JBEE : Jurnal Bisnis Ekonomi dan Entrepreneurship
http://jurnal.shantibhuana.ac.id/jurnal/index.php/JBEE
JBEE Volume 1 No 4 2019
MENGGALI POTENSI MAHASISWA DALAM MENINGKATKAN
SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN DI DAERAH PERBATASAN

Usman
1
, Veneranda Rini Hapsari
2

Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Shanti Bhuana
12

[email protected]
[email protected]




Abstrak
Pendidikan merupakan hal yang paling penting terutama bagi generasi sekarang ini,
posisi pendidikan merupakan hal yang utama yang harus dimiliki dalam pembangunan
bangasa Indonesia karena tujuanya adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Dengan adanya pendidikan akan menjadi modal utama dalam pembangunan
nasional. Apabila semakin banyaknya sumber daya manusia yang memiliki pendidikan,
akan menjadi modal dasar dalam pembangunan bangsa dan negara. Hal ini merupakan
salah satu upaya untuk menumbuh kembangkan untuk meningkatkan daya saing bangsa
Indonesia untuk menghadapi era globalisasi khususnya era revolusi industri 4.0. Dengan
menumbuhkan ilmu pengetahuan yakni dengan menyiapkan kewirausahaan dan
keterampilan, sebab kewiraushawaan mampu meningkatkan pola pikir dan kreatifitas
yang akan meningkatkan inovasi. Pengetahuan wirausaha merupakan salah satu aspek
penting dalam berwirausaha. Apabila ilmu penegetahuan sudah memadai maka dengan
sendirinya seseorang akan menegelola usahanya dengan baik.
Kata kunci: perbatasan, kreatifitas, kewirausahaan.

1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perilaku kewirausahaan
merupakan kemampuan seseorang untuk
melihat kedepan serta selalu berpikir
penuh dengan perhitungan serta mencari
pilihan dari berbagai alternatif serta
pemecahannya Suseno (2008). Jiwa
kewirausahaan merupakan nyawa
kehidupan dalam dunia kewirausahaan
yang prinsipnya sikap dan perilaku
kewirausahaan yang dapat terlihat dari
melalui, sifat, karakter watak seseorang
yang memiliki kemauan serta motivasi
yang kuat dalam mewujudkan gagasan
yang bersifat inovatif kedalam dunia
nyata secara kreatif (Hartanti 2008).
Faktor-faktor yang mempengaruhi jiwa
kewirausahaan seseorang adalah selalu
percaya diri (keyakinan), optimisme,
disiplin, komitmen, berinisiatif,
motivasi, memiliki jiwa kepemimpinan,
suka tantangan serta memiliki tanggung
jawab dan Human Relationship
(Nasution 2007:42-44; Suryana 2006:3).
Pendidikan kewirausahaan diharapkan
mampu membangkitkan semangat
berwirausaha berdikari, berkarya dan
mengembangkan perekonomian nasional
Asmani (2011). Pendidikan
kewirausahaan juga diharapakan mampu
memunculkan para wirausaha yang
kreatif yang bisa menciptakan lapangan
kerja dan bisa membantu mengurangi
pengangguran yang tidak pernah
habisnya. Pendidikan kewirausahaan
akan mendorong para pelajar dan
mahasiswa agar memulai dan mengenali
membuka usaha baru atau berwirausaha.
Ini dimaksud agar dapat mengubah pola
pikir yang selalu berpikir menjadi
karyawan diputar menjadi orientasi
mencari karyawan. Dengan demikian
kewirausahaan dapat diajarkan melalui
penanaman nilai-nilai kewirausahaan
yang akan membentuk karakter dan

