LAPORAN PRAKT'TKET&{ KE RJA LAPANGAN
SI
PUSKESMAS JATX MAKMEJR
DT SUSUN
OLEH:
ANITA
168700001
F'AKULTAS BIOT,OGI
UNIVERSITAS MEDAN AREA
IFA_II-{JN **ARAN 2O*9UNIVERSITAS MEDAN AREA

L&MBAR PENGESA}iAH
PRAT<T'EK KERJA T-&PANGAIq DT PUSKESMAS J,{'T E4AKETUR
l..Iudul Laporan
KOTA BTN.}AN
: Pemeriksaan Kadar Gula Sarak cli Puskesmas
Jati Makrnur Kata Binjai
2.Identitas:
a. Nama
b. NIM
c.Jurusan
: Anita
: 168700001
: Biologi
Laporan setragai saiah satu syarat untuk rnelengliapi kornponen Nilai Praktek
Ker.ja Lapangan di Fakultas Biologi Universitas Nzledan ,{rea
Mengetahui
nbing Dekan Fakultas Biologi
Universitas Medan Area
Vt
i Maknnr
Mufti Sudibyo, M.Si
K*
{a{
*ffir
HW
16\UNIVERSITAS MEDAN AREA

KATA FENGANTAR.
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Ttihan Yang 1\4aha Esa yang telah
memberikan rahmat dan liidayah-Nya sehingga saya dapat rnenyelesaikan Praktek
Kerja Lapangan di Puskesrnas Jati lt,lakmur Kota Binjai sebagai salah satu
persyaratan kelulusan tugas klliah di Universitas Medan Area.
Terimakasitr saya ucapkarr kepada Kepala Puskesmas Jati Makmur yang
telah memberikan izin uatuk rnelakukan kegiatan PKL dan kepada dosen
pernbirnbing Bapak Abdul Karirn S. Si, I\{. Si yang telah inemberikan birnbiugan
kepada saya mahasiswa Fakultas Biologi.
Susunan PKL ini ditruat dengan sebaik-t.raiknya naurun tentu masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu kritik dal saran yang siiatnya membaitgun saya
sangat diharapkan.
Medan,lSAgustus 2019
Penulis
Anita
Mahasiswa Fakultas Biologi
Universitas Medan Area
cUNIVERSITAS MEDAN AREA

I}AFTAR ISI
T,F]L4BAI{PE}.iGESAHA}I ,. . . .i
KATA PF.hICAF,iTAR .. ......... .. . ... . . ii
DAFTARiSr...... ., . . .iii
BAts I. PE.NDAHULUAN
[.1 Latar Belakang.." ..^................ 1
1.2 Tujuan ...............3
1.3 Manfaat .............. 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2. I Glukosa .......4
BAB III. METODE
3.1 Nama A1a1........... ........... l5
3.2 Prosedur kerja alat Gluko DR ...."....... .......... 17
RAB IV. HASIL
4.lNilaiNonnal .......19
4.2 Rangkunan Hasi1... ........ 19
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan........... ......".,2A
5.2 Saran ...........2A
s 3 DAFTARPUSTAKA ...........
^..........21
illUNIVERSITAS MEDAN AREA

BAB T
PEhIDAHLi{,U.qN
t.l Latar trelakang
Glukosa terbentuk dari kartrohidrat dalam makanan dair
disimpan sebagai glikogen dalam hati dan otot rangka. Kadar glukosa
dipengaruhi oleh 3 macarn honnon yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas.
Hormon-honnon itu adalah : insulin, glukagon, dan soinatostatin.
Didalam darah terdapat zat glirkosa, glukosa ini gLmanya untuk
dibakar agar meldapatkan kalori atau energi. Sebagian glukosa yairg ada
dalam da-rah adalah irasil penyerapan dari usus dan sebagian lagi dari hasii
pemecahan sirnpanan energi dalam jaringan. Clukosa yang ada di r_isus
bisa berasal dari glukosa yang kita rnakan atau bisa juga hasil pemecahan
zat tepung yang kita makan dari nasi, ubi, jagung, kentang, roti atau dari
yang lain.
Glukosa, fruktosa dan galaktosa masuli uelalui dinding usus
iralus kedalarn aliran darah. Fnrktosa dal galaktosa akan diubah dalarn
tubuh menjadi giukosa. Gltrkosa mempakan hasil akhir dari pencernaan
dan diabsorbsi secara keseltuuhan sebagai kartrohidrat. Kadar glukosa
daiarn darah bervariasi dengan daya penyerapan, akan rnenjadi lebih tinggi
setelah rnakan dan akan rnenjadi ttutn bila tidak ada makanan yang masrlli
selama beberapa jarn. Glikogen dapat lewat dengan bebas keluar dan
masuk ke dalam sel dirnana glukosa dapat digruralian sernata-mata sebagai
strmber energi. Glukosa disimpan sebagai glikogen di dalam sel hati oleh
aUNIVERSITAS MEDAN AREA

