517
Religion : Jurnal Agama, Sosial, dan Budaya
Vol. 3 No. 2 (2024)


Religion : Jurnal Agama, Sosial, dan Budaya
https://maryamsejahtera.com/index.php/Religion
P-ISSN: 2962-6560, E-ISSN: 2963-7139

Analisis Strategi Pengintegrasian Antara Pembelajaran
Matematika dengan Pembelajaran yang Memuat Nilai Islam

Helen Dhea Safitri
Universitas Lambung Mangkurat
Najma Syahidah
Universitas Lambung Mangkurat

Nurhayati
Universitas Lambung Mangkurat

Alamat: Jl. Brigjend. Hasan Basri, Pangeran, Kec. Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin,
Kalimantan Selatan 70123
Korespondensi penulis: [email protected], [email protected],
[email protected]


Abstract. This research aims to delve deeply into the integration strategies between
mathematics learning and Islamic values-based learning. The goal is to understand how
integrating these two fields can contribute to enriching students' understanding of
mathematics while strengthening their understanding of Islamic values. Additionally, this
research aims to explore potential teaching methods that can effectively combine
mathematical aspects and Islamic values in the educational context. The research method
used is a qualitative descriptive approach, chosen for its suitability in exploring the
complexity of the relationship between mathematics learning and Islamic values-based
learning. Focusing on qualitative understanding, the research seeks to capture nuances and
contexts that may not be quantitatively measurable, such as values, beliefs, and perspectives
of students and educators. Data collection is conducted through library research, where the
researcher accesses and collects information from relevant text and literature sources related
to the research topic. The collected data are then analyzed qualitatively using methods of
reading and interpreting the texts to identify existing integration strategies and their
implications in the learning context. The research findings indicate that mathematics
learning infused with Islamic values can help instill beliefs, Shariah, and morals in students.
The philosophy of mathematics found in the Quran provides a foundation for linking
mathematical content with Islamic values. Various learning strategies that can support the
integration of Islamic values in mathematics learning have been identified. For example,
embedding relevant verses or hadiths, using Islamic terminology, exploring the history of

518
Religion : Jurnal Agama, Sosial, dan Budaya
Vol. 3 No. 2 (2024)


Muslim science, and linking content with Islamic concepts. These strategies are expected to
create a holistic and sustainable learning environment that not only builds mathematical
understanding but also shapes students' character in accordance with Islamic teachings.
Keywords: Education, Mathematics, Islam, Strategy

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menggali secara mendalam strategi pengintegrasian
antara pembelajaran matematika dengan pembelajaran yang bermuatan nilai-nilai Islami.
Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana pengintegrasian kedua bidang studi tersebut
dapat memberikan kontribusi dalam memperkaya pemahaman siswa terhadap materi
matematika sambil memperkuat pemahaman mereka terhadap nilai-nilai Islami. Selain itu,
penelitian ini juga bertujuan untuk menjelajahi potensi metode pengajaran yang dapat
memadukan aspek-aspek matematika dan nilai-nilai Islami secara efektif dalam konteks
pendidikan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif.
Pendekatan ini dipilih karena kesesuaiannya dalam mengeksplorasi kompleksitas hubungan
antara pembelajaran matematika dan pembelajaran yang bermuatan nilai-nilai Islami. Dengan
fokus pada pemahaman kualitatif, penelitian ini berupaya untuk menangkap nuansa dan
konteks yang mungkin tidak terukur secara kuantitatif, seperti nilai-nilai, keyakinan, dan
perspektif siswa dan pendidik. Proses pengumpulan data dilakukan melalui library research,
di mana peneliti mengakses dan mengumpulkan informasi dari sumber-sumber teks dan
literatur yang relevan terkait dengan topik penelitian. Data yang terkumpul kemudian
dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan metode pembacaan dan interpretasi teks-teks
tersebut untuk mengidentifikasi strategi-strategi integrasi yang ada serta implikasinya dalam
konteks pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika yang
bermuatan nilai-nilai Islam dapat membantu dalam menanamkan nilai-nilai aqidah, syariat,
dan akhlak kepada siswa. Filosofi matematika yang terdapat dalam Al-Quran memberikan
landasan untuk mengaitkan materi matematika dengan nilai-nilai Islam. berbagai strategi
pembelajaran yang dapat mendukung integrasi nilai-nilai Islam dalam pembelajaran
matematika telah diidentifikasi. Misalnya, menyisipkan ayat atau hadits relevan, penggunaan
istilah Islam, penelusuran sejarah ilmu pengetahuan Muslim, dan mengaitkan materi dengan
konsep-konsep Islam. Strategi-strategi ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan
pembelajaran yang holistik dan berkesinambungan, yang tidak hanya membangun
pemahaman matematika tetapi juga membentuk karakter siswa sesuai dengan ajaran Islam.
Kata kunci: Pendidikan, Matematika, Islam, Strategi


