SNPPM-2 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2020
ISBN 978-623-90328-5-2



Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 166

Artikel Hasil Penelitian



PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN PRAKTIKUM MIKROTEKNIK MELALUI
PEWARNAAN JARINGAN TUMBUHAN DAN HEWAN DENGAN MENGGUNAKAN
PEWARNA ALAMI

Rasuane Noor
1*
, Triana Asih
2
, Suharno Zen
3


1*23
Pendidikan Biologi FKIP,

Universitas Muhammadiyah Metro, Kota Metro, Indonesia
E-mail: [email protected]
1*


Abstrak
Pengamatan mikroskopis sel dan jaringan tidaklah mudah karena terdapat beberapa sel dan jaringan yang bersifat
tembus cahaya karena didalam seln hanya memiliki sedikit pigmen warna bahkan ada yang tidak memiliki
pigmen warna. Dalam pengamatan bagian-bagian sel/jaringan diperlukan proses pewarnaan untuk mempermudah
dalam proses pengamatan. Pembuatan preparat dalam pengamatan sel dan jaringan hewan atau tumbuhan sangat
membutuhkan pewarnaan. Pewarnaan bertujuan agar dapat mempertajam atau memperjelas berbagai elemen
jaringan, terutama bagian sel-selnya. Menyadari pentingnya pewarnaan, maka dalam kegiatan praktikum
mikroteknik seringkali menggunakan pewarna pada objek pengamatannya. Sehingga penting adanya buku panduan
praktikum dalam pewarnaan jaringan tumbuhan dan hewan dengan menggunakan pewarna alam.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development / R&D). Pada penelitian ini
yang akan menjadi objek penelitian buku panduan praktikum mikroteknik melalui pewarnaan jaringan tumbuhan
dan hewan dengan menggunakan pewarna alami. Data validasi ahli desain buku panduan praktikum ini
divalidasi oleh 2 orang validator sebanyak dua kali tahapan dan satu kali revisi buku panduan, hasil analisis desain
buku panduan praktikum yaitu Tahap 1: 59.23 (cukup baik) dan Tahap 2: 75.38 (baik) dan data validasi ahli materi
buku oleh 2 orang validator sebanyak dua kali tahapan dan satu kali revisi buku panduan, hasil analisis materi
buku panduan praktikum yaitu Tahap 1: 56 (cukup baik) dan Tahap 2: 75 (baik) dan data penilaian mahasiswa
berupa penilaian bahan panduan rata-rata 76.2 dengan kriteria valid. buku panduan praktikum mikroteknik
melalui pewarnaan jaringan tumbuhan dan hewan dengan menggunakan pewarna alami efektif digunakan pada
pembelajaran mikroteknik.

Kata Kunci: : mikroteknik, Panduan praktikum, pewarna alami, pewarnaan jaringan

PENDAHULUAN
Biologi identik dengan kegiatan praktikum di Laboratorium hal tersebut tidak lepas dari
alat bantu seperti mikroskop selain itu pengamatan dengan menggunakan alat-alat
Laboratorium salah satunya adalah pengamatan tentang sel atau jaringan pada hewan. Kegiatan
praktikum yang dilakukan di Laboratorium mempermudah siswa memahami materi
pembelajaran yang disampaikan karena siswa melakuakan pengamatan secara langsung tidak
hanya belajar melalui teori (Simatupang & Sitompul, 2018). Jaringan merupakan kumpulan dari
sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan tidak dapat dilihat oleh mata telanjang
sehingga perlu menggunakan mikroskop (Budhiwaluyo dkk, 2016; Alberts et al, 2008; Mescher,
2018).
Pengamatan mikroskopis sel dan jaringan tidaklah mudah karena terdapat beberapa sel
dan jaringan hewan maupun tumbuhan yang bersifat tembus cahaya hal tersebut disebabkan
karena didalam selnya hanya memiliki sedikit pigmen warna bahkan ada yang tidak memiliki
pigmen warna. Tidak adanya pigmen warna dalam sel akan mempersulit pengamatan sel

SNPPM-2 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2020
ISBN 978-623-90328-5-2



Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 167


sekalipun dibawah mikroskop, karena komponen sel tersebut tidak mampu menyerap serta
membiaskan cahaya oleh sebab itu, dalam pengamatan bagian-bagian sel/jaringan diperlukan
proses pewarnaan untuk mempermudah dalam proses pengamatan (Holil, 2003; Latifa, 2015;
Besendorfer dkk, 2016).
Pembuatan preparat dalam pengamatan sel dan jaringan hewan atau tumbuhan sangat
membutuhkan pewarnaan. Pewarnaan bertujuan agar dapat mempertajam atau memperjelas
berbagai elemen jaringan, terutama bagian sel-selnya. Menyadari pentingnya pewarnaan, maka
dalam kegiatan praktikum terutama praktikum sitologi, histologi dan mikroteknik. Pewarnaan
akan mempermudah pengamatan sel atau jaringan di bawah mikroskop, tidak semua organel sel
mampu bereaksi dengan bahan pewarna yang sama hal ini disebabkan adanya perbedaan
komponen penyusun serta sifat setiap organel sel dan setiap bahan zat warna mempunyai
afinitas berbeda-beda terhadap organel sel (Wahyuni, 2015; Iswara & Wahyuni, 2017; Wagianti
dan Noor, 2017).
Pewarnaan adalah proses pemberian warna pada jaringan yang telah dipotong sehingga
unsur jaringan menjadi kontras dan dapat dikenali dengan menggunakan mikroskop. Proses
timbulnya warna pada jaringan yang diwarnai terikat dengan terjadinya ikatan molekul antara
zat warna dengan jaringan tertentu. Zat warna yang terikat pada jaringan akan menyerap
sinar dengan panjang gelombang tertentu sehingga jaringan akan tampak berwarna. Pewarna sel
yang selama ini digunakan adalah safranin, eosin dan metilen blue tetapi zat kimia tersebut
harganya relatif mahal dan bersifat karsinogenik. Zat karsinogenik dalam pewarna sintetis
dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Zat warna sintetis
perlu diganti menggunakan zat pewarna alami untuk mengurangi masalah yang ditimbulkan
(Winarti dkk, 2008; Nugraheni, 2014; Wahyuni, 2015).
Potensi lokal yang ada di sekitar sekolah pada umumnya belum banyak dimanfaatkan
secara maksimal sebagai sumber belajar biologi, oleh sebab itu perlu dikembangkan praktikum
biologi berbasis etnobiologi sebagai upaya pelestarian budaya lokal termasuk tumbuhan
pewarna alami (Trianto dkk, 2014; Noor, 2014; Sunariyati, dkk, 2019). Menghadapi masalah
tersebut untuk mengatasinya perlu adanya solusi yaitu menggunakan alternatif pewarna alami
sebagai pengganti pewarna sintetis, karena dengan menggunakan pewarna alami lebih aman
bagi kesehatan karena tidak mengandung senyawa kimia dan bisa didapat dari alam. Eksplorasi
untuk pemanfaatan bahan pewarna alami yang ada disekitar kita sebagai pewarna alternatif yang
mempunyai afinitas tinggi terhadap komponen sel atau jaringan dan memiliki harga relatif lebih
murah dapat menjadi solusi apaila terjadi kendala dalam proses praktikum di laboratorium
terutama untuk topik pengamatan sel dan jaringan (Nugraheni, 2014; Latifa, 2015).
Penggunaan bahan pewarna dalam sebuah kegiatan praktikum untuk pengamatan sel atau
jaringan hewan dan tumbuhan pada dunia pendidikan baik tingkat SMP, SMA maupun
Perguruan Tinggi biasanya hanya bersifat terbatas karena tidak memiliki zat warna kimia. Hal
tersebut dikarenakan zat warna kimia memiliki harga yang cukup mahal, padahal
penggunaannya hanya memerlukan sedikit sedangkan bahan kimia tersebut akan rusak jika
disimpan dalam waktu yang lama. Kemajuan zaman dan teknologi sekarang ini mendukung
mahasiswa untuk lebih mudah menemukan sesuatu yang dapat digunakan sebagai pendukung
proses pembelajaran. Seperti menemukan alternatif pewarna alami yang dapat
digunakan dalam kegiatan praktikum. Penggunaan pewarna alami juga dapat mengurangi
dampak negatif terhadap lingkungan yang banyak disekitar kita sebagai pewarna makanan,
pewarna tekstil dan lainnya ( Kwartiningsih, 2009; Noor, 2014; Setiawan dkk, 2015).
Mata kuliah yang menggunakan pewarna dalam mengamati sel dan jaringan adalah
mikroteknik. Proses praktek untuk pengamatan jaringan-jaringan dengan menggunakan pewarna

SNPPM-2 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2020
ISBN 978-623-90328-5-2



Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 168


alami ini sangat penting dibuatkan buku panduan yang layak sehingga perlu adanya
pengembangan buku panduan praktikum mikroteknik. Menurut Depdiknas (2008) bahan ajar
adalah salah satu sumber belajar. Bahan ajar merupakan segala bahan (baik informasi, alat
maupun teks) yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi
yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan
perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Disini termasuk buku panduan
praktikum sangat diperlukan dalam proses pembelajaran karena dapat membantu mahasiswa
serta untuk membekali pengetahuan bagi calon tenaga pendidik / guru lulusan UM Metro.

METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan (Research and
Development / R&D). Pada penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian buku panduan
praktikum mikroteknik melalui pewarnaan jaringan tumbuhan dan hewan dengan
menggunakan pewarna alami. Buku panduan praktikum mikroteknik melalui pewarnaan
jaringan tumbuhan dan hewan dengan menggunakan pewarna alami untuk mahasiswa
pendidikan biologi semester VII. Buku panduan praktikumini memuat petunjuk belajar,
kompetensi yang akan dicapai, isi materi pelajaran, informasi pendukung, latihan- latihan,
lembar kerja, evaluasi, dan respon atau balikan terhadap hasil evalusi. Desain bahan
buku panduan praktekum atau produk yang dibuat terdiri dari beberapa komponen yaitu
halaman utama, petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, isi materi, informasi
pendukung, latihan- latihan, lembar kerja, tugas rumah, evaluasi, kunci jawaban, umpan balik
dan daftar pustaka.