insLrlin (suatLr honnon
-vang
disekresi oleh pankreas). Giikogen akaa
diubah kernbali rneqjadi gl'.rkosa aleh aksi dari glukogen fhormon lain
yang disekesi oleh pankreas) dan adrenalin irairu suatu honnon yang
disekresi oleh kelenjar adrenalin.
Fenuninan kadar ghikosa darah (hipoglikemia) tedadi akibat
asupan makanan yang tidak adekuat atau darah terlalu banyak
rnengandung instilin. Peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikernia)
terjadi jika insulin yang beredar tidak mencukr.rpi atau tidak dapat
berfungsi dengan baik; keadaan ini disebut diabetes rnellitus. Apabila
kadar gluliosa plasrna atau senun sex,aktu (kapan saja. tanpa
mempefiimbangkan makan terakhir) sebesar > 200 rirgidl, kadar glukosa
plasma/serum 2 jam setelah makan (post prandial) > 200 ing/dl biasanya
menj ad i indikasi terj adinya diabetes rnellitu s.
Kadar glukosa puasa memberikan peftlnjuli terbaik rnengenai
homeostasis glukosa keseluruhan, dan sebagian besar pengukuran rutin
harus dilakukan pada sampel puasa. Keadaan-keadaan yang dapat
mempengarutrri kadar glukosa (rnis. diabetes rnelliftrs, kegernukan,
akromegali, penyakit hati yang parah, dsb.) rnencenrdnkan kelainan pada
berbagai mekanisme pengendalian glukosa.
Uji gula darah post prandial biasanya dilatr<ukan untuk menguji
respons penderita terhadap asupan tinggi karbohidrat 2 jarn setelali makan
(sarapan pagi atau makan siang). Untuk kasus-kasus hiperglikemia atar
bahkan hipoglikemia yang tak jelas, biasanya dilakukan tes toleransi
c
:'UNIVERSITAS MEDAN AREA

giLrkosa. oral {TTOO). TTC cral dipengaruhi oleh banyak variable
fisiologik dai: inenjadi subjek rlari balian interpretasi diagnosrik yang
berbeda-beda. { iji toleransi ghikosa intravena jarang diindikasikan untuk
fujiian diagrosis.
i.2 Tmjuan :
Adaprur ilrjuan dari pernbuatan laporan ini adalah r-mtrik memenuhi
syarat tugas praktik keqa lapangan di Puskesrnas Jati lr,{akrnur Kota
Biryai.
1.3 Manfaat :
Dengan adanya praktik kerja lapangan ini diharapkan agar mahasiswa
dapat memperoleh rnanfaat diantaranya :
a.Mernberikan wawasan serta ihnu bar"u bagi rnahasiswa/i
b. Menambah pengalaman bagi mahasislva/iUNIVERSITAS MEDAN AREA

BAB {[
TINJALTAIq PUSTAI(A
2.n GIuErosa
Glukosa adalah gula yang terpeuting bagi metabolisrne tubul-r,
dikenal juga setragai gtrla fisioiogis. Dalam ilmu kedokteran, gula darah
adalah istilah yang rnengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah.
Sedangkan dalam firmbuhan Glukosa 6-fosfat yang dftasilkan selama
fotosintesis adalah precursor dari tiga jenis karbohidrat tumtruhan, yaitu
sukrosa, pati dan selulosa. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa
serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan rneialui
darali adalah smnber utama energi urtuk sel-sel tutruh. Meskipun disebut
"glrla darah", selain giukosa, kita juga menemukan jenis-jenis grrla
lainnya, seperti fruktosa dan galaktosa. Namur demikian, hanl'a tirrgkatan
glukosa yang diatur rnelalui irrsulin dan leptin. Gltrkosa diperlukan sebagai
sumber ersr-gr terutama bagi sistern saraf dan eritrosit. Glukosa juga
dihutuhkan, didalarn jaringan adipose sebagai sunber gliserida-gliserok,
dan murgkin juga berperan dalarn mempertahankan kadar senyawa antara
pada siklus asam sifiat di dalam banyak jaringan tubuh.
Glukosa berasal sebagian besar diperoleh dari makanan, kernudian
dibentuk dari berbagai senyawa glukogenik yang rnengalami
glukoneogenesis lalu juga dibenluk dari glikogen hati melalui
glikogenolisis. Setelah makzur tinggi karbohidrat, kadar glukosa darah
4
aUNIVERSITAS MEDAN AREA