LATAR BELAKANG
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi pengintegrasian pendidikan
matematika ke dalam pembelajaran yang berlandaskan nilai-nilai Islami. Hal ini bertujuan
untuk memahami bagaimana integrasi kedua bidang studi tersebut dapat meningkatkan

519
Religion : Jurnal Agama, Sosial, dan Budaya
Vol. 3 No. 2 (2024)


pemahaman siswa terhadap materi matematika dengan memperkuat pemahaman terhadap
nilai-nilai Islam, dan untuk menjajaki kemungkinan-kemungkinan metode pengajaran yang
dapat memadukan aspek matematika dan nilai-nilai Islam. secara terpadu dalam kaitannya
dengan pendidikan.
Agama pada hakikatnya merupakan bagian penting dalam kehidupan setiap orang.
Agama merupakan sumber nilai yang mempengaruhi perkembangan setiap orang sesuai
dengan potensi individunya. Dengan demikian, jika pendidikan dimaksudkan sebagai alat
sosial untuk pengembangan potensi manusia, maka agama sebenarnya merupakan bagian
yang tetap secara fungsional, dan di antara aspek utama dalam terselenggaranya kegiatan
pembelajaran adalah bahan ajar yang menjadi alat dan Pendekatan untuk menciptakan nilai-
nilai yang hendaknya dilaksanakan merupakan alat yang memudahkan upaya mencapai
tujuannya. Dalam konteks seperti itu, agama merupakan sumber nilai yang dapat
dikembangkan untuk membentuk karakter peserta didik.
Di tengah pesatnya perkembangan globalisasi dan arus informasi yang cepat saat ini,
penting bagi orang tua untuk memilih pendidikan yang sesuai dengan baik untuk anak-anak
mereka dengan bijaksana. Salah satu jenis pendidikan yang sangat krusial adalah pendidikan
agama Islam, karena memiliki peran signifikan dalam membentuk karakter dan kepribadian
anak-anak. Pendidikan agama Islam sebaiknya diperkenalkan dan diajarkan kepada anak-
anak sejak dini, mengingat banyaknya kasus yang melibatkan penurunan moral dan perilaku
buruk pada anak-anak. Peran orang tua sangat penting dalam mendidik anak-anak mereka
dan mendorong pembentukan akhlak dan etika yang baik untuk mengembangkan karakter
yang positif. Meskipun lembaga pendidikan seperti sekolah, madrasah, dan TPA juga
berperan penting, namun orang tua dan keluarga merupakan madrasah pertama dalam
kehidupan anak-anak, karena anak-anak menghabiskan sebagian besar waktu mereka di
lingkungan keluarga.(Nuzliah dan Niesa, 2023:66).
Integrasi menyatu hingga menjadi satu kesatuan yang utuh dalam pembelajaran,
sehingga nilai-nilai agama Islam menjadi satu kesatuan yang utuh dalam diri setiap siswa.
Dengan mengintegrasikan nilai-nilai agama Islam ke dalam pembelajaran, diharapkan siswa
dapat memahami atau menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu pengetahuan yang
berkembang di dunia Islam berasal dari peradaban Barat yang merasuki pandangan dunia
Barat dalam bentuk sekularisme. Pengetahuan yang dihasilkan oleh peradaban Barat

