AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 1

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII i


AL-QUR‟AN HADIS MA KELAS X II
Penulis : M. Abdul Jalil
Editor : H. Ahmad Fawaid

Cetakan Ke-1, Tahun 2020
Hak Cipta © 2020 pada Kementerian Agama RI
Dilindungi Undang-Undang



MILIK NEGARA

TIDAK DIPERDAGANGKAN



Disklaimer: Buku ini dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi KMA Nomor
183 tahun 2019 Tentang Kurikulum PAI dan Bahasa Arab pada Madrasah. Buku ini
disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Agama, dan
dipergunakan dalam proses pembelajaran. Buku ini merupakan “Dokumen Hidup” yang
senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika
perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan
kualitas buku ini.












Diterbitkan oleh:
Direktorat KSKK Madrasah
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama RI
Jl. Lapangan Banteng Barat No 3-4 Lantai 6-7 Jakarta 10110

ii AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahi rabbil „alamin, puji syukur hanya milik Allah SWT yang telah
menganugerahkan hidayah, taufik dan inayah sehingga proses penulisan buku teks pelajaran PAI dan
bahasa Arab pada madrasah ini dapat diselesaikan. Salawat serta salam semoga tercurah keharibaan
Rasulullah saw.. Amin.
Seiring dengan terbitnya KMA Nomor 183 Tahun 2019 tentang Kurikulum PAI dan Bahasa
Arab pada Madrasah, maka Kementerian Agama RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
menerbitkan buku teks pelajaran. Buku teks pelajaran PAI dan Bahasa Arab pada madrasah terdiri
dari; al-Qur‟an Hadis, Akidah Akhlak, Fikih, SKI dan Bahasa Arab untuk jenjang MI, MTs dan MA/
MAK semua peminatan. Keperluan untuk MA Peminatan Keagamaan diterbitkan buku Tafsir, Hadis,
Ilmu Tafsir, Ilmu Hadis, Usul Fikih, Ilmu Kalam, Akhlak Tasawuf dan Bahasa Arab berbahasa
Indonesia, sedangkan untuk peminatan keagamaan khusus pada MA Program Keagamaan (MAPK)
diterbitkan dengan menggunakan Bahasa Arab.
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan komunikasi di era global mengalami
perubahan yang sangat cepat dan sulit diprediksi. Kurikulum PAI dan Bahasa Arab pada madrasah
harus bisa mengantisipasi cepatnya perubahan tersebut di samping menjalankan mandat mewariskan
budaya-karakter bangsa dan nilai-nilai akhlak pada peserta didik. Dengan demikian, generasi muda
akan memiliki kepribadian, berkarakter kuat dan tidak tercerabut dari akar budaya bangsa namun
tetap bisa menjadi aktor di zamannya.
Pengembangan buku teks mata pelajaran pada madrasah tersebut di atas diarahkan untuk tidak
sekedar membekali pemahaman keagamaan yang komprehensif dan moderat, namun juga memandu
proses internalisasi nilai keagamaan pada peserta didik. Buku mata pelajaran PAI dan Bahasa Arab ini
diharapkan mampu menjadi acuan cara berfikir, bersikap dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari,
yang selanjutnya mampu ditransformasikan pada kehidupan sosial-masyarakat dalam konteks
berbangsa dan bernegara.
Pemahaman Islam yang moderat dan penerapan nilai-nilai keagamaan dalam kurikulum PAI di
madrasah tidak boleh lepas dari konteks kehidupan berbangsa dan bernegara yang berdasarkan
Pancasila, berkonstitusi UUD 1945 dalam kerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang Bhinneka Tunggal Eka. Guru sebagai ujung tombak implementasi kurikulum harus
mampu mengejawanantahkan prinsip tersebut dalam proses pembelajaran dan interaksi pendidikan di
lingkungan madrasah.
Kurikulum dan buku teks pelajaran adalah dokumen hidup. Sebagai dokumen hidup memiliki
fleksibilitas, memungkinkan disempurnakan sesuai tuntutan zaman dan imlementasinya akan terus
berkembang melalui kreatifitas dan inovasi para guru. Jika ditemukan kekurangan maka harus
diklarifikasi kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI c.q. Direktorat Kurikulum
Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah (KSKK) untuk disempurnakan.
Buku teks pelajaran PAI dan Bahasa Arab yang diterbitkan Kementerian Agama merupakan
buku wajib bagi peserta didik dan pendidik dalam melaksanakan pembelajaran di Madrasah. Agar
ilmu berkah dan manfaat perlu keikhlasan dalam proses pembelajaran, hubungan guru dengan peserta
didik dibangun dengan kasih sayang dalam ikatan mahabbah fillah, diorientasikan untuk kebaikan
dunia sekaligus di akhirat kelak.
Akhirnya ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan atau penerbitan buku ini. Semoga Allah sawt. memberikan pahala yang tidak akan
terputus, dan semoga buku ini benar-benar berkah-manfaat bagi Agama, Nusa dan Bangsa. Amin Ya
Rabbal „Alamin.
Jakarta, Agustus 2020
Direktur Jenderal Pendidikan Islam

Muhammad Ali Ramdhani

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII iii






Berikut ini adalah pedoman transliterasi yang diberlakukan berdasarkan keputusan
bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 158 Tahun 1987 dan Nomor 0543b/U/1987.

1. Konsonan

Konsonan
Nama Alih aksara Nama
Akhir Tengah Awal Tunggal
اـ ا Alif
Tidak
dilambangkan
Tidak
dilambangkan
ةـ ـثـ ـت ب Ba B/b Be
تـ ـتـ ـت ت Ta T/t Te
ج ج ح ث Ṡa Ṡ/ṡ
Es (dengan titik
diatas)
ﺞ ﺠ ﺟ ج Jim J/j Je
ﺢ ﺤ ﺣ ﺡ Ha H/h
Ha (dengan titik
di bawah)
ﺦ ﺨ ﺧ ﺥ Kha Kh/kh Ka dan ha
ﺪ ﺩ Dal D/d De
ﺬ ﺫ Żal Ż/ż
Zet (dengan titik
di atas)
ﺮـ ﺭ Ra R/r Er
ﺰـ ﺯ Zai Z/z Zet
ﺲ ﺴ ﺳ ﺱ Sin S/s Es
ﺶ ﺸ ﺷ ﺵ Syin Sy/sy Es dan ye
ﺺ ﺼ ﺻ ﺹ Ṣad Ṣ/ṣ
Es (dengan titik
di bawah)

iv AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

ﺾ ﻀ ﺿ ﺽ Ḍad Ḍ/ḍ
De (dengan titik
di bawah)
ﻂ ﻄ ﻃ ﻁ Ṭa Ṭ/ṭ
Te (dengan titik
di bawah)
ﻆ ﻈ ﻇ ﻅ Ẓa Ẓ/ẓ
Zet (dengan
dititik di bawah)
ﻊ ﻌ ﻋ ﻉ „Ain „__ Apostrof terbalik
ﻎ ﻐ ﻏ ﻍ Gain G/g Ge
ﻒ ﻔ ﻓ ﻑ Fa F/f Ef
ﻖ ﻘ ﻗ ﻕ Qof Q/q Qi
ﻚ ﻜ ﻛ ﻙ Kaf K/k Ka
ﻞ ﻠ ﻟ ﻝ Lam L/l El
ﻢ ﻤ ﻣ ﻡ Mim M/m Em
ﻦ ﻨ ﻧ ﻥ Nun N/n En
ﻮ ﻭ Wau W/w We
ﻪ ﻬ ﻫ ﻩ Ha H/h Ha
ء Hamzah ___‟ Apostrof
ﻲـ ﻴ ﻳ ﻱ Ya Y/y Ye

Hamzah ( ء ) yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda apa pun.
Jika terletak di tengah atau di akhir, ia ditulis dengan tanda apostrof (‟).

2. Vokal
Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal tunggal atau
monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Alih aksara vokal tunggal bahasa Arab yang
berupa tanda diakritik atau harakat adalah sebagai berikut:
Vokal Nama Alih aksara Nama
َ Fatḥah A/a A
َ Kasrah I/i I

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII v

َ Dammah U/u U
Alih aksara vokal rangkap bahasa Arab yang berupa gabungan antara harakat dan huruf
adalah gabungan huruf, yaitu:

Vokal rangkap Nama
Alih
aksara
Nama
ﻲ ـ Fatḥah dan ya‟ Ai/ai A dan I
ﻮ ـ fatḥah dan wau Au/au A dan u

Contoh

ِِف
ْ
ُ
َ
ه : Kaifa
ِ
َ
ٌ
ْ
ى
َ
ح : Ḥaula

Maddah
Alih aksara maddah atau vocal panjang yang berupa harakat dan huruf adalah huruf dan
tanda, yaitu:

Vokal panjang Nama Alih aksara Nama
ا َ Fatḥah dan alif
Ā a dan garis di atas
ﻯ َ Fatḥah dan alif maqṣūrah
ﻱ َ Kasrah dan ya Ī I dan garis di atas
ﻭ َ Ḍammah dan wau Ū u dan garis di atas


Contoh

تا ﻣ : Māta
ﻰ ﻣ ﺭ : Ramā
ﻞْﻴ ﻗ : Qīla
تْﻮ ﻤ ﻳ : Yamūtu

vi AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

3. Kata Sandang
Kata sandang dalam tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu لا namun dalam
transliterasi ini kata sandang itu di bedakan atas kata sandang yang diikuti oleh huruf
syamsiyah dan kata sandang yang diikuti huruf qamariyah. Kata sandang yang diikuti oleh
huruf syamsiyah ditransliterasikan dengan bunyinya, yaitu huruf /1/ diganti dengan huruf
yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu. Kata sandang yang
diikuti oleh huruf qamariyah ditransliterasikan sesuai aturan yang digariskan di depan dan
sesuai dengan bunyinya.
Contoh:

ُ
ُ
ل
ُ
ج
َّ
رلاُ : ar-rajulu
ُ
ُ
د
ِ
ّ
ي
َّ
سلا : as-sayyidu
ُ
ُ
س
ْ
م
َّ
شلا : as-syamsu
ُ
ُ
م
َ
ل
َ
قلا : Al-qalamu
ُ
ُ
ع
ْ
يِد
َ
بلاُ : Al-badĭ‟u
ُ
ُ
ل
َ
لَ
َ
جلاُ : Al-jalālu

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII vii

PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU

Buku ini disusun berdasarkan standar isi Madrasah Aliyah 2019. Dalam penyajiannya
menggunakan istilah-istilah operasional:

KI-KD-TUJUAN PEMBELAJARAN
 Setiap awal bab disajikan cover dengan ilustrasi sebagai gambaran awal tentang
materi pelajaran yang akan disampaikan
 Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Tujuan Pembelajaran sebagai panduan dan
target materi yang harus disampaikan dan dikuasai peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran
 Guru dapat menambah target pembelajaran sesuai dengan kepentingan peserta didik,
dan mengacu kepada kearifan lokal.

PETA KOMPETENSI
 Peta kompetensi disajikan sebagai kerangka pikir materi yang akan disampaikan dan
kemampuan yang akan dikuasai peserta didik.

MENGAMATI DAN MERENUNGKAN
 Mari renungkan sebagai pengantar atau stimulus sebelum memasuki materi pokok
pembelajaran
 Disajikan berupa ilustrasi untuk mengantarkan pada pemahaman peserta didik
mengenai materi pokok pembelajaran.

MARI MEMAHAMI
 Arti Kosa Kata, berupa arti per kata/kalimat untuk memudahkan peserta didik belajar
memahami arti kata per kata
 Terjemah, disajikan secara menyeluruh dari teks al-Qur‟an maupun hadis agar peserta
didik dapat menangkap pesan teks al-Qur‟an atau hadis secara utuh
 Penjelasan, berupa tafsiran ayat atau hadis untuk memahami pesan ayat atau hadis
secara utuh.

RANGKUMAN
 Rangkuman bukan ringkasan materi tetapi sebagai penekanan terhadap pesan pokok
dalam materi, sehingga guru bisa mengajak peserta didik untuk melakukan resume
bersama melalui diskusi atau curah pendapat.

TAUTAN/ LINK
 Berupa QR Barcode yang berguna untuk mendalami materi secara mandiri. Tautan ini
tidak mutlak. Peserta didik dan justru guru diharapkan bisa mencari sumber lain yang
relevan dan penting.

viii AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

KEGIATAN PESERTA DIDIK
 Berupa kegiatan agar peserta didik mengeksplorasi pemahaman mereka tentang tema/
bahasan tertentu
 Bentuk kegiatan berupa curah pendapat, diskusi, simulasi debat, proyek dan
sebagainya.

UJI KOMPETENSI
 Merupakan instrumen untuk mengetahui capaian tujuan pembelajaran di setiap bab
 Teknik pengujian menggunakan berbagai varian dalam ranah Afektif, Kognitif dan
Psikomotor

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII ix

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………… …….. ii
Pedoman Transliterasi …………………………………………………………… ... iii
Petunjuk Penggunaan Buku ……………………………………………………… ... vii
Daftar Isi …………………………………………………………………………… Ix

SEMESTER GANJIL
Bab I : Membudayakan Pola Hidup Sederhana dan Menyantuni Dhuafa 1
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ………………………………………… … 2
Tujuan Pembelajaran ……………………………………………………………… . 3
Peta Kompetensi .…………………………………………………………………… 3
Mari Mengamati .....................……………………………………………………… 4
Mari Memahami ..………………………………………………………………… ... 5
Rangkuman ………………………………………………………………………… 15
Tautan/ Link ……………………………………………………………………… .. 15
Mari Berdiskusi .......... .…………………………………………………………… .. 15
Uji Kompetensi …………………… ……………………………………………… . 16

Bab II : Berpikir Positif dan Sabar dalam menghadapi Ujian dan Cobaan 18
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ………………………………………… … 19
Tujuan Pembelajaran …………………………………………………………… …. 20
Peta Kompetensi .……………………………………………………………… …… 20
Mari Mengamati ......................…………………………………………………… ... 21
Mari Memahami ..………………………………………………………………… ... 22
Rangkuman ………………………………………………………………………… 27
Tautan/ Link ……………………………………………………………………… .. 27
Aktifitas Peserta Didik .………………………………………… …………… …….. 27
Uji Kompetensi …………………………………………………………………… . 28

Bab III : Menjaga Kelestarian Lingkungan 30
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ………………………………………… … 31
Tujuan Pembelajaran ……………………………………………………………… . 32
Peta Kompetensi .………………………………………………… ………… ……… 32
Mari Mengamati .....................……………………………………………………… 33
Mari Memahami ..………………………………………………………………… ... 34
Rangkuman ………………………………………………………………………… 39
Tautan/ Link ……………………………………………………………………… .. 39
Aktifitas Peserta Didik ..………………………………………………… ………… 39
Uji Kompetensi …………………………………………………………………… . 40

Bab IV : Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 42
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ………………………………………… … 43
Tujuan Pembelajaran ……………………………………………………………… . 44
Peta Kompetensi .………………………… ………………………………………… 44
Mari Mengamati ….....................…………………………………………………… 45
Mari Memahami ..……………………………………………………………… …... 45
Rangkuman ………………………………………………………………………… 50
Tautan/ Link ……………………………………………………………………… .. 51
Kegiatan Peserta Didik .…………………… ……………………………………… .. 51
Uji Kompetensi …………………………………………………………………… . 51

x AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII


Penilaian Akhir Semester Ganjil 54

SEMESTER GENAP
Bab V : Mendakwahkan Keramahan Islam 63
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ………………………………………… … 64
Tujuan Pembelajaran ……………………………………………………………… . 65
Peta Kompetensi .…………………………………………………………………… 65
Mari Mengamati .....................……………………………………………………… 65
Mari Memahami ..………………………………………………………………… ... 66
Rangkuman ………………………………………………………………………… 69
Tautan/ Link …………………………………… ………………………………… .. 70
Aktifitas Peserta Didik .….………………………………………………………… . 70
Uji Kompetensi …………………………………………………………………… . 71

Bab VI : Membudayakan Amar Makruf Nahi Mungkar 73
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ………………………………………… … 74
Tujuan Pembelajaran …………………………………………………………… …. 75
Peta Kompetensi .…………………………………………………………………… 75
Mari Mengamati …….....................………………………………………………… 76
Mari Memahami ..………………………………………………………………… ... 76
Rangkuman ………………………………………………………………………… 82
Tautan/ Link ………………… …………………………………………………… .. 82
Aktifitas Peserta Didik .……….…………………………………………………… . 83
Uji Kompetensi …………………………………………………………………… . 83

Bab VII : Membudayakan Musyawarah 85
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ………………………………………… … 86
Tujuan Pembelajaran ………………………………………………………… ……. 87
Peta Kompetensi .…………………………………………………………………… 87
Mari Mengamati .....................……………………………………………………… 88
Mari Memahami ..………………………………………………………………… ... 88
Rangkuman ………………………………………………………………………… 94
Tautan/ Link ………………………………… ………………………………… ….. 94
Aktifitas Peserta Didik .…………………………………………………………… .. 95
Uji Kompetensi ………………………………………………………………… …. 95

Bab VIII : Berperilaku Adil dan Jujur 97
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ………………………………………… … 98
Tujuan Pembelajaran ……………… ……………………………………………… . 99
Peta Kompetensi .…………………………………………………………………… 99
Mari Mengamati .....................……………………………………………………… 100
Mari Memahami ..………………………………………………………………… ... 100
Rangkuman ………………………………………………………………………… 105
Tautan/ Link ……………………………… ……………………………………… .. 105
Akktifitas Peserta Didik …………………………………………………………… . 106
Uji Kompetensi …………………………………………………………………… . 106
Penilaian Akhir Semester Genap ................................................................................ 108

Daftar Kepustakaan…………………………………………………………………. 117

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII xi

xii AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 1




















Membudayakan Pola Hidup
Sederhana
dan Menyantuni Duafa

2 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

Membudayakan Pola Hidup Sederhana
dan Menyantuni Duafa


A. Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro- aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI-4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
1 Menghayati perintah Allah swt.. tentang pola hidup sederhana dan bersikap
santun
2 Mengamalkan peduli dan santun dalam bermasyarakat
3 Menganalisis QS al-Furqan (25): 67 tentang kesederhanaan, QS al-Isra‟ (17): 26–
27, 29–30 tentang kesederhanaan dalam hidup, QS al-Qashash (28): 79–82, QS
al-Baqarah (2): 177 tentang beberapa macam kebajikan, QS al-Ma„un (107): 1–7
tentang bermegah-megahan di dunia dan hadis riwayat Ibnu Majah dan Ahmad
dari Abdullah bin Amru tentang larangan berlebih-lebihan:
ا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِِ
ُ
د
�
م
َ
ح
ُ
مِِ
ُ
ً
ْ
بِى
َ
ي
ْ
ح
َ
ًِِ
َ
ٌا
َ
كِا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِِ
ُ
ت
َ
ب
ْ
ِ
َ
خ
ُ
كِِ
َ
ٌا
َ
كِا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِِ
ُ
ً
ْ
باِِ
َ
ت
َ
ػُ
ِ
ه
َ
لِِ
ْ
ً
َ
غِِ
ِ
ّ
ي
َ
ي
ُ
حِِ
ِ
ً
ْ
بِِِد
ْ
ب
َ
غِِِ
�
اللِِِّ
ّ
ي
ِ
سِفا
َ
ػ
َْ
لْاِ
ِ
ْ
ً
َ
غِي
ِ
ب
َ
ؤِِِد
ْ
ب
َ
غِِ
ِ
ً
َ
م
ْ
ح
�
سلاِِ
ِ
ّ
يِل
ُ
ب
ُ
ح
ْ
لاِِ
ْ
ً
َ
غِِِد
ْ
ب
َ
غِِِ
�
اللِِّ
ِ
ً
ْ
بِِو
ٍ
س
ْ
م
َ
غِِ
�
ن
َ
ؤِِ
َ
ٌى
ُ
ط
َ
زِِِ
�
اللِّى
�
ل
َ
صِِ
ُ
اللِِ
َ
غِِه
ْ
ُ
َ
لِِ
َ
م
�
ل
َ
ط
َ
وِِ
�
س
َ
مِ
ٍِد
ْ
ػ
َ
ظ
ِ
بِِ
َ
ى
ُ
ه
َ
وِِ
ُ
إ
�
ط
َ
ى
َ
خ
َ
ًِِ
َ
ٌا
َ
ل
َ
فِا
َ
مِا
َ
ر
َ
هِِ
ُ
ف
َ
س
�
ظلاِِ
َ
ٌا
َ
ل
َ
فِيِف
َ
ؤِِِءى
ُ
ط
ُ
ى
ْ
لاِِ

فا
َ
س
ْ
طِبِِ
َ
ٌا
َ
كِِ
ْ
م
َ
ػ
َ
وِِ
ْ
ن
ِ
إ
َ
وِِ
َ
ذ
ْ
ى
ُ
هِى
َ
ل
َ
غِِ
ٍ
س
َ
ه
َ
نِ
ٍِزا
َ
حِ
dan hadis riwayat Bukhari dari Hakim bin Hizam tentang keutamaan memberi
daripada menerima:

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 3

QS al-Furqan (25): 67, QS al-Isra‟ QS al-
Qashash (28): 79–82, QS al-Baqarah (2):
177, QS al-Ma„un (107): 1–7, HR. Ibnu
Majah dan Ahmad dari Abdullah bin Amr
ِ
�
د
َ
حا
َ
ى
َ
زِى
َ
سى
ُ
مِِ
ُ
ً
ْ
بِِ
َ
لُِغا
َ
م
ْ
طِبِا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِِ

ب
ْ
ُ
َ
ه
ُ
وِا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِِ

ما
َ
ؼِهِِ
ْ
ً
َ
غِِِهُ
ِ
ب
َ
ؤِِ
ْ
ً
َ
غِِِمُِى
َ
حِِ
ِ
ً
ْ
بٍِِما
َ
صِحِِ
َ
يِ ض
َ
زِِ
ُ�
اللِّ
ِ
ُ
ه
ْ
ى
َ
غِِ
ِ
ً
َ
غِِ
ِ
ّ
ي
ِ
ب
�
ىلاِى
�
ل
َ
صِِ
ُ
اللِِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِِ
َ
م
�
ل
َ
ط
َ
وِِ
َ
ٌا
َ
كِِ
ُ
د
َ
ُلاِا
َ
ُ
ْ
ل
ُ
ػلاِِ

ر
ْ
ح
َ
دِِ
َ
ًِمِِِد
َ
ُلاِى
َ
ل
ْ
ف
�
ظلاِِ
ْ
ؤ
َ
د
ْ
با
َ
وِِ
ْ
ً
َ
م
ِ
بِِى
ُ
ػ
َ
حِ
ُ
ٌِ
ِ
ُ
ر
ْ
ح
َ
د
َ
وِِِت
َ
ك
َ
د
�
صلاِِ
ْ
ً
َ
غِِ
ِ
س
ْ
ه
َ
ظِى
ً
نِغِِ
ْ
ً
َ
م
َ
وِِ
ْ
فِف
ْ
ػ
َ
خ
ْ
ظ
َ
ٌِِ
ُ
ه
�
فِػ
ُ
ٌِِ
ُ�
اللِِّ
ْ
ً
َ
م
َ
وِِ
ِ
ً
ْ
غ
َ
خ
ْ
ظ
َ
ٌِِِهِى
ْ
غ
ُ
ٌِِ
ُ�
اللِّ
dan Tirmidzi, Ibnu Majah dan Muslim tentang proporsi dalam tubuh seorang
muslim:
ا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِِ
ُ
د
ْ
ٍ
َ
ى
ُ
طِِ
ُ
ً
ْ
بِِ
ٍ
س
ْ
ص
َ
هِِ
َ
ٌا
َ
كِا
َ
ه
َ
ر
َ
ب
ْ
د
َ
ؤِِ
ُ
د
ْ
ب
َ
غِِِاللِِ
ُ
ً
ْ
بِِِن
َ
زا
َ
ب
ُْ
لْاِِ
َ
ٌا
َ
كِا
َ
ه
َ
ر
َ
ب
ْ
د
َ
ؤِِ
ُ
لُِغا
َ
م
ْ
طِبِِ
ُ
ً
ْ
بٍِِغا
�
ُ
َ
غِِ
َ
ٌا
َ
كِ
يِن
َ
ز
�
د
َ
حِى
ُ
ب
َ
ؤِِ
َ
ت
َ
م
َ
ل
َ
طِِ
�
يِ ص
ْ
مِحلاِِ
ُ
بِِب
َ
ح
َ
وِِ
ُ
ً
ْ
بِِ
ٍ
حِلا
َ
صِِ
ْ
ً
َ
غِى
َ
ي
ْ
ح
َ
ًِِ
ِ
ً
ْ
بِِ
ٍ
س
ِ
با
َ
حِِ
ِ
ّ
يِئا
�
طلاِِ
ْ
ً
َ
غِِِما
َ
د
ْ
لِمِِ
ِ
ً
ْ
بِيِد
ْ
ػ
َ
مِ
ِ
َ
ب
ِ
س
َ
هِِ
َ
ٌا
َ
كِِ
ُ
ذ
ْ
ػِم
َ
طِِ
َ
ٌى
ُ
ط
َ
زِِِاللِى
�
ل
َ
صِِ
ُ�
اللِِّ
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِِهِِ
َ
م
�
ل
َ
ط
َ
وِِ
ُ
ٌى
ُ
ل
َ
ًِا
َ
مِِ
َ
ل
َ
مِِ

يِم
َ
دآِِ
ً
ءا
َ
غِوِا
ًّ
س
َ
ػِِ
ْ
ًِمًٍِِ
ْ
ط
َ
بِ
ِِب
ْ
ظ
َ
ح
ِ
بِِ
ِ
ً
ْ
باِِ
َ
م
َ
دآِِ

ث
َ
لا
ُ
ه
ُ
ؤِِ
َ
ً
ْ
مِل
ُ
ًِِ
ُ
ه
َ
ب
ْ
ل
ُ
صِِ
ْ
نِة
َ
فِِ
َ
نا
َ
وِِ
َ
لِِ
َ
ت
َ
لا
َ
ح
َ
مِِ

ث
ُ
ل
ُ
ث
َ
فِِِهِما
َ
ػ
َ
طِلِِ

ث
ُ
ل
ُ
ز
َ
وِِِه
ِ
با
َ
س
َ
ؼِلِِ

ث
ُ
ل
ُ
ز
َ
وِ
ِِهِظ
َ
ف
َ
ىِل
4 1. Mendemonstrasikan hafalan, terjemahan ayat dan hadis tentang sikap
sederhana dan menyantuni dhuafa
2. Menyajikan keterkaitan analisis ayat dan hadis tentang sikap sederhana dan
santun dengan fenomena sosial

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran dengan pendekatan saintifik, peserta didik mampu
menganalisis kandungan ayat-ayat dan hadis-hadis tentang pola hidup sederhana dan
menyantuni dhuafa, mendemonstrasikan hafalan sesuai kaidah ilmu tajwid,
mengomunikasikan hasil analisis dalam secara lisan atau tertulis, mengamalkan sikap
sederhana, santun, peduli dalam kehidupan.