Tahapan Penelitian
Prosedur penelitian R&D memiliki sepuluh langkah Menurut Sugiyono (2012),
yaitu: potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain,
uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian, revisi produk, dan produksi masal. Pada
penelitian ini tidak semua langkah dapat dilakukan oleh peneliti karena keterbatasan tenaga
dan waktu. Langkah- langkah yang dilakukan peneliti, meliputi menetapkan potensi dan
masalah, mengumpulkan informasi, mendesain produk, memvalidasi desain, memperbaiki
desain, menguji coba produk, dan revisi produk. Prosedur penelitian pengembangan ini
digambarkan, seperti pada Gambar 1:



Gambar 1. Rancangan Pengembangan Buku Panduan Praktikum Mikroteknik Melalui
Pewarnaan Jaringan Tumbuhan dan Hewan Dengan Menggunakan Pewarna Alami

SNPPM-2 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2020
ISBN 978-623-90328-5-2



Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 169


Potensi dan Masalah
Penelitian berangkat dari adanya potensi dan masalah, potensi adalah segala sesuatu
yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Dalam penelitian ini Indonesia
memiliki keragaman hayati yang melimpah khususnya jenis tumbuh-tumbuhan yang beragam
yang ternyata beberapa jenis tumbuhan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai tanaman pewarna
alami, sedangkan masyarakat saat ini banyak yang belum mengetahui jenis tanaman pewarna
alami khususnya untuk mewarnai jaringan tumbuhan dan hewan. Dari hasil penelitian-
penelitian pewarna alami yang digunakan untuk mewarnai jaringan tumbuhan dan hewan
peneliti akan mengembangkan buku panduan praktikum yang bermuatan tanaman obat
tradisional yang akan diberikan kepada calon pendidik atau guru yang ada di Universitas
Muhammadiyah Metro melalui mata kuliah Mikroteknik.

Mengumpulkan Informasi
Informasi jenis pewarna alami yang digunakan untuk mewarnai jaringan tumbuhan
dan hewan melalui pengembangan buku panduan praktikum mikroteknik.

Desain Produk
Desain produk berupa buku panduan praktikumyang meliputi indikator 1) kelengkapan
buku panduan praktikum, 2) kelayakan isi, penggunaan bahasa, 3) penyajian materi, dan 4)
kegrafisan bahan ajar.

Validasi Desain
Praktisi atau pengguna yang dipilih sebagai penilai validasi desain yaitu dua orang
dosen Pendidikan Biologi mata kuliah Mikroteknik, dan dua orang ahli pembelajaran yang
berkompeten di bidang media pembelajaran dan dua orang mahasiswa sebagai praktisi.
Perbaikan Desain
Setelah desain produk divalidasi oleh pakar para ahli dan praktisi, maka dapat
diketahui kelemahannya, dan selanjutnya kelemahan tersebut dikurangi dan diperbaiki agar
produk yang dihasilkan valid.

Uji coba Produk
Pengujian dilakukan melalui eksperimen, dengan menggunakan Matching Pretest-
Postest Control Group yang dimaksudkan untuk mengetahui efektivitas penggunaan bahan
ajar terhadap perubahan kognitif (hasil belajar) mahasiswa.

Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa semester VII program studi pendidikan
biologi Universitas Muhammadiah Metro, pada mata kuliah mikroteknik tahun ajaran
2019/2020. Penelitian ini melibatkan dosen pengampu yang sekaligus peneliti dan dosen
pengajar lainya s ebagai anggota tim. Anggota tim dalam penelitian ini berjumlah satu
orang yang sekaligus menjadi teman sejawat dalam penelitian dan pengembangan ini.

Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Validasi Ahli
Penilaian kelayakan buku panduan praktikum dilakukan oleh praktisi atau pengguna
dan ahli (expert) pembelajaran. Praktisi atau pengguna yang dipilih sebagai penilai tersebut
yaitu dua orang dosen Pendidikan Biologi mata kuliah Mikroteknik dan biologi sel, dan dua

SNPPM-2 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2020
ISBN 978-623-90328-5-2



Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 170


orang ahli pembelajaran yang berkompeten di bidang media pembelajaran dan dua orang
mahasiswa sebagai praktisi. Adapun aspek yang dinilai dari buku panduan praktikummeliputi:
aspek isi buku ajar, dan desain buku ajar. Kualifikasi ahli pembelajaran dalam hal ini meliputi
kualifikasi dalam dua aspek, yaitu ahli dalam aspek materi (mikroteknik) dan ahli dalam
aspek pengembangan media pembelajaran.
Komponen yang dinilai meliputi aspek isi (content), dan desain buku. Masing-
masing aspek dikembangkan menjadi beberapa indikator penilaian. Penilaian dalam bentuk
skor kualitatif yang terbagi dalam lima tingkatan, yaitu Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup
Baik (CB), Kurang Baik (KB), dan Tidak Baik (TB). Bila diskor menggunakan angka maka
SB=5, B=4, CB=3, KB=2, TB=1.
Hasil perhitungan berupa persentase kemudian dikelompokkan berdasarkan
kriteria interpretasi skor dari Riduwan (2008) seperti tersaji pada:

Tabel 2. Kategori Tingkat Kelayakan Model Panduan Pembelajaran Menurut Ahli dan
Pengguna

Skor Kategori
0% - 20% tidak baik
21% - 40% kurang baik
41% - 60% cukup baik
61% - 80% baik
81% - 100% sangat baik

Berdasarkan tabel tersebut, penilaian kelayakan buku panduan praktikumoleh dosen
dan ahli minimal dalam kategori baik. Lembar validasi tenaga ahli disusun berdasarkan
indikator- indikator yang telah ditentukan. Indikator tersebut yaitu 1) kelengkapan bahan
ajar, 2) kelayakan isi, penggunaan bahasa, 3) penyajian materi, dan 4) kegrafisan bahan ajar.
Indikator tersebut dijabarkan menjadi beberapa pernyataan. Instrumen penelitian selanjutnya
adalah lembar uji kepraktisan. Lembar uji kepraktisan terdiri dari dua jenis, yaitu: Pertama,
lembar uji kepraktisan menurut guru/dosen.

