DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA
Panduan Praktik Lapangan
Pelatihan Penanganan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal
200


Lembar Soal Pre/ Post Test
Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat
201

LEMBAR SOAL PRE TEST
PELATIHAN BAGI PELATIH (TOT) PENANGANAN KEGAWATDARURATAN
MATERNAL DAN NEONATAL BAGI DOKTER UMUM, BIDAN, DAN PERAWAT

Beri tanda silang ( x ) pada lembar jawaban pada jawaban yang paling tepat
untuk soal – soal berikut.

1. Salah satu upaya penurunan kematian ibu dan bayi baru lahir adalah melalui
pendekatan keluarga agar tercipta keluarga sehat. Keberhasilan upaya tersebut dinilai
berdasarkan 12 indikator dalam konsep pendekatan keluarga yang merupakan indikator
keluarga sehat. Indikator keluarga sehat yang benar adalah:
A. Pertumbuhan balita dipantau 6 bulan sekali.
B. Bayi mendapatkan imunisasi campak
C. Bayi diberi ASI eksklusif selama 2 tahun
D. Ibu bersalin di fasilitas kesehatan

2. Gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) bertujuan meningkatkan kualitas hidup
melalui kesadaran, dan kemampuan berprilaku sehat melalui 7 kegiatan GERMAS
termasuk bagi Ibu hamil. Kegiatan GERMAS yang TEPAT untuk ibu hamil yaitu:
A. Pemeriksaan tekanan darah 6 bulan sekali
B. Melakukan aktifitas fisik salah satunya mengikuti senam hamil
C. Cukup mengkonsumsi buah sayuran saja selama kehamilan
D. Merokok tidak lebih dari 1 batang per hari

3. Tim penolong persalinan harus mampu melakukan handwash sesuai prosedur termasuk
persiapan alatnya dan diri sendiri. Persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan
handwash adalah:
A. Larutan khusus berbahan alkohol.
B. Sarana wastafel dengan air mengalir
C. Tissue atau lap yang dapat digunakan berulang.
D. Tidak perlu melepaskan jam tangan dan cincin atau perhiasan tangan lainnya.

4. Pelaksanaan kebersihan tangan / handhygiene memiliki beberapa hambatan. Berikut ini
merupakan hambatan pelaksanaan kebersihan tangan / handhygiene, yaitu:
A. Terlalu banyak tenaga kesehatan / tim penolong persalinan
B. Lokasi cuci tangan tidak nyaman dan jaraknya jauh
C. Kurangnya alat pengering tangan yang cukup canggih.
D. Bahan pencuci tangan yang cukup nyaman digunakan.

DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA
Lembar Soal Pre/ Post Test
Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat
202

5. Metode cuci tangan lainnya adalah handrub yaitu cuci tangan dengan menggunakan
cairan berbasis alkohol. Namun demikian pada penggunaan handrub terdapat hal yang
harus diperhatikan yaitu:
A. Volume < 1 ml sudah efektif
B. Lebih efektif larutan yang mengandung alkohol 90%
C. Klorheksidin yang ditambahkan ke antiseptik berbasis alkohol dapat menurunkan
aktivitas residual bila dibandingkan dengan alkohol saja
D. Senyawa yodium tidak efektif sehingga menyebabkan iritasi pada kulit

6. Pernyataan mana dibawah ini yang menggambarkan konsep ‘Sayang Ibu’ pada
kala dua persalinan:
A. Menganjurkan ibu tidak minum untuk mencegah muntah atau perut kembung.
B. Suami diminta menunggu diluar agar tidak pingsan bila melihat darah ibu.
C. Ibu diminta meneran panjang tanpa istirahat agar bayi cepat lahir
D. Membantu ibu memilih posisi yang paling nyaman bagi dirinya dan aman untuk bayi
di dalam kandungannya

7. Apabila seorang ibu hamil datang kepada anda dan mengatakan bahwa ia sudah
merasakan kontraksi sejak 3 jam yang lalu, maka tindakan pertama yang anda
lakukan adalah:
A. Melakukan periksa dalam untuk memastikan ibu telah inpartu.
B. Mulai mengisi partograf dan mencantumkan tanda dilatasi pada garis waspada.
C. Melakukan anamnesis untuk mengumpulkan informasi terkait tahapan dan riwayat
kehamilan dan persalinan saat ini dan sebelumnya
D. Memeriksa tanda-tanda vital untuk memastikan keadaan umum ibu saat datang.

8. Menahan belakang kepala dan menjaga posisi tetap defleksi pada saat lahirnya kepala
bertujuan untuk:
A. Mencegah cederanya muara uretra ibu yang disebabkan oleh gesekan kepala bayi.
B. Mencegah ekstensi kepala agar tidak tertahan oleh rektum dan simfisis
C. Menjaga agar vulva dan perineum dilewati oleh diameter terkecil dari lingkar kepala
D. Mempermudah proses putaran kepala luar

9. Pernyataan manakah dibawah ini yang menunjukan asuhan sayang ibu pada kala IV:
A. Meletakkan pasu sorong di bawah bokong ibu selama 1-2 jam setelah plasenta lahir
untuk mengukur jumlah perdarahan yang terjadi.
B. Membatasi jumlah makan dan minum agar ibu tidak sesak akibat kekenyangan
C. Mengajarkan ibu dan suami untuk menilai apakah uterus berkontraksi baik.
D. Memberikan bayi pada suami untuk menguatkan hubungan emosional.




Lembar Soal Pre/ Post Test
Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat
203

10. Pengisian partograf yang sesuai dengan modifikasi WHO adalah :
A. Melakukan pengisian identitas pasien yang meliputi nama pasien, riwayat
kehamilan, riwayat persalinan, nomor registrasi pasien, tanggal dan waktu
kedatangan dalam “jam” dirawat, waktu pecahnya selaput ketuban.
B. Melakukan pengisian kolom dan lajur ketiga pada partograf untuk mencatat
kemajuan persalinan
C. Pembukaan serviks, penilaian dan pencatatan pembukaan serviks dilakukan 4 jam
atau lebih jarang dilakukan jika ada tanda – tanda penyulit.
D. Pencatatan jam dan waktu, waktu mulainya fase laten persalinan, di bagian
pembukaan serviks dan penurunan.

11. Pemasangan AKDR pasca plasenta dilakukan pada saat:
A. Setelah 10 menit sampai 48 jam pascapersalinan
B. 10 menit setelah plasenta lahir
C. < 48 jam pasca persalinan
D. < 10 menit setelah plasenta lahir

Kasus di bawah ini untuk menjawab pertanyaan no 12–13
Seorang wanita, 32 tahun, G3P2 hamil 40 minggu, datang rujukan dari Puskesmas dengan
Persalinan Kala II lama, pasien telah dipimpin meneran selama 1 jam namun bayi belum
lahir. Riwayat darah tinggi selama kehamilan disangkal. Dari status generalis dalam batas
normal. Pemeriksaan obstetri didapatkan TFU 33 cm, presentasi kepala, 2/5, His 2x/10’/30”,
DJJ 154 dpm, pembukaan lengkap, kepala di H III – IV, caput (+), UUK di kiri depan.

