Aesculapius Medical Journal | Vol. 1 No.1 | Oktober | 2021 Hal.. 20
Hubungan Vaksinasi Rotavirus Pentavalent dengan Kejadian
Diare pada Anak Usia 6-24 Bulan di Denpasar
I Made Dwiky Vinandyanata
1
, Ni Putu Aniek Mahayani
2
, Anak Agung Ayu Lila Para-
masatiari
3

1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa
2
Bagian Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Daerah Tabanan
3
Bagian Program Studi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa
Email
1
: [email protected]
e-Journal AMJ (Aesculapius Medical Journal)
Vol. 1 No.1 | Oktober | 2021 | Hal. 20-26

ISSN: 2808-6848


Terbit: 30/10/2021
Abstrak
Diare adalah penyakit yang banyak menimpa serta menjadi sebab kematian kedua tertinggi secara
global pada anak yang berumur < 5 tahun. Prevalensi diare pada balita di Indonesia terus meningkat tiap ta-
hunnya. Kota Denpasar adalah kabupaten dengan kasus diare tertinggi kedua di Provinsi Bali. Infeksi rotavirus
menjadi sebab diare banyak menjangkiti bayi dan anak-anak di Indonesia bahkan dunia. WHO memiliki 7 poin
pedoman yang paling efektif untuk mencegah diare pada anak, salah satunya adalah pemberian vaksin rota-
virus. Maksud kajian ini ialah guna memahami kaitan vaksinasi rotavirus pentavalent terhadap kasus diare
anak umur 6-24 bulan di Kota Denpasar. Kajian ini merupakan observasional analitik melalui desain penelitian
case control. Peserta penelitian dipilih mempergunakan teknik consecutive sampling dengan jumlah 72 anak
berusia 24-36 bulan yang datang ke praktik dokter spesialis anak wilayah Denpasar. Data penelitian didapatkan
menggunakan instrumen kuesioner yang berikutnya akan dianalisis menggunakan aplikasi SPSS memakai uji
chi-square dan regresi logistik. Kajian ini memperlihatkan pada kelompok yang tidak mengalami kejadian di-
are sebagian besar mendapatkan vaksin rotavirus pentavalent (66,7%). Pada uji chi-square diketahui bahwa
adanya kaitan yang bermakna antara vaksinasi rotavirus pentavalent dengan kejadian diare dan vaksin rota-
virus pentavalent mempunyai dampak protektif pada kasus diare anak (OR = 0,318, IK 95% = 0,121-0,843,
dan nilai p = 0,018).
Kata kunci: anak, diare, rotavirus, vaksin, pentavalent

Abstract
[The Relationship of Pentavalent Rotavirus Vaccination with Diarrhea Incidence in Children aged 6-24
Months in Denpasar]
Diarrhea is a disease that afflicts many and is the second leading cause of death globally in children
aged < 5 years. The prevalence of diarrhea in children under five in Indonesia continues to increase every
year. Denpasar City is the district with the second highest diarrhea case in Bali Province. Rotavirus infection
is the cause of diarrhea in many infants and children in Indonesia and even the world. WHO has 7 points of
the most effective guidelines for preventing diarrhea in children, one of which is the provision of rotavirus
vaccine. The purpose of this study is to understand the relationship between pentavalent rotavirus vaccination
on cases of diarrhea in children aged 6-24 months in Denpasar City. This study is an analytic observational
through case control research design. The study participants were selected using a consecutive sampling tech-
nique with a total of 72 children aged 24-36 months who came to the pediatrician's practice in the Denpasar
area. Research data obtained using a questionnaire instrument which will then be analyzed using the SPSS
application through chi-square test and logistic regression. The results of this study showed that in the group
that did not experience diarrhea, most of them received pentavalent rotavirus vaccine (66.7%). In the chi-
square test, it was found that there was a significant association between pentavalent rotavirus vaccination
and the incidence of diarrhea and the pentavalent rotavirus vaccine had a protective effect on pediatric diar-
rhea cases (OR = 0.318, 95% CI = 0.121-0.843, and p value = 0.018).
Keywords: children, diarrhea, rotavirus, vaccine, pentavalent