Validasi Model
Pengujian dilakukan melalui eksperimen, dengan menggunakan Matching Pretest-
Postest Control Group yang dimaksudkan untuk mengetahui efektivitas penggunaan buku
panduan praktikumterhadap perubahan kognitif (hasil belajar) mahasiswa. Pre-tes adalah tes
yang diberikan sebelum pembelajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
penguasaan mahasiswa terhadap bahan pembelajaran yang akan diajarkan, Pos-test adalah tes
yang bertujuan untuk mengetahui perbedaaan akhir siswa setelah pembelajaran dilakukan.
Desain pengujiannya tersaji pada tabel 3 dan berdasarkan desain validasi pada Tabel
tersebut buku panduan praktikumditerapkan melalui pembelajaran mata mikroteknik
mahasiswa pendidikan biologi semester VII kelas A yang dipilih sebagai kelompok
perlakuan. Untuk mengetahui ada tidaknya efek dari penerapan buku terhadap kelompok
perlakuan, maka diperlukan kelompok non perlakuan (kontrol) sebagai pembanding yang
berada pada universitas yang sama. Baik terhadap kelompok perlakuan maupun kontrol, untuk
mengukur aspek kognitif, keduanya diberi pre-test dan pos-test. Selisih antara pre-test dan
pos- test, setelah dinormalisasi (gain normalization), dibandingkan untuk mengetahui ada
tidaknya efek dari penerapan model panduan pembelajaran.

SNPPM-2 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2020
ISBN 978-623-90328-5-2



Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 171


Tabel 3. Desain validasi model, diadaptasi dari Sugiyono (2012)

Kelas Kontrol Kelas yang Menggunakan Buku Ajar
Pre-tes Post-tes A Pre-tes Post-tes B
(x) (y) (y- x) (x) (y) (y- x)

Diuji perbedaan secara statistik antara A dan B menggunakan t-test, data yang dianalisis
berupa data gain yang telah dinormalisasi dengan rumus sebagai berikut:
Normalisasi Gain =
skor posttest- skor pretest

Skor maksimal – skor pretest
(Meltzer, 2003)

Kemudian dilihat hasilnya melalui koefisien klasifikasi normalisasi gain yaitu:
G < 0,3 Peningkatan Rendah
G 0,3 – 0,7 Peningkatan Sedang
G > 0,7 Peningkatan Tinggi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Validasi Ahli Desain Bu Panduan Praktikum

Tabel 4. Data rata-rata validasi buku panduan praktikum oleh ahli desain



No.


Butir Penilaian
Validasi

Rata-rata
Tahap 1 Tahap 2

V1

V2

V1

V2
Tahap
1
Tahap
2
Rata-rata 3 2.92 3.69 3.84 2.96 3.77
Nilai 60 58.46 73.85 76.92 59.23 75.38


Data Validasi Ahli Materi Buku Panduan Praktikum

Tabel 5. Data Rata-rata validasi buku panduan praktikum oleh ahli materi



Aspek Penilaian


Butir Penilaian
Validasi

Rata-rata
Tahap 1 Tahap 2

V1

V2

V1

V2
Taha
p
1
Tah
ap
2
Rata-rata 2.95 2.65 3.95 3.55 2.8 3.75
Nilai 59 53 79 71 56 75

SNPPM-2 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2020
ISBN 978-623-90328-5-2



Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 172


Data Penilaian Mahasiswa

Tabel 6. Data validasi buku panduan praktikum oleh oleh mahasiswa


No.

Butir Penilaian
Praktisi

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10
Rata-
rata
Rata-rata Skor 3.81
Nilai:
Juml ah skor yang di peroleh/5 x 100

76,2

Data Hasil Belajar

Tabel 7.Data rata hasil belajar mahasiswa sebelum dan sesudah menggunakan buku
panduan praktikum.









Analisis Data
Hasil nilai dari skor rata-rata kemudian dikinversikan ke kriteria kevalidan produk yang
merujuk pada pendapat Riduwan (2008). Kriteria kevalidan dari produk itu dapat dilihat pada
Tabel 2 penilaian kelayakan buku dikatakan valid jika nilai yang diperoleh minimal dalam
kategori baik yaitu 61% - 80%.

Analisis Data Validasi Ahli Desain Buku Panduan

Tabel 8. Hasil analisis validasi ahli desain buku panduan praktikum


Aspek
Hasil Penilaian
Tahap 1 Krite ria Tahap 2 Krite ria

Buku Ajar

59.23
Cukup
Valid

75.38

Valid


Analisis Data Validasi Ahli Materi Buku Ajar

Tabel 9. Hasil analisis validasi ahli materi buku panduan praktikum


Aspek
Hasil Penilaian
Tahap 1 Krite ria Tahap 2 Krite ria

Buku Ajar

56
Cukup
Valid

75

Valid



No.