12. Tata laksana berikutnya untuk kasus ini adalah :
A. Seksio sesaria
B. Penggunaan oksitosin untuk memperbaiki kontraksi
C. Pimpin ibu meneran
D. Percepat kala II

13. Setelah kepala bayi lahir, dalam 2 menit kemudian tidak diikuti dengan lahirnya bahu
depan setelah dicoba dilahirkan. Perasat yang digunakan untuk melahirkan bayi yaitu :
A. Mengosongkan kandung kemih dengan melakukan kateterisasi
B. Meminta ibu untuk tidak mengangkat kaki, dan berbaring miring ke kiri
C. Dengan posisi ibu berbaring terlentang, mintalah ibu untuk menekuk kedua tungkai
dan mendekatkan ke lutut ke arah dada dan secara simultan salah satu asisten untuk
melakukan penekanan pada daerah suprasimfisis
D. Dilakukan episiotomi untuk membantu melebarkan jalan lahir sehingga bahu dapat
dilahirkan

DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA
Lembar Soal Pre/ Post Test
Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat
202

5. Metode cuci tangan lainnya adalah handrub yaitu cuci tangan dengan menggunakan
cairan berbasis alkohol. Namun demikian pada penggunaan handrub terdapat hal yang
harus diperhatikan yaitu:
A. Volume < 1 ml sudah efektif
B. Lebih efektif larutan yang mengandung alkohol 90%
C. Klorheksidin yang ditambahkan ke antiseptik berbasis alkohol dapat menurunkan
aktivitas residual bila dibandingkan dengan alkohol saja
D. Senyawa yodium tidak efektif sehingga menyebabkan iritasi pada kulit

6. Pernyataan mana dibawah ini yang menggambarkan konsep ‘Sayang Ibu’ pada
kala dua persalinan:
A. Menganjurkan ibu tidak minum untuk mencegah muntah atau perut kembung.
B. Suami diminta menunggu diluar agar tidak pingsan bila melihat darah ibu.
C. Ibu diminta meneran panjang tanpa istirahat agar bayi cepat lahir
D. Membantu ibu memilih posisi yang paling nyaman bagi dirinya dan aman untuk bayi
di dalam kandungannya

7. Apabila seorang ibu hamil datang kepada anda dan mengatakan bahwa ia sudah
merasakan kontraksi sejak 3 jam yang lalu, maka tindakan pertama yang anda
lakukan adalah:
A. Melakukan periksa dalam untuk memastikan ibu telah inpartu.
B. Mulai mengisi partograf dan mencantumkan tanda dilatasi pada garis waspada.
C. Melakukan anamnesis untuk mengumpulkan informasi terkait tahapan dan riwayat
kehamilan dan persalinan saat ini dan sebelumnya
D. Memeriksa tanda-tanda vital untuk memastikan keadaan umum ibu saat datang.

8. Menahan belakang kepala dan menjaga posisi tetap defleksi pada saat lahirnya kepala
bertujuan untuk:
A. Mencegah cederanya muara uretra ibu yang disebabkan oleh gesekan kepala bayi.
B. Mencegah ekstensi kepala agar tidak tertahan oleh rektum dan simfisis
C. Menjaga agar vulva dan perineum dilewati oleh diameter terkecil dari lingkar kepala
D. Mempermudah proses putaran kepala luar

9. Pernyataan manakah dibawah ini yang menunjukan asuhan sayang ibu pada kala IV:
A. Meletakkan pasu sorong di bawah bokong ibu selama 1-2 jam setelah plasenta lahir
untuk mengukur jumlah perdarahan yang terjadi.
B. Membatasi jumlah makan dan minum agar ibu tidak sesak akibat kekenyangan
C. Mengajarkan ibu dan suami untuk menilai apakah uterus berkontraksi baik.
D. Memberikan bayi pada suami untuk menguatkan hubungan emosional.




Lembar Soal Pre/ Post Test
Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat
203

10. Pengisian partograf yang sesuai dengan modifikasi WHO adalah :
A. Melakukan pengisian identitas pasien yang meliputi nama pasien, riwayat
kehamilan, riwayat persalinan, nomor registrasi pasien, tanggal dan waktu
kedatangan dalam “jam” dirawat, waktu pecahnya selaput ketuban.
B. Melakukan pengisian kolom dan lajur ketiga pada partograf untuk mencatat
kemajuan persalinan
C. Pembukaan serviks, penilaian dan pencatatan pembukaan serviks dilakukan 4 jam
atau lebih jarang dilakukan jika ada tanda – tanda penyulit.
D. Pencatatan jam dan waktu, waktu mulainya fase laten persalinan, di bagian
pembukaan serviks dan penurunan.

11. Pemasangan AKDR pasca plasenta dilakukan pada saat:
A. Setelah 10 menit sampai 48 jam pascapersalinan
B. 10 menit setelah plasenta lahir
C. < 48 jam pasca persalinan
D. < 10 menit setelah plasenta lahir

Kasus di bawah ini untuk menjawab pertanyaan no 12–13
Seorang wanita, 32 tahun, G3P2 hamil 40 minggu, datang rujukan dari Puskesmas dengan
Persalinan Kala II lama, pasien telah dipimpin meneran selama 1 jam namun bayi belum
lahir. Riwayat darah tinggi selama kehamilan disangkal. Dari status generalis dalam batas
normal. Pemeriksaan obstetri didapatkan TFU 33 cm, presentasi kepala, 2/5, His 2x/10’/30”,
DJJ 154 dpm, pembukaan lengkap, kepala di H III – IV, caput (+), UUK di kiri depan.

12. Tata laksana berikutnya untuk kasus ini adalah :
A. Seksio sesaria
B. Penggunaan oksitosin untuk memperbaiki kontraksi
C. Pimpin ibu meneran
D. Percepat kala II

13. Setelah kepala bayi lahir, dalam 2 menit kemudian tidak diikuti dengan lahirnya bahu
depan setelah dicoba dilahirkan. Perasat yang digunakan untuk melahirkan bayi yaitu :
A. Mengosongkan kandung kemih dengan melakukan kateterisasi
B. Meminta ibu untuk tidak mengangkat kaki, dan berbaring miring ke kiri
C. Dengan posisi ibu berbaring terlentang, mintalah ibu untuk menekuk kedua tungkai
dan mendekatkan ke lutut ke arah dada dan secara simultan salah satu asisten untuk
melakukan penekanan pada daerah suprasimfisis
D. Dilakukan episiotomi untuk membantu melebarkan jalan lahir sehingga bahu dapat
dilahirkan

DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA
Lembar Soal Pre/ Post Test
Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat
204

14. Seorang wanita, usia 38 tahun, G5P4 hamil 34 minggu, datang dengan keluhan sesak
nafas. Pasien ketika usia kehamilan 28 minggu, tidur dengan 3 bantal, ketika jalan jauh
dirasakan sesak, dan sampai saat ini pasien tidak dapat melakukan aktivitas ringan.
Riwayat sesak pada kehamilan sebelumnya disangkal. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan Tekanan darah 150/100 mmHg, Nadi 104 kali per menit, laju nafas 28 kali
per menit. Suara jantung reguler, didapatkan murmur. Suara paru vesikuler, wheezing
tidak ada dan terdapat ronkhi basah halus. Ekstremitas inferior bengkak. Pada
pemeriksaan obstetri, TFU 26 cm, kontraksi tidak ada, Denyut jantung janin 148 dpm.
Inspeksi tidak tampak perdarahan, inspekulo tidak tampak perdarahan dan tidak ada
pembukaan.