520
Religion : Jurnal Agama, Sosial, dan Budaya
Vol. 3 No. 2 (2024)


menyimpang dari tujuan sebenarnya, menimbulkan keraguan (skeptisisme) dan kesalahan,
menjadikan asumsi dan penilaian menjadi ilmu pengetahuan dan kebenaran, tidak berharga
dan netral, serta mencampuradukkan benar dan salah (Rahmawati et al., 2022: 146).
Saat ini sekolah lebih menekankan pada pengenalan konsep, rumus dan teori. Mata
pelajaran dan kelas di sekolah didominasi oleh ilmu-ilmu umum, sedangkan pendidikan
agama sangat sedikit sehingga memberikan kesan sekularisme dalam pendidikan di
Indonesia. Apa gunanya pintar tapi tidak punya akhlak, apa gunanya jadi nomor satu kalau
ternyata banyak tawuran sih? Dengan demikian, peranan nilai-nilai agama sangat penting
dalam setiap proses pendidikan di sekolah. Karena terbentuknya manusia yang beriman,
beriman dan bermoral mulia tidak mungkin terwujud tanpa peran agama (Muspiroh, 2013:
485).
Matematika sebagai salah satu bidang pendidikan yang diajarkan di lembaga
pendidikan formal merupakan bagian penting dalam upaya meningkatkan taraf keimanan.
pendidikan. pendidikan Pelajaran matematika merupakan pelajaran yang membahas banyak
konsep. Konsep adalah gagasan abstrak yang memungkinkan kita mengelompokkan objek
menjadi contoh atau bukan contoh. Konsep matematika saling terkait. Keterkaitan konsep
materi satu dengan konsep materi lainnya menjadi bukti pentingnya pemahaman konsep
matematika. Dengan demikian, siswa tidak dapat memahami materi jika ia tidak memahami
materi sebelumnya atau prasyarat pembelajaran. Karena sifat matematika yang abstrak,
banyak siswa yang masih menganggap matematika itu sulit. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Russefendi bahwa “banyak anak yang setelah mempelajari bagian-bagian sederhana
matematika, tidak banyak memahami dan banyak konsep yang salah dipahami. Matematika
dianggap sebagai ilmu yang sulit dan seringkali berbahaya” (Novitasari, 2016: 8).
Integrasi nilai-nilai Islam dalam matematika sebagai penguatan karakter siswa menarik
untuk dikaji lebih detail dan pembahasannya terfokus pada konsep-konsep berikut: 1)
integrasi keilmuan; 2) nilai-nilai Islam; 3) materi matematika yang terintegrasi dengan nilai-
nilai Islam dan 4) strategi pembelajaran matematika yang terintegrasi dengan nilai-nilai
Islam, memberikan pengaruh positif terhadap solusi yang memperkuat karakter siswa
(Kusnadi, 2022:154).
KERANGKA TEORI

521
Religion : Jurnal Agama, Sosial, dan Budaya
Vol. 3 No. 2 (2024)


A. Hakikat Pembelajaran Matematika
Memahami matematika sebagai suatu bidang ilmu yang fundamental dan tak
terpisahkan dari kehidupan sehari-hari adalah penting. Namun, kekhawatiran atau ketakutan
terhadap matematika yang masih dialami oleh sebagian siswa di Indonesia bisa disebabkan
oleh beberapa faktor, seperti kurangnya pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan dan gaya belajar siswa, kurangnya keterampilan mengajar guru dalam
menjelaskan konsep matematika secara menyenangkan dan mudah dipahami, serta adanya
persepsi negatif terhadap matematika yang berkembang di masyarakat.
Untuk mengatasi masalah ini, perlu dilakukan pembaharuan dalam metode pengajaran
matematika, termasuk penggunaan pendekatan yang lebih interaktif dan relevan dengan
kehidupan sehari-hari siswa. Selain itu, penting juga untuk memotivasi siswa dan mengubah
persepsi negatif mereka terhadap matematika dengan menunjukkan relevansi dan kegunaan
matematika dalam kehidupan nyata serta memberikan pengalaman belajar yang positif dan
memuaskan. Dengan pendekatan yang tepat dan dukungan yang memadai, diharapkan siswa
dapat lebih percaya diri dan termotivasi untuk belajar matematika dengan lebih baik
(Kamarullah, 2017:22).
Parameter pembelajaran matematika yang bermakna melibatkan pemahaman yang lebih
dalam daripada sekadar menghafal konsep. Menurut teori Ausubel, pembelajaran matematika
yang bermakna memerlukan hubungan yang kuat antara konsep-konsep matematika dengan
konteks yang relevan dalam kehidupan siswa. Selain itu, pembelajaran matematika yang
bermakna juga melibatkan kegiatan dan aktivitas yang menyenangkan bagi siswa. Jika
seorang siswa hanya fokus pada mengingat informasi tanpa mengaitkannya dengan konteks
yang bermakna, pembelajarannya cenderung menjadi sekadar hafalan yang tidak memiliki
makna bagi siswa tersebut. Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk menciptakan
pengalaman belajar yang relevan dan menyenangkan agar siswa dapat memahami dan
mengaplikasikan konsep matematika secara bermakna (Gazali, 2016:181).
B. Pembagian Nilai Agama Islam
Nilai-nilai agama Islam dapat dilihat dari dua perspektif, yaitu nilai normatif dan nilai
operatif. Perspektif nilai normatif menunjukkan standar atau norma yang memengaruhi
manusia dalam membuat keputusan di antara berbagai pilihan tindakan, dengan