D. Peta Kompetensi

4 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII





Perhatikan gambar ilustrasi berikut dan kemukakan pendapat kalian!

















http://www.suaramuhammadiyah.id/2017/07/13/indahnya-hidup-sederhana/



















https://www.polri.go.id/tentang-visimisi



Mari Mengamati

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 5






1. Sifat Kesederhanaan. QS al-Furqan (25): 67
ا
ً
ما
َ
ى
َ
كِ
َ
ًِل
َ
ذِ
َ
ن
ْ
ح
َ
بِ
َ
نا
َ
و
َ
وِاو
ُ
ر
ُ
ت
ْ
ل
َ
ًِ
ْ
م
َ
ل
َ
وِاى
ُ
ف
ِ
س
ْ
ظ
ُ
ٌِ
ْ
م
َ
لِاى
ُ
ل
َ
ف
ْ
ه
َ
ؤِا
َ
ذِبِ
َ
ًًِر
�
لا
َ
وِ
a. Arti Kosa Kata
Dan mereka tidak
kikir
او
ُ
ر
ُ
ت
ْ
ل
َ
ًِ
ْ
م
َ
ل
َ
و
Mereka
membelajakan
اى
ُ
ل
َ
ف
ْ
ه
َ
ؤ
Tengah-tengah ا
ً
ما
َ
ى
َ
ك
Mereka tidak
berlebihan
اى
ُ
ف
ِ
س
ْ
ظ
ُ
ٌِ
ْ
م
َ
ل

b. Terjemah
Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-
lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah
antara yang demikian. QS al-Furqan (25): 67

c. Penjelasan
Pada ayat di atas dengan jelas menyebutkan, apabila manusia atau orang yang
beriman yang ingin membelanjakan hartanya, maka ketika membelanjakan tersebut
dia tidak boleh terlalu boros, dan juga tidak boleh terlalu kikir, melainkan berada di
tengah-tengah (moderat). Kalau kita berbelanja, maka belanjalah sesuai dengan
keperluan. Kalau bersedekah, jangan sampai memberikan sedekah terlalu banyak.
Hanya karena bangga dengan pahala bersedekah sehingga kita bersedekah terlalu
banyak, sedangkan kita lupa akan kebutuhan kita sendiri. Tetapi jangan pula karena
mengingat akan kebutuhan kita, lalu kita tidak mau mengeluarkan apa yang kita
miliki, hingga zakat sekalipun tidak mau dikeluarkan. Itulah orang yang kikir
sebenarnya. Dalam hal ini, kita harus bersikap moderat, tidak kikir dan tidak juga
boros, namun berada di antara keduanya (moderat).
Pada dasarnya, janganlah kita membelanjakan sesuatu sampai habis, dan
jangan pula kita enggan membelanjakan apa yang ada pada diri kita. Hal ini tak
mudah dilaksanakan, karena pada umumnya manusia itu bersifat konsumtif. Sifat
konsumtif yang tak bisa ditahan yang kemudian menjadi-jadi, itulah yang disebut
pemborosan. Tapi kalau menahannya juga menjadi-jadi, itulah yang dinamakan kikir.
Di dalam hadis Nabi juga disebutkan, bahwa: “Urusan yang terbaik adalah urusan
yang di tengah-tengah.”
Mari Memahami

6 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

Beberapa sifat yang dimiliki iIbâd al-Rahmân, para hamba Dzat Yang Maha
Penyayang memang benar-benar terpuji. Dalam ayat ini, sifat yang dijelaskan adalah
dalam membelanjakan dan menafkahkan harta yang dikaruniakan Allah swt. kepada
mereka.
Tidak Isrâf
Allah swt.. berfirman: wa al-ladzîna idzâ anfaqû lam yusrifû (dan orang-
orang yang apabila membelanjakan [harta], mereka tidak berlebih-lebihan). Kata al-
infâq yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah membelanjakan harta. Diceritakan ayat
ini, para hamba Dzat Yang Maha Penyayang itu dalam membelanjakan hartanya
tidak isrâf (melampaui batas). Dalam ayat ini disebutkan: lam yusrifû.
Secara etimologi, kata al-isrâf berasal dari kata al-saraf. Dijelaskan oleh al-
Asfahani, kata al-isrâf berarti tajâwaz al-hadd fî kulli fi‟l yaf‟aluhu al-insân (tindakan
melampaui batas pada semua perbuatan yang dikerjakan manusia), meskipun yang
lebih populer digunakan dalam hal infak (membelanjakan harta).
Dikarenakan pengertiannya adalah tajâwaz al-hadd (melampaui batasan),
maka amat penting diketahui tentang had (batasan) yang menjadi miqyâs (tolok ukur,
standar). Dengan batasan tersebut maka dapat diketahui, apakah membelanjaan harta
sudah terkategorikan sebagai al-isrâf atau belum. Oleh karena kata tersebut dalam al-
Qur‟an, maka batasan yang dimaksud adalah syara'. Bukan akal, adat, kebiasaan,
begitu juga bukan kesederhanaan yang menjadi standar hidup. Dengan demikian,
apabila seseorang membelanjakan harta untuk sesuatu yang diharamkan Allah maka
inilah yang dmaksud dengan al-isrâf, ( melampaui batas).
Tidak Kikir
Di samping tidak membelanjakan harta dalam kemaksiatan, mereka juga tidak
bersifat kikir. Allah swt. berfirman: wa lam yaqturû (dan tidak [pula] kikir). Secara
etimologi, al-qatr berarti taqlîl al-nafqah (meminimkan nafkah). Kata ini semakna
dengan al-bukhl, lawan dari al-isrâf. Sedangkan secara syar‟i, al-qatr berarti
menahan diri dari membelanjakan harta dalam ketaatan kepada Allah swt..
Allah swt. memerintahkan kepada umatnya untuk tidak bersifat kikir, karena
perbuatan tersebut memang terlarang. Larangan ini disebutkan dalam nas lain, seperti
firman Allah swt.: Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang
Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 7

baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang
mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat (QS Ali
„Imran [3]: 180).
Secara spesifik, orang-orang yang tidak membayar zakat diancam dengan
siksaan yang keras. Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada seorang pun yang memiliki
emas dan perak, lalu tidak mengeluarkan zakatnya, kecuali akan dipakaikan
kepadanya pakaian dari api neraka; yang dengan pakaian itu di neraka, pinggang,
punggung, dan keningnya meleleh. Setiap bagian tubuh tadi hancur dikembalikan lagi
seperti semula (HR al-Khamsah kecuali al-Tirmidzi).

2. Kesederhanaan dalam Hidup. QS al-Isra’ (17): 26–30

ِا
ً
سًِر
ْ
ب
َ
جِ
ْ
زِ
ّ
ر
َ
ب
ُ
جِ
َ
ل
َ
وِِلُ
ِ
ب
�
ظلاِ
َ
ً
ْ
با
َ
وِ
َ
نحِى
ْ
ظِ
ْ
لْا
َ
وِ
ُ
ه
�
ل
َ
حِى
َ
ب
ْ
س
ُ
ل
ْ
لاِا
َ
ذِِثآ
َ
و)٦٦(ِِِنحِطا
َ
ُ
�
ؼلاِ
َ
نا
َ
ى
ْ
دِبِاى
ُ
ها
َ
وِ
َ
ًٍ
ِزِ
ّ
ر
َ
ب
ُْ
لْاِ
�
نِب
ِا
ً
زى
ُ
ف
َ
هِِه
ِ
ّ
ب
َ
سِلِ
ُ
نا
َ
ط
ْ
ُ
�
ؼلاِ
َ
نا
َ
و
َ
و)٦٧(ِِ
َ
ً
ِ
ّ
ب
َ
زِ
ْ
ًِمٍِت
َ
م
ْ
ح
َ
زِ
َ
ءا
َ
غِخ
ْ
باِ
ُ
م
ُ
ه
ْ
ن
َ
غِ
�
ً
َ
ط
ِ
س
ْ
ػ
ُ
حِا
�
م
ِ
إ
َ
وِِ
ً
ل
ْ
ى
َ
كِ
ْ
م
ُ
ه
َ
لِ
ْ
ل
ُ
ل
َ
فِا
َ
هى
ُ
ح
ْ
س
َ
ج
ِا
ً
زى
ُ
ظ
ْ
ِ
َ
م)٦٨(ِِا
ً
زى
ُ
ظ
ْ
ح
َ
مِا
ً
مى
ُ
ل
َ
مِ
َ
د
ُ
ػ
ْ
ل
َ
خ
َ
فِِط
ْ
ظ
َ
ب
ْ
لاِ
�
ل
ُ
وِا
َ
ه
ْ
ط
ُ
ظ
ْ
ب
َ
جِ
َ
ل
َ
وِ
َ
ًِل
ُ
ى
ُ
غِى
َ
لِبِ
ً
ت
َ
لى
ُ
ل
ْ
غ
َ
مِ
َ
ن
َ
د
َ
ًِ
ْ
ل
َ
ػ
ْ
ج
َ
جِ
َ
ل
َ
و)٦٩(ِِ
�
نِب
ِ
َ
دِِهِدا
َ
بِػ
ِ
بِ
َ
نا
َ
وِ
ُ
ه
�
هِبِ
ُ
زِد
ْ
ل
َ
ٍ
َ
وِ
ُ
ءا
َ
ؼ
َ
ٌِ
ْ
ً
َ
ِلِْ
َ
ق
ْ
ش
ِ
ّ
سلاِ
ُ
ط
ُ
ظ
ْ
ب
َ
ًِ
َ
ً
�
ب
َ
زا
ً
رحِص
َ
بِا
ً
رحِب )٠٣(

ِ
a. Arti Kosa Kata
Perkataan yang
mudah
ا
ً
زى
ُ
ظ
ْ
ِ
َ
مِ
ً
ل
ْ
ى
َ
ك Berikanlah ِِثآ
َ
و
Terbelenggu di
leher
ِ
َ
ًِل
ُ
ى
ُ
غِى
َ
لِبِ
ً
ت
َ
لى
ُ
ل
ْ
غ
َ
م
Janganlah
mubadzir
ا
ً
سًِر
ْ
ب
َ
جِ
ْ
زِ
ّ
ر
َ
ب
ُ
جِ
َ
ل
َ
و
Tercela dan
menyesal
ا
ً
زى
ُ
ظ
ْ
ح
َ
مِا
ً
مى
ُ
ل
َ
م
Orang-orang yang
mubadzir
ِ
َ
ًٍ
ِزِ
ّ
ر
َ
ب
ُْ
لْا
Melapangkan
rezeki
ِ
َ
ق
ْ
ش
ِ
ّ
سلاِ
ُ
ط
ُ
ظ
ْ
ب
َ
ً Kamu berpaling ِ
�
ً
َ
ط
ِ
س
ْ
ػ
ُ
ح

b. Terjemah
Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang
miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-
hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah
saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. Dan
jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu
harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas. Dan janganlah
kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu

8 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal. Sesungguhnya
Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan
menyempitkannya; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan
hamba-hamba-Nya. QS al-Isra‟ (17): 26–30

c. Penjelasan
Ayat-ayat tersebut mengandung pesan untuk bersikap sederhana dalam hidup.
Sikap tersebut adalah tidak berlebihan sekalipun dalam berinfak. Demikian juga
dilarang untuk kikir dalam membelajakan harta. Sifat boros adalah perilaku setan
yang ingkar kepada Tuhannya. Larangan kikir digambarkan dengan tangan yang
terbelenggu di leher. Kikir akan mengakibatkan pelakunya tercela, sedang boros
menjadikan pelakunya menyesal di kemudian hari.
Ayat tersebut juga menunjukkan bahwa Allah swt. sangat mengetahui potensi
hamba-hambaNya. Allah swt. melapangkan rezeki kepada sebagian manusia dan
mencukupkan kepada sebagian yang lain. Manusia diwajibkan menjemput rezeki
yang telah dipersiapkan Allah baginya.

3. Kisah Qarun dalam QS al-Qashash (28): 79–82
ا
َ
كِ
َ
يِحو
ُ
ؤِا
َ
مِ
َ
ل
ْ
ثِمِا
َ
ى
َ
لِ
َ
ذ
ْ
ُ
َ
لا
َ
ًِا
َ
ُ
ْ
ه
�
دلاِ
َ
ةا
َ
ُ
َ
ح
ْ
لاِ
َ
نو
ُ
دٍ
ِ
س
ُ
ًِ
َ
ًًِر
�
لاِ
َ
ٌا
َ
كِِهِخ
َ
يٍ
ِشِيِفِِهِم
ْ
ى
َ
كِى
َ
ل
َ
غِ
َ
ج
َ
س
َ
ذ
َ
فٍِ
ّ
ظ
َ
حِو
ُ
ر
َ
لِ
ُ
ه
�
هِبِ
ُ
نو
ُ
ز
ٍِمُِظ
َ
غ-ِا
َ
صِ
َ
لِم
َ
غ
َ
وِ
َ
ً
َ
مآِ
ْ
ً
َ
ِلِْ

ر
ْ
ح
َ
دِِ
�
اللِّ
ُ
با
َ
ى
َ
زِ
ْ
م
ُ
ى
َ
ل
ْ
ٍ
َ
وِ
َ
م
ْ
لِػ
ْ
لاِاى
ُ
جو
ُ
ؤِ
َ
ًًِر
�
لاِ
َ
ٌا
َ
ك
َ
وِ
َ
نو
ُ
س
ِ
با
�
صلاِ
�
لِبِا
َ
ها
�
ل
َ
ل
ُ
ًِ
َ
ل
َ
وِا
ً
حِل-ِ
ِ
ْ
ى
ُْ
لْاِ
َ
ًِمِ
َ
نا
َ
وِا
َ
م
َ
وِِ
�
اللِِّنو
ُ
دِ
ْ
ًِمِ
ُ
ه
َ
هو
ُ
س
ُ
ص
ْ
ى
َ
ًٍِت
َ
ئِفِ
ْ
ًِمِ
ُ
ه
َ
لِ
َ
نا
َ
وِا
َ
م
َ
فِ
َ
ض
ْ
ز
َْ
الِِْه
ِزا
َ
د
ِ
ب
َ
وِِه
ِ
بِا
َ
ى
ْ
ف
َ
ظ
َ
ذ
َ
فِ
َ
ًٍ
ِ
سِص
َ
خ-ِِ
َ
ح
َ
ب
ْ
ص
َ
ؤ
َ
و
ِ
َ
إ
َ
ي
ْ
ٍ
َ
وِ
َ
نى
ُ
لى
ُ
ل
َ
ًِ
ِ
ع
ْ
م
َْ
لْا
ِ
بِ
ُ
ه
َ
ها
َ
ي
َ
مِا
ْ
ى
�
ى
َ
م
َ
جِ
َ
ًًِر
�
لاِ
ُ�
اللِّ
�
ً
َ
مِ
ْ
ن
َ
ؤِ
َ
ل
ْ
ى
َ
لِ
ُ
زِد
ْ
ل
َ
ٍ
َ
وِِهِدا
َ
بِغِ
ْ
ًِمِ
ُ
ءا
َ
ؼ
َ
ٌِ
ْ
ً
َ
ِلِْ
َ
ق
ْ
ش
ِ
ّ
سلاِ
ُ
ط
ُ
ظ
ْ
ب
َ
ًِ
َ�
اللِّ
�
ن
ِ
َ
نو
ُ
سِفا
َ
ي
ْ
لاِ
ُ
حِل
ْ
ف
ُ
ًِ
َ
لِ
ُ
ه
�
ه
َ
إ
َ
ي
ْ
ٍ
َ
وِا
َ
ى
ِ
بِ
َ
ف
َ
ظ
َ
خ
َ
لِا
َ
ى
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِ
a. Arti Kosa Kata
Orang-orang yang
mendapat
pertolongan
ِ
َ
ًٍ
ِ
سِص
َ
خ
ْ
ى
ُْ
لْا

Dalam
kemegahannya
ِِهِخ
َ
يٍ
ِشِيِف
Melapangkan
rejeki
ِ
َ
ق
ْ
ش
ِ
ّ
سلاِ
ُ
ط
ُ
ظ
ْ
ب
َ
ً
Seandainya bagi
kami
ا
َ
ى
َ
لِ
َ
ذ
ْ
ُ
َ
لا
َ
ً
Mereka berangan-
angan
ا
ْ
ى
�
ى
َ
م
َ
ج
Keberuntungan
yang besar
ٍِمُِظ
َ
غٍِ
ّ
ظ
َ
ح
Dan dia
mencukupkan
ِ
ُ
زِد
ْ
ل
َ
ٍ
َ
و
Celakalah kalian ِ
ْ
م
ُ
ى
َ
ل
ْ
ٍ
َ
و
Tidak beruntung ِ
ُ
حِل
ْ
ف
ُ
ًِ
َ
ل
Maka kami
benamkan dia
ِِه
ِ
بِا
َ
ى
ْ
ف
َ
ظ
َ
ذ
َ
فِ

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 9

b. Terjemah
Maka keluarlah Qarun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-
orang yang menghendaki kehidupan dunia: "Moga-moga kiranya kita mempunyai
seperti apa yang telah diberikan kepada Qarun; sesungguhnya ia benar-benar
mempunyai keberuntungan yang besar". Berkatalah orang-orang yang dianugerahi
ilmu: "Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi
orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu kecuali
oleh orang-orang yang sabar". Maka Kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke
dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golongan pun yang menolongnya
terhadap azab Allah. dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela
(dirinya). Dan jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Qarun
itu. berkata: "Aduhai. benarlah Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia
kehendaki dari hamba-hamba-Nya dan mencukupkannya; kalau Allah tidak
melimpahkan karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula).
Aduhai benarlah, tidak beruntung orang-orang yang mengingkari (nikmat Allah)".
QS al-Qashash (28): 79–82

c. Penjelasan
Ayat ini Menyampaikan kisah Qarun untuk diambil pelajaran. Qarun dengan
segala kemegahannya memukau sebagian manusia. Saat melihat kebesaran Qarun
sebagian manusia berangan-angan memliki keberuntungan laksana Qarun. Merekalah
yang terpedaya dengan kemewahan dunia.
Tetapi ada sebagian manusia yang kuat imannya. Mereka tidak tergoda oleh
kemegahan yang dimiliki Qarun. Bagi mereka pahala dan rida Allah swt. lebih dari
segalanya. Mereka bersabar atas segala yang diberikan Allah swt. kepada mereka.
Pada saat Allah menenggelamkan Qarun beserta semua hartanya, dan tidak
ada orang yang menolongnya, maka sebagian manusia menjadi tersadar akan
kebesaran Allah swt. Bahwa Allahlah yang memberi rejeki. Manusia tidak
diperbolehkan sombong, karena harta hanya titipan sang pemilik, Allah swt. Kapan
saja Dia berkehendak untuk mengambil, tidak satupun yang bisa menghalangi.