JBEE : Journal Business Economics and Entrepreneurship JBEE Volume 1 No 4 2019 | 25
Copyright © 2019 STIM Shanti Bhuana Bengkayang | e-ISSN 2656-9469
perilaku untuk berwirausaha agar
peserta didik kelak bisa mandiri.
Kewirausahaan merupakan kemampuan
untuk melihat peluang dan yang bersifat
inovatif, jeli melihat peluang dan lebih
terbuka untuk setiap masukan dan
perubahan yang bersifat positif yang
mampu membuat bisnis bisa bertumbuh
dan berkembang dengan baik dan
memiliki nilai serta dapat melahirkan
sebuah konsep kewirausahan yang lebih
bersiafat inovatif, sebagai salah satu
solusi social yang dapat memecahkan
berbagai macam masalah sosial. Orang
yang bergerak dibidang wirausaha
adalah orang yang memiliki mental yang
sangat dan dapat mengenal potensi yang
ada dalam diri serta mau belajar
mengembangkankanya dan berusaha
menangkap semua peluang serta
membuat organisasi usaha untuk
mewujudkan segala impian atau cita-
cita.
Hal yang harus dilakukan
sebagai pendorong terciptanya inovasi
selain perubahan adalah adanya
kesadaran akan adanya celah sebagai
suatu kesempatan apa yang ada dan apa
yang seharusnya ada serta apa yang di
inginkan oleh masyrakat dengan apa
yang sudah di tawarkan ataupun apa
yang telah dilakukan oleh pihak
pemerintah. Tujuan kewirausahaan
sosial adalah adanya suatu perubahan
kearah yang lebih baik atau positif
dalam memecahkan segala macam
persoalan sosial untuk kepentingan
masyrakat pada umumnya. Pada
dasarnya bisnis sebaiknya memiliki nilai
dan bermanfaat. Semuanya dapat dicapai
dengan berbagai kegiatan bisnis yang
dilakukan dengan menerapkan konsep
kewirausahaan sosial. Konsep
kewirausahaan sosial merupakan salah
satu konsep inovatif dalam mengatasi
berbagai macam permasalahan sosial.
Sebab permasalahan sosial itu sendiri
merupakan permasalahan bersama yang
harus diatasi secara bersama dan
melibatkan semua pihak untuk saling
bersinergi dengan semua pihak yang
terkait.
Tercapainya pertumbuhan
ekonomi di Indonesia sangat perlu
dilakukan terutama pemberdayaan
usaha kecil yang dianggap mampu
dalam mengembangkan produksi sesuai
dengan program pemerintah yang
menargetkan 5 juta wirausaha sampai
pada tahun 2025 dengan
mengembangkan sumber daya manusia
untuk kemajuan kewirausahaan
nasional. Dalam pengembangan
kewirausahaan nasional ada 4
permasalahan pokok yakni akses
pembiayaan akases regulasi, akses
birokrasi, serta kapsitas UKM.

Kajian Teori
Pembetukan jiwa kewirausahaan
seseorang dapat dipengaruhi oleh dua
faktor yakni faktor internal dan faktor
eksternal (Pryanto, 2008). Faktor
internal berasal dari dalam diri sendiri
yang bersifat personal sikap kemauan
dan kemampuan secara pribadi yang
dapat memberikan kekuatan secara
personal untuk berwirausaha. Sedangkan
faktor eksternal yakni berasal dari luar
diri pelaku yang berupa yang lingkungan
sekitar, lingkungan keluaraga
lingkunagan sosial dan lain-lain. Faktor
yang memepengaruhi minat wirausaha
pada mahasiswa adalah motivasi dan
latar belakang keluarga. Faktor tersebut
akan mempengaruhi minat wirausaha.
Dalam menghadapi fenomena
kemiskinan di masyrakat terutama di
daerah perbatasan maka perlu adanya
kesadaran dari masyrakat untuk
menggali sumber daya yang ada dalam
diri masing-masing atau menggali
potensi diri untuk dikembangkan agar
mampu memperbaiki ekonomi keluarga
dan masyarakat sosial pada umumnya.
Usaha untuk memahami masalah-
masalah ekonomi dimulai dari suatu
kenyataan bahwa setiap orang atau
individu mempunyai hal-hal yang kusus
baik mengenai karakter sifat atau tabiat
atau juga kebiasaan-kebiasaan yang
tumbuh dan dibentuk dalam lingkungan.
Sikap dan tabiat,kebiasaan dan
kepentingan bukan hanya milik satu