522
Religion : Jurnal Agama, Sosial, dan Budaya
Vol. 3 No. 2 (2024)


mempertimbangkan konsep baik-buruk, benar-salah, hak-batil, serta keberkahan. Nilai-nilai
normatif ini mencerminkan pandangan sosiologis yang menekankan peran norma eksternal
dalam membentuk perilaku manusia (Harahap, 2021:6).
Dalam alquran terdapat nilai-nilai normatif yang menjadi acuan dalam pendidikan
Islam. Nilai yang dimaksud terdiri dari tiga pilar utama, yaitu:
1. I'tiqadiyyah, yang berkaitan dengan pendidikan keimanan, seperti keyakinan kepada
Allah, malaikat, Rasul, kitab suci, hari kiamat, dan takdir, untuk mengokohkan
kepercayaan individu.
2. Khuluqiyah, yang berfokus pada pendidikan etika, bertujuan untuk membersihkan diri
dari perilaku yang tercela dan menghiasi diri dengan perilaku yang terpuji.
3. Amaliyyah, yang berkaitan dengan pendidikan tingkah laku sehari-hari, meliputi
pendidikan tentang ibadah dan muamalah.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk
memberikan pemahaman mendalam tentang fenomena yang diamati tanpa pembatasan
variabel tertentu. Metode ini dipilih karena kesesuaiannya dalam menjelajahi kompleksitas
hubungan antara pembelajaran matematika dan pembelajaran yang bermuatan nilai-nilai
Islami. Dengan fokus pada pemahaman kualitatif, penelitian ini berupaya untuk
mengeksplorasi bagaimana integrasi antara dua bidang studi tersebut dapat diterapkan secara
efektif dalam konteks pendidikan. Proses pengumpulan data dilakukan melalui library
research, di mana peneliti mengakses dan mengumpulkan informasi dari sumber-sumber teks
dan literatur yang relevan terkait dengan topik penelitian. Data yang terkumpul kemudian
dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan metode pembacaan dan interpre tasi teks-
teks tersebut untuk mengidentifikasi strategi-strategi integrasi yang ada serta implikasinya
dalam konteks pembelajaran. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, penelitian
ini memungkinkan untuk memperoleh gambaran yang mendalam tentang bagaimana strategi
pengintegrasian antara matematika dan nilai-nilai Islami dapat direalisasikan dalam praktik
pembelajaran. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk menangkap nuansa dan konteks
yang mungkin tidak terukur secara kuantitatif, seperti nilai-nilai, keyakinan, dan perspektif
siswa dan pendidik. Analisis kualitatif kemudian memungkinkan peneliti untuk menggali