Kelas Kontrol
Kelas yang Menggunakan Buku
panduan praktikum
Sebelum
(x)
Sesudah
(y)
A
(y-x)

Gain
Sebelum
(x)
Sesudah
(y)
B
(y-x)

Gain
Jlh 1314 1856 542 17.8238 1341 2393 1052 21.667
Rata
-rata
43.8 61.87 18.07 0.5941 44.7 79.67 35.07 0.72224

SNPPM-2 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2020
ISBN 978-623-90328-5-2



Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 173


Analisis Data Penilaian Mahasiswa

Tabel 10. Analisis hasil penilaian mahasiswa


Aspek
Hasil Penilaian
Rata-rata Krite ria
Buku Ajar 76.2 Valid


Analisis Pengaruh Buku panduan praktikum terhadap Hasil Belajar

Tabel 11. Rata-rata Masing- masing Kelompok

Group S tatistics
Kelas N Mean Std. Deviat
ion
Std. Erro r
Mean
Hasil
Test
A 30 .6788 .24640 .08213
B 30 .5716 .33867 .06183


Tabel 12. Hasil Independent Sample T-test
Independent Samples Test

Levene's est
t-test for Equality of Means for Equality
of Variances

F

Sig.

t

df
Sig. (2- Mean Std. Erro r
tailed) Differenc
e
Difference
y Equal
variances

3.57
0

.064
*

2.076*
*

58

.042*
*

.1506
1

.0725
5
assumed


Independent Samples Test

Levene's Test
t-test for Equality of Means for Equality of
Variances

F

Sig.

t

df
Sig. (2- Mean Std. Erro r
tailed) Differenc
e
Difference
y Equal
variances

3.570

.064*

2.076*
*

58

.042*
*

.1506
1

.0725
5
assumed
Equal
variances


2.066

48.12
6

.043

.1506
1

.0725
5
not assumed

Ket ** signifikan pada α = 0,05

Berdasarkan Tabel 12 terlihat jumlah data baik dari kelompok variabel perlakuan
(treat) maupun dari kelompok variabel non perlakuan adalah sama, yaitu masing- masing

SNPPM-2 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2020
ISBN 978-623-90328-5-2



Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 174


30 mahasiswa. Rata-rata (mean) kelompok pelakuan adalah 0,68 (peningkatan tinggi) dan
data kelompok non perlakuan 0,57 (peningkatan sedang). Data yang dianalisis merupakan
data gain yang telah dinormalisasi (N -gain). Berdasarkan analisis uji kesamaan dua rata-rata
tabel 12 didapatkan nilai t hitung > t tabel (2,076 > 1,70), maka Ho ditolak. Kesimpulan ada
perbedaan rata- rata hasil belajar melalui panduan praktikum mikroteknik melalui
pewarnaan jaringan tumbuhan dan hewan dengan menggunakan pewarna alami dengan rata-
rata hasil belajar tanpa melalui buku panduan praktikum mikroteknik. Sedangkan analisis uji
perbedaan dua rata-rata tabel 12 didapatkan nilai t hitung > t tabel (2,076 > 1,70), maka Ho
ditolak. Kesimpulan rata-rata hasil belajar mahasiswa melalui buku panduan praktikum
lebih dari rata-rata hasil belajar mahasiswa melalui proses pembelajaran konvesional.
Pengamatan mikroskopis sel dan jaringan tidaklah mudah karena terdapat beberapa sel
dan jaringan hewan maupun tumbuhan yang bersifat tembus cahaya hal tersebut disebabkan
karena didalam selnya hanya memiliki sedikit pigmen warna bahkan ada yang tidak
memiliki pigmen warna. Tidak adanya pigmen warna dalam sel akan mempersulit
pengamatan sel sekalipun dibawah mikroskop, karena komponen sel tersebut tidak mampu
menyerap serta membiaskan cahaya oleh sebab itu, dalam pengamatan bagian-bagian
sel/jaringan diperlukan proses pewarnaan untuk mempermudah dalam proses pengamatan.
Pembuatan preparat dalam pengamatan sel dan jaringan hewan atau tumbuhan sangat
membutuhkan pewarnaan. Pewarnaan bertujuan agar dapat mempertajam atau memperjelas
berbagai elemen tisu, terutama bagian sel-selnya. Tanpa pewarnaan, sel dan jaringan
hewan atau tumbuhan akan transparan sehingga sulit untuk diamati. Menyadari pentingnya
pewarnaan, maka dalam kegiatan praktikum terutama praktikum sitologi, histologi dan
mikroteknik seringkali menggunakan pewarna pada objek penelitiannya.