4. Macam-macam Kebajikan. QS al-Baqarah (2): 177
ِ
ْ
ى
َ
ُ
ْ
لا
َ
وِِ
�
للَّا
ِ
بِ
َ
ً
َ
مآِ
ْ
ً
َ
مِ
�
رِب
ْ
لاِ
�
ًِى
َ
ل
َ
وِِب
ِ
س
ْ
غ
َْ
لْا
َ
وِِق
ِ
س
ْ
ؼ
َْ
لْاِ
َ
ل
َ
بِكِ
ْ
م
ُ
ى
َ
هى
ُ
ح
ُ
وِاى
�
ل
َ
ى
ُ
جِ
ْ
ن
َ
ؤِ
�
رِب
ْ
لاِ
َ
ع
ْ
ِ
َ
لِِت
َ
ىِئ
َ
لا
َْ
لْا
َ
وِ
ِ
سِد
ْ
الِِْم
ِِها
َ
ظ
َْ
لْا
َ
وِى
َ
ما
َ
خ
َ
ُ
ْ
لا
َ
وِى
َ
ب
ْ
س
ُ
ل
ْ
لاِي
ِو
َ
ذِِهِ
ّ
ب
ُ
حِى
َ
ل
َ
غِ
َ
ٌا
َْ
لْاِى
َ
حآ
َ
وِ
َ
نحِ
ّ
ُ
ِ
ب
�
ىلا
َ
وِِبا
َ
خِى
ْ
لا
َ
وِ
َ
ً
ْ
با
َ
وِ
َ
نحِِلُ
ِ
ب
�
ظلاِِيِف
َ
وِ
َ
نحِلِئا
�
ظلا
َ
و
ِِءا
َ
ط
ْ
إ
َ
ب
ْ
لاِيِفِ
َ
ًٍ
ِ
س
ِ
با
�
صلا
َ
وِاو
ُ
د
َ
ها
َ
غِا
َ
ذِبِ
ْ
مِهِد
ْ
ه
َ
ػ
ِ
بِ
َ
نى
ُ
فى
ُْ
لْا
َ
وِ
َ
ةا
َ
و
�
صلاِى
َ
حآ
َ
وِ
َ
ة
َ
لا
�
صلاِ
َ
ما
َ
ك
َ
ؤ
َ
وِِبا
َ
ك
ِ
ّ
سلاِِ
َ
نحِح
َ
وِِءا
�
س
�
ظلا
َ
و
ِ
�
خ
ُْ
لْاِ
ُ
م
ُ
هِ
َ
ًِئ
َ
لو
ُ
ؤ
َ
وِاى
ُ
ك
َ
د
َ
صِ
َ
ًًِر
�
لاِ
َ
ًِئ
َ
لو
ُ
ؤِ
ِ
ض
ْ
إ
َ
ب
ْ
لاِ
َ
نى
ُ
ل

10 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

a. Arti Kosa Kata
Anak-anak
yatim
ى
َ
ما
َ
خ
َ
ُ
ْ
لا
Wajah kalian ِ
ْ
م
ُ
ى
َ
هى
ُ
ح
ُ
و
Peminta-minta ِ
َ
نحِلِئا
�
ظلا Kebajikan ِ
ّ
رِب
ْ
لا
Kesempitan ءا
َ
ط
ْ
إ
َ
ب
ْ
لا
Harta yang
dicintai
ٌا
َْ
لْاِِِهِ
ّ
ب
ُ
حِى
َ
ل
َ
غ
Dalam
peperangan
ِ
ِ
ض
ْ
إ
َ
ب
ْ
لاِ
َ
نحِح
َ
وِ
Mereka berjanji او
ُ
د
َ
ها
َ
غِ

b. Terjemah
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan
tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya
kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan
pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba
sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati
janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan,
penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar
(imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa. QS al-Baqarah (2): 177

c. Penjelasan
Dalam sebuah riwayat dikemukakan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan
sebuah pertanyaan seorang laki laki tentang al–bir (kebajikan). Setelah turun ayat ini
kemudian Rasulullah saw. memanggil kembali laki laki itu dan membacakan ayat
tersebut. Ayat ini turun sebelum diwajibkannya salat fardu. Kala itu, bagi seseorang
yang sudah bersyahadatain kemudian meninggal dalam keadaan beriman, maka
harapannya dia mendapatkan kebaikan. Namun orang Yahudi beranggapan bahwa
kebajikan itu jika salat menghadap ke Barat, sedang orang Nasrani menghadap ke
Timur.
Semasa Rasulullah saw. masih berada di Makkah, beliau dan pengikutnya
salat sekaligus menghadap ke Ka‟bah di dalam Masjidil Haram dan Baitul Maqdis di
Yerusalem dengan mengambil posisi salat di sebelah Selatan Ka‟bah, sehingga dalam
waktu bersamaan juga menghadap ke Yerusalem di sebalah Utara. Tetapi setelah
Rasulullah saw. berhijrah ke Madinah cara tersebut tidak bisa dilakukan lagi terkait
dengan posisi Makkah Selatan sedangkan Yerusalem Utara dari Madinah. Maka Nabi
dan para pengikutnya salat menghadap ke Utara ke arah Yerusalem. Berkiblat ke
Yerusalem sejalan dengan penegasan Allah swt. dalam al-Qur‟an dan Sunnah yang
mengandung makna pengakuan akan kesucian kota itu dan keabsahan agama serta

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 11

para nabi yang pernah berada di sana. Namun Nabi saw. juga menyadari Makkah
dengan Ka‟bahnya sangat dekat di hati bangsa Arab dari pada Yerusalem. Sebab
itulah Rasulullah saw. memohon kepada Allah untuk mengganti arah kiblat salat dari
Yerusalem ke Makkah.
Perubahan arah kiblat inilah akhirnya menimbulkan kegaduhan di kota
Madinah. Beberapa pengikut Nabipun juga mengalami keraguan atas perubahan arah
kiblat tersebut, meski tidak sebesar kegaduhan yang terjadi di kalangan orang orang
Yahudi di Madinah. Menurutnya ini merupakan indikasi ketidak sungguhan pada
ajaran Muhammad saw. Mereka menyangsikan apakah agama yang mengalami
perubahan arah kiblat itu mempunyai keotentikan ajaran, mengingat arah kiblat dalam
salat adalah hal yang prinsip.
Allah swt. menjelaskan bahwa hakikat kebajikan adalah iman dan takwa, yaitu
orang-orang yang melakukan kebajikan meliputi aktifitas rohani dan jasmani.
Adapun tanda-tanda orang yang benar-benar beriman dan bertakwa adalah
sebagaimana dijelaskan dalam ayat ini, sebagai berikut :
- Iman (keyakinan) terhadap adanya Allah swt.hari pembalasan malaikat-malaikat,
kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah swt. melalui para utusan-Nya, serta iman
terhadap adanya nabi-nabi Allah swt. Iman terhadap adanya Allah swt.
menyebabkan manusia merasa bahwa segala gerak geriknya selalu diawasi dan
diketahui oleh Dzat Yang Maha Kuasa itu. Bahkan tidak hanya perbuatannya,
tetapi juga isi hatinya dan semua yang terlintas dalam alam pikirnya.
- Adanya kemampuan untuk memberikan sebagian harta kesayangan kepada orang-
orang yang membutuhkannya yaitu karib-kerabat, anak yatim, orang-orang
miskin, musafir yang terlantar karena kehabisan bekal di perjalanan, dan orang-
orang yang meminta-minta karena ketiadaan harta karena untuk keperluan
pembebasan hamba sahaya ataupun untuk menghilangkan perbudakan.
- Mendirikan salat, artinya melaksanakan pada waktunya dengan khusyu‟ lengkap
dengan rukun-rukunnya dan syarat-syaratnya.
- Menunaikan zakat kepada yang berhak menerimanya. Di dalam al-Qur‟an apabila
disebutkan perintah mendirikan salat selalu pula diiringi dengan perintah
menunaikan zakat, karena antara salat dan zakat terjalin hubungan yang sangat

12 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

erat dalam melaksanakan kebaktian dan kebajikan, salat adalah pembersih jiwa,
sedangkan zakat adalah pembersih harta.
- Selalu menepati janji. Orang yang baik adalah orang-orang yang selalu menepati
janjinya apabila dia berjanji, baik janjinya kepada Allah swt. dan Rasul-Nya
sebagai konsekuensi syahadatnya, ataupun janji yang dibuat sesama manusia,
seperti janji-janji untuk bertemu, janji untuk membayar utang dan lain-lain.
- Sabar. Orang yang ingin mendapatkan kebaikan harus bersifat sabar dalam segala
situasi, seperti dalam kesempitan, ataupun kesusahan
- Tekun adalah salah satu kunci sukses dan keselamatan hidup manusia.
Ketidaksabaran akan membuat seseorang akan hidup gelisah dan tidak tenang.
Ketidaksabaran bahkan dapat membawa akibat yang lebih fatal, yang pada
akhirnya akan menghancurkan ketenangan dan kedamaian.

5. Bermegah-megahan di Dunia. QS al-Ma'un (107): 1–7
ِ
ِ
ًًِ
ّ
دلا
ِ
بِ
ُ
بِ
ّ
ر
َ
ى
ُ
ًِيِر
�
لاِ
َ
ذ
ْ
ً
َ
ؤ
َ
ز
َ
ؤ)١(ِِ
َ
مُِد
َ
ُ
ْ
لاِ
�
ع
ُ
د
َ
ًِيِر
�
لاِ
َ
ًِل
َ
ر
َ
ف)٦(ِِِنحِى
ْ
ظِ
ْ
لْاِِما
َ
ػ
َ
طِى
َ
ل
َ
غِ
�
ع
ُ
ح
َ
ًِ
َ
ل
َ
و)٠(ِِ

ل
ْ
ٍ
َ
ى
َ
ف
ِ
َ
نحِ
ّ
ل
َ
ص
ُ
م
ْ
لِل)٤(ِِ
َ
نى
ُ
ها
َ
طِ
ْ
م
ِ
هِت
َ
لا
َ
صِ
ْ
ً
َ
غِ
ْ
م
ُ
هِ
َ
ًًِر
�
لا)٥(ِِ
َ
نو
ُ
ءا
َ
س
ُ
ًِ
ْ
م
ُ
هِ
َ
ًًِر
�
لا)٦(ِِ
َ
نى
ُ
غا
َْ
لْاِ
َ
نى
ُ
ػ
َ
ى
ْ
م
َ
ٍ
َ
و )٧(ِ
a. Arti Kosa Kata
Maka celakalah ِ

ل
ْ
ٍ
َ
ى
َ
ف Mendustakan ِ
ُ
بِ
ّ
ر
َ
ى
ُ
ً
Orang-orang
yang lalai
ِ
َ
نى
ُ
ها
َ
ط
Menghardik ِ
�
ع
ُ
د
َ
ً
Bantuan/
pertolongan
ِ
َ
نى
ُ
غا
َْ
لْا
Dan tidak
menganjurkan
ِ
�
ع
ُ
ح
َ
ًِ
َ
ل
َ
و

b. Terjemah
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?. Itulah orang yang menghardik
anak yatim. dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka
kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat. (yaitu) orang-orang yang lalai dari
salatnya. orang-orang yang berbuat ria. Dan enggan (menolong dengan) barang
berguna. QS al-Ma'un (107): 1–7

c. Penjelasan
Kata al-Maun secara bahasa berarti bantuan atau pertolongan. Surat ini berisi
kalimat tanya retoris kepada manusia (umat Islam) tentang kriteria orang yang
mendustakan agama. Surat ini menunjukkan perintah untuk saling memberi. Bahkan

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 13

sekecil apapun bantuan yang diberikan kepada orang yang membutuhkan sangat
berpengaruh pada keimanan seseorang.
Ahmad Musthafa al-Maraghi bahwa kriteria orang yang mendustakan hari
kiamat adalah mereka yang merendahkan derajat duafa dan berlaku sombong karena
merasa lebih tinggi derajat. Termasuk pendusta agama adalah mereka yang berat dan
enggan menolong orang-orang yang membutuhkan seperti fakir miskin.

6. Hadis-hadis tentang larangan berlebih-lebihan dan menyantuni duafa

ِ
ْ
ً
َ
غِِِد
ْ
ب
َ
غِِِ
�
اللِِّ
ِ
ً
ْ
بِِو
ٍ
س
ْ
م
َ
غِِ
�
ن
َ
ؤِِ
َ
ٌى
ُ
ط
َ
زِِِ
�
اللِّى
�
ل
َ
صِِ
ُ
اللِِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِِ
َ
م
�
ل
َ
ط
َ
وِِ
�
س
َ
مٍِِد
ْ
ػ
َ
ظ
ِ
بِِ
َ
ى
ُ
ه
َ
وِِ
ُ
إ
�
ط
َ
ى
َ
خ
َ
ًِِ
َ
ٌا
َ
ل
َ
فِا
َ
مِا
َ
ر
َ
هِِ
ُ
ف
َ
س
�
ظلاِ
ِ
َ
ٌا
َ
ل
َ
فِيِف
َ
ؤِِِءى
ُ
ط
ُ
ى
ْ
لاِِ

فا
َ
س
ْ
طِبِِ
َ
ٌا
َ
كِِ
ْ
م
َ
ػ
َ
وِِ
ْ
ن
ِ
إ
َ
وِِ
َ
ذ
ْ
ى
ُ
هِى
َ
ل
َ
غِِ
ٍ
س
َ
ه
َ
نٍِِزا
َ
حِحامًِباِهاوز(ه)ِ
a. Arti Kosa Kata
Pada sungai yang
mengalir
ى
َ
ل
َ
غِِ
ٍ
س
َ
ه
َ
نٍِِزا
َ
ح
Berlebihan ِ

فا
َ
س
ْ
طِب

b. Arti Hadis
Dari Abdullah bin Amr berkata, bahwa Rasulullah saw.. melewati Said yang sedang
berwudhu. Rasul bersabda, "Kenapa berlebih-lebihan seperti ini?" Lalu Said
berkata", apakah dalam berwudhu ada yang dianggap berlebih-lebihan?". Rasulullah
menjawab,"Iya meskipun kamu berada di atas sungai yang mengalir (HR. Ibnu
Majah)

c. Penjelasan
Hadis ini menunjukkan keharusan menghindari sikap boros. Dalam hadis
tersebut dimisalkan dalam wudu. Dalam berwudu saja, kita tidak dibolehkan boros
menggunakan air, apalagi dalam hal-hal yang hukumnya boleh.

7. Hadis tentang Keutamaan Memberi daripada Menerima

ِ
ْ
ً
َ
غِِِمُِى
َ
حِِ
ِ
ً
ْ
بٍِِما
َ
صِحِِ
َ
يِ ض
َ
زِِ
ُ�
اللِِّ
ُ
ه
ْ
ى
َ
غِِ
ِ
ً
َ
غِِ
ِ
ّ
ي
ِ
ب
�
ىلاِى
�
ل
َ
صِِ
ُ
اللِِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِِ
َ
م
�
ل
َ
ط
َ
وِِ
َ
ٌا
َ
كِِ
ُ
د
َ
ُلاِا
َ
ُ
ْ
ل
ُ
ػلاِِ

ر
ْ
ح
َ
دِِ
َ
ًِمِِِد
َ
ُلاِ
ى
َ
ل
ْ
ف
�
ظلاِِ
ْ
ؤ
َ
د
ْ
با
َ
وِِ
ْ
ً
َ
م
ِ
بِِ
ُ
ٌى
ُ
ػ
َ
حِِ
ُ
ر
ْ
ح
َ
د
َ
وِِِت
َ
ك
َ
د
�
صلاِِ
ْ
ً
َ
غِِ
ِ
س
ْ
ه
َ
ظِى
ً
نِغِِ
ْ
ً
َ
م
َ
وِِ
ْ
فِف
ْ
ػ
َ
خ
ْ
ظ
َ
ٌِِ
ُ
ه
�
فِػ
ُ
ٌِِ
ُ�
اللِِّ
ْ
ً
َ
م
َ
وِِ
ِ
ً
ْ
غ
َ
خ
ْ
ظ
َ
ٌِِِهِى
ْ
غ
ُ
ٌِ
ِ
ُ�
اللِّ)يزاذبلاِهاوز(ِ
Merasa cukup ِ
ِ
ً
ْ
غ
َ
خ
ْ
ظ
َ
ٌ Rendah ى
َ
ل
ْ
ف
�
ظلا

a. Arti Hadis
Dari Hakim bin Hizam ra, dari Nabi Muhammad saw., beliau bersabda: “Tangan
yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah, maka mulailah dengan orang-

14 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

orang yang menjadi tanggunganmu. Sebaik-baik sedekah adalah dari orang yang
sudah cukup (untuk kebutuhan dirinya). Maka siapa yang berusaha menjaga dirinya,
Allah akan menjaganya dan siapa yang merasa cukup untuk dirinya maka Allah akan
mencukupkannya." (HR. Bukhari)

b. Penjelasan
Allah swt. membuat keadaan manusia berbeda-beda. ada yang berkecukupan
dan ada yang kekurangan. Hadis ini berisi perintah untuk menyantuni orang-orang
yang tidak seberuntung kita. Perumpamaan yang dipakai adalah tangan di atas lebih
baik dari tangan di bawah, maksudnya orang yang memberi lebih baik dari pada
orang meminta. Begitulah Allah swt. membuat manusia untuk saling memberi
kebaikan kepada orang lain.

ِ
ْ
ً
َ
غِِِما
َ
د
ْ
لِمِِ
ِ
ً
ْ
بِيِد
ْ
ػ
َ
مِِ
َ
ب
ِ
س
َ
هِِ
َ
ٌا
َ
كِِ
ُ
ذ
ْ
ػِم
َ
طِِ
َ
ٌى
ُ
ط
َ
زِِِاللِى
�
ل
َ
صِِ
ُ�
اللِِِّه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِِ
َ
م
�
ل
َ
ط
َ
وِِ
ُ
ٌى
ُ
ل
َ
ًِا
َ
مِِ
َ
ل
َ
مِِ

يِم
َ
دآِِ
ً
ءا
َ
غِوِ
ا
ًّ
س
َ
ػِِ
ْ
ًِمًٍِِ
ْ
ط
َ
بِِِب
ْ
ظ
َ
ح
ِ
بِِ
ِ
ً
ْ
باِِ
َ
م
َ
دآِِ

ث
َ
لا
ُ
ه
ُ
ؤِِ
َ
ً
ْ
مِل
ُ
ًِِ
ُ
ه
َ
ب
ْ
ل
ُ
صِِ
ْ
نِة
َ
فِِ
َ
نا
َ
وِِ
َ
لِِ
َ
ت
َ
لا
َ
ح
َ
مِِ

ث
ُ
ل
ُ
ث
َ
فِِِهِما
َ
ػ
َ
طِلِِ

ث
ُ
ل
ُ
ز
َ
وِِِه
ِ
با
َ
س
َ
ؼِلِ
ِ

ث
ُ
ل
ُ
ز
َ
وِِِهِظ
َ
ف
َ
ىِلِ
Beberapa suap
makanan
ِ

ث
َ
لا
ُ
ه
ُ
ؤِ Bejana / wadah ِ
ً
ءا
َ
غِو

1. Arti hadis
Dari Abu Karimah Miqdad bin Ma`dikarib ra. berkata, "Saya mendengar Rasulullah
saw.. bersabda: Tidaklah lebih berbahaya seseorang itu memenuhi suatu bejana
melebihi bahayanya memenuhi perut. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap
makanan yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Dan seandainya ia tidak
mampu berbuat seperti itu, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman
dan sepertiganya lagi untuk nafasnya.

2. Penjelasan
Hadis ini menjelaskan bahwa berlebihan dalam konsumsi makanan berbahaya
bagi tubuh. Islam menganjurkan kesederhanaan yang tercermin pada keseimbangan
pola makan dan gaya hidup sehat. Tubuh manusia memerlukan nutrisi, air dan udara.
Ketiganya harus dipenuhi secara seimbang. Kelebihan salah satunya akan mengurangi
porsi yang lainnya. Dan hal ini berdampak pada kesehatan seseorang.

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 15





1. Allah melarang umat Islam bersikap berlebih-lebihan dan melampaui batas, bahkan
dalam urusan ibadah;
2. Membelanjakan harta secara berlebihan (boros) adalah bentuk bentuk dari
kesombongan dan keangkuhan;
3. Kerabat dan keluarga terdekat perlu mendapat perhatian lebih dahulu dalam
bersedekah;
4. Islam menyelaraskan umat manusia untuk baik kepada Allah dan baik kepada sesam;
5. Termasuk orang mendustakan hari akhir, adalah mereka yang tidak memperhatikan
para dhuafa dan fakir miskin;
6. Islam mendorong umatnya saling gemar memberi, dan mencela orang orang yang
hanya meminta-minta.






Untuk memperdalam materi bahasan ini, silakan pindai link tautan berikut:












Akhir-akhir ini banyak ditemui para gepeng (gelandangan dan pengemis) di beberapa kota
yang menjadikan kegiatan mengemis sebagai kegiatan profesi. Bahkan hasil survey
menunjukkan penghasilan para pengemis lebih besar dibanding dengan PNS sarjana. Hal ini
menyebabkan budaya malas kian meluas. Kerja ringan, penghasilan lumayan.
Karena itu beberapa kota menerbitkan peraturan pemerintah tentang larangan memberi
kepada pengemis.
Rangkuman
Tautan / Link
Mari Berdiskusi

16 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

Diskusikan hal ini di kelas kalian
1. Buatlah 2 kelompok yang bersebrangan (pro dan kontra perda tersebut)
2. Lakukan survey singkat melalui media tentang hal tersebut
3. Lakukan debat diskusi dengan dibimbing guru.





ِ
Bacalah ayat-ayat berikut dengan benar kemudian terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
اماىكًِلذِنحبِناووِاورتلًِملوِاىفسظٌِملِاىلفهؤِاذبًًِرلاو
ِ

ِاسًربجِزربجِلوِلُبظلاًِباوِنحىظلْاوِهلحِىبسللاِاذِثآو-ِِناووِنحطاُؼلاِناىدبِاىهاوًٍِزربلْاِنب
ِازىفهِهبسلِناطُؼلا-ِِازىظِمِلىكِمهلِللفِاهىحسجًِبزًِمِتمحزِءاغخباِمهنغًِطسػحِامإو-ِِلػججِلو
مِندًِازىظحمِامىلمِدػلخفِطظبلاِلوِاهطظبجِلوًِلىغِىلبِتلىلغ-ِِءاؼًٌِلِْقشسلاِطظبًًِبزِنب
ارحصبِارحبدِهدابػبِناوِههبِزدلٍو
ِ

ِظحِورلِههبِنوزاكِيحوؤِامِلثمِاىلِذُلاًِاُهدلاِةاُحلاِنودٍسًًًِرلاٌِاكِهخيٍشِيفِهمىكِىلغِجسذف
ِمُظغ-ِاللِباىزِمىلٍوِملػلاِاىجوؤًًِرلاٌِاكوِنوسباصلاِلبِاهاللًِلوِاحلاصِلمغوًِمآًِلِْرحدِ-
ًٍِسصخىلْاًِمِناوِاموِاللِنودًِمِههوسصىًِتئفًِمِهلِناوِامفِضزالِْهزادبوِهبِاىفظذف-ِِحبصؤو
ِاللًِمِنؤِلىلِزدلٍوِهدابغًِمِءاؼًٌِلِْقشسلاِطظبًِاللِنإيٍوِنىلىلًِعملْابِههايمِاىىمجًًِرلا
ههإيٍوِاىبِفظخلِاىُلغِنوسفايلاِحلفًِل
Uji Kompetensi

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 17

ِ

Tulislah maksud hadis-hadis berikut!

