1
TEORI DAN PRAKTIK
BAB 1. RUANG LINGKUP MIKROTEKNIK



1.1 Pendahuluan

Mikroteknik merupakan ilmu yang ditunjukan untuk mempersiapkan
organ, jaringan atau bagian jaringan guna diamati dan diteliti. Menelaah
jaringan atau organ ini pada umumnya dengan menggunakan bantuan alat
berupa mikroskop. Spesimen hasil mikroteknik, baik berupa preparat segar
maupun preparat permanen dibuat untuk mempelajari sel, jaringan maupun
organ dari spesimen tersebut. Jaringan maupun organ yang dipelajari bisa
merupakan jaringan maupun organ yang normal, ataupun jaringan atau
organ yang tidak normal. Mikroteknik memiliki fungsi yang luas dan
berkaitan dengan berbagai disiplin ilmu. Hasil akhir dari pembelajaran
mikroteknik yang diharapkan dari mahasiswa adalah mampu untuk
membuat preparat khususnya preparat histologi atau preparat yang sifatnya
permanen. Teknik – teknik yang perlu dipahami dan dipejari mencakup
tahap persiapan sampai dengan pewarnaan dan Mounting. Hasil yang
diharapkan preparat dalam kondisi baik dan dapat diamati (Sari et al.2016).
Mikroteknik memiliki cakupan yang luas berkaitan dengan ilmu-ilmu
tertentu seperti botani, kesehatan dan pendidikan, menjadikan mikroteknik
memiliki karakteristik yang berbeda disetiap bidangnya. Tetapi tujuan
utama mikroteknik adalah menyediakan metode dan teknik preparasi sesuai
dengan kebutuhan bidang yang bersangkutan. Semisal pada Organ atau
jaringan yang tidak normal bisa disebabkan oleh adanya parasit , zat yang
dapat mempengaruhi sel, jaringan maupun organ, penyakit, atau penyebab
lain yang menyebabkan struktur sel, atau jaringan atau organ berubah dari
struktur normalnya. Kajian tersebut masuk kedalam penanganan sel normal
maupun abnorma merupakan cakupan dari ilmu histologi (Fiadianingsih et
al.2021). Histologi menjadi istilah penting dalam mikroteknik karena
menjadi acuan dalam mempelajari sebuah sel.

Sub CPMK 1
Mahasiswa dapat menjelaskan ruang lingkup mikroteknik melalui proses literasi
dan diskusi

2
TEORI DAN PRAKTIK
1.2 Uraian Materi

a. Objek Mikroteknik
Organisme, bisa berupa sel uniseluler dan multiseluler, dimana sel –
sel tersusun menjadi suatu jaringan, kemudian beberapa jaringan menyusun
organ, dari organ – organ yang berfungsi terkait langsung membentuk suatu
sistem, kemudian sistem – sistem ini akan membangun suatu organisasi
yang teratur sebagai organisme. Setiap organisme hidup, maupun hasil
pertumbuhannya merupakan sumber yang penting sebagai bahan
mikroteknik. Bakteri serta berbagai jenis organisme uniseluler lainnya,
berada di dalam jaringan dan sering dijumpai. Menimbulkan sebuah
interaksi didalam sebuah jaringan, kemungkinan besar akan menimbulkan
sebuah perbedaan struktur baik dengan jaringan yang masih hidup maupun
yang telah mati.
Objek dalam mikroteknik kemudian dibagi menjadi beberapa
kelompok, mencakup histologi (tumbuhan dan hewan) (gambar 1.3) dan
mikrobiologi (patologi, jamur dan bakteri). Kelompok tersebut kemudian
dikembangkan bagi kembali berdasarkan cara preparasi , sehingga terbentuk
sebuah sediaan segar dan permanen yang memiliki fungsi yang berbeda.
Preparat histologi lebih mengarah pada bagian bagian dari sel tumbuhan dan
hewan yang ditinjau dari organ dan juga bagian tubuh spesimen (Sari.2019).