Validasi Desain
Tahapan ini merupakan kegiatan untuk menilai rasional rancangan produk yang
dilakukan oleh para ahli. validasi materi yaitu dua orang dosen Pendidikan Biologi mata
kuliah biologi sel, dan dua orang ahli pembelajaran yang berkompeten di bidang media
pembelajaran dan sepuluh orang mahasiswa sebagai praktisi.
Validasi ahli desain buku panduan praktikum dilakukan melalui dua tahapan untuk
mencapai kriteria valid. Hasil analisis dari validasi ahli desain buku panduan praktikum yang
dikembangkan didapatkan nilai 59,23 pada tahap pertama, hasil ini jika dikonversikan
berdasarkan Riduwan (2008), maka didapatkan kriteria cukup valid. Sedangkan pada tahap
kedua di dapatkan nilai 75.38 jika dikonversikan sudah mencapai kriteria valid.
Perbandingan nilai Validasi ahli materi buku panduan praktikum dilakukan melalui dua
tahapan untuk mencapai kriteria valid. Hasil analisis dari validasi ahli materi buku panduan
praktikum yang dikembangkan didapatkan nilai 56 pada tahap pertama, hasil ini jika
dikonversikan berdasarkan Riduwan (2008), maka didapatkan kriteria cukup valid.
Sedangkan pada tahap kedua di dapatkan nilai 75 jika dikonversikan sudah mencapai
kriteria valid. Validasi kepraktiksan oleh mahasiswa dilakukan melalui satu tahapan oleh 10
orang mahasiswa sebagai praktisi setelah pemakaian buku panduan praktikum untuk
mencapai kriteria valid. Setelah dihitung rekapitulasi data dari 10 mahasiswa tersebut
didapat rata-rata 76.2 penilaian hasil ini jika dikonversikan berdasarkan Riduwan
(2008), maka didapatkan kriteria valid dengan batas minimum penilaian > 60. Perbandingan
nilai validasi kepraktisan buku panduan praktikum dengan batas minimum kriteria pencapaian
validasi.

SNPPM-2 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2020
ISBN 978-623-90328-5-2



Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 175


Perbaikan desain
Setelah desain produk divalidasi oleh pakar para ahli dan praktisi, maka dapat
diketahui kelemahannya, dan selanjutnya kelemahan tersebut dikurangi dan diperbaiki agar
produk yang dihasilkan valid.
Tabel 14. Rekomendasi perbaikan dari validasi tahap 1

Ahli Tugas
Desain buku panduan 1. Tampilan fisik Buku panduan praktikum
mikroteknik melalui pewarnaan jaringan
tumbuhan dan hewan dengan menggunakan
pewarna alami dibuat lebih lebih menarik dan
layout diperbaiki.
2. Gambar ada yang tidak diberi keterangan dan
keterangan gambar ada yang salah.
3. Tata letak gambar belum baik.
4. Komponen bahan ajar elum
Materi buku ajar Keterangan manfaat dari tumbuhan pewarna alami
kurang spesifik, dtambahkan keterangan tentang
kandungan kimianya.


Uji coba produk
Tahap ini merupakan tahap penilaian mahasiswa terhadap bahan ajar yang
dikembangkan. Tahapan ini dilakukan setelah bahan panduan di validasi melalui 2 tahapan
oleh ahli. Hasil penilaian mahasiswa didapatkan nilai 76.2 penilaian hasil ini jika
dikonversikan berdasarkan Riduwan (2008), maka didapatkan kriteria valid dengan batas
minimum penilaian > 60. Uji coba buku panduan praktikum tumbuhan pewarna ini dilakukan
pada mahasiswa pendidikan biologi Universitas Muhammadiyah Metro semester VI. Jumlah
mahasiswa yang mengikuti uji coba produk termasuk kelompok kecil karena hanya berjumlah
30 mahasiswa.
Pengujian dilakukan melalui eksperimen, dengan menggunakan Matching Pretest-
Postest Control Group yang dimaksudkan untuk mengetahui efektivitas penggunaan bahan
ajar terhadap perubahan kognitif (hasil belajar) mahasiswa. Pre-tes adalah tes yang
diberikan sebelum pembelajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
penguasaan mahasiswa terhadap bahan pembelajaran yang akan diajarkan, Pos-tes adalah
tes yang bertujuan untuk mengetahui perbedaaan akhir siswa setelah pembelajaran dilakukan.
Untuk mengetahui ada tidaknya efek dari penerapan buku panduan praktikum tumbuhan
pewarna alami terhadap kelompok perlakuan, maka diperlukan kelompok non perlakuan
(kontrol) sebagai pembanding yang berada pada universitas yang sama. Baik terhadap
kelompok perlakuan maupun kontrol, untuk mengukur aspek kognitif, keduanya diberi pre-
tes dan pos-tes. Selisih antara pre-tes dan pos-tes, setelah dinormalisasi (gain normalization),
dibandingkan untuk mengetahui ada tidaknya efek dari penerapan buku panduan
praktikum tumbuhan pewarna alami.
Hasil uji coba didapatkan bahwa rata-rata hasil belajar mahasiswa melalui
pemberian buku panduan praktikum tumbuhan pewarna alami lebih dari rata-rata hasil belajar
mahasiswa melalui proses pembelajaran konvensional, hal ini sesuai dengan hasil analisis data
uji- t menggunakan SPSS 16.0. Situmorang (2013) Buku panduan praktikum dapat
menolong siswa untuk mencapai kompetensi sesuai tuntutan kurikulum karena menuntun

SNPPM-2 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2020
ISBN 978-623-90328-5-2



Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 176


siswa belajar kimia secara efisien sehingga terjadi pergeseran pembelajaran dari teacher centre
learning menuju student centre learning. Sama halnya dengan Hafiz (2015), pengembangan
buku panduan praktikum yang dihasilkan dapat meningkatkan hasil belajar kelas perlakuan
yang menggunakan produk buku ajarnya.
Pemberian buku panduan praktikum tumbuhan pewarna alami yang dikembangkan
berdasarkan inventaris tumbuhan sebagai pewarna alami secara tidak langsung memberikan
informasi yang akurat mengenai tumbuhan pewarna alami, juga dapat meningkatkan
kognitif siswa, karena belajar melalui fakta- fakta yang ada lebih menarik dan memberikan
pengalaman yang lebih bermakna. Pemberian fakta langsung juga mengarah pada
pendekatan scientific. Scientific pertama kali diperkenalkan melalui ilmu pendidikan Amerika
pada abad ke 19, sebagai penekanan pada metode laboratorium formalistic yang mengarah
pada fakta-fakta ilmiah (Rohadi, 2005). Selanjutnya mahasiswa dapat mengembangkan rasa
peduli terhadap lingkungan di sekitarnya dengan melakukan pengamatan langsung
untuk mendata dan mencari tau mengenai tumbuhan pewarna alami yang ada di sekitar
lingkungan mereka. Sesuai dengan pendapat Mulyoto (2013) pendekatan scientific merupakan
pendekatan pembelajaran dimana peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian
pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui aktivitas sains, untuk menemukan
sendiri berbagai fakta, membangun konsep dan nilai- nilai baru yang diperlukan untuk
kehidupannya. Dengan demikian terbukti pemberian panduan praktikum mikroteknik
melalui pewarnaan jaringan tumbuhan dan hewan dengan menggunakan pewarna alami pada
pembelajaran mikroteknik dan biologi sel dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa.
(Karwono, 2012) menayatakan bahwa manusia sebagai individu hidup dalam suatu
lingkungan, mereka mempunyai kecenderungan untuk mengadakan interaksi dengan
lingkungan di mana mereka hidup. Khanifah (2012) menyatakan bahwa: Sumber belajar
merupakan segala sesuatu yang dapat memberikan kemudahan kepada siswa dalam
memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan dan keterampilan dalam proses belajar
mengajar. Sumber belajar dapat berupa tulisan, gambar, foto, nara sumber, benda-benda
alamiah dan benda-benda hasil budaya. Karwono (2012) menyatakan bahwa:Sumber belajar
mencakup apa saja yang digunakan untuk membantu tiap orang untuk belajar dan
menampilkan kompetensinya, sumber belajar yang beranekaragam disekitar kehidupan
peserta didik, baik yang didesain maupun non desain belum dimanfaatkan secara optimal
dalam pembelajaran.
Abdullah (2012) menyatakan bahwa:Sumber belajar berperan sekali dalam upaya
pemecahan masalah dalam belajar, sumber-sumber belajar itu dapat diidentifikasikan sebagai
pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar. Dalam upaya mendapatkan hasil yang maksimal,
maka sumber belajaritu perlu perlu dikembangkan dan dikelola secara sistematik, bermutu,
dan fungsional. Pemanfaatan berbagai sumber belajar dilembaga pendidikan memang selalu
dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor internal yang berpengaruh dominan dalam
proses belajar dan pembelajaran seperti kesadaran, semangat, sikap, minat, metakognisi,
kemampuan, keterampilan dan kenyamanan diri bagi penggunanya. Waluyo & Parmin (2014)
menyatakan bahwa: Pelaksanaan praktikum tentunya membutuhkan panduan praktikum.
Panduan praktikum berperan dalam pengembangan sikap dan kinerja ilmiah siswa. Model
yang sesuai dan berkaitan dengan sikap ilmiah siswa adalah strategi inkuiri. Pentingnya
panduan praktikum antara lain: panduan praktikum bisa menjadi sumber belajar penunjang
pembelajaran saat eksperimen, dapat meningkatkan ketertarikan siswa dalam praktikum, siswa
mengetahui cara kerja untuk melakukan praktikum dan siswa mampu mengetahui sistematika
dalam pembuatan laporan praktikum.

SNPPM-2 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2020
ISBN 978-623-90328-5-2



Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 177


KESIMPULAN
Buku panduan praktikum mikroteknik melalui pewarnaan jaringan tumbuhan
dan hewan dengan menggunakan pewarna alami pada pembelajaran mikroteknik dan biologi sel
teruji layak digunakan baik berdasarkan validasi ahli desain dan materi. Hasil pembuatan buku
panduan praktikum mikroteknik melalui pewarnaan jaringan tumbuhan dan hewan dengan
menggunakan pewarna alami pada pembelajaran mikroteknik dan biologi sel teruji kepraktiksan
melalui penilaian mahasiswa pendidikan biologi Universitas Muhammadiyah Metro semester VI
tahun 2020. Buku panduan praktikum panduan praktikum mikroteknik melalui pewarnaan
jaringan tumbuhan dan hewan dengan menggunakan pewarna alami efektif digunakan pada
pembelajaran mikroteknik dan biologi sel melalui uji t bahwa rata-rata hasil belajar
mahasiswa melalui pemberian buku panduan praktikum tanaman obat lebih dari rata-rata hasil
belajar mahasiswa melalui proses pembelajaran konvensional.