ِ
ْ
ً
َ
غِِِد
ْ
ب
َ
غِِِ
�
اللِِّ
ِ
ً
ْ
بِِو
ٍ
س
ْ
م
َ
غِِ
�
ن
َ
ؤِِ
َ
ٌى
ُ
ط
َ
زِِِ
�
اللِّى
�
ل
َ
صِِ
ُ
اللِِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِِ
َ
م
�
ل
َ
ط
َ
وِِ
�
س
َ
مٍِِد
ْ
ػ
َ
ظ
ِ
بِِ
َ
ى
ُ
ه
َ
وِِ
ُ
إ
�
ط
َ
ى
َ
خ
َ
ًِِ
َ
ٌا
َ
ل
َ
فِا
َ
مِا
َ
ر
َ
هِِ
ُ
ف
َ
س
�
ظلاِ
ِ
َ
ٌا
َ
ل
َ
فِيِف
َ
ؤِِِءى
ُ
ط
ُ
ى
ْ
لاِِ

فا
َ
س
ْ
طِبِِ
َ
ٌا
َ
كِِ
ْ
م
َ
ػ
َ
وِِ
ْ
ن
ِ
إ
َ
وِِ
َ
ذ
ْ
ى
ُ
هِى
َ
ل
َ
غِِ
ٍ
س
َ
ه
َ
نٍِِزا
َ
ح
ِ

ِ
ْ
ً
َ
غِِِمُِى
َ
حِِ
ِ
ً
ْ
بٍِِما
َ
صِحِِ
َ
يِ ض
َ
زِِ
ُ�
اللِِّ
ُ
ه
ْ
ى
َ
غِِ
ِ
ً
َ
غِِ
ِ
ّ
ي
ِ
ب
�
ىلاِى
�
ل
َ
صِِ
ُ
اللِِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِِ
َ
م
�
ل
َ
ط
َ
وِِ
َ
ٌا
َ
كِِ
ُ
د
َ
ُلاِا
َ
ُ
ْ
ل
ُ
ػلاِِ

ر
ْ
ح
َ
دِِ
َ
ًِمِِِد
َ
ُلاِ
ى
َ
ل
ْ
ف
�
ظلاِِ
ْ
ؤ
َ
د
ْ
با
َ
وِِ
ْ
ً
َ
م
ِ
بِِ
ُ
ٌى
ُ
ػ
َ
حِِ
ُ
ر
ْ
ح
َ
د
َ
وِِِت
َ
ك
َ
د
�
صلاِِ
ْ
ً
َ
غِِ
ِ
س
ْ
ه
َ
ظِى
ً
نِغِِ
ْ
ً
َ
م
َ
وِِ
ْ
فِف
ْ
ػ
َ
خ
ْ
ظ
َ
ٌِِ
ُ
ه
�
فِػ
ُ
ٌِِ
ُ�
اللِِّ
ْ
ً
َ
م
َ
وِِ
ِ
ً
ْ
غ
َ
خ
ْ
ظ
َ
ٌِِِهِى
ْ
غ
ُ
ٌِِ
ُ�
اللّ
ِ

Uraian
1. Ada seorang ustad yang sedang diminta untuk memberikan ceramah materi keislaman di
salah satu televisi Indonesia. Pesertanya mayoritas pengusaha kaya dan muallaf yang baru
saja tertarik masuk Islam. Bagaimana menurut anda apabila Ustad tersebut datang dengan
baju kusut dan motor kuno. Apakah termasuk pola hidup sederhana? Silahkan diskusikan.
2. Ada seseoang yang tidak bekerja. namun setiap harinya selalu berdoa agar mendapat
rezeki dari Allah swt. Apakah orang tersebut dapat disebut memiliki sikap qana‟ah?

18 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII




















BERPIKIR POSITIF DAN SABAR
DALAM MENGHADAPI UJI AN
DAN COBAAN

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 19

Berpikir Positif dan Sabar
dalam Menghadapi Ujian dan Cobaan



A. Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro- aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI-4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
1 Menghayati sikap sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan Allah swt.
2 Mengamalkan optimis dan sabar dalam kehidupan sehari-hari
3 Menganalisis QS al-Baqarah [2]: 155–157 macam-macam ujian dari Allah swt..,
QS Ali Imran [3]: 186 tentang keniscayaan ujian dari Allah swt.., hadis riwayat
Muslim dari Suhaib tentang sikap orang mukmin dalam keadaan apapun:
ا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِِ
ُ
با
�
د
َ
هِِ
ُ
ً
ْ
بٍِِدِلا
َ
دِِ
�
يِد
ْ
ش
َْ
الِِْ
ُ
نا
َ
ب
ْ
ِ
َ
ػ
َ
وِِ
ُ
ً
ْ
بِِ
َ
خو
�
س
َ
فِا
ً
ػُِم
َ
حِِ
ْ
ً
َ
غِِ
َ
نا
َ
م
ْ
ُ
َ
ل
ُ
طِِ
ِ
ً
ْ
بِِِة
َ
رحِغ
ُْ
لْا-ِ
ُ
ظ
ْ
ف
�
للا
َ
وِ
ِ
َ
نا
َ
ب
ْ
ِ
َ
ؼِل-ا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِِ
ُ
نا
َ
م
ْ
ُ
َ
ل
ُ
طِا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِِ

ذ
ِ
با
َ
زِِ
ْ
ً
َ
غِِِد
ْ
ب
َ
غِِ
ِ
ً
َ
م
ْ
ح
�
سلاِِ
ِ
ً
ْ
بِي
ِ
ب
َ
ؤِى
َ
ل
ْ
ُ
َ
لِِ
ْ
ً
َ
غٍِِب
ْ
ُ
َ
ه
ُ
صِِ
َ
ٌا
َ
كِِ
َ
ٌا
َ
كِِى
ُ
ط
َ
زِ
ُ
ٌِ
ِِاللِى
�
ل
َ
صِِ
ُ
اللِِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِِ
َ
م
�
ل
َ
ط
َ
وِا
ً
ب
َ
ج
َ
عِِ
ِ
س
ْ
م
َ
ِلِِْ
ِ
ًِم
ْ
ا
ُْ
لْاِِ
�
نِبِِ
ُ
ه
َ
س
ْ
م
َ
ؤِِ
ُ
ه
�
ل
ُ
وِِ

ر
ْ
ح
َ
دِِ
َ
ع
ْ
ِ
َ
ل
َ
وِِ
َ
نا
َ
ذٍِِد
َ
ح
َ
ِلِِْ
�
لِبِِ
ِ
ًِم
ْ
ا
ُ
م
ْ
لِلِِ
ْ
نِبِ
ِ
ُ
ه
ْ
خ
َ
با
َ
ص
َ
ؤِِ
ُ
ءا
�
س
َ
طِِ
َ
س
َ
ى
َ
ػِِ
َ
نا
َ
ي
َ
فِا
ً
ر
ْ
ح
َ
دِِ
ُ
ه
َ
لِِ
ْ
ن
ِ
إ
َ
وِِ
ُ
ه
ْ
خ
َ
با
َ
ص
َ
ؤِِ
ُ
ءا
�
س
َ
طِِ
َ
ر
َ
ب
َ
صِِ
َ
نا
َ
ي
َ
فِا
ً
ر
ْ
ح
َ
دِِ
ُ
ه
َ
لِ
dan hadis riwayat Tirmidzi dari Mus‟ab bin Sa‟ad tentang cobaan bagi manusia:
ا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِِ
ُ
ت
َ
ب
ْ
ِ
َ
خ
ُ
كِِ
َ
ٌا
َ
كِا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِِ
ُ
دا
�
م
َ
حِِ
ُ
ً
ْ
بٍِِد
ْ
ٍ
َ
شِِ
ْ
ً
َ
غِِِمِصا
َ
غِِ
ِ
ً
ْ
باِِ
َ
ت
َ
ل
َ
د
ْ
ه
َ
بِِ
ْ
ً
َ
غِِِب
َ
ػ
ْ
ص
ُ
مِِ
ِ
ً
ْ
بٍِِد
ْ
ػ
َ
طِِ
ْ
ً
َ
غِِِهُ
ِ
ب
َ
ؤِ

20 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

QS al-Baqarah [2]: 155–157, QS Ali
Imran [3]: 186 HR. Muslim dari Suhaib
dan HR. Tirmidzi dari Mus‟ab bin Sa‟ad
ِ
َ
ٌا
َ
كِِ
ُ
ذ
ْ
ل
ُ
كِا
َ
ًِِ
َ
ٌى
ُ
ط
َ
زِِِاللِِ
�
ي
َ
ؤِِ
ِ
ضا
�
ىلاِِ
َ
ػ
َ
ؤِ
�
دِِ
ً
ء
َ
لا
َ
بِِ
َ
ٌا
َ
كِِ
ُ
ءا
َ
ُ
ِ
ب
ْ
ه
َ
الِِْ
�
م
ُ
زِِ
ُ
ل
َ
ث
ْ
م
َ
الِِْ
ُ
ل
َ
ث
ْ
م
َ
لْا
َ
فِى
َ
ل
َ
خ
ْ
ب
ُ
ُ
َ
فِِ
ُ
ل
ُ
ح
�
سلاِى
َ
ل
َ
غِ
ِِب
َ
ظ
َ
حِِِهِىًِدِِ
ْ
نِة
َ
فِِ
َ
نا
َ
وِِ
ُ
ه
ُ
ىًِدِا
ً
ب
ْ
ل
ُ
صِِ
�
د
َ
خ
ْ
ػاِِ
ُ
ه
ُ
ئ
َ
لا
َ
بِِ
ْ
ن
ِ
إ
َ
وِِ
َ
نا
َ
وِيِفِِِهِىًِدِِ

ت
�
ك
ِزِِ
َ
يِل
ُ
خ
ْ
باِى
َ
ل
َ
غِِِب
َ
ظ
َ
حِِِهِىًِدِا
َ
م
َ
فِ
ِ
ُ
ح
َ
ر
ْ
ب
َ
ًِِ
ُ
ء
َ
لا
َ
بلاِِِد
ْ
ب
َ
ػلا
ِ
بِِ
�
ت
َ
حىِِ
ُ
ه
َ
ه
ُ
ر
ْ
ت
َ
ًِيِ ش
ْ
م
َ
ًِى
َ
ل
َ
غِِ
ِ
ض
ْ
ز
َ
الِْا
َ
مِِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِِ

ت
َ
ئُِط
َ
د
4 1. Mendemonstrasikan hafalan, terjemahan ayat dan hadis tentang sabar
2. Menyajikan hasil analisis ayat dan hadis tentang sabar


C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran dengan pendekatan saintifik, peserta didik mampu melafal
ayat-ayat tentang sabar menghadapi ujian cobaan sesuai ilmu tajwid, menganalisis, dan
menyampaikannya dalam berbagai media dengan semangat kerja sama, toleran,
responsif, optimis dan pro-aktif atas berbagai permasalahan dan
mengamalkannya dalam kehidupan.

D. Peta Kompetensi

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 21







Amati dan renungkan ilustrasi berikut!














https://potretriau.com/news/detail/850/madrasah-di-mandailing-natal












https://www.papua.us/2017/03/ http://mtsmualliminbarabai.blogspot.com/2017/











Mari Mengamati

22 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII







1. Macam-macam Ujian dari Allah swt. QS al-Baqarah (2):155-157
ِ
�
صلاِ
ِ
سِ
ّ
ؼ
َ
ب
َ
وِِثا
َ
س
َ
م
�
ثلا
َ
وِ
ِ
ع
ُ
ف
ْ
ه
َْ
الْ
َ
وٌِِا
َ
ى
ْ
م
َْ
الِْ
َ
ًِمٍِص
ْ
ل
َ
ه
َ
وِ
ِ
عى
ُ
ج
ْ
لا
َ
وِِف
ْ
ى
َ
خ
ْ
لاِ
َ
ًِمٍِء
ْ
ي
َ
ش
ِ
بِ
ْ
م
ُ
ى
�
ه
َ
ى
ُ
ل
ْ
ب
َ
ى
َ
ل
َ
وِ
َ
ًٍ
ِ
س
ِ
با)١٥٥(ِ
ِ
َ
نى
ُ
ػِحا
َ
زِِه
ْ
ُ
َ
لِبِا
�
ه
ِ
إ
َ
وِِ
�
ِللَِّا
�
هِبِاى
ُ
لا
َ
كِ

ت
َ
بِِص
ُ
مِ
ْ
م
ُ
ه
ْ
ت
َ
با
َ
ص
َ
ؤِا
َ
ذِبِ
َ
ًًِر
�
لا)١٥٦(ِِ
ِ
ه
ْ
ي
َ
ل
َ
غِ
َ
ًِئ
َ
لو
ُ
ؤِ

ت
َ
م
ْ
ح
َ
ز
َ
وِ
ْ
م
ِ
هِ
ّ
ب
َ
زِ
ْ
ًِمِ

ثا
َ
ى
َ
ل
َ
صِ
ْ
م
ِ
َ
نو
ُ
د
َ
خ
ْ
ه
ُْ
لْاِ
ُ
م
ُ
هِ
َ
ًِئ
َ
لو
ُ
ؤ
َ
و )١٥٧( ِ
a. Arti Kosa Kata
Mereka ditimpa ِ
ْ
م
ُ
ه
ْ
ت
َ
با
َ
ص
َ
ؤ Ketakutan ِِف
ْ
ى
َ
خ
ْ
لا
Orang-orang yang
mendapat petunjuk
ِ
َ
نو
ُ
د
َ
خ
ْ
ه
ُْ
لْا Kelaparan ِ
ِ
عى
ُ
ج
ْ
لا

b. Terjemah
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,
mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun". Mereka itulah yang
mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka
itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. QS al-Baqarah (2):155-157

c. Penjelasan
Sesungguhnya Allah akan menguji kaum muslimin dengan berbagai
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan (bahan makanan).
Dengan ujian ini kaum muslimin menjadi umat yang kuat mentalnya, umat yang
mempunyai keyakinan yang kokoh, jiwa yang tabah, dan tahan uji.
Ada beberapa istilah yang digunakan al-Qur‟ân untuk menunjuk sesuatu yang
tidak disenangi, antara lain (musibah), (balâ‟), („adzâb), („iqâb) dan (fitnah).
- Musibah
Pada mulanya berarti mengenai atau menimpa. Memang bisa saja yang
mengenai itu adalah sesuatu yang menyenangkan. Tetapi bila al-Qur‟an menggunakan
kata musibah, maka ia berarti sesuatu yang tidak menyenangkan yang menimpa
manusia. Al-Qur‟an mengisyaratkan, “tidak disentuh seseorang oleh musibah kecuali
Mari Memahami

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 23

karena ulahnya sendiri”. (QS al-Syu‟ra‟ (42): 30, QS al-Nisâ‟ (4): 79), musibah tidak
terjadi kecuali atas izin Allah (QS at-Taghabun (640: 11, QS al-Baqarah (2): 157),
musibah antara lain bertujuan menempa manusia (QS al-Hadid (57): 22).
- Balâ’
Sesuatu yang datang langsung dari Tuhan tanpa keterlibatan manusia, kecuali
menerimanya. Dengan menurunkan bala‟, Allah swt. menguji untuk menampakkan
kualitas seseorang.
a) Bala‟ ujian adalah keniscayaan hidup. Apa saja yang dilakukan Allah Swt,,
tanpa keterlibatan yang diuji dalam menentukan cara dan bentuk ujian itu.
Artinya Penentu cara, waktu dan bentuk ujian adalah Allah swt., (QS al-Mulk
(67): 2, QS al-Baqarah (2): 124).
b) Ujian/ bala‟ merupakan Anugerah/nikmat Allah swt.
Kalau ayat di atas menguraikan aneka bala (ujian) yang tidak menyenangkan,
maka ada juga ujian-Nya yang menyenangkan. (QS al-Anbiya‟ (21): 35, QS al-
Naml (27): 40, QS al-Fajr (89): 15-17)
c) Anugerah/nikmat yang berupa ujian itu, tidak dapat dijadikan bukti kasih Ilahi
sebagaimana penderitaan tidak selalu berarti murka-Nya.(QS al-Fajr (89): 15-
17)
d) Bala‟/ujian yang menimpa seseorang dapat merupakan cara Tuhan mengampuni
dosa, menyucikan jiwa dan meninggikan derajatnya. (QS Ali „Imran (3): 154).

- Fitnah
Kata fitnah yang berarti membakar. Pandai emas membakar emas untuk
mengetahui kualitasnya. Kata fitnah dapat berarti ujian atau siksaan, berarti bencana
itu datang dari perbuatan seseorang atau kelompok, tetapi dampaknya mengenai orang
yang tidak bersalah. Terhadap orang yang tidak bersalah dan terkena bencana itu,
Tuhan menjadikan dia sarana untuk mengingatkan orang lain. Ketika Allah swt.
menjadikan seseorang sebagai alat atau sarana, tidak mungkin orang itu disia-siakan.
Al-Qur‟an pada umumnya menggunakannya dalam arti siksa atau ujian/cobaan. QS
al-Anbiyâ‟ (21): 35

24 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

2. Keniscayaan Ujian dalam Hidup QS Ali Imran (3):186
ِِر
�
لاِ
َ
ًِم
َ
وِ
ْ
م
ُ
ىِل
ْ
ب
َ
كِ
ْ
ًِمِ
َ
با
َ
خِى
ْ
لاِاى
ُ
جو
ُ
ؤِ
َ
ًًِر
�
لاِ
َ
ًِمِ
�
ً
ُ
ػ
َ
م
ْ
ظ
َ
د
َ
ل
َ
وِ
ْ
م
ُ
ىِظ
ُ
ف
ْ
ه
َ
ؤ
َ
وِ
ْ
م
ُ
ىِلا
َ
ى
ْ
م
َ
ؤِيِفِ
�
ن
ُ
ى
َ
ل
ْ
ب
ُ
خ
َ
لِا
ً
رحِث
َ
هِي
ً
ذ
َ
ؤِاى
ُ
و
َ
س
ْ
ػ
َ
ؤِ
َ
ًً
ِِزى
ُ
م
ُْ
الِِْم
ْ
ص
َ
غِ
ْ
ًِمِ
َ
ًِل
َ
ذِ
�
نِة
َ
فِاى
ُ
ل
�
خ
َ
ج
َ
وِاو
ُ
رِب
ْ
ص
َ
جِ
ْ
ن
ِ
إ
َ
و

a. Arti Kosa Kata
Gangguan ي
ً
ذ
َ
ؤ Kamu akan diuji ِ
�
ن
ُ
ى
َ
ل
ْ
ب
ُ
خ
َ
ل
Urusan yang
diutamakan
ِِزى
ُ
م
ُْ
الِِْم
ْ
ص
َ
غ
Kamu akan
mendengar
ِ
�
ً
ُ
ػ
َ
م
ْ
ظ
َ
د
َ
ل
َ
و

b. Terjemah
Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu
sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu
dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang
menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang
demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan. QS Ali Imran (3):186

c. Penjelasan
Ayat ini mengandung pesan tentang kemuliaan orang-orang yang bersabar
dalam menghadapi cobaan. Keniscayaan ujian akan diberlakukan pada diri dan harta
setiap orang. Ujian pada diri seseorang bisa berupa sakit fisik, kelemahan,
pembunuhan, peperangan atau bentuk ujian fisik yang lain. Ujian dalam harta berupa
kekurangan, kemelaratan, pencurian, perampokan dan lain sebagainya.
Bisa jadi ujian dan cobaan itu melalui orang-orang ahli kitab dan orang
musyrik. Ucapan dan sikap mereka bisa jadi membuat ketidaknyamanan kita. Bahkan
mengganggu keimanan kita. Namun kepastian balasan bagi yang menghadapi semua
itu dengan sikap sabar adalah kedudukan yang baik di sisi Allah. Sebagaimana firman
Allah
ِا
ً
م
َ
لا
َ
ط
َ
وِ
ً
ت
�
ُِح
َ
جِا
َ
هيِفِ
َ
ن
ْ
ى
�
ل
َ
ل
ُ
ٍ
َ
وِاو
ُ
ر
َ
ب
َ
صِا
َ
م
ِ
بِ
َ
ت
َ
ف
ْ
س
ُ
غ
ْ
لاِ
َ
ن
ْ
و
َ
ص
ْ
ج
ُ
ًِ
َ
ًِئ
َ
لو
ُ
ؤ-ِا
ً
ما
َ
ل
ُ
م
َ
وِا
ًّ
س
َ
ل
َ
خ
ْ
ظ
ُ
مِ
ْ
ذ
َ
ي
ُ
ظ
َ
حِا
َ
هيِفِ
َ
ًًِدِلا
َ
دِ
Terjemahnya :
Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga)
karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan
selamat di dalamnya. Mereka kekal di dalamnya. Surga itu sebaik-baik tempat
menetap dan tempat kediaman. QS al-Furqan (25):75-76

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 25

3. Sikap Mukmin dalam Keadaan Apapun. HR. Muslim dari Suhaib dan HR. Tirmidzi
dari Mus’ab bin Sa’ad
ِ
�
ل
ُ
وِ
ُ
ه
َ
س
ْ
م
َ
ؤِ
�
نِبِ،
ِ
ًِم
ْ
ا
ُْ
لْاِ
ِ
س
ْ
م
َ
ِلِْا
ً
ب
َ
ج
َ
عِ:
َ
م
�
ل
َ
ط
َ
وِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِ
ُ
اللِى
�
ل
َ
صِِاللِ
ُ
ٌى
ُ
ط
َ
زِ
َ
ٌا
َ
كِ:
َ
ٌا
َ
كِ،ٍب
ْ
ُ
َ
ه
ُ
صِ
ْ
ً
َ
غِ
َ
ع
ْ
ِ
َ
ل
َ
وِ،

ر
ْ
ح
َ
دِ
ُ
ه
ِ
ُ
ه
ْ
خ
َ
با
َ
ص
َ
ؤِ
ْ
ن
ِ
إ
َ
وِ،
ُ
ه
َ
لِا
ً
ر
ْ
ح
َ
دِ
َ
نا
َ
ي
َ
فِ،
َ
س
َ
ى
َ
ػِ
ُ
ءا
�
س
َ
طِ
ُ
ه
ْ
خ
َ
با
َ
ص
َ
ؤِ
ْ
نِبِ،
ِ
ًِم
ْ
ا
ُ
م
ْ
لِلِ
�
لِبٍِد
َ
ح
َ
ِلِْ
َ
نا
َ
ذِ
ُ
ه
َ
لِا
ً
ر
ْ
ح
َ
دِ
َ
نا
َ
ي
َ
فِ
َ
ر
َ
ب
َ
صِ،
ُ
ءا
�
س
َ
طِِ
ِهاوز(ملظم)ِ
a. Arti Kosa Kata
Kesenangan ِ
ُ
ءا
�
س
َ
ط Menakjubkan ا
ً
ب
َ
ج
َ
ع
Kesempitan ِ
ُ
ءا
�
س
َ
ط Dia ditimpa ِ
ُ
ه
ْ
خ
َ
با
َ
ص
َ
ؤ

b. Arti Hadis
Dari Shuhaib berkata: Rasulullah saw.. bersabda: "Perkara orang mukmin
mengagumkan, sesungguhnya semua perihalnya baik dan itu tidak dimiliki seorang
pun selain orang mukmin, bila tertimpa kesenangan, ia bersyukur dan syukur itu baik
baginya dan bila tertimpa musibah, ia bersabar dan sabar itu baik baginya (HR.
Muslim)

c. Penjelasan
Hadis ini menunjukkan keistimewaan orang beriman. Keadaan apapun
menjadikan seorang mukmin tetap istimewa dan mendatangkan kemaslahatan. Hal itu
karena sikap dan karakter seorang mukmin yang baik.
Hadis di atas menunjukkan perbedaan antara orang yang beriman dan orang
kafir. Segala bentuk cobaan atau ujian dapat menjadikan setiap urusan yang
dihadapinya selalu bernilai kebaikan. Kandungan lain dari hadis di atas adalah sikap
bersyukur ketika mendapatkan kesenangan. Bersyukur dapat diartikan dengan dua
sisi. pertama, pujian karena adanya kebaikan yang didapatkan. Pujian ini muncul dari
perasaan rida meskipun kebaikan yang diperoleh hanya sedikit. Namun ia selalu tetap
berbagi kesenangan tersebut dengan orang lain sebagai bentuk ekspresi rasa
syukurnya. Makna syukur yang kedua, perasaan puas dengan kebaikan yang
diterimanya meskipun kelihatan sedikit, ia tetap merasa bersyukur. Dan sikap yang
demikian pada hakikatnya ia telah memperoleh kebaikan yang banyak.
Semua urusan orang beriman akan menjadi baik bila ia mau bersabar kala
tertimpa musibah. Sebagai orang yang beriman haruslah meyakini bahwa disetiap
musibah yang ditimpakan masih dalam batas kemampuan manusia. Sebab Allah swt.