Gambar 1. 1 Isolat dan Preparat E Coli (Trisno et al, 2019)
Pada preparat mikrobiologi berfokus pada pengamatan bakteri dan
jamur. Pengamatan tersebut kemudian dikembangkan kedalam analisis
morfologi dan juga dampak dari buruk yang dihasilkan oleh beberapa objek
(jamur dan bakteri) yang kemudian disebut ilmu Histopathology (Dutta et
a)
b)

3
TEORI DAN PRAKTIK
al, 2013). Tidak semua jamur dan bakteri memiliki efek buruk, beberapa
juga memiliki nilai positif contohnya sebagai starter fermentasi dll, sehingga
preparat mikroteknik dalam mikrobiologi dan histopathology dipisahkan
menurut dampak yang dihasilkan.

Gambar 1. 2 Preparat Histopathology (Dutta et al,2013)
Mikrobiologi (Gambar 1.2) memiliki cakupan yang luas dan lebih
umum sedangkan histopathologi (Gambar 1.3) lebih khusus pada dampak
negatif yang dihasilkan oleh patogen terhadap objek seperti sel dan jaringan.
b. Perkembangan Mikroteknik
Mikroteknik mulai berkembang ketika mikroskop pertama yang
ditemukan oleh Antony Van Leuwenhock (1632-1673). Tujuan utama
mikroteknik adalah melakukan pengamatan terhadap objek berukuran
mikro. Pada masa awal penemuan mikroskop sederhana pengamatan yang
dilakukan masih sangat terbatas hanya dapat melihat ukuran sel yang relatif
besar, setelah 150 tahun kemudian mikroskop majemuk disempurnakan oleh
Benjamin Martin dari London di tahun 1774. Pengamatan objek sekelas sel
dan jaringan menjadi lebih detail karena memiliki fitur pengatur cahaya dan
kontras objek.
Pengembangan mikroteknik sendiri memerlukan waktu lebih dari
satu abad. Penelitian sudah bayak dilakukan untuk menentukan sifat dari
objek dan eksperimen untuk menentukan sifat dari larutan tertentu yang
digunakan untuk mengkondisikan bagian jaringan objek (tumbuhan dan
hewan). Pemrosesan sel atau jarigan dalam mikroteknik dibutuhkan untuk
menunjang pengamatan khusunya pada pembuatan preparat histologi
sebelum masuk kedalam proses lanjutan yang memiliki dampak merusak
jaringan. Perlu adanya sebuah metode agar spesimen tetap dalam kondisi
yang diharapkan yaitu dengan metode fiksasi mengunakan FAA
(Tumbuhan) dan Bouin (Hewan) (Gambar 1.4) (Samiyarsih, et al., 2013).

4
TEORI DAN PRAKTIK

Gambar 1. 3 Preparat Histologi a) irisan melintang usus mencit (Mus musculus) b)
Irisan melintang batang Bayam Duri (Amarhantus spinosus) dan c) preparat
sementara epidermis daun Karetan (Ficus elastica)

Gambar 1. 4 Fiksasi sediaan a) tumbuhan dan b) hewan

a)
b)
c)
a) b)
250 µ
150 µ
50 µ

5
TEORI DAN PRAKTIK
Larutan fiksatif berperan penting dalam mempersiapkan sediaan
untuk tahap berikutnya (Gambar 1.4) . Pada tumbuhan perendaman larutan
fiksatif ini juga bersaman dengan aspirasi. Proses aspirasi hanya dilakukn
pada tumbuhan yang bertujuan untuk mendorong larutan fiksatif kedalam
jaringan tumbuhan dengan menarik udara didalam jaringan tumbuhan
keluar. Proses ini bekerja pada struktur dari jaringan tumbuhan yang
bersekat dan lebih selektif terhadap cairan, sedangkan pada sediaan organ
hewan tidak dilakukan aspirasi karena karakter dari jaringan hewan yang
memiliki lubang (pori-pori) yang lebih besar.