523
Religion : Jurnal Agama, Sosial, dan Budaya
Vol. 3 No. 2 (2024)


implikasi praktis dari temuan tersebut dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran
matematika yang berbasis nilai-nilai Islami.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Secara umum, matematika dipelajari sebagian, yaitu. mata pelajaran tersebut
dipisahkan dari mata pelajaran lainnya. Pembelajaran matematika secara parsial tidak
mengintegrasikan nilai-nilai agama ke dalam isi pelajaran. Fokus pembelajaran parsial hanya
pada pencapaian tujuan mata pelajaran, yang sebagian besar hanya menyangkut aspek
kognitif. Akibatnya, pembelajaran matematika kurang memiliki pesan moral dan upaya untuk
membentuk pribadi yang sempurna. Mengingat nilai-nilai Islam dalam pembelajaran
matematika, maka selain untuk mencapai pemahaman dan keterampilan matematis siswa juga
diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai Islam dalam diri siswa. Menanam berasal dari kata
“planti” yang berarti menanam, menabur, menanam, melibatkan atau melestarikan (perasaan,
cinta). Sedangkan penanaman itu sendiri artinya proses atau cara menanam (kanan). Dengan
demikian penanaman nilai-nilai Islam merupakan suatu proses atau cara untuk menanamkan
konsep Islam. Nilai-nilai Islam meliputi nilai aqidah, nilai syariah, dan nilai moral. Dengan
demikian, pembelajaran dengan nilai-nilai Islam merupakan upaya untuk mendorong nilai-
nilai aqidah, syariah dan akhlak melalui pembelajaran matematika.
Para filosof matematika memiliki banyak ayat dalam Al-Quran. mengandung beberapa
nuansa aritmatika. Misalnya Surah An' Aam ayat 96 siklus matahari dan bulan dapat
membantu manusia dalam perhitungan, dan ayat lainnya. Pencantuman nilai-nilai Islam di
sini mengacu pada pembelajaran yang dilakukan melalui penyajian nilai-nilai Islam dalam
setiap pembelajaran, baik dalam bentuk materi maupun contoh soal. Selain itu, nuansa
keislaman terlihat pada metode pengajaran yang diterapkan. Dalam mata pelajaran
matematika terintegrasi nilai-nilai keislaman: 1) nilai aqidah, 2) nilai syariah dan 3) nilai
akhlak (Gradim. 2017).
Nilai Aqidah, yaitu nilai mengacu pada arus yang kebenarannya. beriman dari hati,
menenangkan jiwa dan menjadi iman yang tidak bercampur keraguan. Nilai-nilai syariah
merupakan nilai-nilai yang berkaitan dengan cara hidup yang telah ditetapkan oleh Allah
SWT. sebagai pedoman hidup di dunia menuju kehidupan mendatang, meliputi nilai-nilai

524
Religion : Jurnal Agama, Sosial, dan Budaya
Vol. 3 No. 2 (2024)


ibadah, Mu'amalah, Munakahat, Jinayat dan Siyasah. Nilai moral, yaitu nilai-nilai yang
berkaitan dengan keadaan jiwa seseorang, yang mendorongnya untuk berbuat tanpa berpikir
dan merenung, adalah: 1) moralitas terhadap Tuhan, 2) moralitas terhadap sesama, 3)
moralitas terhadap tumbuhan, hewan, dan lain-lain (lingkungan).
Penanaman nilai-nilai Islam melalui pembelajaran matematika memerlukan strategi
yang tepat. Beberapa strategi pembelajaran terkait penanaman nilai-nilai pendidikan Islam
yang dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika adalah selalu menyebut nama Allah,
menggunakan istilah, gambar visual, aplikasi atau contoh, menambahkan ayat atau hadis
yang relevan, mencari sejarah online, ayat-ayat kauniah.
Menurut (Salafudin, 2015:234)Secara rinci penjelasan strategi pembelajaran yang
dikaitkan dengan penanaman nilai-nilai ajaran islam, antara lain:
a. Selalu Menyebut Nama Allah
Sebelum memulai belajar, adat istiadat membaca Basmalah dan berdoa bersama. Bahkan
terkadang ditemukan di beberapa program RPP yang memuat penyebutan/promosi
Basmalah secara tertulis dan pembacaan doa penelitian. Kemudian pada setiap tahap
penyelesaian soal matematika dan pada akhir pembelajaran kita usahakan untuk
mengakhiri dengan mengucapkan Alhamdulillah. Guru atau tutor hendaknya selalu
mengingatkan siswa betapa pentingnya kita selalu mengingat, menyebut nama Allah
dalam segala aktivitas, dan bersyukur kepada Allah, terutama dalam upaya kita mengenal
Tuhan.
b. Menggunakan Istilah
Ada banyak istilah dalam matematika. Istilah-istilah tersebut dapat dilengkapi dengan
terminologi ajaran Islam, antara lain: penggunaan nama, peristiwa atau benda yang
mempunyai implikasi Islam. Misalnya nama (Ahmad, Fatima, Khodidjah), peristiwa
(hibah sejumlah tanah tertentu, kecepatan perjalanan dari Safla ke Marwa selama haji),
benda (kumpulan kitab suci, koleksi masjid).
c. Ilustrasi Visual
Alat dan media pengajaran matematika dapat diilustrasikan dengan gambar atau potret
Islami. Misalnya saja ketika kita berbicara tentang simetri, kita dapat memberikan contoh