lent (RotaTeq).
10
Penelitian mengenai efek-
tivitas vaksin rotavirus di Amerika dil-
akukan periode 2009-2011, dengan hasil
vaksin RotaTeq efektivitasnya sebanyak
84% dan RotaRix efektivitasnya sebanyak
70% yang artinya kedua jenis efektif
melindungi anak dari diare karena rota-
virus.
11
Penelitian di Nicaragua juga
menemukan bahwa pemberian vaksin rota-
virus pentavalent efektif menurunkan risiko
kejadian diare dengan gejala berat pada
anak.
12

Efek yang masih signifikan dari di-
are rotavirus, belum dimasukkannya vaksin
rotavirus pada program imunisasi nasional,
dan belum cukupnya kajian terkait vaksin
rotavirus pentavalent di Indonesia terutama
Denpasar membuat peneliti mempunyai
ketertarikan guna menyusun artikel ini
dengan maksud memahami kaitan vaksi-
nasi rotavirus pentavalent dengan kejadian
diare pada bayi 6-24 bulan di Kota
Denpasar.

METODE
Rancangan kajian yang dimak-
sudkan ialah case control yang melibatkan
72 anak berusia 24-36 bulan. Subyek
dipilih dengan metode consecutive sam-
pling pada anak yang datang ke praktik
dokter spesialis anak wilayah Denpasar dan
sudah memenuhi syarat inklusi dan ek-
sklusi. Informasi akan diambil
menggunakan instrumen kuesioner yang
akan diisi oleh orang tua anak selaku re-
sponden penelitian. Kuesioner bertujuan
untuk mendapatkan gambaran karakteristik
subyek penelitian, seperti riwayat vaksin
rotavirus pentavalent, riwayat kasus diare
ketika berusia 6-24 bulan, kecukupan air
layak pakai, kecukupan toilet, prilaku
mencuci tangan, riwayat ASI eksklusif, dan
riwayat imunisasi campak. Data yang di-
peroleh akan dianalisis menggunakan ap-
likasi SPSS. Gambaran karakteristik
subyek akan ditampilkan dengan tabel dan
narasi, analisis bivariat diterapkan melalui
uji chi-square, serta analisa multivariat dit-
erapkan melalui uji regresi logistik.

Aesculapius Medical Journal | Vol. 1 No.1 | Oktober | 2021 Hal. 21
Hubungan Vaksinasi Rotavirus Pentavalent dengan Kejadian Diare pada Anak Usia 6-24 Bulan di Denpasar
PENDAHULUAN
Diare adalah masalah yang
umumnya menimpa anak serta menjadi
sebab utama dehidrasi.
1
Data WHO men-
catat bahwa sebanyak 1,7 miliar kasus di-
are per tahun secara global dan diare men-
jadi sebab paling tinggi kedua yang men-
impa anak berusia kurang dari 5 tahun.
2

Angka kejadian diare di Indonesia semakin
terjadi peningkatan: tahun 2013, kejadian
diare balita adalah 12,3%, tahun 2018 dan
bertambah hingga 18,5%.
3
Di Provinsi Bali
diare pun menjadi permasalahan kesehatan.
Diare menyebabkan kematian peringkat
dua paling banyak bayi dan balita di Bali
yakni 3,2% dan 2,1%.
4
Pada profil
kesehatan Kota Denpasar tahun 2018, ter-
dapat 3.523 kasus diare pada balita, sehing-
ga menjadi kabupaten dengan kasus diare
peringkat dua paling tinggi di propinsi Ba-
li.
5