1.3 Rangkuman
Mikroteknik merupakan ilmu yang ditunjukan untuk mempersiapkan organ,
jaringan atau bagian jaringan guna diamati dan diteliti. Menelaah jaringan
atau organ ini pada umumnya dengan menggunakan bantuan alat berupa
mikroskop. Spesimen hasil mikroteknik, baik berupa preparat segar maupun
preparat permanen dibuat untuk mempelajari sel, jaringan maupun organ
dari spesimen tersebut. Jaringan maupun organ yang dipelajari bisa
merupakan jaringan maupun organ yang normal, ataupun jaringan atau
organ yang tidak normal. Mikroteknik memiliki fungsi yang luas dan
berkaitan dengan berbagai disiplin ilmu. Hasil akhir dari pembelajaran
mikroteknik yang diharapkan dari mahasiswa adalah mampu untuk
membuat preparat khususnya preparat histologi atau preparat yang sifatnya
permanen. Teknik – teknik yang perlu dipahami dan dipejari mencakup
tahap persiapan sampai dengan pewarnaan dan Mounting. Hasil yang
diharapkan preparat dalam kondisi baik dan dapat diamati. Mikroteknik
memiliki cakupan yang luas berkaitan dengan ilmu-ilmu tertentu seperti
botani, kesehatan dan pendidikan, menjadikan mikroteknik memiliki
karakteristik yang berbeda disetiap bidangnya.

1.4 Latihan Soal-Soal
1 Jelaskan apa yang dimaksud dengan mikroteknik?
…………………………………………………………………… …………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2 Jelaskan Tonggak awal perkembangan mikroteknik !

6
TEORI DAN PRAKTIK
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………… …………………………………
3 Apa yang dimaksud dengan histopathologi !
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
4 Apa yang dimaksud dengan mikrobiologi!
………………………………………………………………………………
…………………… …………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
5 Jelaskan apa yang membedakan mikrobiologi, mikroteknik dan
histopathologi !
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

1.5 Bahan Diskusi
Diskusikan dengan teman sebaya anda tentang Mikroteknik merupakan
ilmu terapan yang membahas preparasi berbagai macam objek dan bidang.
Ketika dikaitkan dengan bidang tertentu (botani, pertanian, perkebunan ,
kehutanan dll) akankah memiliki proses dan tujuan berbeda, jelaskan alasan
anda!
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………… ………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

7
TEORI DAN PRAKTIK
1.6 Daftar Pustaka
Dutta Pankaj et al.2013. Isolation, histopathology and antibiogram of
Escherichia coli from pigeons (Columba livia). Apollo College of
Veterinary Medicine.91-92
Gunarso, W. 1989 Mikroteknik. Dep. P dan K. Dijen Dikti PAU Ilmu Hayat
IPB Bogor
Samiyarsih, S., Herawati, W. & Juwarno. 2013. Pelatihan Pembuatan
Preparat Tumbuhan sebagai Sarana Peningkatan Proses Pembelajaran
bagi Guru dan Siswa SMA Negeri 1 Purwokerto. Laporan Kegiatan
Pengabdian kepada Masyarakat, Fakultas Biologi Unsoed (Tidak
dipubikasikan).
Trisno Komang et al.2019. Isolasi dan Indentifikasi Bakteri Escherichia
Coli dari Udara pada Rumah Potong Unggas Swasta di Kota
Denpasar. Indonesia Medicus Veterinus. 8(5): 685-694.
Sari P. s.2016 Profil Hands On Activity pada Mata Kuliah Mikroteknik di
Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS. Proceeding Biology Education
Conference.13(1).
Fidianingsih Ika dkk.2021.Analisis Fitur Grading Abnormal Sel Mitosis
Pada Kasus Kanker Payudara.Journal UI.