525
Religion : Jurnal Agama, Sosial, dan Budaya
Vol. 3 No. 2 (2024)


dekorasi masjid atau ruang serambi, ketika kita berbicara tentang Ka'bah tentang bentuk
ruang, ketika kita berbicara Sajaddah tentang bangun datar.
d. Penerapan atau Contoh
Jika bisa menjelaskan, Anda dapat menggunakan bahan pelajaran dengan memberikan
contoh yang relevan. Misalnya pecahan, maka bisa dipadukan dengan pembagian harta
warisan sesuai petunjuk Al- quran (Surat An-Nisa ayat 11 dan 12) dan Hadits. Materi
mengenai uang dan bisnis dapat dijelaskan melalui praktik perbankan syariah melalui
sistem bagi hasil.
e. Menambah Ayat atau Hadits
Terkait saat menelusuri materi tertentu, Anda dapat menambahkan ayat atau Hadits yang
relevan. Misalnya saja ketika membahas aritmatika sosial, ditambahkan ayat 9 dan 10
Surat Al-Jumu'ah (tentang bisnis) dan hadits tentang jual beli. Berbicara tentang sudut
dan grafik mata angin, Al-Qur'an Al an' Am memperingatkan terhadap perputaran
matahari dan bulan pada ayat 96. Berbicara tentang pecahan, pada surat An-Nisa ayat 11
dan 12 ditambahkan tentang tata cara yang berkaitan dengan pecahan. pembagian
warisan.
f. Penelusuran Sejarah
Penjelasan kompetensi dapat dikaitkan dengan sejarah perkembangan ilmu pengetahuan
di kalangan ulama. Misalnya pada saat mengolah bilangan bulat dapat memberikan alat
pencari titik nol suatu bilangan, pada penjelasan materi trigonometri dapat dijelaskan
cara mencari sinus dan kosinus Ibnu Jabbir Al Battani, cara mencari akar. rumusnya.
persamaan kuadrat (dikenal dengan rumus ABC) dalam aljabar ditemukan oleh Al
Khawarizmi yang menemukan bilangan habis dibagi semua bilangan ditemukan oleh Ali
bin Abu Thalib.
g. Jaringan Tematik
Menghubungkan matematika dengan mata pelajaran lain. Misalnya untuk menjelaskan
kaitannya dengan rantai makanan, seperti ayam yang memakan nasi. Burung pemakan
serangga atau kerbau pemakan rumput mengacu pada makanan yang Tuhan sediakan
untuk seluruh makhluk-Nya di muka bumi ini. Atau menjelaskan asal mula wujud ruang
yang berasal dari wujud datar, wujud datar berasal dari suatu garis lurus, suatu garis
berasal dari suatu titik, yang akhirnya titik itu berasal dari suatu zat yang diciptakan oleh

526
Religion : Jurnal Agama, Sosial, dan Budaya
Vol. 3 No. 2 (2024)


Yang Maha Kuasa, yang tidak ada seorang pun yang menerimanya. sejauh ini belum bisa
mendefinisikan poinnya karena poin tersebut merupakan rahasia Allah SWT.
h. Ayat Kauniah (ayat-ayat alam semesta)
Doktrin simetri rotasi dapat memberikan contoh bagaimana Allah menciptakan gerak
teratur bulan mengelilingi bumi dan bumi mengelilingi matahari atau perputaran bumi
pada porosnya. Dalam pengajaran angka. Infinity bisa merujuk pada banyaknya pasir di
pantai, atau berapa liter air laut yang ada di permukaan bumi ini, atau berapa banyak
udara yang dihirup oleh makhluk hidup selama masih ada kehidupan di dunia ini.
Selain hal di atas, pembelajaran matematika dan nilai-nilai Islam dapat diintegrasikan
melalui beberapa strategi yaitu:
1. Penerapan konsep matematika dalam konteks Islam
Memberikan pembelajaran tentang matematika, seperti geometri, statistika atau
probabilitas, dalam konteks yang berkaitan dengan ajaran Islam, misalnya
menggabungkan konsep tersebut dengan cerita dari Alquran atau Hadits.
2. Pembelajaran berbasis masalah
Mempelajari permasalahan matematika yang menarik dan penting dalam kehidupan
sehari-hari umat Islam, seperti menghitung zakat, merencanakan warisan atau ibadah,
jual beli, dll.
3. Penekanan pada etika dan moral
Terbentuknya forum diskusi etika dalam penyelesaian masalah matematika yang
sesuai dengan nilai-nilai Islam yaitu kejujuran, tanggung jawab, dan keadilan.
4. Penggunaan metode pembelajaran aktif
Siswa diaktifkan melalui metode pembelajaran seperti diskusi kelompok, permainan
peran atau proyek kolaboratif yang mendorong refleksi nilai-nilai Islam dalam
konteks matematika.
5. Menggunakan sumber belajar
Gunakan sumber belajar seperti teks atau program yang menghubungkan konsep
matematika dengan konten Islami sehingga siswa melihat keterkaitan keduanya secara
langsung.