akan meningk*.t dari kadai puasa sekitar 80-100 nrldl ke kadar sekitar
120-i.i0 mg/dl" dalarn pcriode 30 menit sampai 1 jarn. Kollsentrasi
clukosa rlaiam darah kemudian nrenumn kembali ke rentang puasa dalanr
waktu sekita.r 7 jam selelah puasa. Proses mempertahankan kadar gluiiosa
yairg stabil dr dalam darah mer*pakan salah satu mekanisrne hotneostasis
yang diatur paiing hahls dan juga menjadi salah sahr mekanisme di hepar,
jaringan ekstrahepatik sefta beberapa honnon. Peningkakn konsentrasi
glukosa dalam sirkulasi rnengakibatkan peningkatan sekresi insulin dan
penguangan sekresi ghikagon" demikian sebaliknya. Niiai nonnal kadar
gli:kosa serunl atau plasma adalah T5 -
115 mg/di.
Flonnon yang paling penting turtuk mengatur kadar gula darah
adalah insulun dan gluiiagon. Honnon lain yang beqpenganrh terhadap
kadar glGosa damh antara lain : glukokortikoid, epinefrin, dal honnon
yang dihasillian oleh keienjar tiroid.
insulin
fuisulin diirasilkan oleh sel-sel B, mendominasi gambaran
metabalik. Honnon ini dapat menunurkan kadar glutrrosa darah sefia
mendorong penyinrpanan glukosa. Insulin rneningkatkan
penyerapall glukosa oleh sel rnenjadi glikogen. Insulin
mernpennudah rnastrlarya glukosa ke dalarn sel dengan diflisi
terfasilitasi melalui fenornena transporter rekuitmen. Protein
pembalva glukosa dikenal sebagai glukosa transporter. Pengangkut
tersebut disekresi oleh sel sebagai respon adanya insulin sehingga
pengangkutan nutrient dari plasrra ke dalarn sel rneningkat.
cUNIVERSITAS MEDAN AREA

z.
Be'oerapa, jaringan tidak terganliing pada konser:trasi insulin dalarl
ilieilyerap glLrkosa. yaitu . otak, otot yang aktif, dan hati.otak
memerh.rkan giukosa sctiap saet Litrtuk meurenuhi kebutuhan
eirerginva sehingga mudah dinasr,rki gluliosa setiap saat. Tanpa
alasan
..''ang
jelas, otot rangka juga tidak bergantung insulin daiarn
menverap glukosa selama beraktivitas.
Glukagon
l,zlerr-rpakan honnon yang dihasilkan oleh sel-sel u pLrlau-
pulau Lzurgerhans pankreas. Sekresi honnon ifli dirangsang
keadaan hipoglikernia. Pada saat mencapai hati rnelalui vena porla,
honnon glukagon rnenimbulkan glikogenolisis dengan
rnengaktiflran enzim fosforilase. Sebagian besar glukagon endogen
dan insulin dibersihkan dari sir"kulasi darah oleh hati. Berbeda
dengan epine{lin, glukagon tidak rnernpunyai pengamh pada enzfun
fo sforilase otot. Glukagon j tiga ureningtriatkan glukoneogene si s d ari
asam arnino dan laktat. Pada semua cara kerja ini, glukagon
bekerja dengan menghasilkan cAMP. Baik glikogenolisis maupLrn
glukonecgenesis di hati sarna-sarla rnenirnbulkan efek
lriperglikemia glukagont yang kerjatya lrerlawanan dengan insulin.
Sel liati dapat dilewati glrrkosa dengan bebas. Oleh karena
itu menrpakao sarana utama turtuk mengatur konsentrasi glukosa
darair. Sel tersebut rnemiliki enzim glukokinase dengan nilai K
yang tinggi, yang secara spesifik disesuaikan dengan fi"urgsi
pengeluaran glukosa sesudah makan. Insulin disekresikan sebagai
g
6UNIVERSITAS MEDAN AREA