Langkah – langkah berikut yang harus dilakukan sebagai langkah kegawat daruratan
yaitu :
A. Pemeriksaan jantung, foto thoraks dan EKG
B. Terminasi kehamilan dengan memulai induksi persalinan
C. Memberikan vasodilator untuk mengurangi beban jantung dan volume darah
D. Meneruskan kehamilan setelah keadaan sesak ibu tertangani

15. Kasus kegawatdaruratan maternal yang tersering adalah hipertensi dalam kehamilan,
preeklampsi/eklampsi, dan perdarahan post partum. Tim penolong persalinan harus
menguasai deteksi dan tatalaksana kasus tersebut. Pernyataan tentang
PREEKLAMPSIA berikut ini adalah benar, yaitu:
A. Tekanan darah ≥160/110 mmHg pada usia kehamilan > 20 minggu dengan tes urine
proteinuria 1+.
B. Berikan MgSO4 secara intravena pada ibu dengan preeklampsia berat sebagai
pencegahan kejang.
C. Lakukan intubasi dan segera rujuk.
D. Ibu dapat ditangani di fasilitas kesehatan tingkat pertama meskipun ada riwayat
kejang.

16. Sepsis merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian bayi baru lahir tersering.
Tanda bahaya pada sepsis harus dipahami oleh tim penolong persalinan. Pernyataan
yang benar dari tanda bahaya sepsis pada bayi baru lahir adalah:
A. Berhenti menyusu ketika bayi sudah merasa cukup.
B. Suhu tubuh 36,5
0
C – 37,5
0
C
C. Frekuensi napas < 30 / menit.
D. Kulit kemerahan / pink.

17. Faktor risiko terjadinya sepsis adalah:
A. Immature sistem imunitas bayi
B. Kelahiran cukup bulan
C. Bayi yang mendapatkan air susu ibu.
D. Ketuban pecah < 8 jam.

Lembar Soal Pre/ Post Test
Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat
205

18. Resusitasi merupakan serangkaian tindakan yang sistematis dan terkoordinir untuk
mengembalikan usaha bernapas. Tahap pertama yang harus dilakukan tim penolong
dalam melakukan resusitasi adalah:
A. Melakukan langkah awal dan airway
B. Melakukan ventilasi tekanan positif (VTP)
C. Melakukan persiapan berupa konseling antenatal, persiapan alat dan persiapan tim
penolong.
D. Isap lendir.

19. Penilaian awal dilakukan pada saat diterima oleh tim resusitasi. Langkah ini dapat
menentukan tindakan tim resusitasi selanjutnya. Penilaian awal yang dimaksud adalah:
A. Apgar score
B. Tonus otot
C. Suhu bayi
D. Jawaban B dan C benar.

20. Indikator keberhasilan pemberian VTP (ventilasi tekanan positif) yang paling cepat
terjadi adalah:
A. Meningkatnya frekuensi jantung
B. Kesadaran bayi membaik
C. Produksi urin meningkat
D. Gerak bayi mulai aktif

21. Tindakan utama yang dilakukan pada bayi dengan ketuban bercampur mekonium dan
tidak bugar adalah:
A. Langsung dilakukan ventilasi tekanan positif
B. Nebulizer untuk menghancurkan cairan aspirat
C. Lakukan penghisapan dari mulut dan trakea
D. Antibiotika

22. Perbandingan antara kompresi dada dengan pemberian nafas pada bayi adalah :
A. 15 : 1
B. 30 : 2
C. 15 : 4
D. 3 : 1

23. Tatalaksana yang tepat pada distress pernafasan derajat sedang di kamar bersalin
adalah :
A. Pemberian 02 dengan headbox
B. Pemberian 02 dengan nasal kanul
C. Pemberian 02 dengan CPAP
D. Pemberian 02 dengan ventilasi mekanik

DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA
Lembar Soal Pre/ Post Test
Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat
204

14. Seorang wanita, usia 38 tahun, G5P4 hamil 34 minggu, datang dengan keluhan sesak
nafas. Pasien ketika usia kehamilan 28 minggu, tidur dengan 3 bantal, ketika jalan jauh
dirasakan sesak, dan sampai saat ini pasien tidak dapat melakukan aktivitas ringan.
Riwayat sesak pada kehamilan sebelumnya disangkal. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan Tekanan darah 150/100 mmHg, Nadi 104 kali per menit, laju nafas 28 kali
per menit. Suara jantung reguler, didapatkan murmur. Suara paru vesikuler, wheezing
tidak ada dan terdapat ronkhi basah halus. Ekstremitas inferior bengkak. Pada
pemeriksaan obstetri, TFU 26 cm, kontraksi tidak ada, Denyut jantung janin 148 dpm.
Inspeksi tidak tampak perdarahan, inspekulo tidak tampak perdarahan dan tidak ada
pembukaan.

Langkah – langkah berikut yang harus dilakukan sebagai langkah kegawat daruratan
yaitu :
A. Pemeriksaan jantung, foto thoraks dan EKG
B. Terminasi kehamilan dengan memulai induksi persalinan
C. Memberikan vasodilator untuk mengurangi beban jantung dan volume darah
D. Meneruskan kehamilan setelah keadaan sesak ibu tertangani

15. Kasus kegawatdaruratan maternal yang tersering adalah hipertensi dalam kehamilan,
preeklampsi/eklampsi, dan perdarahan post partum. Tim penolong persalinan harus
menguasai deteksi dan tatalaksana kasus tersebut. Pernyataan tentang
PREEKLAMPSIA berikut ini adalah benar, yaitu:
A. Tekanan darah ≥160/110 mmHg pada usia kehamilan > 20 minggu dengan tes urine
proteinuria 1+.
B. Berikan MgSO4 secara intravena pada ibu dengan preeklampsia berat sebagai
pencegahan kejang.
C. Lakukan intubasi dan segera rujuk.
D. Ibu dapat ditangani di fasilitas kesehatan tingkat pertama meskipun ada riwayat
kejang.

16. Sepsis merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian bayi baru lahir tersering.
Tanda bahaya pada sepsis harus dipahami oleh tim penolong persalinan. Pernyataan
yang benar dari tanda bahaya sepsis pada bayi baru lahir adalah:
A. Berhenti menyusu ketika bayi sudah merasa cukup.
B. Suhu tubuh 36,5
0
C – 37,5
0
C
C. Frekuensi napas < 30 / menit.
D. Kulit kemerahan / pink.

17. Faktor risiko terjadinya sepsis adalah:
A. Immature sistem imunitas bayi
B. Kelahiran cukup bulan
C. Bayi yang mendapatkan air susu ibu.
D. Ketuban pecah < 8 jam.

Lembar Soal Pre/ Post Test
Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat
205

18. Resusitasi merupakan serangkaian tindakan yang sistematis dan terkoordinir untuk
mengembalikan usaha bernapas. Tahap pertama yang harus dilakukan tim penolong
dalam melakukan resusitasi adalah:
A. Melakukan langkah awal dan airway
B. Melakukan ventilasi tekanan positif (VTP)
C. Melakukan persiapan berupa konseling antenatal, persiapan alat dan persiapan tim
penolong.
D. Isap lendir.

19. Penilaian awal dilakukan pada saat diterima oleh tim resusitasi. Langkah ini dapat
menentukan tindakan tim resusitasi selanjutnya. Penilaian awal yang dimaksud adalah:
A. Apgar score
B. Tonus otot
C. Suhu bayi
D. Jawaban B dan C benar.