527
Religion : Jurnal Agama, Sosial, dan Budaya
Vol. 3 No. 2 (2024)


Dengan mengintegrasikan pembelajaran matematika dengan nilai-nilai Islam, siswa
memahami bahwa matematika bukan sekedar keterampilan teknis, namun juga alat untuk
memahami dunia dengan cara yang sesuai dengan prinsip moral dan spiritual Islam..
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan diketahui bahwa pembelajaran matematika secara
tradisional dilakukan secara terpisah dari nilai-nilai agama, fokus utama nya hanya pada
aspek kognitif dan materi pelajaran. Namun, integrasi nilai-nilai Islam dalam pembelajaran
matematika dianggap penting untuk menanamkan nilai-nilai aqidah, syariat, dan akhlak
kepada siswa. Filosofi matematika juga ditemukan dalam Al-Quran, yang memberikan
landasan untuk mengaitkan materi matematika dengan nilai-nilai Islam. Untuk mewujudkan
ini, diperlukan strategi pembelajaran yang sesuai, seperti menyisipkan ayat atau hadits
relevan, menggunakan istilah-istilah Islam, dan mengaitkan materi dengan sejarah ilmu
pengetahuan Muslim. Integrasi nilai-nilai Islam dalam pembelajaran matematika diharap kan
dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang holistik dan berkesinam bungan, yang
tidak hanya membangun pemahaman matematika tetapi juga membentuk karakter siswa
sesuai dengan ajaran Islam.

DAFTAR REFERANSI
Gazali, R. Y. (2016). Pembelajaran matematika yang bermakna. Math Didactic: Jurnal
Pendidikan Matematika, 2(3), 181–190.
Gradini, E. (2017). Efektivitas Penerapan Pembelajaran Matematika Qur’ani Dalam
Pembelajaran Himpunan. Al Khawarizmi: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran
Matematika, 1(1), 1–20.
Harahap, H. (2021). Pengintegrasian Nilai-Nilai Agama Islam Pada Pembelajaran Di
Sekolah. Jurnal Literasiologi, 7(1), 1–26.
Kamarullah. (2017). Pendidikan Matematika Di Sekolah Kita. Al Khawarizmi: Jurnal
Pendidikan Dan Pembelajaran Matematika, 1(1), 21–32.
Kusnadi, D. (2022). Integrasi Nilai-Nilai Islam Dalam Membelajarkan Matematika Sebagai
Bentuk Penguatan Karakter Peserta Didik. Jurnal Eduscience, 9(1), 152–167.

528
Religion : Jurnal Agama, Sosial, dan Budaya
Vol. 3 No. 2 (2024)


Muspiroh, N. (2013). Integrasi Nilai Islam Dalam Pembelajaran IPA (Perspektif Pendidikan
Islam). JIP, XXVIII(3), 484–498.
Novitasari, D. (2016). Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap Kemampuan
Pemahaman Konsep Matematis Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika & Matematika,
2(2), 8–18.
Nuzliah, & Niesa, C. (2023). Integrasi Nilai Agama dalam Pengembangan Bimbingan dan
Konseling di SMPN 1 Bandar Dua. Jurnal At-Taujih Bimbingan Dan Konseling Islam,
6(2), 65–78.
Rahmawati, N., Zamzami, E., Saputro, C., & Annur, S. (2022). Integrasi Nilai-Nilai
Multikultular Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ( Pai ) Di Sma Pgri 1
Palembang. Jurnal Ilmiah Bina Edukasi, 15(2), 145–158.
Salafudin. (2015). Pembelajaran Matematika Yang Bermuatan Nilai Islam. Jurnal Penelitian,
12(2), 223–243.