4.
resporls langsr"ing i*rliaelap iriperglikeir:ia. Honnon ini bersifat
anabolik yarrg bertLrgas membanar irati untuk menyirnpan glukosa
clalarn beniuk gltl<ogen dair memfasilitasi ambilan glukosa oleh
jaringa* ekstrah*patik. Insullq juga memillii efek rnenghambat
gluliogenolisi dengan menghambat penguraian giukogen di
jaringan menladi glukosa. lnsulin selanjutnya mengirambat
pernbentukan glukosa oleh irati dengan rnengharnbat
glukoneogeriesis (pembahan asam amino rnenjadi glirkosa di hati).
OIeh karena itn, insulin meuunurkan konsentrasi giukosa dalah
dengan meningkatkan penyirnpanan dan penggunaan gluliosa daral
oleh sel.
Somatostatin
Sornatostatin dikeluarkan oleh sel-sel 5 pancreas sebagai
respon langsLrng terhadap peningkatan glukosa dan asam amino
darah selaina proses absorbsi makanan. Honnone ini bertrgas
mengharnbat kecepatan pncemaan dan penyerapau makanan
sehingga tidak terjadi peningkatan nutrient yang berlebihan di
dalarn plasma. Somatostatin juga memiliki efek local turtuk
mengurangi pengeluaran honnon-honnon yang dihasilkan
pankreas.
Gltrkokcrtikoid
Glukokortikoid disekresikan oleh korteks adrenal dan sangat
penting di dalam metabolism karbohidrat. Hormon ini
a
:'UNIVERSITAS MEDAN AREA

5.
meilyebabkan penhgkatar-r giul,oneogenesis. l{al ini terjadi akibat
peningkata:i katatai:clisnr* orotein di jaringan, peningkatar.r
ambilan asallr ariino hati, daa peningkatar: aktivitas enzirn
iransaminase serta enzim laimrya yang berhubungan dengan
glukoneogenesis di hati. selain itu, glukokortikoid inenghambat
penggulaan glukosa di jaringan eksffahepatik kecuali otak.
GI ukokorlikoi d beker
j a seca ra anta gonistik terhadap insulin.
Epineprin
Hormon ini disekresikan oleh medula adrenal akibat
rangsargarl yang tnenirnbulkan stres (ketakutan, kegernbiraan,
kelelahan, hipoksia, hipoglikemia, d 1 1 . ) dan rnenimbulkan glikolisis
di hati serta otot karena stirnulasi enzim fosforilase dengan
rnenghasilkan cAMP. Akibat tidak adanya enzim glukosa-6-
fosfatase di otot, glikogenolisis terjadi dengan bentukal laktat,
sedangkan di hati glukosa merupakan produk utama yang
menyebabkan pelingkatan kadar glukosa darah.
Hormon tiroid
Hormon tiroid juga trerpengamh terhadap glukosa darah.
Terdapat bukti-bukti eksperimental bahrva tiroksin mempunyai
kerja diabetogenik dan bahwa tindakan tiroidekomi menglrambat
perkembangan diabetes. Kadar glukosa puasa tarnpak naik di
antara pasien-pasien hipert'iroid dan menurun di antara pasien-
pasien hipotiroid. Meskipun dernikian, pasien hipertiroid
6.
8
sUNIVERSITAS MEDAN AREA