26 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

tidak akan memberikan ujian dan cobaan melebihi kemampuan manusia. Tetapi
kebanyakan manusia tiada menyadari, sehingga dengan sedikit ujian dan cobaan
banyak manusia yang berputus asa. Bahkan ingkar pada Tuhan.
4. Cobaan bagi Orang Mukmin. HR. Tirmidzi dari Mus’ab bin Sa’ad
ِ
َ
ؤِ،ِاللِ
َ
ٌى
ُ
ط
َ
زِا
َ
ًِ
ُ
ذ
ْ
ل
ُ
كِ
َ
ٌا
َ
كِ،ِهُ
ِ
ب
َ
ؤِ
ْ
ً
َ
غِ،ٍد
ْ
ػ
َ
طِ
ِ
ً
ْ
بِِب
َ
ػ
ْ
ص
ُ
مِ
ْ
ً
َ
غِ
ُ
ل
َ
ث
ْ
م
َ
الِْ
�
م
ُ
زِ
ُ
ءا
َ
ُ
ِ
ب
ْ
ه
َ
الِْ
َ
ٌا
َ
كِ
ً
ء
َ
لا
َ
بِ
�
د
َ
ػ
َ
ؤِ
ِ
ضا
�
ىلاِ
�
ي
ِِدِيِفِ
َ
نا
َ
وِ
ْ
ن
ِ
إ
َ
وِ،
ُ
ه
ُ
ئ
َ
لا
َ
بِ
�
د
َ
خ
ْ
ػاِا
ً
ب
ْ
ل
ُ
صِ
ُ
ه
ُ
ىًِدِ
َ
نا
َ
وِ
ْ
نِة
َ
فِ،ِهِىًِدِِب
َ
ظ
َ
حِى
َ
ل
َ
غِ
ُ
ل
ُ
ح
�
سلاِى
َ
ل
َ
خ
ْ
ب
ُ
ُ
َ
فِ،
ُ
ل
َ
ث
ْ
م
َ
لْا
َ
فِ
َ
يِل
ُ
خ
ْ
باِ

ت
�
ك
ِزِِهِىً
ِ
َ
بلاِ
ُ
ح
َ
ر
ْ
ب
َ
ًِا
َ
م
َ
فِ،ِهِىًِدِِب
َ
ظ
َ
حِى
َ
ل
َ
غِ

ت
َ
ئُِط
َ
دِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِا
َ
مِ
ِ
ض
ْ
ز
َ
الِْى
َ
ل
َ
غِيِ ش
ْ
م
َ
ًِ
ُ
ه
َ
ه
ُ
ر
ْ
ت
َ
ًِى
�
ت
َ
حِِد
ْ
ب
َ
ػلا
ِ
بِ
ُ
ء
َ
لاِِ)يرمرتلاِهاوز(ِ
a. Arti Kosa Kata
Lemah/ ringan ِ

ت
�
ك
ِز Paling berat ِ
�
د
َ
ػ
َ
ؤ
Kokoh ا
ً
ب
ْ
ل
ُ
ص Cobaan ِ
ً
ء
َ
لا
َ
ب
Kesalahan/ dosa ِ

ت
َ
ئُِط
َ
د Semisal ِ
ُ
ل
َ
ث
ْ
م
َ
الْ

b. Arti Hadis
Dari Mush‟ab bin Sa‟id dari ayahnya, ia berkata,“Wahai Rasulullah, manusia
manakah yang paling berat ujiannya?” Beliau menjawab, “Para Nabi, kemudian yang
semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi
agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka semakin berat pula
ujiannya. Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas
agamanya. Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia
berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa (HR. Tirmidzi)

c. Penjelasan
Hadis ini menegaskan bahwa setiap orang akan mendapatkan ujian dan
cobaan. Namun demikian setiap cobaan dan ujian itu sesuai dengan kemampuan
seseorang dalam menerima ujian tersebut.
Ujian dan cobaan diberlakukan sesuai dengan tingkat keimanan seseorang.
Karenanya para Nabi dan Rasul mendapatkan ujian paling berat kemudian orang-
orang yang imannya mendekati para nabi dan seterusnya. Semakin kuat iman,
semakin berat cobaan. Semakin ringan iman seseorang, maka cobaan yang juga
ringan. Begitulah Allah secara adil memberlakukan ujian dan cobaan.

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 27







1. Sabar berarti menahan dari hal-hal yang tidak disukai karena mengharap rida Allah
swt.
2. Allah pasti akan memberi ujian dan cobaan kepada setiap manusia
3. Ujian dan cobaan Allah swt. sesuai dengan kemampuan manusia dalam menerima
ujian dan cobaan tersebut
4. Besarnya pengorbanan dalam bersabar, maka orang yang mampu melakukannya akan
mendapat balasan yang baik di sisi Allah swt.
5. Ujian dan cobaan bisa berupa hal-hal yang menyakitkan, dan berupa hal-hal yang
menyenangkan
6. Bentuk sabar bisa berupa: sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah swt., sabar
dalam menahan untuk tidak bermaksiat dan sabar dalam menghadapi musibah.







Untuk memperdalam materi bahasan ini, silakan pindai link tautan berikut:












Tulislah sebuah esai singkat maksimal satu halaman, tentang ujian dan cobaan yang
kalian rasa paling berat dalam hidup kalian. Ceritakan bagaimana suasana hati kalian saat
ditimpa musibah tersebut. Dan apa saja yang kalian lakukan dalam menghadapi dan
Rangkuman
Tautan / Link
Aktifitas Peserta Didik

28 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

menerima ujian tersebut. Apakah sikap dan laku kalian sudah sesuai dengan ayat-ayat dan
hadis dalam bab ini.
Bila mungkin, berbagilah dengan teman sekelas secara bergantian. Renungkan apakah
ujian yang menimpa kalian lebih ringan atau lebih berat dari teman yang lain.







Tulis ulang ayat berikut dengan syakal yang lengkap kemudian terjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia
ًٍِسباصلاِسؼبوِثاسمثلاوِعفهالْوٌِاىمالًِْمِصلهوِعىجلاوِفىخلاًِمِءي شبِمىهىلبىلو-ًًِِرلا
ِنىػحازِهُلبِاهإوِللهِاهبِاىلاكِتبِصمِمهتباصؤِاذب-ِِمهًِئلوؤوِتمحزوِمهبزًِمِثاىلصِمهيلغًِئلوؤ
ِنودخهلْا
ِ

ِمىلبكًِمِباخىلاِاىجوؤًًِرلاًِمًِػمظدلوِمىظفهؤوِمىلاىمؤِيفِنىلبخلِيذؤِاىوسػؤًًِرلاًِمو
ِزىمالِْمصغًِمًِلذِنةفِاىلخجوِاوربصجِنإوِارحثه
ِ

Hafalkan hadis berikut kemudian tulislah poin-poin dari hadis tersebut!
ِ:صلى الله عليه وسلمِاللٌِىطزٌِاكِ:ٌاكِ،بُهصًِغ«ِلبِدحلِْناذِعِلوِ،رحدِهلوِهسمؤِنبِ،ًمالْاِسملِْابجع
ِنبِ،ًمامللهلِارحدِنايفِربصِ،ءاسطِهخباصؤِنإوِ،هلِارحدِنايفِ،سىػِءاسطِهخباصؤ
ِ

Uji Kompetensi

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 29

Uraian
1. Pada suatu ketika, Anda sedang lapar. Anda tidak berusaha mencari makan,
melainkan anda bersabar atas kelaparan anda. Apakah praktik yang demikian
termasuk dalam kategori sabar? Mengapa? Jelaskan !
2. Jika anda sedang dilanda musibah, apa yang harus anda lakukan? Jelaskan !

30 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII




















MENJAGA KELESTARIAN
LINGKUNGAN

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 31

Menjaga Kelestarian Lingkungan

A. Kompetensi Inti

KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-
aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI-4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
1 Menghayati ajaran Islam tentang kelestarian lingkungan hidup
2 Mengamalkan sikap peduli terhadap lingkungan sekitar
3 Menganalisis QS ar-Rum [30]: 41–42 kerusakan alam di bumi, QS al-A„raf
[7]: 56–58 tentang larangan berbuat kerusakan di bumi, QS Shad [38]: 27
tentang penciptaan alam dengan benar, QS al-Furqan [25]: 45–50 tentang
ciptaan Allah untuk manusia, QS al-Baqarah [2]: 204–206 tentang perilaku
orang munafik terhadap kelestarian alam, hadis riwayat Bukhari Muslim dari
Anas bin Malik tentang menanam tanaman:
ا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِى
َ
ي
ْ
ح
َ
ًِِ
ُ
ً
ْ
بِى
َ
ي
ْ
ح
َ
ًِِ
ُ
ت
َ
ب
ْ
ِ
َ
خ
ُ
ك
َ
وِِ
ُ
ً
ْ
بٍِِدُِػ
َ
طِِ
ُ
د
�
م
َ
ح
ُ
م
َ
وِِ
ُ
ً
ْ
بٍِِد
ْ
ُ
َ
ب
ُ
غِِ
�
ي
ِر
َ
ب
ُ
غ
ْ
لاِِ
ُ
ظ
ْ
ف
�
للا
َ
وِى
َ
ي
ْ
ح
َ
ُِلِِ
َ
ٌا
َ
كِى
َ
ي
ْ
ح
َ
ًِ
ا
َ
ه
َ
ر
َ
ب
ْ
د
َ
ؤِِ
َ
ٌا
َ
كوِِِنا
َ
س
َ
د
ْ
الِْا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِى
ُ
ب
َ
ؤِِ
َ
ت
َ
ها
َ
ى
َ
غِِ
ْ
ً
َ
غِِ
َ
ة
َ
دا
َ
خ
َ
كِِ
ْ
ً
َ
غٍِِع
َ
و
َ
ؤِِ
َ
ٌا
َ
كِِ
َ
ٌا
َ
كِِ
ُ
ٌى
ُ
ط
َ
زِِِاللِى
�
ل
َ
صِِ
ُ
اللِ
ِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِِ
َ
م
�
ل
َ
ط
َ
وِا
َ
مِِ
ْ
ًِمٍِِمِل
ْ
ظ
ُ
مِِ
ُ
ض
ِ
س
ْ
غ
َ
ٌِا
ً
ط
ْ
س
َ
غِِ
ْ
و
َ
ؤِِ
ُ
ع
َ
ز
ْ
ص
َ
ًِا
ً
غ
ْ
ز
َ
شِِ
ُ
ل
ُ
و
ْ
إ
َ
ُ
َ
فِِ
ُ
ه
ْ
ىِمِِ

ر
ْ
ح
َ
طِِ
ْ
و
َ
ؤِِ

نا
َ
ظ
ْ
وِبِِ
ْ
و
َ
ؤِِ

ت
َ
مُ
ِ
ه
َ
بِِ
�
لِبِ
ِ
َ
نا
َ
وِِ
ُ
ه
َ
لِِِه
ِ
بِِ

ت
َ
ك
َ
د
َ
ص
4 1. Mendemonstrasikan hafalan, terjemahan ayat dan hadis tentang kelestarian
lingkungan hidup

32 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

2. Menyajikan laporan hasil perlakuan terhadap lingkungan

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran dengan pendekatan saintifk, peserta didik mampu
melafalkan ayat-ayat sesuai kaidah ilmu tajwid dan hadis-hadis tentang kelestarian
lingkungan, mengomunikasikan dalam berbagai media dengan semangat disiplin, peduli
terhadap lingkungan sekitar dan mengamalkannya dalam kehidupan

D. Peta Kompetensi





































QS ar-Rum [30]: 41–42, QS al-A„raf [7]:
56–58, QS Shad [38]: 27, QS al-Furqan
[25]: 45–50, QS al-Baqarah [2]: 204–206
dan HR. Bukhari Muslim dari Anas bin
Malik

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 33




Amati dan renungkan ilustrasi berikut!
































https://m.brilio.net/creator/9-foto-10yearchallenge.html

Apa yang kamu rasakan melihat gambar-gambar tersebut! Apakah ada kejadian serupa di
lingkungan terdekatmu.




Mari Mengamati

34 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII







1. Kerusakan Alam di Bumi. QS ar-Rum (30):41-42
ِ
ْ
م
ُ
ه
�
ل
َ
ػ
َ
لِاى
ُ
لِم
َ
غِيِر
�
لاِ
َ
ع
ْ
ػ
َ
بِ
ْ
م
ُ
ه
َ
لًِر
ُ
ُِلِ
ِ
ضا
�
ىلاِيِد
ْ
ً
َ
ؤِ
ْ
ذ
َ
ب
َ
ظ
َ
هِا
َ
م
ِ
بِ
ِ
س
ْ
ح
َ
ب
ْ
لا
َ
وِِ
ّ
ر
َ
ب
ْ
لاِيِفِ
ُ
دا
َ
ظ
َ
ف
ْ
لاِ
َ
س
َ
ه
َ
ظِ
َ
نى
ُ
ػِح
ْ
س
َ
ًِ)٤١(ِ
ِ
َ
نحِه
ِ
س
ْ
ؼ
ُ
مِ
ْ
م
ُ
ه
ُ
ر
َ
ث
ْ
ه
َ
ؤِ
َ
نا
َ
وِ
ُ
ل
ْ
ب
َ
كِ
ْ
ًِمِ
َ
ًًِر
�
لاِ
ُ
ت
َ
بِكا
َ
غِ
َ
نا
َ
وِ
َ
ف
ْ
ُ
َ
هِاو
ُ
س
ُ
ظ
ْ
ها
َ
فِ
ِ
ض
ْ
ز
َْ
الِْيِفِاو
ُ
رحِطِ
ْ
ل
ُ
ك )٤٦(ِ
a. Arti Kosa Kata
Berjalanlah di
muka bumi
ِ
ِ
ض
ْ
ز
َْ
الِْيِفِاو
ُ
رحِط
Telah nampak
kerusakan
ِ
ُ
دا
َ
ظ
َ
ف
ْ
لاِ
َ
س
َ
ه
َ
ظ
Perhatikanlah او
ُ
س
ُ
ظ
ْ
ها
َ
ف Karena perbuatan ِ
ْ
ذ
َ
ب
َ
ظ
َ
هِا
َ
م
ِ
ب
Akibat ِ
ُ
ت
َ
بِكا
َ
غ
Menimpakan
kepada mereka
ِ
ْ
م
ُ
ه
َ
لًِر
ُ
ُِل
Orang-orang yang
menyekutukan
ِ
َ
نحِه
ِ
س
ْ
ؼ
ُ
م
Agar mereka
kembali
ِ
َ
نى
ُ
ػِح
ْ
س
َ
ًِ
ْ
م
ُ
ه
�
ل
َ
ػ
َ
ل

b. Terjemah
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah
(Muhammad): “Bepergianlah di bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-
orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan
(Allah)" QS ar-Rum (30):41-42
c. Penjelasan
Allah menunjukkah dalam ayat ini, bahwa telah terjadi kerusakan di bumi,
baik di daratan dan lautan. Kejadian-kejadian di alam itu membuat
ketidakseimbangan alam seperti perubahan musim, cuaca yang ekstrim, kemarau yang
berkepanjangan yang menyengsarakan manusia.
Allah juga menjelaskan kepada manusia bahwa kerusakan yang terjadi di
muka bumi adalah karena perilaku manusia sendiri. Baik disebabkan perilaku maksiat
maupun kesalahan pengelolaan bumi.
Namun demikian Allah memberi kemungkinan manusia untuk sadar dan
kembali ke jalan Allah, setelah merasakan sebagian dari akibat perilaku mereka. Allah
Mari Memahami

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 35

juga memerintahkan manusia untuk merenungkan kejadian-kejadian yang dilakukan
oleh orang-orang musyrik di masa lalu.

2. Perilaku Orang Munafik terhadap Alam. QS al-Baqarah [2]: 204–206

اِ
�
د
َ
ل
َ
ؤِ
َ
ى
ُ
ه
َ
وِِهِب
ْ
ل
َ
كِيِفِا
َ
مِى
َ
ل
َ
غِ
َ�
اللِّ
ُ
د
ِ
ه
ْ
ؼ
ُ
َ
َ
وِا
َ
ُ
ْ
ه
�
دلاِِةا
َ
ُ
َ
ح
ْ
لاِيِفِ
ُ
ه
ُ
ل
ْ
ى
َ
كِ
َ
ً
ُ
بِج
ْ
ع
ُ
ٌِ
ْ
ً
َ
مِ
ِ
ضا
�
ىلاِ
َ
ًِم
َ
وِِما
َ
صِخ
ْ
ل)٦٣٤(ِِا
َ
ذ
ِ
إ
َ
و
ِ
َ
ف
ْ
لاِ
�
بِح
ُ
ًِ
َ
لِ
ُ�
اللّ
َ
وِ
َ
ل
ْ
ظ
�
يلا
َ
وِ
َ
ر
ْ
س
َ
ح
ْ
لاِ
َ
ًِل
ْ
ه
ُ
ي
َ
وِا
َ
هيِفِ
َ
دِظ
ْ
ف
ُ
ُِلِ
ِ
ض
ْ
ز
َْ
الِْيِفِى
َ
ع
َ
طِى
�
ل
َ
ى
َ
جِ
َ
دا
َ
ظ )٦٣٥( ِ
ِ
م
�
جاِ
ُ
ه
َ
لِ
َ
لُِكِا
َ
ذ
ِ
إ
َ
و
ِ
ُ
دا
َ
هِ
ْ
لْاِ
َ
ع
ْ
ئِب
َ
ل
َ
وِ
ُ
م
�
ى
َ
ه
َ
حِ
ُ
ه
ُ
ب
ْ
ظ
َ
ح
َ
فِِم
ْ
زِ
ْ
لْا
ِ
بِ
ُ
ة
�
صِػ
ْ
لاِ
ُ
ه
ْ
ج
َ
ر
َ
د
َ
ؤِ
َ�
اللّ )٦٣٦(ِ
a. Arti Kosa Kata
Merusak di bumi ا
َ
هيِفِ
َ
دِظ
ْ
ف
ُ
ُِل Menakjubkanmu ِ
َ
ً
ُ
بِج
ْ
ع
ُ
ٌ
Keturunan ِ
َ
ل
ْ
ظ
�
يلا
َ
و Dan bersaksi ِ
ُ
د
ِ
ه
ْ
ؼ
ُ
َ
َ
و
Dosa ِِ
ْ
الم
ْ
ز
Penentang yang
paling keras
ِِما
َ
صِخ
ْ
لاِ
�
د
َ
ل
َ
ؤ
Tempat tinggal ِ
ُ
دا
َ
هِ
ْ
لْا Berpaling ى
�
ل
َ
ى
َ
ج

b. Terjemah
Dan di antara manusia ada yang pembicaraannya tentang kehidupan dunia
mengagumkan engkau (Muhammad), dan dia bersaksi kepada Allah mengenai isi
hatinya, padahal dia adalah penentang yang paling keras. Dan apabila dia berpaling
(dari engkau), dia berusaha untuk berbuat kerusakan di bumi, serta merusak
tanaman-tanaman dan ternak, sedang Allah tidak menyukai kerusakan. Dan apabila
dikatakan kepadanya, “Bertakwalah kepada Allah,”bangkitlah kesombongannya
untuk berbuat dosa. Maka pantaslah baginya neraka Jahanna, dan sungguh
(Jahannam itu) tempat tinggal yang buruk. QS al-Baqarah [2]: 204–206

c. Penjelasan
Ayat tersebut menegaskan perangai orang-orang munafik. Termasuk sikap
mereka terhadap kelestarian lingkungan.
Orang-orang munafik mempunyai ciri pandai berkata-kata. Ucapan mereka
sangat menarik. Perilaku dan ucapan mereka bertolak belakang. Bahkan ego
kesombongan mereka bangkit, saat diminta partisipasi dalam pelestaraian alam.
Terkait dengan alam, mereka menunjukkan kepedulian terhadap kelestarian
lingkungan, tetapi sesungguhnya merekalah yang merusak kelestarian alam. Mereka
akan mendapat balasan atas perbuatan mereka berupa neraka Jahannam.

36 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

3. Ciptaan Allah untuk Manusia. QS al-Furqan [25]: 45–50

ِ
ً
لاُِل
َ
دِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِ
َ
ع
ْ
م
�
ؼلاِا
َ
ى
ْ
ل
َ
ػ
َ
حِ
�
م
ُ
زِا
ً
ىِها
َ
طِ
ُ
ه
َ
ل
َ
ػ
َ
ج
َ
لِ
َ
ءا
َ
ػِ
ْ
ى
َ
ل
َ
وِ
�
لِ
ّ
ظلاِ
�
د
َ
مِ
َ
ف
ْ
ُ
َ
هِ
َ
ً
ِ
ّ
ب
َ
زِى
َ
لِبِ
َ
س
َ
جِ
ْ
م
َ
ل
َ
ؤ)٤٥(ِِ
ُ
ها
َ
ى
ْ
ظ
َ
ب
َ
كِ
�
م
ُ
ز
ِا
ً
رحِظ
َ
ٌِا
ً
ظ
ْ
ب
َ
كِا
َ
ى
ْ
ُ
َ
لِب)٤٦(ِِ
َ
حِيِر
�
لاِ
َ
ى
ُ
ه
َ
وِا
ً
زى
ُ
ؼ
ُ
وِ
َ
زا
َ
ه
�
نلاِ
َ
ل
َ
ػ
َ
ح
َ
وِا
ً
جا
َ
ب
ُ
طِ
َ
م
ْ
ى
�
ىلا
َ
وِا
ً
طا
َ
بِلِ
َ
ل
ْ
ُ
�
للاِ
ُ
م
ُ
ى
َ
لِ
َ
ل
َ
ػ)٤٧(ِِ
َ
ى
ُ
ه
َ
و
ِا
ً
زى
ُ
ه
َ
طِ
ً
ءا
َ
مِِءا
َ
م
�
ظلاِ
َ
ًِمِا
َ
ى
ْ
ل
َ
ص
ْ
ه
َ
ؤ
َ
وِِهِخ
َ
م
ْ
ح
َ
زِ
ْ
ي
َ
د
َ
ًِ
َ
ن
ْ
ح
َ
بِا
ً
س
ْ
ؼ
ُ
بِ
َ
حا
َ
ٍ
ِ
ّ
سلاِ
َ
ل
َ
ط
ْ
ز
َ
ؤِيِر
�
لا)٤٨(ِ
ُ
ه
َ
ُِل
ْ
ظ
ُ
و
َ
وِا
ً
خ
ْ
ُ
َ
مِ
ً
ة
َ
د
ْ
ل
َ
بِِه
ِ
بِ
َ
ي
ِ
ي
ْ
ح
ُ
ىِل
ِا
�
مِمِا
ً
رحِث
َ
هِ
�
يِ سا
َ
ه
َ
ؤ
َ
وِا
ً
ما
َ
ػ
ْ
و
َ
ؤِا
َ
ى
ْ
ل
َ
ل
َ
د)٤٩(ِا
ً
زى
ُ
ف
ُ
هِ
�
لِبِ
ِ
ضا
�
ىلاِ
ُ
ر
َ
ث
ْ
ه
َ
ؤِى
َ
ب
َ
إ
َ
فِاو
ُ
س
�
ه
�
ر
َ
ُِلِ
ْ
م
ُ
ه
َ
ن
ْ
ُ
َ
بِ
ُ
ها
َ
ى
ْ
ف
�
س
َ
صِ
ْ
د
َ
ل
َ
ل
َ
و )٥٣(ِ
a. Arti Kosa Kata
Kabar gembira ا
ً
س
ْ
ؼ
ُ
ب
Memanjangkan
bayangan
ِ
�
لِ
ّ
ظلاِ
�
د
َ
م
Air yang bersih ا
ً
زى
ُ
ه
َ
طِ
ً
ءا
َ
م
Sebagai tanda
(dalil)
ِ
ً
لاُِل
َ
د
Negeri yang mati ا
ً
خ
ْ
ُ
َ
مِ
ً
ة
َ
د
ْ
ل
َ
ب Kami tahan ِ
ُ
ها
َ
ى
ْ
ظ
َ
ب
َ
ك
Dan Kami beri
minum
ِ
ُ
ه
َ
ُِل
ْ
ظ
ُ
و
َ
و Sebgai pakaian ا
ً
جا
َ
ب
ُ
ط
Kami pergilirkan di
antara mereka
ِ
ْ
م
ُ
ه
َ
ن
ْ
ُ
َ
بِ
ُ
ها
َ
ى
ْ
ف
�
س
َ
ص
Waktu untuk
berusaha
ا
ً
زى
ُ
ؼ
ُ
و

b. Terjemah
Tidakkah engkau memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana Dia
memanjangkan (dan memendekkan) bayang-bayang; dan sekiranya dia menghendaki
niscaya Dia jadikannya bayang-bayang itu tetap, kemudian Kami jadikan matahari
sebagai petunjuk. Kemudian Kami menariknya (bayang-bayang itu) kepada Kami
sedikit demi sedikit. Dan Dialah yang menjadikan malam untukmu (sebagai) pakaian,
dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangkit berusaha. Dan
Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira sebelum
kedatangan rahmat-Nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang sangat
bersih, Agar (dengan air itu) Kami menghidupkan negeri yang mati (tandus), dan
Kami memberi minum kepada sebagian apa yang telah Kami ciptakan, (berupa
hewan-hewan ternak dan manusia yang banyak). Dan sunngguh, Kami telah
mempergilirkan (hujan) itu di antara mereka agar mereka mengambil pelajaran;
tetapi kebanyakan manusia itu tidak mau (bersykur), bahkan mereka mengingkari
(nikmat). QS al-Furqan [25]: 45–50

c. Penjelasan
Ayat-ayat tersebut menunjukkah bahwa Allah telah mengatur alam semesta
sedemikian rupa, sehingga kita bisa menemukan hikmah dan manfaatnya. Harmoni
alam itu menujukkan kekuasaan Allah.