Rotavirus menjadi sebab diare
terbanyak yang menimpa bayi dan anak-
anak. Gastroenteritis disebabkan oleh rota-
virus terjadi sebanyak lebih dari 100 juta
kasus pada anak tiap tahunnya.
6
Indonesian
Rotavirus Surveillance Network
melakukan surveilans mengenai studi-studi
diare rotavirus di Indonesia pada tahun
1987-2015, dan ditemukan bahwa 50% ka-
sus diare pada anak di Indonesia disebab-
kan oleh infeksi rotavirus. Pada tahun 2009
-2011 penelitian di Kota Denpasar
menemukan hasil bahwa dari 656 anak
yang mengalami diare ditemukan 372
(49,8%) kasus diare disebabkan oleh in-
feksi rotavirus.
7

WHO memiliki 7 poin pedoman
untuk mencegah diare, salah satunya ada-
lah vaksinasi rotavirus.
2
Kebersihan dan
ketersediaan air layak minum tidak banyak
memberikan manfaat untuk pencegahan
menularnya rotavirus. Memberikan vaksin
adalah solusi yang terbaik guna pencega-
han diare.
8
Hingga saat ini menurut
permenkes nomor 42 tahun 2013 vaksinasi
rotavirus masih merupakan imunisasi pili-
han di Indonesia.
9

Terdapat dua jenis vaksin rotavirus,
yaitu monovalent (RotaRix) dan pentava-

rentang usia 24-30 bulan (66,7%). Pada
anak yang mendapatkan vaksin rotavirus
pentavalent ditemukan sebagian besar tidak
mengalami kejadian diare (66,7%).
Pemakaian air kemasan sering digunakan
baik pada kelompok anak yang menderita
diare maupun tidak (83,3% dan 80,6%).
Anak yang tidak memperoleh ASI ek-
sklusif cukup banyak terkena diare
(63,9%). Semua peserta penelitian ini telah
memiliki jamban, melakukan prilaku cuci
tangan, dan mendapatkan imunisasi cam-
pak (Tabel 1).
Aesculapius Medical Journal | Vol. 1 No.1 | Oktober | 2021 Hal . 22
Hubungan Vaksinasi Rotavirus Pentavalent dengan Kejadian Diare pada Anak Usia 6-24 Bulan di Denpasar
HASIL

Karakteristik Subyek Kajian
Penelitian ini memiliki jumlah pe-
serta penelitian sebanyak 72 anak yang
akan dibagi dalam 2 kelompok, yaitu 36
anak yang mengalami kejadian diare
(kelompok kasus) dan 36 anak yang tidak
adanya kejadian diare (kelompok kontrol).
Anak berjenis kelamin perempuan sebagi-
an besar mengalami kejadian diare
(55,6%). Riwayat Kejadian diare paling
banyak ditemukan pada anak dengan
Tabel 1 Karakteristik Subyek Penelitian
Karakteristik Subyek Kejadian Diare
Ya (n = 36) Tidak (n = 36)
Jenis Kelamin, n (%)
Laki-laki 16 (44,4) 17 (47,2)
Perempuan 20 (55,6) 19 (52,8)
Usia, n (%)
24 – 30 bulan 24 (66,7) 22 (61,1)
31 – 36 bulan 12 (33,3) 14 (38,9)
Vaksin Rotavirus Pentavalent, n (%)
Ya 14 (38,9) 24 (66,7)
Tidak 22 (61,1) 12 (33,3)
Ketersediaan Air Bersih, n (%)
Dimasak 6 (16,7) 7 (19,4)
Kemasan 30 (83,3) 29 (80,6)
Ketersediaan Jamban, n (%)
Ya 36 (100) 36 (100)
Tidak 0 (0) 0 (0)
Perilaku Cuci Tangan, n (%)
Ya 36 (100) 36 (100)
Tidak 0 (0) 0 (0)
ASI Eksklusif, n (%)
Ya 13 (36,1) 19 (52,8)
Tidak 23 (63,9) 17 (47,2)
Imunisasi Campak, n (%)
Ya 36 (100) 36 (100)
Tidak 0 (0) 0 (0)

