Produksi
x Produk Rusak
Unit Yang diproduksi
= Rp14.122.501,79 x 918
24149
= Rp584,81 x 918
= Rp536.852,73
Sumber: Data primer UD. Dian Putri yang diolah (2019)



=
Biaya Produksi
x Produk Rusak
Unit Yang diproduksi
Biaya kerugian = Harga Pokok per unit x Jumlah Produk Rusak

Journal of Accounting, Finance and Auditing Vol. 2 No.2 (2020), pp 82-93
89

2. Roti kecil rasa stroberi
=
Biaya Produksi
x Produk Rusak
Unit Yang diproduksi
= Rp9.426.843,81 x 1130
19065
= Rp494,46 x 1130
= Rp558.737,66
Sumber: Data primer UD. Dian Putri yang diolah (2019)


3. Roti kecil rasa mesis
=
Biaya Produksi
x Produk Rusak
Unit Yang diproduksi
= Rp6.691.894,96 x 890
12710
= Rp526,51 x 890
= Rp468.590,60
Sumber: Data primer UD. Dian Putri yang diolah (2019)


4. Roti kecil rasa kelapa
=
Biaya Produksi
x Produk Rusak
Unit Yang diproduksi
= Rp6.317.729,07 x 780
11435
= Rp552,49 x 780
= Rp430.942,60
Sumber: Data primer UD. Dian Putri yang diolah (2019)


5. Roti kecil rasa kacang ijo
=
Biaya Produksi
x Produk Rusak
Unit Yang diproduksi
= Rp6.320.484,10 x 860
11443
= Rp552,35 x 860
= Rp475.016,72
Sumber: Data primer UD. Dian Putri yang diolah (2019)


6. Roti kecil rasa keju
=
Biaya Produksi
x Produk Rusak
Unit Yang diproduksi
= Rp7.195.631,21 x 1310
11439
= Rp629,04 x 1310
= Rp824.047,28
Sumber: Data primer UD. Dian Putri yang diolah (2019)

Journal of Accounting, Finance and Auditing Vol. 2 No.2 (2020), pp 82-93
90

7. Roti besar rasa vanila:
=
Biaya Produksi
x Produk Rusak
Unit Yang diproduksi
= Rp4.390.268,46 x 472
5084
= Rp863,55 x 472
= Rp407.593,77
Sumber: Data primer UD. Dian Putri yang diolah (2019)


8. Roti besar rasa pisang coklat:
=
Biaya Produksi
x Produk Rusak
Unit Yang diproduksi
= Rp7.436.216,68 x 640
8900
= Rp835,53 x 640
= Rp534.739,18
Sumber: Data primer UD. Dian Putri yang diolah (2019)


9. Roti besar rasa keju coklat:
=
Biaya Produksi
x Produk Rusak
Unit Yang diproduksi
= Rp7.791.859,79 x 671
8894
= Rp876,08 x 671
= Rp587.850,00
Sumber: Data primer UD. Dian Putri yang diolah (2019)

10. Roti besar rasa coklat:
=
Biaya Produksi
x Produk Rusak
Unit Yang diproduksi
= Rp9.517.829,00 x 726
13981
= Rp680,77 x 726
= Rp494.238,17
Sumber: Data primer UD. Dian Putri yang diolah (2019)

Ayat jurnal berdasarkan sistem persediaan perpetual UD. Dian Putri bulan
Oktober 2019:



Sumber: Data primer UD. Dian Putri yang diolah (2019)
Berdasarkan perhitungan pengembalian roti rusak diperoleh dari harga
pokok perproduk dikalikan jumlah data pengembalian produk rusak bulan
Oktober 2019 pencatatan dalam jurnal sistem perpetual maka jurnalnya
persediaan barang dagang bertambah (debit) sebesar Rp5.318.608,72pada harga
pokok penjualan bertambah (kredit) sebesar Rp5.318.608,72.

Persediaan barang dagang Rp5.318.608,72
Harga pokok Penjualan Rp5.318.608,72

Journal of Accounting, Finance and Auditing Vol. 2 No.2 (2020), pp 82-93
91

Jurnal pencatatan untuk kerugian produk rusak :



Sumber: Data primer UD. Dian Putri yang diolah (2019)

Berdasarkan perhitungan harga pokok pengembalian produk rusak yang
diperoleh dari harga pokok perproduk dikalikan jumlah data pengembalian
produk rusak bulan Oktober 2019 sehingga pencatatan dalam jurnal kerugian
produk rusak bertambah (debit) sebesar Rp5.318.608,72dan persediaan
bertambah (kredit) sebesar Rp5.318.608,72, sehingga jumlah biaya yang
ditanggung oleh UD. Dian Putri dari pengembalian produk rusak sebesar
Rp5.318.608,72.