InenggLlilakan glukosa ,Jeugii-t kecepatan ,vang normatr atau
meningkat, sedangka* piasi,^u tripotiroid mengaiami peilurunan
kemampuair dalar:r menggunakan girikosa. Di samping itu, pasien
hipotiroid mempun;rai sensitivitas terhadap insulin 1,ang fauh lebih
rendah bila dibandingkan dengan orang-orang normatr atatr
penderita hipertiroid.
Jenis dan metode Fengukuran Glukosa Darah
Jenis Pemeriksaan GlLrkosa Darair Dikenal beberapa jenis
pemeriksaan yang berhubungar dengan pemeriksaan glukosa darah
yaihr:
a. Glukosa darah puasa$S"belum pemeriksaan ini dilakukan
pasien hzu'us pllasa l0 -
14 jarn.
b. Ciukosa darah sewaktu Perneriksaan ini dilakrkan pada
pasien tanpa periu memperhatikan u,aktu terakhir pasien nrakan.
c. Glukosa darah 2 jarn PP Pemeriksaan ini strkar sekali
distandarisasikan, karena makanan yang dimakan baik jenis
maupurl junlahnya sutriar disarnakan dan juga srftar diarvasi dalam
tenggang waktu 2 jam untuk tidak rnakan dan rnintun lagi, juga
selamamentrnggu pasien perlu duduli istirahat tenang dan tidak
rnelaktrtrian kegiatan jasrnzuri (berat) serta tidak rnerokok.
Secara umum ada 2 macam metode yarg berlainan untuk
menentukan kadar glutriosa, yaitu:
q
:'UNIVERSITAS MEDAN AREA

1)
fuletode Kimia
Reduksi (Glukc-DH,&)
Metode ini adalah setrr"rah rtr*tode nitilr enzimatik oleh karena
spesifikasinya
-yang tinggi, kepraktisa-* dan kelurvesannya.
Pengukuran diiakukan pada daerair LJV.
Prinsip metode ini adalait ghikcsa dehidrogenase mengicatalisis
oksidasi dari glukosa. Metode Gluck-DH@ dapat digunakan pada
trahan sarnpel yang dideproteinisasi atau yang tidak
dideproteinisasi serta urtuk hemotrrlsate.
2) Metode Kondensasi Gugus Amino (O-Toluidine)
Prinsip rnetode ini adalah glukosa bereaksi dengan O-toluidin
dalarn asam asetat panas dan inenghasilkan senyawa berwarra
hijau yang dapat ditenhrkan secara fotometer. Fenentuan glukosa
dengan O-toluidin dapat digrurakan untuk bahan sarnpel yang
dideproteinisasi mauprur yang tidali di-deproteinisasi.
Beberapa kelemahan I kekurangafflya adaiair metode kirnia ini
memerlukan langkah pemeriksaan yang panjang dengan
pemanasan, sehingga kernungkinan te{adi kesalahan lebih besar.
Selain itu reagen pada metode ortho-toluidin bersifat korosif.
10
cUNIVERSITAS MEDAN AREA

b. \,{etode Enzimatik
1) Metode Gltrkosa Oksidase (CJD-PAP)
Prinsip.
Enzirn gltikosa oksidase rnenkatalisis reaksi oksidasi glukosa
men_jadi glukonolakton dal hydrngen peroksida. Giukosa + O2
gltrkosa oksidase O-glukono-S-lakton + H2O2 Penarnbahan
enzim perokidase dan aseptor oksigen kromogenik seperti
Odianisidine. O-dianisidrne (red) +LIZOZ peroksidase O-
dianiside (oks) + H2O. Enzim glukosa oksidase yang digrurakan
pada reaksi per-tama menyebabkan sifat reaksi peilama spesifik
untuli glukosa, khususnya B-D glukosa, sedangkan reaksi kedua
tidak spesifik, karena zatyang bisa teroksidasi dapat menyebabkar
hasil pemeriksaan lebih rendah. Asam urat, asa,n askorbat,
bilirubiu dan glutation menghambat reaksi karena zat-zat ini akal
berkornpetisi dengan kromogen bereaksi dengan hidrogen
peroksida sehingga hasii pemeriksaan akan lebft rendah.
Keunggulan dari rnetode gluliosa oksidase adalair karena muralmya
reager dan hasil yang cukup memadai.
21 Metode Heksokinase
Prinsip:
Heksokinase akan mengkatalis reaksi fosforilasi glukosa dengan
ATP mernbentuk glukosa 6-fosfat dan ADP. Enzirn kedua yaitu
glukosa 6-fbsfat dehidrogenase akan mengkatalis oksidasi glukosa
L3,
,.-cUNIVERSITAS MEDAN AREA