20. Indikator keberhasilan pemberian VTP (ventilasi tekanan positif) yang paling cepat
terjadi adalah:
A. Meningkatnya frekuensi jantung
B. Kesadaran bayi membaik
C. Produksi urin meningkat
D. Gerak bayi mulai aktif

21. Tindakan utama yang dilakukan pada bayi dengan ketuban bercampur mekonium dan
tidak bugar adalah:
A. Langsung dilakukan ventilasi tekanan positif
B. Nebulizer untuk menghancurkan cairan aspirat
C. Lakukan penghisapan dari mulut dan trakea
D. Antibiotika

22. Perbandingan antara kompresi dada dengan pemberian nafas pada bayi adalah :
A. 15 : 1
B. 30 : 2
C. 15 : 4
D. 3 : 1

23. Tatalaksana yang tepat pada distress pernafasan derajat sedang di kamar bersalin
adalah :
A. Pemberian 02 dengan headbox
B. Pemberian 02 dengan nasal kanul
C. Pemberian 02 dengan CPAP
D. Pemberian 02 dengan ventilasi mekanik

DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA
Lembar Soal Pre/ Post Test
Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat
206

24. Bila dada tidak mengembang setelah dilakukan tindakan ventilasi tekanan positif, hal
yang perlu diperiksa antara lain :
A. Sumber oksigen belum tersambung
B. Kompresi dada kurang dalam
C. Sirkulasi buruk
D. Lekatan kurang baik

25. Bayi baru lahir yang tidak dapat ditangani pada fasilitas kesehatan tingkat primer perlu
memberikan tindakan rujukan sesuai standar ke fasilitas kesehatan yang lebih mampu.
Transportasi bayi baru lahir sebaiknya dilakukan dengan metode perawatan metode
kanguru (PMK). Pernyataan dibawah ini adalah benar terkait PMK dalam tindakan
rujukan , yaitu:
a. Bayi dalam kondisi stabil ataupun tidak stabil dapat dirujuk menggunakan metode
PMK
b. Pada situasi khusus dimana bayi mendapatkan terapi oksigen, CPAP, dan VTP dapat
menggunakan metode PMK.
c. Merujuk pasien dengan PMK harus dilakukan oleh ibunya.
d. Apabila bayi terpasang skin probe, kabel monitor, jalur intravena dan selang bantu,
maka alat – alat tersebut dilepaskan terlebih dahulu selama rujuk dengan metode
PMK.
























Lembar Soal Pre/ Post Test
Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat
207

LEMBAR SOAL POST TEST
PELATIHAN BAGI PELATIH (TOT) PENANGANAN KEGAWATDARURATAN
MATERNAL DAN NEONATAL BAGI DOKTER UMUM, BIDAN, DAN PERAWAT

Beri tanda silang ( x ) pada lembar jawaban pada jawaban yang paling tepat
untuk soal – soal berikut.
1. Pengisian partograf yang sesuai dengan modifikasi WHO adalah :
A. Melakukan pengisian identitas pasien yang meliputi nama pasien, riwayat kehamilan,
riwayat persalinan, nomor registrasi pasien, tanggal dan waktu kedatangan dalam
“jam” dirawat, waktu pecahnya selaput ketuban.
B. Melakukan pengisian kolom dan lajur ketiga pada partograf untuk mencatat kemajuan
persalinan.
C. Pembukaan serviks, penilaian dan pencatatan pembukaan serviks dilakukan 4 jam
atau lebih jarang dilakukan jika ada tanda – tanda penyulit.
D. Pencatatan jam dan waktu, waktu mulainya fase laten persalinan, di bagian
pembukaan serviks dan penurunan.

2. Kasus kegawatdaruratan maternal yang tersering adalah hipertensi dalam kehamilan,
preeklampsi/eklampsi, dan perdarahan post partum. Tim penolong persalinan harus
menguasai deteksi dan tatalaksana kasus tersebut. Pernyataan tentang
PREEKLAMPSIA berikut ini adalah benar, yaitu:
A. Tekanan darah ≥160/110 mmHg pada usia kehamilan > 20 minggu dengan tes urine
proteinuria 1+.
B. Berikan MgSO4 secara intravena pada ibu dengan preeklampsia berat sebagai
pencegahan kejang.
C. Lakukan intubasi dan segera rujuk.
D. Ibu dapat ditangani di fasilitas kesehatan tingkat pertama meskipun ada riwayat
kejang.

3. Pernyataan mana dibawah ini yang menggambarkan konsep ‘Sayang Ibu’ pada
kala dua persalinan:
A. Menganjurkan ibu tidak minum untuk mencegah muntah atau perut kembung.
B. Suami diminta menunggu diluar agar tidak pingsan bila melihat darah ibu.
C. Ibu diminta meneran panjang tanpa istirahat agar bayi cepat lahir
D. Membantu ibu memilih posisi yang paling nyaman bagi dirinya dan aman untuk bayi
di dalam kandungannya.

DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA
Lembar Soal Pre/ Post Test
Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat
206

24. Bila dada tidak mengembang setelah dilakukan tindakan ventilasi tekanan positif, hal
yang perlu diperiksa antara lain :
A. Sumber oksigen belum tersambung
B. Kompresi dada kurang dalam
C. Sirkulasi buruk
D. Lekatan kurang baik

25. Bayi baru lahir yang tidak dapat ditangani pada fasilitas kesehatan tingkat primer perlu
memberikan tindakan rujukan sesuai standar ke fasilitas kesehatan yang lebih mampu.
Transportasi bayi baru lahir sebaiknya dilakukan dengan metode perawatan metode
kanguru (PMK). Pernyataan dibawah ini adalah benar terkait PMK dalam tindakan
rujukan , yaitu:
a. Bayi dalam kondisi stabil ataupun tidak stabil dapat dirujuk menggunakan metode
PMK
b. Pada situasi khusus dimana bayi mendapatkan terapi oksigen, CPAP, dan VTP dapat
menggunakan metode PMK.
c. Merujuk pasien dengan PMK harus dilakukan oleh ibunya.
d. Apabila bayi terpasang skin probe, kabel monitor, jalur intravena dan selang bantu,
maka alat – alat tersebut dilepaskan terlebih dahulu selama rujuk dengan metode
PMK.
























Lembar Soal Pre/ Post Test
Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat
207

LEMBAR SOAL POST TEST
PELATIHAN BAGI PELATIH (TOT) PENANGANAN KEGAWATDARURATAN
MATERNAL DAN NEONATAL BAGI DOKTER UMUM, BIDAN, DAN PERAWAT

Beri tanda silang ( x ) pada lembar jawaban pada jawaban yang paling tepat
untuk soal – soal berikut.
1. Pengisian partograf yang sesuai dengan modifikasi WHO adalah :
A. Melakukan pengisian identitas pasien yang meliputi nama pasien, riwayat kehamilan,
riwayat persalinan, nomor registrasi pasien, tanggal dan waktu kedatangan dalam
“jam” dirawat, waktu pecahnya selaput ketuban.
B. Melakukan pengisian kolom dan lajur ketiga pada partograf untuk mencatat kemajuan
persalinan.
C. Pembukaan serviks, penilaian dan pencatatan pembukaan serviks dilakukan 4 jam
atau lebih jarang dilakukan jika ada tanda – tanda penyulit.
D. Pencatatan jam dan waktu, waktu mulainya fase laten persalinan, di bagian
pembukaan serviks dan penurunan.

2. Kasus kegawatdaruratan maternal yang tersering adalah hipertensi dalam kehamilan,
preeklampsi/eklampsi, dan perdarahan post partum. Tim penolong persalinan harus
menguasai deteksi dan tatalaksana kasus tersebut. Pernyataan tentang
PREEKLAMPSIA berikut ini adalah benar, yaitu:
A. Tekanan darah ≥160/110 mmHg pada usia kehamilan > 20 minggu dengan tes urine
proteinuria 1+.
B. Berikan MgSO4 secara intravena pada ibu dengan preeklampsia berat sebagai
pencegahan kejang.
C. Lakukan intubasi dan segera rujuk.
D. Ibu dapat ditangani di fasilitas kesehatan tingkat pertama meskipun ada riwayat
kejang.