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 37

Proses terjadinya bayangan suatu benda bermanfaat untuk menentukan waktu.
Bahkan menjadikan waktu-waktu tertentu sesuai fungsinya, untuk istirahat, untuk
mencari nafkah dan sebagainya. Semua berguna bagi manusia
Demikian pula hembusan angin, pergiliran hujan, air memberi andil
keberlangsungan kehidupan di bumi. Semua menjadi pelajaran bagi orang-orang yang
mau belajar.
Keteraturan dan harmoni di alam, memberi pesan agar manusia sebagai
khalifah Allah untuk menjaga kelestarian alam sebaik mungkin.

4. Penciptaan Alam dengan Benar. QS Shad [38]: 27
ِ
ْ
ز
َْ
الْ
َ
وِ
َ
ءا
َ
م
�
ظلاِا
َ
ى
ْ
ل
َ
ل
َ
دِا
َ
م
َ
وِِزا
�
ىلاِ
َ
ًِمِاو
ُ
س
َ
ف
َ
هِ
َ
ًًِر
�
لِلِ

ل
ْ
ٍ
َ
ى
َ
فِاو
ُ
س
َ
ف
َ
هِ
َ
ًًِر
�
لاِ
�
ً
َ
ظِ
َ
ًِل
َ
ذِ
ً
لاِطا
َ
بِا
َ
م
ُ
ه
َ
ن
ْ
ُ
َ
بِا
َ
م
َ
وِ
َ
ضِ
a. Arti Kosa Kata
Celakalah ِ

ل
ْ
ٍ
َ
ى
َ
ف Sia-sia ِ
ً
لاِطا
َ
ب

b. Terjemah
Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya
dengan sia-sia. Itu anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang yang
kafir itu karena mereka akan masuk neraka. QS Shad [38]: 27

c. Penjelasan
Allah swt. menjelaskan bahwa Dia menjadikan langit, bumi dan makhluk apa
saja yang berada di antaranya, tidaklah sia-sia. Langit dengan segala bintang yang
menghiasi, matahari yang memancarkan sinarnya di waktu siang, dan bulan yang
menampakkan bentuknya berubah-rubah dari malam ke malam, sangat bermanfaat
bagi manusia. Begitu juga bumi dengan segala isinya. baik yang tampak di
permukaannya ataupun yang tersimpan dalam perutnya, sangat besar artinya bagi
kehidupan manusia. Kesemuanya itu diciptakan Allah swt. atas kekuasaan dan
kehendak-Nya sebagai rahmat yang tak ternilai harganya. Apabila orang mau
memperhatikan dengan seksama terhadap makhluk-makhluk yang ada di jagat raya
ini, pastilah ia mengetahui bahwa semua makhluk yang ada itu tunduk pada
ketentuan-ketentuan yang berlaku, yang tak bisa dihindari. Kesemuanya menaati
ketentuan-ketentuan yang berlaku baginya. Begitu juga penciptaan manusia, mereka
tidak dapat melepaskan diri dari ketentuan-ketentuan Allah swt., begitu lahir sudah

38 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

tunduk pada gaya tarik bumi, ia bernafas dengan zat asam dan sebagainya. Tak pernah
ada manusia yang menyimpang dari ketentuan ini. Dan apabila sampai dewasa, ia
memerlukan kawan hidup untuk mengisi kekosongan jiwanya, dan untuk
melaksanakan tujuan hidupnya mengembangkan keturunan. Kemudian kalau ajal
telah datang merenggutnya, ia kembali ke asalnya. Ia akan dihidupkan kembali di
kampung akhirat, guna mempertanggungjawabkan segala amalnya semasa hidup di
dunia.

5. Menanam Tanaman. HR. Bukhari Muslim dari Anas bin Malik
ا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِى
َ
ي
ْ
ح
َ
ًِِ
ُ
ً
ْ
بِى
َ
ي
ْ
ح
َ
ًِِ
ُ
ت
َ
ب
ْ
ِ
َ
خ
ُ
ك
َ
وِِ
ُ
ً
ْ
بٍِِدُِػ
َ
طِِ
ُ
د
�
م
َ
ح
ُ
م
َ
وِِ
ُ
ً
ْ
بٍِِد
ْ
ُ
َ
ب
ُ
غِِ
�
ي
ِر
َ
ب
ُ
غ
ْ
لاِِ
ُ
ظ
ْ
ف
�
للا
َ
وِى
َ
ي
ْ
ح
َ
ُِلِِ
َ
ٌا
َ
كِى
َ
ي
ْ
ح
َ
ًِا
َ
ه
َ
ر
َ
ب
ْ
د
َ
ؤِِ
َ
ٌا
َ
كوِ
ِِنا
َ
س
َ
د
ْ
الِْا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِى
ُ
ب
َ
ؤِِ
َ
ت
َ
ها
َ
ى
َ
غِِ
ْ
ً
َ
غِِ
َ
ة
َ
دا
َ
خ
َ
كِِ
ْ
ً
َ
غٍِِع
َ
و
َ
ؤِِ
َ
ٌا
َ
كِِ
َ
ٌا
َ
كِِ
ُ
ٌى
ُ
ط
َ
زِِِاللِى
�
ل
َ
صِِ
ُ
اللِِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِِ
َ
م
�
ل
َ
ط
َ
وِا
َ
مِِ
ْ
ًِمٍِِمِل
ْ
ظ
ُ
مِ
ِ
ُ
ض
ِ
س
ْ
غ
َ
ٌِا
ً
ط
ْ
س
َ
غِِ
ْ
و
َ
ؤِِ
ُ
ع
َ
ز
ْ
ص
َ
ًِا
ً
غ
ْ
ز
َ
شِِ
ُ
ل
ُ
و
ْ
إ
َ
ُ
َ
فِِ
ُ
ه
ْ
ىِمِِ

ر
ْ
ح
َ
طِِ
ْ
و
َ
ؤِِ

نا
َ
ظ
ْ
وِبِِ
ْ
و
َ
ؤِِ
َ
بِ

ت
َ
مُ
ِ
هِِ
�
لِبِِ
َ
نا
َ
وِِ
ُ
ه
َ
لِِِه
ِ
بِِ

ت
َ
ك
َ
د
َ
صِِوِيزاذبلاِهاوز(
)ملظمِ
a. Arti Kosa Kata
Maka dimakan ِ
ُ
ل
ُ
و
ْ
إ
َ
ُ
َ
فِ Menanam pohon ِ
ُ
ض
ِ
س
ْ
غ
َ
ٌِا
ً
ط
ْ
س
َ
غ
Binatang ِ

ت
َ
مُ
ِ
ه
َ
ب
Menanam
tanaman
ِ
ُ
ع
َ
ز
ْ
ص
َ
ًِا
ً
غ
ْ
ز
َ
ش

b. Arti hadis
Dari Qatadah dari Anas bin Malik berkata, Rasulullah bersabda: "Tidaklah seorang
muslim menanam pohon, tidak pula menanam tanaman kemudian pohon atau
tanaman tersebut dimakan oleh burung, manusia atau binatang melainkan menjadi
sedekah baginya." (HR. Bukhari Muslim)

c. Penjelasan
Hadis ini menunjukkan kepedulian ajaran Islam terhadap lingkungan. Bahkan
sikap melestarikan lingkungan, misalnya menanam pohon atau tanaman, mendapatkan
pahala dari Allah swt.. Sebagaimana diketahui bahwa sebatang pohon dewasa mampu
menghasilkan oksigen yang cukup menopang kebutuhan nafas manusia. Padahal
betapa pentingnya nafas untuk kehidupan manusia. Belum lagi buah yang dihasilkan,
akar yang menampung air, sehingga keberadaannya menjaga keseimbangan air tanah.

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 39




1. Allah melarang umat manusia untuk melakukan kerusakan di muka bumi ini;
2. Fasâd artinya kerusakan. Dalam pengertian yang lebih luas fasâd mencakup semua
bentuk kerusakan, baik bersifat materi maupun ruhani;
3. Fasâd, di dalam agama dengan melakukan perbuatan yang melanggar hukum dan
berbuat maksiat, bid`ah dan syirik;
4. Tindakan merusak tanaman bisa terwujud dalam bentuk illegal logging (penebangan
liar), menggunakan pupuk kimia yang berlebihan, termasuk pembakaran hutan;
5. Tindakan merusak keturunan adalah dengan melakukan perzinaan, dan
penyelewengan orientasi seksual lainnya, seperti homoseksual dan lesbian;







Untuk mengetahui kerusakan alam akibat perilaku manusia, kalian bisa pindai link tautan
berikut:









Kerusakan alam yang terjadi saat ini sangat mengkhawatirkan. Karena itu dalam proyek
kecil ini:
1. Buatlah kelompok
2. Sepakatilah sebuah nama untuk kelompok kalian yang bagus dan terkait dengan
kelestarian lingkungan. Dan tunjuklah ketua kelompok kalian
3. Berjalanlah di sekitar lingkungan kalian dan amati kerusakan lingkungan yang terjadi
Rangkuman
Tautan / Link
Aktifitas Peserta Didik

40 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

4. Buatlah resume singkat dan presentasikan
- Kerusakan alam yang paling parah di lingkungan kalian
- Apa dampak kerusakan alam itu jika tidak segera ditangani
- Bagaimana penyelesaian menurut kalian
- Peran apa saja yang bisa kalian lakukan sebagai siswa dalam membantu
menyelesaikan masalah tersebut







Bacalah ayat-ayat berikut dengan benar kemudian terjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia

ِنىػحسًِمهلػلِاىلمغِيرلاِعػبِمهلًرُلِضاىلاِيدًؤِذبظهِامبِسحبلاوِربلاِيفِداظفلاِسهظ-ِِلك
ؼمِمهرثهؤِناوِلبكًِمًًِرلاِتبكاغِناوِفُهِاوسظهافِضزالِْيفِاورحطنحهس
ِ

ماصخلاِدلؤِىهوِهبلكِيفِامِىلغِاللِدهؼَوِاُهدلاِةاُحلاِيفِهلىكًِبجعًٌِمِضاىلاًِموِ-ِىلىجِاذإو
داظفلاِبحًِلِاللوِلظيلاوِرسحلاًِلهيوِاهيفِدظفُلِضزالِْيفِىعطِ-ِِهجردؤِاللِمجاِهلِلُكِاذإو
داهلْاِعئبلوِمىهحِهبظحفِمزلْابِةصػلاِ
ِ

مِفُهًِبزِىلبِسجِملؤِلاُلدِهُلغِعمؼلاِاىلػحِمزِاىهاطِهلػجلِءاػِىلوِلظلاِد-ِِهاىظبكِمز
ارحظٌِاظبكِاىُلبِ-ِازىؼوِزاهنلاِلػحوِاجابطِمىىلاوِاطابلِلُللاِمىلِلػحِيرلاِىهوِ-ِِيرلاِىهو
ِازىهطِءامِءامظلاًِمِاىلصهؤوِهخمحزِيدًِنحبِاسؼبِحاٍسلاِلطزؤ-ِِاممِهُلظووِاخُمِةدلبِهبِييحىل
Uji Kompetensi

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 41

اػوؤِاىللدِارحثهِي ساهؤوِام-ِازىفهِلبِضاىلاِرثهؤِىبإفِاوسهرُلِمهنُبِهاىفسصِدللو
ِ

Uraian
1. Menurut anda, apa penyebab banjir dan longsor di gunung? Jelaskan !
2. Bagaimana seharusnya umat Islam saat menghadapi banjir dan longsor?

42 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII



















MENGEMBANGKAN ILMU
PENGETAHUAN
DAN TEKNOLOGI

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 43

Mengembangkan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi


A. Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-
aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI-4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
1 Mengamalkan ajaran Islam tentang pengembangan imu pengetahuan
2 Mengamalkan semangat dalam menuntut ilmu
3 Menganalisis QS al-„Alaq [96]: 1–5 tentang perintah membaca, QS Yunus
[10]: 101 tentang perintah memperhatikan gejala alam, QS al-Baqarah [2]: 164
tentang fenomena alam sebagai sumber ilmu pengetahuan, QS al-Hujurat [49]:
6 tentang sikap selektif terhadap setiap informasi, hadis riwayat Abu Dawud
dari Abu Darda‟ tentang keutamaan mencari ilmu:
ِِ
�
اللِّ
ُ
د
ْ
ب
َ
غِا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حٍِد
َ
ه
ْ
س
َ
ظ
ُ
مِ
ُ
ً
ْ
بِ
ُ
د
�
د
َ
ظ
ُ
مِا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِِ
َ
ة
َ
ى
ْ
ُ
َ
حِ
ِ
ً
ْ
بِِءا
َ
ح
َ
زِ
َ
ً
ْ
بِ
َ
مِصا
َ
غِ
ُ
ذ
ْ
ػِم
َ
طِ
َ
د
ُ
وا
َ
دِ
ُ
ً
ْ
ب
ِِدِج
ْ
س
َ
مِيِفِِءا
َ
د
ْ
ز
�
دلاِي
ِ
ب
َ
ؤِ
َ
ؼ
َ
مِا
ً
ظِلا
َ
حِ
ُ
ذ
ْ
ى
ُ
هِ
َ
ٌا
َ
كٍِع
ْ
ِ
َ
كِ
ِ
ً
ْ
بِِرحِث
َ
هِ
ْ
ً
َ
غٍِلُِم
َ
حِ
ِ
ً
ْ
بِ
َ
د
ُ
وا
َ
دِ
ْ
ً
َ
غِ
ُ
رِ
ّ
د
َ
ح
ُ
ً
ِ
ْ
ًِمِ
َ
ً
ُ
خ
ْ
ئِحِيِ
ّ
وِبِِءا
َ
د
ْ
ز
�
دلاِا
َ
ب
َ
ؤِا
َ
ًِ
َ
ٌا
َ
ل
َ
فِ

ل
ُ
ح
َ
زِ
ُ
ه
َ
ءا
َ
ج
َ
فِ
َ
م
ْ
ؼ
َ
مِدِِ
َ
م
�
ل
َ
ط
َ
وِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِ
ُ
اللِى
�
ل
َ
صٌِِى
ُ
ط
�
سلاِِت
َ
ىًِد
َ
م
ِِ
ّ
وِة
َ
فِ
َ
ٌا
َ
كٍِت
َ
حا
َ
حِلِ
ُ
ذ
ْ
ئِحِا
َ
مِ
َ
م
�
ل
َ
ط
َ
وِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِ
ُ
اللِى
�
ل
َ
صِِ
�
اللٌِِّى
ُ
ط
َ
زِ
ْ
ً
َ
غِ
ُ
ه
ُ
زِ
ّ
د
َ
ح
ُ
جِ
َ
ً
�
ه
َ
ؤِيِن
َ
غ
َ
ل
َ
بٍِثًِد
َ
حِلِي
ِ
َ
ل
َ
طِ
ْ
ً
َ
مِ
ُ
ٌى
ُ
ل
َ
ًِ
َ
م
�
ل
َ
ط
َ
وِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِ
ُ
اللِى
�
ل
َ
صِِ
�
اللِّ
َ
ٌى
ُ
ط
َ
زِ
ُ
ذ
ْ
ػِم
َ
طِ
ُ�
اللِّ
َ
ً
َ
ل
َ
طِا
ً
م
ْ
لِغِِهُِفِ
ُ
ب
ُ
ل
ْ
ط
َ
ًِا
ً
لٍ
ِ
س
َ
طِ
َ
ً
ِِلا
َ
ػ
ْ
لاِ
�
ن
ِ
إ
َ
وِِم
ْ
لِػ
ْ
لاِِبِلا
َ
طِلِا
ً
ط
ِزِا
َ
ه
َ
ت
َ
حِى
ْ
ح
َ
ؤِ
ُ
ؼ
َ
ظ
َ
خ
َ
لِ
َ
ت
َ
ىِئ
َ
لا
َْ
لْاِ
�
ن
ِ
إ
َ
وِِت
�
ى
َ
ج
ْ
لاِِقُ
س
ُ
طِ
ْ
ًِمِا
ً
لٍ
ِ
س
َ
طِِه
ِ
بِ
َ
م

44 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

QS al-„Alaq [96]: 1–5, QS Yunus [10]:
101, QS. al-Baqarah [2]: 164, QS al-
Hujurat [49]: 6, HR. Abu Dawud dari
Abu Darda
ِ
ُ
نا
َ
خُِح
ْ
لا
َ
وِ
ِ
ض
ْ
ز
َْ
الِْيِفِ
ْ
ً
َ
م
َ
وِِثا
َ
ى
َ
م
�
ظلاِيِفِ
ْ
ً
َ
مِ
ُ
ه
َ
لِ
ُ
سِف
ْ
غ
َ
خ
ْ
ظ
َ
ِ
َ
لِى
َ
ل
َ
غِِمِلا
َ
ػ
ْ
لاِ
َ
ل
ْ
ظ
َ
فِ
�
ن
ِ
إ
َ
وِِءا
َْ
لْاِِف
ْ
ى
َ
حِيِف
ِ
ِ
إ
َ
وِِءا
َ
ُ
ِ
ب
ْ
ه
َْ
الِْ
ُ
ت
َ
ز
َ
ز
َ
وِ
َ
ءا
َ
م
َ
ل
ُ
ػ
ْ
لاِ
�
ن
ِ
إ
َ
وِِبِها
َ
ى
َ
ي
ْ
لاِ
ِ
سِئا
َ
طِى
َ
ل
َ
غِِز
ْ
د
َ
ب
ْ
لاِ
َ
ت
َ
ل
ْ
ُ
َ
لِ
ِ
س
َ
م
َ
ل
ْ
لاِِل
ْ
ظ
َ
ف
َ
هِِد
ِ
با
َ
ػ
ْ
لاِ
َ
ءا
َ
ُ
ِ
ب
ْ
ه
َْ
الِْ
�
ن
ِ
ْ
لِػ
ْ
لاِاى
ُ
ز
�
ز
َ
وِا
ً
م
َ
ه
ْ
زِدِ
َ
ل
َ
وِا
ً
زا
َ
ىًِدِاى
ُ
زِ
ّ
ز
َ
ى
ُ
ًِ
ْ
م
َ
لِ
ٍ
سِفا
َ
وٍِ
ّ
ظ
َ
ح
ِ
بِ
َ
ر
َ
د
َ
ؤِ
ُ
ه
َ
ر
َ
د
َ
ؤِ
ْ
ً
َ
م
َ
فِ
َ
م
4 1. Mendemonstrasikan hafalan, terjemahan ayat dan hadis tentang ilmu
pengetahuan
2. Menyajikan hasil analisis ayat dan hadis tentang ilmu pengetahuan

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran dengan pendekatan saintifik, peserta didik mampu melafal,
menghafal ayat-ayat sesuai kaidah ilmu tajwid dan hadis-hadis tentang ilmu
pengetahuan, menyajikan dalam berbagai media dengan semangat optimis, tekun,
responsif, pro-aktif terhadap fenomena sekitar dan mengamalkannya dalam kehidupan
keseharian

D. Peta Kompetensi

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 45





Perhatikan para ilmuwan muslim berikut! adakah yang kalian tahu. Ceritakan secara
singkat biografi dan sumbangsih mereka dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Jika kalian tidak tahu mereka, carilah penyebabnya mengapa kalian tidak tahu atau
mereka tidak terkenal. Kemukaan pendapat kalian.
















https://biografi-tokoh-ternama.blogspot.com/2018/12/







1. Perintah Membaca. QS al-‘Alaq [96]: 1–5
ِ
َ
م
َ
ل
َ
دِيِر
�
لاِ
َ
ً
ِ
ّ
ب
َ
زِِم
ْ
طا
ِ
بِ
ْ
ؤ
َ
س
ْ
كا)١(ِِ
ٍ
م
َ
ل
َ
غِ
ْ
ًِمِ
َ
نا
َ
ظ
ْ
و
ِ
ْ
الِْ
َ
م
َ
ل
َ
د)٦(ِِ
ُ
م
َ
س
ْ
ه
َْ
الِْ
َ
ً
�
ب
َ
ز
َ
وِ
ْ
ؤ
َ
س
ْ
كا)٠(ِِِم
َ
ل
َ
ل
ْ
لا
ِ
بِ
َ
م
�
ل
َ
غِيِر
�
لا)٤(ِ
ِ
ْ
م
َ
ل
ْ
ػ
َ
ٌِ
ْ
م
َ
لِا
َ
مِ
َ
نا
َ
ظ
ْ
و
ِ
ْ
الِْ
َ
م
�
ل
َ
غ )٥(ِ
a. Arti Kosa Kata
Dengan pena ِِم
َ
ل
َ
ل
ْ
لا
ِ
ب Menciptakan ِ
َ
م
َ
ل
َ
د
Apa yang tidak dia
ketahui
ِ
ْ
م
َ
ل
ْ
ػ
َ
ٌِ
ْ
م
َ
لِا
َ
م
Segumpal darah ِ
ٍ
م
َ
ل
َ
غ
Mari Mengamati
Mari Memahami