26 | Usman, Menggali Potensi Mahasiswa Dalam Meningkatkan Semangat Kewirausahaan Di Daerah
Perbatasan
Copyright © 2019 STIM Shanti Bhuana Bengkayang | e-ISSN 2656-9469
orang saja tapi semua orang yang hidup
dalam suatu lingkungan dalam
masyrakat. Hal yang paling penting
untuk ditinjau dari mahasiswa adalah
bagaimana,motivasi dan potensi yang
dimiliki oleh mahasiswa terhadap dunia
kewirausahaan. Situasi ini harus disadari
dan diperlukan dalam konteks proses
pengembangan dan pendewasaan diri
mahasiswa itu sendiri maupun orang
lain. Orang yang memiliki karakter baik
pastinya akan memiliki pemahaman
yang cukup luas tentang kebaikan dan
pastinya akan menyukai hal-hal yang
berkaitan dengan kebaikan dan
menyukainya dan bahkan akan
mengerjakan kebaikan tersebut.
Sesorang yang memiliki perilaku yang
baik adalah orang yang mengerjakan
sesuatu sesuai dengan aturan atau kaidah
moral yang berkaku yang di masyrakat .

Kesadaran dan minat
mahasisawa di daerah perbatasan akan
mengalir menjadi seorang wirausaha
muda menjadi harapan baru dalam
mengimbangi wirausahawan di
Indonesia yang masih sangat relatif
sedikit. Kaum muda merupakan ujung
tombak bagi kemajuan bangsa dan
negara di masa yang akan datang.
peranan pemuda sangat penting dan
sifatnya urgen.akan tetapi,kawasan
perbatasan yang masih bersatatus
tertinggal seringkali tidak memiliki
jumlah perusahaan yang cukup untuk
memberikan lapangan kerja bagi para
kaum muda. Hal inilah yang terjadi di
Bengkayang, merupakan kabupaten
yang berbatasan langsung dengan
Malaysia namun masih tertinggal dalam
pembangunan. Oleh karena itu, semagat
wirausaha perlu didorong menjadi hal
yang sangat dibutuhkan bagi para
pemuda di Bengkayang yang berstatus
3T (Terluar, Terdepan, dan Tertinggal).
Kawasan perbatasan yang
berstatus tertinggal sangat membutuhkan
semangat wirausaha dari masyarakat dan
penduduknya. Mahasiswa merupakan
kaum muda dan merupakan salah satu
harapan pengembangan daerah serta
dibutuhkan keterampilan atau skill
dibidangnya dan mahasiswa adalah
merupakan bagian dari pemuda dan
merupakan modal dasar untuk
pengembangan dan pemecahan berbagai
ragam persoalan yang ada di bangsa dan
negara ini terutama di Bengkayang
Kalimantan Barat. Melihat keadaan
tersebut maka sudah selayaknya dunia
pendidikan harus menciptakan sumber
daya manusia yang mampu
menyelesaikan berbagai macam
persoalan yang ada. Dengan mendalami
pola pikir mahasiswa, diharapkan dapat
mempengaruhi sikap dan perilaku
masyarakat sekitarnya dalam
mengembangkan semangat
kewirausahaan termasuk dalam tindakan
dan keputusan ekonominya. Mahasiswa
tidak cukup kalau hanya mempelajari
teori saja namun yang perlu di
kembangkan jiwa berwirausaha agar
pola pikir dan mental menjadi pegawai
dapat secara perlahan dapat di ubah
dengan mental berwirusaha yang dapat
mencetak wirausaha dan menumbuh
kembangkan usaha ekonomi yang
kreatif dan mandiri. Sesuai dengan basic
yang memiliki program studi
kewirausahaan maka diharapkan para
mahasiswa dapat mengembangkan
kemampuan mereka dibidang
kewirausahaan sesuai dengan ilmu yang
telah mereka pelajari dari para dosen
sehingga mereka bisa menjadi pelopor
dalam membangun ekonomi didaerah
perbatasan kususnya di Kalimantan
Barat. Melihat begitu banyak persoalan
yang terus berkembang tentunya tidak
dapat di biarkan saja untuk terus
berlangsung berlarut-larut, Tentunya
harus ada solusi yang dapat mengatasi
masalah yang sedang di hadapi yakni
dengan mengembangkan jiwa dan
semangat serta mendorong perilaku
kewirausahaan pada berbagai lapisan
kalangan masyarakat kususnya
mahasiswa sebagai pelopor atau pioner
generasi pemuda bangsa dan negara
indonesia. Kesiapan berwirausaha
seseorang pasti berkaitan dengan
kemampuan (competence) dalam ilmu