3. Pernyataan mana dibawah ini yang menggambarkan konsep ‘Sayang Ibu’ pada
kala dua persalinan:
A. Menganjurkan ibu tidak minum untuk mencegah muntah atau perut kembung.
B. Suami diminta menunggu diluar agar tidak pingsan bila melihat darah ibu.
C. Ibu diminta meneran panjang tanpa istirahat agar bayi cepat lahir
D. Membantu ibu memilih posisi yang paling nyaman bagi dirinya dan aman untuk bayi
di dalam kandungannya.

DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA
Lembar Soal Pre/ Post Test
Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat
208

4. Pernyataan manakah dibawah ini yang menunjukan asuhan sayang ibu pada kala IV:
A. Meletakkan pasu sorong di bawah bokong ibu selama 1-2 jam setelah plasenta lahir
untuk mengukur jumlah perdarahan yang terjadi.
B. Membatasi jumlah makan dan minum agar ibu tidak sesak akibat kekenyangan
C. Mengajarkan ibu dan suami untuk menilai apakah uterus berkontraksi baik.
D. Memberikan bayi pada suami untuk menguatkan hubungan emosional.

5. Apabila seorang ibu hamil datang kepada anda dan mengatakan bahwa ia sudah
merasakan kontraksi sejak 3 jam yang lalu, maka tindakan pertama yang anda
lakukan adalah:
A. Melakukan periksa dalam untuk memastikan ibu telah inpartu.
B. Mulai mengisi partograf dan mencantumkan tanda dilatasi pada garis waspada.
C. Melakukan anamnesis untuk mengumpulkan informasi terkait tahapan dan riwayat
kehamilan dan persalinan saat ini dan sebelumnya
D. Memeriksa tanda-tanda vital untuk memastikan keadaan umum ibu saat datang.

Kasus di bawah ini untuk menjawab pertanyaan no 6 dan 7.
Seorang wanita, 32 tahun, G3P2 hamil 40 minggu, datang rujukan dari Puskesmas dengan
Persalinan Kala II lama, pasien telah dipimpin meneran selama 1 jam namun bayi belum
lahir. Riwayat darah tinggi selama kehamilan disangkal. Dari status generalis dalam batas
normal. Pemeriksaan obstetri didapatkan TFU 33 cm, presentasi kepala, 2/5, His 2x/10’/30”,
DJJ 154 dpm, pembukaan lengkap, kepala di H III – IV, caput (+), UUK di kiri depan.
6. Tata laksana berikutnya untuk kasus ini adalah :
A. Seksio sesaria
B. Penggunaan oksitosin untuk memperbaiki kontraksi
C. Pimpin ibu meneran
D. Percepat kala II

7. Setelah kepala bayi lahir, dalam 2 menit kemudian tidak diikuti dengan lahirnya bahu
depan setelah dicoba dilahirkan. Perasat yang digunakan untuk melahirkan bayi yaitu :
A. Mengosongkan kandung kemih dengan melakukan kateterisasi
B. Meminta ibu untuk tidak mengangkat kaki, dan berbaring miring ke kiri
C. Dengan posisi ibu berbaring terlentang, mintalah ibu untuk menekuk kedua tungkai
dan mendekatkan ke lutut ke arah dada dan secara simultan salah satu asisten untuk
melakukan penekanan pada daerah suprasimfisis
D. Dilakukan episiotomi untuk membantu melebarkan jalan lahir sehingga bahu dapat
dilahirkan

8. Menahan belakang kepala dan menjaga posisi tetap defleksi pada saat lahirnya kepala
bertujuan untuk:
A. Mencegah cederanya muara uretra ibu yang disebabkan oleh gesekan kepala bayi.
B. Mencegah ekstensi kepala agar tidak tertahan oleh rektum dan simfisis
C. Menjaga agar vulva dan perineum dilewati oleh diameter terkecil dari lingkar kepala
D. Mempermudah proses putaran kepala luar
Lembar Soal Pre/ Post Test
Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat
209

9. Seorang wanita, usia 38 tahun, G5P4 hamil 34 minggu, datang dengan keluhan sesak
nafas. Pasien ketika usia kehamilan 28 minggu, tidur dengan 3 bantal, ketika jalan jauh
dirasakan sesak, dan sampai saat ini pasien tidak dapat melakukan aktivitas ringan.
Riwayat sesak pada kehamilan sebelumnya disangkal. Pada pemeriksaan f isik
didapatkan Tekanan darah 150/100 mmHg, Nadi 104 kali per menit, laju nafas 28 kali
per menit. Suara jantung reguler, didapatkan murmur. Suara paru vesikuler, wheezing
tidak ada dan terdapat ronkhi basah halus. Ekstremitas inferior bengkak. Pada
pemeriksaan obstetri, TFU 26 cm, kontraksi tidak ada, Denyut jantung janin 148 dpm.
Inspeksi tidak tampak perdarahan, inspekulo tidak tampak perdarahan dan tidak ada
pembukaan.
Langkah – langkah berikut yang harus dilakukan sebagai langkah kegawat daruratan
yaitu :
A. Pemeriksaan jantung, foto thoraks dan EKG
B. Terminasi kehamilan dengan memulai induksi persalinan
C. Memberikan vasodilator untuk mengurangi beban jantung dan volume darah
D. Meneruskan kehamilan setelah keadaan sesak ibu tertangani

10. Pemasangan AKDR pasca plasenta dilakukan pada saat:
A. Setelah 10 menit sampai 48 jam pascapersalinan
B. 10 menit setelah plasenta lahir
C. < 48 jam pasca persalinan
D. < 10 menit setelah plasenta lahir

11. Resusitasi merupakan serangkaian tindakan yang sistematis dan terkoordinir untuk
mengembalikan usaha bernapas. Tahap pertama yang harus dilakukan tim penolong
dalam melakukan resusitasi adalah:
A. Melakukan langkah awal dan airway
B. Melakukan ventilasi tekanan positif (VTP)
C. Melakukan persiapan berupa konseling antenatal, persiapan alat dan persiapan tim
penolong.
D. Isap lendir.

12. Tindakan utama yang dilakukan pada bayi dengan ketuban bercampur mekonium dan
tidak bugar adalah:
A. Langsung dilakukan ventilasi tekanan positif.
B. Nebulizer untuk menghancurkan cairan aspirat.
C. Lakukan penghisapan dari mulut dan trakea.
D. Antibiotika.

13. Tatalaksana yang tepat pada distress pernafasan derajat sedang di kamar bersalin
adalah :
A. Pemberian 02 dengan headbox
B. Pemberian 02 dengan nasal kanul
C. Pemberian 02 dengan CPAP
D. Pemberian 02 dengan ventilasi mekanik

DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA
Lembar Soal Pre/ Post Test
Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat
208

4. Pernyataan manakah dibawah ini yang menunjukan asuhan sayang ibu pada kala IV:
A. Meletakkan pasu sorong di bawah bokong ibu selama 1-2 jam setelah plasenta lahir
untuk mengukur jumlah perdarahan yang terjadi.
B. Membatasi jumlah makan dan minum agar ibu tidak sesak akibat kekenyangan
C. Mengajarkan ibu dan suami untuk menilai apakah uterus berkontraksi baik.
D. Memberikan bayi pada suami untuk menguatkan hubungan emosional.