6-fosfat dengan nikolinainide adniiie dimreleotide phosphate
(NAPP +-; Glukosa r- ATP peroksidase Glukosa-6-fosfat t
ADP Giukosa-6-fosfat +NAD (P) {i-6-PIl 6-fbsfaglukonat I
NAD(P)H + n+ 3)
3) Reagen Kering (Glueo DRi
Adalah alat pemeriksaan glukosa darah seeara invitro, dapat
dipergunakan unfuk mengukrr kadar gluikosa darah secara
kuantitatif, dan untuk screening pemeriksaan kadar glukosa darah.
Sarnpel dapat dipergunakan darah segar kapiler atau darah vena,
tidak dapat menggrmakan sampel berupa plasrna atau serum darah.
Prinsip :
Tes strip menggunakan enzim ghikosa oksidase dan didasarkan
pada teknologi biosensor yarlg spesifik untuk pengukuran glukosa,
tes strip mempunya,EUusr* yang dapat menarik darah utuh dari
lokasi petgambilan / tetesan darah kedalam zona reaksi. Glukosa
oksidase dalam zona reaksi kemudian akan mengoksidasi glukosa
di dalam darah. Intensitas arus electron temkur oleh alat dan
terbaca sebagai konsentrasr' glukosa di dalam sarnpel darah.
Kelainan kelainan Glukosa
1. Hiperglikemia
Hiperglikemia adalah keadaan dimana kadar gula darah
rnelonjak atau berlebihan, yang akhirnya akan rnenjadi penyakit
yang disebut Diabetes Melitus (DM) yaihr suatu kelainan yang
L2
,sUNIVERSITAS MEDAN AREA

teijaeli akibat tubuh keknrangar hormone insuirn. akibatitya
glLrkosa tetap beredar di dalam aliran daralr dat srikar menembls
dinding sel. Keadaan ini biasalya disebabkar oieLi stress, inf-eksi,
dair konsrunsi obat-obatan terteilht. Ketrainan ms-taboiisme
karboiridrat yang ditandai dengan penumnan toieransi glukosa
akibat berkurangnya. sekresi insulin sebagai respon terhadap
pemberian glukosa. Hiperglikernia ditandai dengan poliuria,
polidipsi, dan poliphagia, serta kelelalian yang paralr dan
pandangan yang kabur'. Manifestasi klinis penyakit ini
berupa kenaikan kadar glukosa darah (hiperglikemia) dan
glikosuria yang dapat diserlai pembahar pada metabolisme lernak.
Berdasarkan etiologinya, diabetes melitus dapat diklasifikasikan
menjadi:
l. Diabetes Melitus Tipe 1
Destmksi sel p umumnya menjurus ke arah defisiensi insulin
absolute melalui proses immologik (Otoimunologik) dan idiopatik
yang belum diketahui secara jelas perryebabnya.
2. Diabetes Mellitus Tipe 2
Tipe ini bervariasi dan paling sering ditemukan,
mulai yang predominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin
reiatif sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersama
resistensi insulin. Faktor genetik dan lingkungan berpenganrlr besar
i
ir
&
13
,sUNIVERSITAS MEDAN AREA

terhaciap terjdinya Dh{ tipe 2. antara lain diet tilgei }err:ak dan
krrang serat, obesitas, sefta kurang aktivitas.
3. Diabetes h{ellitus Tipe l-ain
Diabetes goiongan ini disebabkan kareira banrvak iak'rcr, &fitar&
lain: defek genetik ftlngsi sel $, defek genetik kerja insuiin,
penyakit eksokrin panareas, Endokrinopati, Diabetes karena
obatlzat kimia: (Glukokortikoid, honnon tiroid, asam nikotinat.
pentarnidin, vacor, tiazid, dilantin, interferon), Diabetes karena
infeksi
Diabetes Mellitus Gestasional
Diabetes tipe ini muncul pada rnasa keiramilan dan timuinnya
bersifat reversibel, tetapi merllpakan faktor risiko untuk DM Tipe
2. Anak yang dilahirkan oleh ibu yang menderiia diabetes tipe ini
jLrga beresiko terkena DM dikernudian hari, apalagi .jika lahr
dengan berat badan lebih dari empat Kg.
j
Hipoglikemi
Hipoglikemia atau penunrnan kadar gula darah merupakan keadaan
dimana kadar glukosa darah berada di bawah normal, yang dapat
terjadi karena ketidak seirnbangan antara makanan yang dimakan,
aktivitas fisik dan obat-obatan yang digunakan. Jika hipoglikernia
tidak segera diatasi, bisa menyebabkan kejang atau pingsan. Kadar
gula darah yang rendah biasanya menirnbulkan , sakit kepala,
L4
aUNIVERSITAS MEDAN AREA

gemetai, kepala pening,
jantung cepat, gelisah.
lapar. kulit dingin ataulembab" denl.Lrt
15
,gUNIVERSITAS MEDAN AREA