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, R. (2012). Pembelajaran Berbasis Pemanfaatan Sumber Belajar. Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. XII, No.
2. Hal 216-231. Februari 2012.
Alberts B., Johnson, A., Lewis, J., Raff, M., Roberts, K., and Walter, P. (2008). Molecular Biology of the Cell. 5th
ed. New York: Garland Publishing.
Besendorfer, V., Balen, B., Malenica, N., Štefanić, P.P., Cvjetko. D. P. P. (2016). Cellular and Molecular Biology
Practicum. University of Zagreb Faculty of Science Department of Biology
Budhiwaluyo, N., Asyhar, R., Hariyadi, B. (2016). Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja pada Praktikum
Struktur dan Fungsi Sel Di SMA Negeri 1 Kota Jambi. edusains Vol. 5 No. 2 (2016): Juli 2016
Depdiknas. (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas. Departemen
Holil, K., Rofieq, A. & Wahyuni, S. (2003). Pembuatan Preparat Sebagai Media Pendidikan pada Bidang Studi
Biologi. Jurnal Dedikasi Volume 1 No. 1 Mei 2003.
Iswara, A., & T. Wahyuni. (2017). Pengaruh Variasi Waktu Clearing Terhadap Kualitas Sediaan Awetan
Permanen Ctenocephalides felis. Jurnal Labora Medika Vol 1 No 1 (2017) 12-15.
Karwono. (2012). Strategi Pembelajaran. Metro: UM Metro.
Khanifah, S., K. K. Pukan., S. Sukaesih. (2012). Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Unnes Journal Of Biology Education Vol. 1, No. 1. Hal 66 -73.
April 2012.
Kwartiningsih, E., D. A. Setyawardhani., A. Wiyatno., & A. Triyono. (2009). Zat Pewarna Alami Tekstil Dari
Kulit Buah Manggis. Ekuilibrium Vol. 8, No. 1. Hal 41-47. Januari 2009.
Latifa, R. (2015). Peningkatkan Kualitas Preparat Histologi Berbasis Kegiatan Praktikum Di Laboratorium
Biologi. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi 2015, Universitas Muhammadiyah Malang.
Meltzer, D. E. (2003). The Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gains in
Physics: A Possible. Hidden Variable. in Diagnostic Pretest Scores. Ames, Iowa: Departement of
Physics and Astronomy.
Mescher, A. L. (2018). Junqueira's Basic Histology Text and Atlas, Fifteenth Edition. The McGraw-Hill
Companies, Inc.
Mulyoto. (2013). Stategi Pembelajaran di Era Kurikulum 2013. Jakarta: Putra Karya.

SNPPM-2 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2020
ISBN 978-623-90328-5-2



Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 178


Noor, R. (2014). Penyusunan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Biologi SMA Melalui Inventarisasi Tumbuhan
yang Berpotensi atau Sebagai Pewarna Alami di Kota Metro. Bioedukasi Vol 5. No 2. Nov 2014.
Nugraheni, M. (2014). Pewarna Alami Sumber dan Aplikasinya pada Makanan. Yogyakarta: Penerbit Graha
Ilmu.
Riduwan. (2008). Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Rohadi, R. (2005). Pendidikan Sains yang Humanistik;Memperdayakan Anak melalui Pendidikan Sains.
Yogyakarta: Kanisus.
Setiawan, M. A. W., Nugroho, E. K. & Lestario, L. N. (2015). Ekstraksi Betasianin dari Kulit Umbi Bit
(Beta vulgaris) sebagai Pewarna Alami. Jurnal ilmu pertanian Vol. 27, No. 1 dan No. 2. Hal 38
-42. Juli dan Desember 2015.
Simatupang, A. C., & Sitompul, A. F. (2018). Analisis Sarana Dan Prasarana Laboratorium Biologi dan
Pelaksanaan Kegiatan Praktikum Biologi Dalam Mendukung Pembelajaran Biologi Kelas XI Jurnal
Pelita Pendidikan, Vol 6, No 2.
Sunariyati, S., Suatma, & Miranda, Y. (2019). Efforts to Improve Scientific Attitude And Preservation Of Local
Culture Through Ethnobiology-Based Biological Practicum. Edusains, 11 (2), 2019, 255-263.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Trianto, S. S., S. Y. Lestyorini., & Margono. (2014). Ekstraksi Zat Warna Alami Wortel (Daucus carota)
Menggunakan Pelarut Air. Ekuilibrium. Vol.13. No.2. Hal 51-54. Juli 2014.
Wahyuni, S. (2015). Identifikasi Preparat Gosok Tulang (Bone) Berdasarkan Teknik Pewarnaan.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi 21 Maret 2015. Universitas Muhammadiyah Malang.
Wagianti, H dan Noor. (2017). Red Dragon Fruit (Hyiocereus costaricensis Britt. ET R.) pell Extract as a
natural dye alternative in microscopis observation of plant tissues: the practical guide in senior high
school. Indonesia jurnal of biologi education Vol.3 No. 3, 2017.
Waluyo, M. E & Parmin. (2014). Pengembangan Panduan Praktikum IPA Terpadu Berbasis Inkuiri
Terbimbing Tema Fotosintesis Untuk Menumbuhkan Keterampilan Kerja Ilmiah Siswa SMP.Unnes
Science Education Journal.
Winarti, S., U. S. & D. Anggrahini. (2008). Ekstraksi dan Stabilitas Warna Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas)
Sebagai Pewarna Alami. Jurnal Teknik Kimia, Vol.3, No.1, September 2008.