5. Apabila seorang ibu hamil datang kepada anda dan mengatakan bahwa ia sudah
merasakan kontraksi sejak 3 jam yang lalu, maka tindakan pertama yang anda
lakukan adalah:
A. Melakukan periksa dalam untuk memastikan ibu telah inpartu.
B. Mulai mengisi partograf dan mencantumkan tanda dilatasi pada garis waspada.
C. Melakukan anamnesis untuk mengumpulkan informasi terkait tahapan dan riwayat
kehamilan dan persalinan saat ini dan sebelumnya
D. Memeriksa tanda-tanda vital untuk memastikan keadaan umum ibu saat datang.

Kasus di bawah ini untuk menjawab pertanyaan no 6 dan 7.
Seorang wanita, 32 tahun, G3P2 hamil 40 minggu, datang rujukan dari Puskesmas dengan
Persalinan Kala II lama, pasien telah dipimpin meneran selama 1 jam namun bayi belum
lahir. Riwayat darah tinggi selama kehamilan disangkal. Dari status generalis dalam batas
normal. Pemeriksaan obstetri didapatkan TFU 33 cm, presentasi kepala, 2/5, His 2x/10’/30”,
DJJ 154 dpm, pembukaan lengkap, kepala di H III – IV, caput (+), UUK di kiri depan.
6. Tata laksana berikutnya untuk kasus ini adalah :
A. Seksio sesaria
B. Penggunaan oksitosin untuk memperbaiki kontraksi
C. Pimpin ibu meneran
D. Percepat kala II

7. Setelah kepala bayi lahir, dalam 2 menit kemudian tidak diikuti dengan lahirnya bahu
depan setelah dicoba dilahirkan. Perasat yang digunakan untuk melahirkan bayi yaitu :
A. Mengosongkan kandung kemih dengan melakukan kateterisasi
B. Meminta ibu untuk tidak mengangkat kaki, dan berbaring miring ke kiri
C. Dengan posisi ibu berbaring terlentang, mintalah ibu untuk menekuk kedua tungkai
dan mendekatkan ke lutut ke arah dada dan secara simultan salah satu asisten untuk
melakukan penekanan pada daerah suprasimfisis
D. Dilakukan episiotomi untuk membantu melebarkan jalan lahir sehingga bahu dapat
dilahirkan

8. Menahan belakang kepala dan menjaga posisi tetap defleksi pada saat lahirnya kepala
bertujuan untuk:
A. Mencegah cederanya muara uretra ibu yang disebabkan oleh gesekan kepala bayi.
B. Mencegah ekstensi kepala agar tidak tertahan oleh rektum dan simfisis
C. Menjaga agar vulva dan perineum dilewati oleh diameter terkecil dari lingkar kepala
D. Mempermudah proses putaran kepala luar
Lembar Soal Pre/ Post Test
Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat
209

9. Seorang wanita, usia 38 tahun, G5P4 hamil 34 minggu, datang dengan keluhan sesak
nafas. Pasien ketika usia kehamilan 28 minggu, tidur dengan 3 bantal, ketika jalan jauh
dirasakan sesak, dan sampai saat ini pasien tidak dapat melakukan aktivitas ringan.
Riwayat sesak pada kehamilan sebelumnya disangkal. Pada pemeriksaan f isik
didapatkan Tekanan darah 150/100 mmHg, Nadi 104 kali per menit, laju nafas 28 kali
per menit. Suara jantung reguler, didapatkan murmur. Suara paru vesikuler, wheezing
tidak ada dan terdapat ronkhi basah halus. Ekstremitas inferior bengkak. Pada
pemeriksaan obstetri, TFU 26 cm, kontraksi tidak ada, Denyut jantung janin 148 dpm.
Inspeksi tidak tampak perdarahan, inspekulo tidak tampak perdarahan dan tidak ada
pembukaan.
Langkah – langkah berikut yang harus dilakukan sebagai langkah kegawat daruratan
yaitu :
A. Pemeriksaan jantung, foto thoraks dan EKG
B. Terminasi kehamilan dengan memulai induksi persalinan
C. Memberikan vasodilator untuk mengurangi beban jantung dan volume darah
D. Meneruskan kehamilan setelah keadaan sesak ibu tertangani

10. Pemasangan AKDR pasca plasenta dilakukan pada saat:
A. Setelah 10 menit sampai 48 jam pascapersalinan
B. 10 menit setelah plasenta lahir
C. < 48 jam pasca persalinan
D. < 10 menit setelah plasenta lahir

11. Resusitasi merupakan serangkaian tindakan yang sistematis dan terkoordinir untuk
mengembalikan usaha bernapas. Tahap pertama yang harus dilakukan tim penolong
dalam melakukan resusitasi adalah:
A. Melakukan langkah awal dan airway
B. Melakukan ventilasi tekanan positif (VTP)
C. Melakukan persiapan berupa konseling antenatal, persiapan alat dan persiapan tim
penolong.
D. Isap lendir.

12. Tindakan utama yang dilakukan pada bayi dengan ketuban bercampur mekonium dan
tidak bugar adalah:
A. Langsung dilakukan ventilasi tekanan positif.
B. Nebulizer untuk menghancurkan cairan aspirat.
C. Lakukan penghisapan dari mulut dan trakea.
D. Antibiotika.

13. Tatalaksana yang tepat pada distress pernafasan derajat sedang di kamar bersalin
adalah :
A. Pemberian 02 dengan headbox
B. Pemberian 02 dengan nasal kanul
C. Pemberian 02 dengan CPAP
D. Pemberian 02 dengan ventilasi mekanik

DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA
Lembar Soal Pre/ Post Test
Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat
210

14. Penilaian awal dilakukan pada saat diterima oleh tim resusitasi. Langkah ini dapat
menentukan tindakan tim resusitasi selanjutnya. Penilaian awal yang dimaksud adalah:
A. Apgar score
B. Tonus otot
C. Suhu bayi
D. Jawaban B dan C benar.

15. Indikator keberhasilan pemberian VTP (ventilasi tekanan positif) yang paling cepat
terjadi adalah:
A. Meningkatnya frekuensi jantung
B. Kesadaran bayi membaik
C. Produksi urin meningkat
D. Gerak bayi mulai aktif

16. Bila dada tidak mengembang setelah dilakukan tindakan ventilasi tekanan positif, hal
yang perlu diperiksa antara lain :
A. Sumber oksigen belum tersambung
B. Kompresi dada kurang dalam
C. Sirkulasi buruk
D. Lekatan kurang baik

17. Perbandingan antara kompresi dada dengan pemberian nafas pada bayi adalah :
A. 15 : 1
B. 30 : 2
C. 15 : 4
D. 3 : 1

18. Sepsis merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian bayi baru lahir tersering.
Tanda bahaya pada sepsis harus dipahami oleh tim penolong persalinan. Pernyataan
yang benar dari tanda bahaya sepsis pada bayi baru lahir adalah:
A. Bayi berhenti menyusu saat sudah merasa cukup.
B. Suhu tubuh 36,5
0
C – 37,5
0
C
C. Frekuensi napas < 30 / menit.
D. Kulit kemerahan / pink.

19. Faktor risiko terjadinya sepsis adalah:
A. Immature sistem imunitas bayi
B. Kelahiran cukup bulan
C. Bayi yang mendapatkan air susu ibu.
D. Ketuban pecah < 8 jam.