JBEE : Journal Business Economics and Entrepreneurship JBEE Volume 1 No 4 2019 | 27
Copyright © 2019 STIM Shanti Bhuana Bengkayang | e-ISSN 2656-9469
pengetahuan maupun keterampilan yang
dimiliki. Slameto (2010:113)
menyatakan kesiapan itu terbagi atas
kesiapan fisik,mental dan emosi,
kebutuhan serta apa yang menjadi
tujuan. Terkadang minat seseorang
terhadap Sesutu hal akan membuat
seseorang merasa senang dan dapat
membangkitkan pada suatu hal. Minat
juga dapat mengindikasikan bahwa apa
yang ingin dilakukan oleh seseorang
atau disenangi orang untuk mereka
lakukan.
Kesadaran dan minat mahasiswa
terhadap dunia wirausaha muda di
Indonesia sangat sedikit dibandingkan
dengan negara lain. Saat ini tuntutan
untuk menjadi wirausaha sangat besar
sebab apabila hanya mengandalkan
mencari pekerjaan melalui perusahaan
orang lain atau mau menjadi karyawan
atau pegawai negeri sipil (PNS) maka
kemungkanan untuk mendapatkan
pekerjaan sangat sedikit. Jumlah
wirausahawan Indonesia baru mencapai
0,18% dari ttal jumlah penduduk
Indonesia. Sementara di Singapura
terdapat 7,2% Malaysia 3%, Filipina
5%, Jepang 4% (Suryana dan Bayu,
2012) dan diperkuat lagi Febryanto
(2014) menegaskan bahwa Indonesia
memiliki 2% wirausahawan atau sekitar
kurang lebih 5 juta pengusaha.
Kewirausahaan adalah disiplin ilmu
yang mempelajari tentang nilai dan
kemampuan dari perilaku seseorang
dalam mengahadapi tantangan hidup
untuk memproleh peluang dengan
berbagai resiko yang mungkin yang di
hadapinya. Menurut Thomas Zimmerrer
(1996) kewiraushaan adalah hasil dari
suatu disiplin serta proses sistimatis
penerapan kreatifitas dan inovasi dalam
memenuhi kebutuhan dan peluang pasar.
Transformasi pengetahuan
kewirausahaan telah berkembang
dengan baik pada dekade saat ini.
Negara-negara lain termasuk Indonesia,
mata pelajaran atau mata kuliah
kewirausahaan telah menjadi salah satu
mata kulia kosentrasi. Tidak dapat
dipungkiri kalua pengetahuan wirausaha
merupakan salah satu aspek yang sangat
penting dalam berwiusaha . Hisrich
Peter (2008:75) mengatakan bahwa
pendidikan sangatlah penting bagi
seorang pengusaha dalam mengatasi
berbagai macam persoalan yang akan
dihadapi. Pendidikan juga akan
memudahkan untuk berintegrasi serta
membuat akumulasi pengetahuan baru.
Apabila dasar pengetahuan sangat luas
maka akan memberikan jaringan yang
sangat luas pula dalam menjalani dunia
usaha. Salah satu upaya yang dilakukan
dalam menunjang kegiatan belajar
mahasiswa adalah dengan memaduhkan
teori dan praktek. Praktek yang
dimaksud adalah berupa praktek unit
kegiatan Mahasiswa (UKM), sehingga
teori yang sudah dipelajari dapat di
praktekkan langsung melalui unit
kegiatan mahasiswa yang dijadikan
sebagai tempat praktek mahasiswa untuk
melatih dan memberikan praktek kerja.

2. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif dengan metode
yang digunakan adalah metode
deskriptif dengan tujuan untuk
memaparkan secara objektif untuk
mengetahui seberapa besar potensi
mahasiswa di daerah perbatasan dalam
meningkatkan semangat
kewirausahaan. Hal ini merupakan
salah satu upaya agar mahasiswa dapat
memahami dan mengerti dengan baik
upaya yang dilakukan oleh seorang
mahasiswa untuk menjadi seorang
wirausaha. Teknik pengumpulan data
adalah yang digunakan observasi dan
wawancara. Hasil wawancara dua
kelompok responden yang terdiri
masing-masing 5 orang kaum muda
yakni kelompok pemuda yang pertama
adalah pemuda yang berada di
kampung Tampe yang letaknya tidak
jauh dari kampus STIM Shanti Bhuana
dan kelompok yang kedua lagi adalah
mahasiswa STIM Shanti Bhuana. Dari
kelompok yang pertama setelah
dilakukan wawancara dapat
disimpulkan bahwa minat mereka

28 | Usman, Menggali Potensi Mahasiswa Dalam Meningkatkan Semangat Kewirausahaan Di Daerah
Perbatasan
Copyright © 2019 STIM Shanti Bhuana Bengkayang | e-ISSN 2656-9469
terhadap dunia kewirausahaan sangat
kurang sedangkan kelompok kaum
muda dari mahasiswa-mahasiswi
sangat antusias, ini dapat terlihat dari
hasil wawancara dengan kelompok
pemuda mashasiswa-mahasiswi
mereka sangat antusias sekali untuk
menjadi seorang kewirausahaan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian dan Wawancara
Menjadi seorang mahasiswa
tidaklah cukup jika hanya sekedar
datang belajar di kampus akan tetapi
sangat mendukung apabila melibatkan
diri dalam berbagai kegiatan yang ada di
kampus. Menggali potensi diri bukan
hanya melalui proses pembelajaran
didalam kelas, namun perubahan mental
dan perilaku akan lebih terbentuk ketika
mengikuti berbagai kegiatan-kegiatan di
kampus. Misalnya melibatkan diri dalam
unit kegiatan Mahasiswa (UKM). Selain
mahasiswa memiliki pengalaman atau
pengembangan pola pikir atau
penambahan wawasan, mahasiswa
nantinya untuk dapat berkarir di dalam
masyrakat, seperti menjadi ketua
kelompok kecil di masyarakat. Ini
semua bisa terjadi karena adanya
pengalaman atau keterampilan yang
sudah di miliki semenjak menjadi
mahasiswa. Keterlibatan mahasiswa di
berbagai kegiatan kampus sangatlah
penting karena akan membawa dampak
yang positif bagi mahasiswa itu sendiri.
Penelitian ini akan mendeskripsikan
temuan dalam dua bagian yaitu
1) Semangat berwirausaha mahasiswa
di daerah perbatasan dikategorikan
lumayan bagus ini dapat terlihat dari
antusias mereka untuk mengetahui
lebih dalam mempelajari tentang
ilmu kewirausahaan dan
menerapkanya dalam prakteknya
nyata.
2) pemahaman mereka setelah mereka
mempelajari dan mempraktekkan
ilmu kewirausahaan pola pikir
mereka yang semula dari mental
pegawai berubah menjadi wirausaha.
Hasil wawancara dua kelompok
dan merupakan responden yang terdiri
masing-masing 5 orang Pemuda yakni
kelompok pemuda yang pertama adalah
pemuda yang berada di kampung
Tampe yang letaknya tidak jauh dari
kampus STIM Shanti Bhuana dan
kelompok yang satu lagi adalah
Mahasiswa STIM Shanti Bhuana dari
kelompok yang pertama setelah
dilakukan wawancara dapat
disimpulkan bahwa minat mereka
terhadap dunia kewirausahaan sangat
kurang sedangkan kelompok kaum
muda dari mahasiswa-ma hasiswi STIM
Shanti Bhuana sangat antusias, ini dapat
terlihat dari hasil wawancara dengan
kelompok pemuda mahasiswa-
mahasiswi mereka sangat antusias sekali
terhadap dunia kewirausahaan. Perlu
adanya pembelajaran dan mata kuliah
yang beriorentasi pada praktek studi
kasus yang mendatangkan narasumber
dari dunia usaha.