Hubungan Ketersediaan Air Bersih
dengan Kejadian Diare
Dari analisa chi-square terdapat
nilai p 0,759 yang berarti tidak terdapat
kaitan signifikan signifikan diantara
ketersediaan air bersih terhadap kasus di-
are. Nilai odds ratio yang didapatkan ada-
lah 0,829, yang menunjukkan bahwa
subyek yang sumber air minumnya di-
masak memiliki risiko untuk mengalami
kejadian diare 0,829 kali dibandingkan
dengan subyek yang sumber air minumnya
kemasan (Tabel 2).

Analisis Multivariat
Variabel vaksin rotavirus pentava-
lent dan ASI eksklusif dimasukkan dalam
uji regresi logistik. Hasil analisa multivariat
memakai uji regresi logistik memberikan
hasil nilai p variabel vaksin rotavirus pen-
tavalent sebesar 0,015 dan odds ratio sebe-
sar 0,292. Hasil nilai p variabel ASI ek-
sklusif adalah 0,112 dengan odds ratio
sebesar 0,444. Hasil uji regresi logistik
memperlihatkan bahwa variabel vaksin ro-
tavirus pentavalent mempunyai pengaruh
terbesar terhadap kejadian diare (Tabel 3)
Aesculapius Medical Journal | Vol. 1 No.1 | Oktober | 2021 Hal. 23
Hubungan Vaksinasi Rotavirus Pentavalent dengan Kejadian Diare pada Anak Usia 6-24 Bulan di Denpasar
Hubungan Pemberian Vaksin Rotavirus
Pentavalent dengan Kejadian Diare
Dari analisa chi-square mem-
peroleh nilai p sebesar 0,018 dapat di-
artikan terdapat kaitan signifikan antara
vaksinasi rotavirus pentavalent terhadap
kasus diare. Nilai odds ratio yang didapat-
kan sebesar 0,318 yang menunjukkan bah-
wa subyek yang mendapatkan vaksin rota-
virus pentavalent memiliki risiko untuk
mengalami kejadian diare 0,318 kali
dibandingkan dengan subyek yang tidak
mendapatkan vaksin rotavirus pentavalent
(Tabel 2).

Hubungan ASI Eksklusif dengan Ke-
jadian Diare
Hasil cross tabulation memperlihat-
kan nilai p 0,115 diasumsikan tidak ter-
dapat kaitan signifikan antara pemberian
ASI eksklusif terhadap kasus diare. Nilai
odds ratio yang didapatkan adalah 0,506,
dapat diartikan bahwa subyek yang
mendapatkan ASI eksklusif mempunyai
resiko terkena diare 0,506 kali dibanding
subyek yang tidak mendapatkan ASI ek-
sklusif (Tabel 2).

Tabel 2 Analisis bivariat
Kejadian Diare
Variabel
Ya
(n, %)
Tidak
(n, %)
OR IK 95% Nilai P
Vaksin Rotavirus Pentava-
lent

Ya 14 (19,4) 24 (33,3)
0,318
0,121-
0,843
0,018
Tidak 22 (30,6) 12 (16,7)
ASI Eksklusif
Ya 13 (18,1) 19 (26,4)
0,506
0,197-
1,300
0,155
Tidak 23 (31,9) 17 (23,6)
Ketersediaan Air Bersih
Dimasak 6 (8,3) 7 (9,7)
0,829
0,293-
2,762
0,759
Kemasan 30 (41,7) 29 (40,3)