Lembar Soal Pre/ Post Test
Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat
211

20. Salah satu metode cuci tangan adalah handrub yaitu cuci tangan dengan menggunakan
cairan berbasis alkohol. Namun demikian pada penggunaan handrub terdapat hal yang
harus diperhatikan yaitu:
A. Volume < 1 ml sudah efektif
B. Lebih efektif larutan yang mengandung alkohol 90%
C. Klorheksidin yang ditambahkan ke antiseptik berbasis alkohol dapat menurunkan
aktivitas residual bila dibandingkan dengan alkohol saja
D. Senyawa yodium tidak efektif sehingga menyebabkan iritasi pada kulit

21. Pelaksanaan kebersihan tangan / handhygiene memiliki beberapa hambatan. Berikut ini
merupakan hambatan pelaksanaan kebersihan tangan / handhygiene, yaitu:
A. Terlalu banyak tenaga kesehatan / tim penolong persalinan
B. Lokasi cuci tangan tidak nyaman dan jaraknya jauh
C. Kurangnya alat pengering tangan yang cukup canggih.
D. Bahan pencuci tangan yang cukup nyaman digunakan.

22. Tim penolong persalinan harus mampu melakukan handwash sesuai prosedur termasuk
persiapan alatnya dan diri sendiri. Persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan
handwash adalah:
A. Larutan khusus berbahan alkohol.
B. Sarana wastafel dengan air mengalir
C. Tissue atau lap yang dapat digunakan berulang.
D. Tidak perlu melepaskan jam tangan dan cincin atau perhiasan tangan lainnya.

23. Salah satu upaya penurunan kematian ibu dan bayi baru lahir adalah melalui
pendekatan keluarga agar tercipta keluarga sehat. Keberhasilan upaya tersebut dinilai
berdasarkan 12 indikator dalam konsep pendekatan keluarga yang merupakan indikator
keluarga sehat. Indikator keluarga sehat yang benar adalah:
A. Pertumbuhan balita dipantau 6 bulan sekali.
B. Bayi mendapatkan imunisasi campak
C. Bayi diberi ASI eksklusif selama 2 tahun
D. Ibu bersalin di fasilitas kesehatan

24. Gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) bertujuan meningkatkan kualitas hidup
melalui kesadaran, dan kemampuan berprilaku sehat melalui 7 kegiatan GERMAS
termasuk bagi Ibu hamil. Kegiatan GERMAS yang TEPAT untuk ibu hamil yaitu:
A. Pemeriksaan tekanan darah 6 bulan sekali
B. Melakukan aktifitas fisik salah satunya mengikuti senam hamil
C. Cukup mengkonsumsi buah sayuran saja selama kehamilan
D. Merokok tidak lebih dari 1 batang per hari

DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA
Lembar Soal Pre/ Post Test
Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat
210

14. Penilaian awal dilakukan pada saat diterima oleh tim resusitasi. Langkah ini dapat
menentukan tindakan tim resusitasi selanjutnya. Penilaian awal yang dimaksud adalah:
A. Apgar score
B. Tonus otot
C. Suhu bayi
D. Jawaban B dan C benar.

15. Indikator keberhasilan pemberian VTP (ventilasi tekanan positif) yang paling cepat
terjadi adalah:
A. Meningkatnya frekuensi jantung
B. Kesadaran bayi membaik
C. Produksi urin meningkat
D. Gerak bayi mulai aktif

16. Bila dada tidak mengembang setelah dilakukan tindakan ventilasi tekanan positif, hal
yang perlu diperiksa antara lain :
A. Sumber oksigen belum tersambung
B. Kompresi dada kurang dalam
C. Sirkulasi buruk
D. Lekatan kurang baik

17. Perbandingan antara kompresi dada dengan pemberian nafas pada bayi adalah :
A. 15 : 1
B. 30 : 2
C. 15 : 4
D. 3 : 1

18. Sepsis merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian bayi baru lahir tersering.
Tanda bahaya pada sepsis harus dipahami oleh tim penolong persalinan. Pernyataan
yang benar dari tanda bahaya sepsis pada bayi baru lahir adalah:
A. Bayi berhenti menyusu saat sudah merasa cukup.
B. Suhu tubuh 36,5
0
C – 37,5
0
C
C. Frekuensi napas < 30 / menit.
D. Kulit kemerahan / pink.

19. Faktor risiko terjadinya sepsis adalah:
A. Immature sistem imunitas bayi
B. Kelahiran cukup bulan
C. Bayi yang mendapatkan air susu ibu.
D. Ketuban pecah < 8 jam.




Lembar Soal Pre/ Post Test
Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat
211

20. Salah satu metode cuci tangan adalah handrub yaitu cuci tangan dengan menggunakan
cairan berbasis alkohol. Namun demikian pada penggunaan handrub terdapat hal yang
harus diperhatikan yaitu:
A. Volume < 1 ml sudah efektif
B. Lebih efektif larutan yang mengandung alkohol 90%
C. Klorheksidin yang ditambahkan ke antiseptik berbasis alkohol dapat menurunkan
aktivitas residual bila dibandingkan dengan alkohol saja
D. Senyawa yodium tidak efektif sehingga menyebabkan iritasi pada kulit

21. Pelaksanaan kebersihan tangan / handhygiene memiliki beberapa hambatan. Berikut ini
merupakan hambatan pelaksanaan kebersihan tangan / handhygiene, yaitu:
A. Terlalu banyak tenaga kesehatan / tim penolong persalinan
B. Lokasi cuci tangan tidak nyaman dan jaraknya jauh
C. Kurangnya alat pengering tangan yang cukup canggih.
D. Bahan pencuci tangan yang cukup nyaman digunakan.

22. Tim penolong persalinan harus mampu melakukan handwash sesuai prosedur termasuk
persiapan alatnya dan diri sendiri. Persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan
handwash adalah:
A. Larutan khusus berbahan alkohol.
B. Sarana wastafel dengan air mengalir
C. Tissue atau lap yang dapat digunakan berulang.
D. Tidak perlu melepaskan jam tangan dan cincin atau perhiasan tangan lainnya.

23. Salah satu upaya penurunan kematian ibu dan bayi baru lahir adalah melalui
pendekatan keluarga agar tercipta keluarga sehat. Keberhasilan upaya tersebut dinilai
berdasarkan 12 indikator dalam konsep pendekatan keluarga yang merupakan indikator
keluarga sehat. Indikator keluarga sehat yang benar adalah:
A. Pertumbuhan balita dipantau 6 bulan sekali.
B. Bayi mendapatkan imunisasi campak
C. Bayi diberi ASI eksklusif selama 2 tahun
D. Ibu bersalin di fasilitas kesehatan

24. Gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) bertujuan meningkatkan kualitas hidup
melalui kesadaran, dan kemampuan berprilaku sehat melalui 7 kegiatan GERMAS
termasuk bagi Ibu hamil. Kegiatan GERMAS yang TEPAT untuk ibu hamil yaitu:
A. Pemeriksaan tekanan darah 6 bulan sekali
B. Melakukan aktifitas fisik salah satunya mengikuti senam hamil
C. Cukup mengkonsumsi buah sayuran saja selama kehamilan
D. Merokok tidak lebih dari 1 batang per hari

DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA
Lembar Soal Pre/ Post Test
Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat
212

25. Bayi baru lahir yang tidak dapat ditangani pada fasilitas kesehatan tingkat primer perlu
memberikan tindakan rujukan sesuai standar ke fasilitas kesehatan yang lebih mampu.
Transportasi bayi baru lahir sebaiknya dilakukan dengan metode perawatan metode
kanguru (PMK). Pernyataan dibawah ini adalah benar terkait PMK dalam tindakan
rujukan , yaitu:
A. Bayi dalam kondisi stabil ataupun tidak stabil dapat dirujuk menggunakan metode
PMK
B. Pada situasi khusus dimana bayi mendapatkan terapi oksigen, CPAP, dan VTP dapat
menggunakan metode PMK.
C. Merujuk pasien dengan PMK harus dilakukan oleh ibunya.
D. Apabila bayi terpasang skin probe, kabel monitor, jalur intravena dan selang bantu,
maka alat – alat tersebut dilepaskan terlebih dahulu selama rujuk dengan metode
PMK.




