Langkah Untuk Mendorong
Pengembangan Kewirausahaan
Mahasiswa
Sebuah negara akan menjadi
maju apa bila sumber daya alam dan
sumber daya manusia dapat saling
melengkapi, keterpurukan suatu negara
bukan hanya dipengaruhi sumber daya
alam juga dapat dipengaruhi oleh
sumber daya manusia yang lemah dalam
menghadapi krisis yang terjadi.
Disinilah letak dan tantangan bagi
perguruan tinggi dalam hal ini tantangan
untuk mencetak seorang sarjana yang
memiliki kepribadian dan karakter baik
dengan skill yang memadai sehingga
bisa menjadi ahli di bidangnya dan
dilengkapi dengan jiwa kewirausahaan.
Sebab dengan dibekali dengan ilmu
kewirausahaan, seorang sarjana dapat
menjadi individu yang mandiri,
sekaligus membuka kesempatam kerja
bagi yang lain. Permasalahan bangsa
yang tingginya angka pengangguran
merupakan tantangan tersendiri bagi
perguruan tinggi. Yang perlu di
perhatikan adalah sejak sejak dini, saat

JBEE : Journal Business Economics and Entrepreneurship JBEE Volume 1 No 4 2019 | 29
Copyright © 2019 STIM Shanti Bhuana Bengkayang | e-ISSN 2656-9469
awal seorang mahasiswa memasuki
dunia pendidikan tinggi sudah
selayaknya mahasiswa harus memiliki
kegiatan ekstra kurikuler dan dilengkapi
dengan intra kurikuler yang dapat saling
menunjang proses pembelajaran ilmu
kewirausahaan. Untuk menumbuhkan
minat wirausaha tidak dapat dilakukan
serta merta tanpa ada pelatihan dan
pengetahuan yang dapat menggerakkan
jiwa kewirausahaan seseorang. Bila
seseorang yang memiliki tingkat
pendidikan yang rendah, maka dia tidak
punya keberanian untuk mengambil
segala resiko yang akan dihadapi.
Pendidikan yang akan menghambat
perkembangan untuk aktualisasi dirinya.
Tidak dapat dipungkiri kalau
pengetahuan kewirausahaan sangat
mendukung nilai kewirausahaan
terutama bagi mahasiswa sehingga dapat
membangunkan jiwa kewirausahaan.
Ada beberapa faktor yang menghambat
seseorang dalam dunia kewirausahaan
yakni ada faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal seperti ketidak
siapan mental seseorang untuk
mengambil segala resiko dalam dunia
kewiraushaan sedangkan faktor
ekternalnya adalah banyaknya
persaingan yang membuat seseorng
merasa terancam karena melihat
kelebihan orang lain bukan sebagai
suatu hal yang dapat memacu semangat
tetapi lebih merasa sebagai sesuatu
bahaya mengggalkan langkah usahanya
untuk maju.
Mahasiswa perlu dilibatkan
dalam berbagai kegiatan secara
partisipatif dalam berbagai kegiatan baik
ceramah, diskusi, pelatihan, studi
banding yang dapat memperkaya
perilaku serta dapat mengadopsi ilmu
kewirausahaan. Selain itu upaya
pembentukkan jalinan kemitraan dengan
berbagai pihak atau instansi yang dapat
mendukung kegiatan kewirausahaan
pada kalangan mahasiswa. Disini peran
perguruan tinggi di tuntut untuk semakin
kongkrit dalam membangun semangat
mahasiswa untuk membangun perilaku
kewirausahaan, sebab saatnya ilmu
kewirausahaan mahasiswa bukan hanya
sebagai slogan semata tetapi bagaimana
membangun atau mendorong minat
mahasiswa untuk mengubah pola pikir
mereka dari keinginan menjadi pegawai
lebih dominan dari pada menjadi
seorang pebisnis atau seorang
pengusaha. Kewiraushaan merupakan
bagian yang integral dan tak
terpisahkan dari eksistensi seorang
mahasiswa itu sendiri sehingga dapat
bergerak pada suatu tujuan yang lebih
baik.
Sebuah negara akan menjadi
maju apabila sumber daya alam dan
sumber daya manusia dapat saling
melengkapi. Keterpurukan suatu negara
bukan hanya di pengaruhi sumber daya
alam juga dapat dipengaruhi sumber
daya manusia yang lemah dalam
menghadapi krisis yang terjadi.
Disinilah letak dan tantangan bagi
perguruan tinggi dalam hal ini tantangan
untuk mencetak seorang sarjana yang
memiliki kepribadian dan karakter baik
dengan skill yang memadai sehingga
bisa menjadi ahli di bidangnya dan
dilengkapi dengan jiwa kewirausahaan.
Sebab dengan dibekali dengan ilmu
kewirausahaan seorang sarjana dapat
menjadi individu yang mandiri,sekaligus
membuka kesempatan bagi orang lain.
Permasalahan bangsa yang tingginya
angka pengangguran merupakan
tantangan tersendiri bagi perguruan
tinggi. Yang perlu diperhatikan sejak
saat dini, saat awal seorang mahasiswa
mahasiswa memasuki dunia pendidikan
tinggi sudah selayaknya mahasiswa
harus memiliki kegiatan ekstrakurikuler
dan dilengkapi dengan intrakurikuler
yang dapat saling menunjang proses
pembelajaran ilmu kewirausahaan.
Untuk menumbuhkan minat wirausaha
tidak dapat dilakukan serta merta tanpa
ada pelatihan dan pengetahuan yang
dapat menggerakkan jiwa
kewirausahaan seseorang. Apabila
seseorang memiliki Pendidikan rendah,
maka dia tidak punya keberanian untuk
mengambil segala resiko yang dihadapi.
Pendidikan yang akan menghambat