Kurniasari (2019) yang memperlihatkan
bahwa ASI eksklusif tidak berkaitan ter-
hadap kasus diare (p=0,683).
20
Hasil ber-
beda ditemukan pada kajian Singh dan Lu-
bis (2018), yaitu adanya hubungan signif-
ikan antara pemberian ASI eksklusif ter-
hadap kasus diare (p=0,002).
21
Kandungan
ASI seperti IgA sekretori, laktoferin, α lac-
talbumin, lisozim, dan musin diasosiasikan
dengan efek proteksi terhadap penyakit in-
feksi saluran cerna.
22
Hubungan yang tidak
bermakna cenderung diakibatkan oleh
sebab lainnya, contohnya kurangnya ket-
erampilan anak dalam membersihkan tan-
gannya secara benar serta aktivitas men-
ghisap jari atau benda disekelilingnya.
20

Variabel ketersediaan air bersih da-
lam kajian ini tidak terdapat kaitan signif-
ikan terhadap kasus diare (p=0,759). Hasil
ini selaras dengan kajian Sukardi dkk
(2016) yang mengemukakan konsumsi air
minum tidak berkaitan terhadap kasus diare
(p=0,422).
23
Air sumur yang diproses
dengan baik dan air minum dalam kemasan
yang diproduksi dengan prosedur yang te-
pat sama-sama memenuhi persyaratan air
aman konsumsi.
24
Pada variabel lainnya,
didapatkan bahwa semua peserta penelitian
telah memiliki jamban, melakukan prilaku
cuci tangan, dan mendapatkan imunisasi
campak. Tiga variabel ini tidak dapat di-
analisis guna memahami kaitan serta dam-
paknya pada kasus diare yang menimpa
anak karena jumlahnya tidak dapat
dibandingkan.
Pada analisis multivariat, variabel
vaksin rotavirus pentavalent dan ASI ek-
sklusif dimasukkan ke dalam uji regresi
logistik karena nilai p di bawah 0,25. Hasil
analisis menunjukkan bahwa variabel
vaksin rotavirus pentavalent yang memiliki
Aesculapius Medical Journal | Vol. 1 No.1 | Oktober | 2021 Hal. 24
Hubungan Vaksinasi Rotavirus Pentavalent dengan Kejadian Diare pada Anak Usia 6-24 Bulan di Denpasar
PEMBAHASAN
Pemberian vaksin rotavirus penta-
valent mempunyai kaitan berarti pada ka-
sus diare (p=0,018) dan odds ratio sebesar
0,318 yang menunjukkan vaksin rotavirus
pentavalent adalah faktor protektif ter-
hadap kejadian diare. Hasil kajian ini
sesuai kajian Kazimbaya dkk (2018) yang
mengemukakan adanya kaitan signifikan
antara vaksinasi rotavirus pentavalent ter-
hadap kasus diare (p<0,0001) dan mem-
berikan efek proteksi terhadap kejadian
diare pada anak.
13
Mushen dkk (2017) pada
penelitiannya menunjukkan bahwa pem-
berian vaksin rotavirus pentavalent mem-
berikan proteksi yang signifikan terhadap
kejadian diare karena infeksi rotavirus,
dengan nilai odds ratio sebesar 0,14.
14

Anak usia di bawah 2 tahun paling
sering mengalami diare karena infeksi rota-
virus, dan puncaknya ketika usia 6-23 bu-
lan.
15,16
Infeksi rotavirus pertama akan me-
nyebabkan terbentuknya antibodi IgG dan
IgA yang dipicu oleh antigen VP7 dan VP4
yang terdapat pada kapsid rotavirus. Proses
terbentuknya antibodi menjadi dasar
pengembangan vaksin.
17
Vaksin rotavirus
akan menyebabkan terbentuknya IgA spe-
sifik rotavirus pada lumen usus dan plasma
dan sel B yang membawa reseptor α4β7,
ketiga proses tersebut dikorelasikan dengan
proteksi terhadap infeksi rotavirus.
18

Vaksin rotavirus tetap memberikan efek
proteksi walaupun memiliki jenis serotype
berbeda disebabkan karena protein VP7
dan VP4 memiliki epitope yang sama anta-
ra beberapa serotype.
19