46 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

b. Terjemah
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang
Mahamulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa
yang tidak diketahuinya. QS al-„Alaq [96]: 1–5

c. Penjelasan
Surat al-„Alaq 1-5 adalah surat yang pertama kali diturunkan kepada
Rasulullah. Ada pesan yang mendalam bahwa ayat yang diturunkan adalah isyarat
untuk menguasai ilmu pengetahuan. Penguasaan ilmu pengetahuan akan
menempatkan manusia sebagai khalifah dan penguasa peradaban di bumi.
Sebagaimana orang-orang yang berilmu tidak sama dengan orang yang tidak berilmu.
Orang beriman dan berilmu akan mendapatkan derajat yang tinggi.
Kata "Iqra" yang berarti bacalah adalah isyarat akan pintu pengetahuan.
Perintah baca yang ada dalam surat tersebut bukan saja membaca ayat-ayat yang
tersurat (qur'aniyah) saja tetapi juga ayat-ayat yang tersirat di alam semesta
(kauniyyah).
Dalam ayat-ayat yang lain menunjukkan perintah yang seirama dengan kata
"Iqra". Misalnya perintah untuk bertadabbur, berfikir, merenungkan, melihat,
mendengar kejadian-kejadian di alam semesta.
Budaya membaca akan menyingkap dan menemukan banyak ilmu.
Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi mempermudah manusia dalam menjalani
kehidupan.
Namun demikian, semakin berilmu manusia seharusnya mengetahui
keterbatasannya, dan semakin meyakini kemahakuasaan Allah swt.. Maka hanya
orang-orang yang memiliki pengetahuan yang semakin dekat kepada Allah swt.
2. Perintah Memperhatikan Gejala Alam QS Yunus [10]: 101
ِ
َ
نى
ُ
ىِم
ْ
ا
ُ
ًِ
َ
لٍِم
ْ
ى
َ
كِ
ْ
ً
َ
غِ
ُ
ز
ُ
ر
�
ىلا
َ
وِ
ُ
ثا
َ
ً
ْ
الِْيِن
ْ
غ
ُ
حِا
َ
م
َ
وِ
ِ
ض
ْ
ز
َْ
الْ
َ
وِِثا
َ
وا
َ
م
�
ظلاِيِفِا
َ
ذا
َ
مِاو
ُ
س
ُ
ظ
ْ
هاِِل
ُ
كِ
a. Arti Kosa Kata
Para rasul ِ
ُ
ز
ُ
ر
�
ىلا Perhatikanlah او
ُ
س
ُ
ظ
ْ
ها
Orang-orang yang
tidak beriman
ِ
َ
نى
ُ
ىِم
ْ
ا
ُ
ًِ
َ
ل
Tidak berguna يِن
ْ
غ
ُ
حِا
َ
م
َ
و

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 47

b. Terjemah
Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi!”. Tidaklah
bermanfaat tanda-tanda (kebesaran Allah) dan rasul-rasul yang memberi peringatan
bagi orang-orang yang tidak beriman" QS Yunus [10]: 101

c. Penjelasan
Ayat tersebut menjelaskan perintah untuk memperhatikan gejala-gejala alam.
Karena dalam diri manusia ada dua kecenderungan yang saling bertolakbelakang.
Beriman dan kufur, berbuat baik dan berbuat buruk, taat dan maksiat dan seterusnya.
Dua kutub ini saling menarik. Karena itu Allah swt. menggelar kekuasaannya di alam
semesta. Dan Dia memerintahkan manusia untuk memperhatikan semuanya, agar
menuntun kepada keyakinan akan Allah swt. Allah swt. juga mengutus para rasul
untuk membimbing manusia ke jalanNya.
Namun demikian, ada diantara mereka yang hati dan imannya sudah tertutup.
Maka keberadaan para rasul dan tanda kekuasaan Allah swt. di semesta tidak
menambah keimanannya.
3. Fenomena Alam sebagai Sumber Pengetahuan QS Al-Baqarah (2):164
ِ
َ
م
ِ
بِ
ِ
س
ْ
ح
َ
ب
ْ
لاِيِفِي
ِ
س
ْ
ج
َ
جِيِت
�
لاًِِ
ْ
ل
ُ
ف
ْ
لا
َ
وِِزا
َ
ه
�
نلا
َ
وِِل
ْ
ُ
�
للاِِف
َ
لاِخ
ْ
دا
َ
وِ
ِ
ض
ْ
ز
َْ
الْ
َ
وِِثا
َ
وا
َ
م
�
ظلاِ
ِ
م
ْ
ل
َ
دِيِفِ
�
نِبِا
َ
م
َ
وِ
َ
ضا
�
ىلاِ
ُ
ؼ
َ
ف
ْ
ى
َ
ًِا
ِ
ْ
ًِمِا
َ
هيِفِ
�
ث
َ
ب
َ
وِا
َ
هِت
ْ
ى
َ
مِ
َ
د
ْ
ػ
َ
بِ
َ
ض
ْ
ز
َْ
الِِْه
ِ
بِا
َ
ُ
ْ
ح
َ
إ
َ
فٍِءا
َ
مِ
ْ
ًِمِِءا
َ
م
�
ظلاِ
َ
ًِمِ
ُ�
اللِّ
َ
ٌ
َ
ص
ْ
ه
َ
ؤِِ
ِ
حا
َ
ٍ
ِ
ّ
سلاِِفٍ
ِ
س
ْ
ص
َ
ج
َ
وٍِت
�
با
َ
دِِ
ّ
ل
ُ
و
ِ
َ
نى
ُ
لِل
ْ
ػ
َ
ٌٍِم
ْ
ى
َ
لِلٍِثا
َ
ً
َ
لَِ
ِ
ض
ْ
ز
َْ
الْ
َ
وِِءا
َ
م
�
ظلاِ
َ
ن
ْ
ح
َ
بِ
ِ
س
�
خ
َ
س
ُْ
لْاِِبا
َ
ح
�
سلا
َ
وِ
a. Arti Kosa Kata
Hewan melata ِ
�
با
َ
د Bahtera ًِِ
ْ
ل
ُ
ف
ْ
لا
َ
و
Awan ِِبا
َ
ح
�
سلا
َ
و Berlayar ِي
ِ
س
ْ
ج
َ
ج
Dikendalikan ِ
ِ
س
�
خ
َ
س
ُْ
لْا Menebarkan ِ
�
ث
َ
ب
َ
و

b. Terjemah
Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal
yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang
diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan tu dihidupkan-Nya bumi setelah
mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan
perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi. (Semua itu)
sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti.
QS Al-Baqarah (2):164

48 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

c. Penjelasan
Dalam ayat ini Allah swt. menunjukkan kekuasaannya di alam semesta. Hal
ini sangat berguna bagi orang yang mau memikirkan. Mereka akan menemui
kemahakuasaan Allah yang tersirat pada semua fenomena di alam (ayat-ayat
kauniyah).
Gejala-gejala alam yang ada dalam ayat ini juga bisa menjadi inspirasi
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pergantian siang malam, kapal yang
berlayar di lautan, proses dan siklus air hujan, proses kehidupan di bumi, berbagai
hewan yang hidup di bumi, perkisaran angin adalah gejala alam yang menjadi dasar
pengembangan berbagai ilmu. Astronomi, oseanografi, perkapalan, hidrologi, biologi,
ilmu tentang langit dan tata surya, kebumian dan sebagainya secarat tersirat
disebutkan dalam ayat tersebut.
Namun hanya orang yang mau berpikir, merenung yang akan menemukan
isyarat ilmu pengetahuan tersebut. Bahkan sampai menemui keyakinan akan
kemahakuasaan Allah swt..

4. Sikap Selektif terhadap Setiap Informasi QS al-Hujurat [49]: 6
ا
َ
حِ
ْ
نِبِاى
ُ
ى
َ
مآِ
َ
ًًِر
�
لاِا
َ
ه
�
ي
َ
ؤا
َ
ًِ
َ
نحِمِدا
َ
هِ
ْ
م
ُ
خ
ْ
ل
َ
ػ
َ
فِا
َ
مِى
َ
ل
َ
غِاى
ُ
حِب
ْ
ص
ُ
خ
َ
فٍِت
َ
لا
َ
ه
َ
ج
ِ
بِا
ً
م
ْ
ى
َ
كِاى
ُ
بِِص
ُ
جِ
ْ
ن
َ
ؤِاى
ُ
ى
�
ِ
َ
ب
َ
خ
َ
فٍِة
َ
ب
َ
ي
ِ
بِ

مِطا
َ
فِ
ْ
م
ُ
ه
َ
ءِ
a. Arti Kosa Kata
Kalian
mencelakakan
اى
ُ
بِِص
ُ
جِ
ْ
ن
َ
ؤ
Datang kepada
kalian
ِ
ْ
م
ُ
ه
َ
ءا
َ
ح
Orang yang
menyesal
ِ
َ
نحِمِدا
َ
ه Orang fasik ِ

مِطا
َ
ف
Kalian menjadi اى
ُ
حِب
ْ
ص
ُ
خ
َ
ف Telitilah اى
ُ
ى
�
ِ
َ
ب
َ
خ
َ
ف

b. Terjemah
Wahai orang-orang yang beriman! jika seseorang yang fasik datang kepadamu
membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan
suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali
perbuatanmu itu. QS al-Hujurat [49]: 6

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 49

c. Penjelasan
Ayat ini menjelaskan bahwa setiap informasi yang datang dari orang fasik
harus cek dan ricek. Karena kefasikannya, menjadikan informasi yang dibawa
diragukan akurasinya. Dalam tradisi ilmu pengetahuan Islam, pembawa ilmu harus
memenuhi kompetensi moral dan intelektual serta jalur sandaran (sanad) yang logis
dan tidak tercela.
Ilmu yang salah akan menyebabkan kecelakaan pada orang lain, meskipun
yang bersangkutan tidak berniat untuk itu. Begitulah Islam mengajarkan dalam ayat
ini ketelitian dan presisi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

5. Keutamaan Mencari Ilmu HR. Abu Dawud dari Abu Darda
ِ
�
دلاِي
ِ
ب
َ
ؤِ
َ
د
ْ
ىِغِا
ً
ظِلا
َ
حِ
ُ
ذ
ْ
ى
ُ
هِ:
َ
ٌا
َ
كِ،ٍع
ْ
ِ
َ
كِ
ِ
ً
ْ
بِِرحِث
َ
هِ
ْ
ً
َ
غِا
َ
ب
َ
ؤِا
َ
ًِ:
َ
ٌا
َ
ل
َ
فِ،

ل
ُ
ح
َ
زِ
ُ
ها
َ
ج
َ
إ
َ
فِ،
َ
م
ْ
ؼ
َ
مِدِِدِج
ْ
س
َ
مِيِفِِءا
َ
د
ْ
ز
ِ
َ
ؤِيِن
َ
غ
َ
ل
َ
بٍِثًِد
َ
حِلِ؛
َ
م
�
ل
َ
ط
َ
وِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِ
ُ
اللِى
�
ل
َ
صِِ
�
اللٌِِّى
ُ
ط
َ
زِِت
َ
ىًِد
َ
مِ،ِت
َ
ىًِد
َْ
لْاِ
َ
ًِمِ
َ
ً
ُ
خ
ْ
ِ
َ
ج
َ
ؤِ،ِءا
َ
د
ْ
ز
�
دلاِ
ِ
ً
َ
غِِه
ِ
بِ
ُ
رِ
ّ
د
َ
ح
ُ
جِ
َ
ً
�
ه
ِ
َ
ط
َ
وِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِ
ُ
اللِى
�
ل
َ
صِ
ِ
ّ
ي
ِ
ب
�
ىلاِ:
َ
ٌا
َ
كِ،
َ
لِ:
َ
ٌا
َ
كِ؟
ُ
ه
ُ
ر
ْ
ح
َ
غِ
َ
ً
ِ
بِ
َ
ءا
َ
حِ
َ
ل
َ
وِ:
َ
ٌا
َ
كِ،
َ
لِ:
َ
ٌا
َ
كِ؟

ة
َ
زا
َ
جِجِ
َ
ً
ِ
بِ
َ
ءا
َ
حِا
َ
م
َ
فِ:
َ
ٌا
َ
كِ:
َ
م
�
ل
ِ
�
ه
َ
طِ،ا
ً
م
ْ
لِغِِهُِفِ
ُ
عِم
َ
خ
ْ
ل
َ
ًِا
ً
لٍ
ِ
س
َ
طِ
َ
ً
َ
ل
َ
طِ
ْ
ً
َ
مِ:
ُ
ٌى
ُ
ل
َ
ًِ
َ
م
�
ل
َ
ط
َ
وِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِ
ُ
اللِى
�
ل
َ
صِِ
�
اللِّ
َ
ٌى
ُ
ط
َ
زِ
ُ
ذ
ْ
ػِم
َ
طِيِ
ّ
وِة
َ
فِ
ُ
ه
َ
لِ
ُ�
اللِّ
َ
ل
ِ
ً
لٍ
ِ
س
َ
طِ
َ
خ
ْ
ظ
َ
ٌِِم
ْ
لِػ
ْ
لاِ
َ
بِلا
َ
طِ
�
ن
ِ
إ
َ
وِ،ِم
ْ
لِػ
ْ
لاِِبِلا
َ
طِلِا
ً
ط
ِزِا
َ
ه
َ
ت
َ
حِى
ْ
ح
َ
ؤِ
ُ
ؼ
َ
ظ
َ
خ
َ
لِ
َ
ت
َ
ىِئ
َ
لا
َْ
لْاِ
�
ن
ِ
إ
َ
وِ،ِت
�
ى
َ
ج
ْ
لاِى
َ
لِبِاِيِفِ
ْ
ً
َ
مِ
ُ
ه
َ
لِ
ُ
سِف
ْ
غ
ِِل
ْ
ظ
َ
ف
َ
هِِد
ِ
با
َ
ػ
ْ
لاِى
َ
ل
َ
غِِمِلا
َ
ػ
ْ
لاِ
َ
ل
ْ
ظ
َ
فِ
�
ن
ِ
إ
َ
وِ،ِءا
َْ
لْاِيِفِِنا
َ
خُِح
ْ
لاِى
�
ت
َ
حِ،
ِ
ض
ْ
ز
َْ
الْ
َ
وِِءا
َ
م
�
ظلاِ
ِ
سِئا
َ
طِى
َ
ل
َ
غِ
ِ
س
َ
م
َ
ل
ْ
لا
ِِبِ،ا
ً
م
َ
ه
ْ
زِدِ
َ
ل
َ
وِا
ً
زا
َ
ىًِدِاى
ُ
زِ
ّ
ز
َ
ى
ُ
ًِ
ْ
م
َ
لِ
َ
ءا
َ
ُ
ِ
ب
ْ
ه
َْ
الِْ
�
نِبِ،ِءا
َ
ُ
ِ
ب
ْ
ه
َْ
الِْ
ُ
ت
َ
ز
َ
ز
َ
وِ
َ
ءا
َ
م
َ
ل
ُ
ػ
ْ
لاِ
�
نِبِ،ِبِها
َ
ى
َ
ي
ْ
لاِ
ُ
ه
َ
ر
َ
د
َ
ؤِ
ْ
ً
َ
م
َ
فِ،
َ
م
ْ
لِػ
ْ
لاِاى
ُ
ز
�
ز
َ
وِا
َ
م
�
ه
ِ
ٍ
سِفا
َ
وٍِ
ّ
ظ
َ
ح
ِ
بِ
َ
ر
َ
د
َ
ؤِ)دوادِىباِهاوز(ِ
ِ
a. Arti Kosa Kata
Kedua sayapnya ا
َ
ه
َ
ت
َ
حِى
ْ
ح
َ
ؤ Menempuh ِ
َ
ً
َ
ل
َ
ط
Ikan ِِنا
َ
خُِح
ْ
لا Mencari ِ
ُ
عِم
َ
خ
ْ
ل
َ
ً
Mewariskan اى
ُ
ز
�
ز
َ
و Memudahkan ِ
َ
ل
�
ه
َ
ط
Bagian yang besar ِ
ٍ
سِفا
َ
وٍِ
ّ
ظ
َ
ح
ِ
ب Meletakkan ِ
ُ
ؼ
َ
ظ
َ
خ
َ
ل

b. Arti Hadis
Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdlami] berkata, telah
menceritakan kepada kami [Abdullah bin Daud] dari ['Ashim bin Raja` bin Haiwah]
dari [Dawud bin Jamil] dari [Katsir bin Qais] ia berkata; "Ketika aku sedang duduk

50 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

di samping [Abu Darda] di masjid Damaskus, tiba-tiba datang seseorang seraya
berkata; "Hai Abu Darda, aku mendatangi anda dari kota Madinah, kota Rasulullah
saw. karena satu hadis yang telah sampai kepadaku, bahwa engkau telah
menceritakannya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam! " Lalu Abu Darda bertanya;
"Apakah engkau datang karena berniaga?" Katsir bin Qais menjawab; "Bukan, " Abu
Darda` bertanya lagi, "Apakah karena ada urusan yang lainnya?" Katsir bin Qais
menjawab; "Bukan, " Katsir bin Qais berkata; "Sesungguhnya aku mendengar
Rasulullah saw. bersabda: "Barangsiapa meniti jalan untuk mencari ilmu, Allah akan
permudah baginya jalan menuju surga. Para Malaikat akan membentangkan
sayapnya karena rida kepada penuntut ilmu. Dan seorang penuntut ilmu akan
dimintakan ampunan oleh penghuni langit dan bumi hingga ikan yang ada di air.
Sungguh, keutamaan seorang alim dibanding seorang ahli ibadah adalah ibarat
bulan purnama atas semua bintang. Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para
Nabi, dan para Nabi tidak mewariskan dinar maupun dirham, akan tetapi mereka
mewariskan ilmu. Barangsiapa mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang
sangat besar (HR. Abu Dawud)

c. Penjelasan
Hadis ini menjelaskan keutamaan orang yang mencari ilmu. Begitu besarnya
pahala yang diberikan oleh pencari ilmu, Allah swt. menjanjikan surga. Bahkan para
penghuni bumi yang lain ikut mendoakan untuk yang bersangkutan. Keutamaan ahli
ilmu diumpamakan bulan purnama yang terang benderang, tidak sebanding dengan
bintang-bintang yang lain.
Hadis ini juga mengisyaratkan bahwa mencari lmu tidak untuk kepentingan
duniawi, tetapi karena Allah swt. Karena itu para ahli ilmu akan mewariskan ilmu
yang sangat berguna bagi peradaban manusia, juga pengembangan teknologi.





1. Islam merupakan agama yang menghargai ilmu, oleh karena itu orang yang berilmu
memiliki kedudukan yang mulia di sisi Allah;
2. Menuntut Ilmu hukumnya fardu `ain, wajib atas setiap muslim, dan tidak terbatas
dengan waktu dan ruang;
3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi harus diimbangi dengan
penyiapan mental dan penguatan karakter, sehingga pengguna dan penikmat teknologi
tidak menjadi korban kemajuan;
Rangkuman

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 51

4. Orang-orang yang mampu menjaga keharmonisan kekuatan akal dan kearifan hati
adalah ulul albab, karena karakter yang menonjol dari ulul albab adalah selalu
berdzikir, suka berpikir dan takut kepada Allah swt.;
5. Orang yang berilmu lebih tinggi derajatnya dibanding mereka yang ahli ibadah,
karena melaksanakan ibadah tanpa ilmu bisa saja tidak sesuai dengan syarat dan
ketentuannya.






Untuk memperdalam pembahasan bab ini, silakan pindai link tautan berikut:












1. Buatlah kelompok diskusi di kelas kalian
2. Carilah data dari media sosial tentang penemuan ilmu pengetahuan satu tahun terakhir
3. Berikan pendapatmu dengan penemuan tersebut
4. Kaitkan dengan ayat-ayat Al-Qur‟an
5. Presentasikan melalui media yang menarik





ِ
Tulis ulang ayat berikut dengan syakal yang lengkap kemudian terjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia
ِملدِيرلاًِبزِمطابِؤسكا-ِِملغًِمِناظوالِْملد-ِِمسهالًِْبزوِؤسكا-ِِملللابِملغِيرلا-ِِملغ
Tautan/ Link
Kegiatan Peserta Didik
Uji Kompetensi

52 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

ملػٌِملِامِناظوالْ
ِ

ِثاوامظلاِيفِاذامِاوسظهاِلكِنىىماًِلِمىكًِغِزرىلاوِثاًالِْينغحِاموِضزالْو
ِ

ِاموِضاىلاِؼفىًِامبِسحبلاِيفِيسججِيتلاًِلفلاوِزاهنلاوِلُللاِفلاخداوِضزالْوِثاوامظلاِملدِيفِنب
ِحاٍسلاِفٍسصجوِتبادِلوًِمِاهيفِثبوِاهتىمِدػبِضزالِْهبِاُحإفِءامًِمِءامظلاًِمِاللٌِصهؤ
ِءامظلاِنحبِسخسلْاِباحسلاوِنىللػٌِمىللِثاًلَِضزالْو
ِ



ِمخلػفِامِىلغِاىحبصخفِتلاهجبِامىكِاىبِصجِنؤِاىىِبخفِةبيبِمطافِمهءاحِنبِاىىمآًًِرلاِاهيؤاً
نحمداه
ِ

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 53

Hafalkan hadis berikut kemudian tulislah poin-poin dari hadis tersebut!