30 | Usman, Menggali Potensi Mahasiswa Dalam Meningkatkan Semangat Kewirausahaan Di Daerah
Perbatasan
Copyright © 2019 STIM Shanti Bhuana Bengkayang | e-ISSN 2656-9469
perkembangan untuk aktualisasi dirinya.
Tidak dapat dipungkiri kalau
pengetahuan kewirausahaan sangat
mendukung nilai kewirausahaan
terutama bagi mahasiswa sehingga dapat
membangunkan jiwa kewirausahaan.
Ada beberapa faktor yang dapat
menghambat seseorang dalam dunia
kewirausahaan yakni faktor eksternal
dan faktor internal.

4. KESIMPULAN
Kemampuan seseorang untuk
mengembangkan semangat dan jiwa
perilaku sebagai kewirausahaan
merupakan dapat di pengaruhi oleh apa
yang mereka terima dan apa yang
mereka pelajari. Hal ini merupakan hal
yang paling mendasar untuk
dikembangkan untuk menjawab
tantangan globalisasi yang begitu ketat
dengan persaingan. Hal ini tentunya
akan berkaitan dengan bagaimana upaya
pemerintah untuk mendorong semua
perguruan tinggi agar dapat mencetak
mahasiswa-mahasiswa yang hebat yang
memiliki kualitas sumber daya yang
mumpuni. Berbagai permasalahan yang
akan merintangi semangat
kewirausahaan mahasiswa perlu diatasi
dan ditangani dengan serius sehingga
dapat mengantisipasi secara bijak dalam
rangka menemukan solusi yang cocok
dan tepat. Dan mental kewirausahaan itu
sangat erat kaitanya dengan karakter
atau perilaku seseorang. Kebiasaan
hidup disiplin dan tanggung jawab
merupakan hal yang paling utama untuk
terjun didunia kewirusahaan.
Kewirausahaan mahasiswa perlu
dilaksanakan secara terus menerus dan
berkelanjutan. Upayakan mahasiswa
harus memiliki jiwa dan mental yang
baik agar dapat bersaing dimasyrakat,
hasil wawancara dua kelompok diatas
tadi sudah menujukkan bahwa
kemampuan seorang untuk
mengembangkan semangat dan jiwa
perilaku sebagai kewirausahaan
merupakan dapat dipengaruhi oleh apa
yang mereka terima dan apa yang
mereka pelajari.
Pengetahuan berpengaruh
langsung terhadap kesiapan
berwirausaha dengan pengetahuan yang
dimiliki seperti usaha yang akan dirintis,
misalnya lingkungan, kepribadian dan
tanggungjawab manajemen serta
organisasi saran:
1) Bagi mahasiswa untuk dapat
meningkatkan minat kewirausahaan
agar bisa menciptakan lapangan
pekerjaan baru setelah lulus kuliah
nanti, sehingga dapat menurunkan
angka pengangguran.
2) Bagi pembaca agar dapat
memberikan masukan agar dapat
menjadi masukan yang baik dalam
menggali potensi mahasiswa dalam
meningkatkan semangat
kewirausahaan didaerah perbatasan.
3) Minat berwirausaha yang dimiliki
mahasiswa hendaknya dapat
ditingkatkan oleh siapa saja atau