Lembar Soal Pre/ Post Test
Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat
213

LEMBAR JAWABAN PRE TEST

Nama :
Institusi :

PILIHAN GANDA
Berilah tanda silang pada salah satu huruf sesuai dengan jawaban yang
anda anggap benar.

1. A B C D 16. A B C D
2. A B C D 17. A B C D
3. A B C D 18. A B C D
4. A B C D 19. A B C D
5. A B C D 20. A B C D
6. A B C D 21. A B C D
7. A B C D 22. A B C D
8. A B C D 23. A B C D
9. A B C D 24. A B C D
10. A B C D 25. A B C D
11. A B C D
12. A B C D
13. A B C D
14. A B C D
15. A B C D

DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA
Lembar Soal Pre/ Post Test
Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat
212

25. Bayi baru lahir yang tidak dapat ditangani pada fasilitas kesehatan tingkat primer perlu
memberikan tindakan rujukan sesuai standar ke fasilitas kesehatan yang lebih mampu.
Transportasi bayi baru lahir sebaiknya dilakukan dengan metode perawatan metode
kanguru (PMK). Pernyataan dibawah ini adalah benar terkait PMK dalam tindakan
rujukan , yaitu:
A. Bayi dalam kondisi stabil ataupun tidak stabil dapat dirujuk menggunakan metode
PMK
B. Pada situasi khusus dimana bayi mendapatkan terapi oksigen, CPAP, dan VTP dapat
menggunakan metode PMK.
C. Merujuk pasien dengan PMK harus dilakukan oleh ibunya.
D. Apabila bayi terpasang skin probe, kabel monitor, jalur intravena dan selang bantu,
maka alat – alat tersebut dilepaskan terlebih dahulu selama rujuk dengan metode
PMK.




























Lembar Soal Pre/ Post Test
Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat
213

LEMBAR JAWABAN PRE TEST

Nama :
Institusi :

PILIHAN GANDA
Berilah tanda silang pada salah satu huruf sesuai dengan jawaban yang
anda anggap benar.

1. A B C D 16. A B C D
2. A B C D 17. A B C D
3. A B C D 18. A B C D
4. A B C D 19. A B C D
5. A B C D 20. A B C D
6. A B C D 21. A B C D
7. A B C D 22. A B C D
8. A B C D 23. A B C D
9. A B C D 24. A B C D
10. A B C D 25. A B C D
11. A B C D
12. A B C D
13. A B C D
14. A B C D
15. A B C D

DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA
Lembar Soal Pre/ Post Test
Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat
214

LEMBAR JAWABAN POST TEST

Nama :
Institusi :

PILIHAN GANDA
Berilah tanda silang pada salah satu huruf sesuai dengan jawaban yang
anda anggap benar.

16. A B C D 16. A B C D
17. A B C D 17. A B C D
18. A B C D 18. A B C D
19. A B C D 19. A B C D
20. A B C D 20. A B C D
21. A B C D 21. A B C D
22. A B C D 22. A B C D
23. A B C D 23. A B C D
24. A B C D 24. A B C D
25. A B C D 25. A B C D
26. A B C D
27. A B C D
28. A B C D
29. A B C D
30. A B C D





Lembar Soal Pre/ Post Test
Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat
215

KUNCI JAWABAN SOAL PRE TEST

Nama :
Institusi :

PILIHAN GANDA
Berilah tanda silang pada salah satu huruf sesuai dengan jawaban yang anda
anggap benar.

1. A B C D 16. A B C D
2. A B C D 17. A B C D
3. A B C D 18. A B C D
4. A B C D 19. A B C D
5. A B C D 20. A B C D
6. A B C D 21. A B C D
7. A B C D 22. A B C D
8. A B C D 23. A B C D
9. A B C D 24. A B C D
10. A B C D 25. A B C D
11. A B C D
12. A B C D
13. A B C D
14. A B C D
15. A B C D

DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA
Lembar Soal Pre/ Post Test
Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat
214

LEMBAR JAWABAN POST TEST

Nama :
Institusi :

PILIHAN GANDA
Berilah tanda silang pada salah satu huruf sesuai dengan jawaban yang
anda anggap benar.

16. A B C D 16. A B C D
17. A B C D 17. A B C D
18. A B C D 18. A B C D
19. A B C D 19. A B C D
20. A B C D 20. A B C D
21. A B C D 21. A B C D
22. A B C D 22. A B C D
23. A B C D 23. A B C D
24. A B C D 24. A B C D
25. A B C D 25. A B C D
26. A B C D
27. A B C D
28. A B C D
29. A B C D
30. A B C D





Lembar Soal Pre/ Post Test
Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat
215

KUNCI JAWABAN SOAL PRE TEST

Nama :
Institusi :

PILIHAN GANDA
Berilah tanda silang pada salah satu huruf sesuai dengan jawaban yang anda
anggap benar.

1. A B C D 16. A B C D
2. A B C D 17. A B C D
3. A B C D 18. A B C D
4. A B C D 19. A B C D
5. A B C D 20. A B C D
6. A B C D 21. A B C D
7. A B C D 22. A B C D
8. A B C D 23. A B C D
9. A B C D 24. A B C D
10. A B C D 25. A B C D
11. A B C D
12. A B C D
13. A B C D
14. A B C D
15. A B C D

DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA
Lembar Soal Pre/ Post Test
Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat
216

KUNCI JAWABAN POST TEST

Nama :
Institusi :

PILIHAN GANDA
Berilah tanda silang pada salah satu huruf sesuai dengan jawaban yang
anda anggap benar.

1. A B C D 16. A B C D
2. A B C D 17. A B C D
3. A B C D 18. A B C D
4. A B C D 19. A B C D
5. A B C D 20. A B C D
6. A B C D 21. A B C D
7. A B C D 22. A B C D
8. A B C D 23. A B C D
9. A B C D 24. A B C D
10. A B C D 25. A B C D
11. A B C D
12. A B C D
13. A B C D
14. A B C D
15. A B C D
Lembar Penilaian Pelatih / Fasilitator
Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan, dan Perawat

217

LEMBAR PENILAIAN PELATIH/FASILITATOR


No

Penilaian
Nilai
45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100
1 Menyampaikan tujuan
pembelajaran

2 Penguasaan materi/modul
3 Penggunaan metode dan alat
bantu pelatihan

4 Kemampuan menanggapi
pertanyaan

5 Kemampuan memberi umpan
balik hasil
latihan/praktik/penugasan

6 Penggunaan waktu secara
efektif

7 Kemampuan komunikasi dan
interaksi dengan peserta

8 Menggunakan waktu secara
efektif

9 Penampilan/sikap

Keterangan : 45 – 55 : kurang, 56 – 75 : sedang, 76 – 85 : baik, 86 ke atas sangat baik


Saran :
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………… ………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
Nama Pelatihan : Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan
Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal Bagi Dokter
Umum, Bidan, dan Perawat.
Nama Fasilitator :
M a t e r i :
Hari/Tanggal :
Waktu/Jam :

Tulislah tanda centang (√) penilaian Saudara pada kolom yang sesuai