BAB {II
&{ETODE PENS,LITLAI{
3.tr. Lokasi Penelitiaxr dan Waktrn
3. 1"1. I-okasi Fenelitian
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Jati Makmur Binjai.
3.1.2. Waktu Fenelitian
Penelitian di lakLrkan pada bulan Juli - Agustus 2019
3.2. Sampel Fenelitiam
Sarnpel penelitian ini adalah selumh jrunlah pasien yang berobat ke
Puskesmas Jati Makmur.
3.3. Metode Pemeriksaan
Metode perneriksaan dalam penelitian ini rnenggunakan metode
kuantitatif dari hasil pengularan kadar gula darah menggrrnakan alat gluko
DR dirnana hasil diperoleh secara akr.rat.
J.4. Alat dan Bahan
3.4.1 Alat
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kadar gula darah ysilu
alat ukur giuko DR dengan hasil ukur mg gluliosa darah dalarn satuan dl
darah
16
,gUNIVERSITAS MEDAN AREA

3.4.2 Bahan
Bahan yang dig:.rnakan yaitu sample darah dari i.espcnden dair
alkohol yang digunakan sebagai antiseptik.
3.5" Froseclur Kerja
3.5.1 Cana Fengarnbilan Sample
Ujung jari pasien (responden) diolesi dengan kapas alkoliol untuk
tindakan aseptic.
Kemr,rdian setelah kering letakkan homelet diujung jari pasien
tersebut kemudian tekan homeletnya sehingga otomatis akan
menusuk ujturg jari pasien, seliingga mengeluarkan setetes darah.
Lalu darah tersebut diletakkan pada strip yang sudair tersedia dan
kemndian strip tersebut diletakkan dalarn alat pendeteksi
-eltil(osa
darah Gluko DR.
3.5.2. Cara Kerja AIat Gluko DR
I.Pasang dua baterai CR2032 3V pada alat dengan posisi ta:rda positif
rnenghadap ke atas.
Hidupkan *lat Gluko DR dengan nlenekan tornbol power. Symbol
strip akan berkedip-kedip dan tulisan (CODE) serta angka akan
rnuncul. Periksa nomor kode pada alat sama dengan nomor kode
pa.da tabung strip.
Apabila nomer kode tidak sama, maka perlu menekan tombol (C)
dan tahan. selanjutnya tekan tornbol (A) dan lepaskan sampai
1.
2.
J.
2.
3.
L7UNIVERSITAS MEDAN AREA

4.
diperoleh nomor kode yalg sama dengan nornor pada tabung strip.
Jika nornor kode alat sudah sarna dengan no1llor pada tabung strip.
Pasang strip di liibang alat bagian ujung kanan atas, hrngga keluar
bunyi "beep" dan mtmcul gambar- "tetesao darah" yang berkedip-
kedip
Ambil sampei darah dengan homelet, tempelkan sampel darah pada
sirip, darah akan otomatis terserap kedalam strip. Pastikan stnp
terisi penuli. Alat akan segera mengukur dengan rnenghirung
mundur.
Setelah hasil pengukrran selesai atau mendapatkal hasil yang
dibutul*an, dapat melepas strip dan buang. Ganti strip yang baru
untuk rnelakukan pen-qukuran selan-j utnya.
18UNIVERSITAS MEDAN AREA

BAts IV
HAS[L
4.1 Nilai Normal
Nilai kadar gula darah nonnal yaritu B0-120 mfdl.
4.2 Rangkuman Hasil
Dan data yang di dapat pada saat saya PKL sebanyak 41 orang yang
melakukan pemeriksaan KGD di Puskesmas Jati l!{akmur dengan hasii rata rata
yaitu :
Hasil Nlonnai sebanyak : 14 orang
l{asil Diabetes sebanyak : 27 orang
19UNIVERSITAS MEDAN AREA