oleh semua pihak termasuk orang
tua, masyrakat, pendidik maupun
oleh pemerintah.
4) Penanaman nilai potensi
kepribadian harus ditingkatkan
melalui dengan mengintegrasikan
niali-nilai percaya diri, kreatifitas,
keberanian mengambil resiko
beriorentasi hasil kepemimpinan
dan kerja keras dalam setiap mata
kulia di kampus dan dapat
dilakukan dalam lingkungan
keluarga.
Keterlibatan mahasiswa dalam
berbagai kegiatan ekternal dikampus
juga akan menyimpan sejuta peluang
dan tantangan. Salah satunya
mahasiswa dapat berkenalan dengan
tokoh agama,tokoh pemuda,tokoh
pembesar atau pejabat penting.
Demikian juga tentu dapat saling
mengenal sesame mahasiswa dari
kampus lain. Keaktifan mahasiswa
dalam berbagai kegiatan
kemahasiswaan tentu pula dapat
memperkuat hubungan dengan
dosen,praktisi,akademika.Jadi dengan
adanya kesempatan bagi mahasiswa
untuk mengenal berbagai profesi
tersebut tentu merupakan suatu peluang

JBEE : Journal Business Economics and Entrepreneurship JBEE Volume 1 No 4 2019 | 31
Copyright © 2019 STIM Shanti Bhuana Bengkayang | e-ISSN 2656-9469
besar untuk menjadi suatu potensi diri
dan membuat jaringan dalam meraih
cita-cita yang diinginkan ,sebab
melalui jaringan atau pendekatan-
pendekatan dengan berbagai kalangan
akan memudahkan mereka menghadapi
suatu tantangan seperti dalam kegiatan
pengabdian masyarakat ataupun
urusan-urusan yang terkait dengan
kampus.


5. REFERENSI

Asmani, Jamal Ma’mur. 2011. Tips
Pintar PTK: Penelitian
Tindakan Kelas. Yogyakarta:
Laksana.
Hartanti. 2008. Manajemen
Pengembangan kewirausahaan
(entrepreneurship) Siswa SMK
4 Yogyakarta. Universitas
Negeri Yogyakarta.
Hisrich, R.D. Peters dan Stephard, D.A.
2008. Entrepeneurship (Ed),
New York: Mc Graw-Hi.
Naution dan Arman Hakim. 2007.
Entrepreneurship Membangun
Spirit Teknopreneurship.
Yogyakarta: Andi offset.
Pryanto. 2008. Di Dalam jiwa ada Jiwa:
The Backbone and The social
Construction of
Entrepreneurships. Pidato
pengukuhan Guru Besar
Universitas Kristen Satya
Wacana.
Suryana. 2006. Kewirausahaan
Pedoman Praktisc,Kiat dan
Proses Menuju Sukses. Jakarta:
Salemba Empat.
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-
faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta: Rineka Cipta.
Suryana, Yuyus dan Khatib Bayu. 2013.
Kewirausahaan Pendekatan
Karakteristik Wirausahawan
Sukses Kencana Prenada.
Jakarta: Media Group.
Suseno. 2008. Pengaruh Karakteristik
Wirausaha dan potensi
Kewirausahaan Terhadap
Keberhasilan Usaha dengan
Kebijakan Pengembangan UKM
sebagai Moderating. Jurnal
Ekonomi Bisnis.