IV. PENUTUP
Kesimpulan
Harga pokok dari pengembalian produk rusak selama bulan Oktober 2019
berdasarkan rumus harga pokok produk rusak sebesar Rp5.318.608,72. UD.
Dian Putri tidak memperhitungkan secara rinci seberapa banyak biaya yang telah
diserap dari pengembalian produk rusak seperti biaya bahan baku, tenaga kerja,
dan overhead pabrik sehingga total biaya produksi yang telah diserap dari
pengembalian produk rusak tidak diketahui dengan jelas. Dampaknya UD. Dian
Putri tidak memperhitungkan dan mengetahui jumlah kerugian dari
pengembalian produk rusak. Pengembalian produk rusak tentunya berpengaruh
terhadap laba yang diperoleh perusahaan.
Saran
Perusahaan perlu memperhatikan perlakuan akuntansi terhadap produk
rusak yang terjadi dengan tepat. Hal ini mengakibatkan perusahaan ku rang
memperhatikan jumlah pengembalian produk rusak yang seharusnyan dapat
diminimalkan bahkan bisa dihilang dengan memperhatikan jumlah roti yang
akan diproduksi dan dipasarkan, sebaiknya perusahaan memiliki pencatatan
tersendiri untuk pengembalian produk rusak yang terjadi agar harga pokok
pengembalian produk rusak sehingga jumlah kerugian bisa diketahui dengan
jelas.
Perusahaan seharusnya tetap mengawasi, menjaga kualitas, dan
penyimpanan produk roti yang dipasarkan agar produk yang dihasilkan tidak
cepat mengalami kerusakan.

DAFTAR PUSTAKA
Bustami, B. dan Nurlela. (2013). Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Graha ilmu.
. (2013). Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Graha ilmu.
Carter, W. K. (2009). Akuntansi Manajemen. Terjemahan Hermawan Edisi
Kesatu. Jakarta: Salemba Empat
Dunia, A. F. dan A. Wasilah. 2012. Akuntansi Biaya. Jakarta: Salemba empat.
Carter, William K. (2009). Akuntansi Manajemen. Terjemahan Hermawan Edisi
Kesatu. Jakarta: Salemba Empat
Kerugian produk rusak Rp5.318.608,72
Persediaan Rp5.318.608,72

Journal of Accounting, Finance and Auditing Vol. 2 No.2 (2020), pp 82-93
92

Christy, K dkk. (2016). Analisis perlakuan Akuntansi terhadap produk rusak
dalam menghitung harga pokok produksi pada CV. Pulau Siau. Jurnal
EMBA Vol.4. No.1 Hal.1551-1561.
Dunia, Ahmad Firdaus dan Wasilah, Abdullah. 2012. Akuntansi Biaya. Jakarta:
Salemba empat.
Maringka, G. D. A. L. dkk. (2014). Analisis Perlakuan Akuntansi Terhadap
Produk Rusak dalam Perhitungan Harga Pokok Produk pada UD.
Gladys Bakery Maumbi. Jurnal EMBA. (Volume II; 755-765).
Homgren, Charles T. (2009). Akuntansi Biaya, Penekanan Manajerial. Jakarta:
PT.Indeks.
Hansen dan Mowen. (2009). Akuntansi Manajerial. Buku I edisi 8. Jakarta:
Salemba Empat
Herawati, Dewi Shinta dan Indri Cahaya Lestari. (2012). Tinjauan atas Perlakuan
Akuntansi untuk Produk Cacat dan Produk Rusak pada PT Indo Pacific.
Jurnal SNAB. Universitas Widyatama
Kotller, P. dan K.L. Keller .(2009). Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 2.
Erlangga : Jakarta.
Lestari, Wiwik dan Dhyka Bagus Permana. (2017). Akuntansi Biaya dalam
perspektif manajerial. Depok: PT Raja Grafindo Persada.
Mariani Lina, Made Ary, Anjuman Zukhri. (2014). Penerapan Metode Full
Costing Sebagai dasar Perhitungan HPP Dalam Menentukan Harga
Jual Produk Dupa Pada UD. Ganesha. Vol. 4, No. 1.
Mulyadi. (2011). Akuntansi Biaya. Aditya Media : Yogyakarta.
. (2009). Akuntansi Biaya edisi 5. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen
YKPN.
Mursyidi. (2008). Akuntansi Biaya. Jakarta: PT. Refika Aditama.
Pricilia G.Linting dan Jantje J,Tinangon. (2014). Perlakuan akuntansi terhadap
produk rusak pada PT Pabrik Gula Gorontalo. Jurnal EMBA. (Volume II,
841-849).
Putri, Elsha Oktavia Lestiana. (2019). Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi
Dengan Metode Full Costing Dalam menentukan Harga Jual Pada UD Dian
Putri. Skripsi Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Teknologi Sumbawa.
Putriyana, T. D. (2009). Analisis Biaya Dan Profitabilitas Produksi Roti Pada
Bella Bakery Di Pondok Gede Bekasi. Skripsi Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sulpha, Nadyla. (2014). Proses Penentuan Harga Jual Pada Rumah Makan Citra
Minang di Makassar. Skripsi. Program Studi Akuntansi Universitas
Hasanuddin Makassar.
Samryn, L.M. (2012). Akuntansi Manajemen : Informasi Biaya Untuk
Mengendalikan Aktivitas Operasi Dan Informasi. Kencana : Jakarta.
Supriyono R.A. (2011). Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penentuan
Harga Pokok. Cetakan Kelima Belas. BPFE :Yogyakarta.
Swasta, B. dan Irawan. (2005). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta :
Liberty.

Journal of Accounting, Finance and Auditing Vol. 2 No.2 (2020), pp 82-93
93

Swasta, Basu. (2010). Manajemen Penjualan Edisi 3. BPFE : Yogyakarta.
Weti, Nosra. (2016). Analisis Perlakuan Akuntansi produk rusak pada PT.
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Pekanbaru. Artikel Ilmiah. Universitas
Pasir Pengaraian Rokan Hulu.
Weygandt J Jerry , Donald E. Kieso, Paul D. Kimmel. 2007. Pengantar Akuntansi.
Edisi Tujuh. Buku Satu. diterjemahkan oleh Ali Akbar Yulianto, Wasilah,
Rangga Handika, Penerbit : Salemba Empat. Jakarta.