X}AB V
KESI&TPULAN SAN SARAN
5.1 Kesimputram
Setelah saya melakukan Praktik Kerla Lapangan (PKL) di Laboratoriurn Klinik
Prodia Jl. Gatot Subroto No. 259 Medan, rremberikan manfaat bagi saya, baik itu
pengalarnan, wawasan serta ilmu pengetahuan yang sangat berharga. Sehingga
ihnu yang saya teriina dapat saua terapkan dalarn dunia kesehatan.
5.2 Saran
Untuk pembaca yang nantinya akan melaksanakan kegiatan PKL, rnrurgliin sedikit
saran berikut ini bias bennanfaat :
1. Jaga narna baik din sendiri dan kampus
2. lJtarnakan keselamaian kerja
3. Gunakan rvaktu sebaik-baiknya
4. Tetap sernangat dan jangan prrtus asa
2AUNIVERSITAS MEDAN AREA

DAFTAR PUSTAKA
Guyton, Arthur e. dan John E. Hall.
"i997.
Efek lnsulin Terhadap
Itsletabolisme KarbohiCrat dan Lernak. Dalan"l: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran
Edisi 9. Jakarta: EGC. 1221-38.
Murrey, Robert K, at all. 20S3. Glikolisis dan Oksidasi piruvat. Dalam
: Biokimia Harper edisi 25. Jakarta : EGC. 200-4.
Poedjiad i,An na. 1 994. Metabolisme Karbohid rat. Dalam : Dasar -
dasar Biokim.
Jakarta. Universitas lndonesia (Ul-Press). 259-62.
.
Price, Sylvia A, at all. 2006" Pankreas : Metabolisme Glukosa dan
Diabetes Melitus. Dalam : Patofisiologi Konsep Klinis Proses -
Proses
Penyakit edisi 6: Jakarta : EGC. 1 1 10-9.
2LUNIVERSITAS MEDAN AREA

PEMERINTAH
KOTA BINJAI
DIhIAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JATI MAKMUR
JL Nibung I Kel. Jati Makmur- Kec. Binjai Utara 2A746
Email : pjati_rnakm [email protected]
Binjai, 15 Juli 2019
Lamp :-
Hal : Surat Balasan Praktek Kerja Lapangan
Yth.Bapak/ Ibu Dekan
Universitas Medan Area
Di
Jl.Kolarn No.1
Medan Estate
Dengan Honnat
Melalaui surat ini,karni menyatakan bairwa kani dari UPTD Puskesrnas Jati
Makmur telah rnenerima surat izin PKL dari pihak Bapak/lbu Dekan Unir.ersitas
N4eda Area dan melalui surat unu kami menyampaikan bahwasanya mahasiswa
Bapak/Ibu,
Nama
NPM
Jurusan
: Anita
: 168700001
: Biologi
Kami terima u:rtuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangandi UPTD Puskesmas
Jati Makrnur dengan bimbingan seluruh bagian yang dibutuhkan.
RM
t6\
w
a
:'UNIVERSITAS MEDAN AREA

PEMERINTAH KOTA BINJP.I
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JATI MAKMUR
JL Nibung
!
Kgl. Jati Makmur- Kec. Binjai Utara 2AV4A
Email : pjatlrnakrnu [email protected]
Nomor : 1'yo, 1q1Uuf vt /zotl
Larnp . -
Hal : Telah Selesairiya PKL
Nama
NPM
Jurusan
Judul
Binjai" l6 Agustus 2019
Kepada Yth :
Dekan Universitas Medan Area
Fakultas Biologi
di
Medan
Dengan Honnat
Sehuburgan dengan surat dad Dekan Universitas lt,ledan Area,Nornot'.397
,trBIO/01 .10N112019 Tanggal24 Juni 2019 perihal selesainya rnelaksanakan
Praktek Keda Lapangan ( PKL ) di UPTD Puskesmas Jati Matrirnur,oles
lnahasiswa atas nama:
: Anita
:168700001
: Biologi
: PEMERIKSAAITI KADAR GULA DARAH DI
PUKESMAS JATI MAKMUR
Berkenaan dengan hal tersebutdi atas,maka dengan ini kami beritahukan bahwa
PKL tersebut telah selesai dilaksanakan dengan b*ik
Demikian surat ini kami sampaikan atas kerjasama yang baik kami
terirna kasih
Malcnur
{f.*'f
'
f,.r-1
* TFffI
's J,0.7
'Wh
aUNIVERSITAS MEDAN AREA

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Femeriksaan Kadar Gula Darah pada Lansia di puskesmas
Jati MaknrurUNIVERSITAS MEDAN AREA