Variabel ASI eksklusif dalam
kajian ini tidak mempunyai kaitan yang
berarti terhadap kasus diare (p=0,155). Hal
serupa ditemukan pada kajian Syahdan dan
Tabel 3 Analisis multivariat
Variabel B Wald Nilai p OR IK 95%
Vaksin Rotavirus
Pentavalent
-1,232 5,881 0,015 0,292 0,108 – 0,790
ASI Eksklusif - 0,812 2.533 0,112 0,444 0,163 – 1,207

nett’s Principles and Practice of In-
fectious Diseases. Elsevier Inc.;
2019. 1346-1356.e6 p.
7. Hakim MS, Nirwati H, Aman AT,
Soenarto Y, Pan Q. Significance of
continuous rotavirus and norovirus
surveillance in Indonesia. World J
Pediatr. 2018;14(1):4–12.
8. Pangesti KNA, Setiawaty V. Masa
Depan Vaksin Rotavirus Di Indone-
sia. Media Penelit dan Pengemb
Kesehat. 2015;24(4):215–20.
9. Arianto R. Profil Umur dan Jenis
Kelamin Diare Akut Rotavirus dan
non Rotavirus pada Balita yang
Dirawat di RSUD Arifin Achmad
Provinsi Riau. JOM FK. 2015;2.
10. Karafillakis E, Hassounah S,
Atchison C. Effectiveness and im-
pact of rotavirus vaccines in Europe,
2006-2014. Vaccine. 2015;33
(18):2097–107.
11. Payne DC, Boom JA, Staat MA, Ed-
wards KM, Szilagyi PG, Klein EJ, et
al. Effectiveness of pentavalent and
monovalent rotavirus vaccines in
concurrent use among US children
<5 years of age, 2009-2011. Clin
Infect Dis. 2013;57(1):13–20.
12. Patel M, Pedreira C, De Oliveira
LH, Tate J, Orozco M, Mercado J, et
al. Association between pentavalent
rotavirus vaccine and severe rota-
virus diarrhea among children in
Nicaragua. JAMA - J Am Med As-
soc. 2009;301(21):2243–51.
13. Kazimbaya KM, Bosomprah S,
Simuyandi M, Chisenga CC,
Chilengi R, Munsaka S. Efficacy
and Effectiveness of Rotavirus Vac-
cine on Incidence of Diarrhoea
among Children: A Meta-analysis.
Pediatr Infect Dis Open Access.
2018;03(01).
14. Muhsen K, Anis E, Rubinstein U,
Kassem E, Goren S, Shulman LM, et
al. Effectiveness of rotavirus penta-
valent vaccine under a universal im-
munization programme in Israel,
2011–2015: a case–control study.
Aesculapius Medical Journal | Vol. 1 No.1 | Oktober | 2021 Hal. 25
Hubungan Vaksinasi Rotavirus Pentavalent dengan Kejadian Diare pada Anak Usia 6-24 Bulan di Denpasar
hubungan bermakna (p=0,015) dan varia-
bel ASI eksklusif tidak memiliki hubungan
bermakna (p=0,112) yang berarti vaksin
rotavirus pentavalent adalah variabel yang
terdominan. Hasil ini selaras dengan kajian
Adikarya dkk (2019) yang menunjukkan
bahwa vaksin rotavirus merupakan variabel
yang terdominan mendampaki diare pada
anak (p=0,006).
25


SIMPULAN
Sesuai hasil kajian yang diperoleh,
bisa diambil kesimpulan yakni adanya kai-
tan signifikan antara vaksinasi rotavirus
pentavalent terhadap kasus diare bayi 6-24
bulan di Kota Denpasar.

UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih disampaikan untuk
dokter-dokter spesialis anak wilayah Kota
Denpasar yang telah mengijinkan tempat
praktiknya sebagai lokasi penelitian dan
kepada responden yang telah bersedia men-
jadi peserta penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

1. Radlović N, Leković Z, Vuletić B,
Radlović V, Simić D. Acute diarrhea
in children. Srp Arh Celok Lek.
2015;143(11–12):755–62.
2. WHO. Diarrhoeal disease [Internet].
2017 [cited 2021 Jul 9]. Available
from: https://www.who.int/news-
room/fact-sheets/detail/diarrhoeal-
disease
3. Kementerian Kesehatan RI Badan
Penelitian dan Pengembangan. Hasil
Utama Riset Kesehatan Dasar 2018.
Kementrian Kesehatan Republik In-
donesia. 2018.
4. Dinkes Bali. Profil Kesehatan
Provinsi Bali 2018. Dinas Kesehat
Provinsi Bali . 2018;1–129.
5. Dinas Kesehatan Kota. Profil Dinas
Kesehatan Kota Denpasar. 2018;23–
221.
6. Bartelt LA, Guerrant RL. Diarrhea
With Little or No Fever. Ninth Edit.
Vol. 5, Mandell, Douglas, and Ben-

21. Singh MKG, Lubis M. Relationship
Between Breastfeeding and The In-
cidence of Diarrhoea in Children
Aged 6-24 Months. JKKI. 2018;9
(2):108.
22. Turin CG, Ochoa TJ. The Role of
Maternal Breast Milk in Preventing
Infantile Diarrhea in the Developing
World. Curr Trop Med Reports.
2014;1(2):97–105.
23. Sukardi, Yusran S, Tina L. Faktor-
faktor yang Berhubungan dengan
Kejadian Diare pada Balita Umur 6-
59 Bulan di Wilayah Kerja Pusk-
esmas Poasia Tahun 2016. JIM
Kesmas. 2016;1(3).
24. Widarini A. Perbedaan Kejadian Di-
are pada Balita yang Mengkonsumsi
Air Sumur Masak dengan Air Mi-
num Dalam Kemasan di Wilayah
Kerja Puskesmas Pucangsawit Sura-
karta. Universitas Muhammadiyah
Surakarta; 2014.
25. Adikarya IPGD, Nesa NNM,
Sukmawati M. Hubungan ASI ek-
sklusif terhadap terjadinya diare akut
di Puskesmas III Denpasar Utara
periode 2018. Intisari Sains Medis.
2019;10(3):515–9.
Aesculapius Medical Journal | Vol. 1 No.1 | Oktober | 2021 Hal. 26
Hubungan Vaksinasi Rotavirus Pentavalent dengan Kejadian Diare pada Anak Usia 6-24 Bulan di Denpasar
Clin Microbiol Infect. 2018;24
(1):53.
15. Soenarto Y, Abu TA, Bakri A,
Waluya H, Firmansyah A, Kadim
M, et al. Burden of severe rotavirus
diarrhea in indonesia. J Infect Dis.
2009;200(SUPPL. 1).
16. Hasibuan B, Nasution F, Guntur G.
Infeksi Rotavirus pada Anak Usia di
bawah Dua Tahun. Sari Pediatr.
2016;13(3):165.
17. Angel J, Franco MA, Greenberg HB.
Rotavirus immune responses and
correlates of protection. Curr Opin
Virol. 2012;2(4):419–25. Available
18. Desselberger U, Huppertz HI. Im-
mune responses to rotavirus infec-
tion and vaccination and associated
correlates of protection. J Infect Dis.
2011;203(2):188–95.
19. Ward RL, Clark HF, Offit PA. Influ-
ence of potential protective mecha-
nisms on the development of live
rotavirus vaccines. J Infect Dis.
2010;202(SUPPL. 1).
20. Syahdan, Kurniasari L. Kejadian
Diare Tiga Bulan Terakhir Dengan
Status Pengetahuan, Sikap Ibu Dan
Riwayat Asi Eksklusif. Kesehat
Masy. 2019;9(0451):114–21.