لٍسطًِلطًِمِ:ٌىلًِصلى الله عليه وسلمِاللٌِىطزٌِاكِنإوِ،تىجلاِىلبِالٍسطِهلِاللِلهطِ،املغِهُفِعمخلًِا
ِىتحِ،ضزالْوِءامظلاِيفًِمِهلِسفغخظٌِملػلاِبلاطِنإوِ،ملػلاِبلاطلِاطزِاهتحىحؤِؼظخلِتىئلالْا
ِتززوِءاملػلاِنبِ،بهاىيلاِسئاطِىلغِسمللاِلظفهِدباػلاِىلغِملاػلاِلظفِنإوِ،ءالْاِيفِناخُحلا
ِىًِملِءاُبهالِْنبِ،ءاُبهالْسفاوِظحبِردؤِهردؤًِمفِ،ملػلاِاىززوِامهبِ،امهزدِلوِازاىًدِاىزز
ِ

54 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

1. Perhatikan ayat berikut!
ا
ً
ما
َ
ى
َ
كِ
َ
ًِل
َ
ذِ
َ
ن
ْ
ح
َ
بِ
َ
نا
َ
و
َ
وِاو
ُ
ر
ُ
ت
ْ
ل
َ
ًِ
ْ
م
َ
ل
َ
وِاى
ُ
ف
ِ
س
ْ
ظ
ُ
ٌِ
ْ
م
َ
لِاى
ُ
ل
َ
ف
ْ
ه
َ
ؤِا
َ
ذِبِ
َ
ًًِر
�
لا
َ
وِِِ
Pernyataan yang paling sesuai dengan ayat di atas adalah ....
A. tidak ada patokan jumlah tertentu dalam berinfak
B. berinfak terbaik adalah dengan memberikan yang terbaik dan paling disukai
C. dalam berinfak, hendaknya tidak berlebihan dan tidak pelit
D. pada saat kesulitan adalah, ujian dalam mengeluarkan infak
E. infak tidak mengenal batas, kaya atau miskin, saat muda atau saat berusia lanjut

2. Larangan dalam kata اى
ُ
ف
ِ
س
ْ
ظ
ُ
ٌِ
ْ
م
َ
ل adalah ….
A. berlebih-lebihan
B. terlalu menahan (pelit)
C. memberi sekedarnya
D. mengharap pujian
E. mendapat balasan

3. Makna ا
ً
ما
َ
ى
َ
كِ
َ
ًِل
َ
ذِ
َ
ن
ْ
ح
َ
بِ
َ
نا
َ
و
َ
و adalah ….
A. tidak murah dan tidak banyak
B. sedekah mahal dan bermerek
C. memberi barang yang disukai
D. tidak pelit dan tidak berlebihan
E. memberi kepada yang butuh

4. Perhatikan ayat berikut!
ِِلُ
ِ
ب
�
ظلاِ
َ
ً
ْ
با
َ
وِ
َ
نحِى
ْ
ظِ
ْ
لْا
َ
وِ
ُ
ه
�
ل
َ
حِى
َ
ب
ْ
س
ُ
ل
ْ
لاِا
َ
ذِِثآ
َ
وا
ً
سًِر
ْ
ب
َ
جِ
ْ
زِ
ّ
ر
َ
ب
ُ
جِ
َ
ل
َ
وِِِ
Maksud kalimat bergarisbawah ayat tersebut ....
A. Allah menyukai hamba yang saleh
B. berlebihan adalah laku syaitan
C. kikir menghinakan seseorang
D. mubadzir adalah sifar syaitan
E. perintah bersikap sederhana

5. Telaah ayat berikut!
ِِنحِطا
َ
ُ
�
ؼلاِ
َ
نا
َ
ى
ْ
دِبِاى
ُ
ها
َ
وِ
َ
ًٍ
ِزِ
ّ
ر
َ
ب
ُْ
لْاِ
�
نِبا
ً
زى
ُ
ف
َ
هِِه
ِ
ّ
ب
َ
سِلِ
ُ
نا
َ
ط
ْ
ُ
�
ؼلاِ
َ
نا
َ
و
َ
و
Makna kalimat bergaris bawah …
A. larangan mengikuti jalan syaitan
B. syaitan musuh umat manusia
C. syaitan mengingkari nikmat Allah
D. syaitan menyukai kerusakan
E. Allah melaknat perbuatan syaitan

ِ

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 55

6. Arti ِِنحِطا
َ
ُ
�
ؼلاِ
َ
نا
َ
ى
ْ
دِبِاى
ُ
ها
َ
و adalah ….
A. mengikuti jalan syaitan
B. bersekutu dengan syaitan
C. menyerupai laku syaitan
D. menjadi kawan syaitan
E. memasuki alam syaitan

7. Perhatikan ayat berikut!
ا
ً
زى
ُ
ظ
ْ
ح
َ
مِا
ً
مى
ُ
ل
َ
مِ
َ
د
ُ
ػ
ْ
ل
َ
خ
َ
فِِط
ْ
ظ
َ
ب
ْ
لاِ
�
ل
ُ
وِا
َ
ه
ْ
ط
ُ
ظ
ْ
ب
َ
جِ
َ
ل
َ
وِ
َ
ًِل
ُ
ى
ُ
غِى
َ
لِبِ
ً
ت
َ
لى
ُ
ل
ْ
غ
َ
مِ
َ
ن
َ
د
َ
ًِ
ْ
ل
َ
ػ
ْ
ج
َ
جِ
َ
ل
َ
و
Menurut ayat tersebut, akibat perilaku pelit dan berlebih-lebihan adalah ….
A. tercela dan penyesalan
B. penolakan dari masyarakat
C. ancaman adzab dari Allah
D. kesengsaraan hidup di dunia
E. kegelapan di alam akhirat

8. Telitilah ayat berikut!
ِ
ُ
زِد
ْ
ل
َ
ٍ
َ
وِ
ُ
ءا
َ
ؼ
َ
ٌِ
ْ
ً
َ
ِلِْ
َ
ق
ْ
ش
ِ
ّ
سلاِ
ُ
ط
ُ
ظ
ْ
ب
َ
ًِ
َ
ً
�
ب
َ
زِ
�
نِبِا
َ
وِ
ُ
ه
�
هِبا
ً
رحِص
َ
بِا
ً
رحِب
َ
دِِهِدا
َ
بِػ
ِ
بِ
َ
ن
Maksud kalimat bergarisbawah adalah ….
A. Allah memberi keleluasaan manusia
B. Allah berkuasa atas rezeki seseorang
C. Allah menyempitkan rezeki seseorang
D. kemuliaan seseorang karena taat Allah
E. hanya kepada Allah manusia bergantung

9. Perhatikan ayat berikut!
ِِههِخ
َ
يٍ
ِشِيهِفِِههِم
ْ
ى
َ
كِى
َ
ل
َ
غِ
َ
ج
َ
س
َ
ذ
َ
فٍِِ
ّ
ظه
َ
حِو
ُ
ره
َ
لِ
ُ
هه
�
هِبِ
ُ
نو
ُ
زاه
َ
كِ
َ
يهِحو
ُ
ؤِاه
َ
مِ
َ
له
ْ
ثِمِاه
َ
ى
َ
لِ
َ
ذه
ْ
ُ
َ
لا
َ
ًِا
َ
ُ
ْ
ه
�
دهلاِ
َ
ةاه
َ
ُ
َ
ح
ْ
لاِ
َ
نو
ُ
دهٍ
ِ
س
ُ
ًِ
َ
ًًِره
�
لاِ
َ
ٌاه
َ
ك
ٍِمُِظ
َ
غِ
Makna kalimat bergaris bawah ayat tersebut adalah ....
A. Qarun ditenggelamkan dalam bumi
B. Qarun mendapat teguran dari Allah
C. Qarun mengingkari membayar zakat
D. Qarun lari dari tanggungjawab agama
E. Qarun memamerkan kemegahannya

10. Pernyataan yang terkait dengan ِ
َ
ذ
ْ
ُ
َ
لا
َ
ً adalah ….
A. pengharapan akan suatu kemungkinan
B. keinginan yang kemungkinan terjadi
C. sesuatu yang tidak mungkin terjadi
D. ketidakmungkinan terjadi di masa lalu
E. cita-cita atau keinginan yang besar

56 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

11. Perhatikan ayat berikut!
ِ
ُ
بِ
ّ
ر
َ
ى
ُ
ًِيِر
�
لاِ
َ
ذ
ْ
ً
َ
ؤ
َ
ز
َ
ؤِ
ِ
ًًِ
ّ
دلا
ِ
بِ-ِِ
َ
مُِد
َ
ُ
ْ
لاِ
�
ع
ُ
د
َ
ًِيِر
�
لاِ
َ
ًِل
َ
ر
َ
ف-ِِ
َ
ػ
َ
طِى
َ
ل
َ
غِ
�
ع
ُ
ح
َ
ًِ
َ
ل
َ
وِِنحِىه
ْ
ظِ
ْ
لْاِِما-ِِ
َ
نحِ
ّ
له
َ
ص
ُ
م
ْ
لِلِ

له
ْ
ٍ
َ
ى
َ
ف-ِ
ِ
َ
نى
ُ
ها
َ
طِ
ْ
م
ِ
هِت
َ
لا
َ
صِ
ْ
ً
َ
غِ
ْ
م
ُ
هِ
َ
ًًِر
�
لاِ-ِِ
َ
نو
ُ
ءا
َ
س
ُ
ًِ
ْ
م
ُ
هِ
َ
ًًِر
�
لا-ِِ
َ
نى
ُ
غا
َْ
لْاِ
َ
نى
ُ
ػ
َ
ى
ْ
م
َ
ٍ
َ
وِِِ
Maksud dalam kata bergarisbawah adalah ....
A. terlambat salat
B. salat saat sadar
C. lalai dalam salat
D. salat tanpa ilmu
E. salat saat sekarat

12. Teliti dan kaji hadis berikut!
ٍِغاه
�
ُ
َ
غِ
ُ
ًه
ْ
بِ
ُ
لُِغا
َ
مه
ْ
طِبِاه
َ
ه
َ
ر
َ
ب
ْ
د
َ
ؤِ
َ
ٌاه
َ
كِ،ِن
َ
زاه
َ
ب
ُْ
لْاِ
ُ
ً
ْ
بِِاللِ
ُ
د
ْ
ب
َ
غِا
َ
ه
َ
ر
َ
ب
ْ
د
َ
ؤِ
َ
ٌا
َ
كِ
ٍ
س
ْ
ص
َ
هِ
ُ
ً
ْ
بِ
ُ
د
ْ
ٍ
َ
ى
ُ
طِا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِىه
ُ
ب
َ
ؤِيِن
َ
ز
�
ده
َ
حِ
َ
ٌاه
َ
كِ
ه
َ
ي
ْ
ح
َ
ًِ
ْ
ًهه
َ
غِ
ٍ
حِلاهه
َ
صِ
ُ
ًه
ْ
بِ
ُ
بههِِب
َ
ح
َ
وِ
�
يِ ههص
ْ
مِحلاِ
َ
ت
َ
م
َ
له
َ
طِ
ُ
ذ
ْ
ػِمهه
َ
طِ
َ
ٌاهه
َ
كِ
َ
ب
ِ
سهه
َ
هِيِده
ْ
ػ
َ
مِ
ِ
ًهه
ْ
بِِما
َ
دهه
ْ
لِمِ
ْ
ًه
َ
غِ
ِ
ّ
يِئاهه
�
طلاِ
ٍ
س
ِ
باهه
َ
حِ
ِ
ًهه
ْ
بِى
ِ
َ
ٌىهه
ُ
ط
َ
زِِاللِههه
ْ
مِل
ُ
ًِ

ث
َ
لاههه
ُ
ه
ُ
ؤِ
َ
م
َ
دآِ
ِ
ًههه
ْ
باِِبهه
ْ
ظ
َ
ح
ِ
بًٍِههه
ْ
ط
َ
بِ
ْ
ًهههِمِا
ًّ
سههه
َ
ػِ
ً
ءاهه
َ
غِوِ

يهههِم
َ
دآِ
َ
لههه
َ
مِاههه
َ
مِ
ُ
ٌىهه
ُ
ل
َ
ًِ
َ
م
�
لههه
َ
ط
َ
وِِهههه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِ
ُ�
اللِّى
�
لههه
َ
صِ
َ
ً
ِ
َ
ت
َ
لا
َ
ح
َ
مِ
َ
لِ
َ
نا
َ
وِ
ْ
نِة
َ
فِ
ُ
ه
َ
ب
ْ
ل
ُ
صِِهِظ
َ
ف
َ
ىِلِ

ث
ُ
ل
ُ
ز
َ
وِِه
ِ
با
َ
س
َ
ؼِلِ

ث
ُ
ل
ُ
ز
َ
وِِهِما
َ
ػ
َ
طِلِ

ث
ُ
ل
ُ
ث
َ
فِ
Kandungan pokok hadis tersebut adalah ….
A. menyantuni duafa
B. menjaga lingkungan
C. makanan yang halal
D. mencegah mudlarat
E. perilaku sederhana

13. Arti ِِلِ

ث
ُ
ل
ُ
ز
َ
وِِه
ِ
با
َ
س
َ
ؼِلِ

ث
ُ
ل
ُ
ز
َ
وِِهِما
َ
ػ
َ
طِلِ

ث
ُ
ل
ُ
ث
َ
فِِهِظ
َ
ف
َ
ى ….
A. ketiga-tiganya bermanfaat, ketiga-tiganya penting dan ketiga-tiganya wajib
B. sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk air dan sepertiga untuk nafas
C. dalam sehari, tiga kali makan, tiga kali minum dan tiga kali bernafas
D. tiga alam, tiga dunia dan tiga kesempatan
E. bertiga dalam beramal, bertiga dalam salat, bertiga dalam kemaslahatan

14. Perhatikan hadis berikut!
ِ
ُ�
اللِّ
َ
يِ هض
َ
زٍِما
َ
صهِحِ
ِ
ًه
ْ
بِِمُهِى
َ
حِ
ْ
ًه
َ
غِِهُ
ِ
ب
َ
ؤِ
ْ
ً
َ
غِ

ما
َ
ؼِهِا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِ

ب
ْ
ُ
َ
ه
ُ
وِا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِ
َ
لُِغا
َ
م
ْ
طِبِ
ُ
ً
ْ
بِى
َ
سى
ُ
مِا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِ
ِ
ًه
َ
غِ
ُ
هه
ْ
ى
َ
غِ
ِ
�
ىلاِ
َ
ٌاهه
َ
كِ
َ
م
�
لهه
َ
ط
َ
وِِههه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِ
ُ
اللِى
�
لهه
َ
صِ
ِ
ّ
يهه
ِ
بِِ
ْ
ًهه
َ
غِِت
َ
ك
َ
دهه
�
صلاِ
ُ
رهه
ْ
ح
َ
د
َ
وِ
ُ
ٌىهه
ُ
ػ
َ
حِ
ْ
ًهه
َ
م
ِ
بِ
ْ
ؤ
َ
دهه
ْ
با
َ
وِى
َ
ل
ْ
فهه
�
ظلاِِدهه
َ
ُلاِ
َ
ًههِمِ

رهه
ْ
ح
َ
دِاهه
َ
ُ
ْ
ل
ُ
ػلاِ
ُ
دهه
َ
ُلا
ِ
ُ�
اللِِّهِى
ْ
غ
ُ
ٌِ
ِ
ً
ْ
غ
َ
خ
ْ
ظ
َ
ٌِ
ْ
ً
َ
م
َ
وِ
ُ�
اللِّ
ُ
ه
�
فِػ
ُ
ٌِ
ْ
فِف
ْ
ػ
َ
خ
ْ
ظ
َ
ٌِ
ْ
ً
َ
م
َ
وِى
ً
نِغِ
ِ
س
ْ
ه
َ
ظ
Pernyataan yang sesuai dengan hadis adalah ….
A. memberi lebih baik daripada meminta
B. tangan yang panjang lebih efektif dan berguna daripada yang pendek
C. keikhlasan dalam memberi adalah faktor paling penting sedekah
D. memberi jangan tanggung-tanggung, yang terbaik dan terbanyak
E. meski memberi, tetap memperhatikan keberlangsungan diri dan keluarga
ِ

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 57

15. Arti ِ
ُ
ٌى
ُ
ػ
َ
حِ
ْ
ً
َ
م
ِ
بِ
ْ
ؤ
َ
د
ْ
با
َ
و adalah ….
A. berusahalah yang terbaik
B. belajarlah dari yang kecil
C. tahap awal, sedikit dulu
D. mulailah dari sekitarmu
E. mulai dari yang termudah

16. Perhatikan hadis berikut!
ِ
َ
ٌاه
َ
كِ
ُ
ته
َ
ب
ْ
ِ
َ
خ
ُ
كِا
َ
ى
َ
ز
�
ده
َ
حِ
َ
ٌاه
َ
كِىه
َ
ي
ْ
ح
َ
ًِ
ُ
ًه
ْ
بِ
ُ
د
�
م
َ
ح
ُ
مِا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِِيه
ِ
ب
َ
ؤِ
ْ
ًه
َ
غِِ
ّ
ي
ِ
سِفاه
َ
ػ
َْ
لْاِِ
�
اللِِّده
ْ
ب
َ
غِ
ِ
ًه
ْ
بِ
ِ
ّ
يه
َ
ي
ُ
حِ
ْ
ًه
َ
غِ
َ
ته
َ
ػُ
ِ
ه
َ
لِ
ُ
ًه
ْ
باِا
َ
ى
َ
ز
�
ده
َ
ح
ِ
�
سه
َ
مِ
َ
م
�
له
َ
ط
َ
وِِهه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِ
ُ
اللِى
�
له
َ
صِِ
�
اللِّ
َ
ٌىه
ُ
ط
َ
زِ
�
ن
َ
ؤِو
ٍ
سه
ْ
م
َ
غِ
ِ
ًه
ْ
بِِ
�
اللِِّده
ْ
ب
َ
غِ
ْ
ًه
َ
غِ
ِ
ّ
يهِل
ُ
ب
ُ
ح
ْ
لاِ
ِ
ً
َ
م
ْ
ح
�
سلاِِد
ْ
ب
َ
غِ
ُ
إه
�
ط
َ
ى
َ
خ
َ
ًِ
َ
ىه
ُ
ه
َ
وِ،ٍد
ْ
ػه
َ
ظ
ِ
ب
ِ
َ
هِا
َ
مِ
َ
ٌا
َ
ل
َ
فٍِزا
َ
حِ
ٍ
س
َ
ه
َ
نِى
َ
ل
َ
غِ
َ
ذ
ْ
ى
ُ
هِ
ْ
ن
ِ
إ
َ
وِ
ْ
م
َ
ػ
َ
وِ
َ
ٌا
َ
كِ

فا
َ
س
ْ
طِبِِءى
ُ
ط
ُ
ى
ْ
لاِيِف
َ
ؤِ
َ
ٌا
َ
ل
َ
فِ
ُ
ف
َ
س
�
ظلاِا
َ
ر
Kandungan pokok hadis tersebut adalah ….
A. wudu adalah syarat shalat
B. larangan berlebih-lebihan
C. beribadah sebaik mungkin
D. tatacara wudu yang baik
E. efektifitas dalam beribadah

17. Arti ٍِزا
َ
حِ
ٍ
س
َ
ه
َ
نِى
َ
ل
َ
غِ
َ
ذ
ْ
ى
ُ
هِ
ْ
ن
ِ
إ
َ
و adalah ….
A. air mengalir dari ketinggian
B. meskipun sudah turun hujan
C. potensi gunung menyimpan air
D. cukup mahal air di padang pasir
E. sekalipun pada air yang mengalir

18. Perhatikan ayat berikut!
ِ
ْ
م
ُ
ى
�
ه
َ
ى
ُ
ل
ْ
ب
َ
ى
َ
ل
َ
وِِ
َ
ًٍ
ِ
س
ِ
با
�
صلاِ
ِ
سِ
ّ
ؼ
َ
ب
َ
وِِثا
َ
س
َ
م
�
ثلا
َ
وِ
ِ
ع
ُ
ف
ْ
ه
َْ
الْ
َ
وٌِِا
َ
ى
ْ
م
َْ
الِْ
َ
ًِمٍِص
ْ
ل
َ
ه
َ
وِ
ِ
عى
ُ
ج
ْ
لا
َ
وِِف
ْ
ى
َ
خ
ْ
لاِ
َ
ًِمٍِء
ْ
ي
َ
ش
ِ
بِ
Perintah tersirat terdapat dalam ayat adalah ....
A. latihan jika menghadapi bencara
B. macam-macam bencara dan kesabaran
C. sabar dalam menghadapi musibah
D. kesabaran mendapatkan pahala yang besar
E. sabar nampak saat pertama datang musibah

19. Perhatikan ayat berikut!
ِ
َ
نو
ُ
د
َ
خ
ْ
ه
ُْ
لْاِ
ُ
م
ُ
هِ
َ
ًِئ
َ
لو
ُ
ؤ
َ
وِ

ت
َ
م
ْ
ح
َ
ز
َ
وِ
ْ
م
ِ
هِ
ّ
ب
َ
زِ
ْ
ًِمِ

ثا
َ
ى
َ
ل
َ
صِ
ْ
م
ِ
ه
ْ
ي
َ
ل
َ
غِ
َ
ًِئ
َ
لو
ُ
ؤ
Balasan bagi orang yang sabar dan tawakkal kepada Allah sebagaimana ayat tersebut
adalah …
A. salawat, rahmat dan petunjuk
B. ampunan, pahala , salawat
C. rahmat, ampunan dan pahala
D. solusi, kelapangan dan barakah

58 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

E. kehidupan yang membahagiakan

20. Perhatikan ayat berikut!
ِيهههِفِ
�
ن
ُ
ىهه
َ
ل
ْ
ب
ُ
خ
َ
لِ
ْ
م
ُ
ىِلا
َ
ىههه
ْ
م
َ
ؤِِ
ْ
م
ُ
ىهههِظ
ُ
ف
ْ
ه
َ
ؤ
َ
وِِي
ً
ذ
َ
ؤِاى
ُ
و
َ
سههه
ْ
ػ
َ
ؤِ
َ
ًًِرههه
�
لاِ
َ
ًهههِم
َ
وِ
ْ
م
ُ
ىِل
ْ
بههه
َ
كِ
ْ
ًهههِمِ
َ
باههه
َ
خِى
ْ
لاِاىهه
ُ
جو
ُ
ؤِ
َ
ًًِرههه
�
لاِ
َ
ًهههِمِ
�
ً
ُ
ػ
َ
مههه
ْ
ظ
َ
د
َ
ل
َ
و
ِِزى
ُ
م
ُْ
الِِْم
ْ
ص
َ
غِ
ْ
ًِمِ
َ
ًِل
َ
ذِ
�
نِة
َ
فِاى
ُ
ل
�
خ
َ
ج
َ
وِاو
ُ
رِب
ْ
ص
َ
جِ
ْ
ن
ِ
إ
َ
وِا
ً
رحِث
َ
هِِِ
Kalimat bergarisbawah tersebut menunjukkan ....
A. kesabaran adalah bekal menghadapi ujian
B. doa dan tawakkal dalam menerima ujian
C. ujian dan cobaan pasti diberlakukan
D. ujian meningkatkan kualitas seseorang
E. sedikit sekali orang yang lolos cobaan

21. Perhatikan ayat berikut!
اِيِد
ْ
ً
َ
ؤِ
ْ
ذ
َ
ب
َ
ظ
َ
هِا
َ
م
ِ
بِ
ِ
س
ْ
ح
َ
ب
ْ
لا
َ
وِِ
ّ
ر
َ
ب
ْ
لاِيِفِ
ُ
دا
َ
ظ
َ
ف
ْ
لاِ
َ
س
َ
ه
َ
ظِ
َ
نى
ُ
ػِح
ْ
س
َ
ًِ
ْ
م
ُ
ه
�
ل
َ
ػ
َ
لِاى
ُ
لِم
َ
غِيِر
�
لاِ
َ
ع
ْ
ػ
َ
بِ
ْ
م
ُ
ه
َ
لًِر
ُ
ُِلِ
ِ
ضا
�
ىلِ
Pernyataan sesuai dengan ayat ini adalah ....
A. laut dan daratan agar dimakmurkan manusia
B. kerusakan di bumi akibat perbuatan manusia
C. pencemaran lingkungan akan membahayakan
D. daratan, lautan adalah anugerah dari Allah
E. kerusakan ekosistem sangat mengkhawatirkan

22. Perhatikan ayat berikut!
ِ
َ
نحِه
ِ
س
ْ
ؼ
ُ
مِ
ْ
م
ُ
ه
ُ
ر
َ
ث
ْ
ه
َ
ؤِ
َ
نا
َ
وِ
ُ
ل
ْ
ب
َ
كِ
ْ
ًِمِ
َ
ًًِر
�
لاِ
ُ
ت
َ
بِكا
َ
غِ
َ
نا
َ
وِ
َ
ف
ْ
ُ
َ
هِاو
ُ
س
ُ
ظ
ْ
ها
َ
فِ
ِ
ض
ْ
ز
َْ
الِْيِفِاو
ُ
رحِطِ
ْ
ل
ُ
ك
Perintah yang terkandung dalam ayat ini adalah
A. mengambil perlajaran umat terdahulu
B. berwisata dan berkelana mencari ilmu
C. mentauhidkan Allah, menghindari syirik
D. mencari ridla Allah dengan amal shalih
E. melihat bekas kesyirikan umat masa lalu

23. Perhatikan ayat berikut!
ِ
ْ
ػ
َ
بِ
ِ
ض
ْ
ز
َْ
الِْيِفِاو
ُ
دِظ
ْ
ف
ُ
جِ
َ
ل
َ
وِ
َ
نحِىِظ
ْ
ح
ُْ
لْاِ
َ
ًِمِ

بٍ
ِ
س
َ
كِِ
�
اللِّ
َ
ذ
َ
م
ْ
ح
َ
زِ
�
نِبِا
ً
ػ
َ
م
َ
ط
َ
وِا
ً
ف
ْ
ى
َ
دِ
ُ
هى
ُ
غ
ْ
دا
َ
وِا
َ
هِح
َ
لا
ْ
صِبِ
َ
دِ
Larangan yang terdapat dalam ayat ini adalah ....
A. membuat kerusuhan sosial
B. melanggar perintah Allah swt.
C. membuat kerusakan di bumi
D. mencela, menghina sesama
E. berlaku aniaya pada diri sendiri

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 59

24. Maksud ا
ً
ػ
َ
م
َ
ط
َ
وِا
ً
ف
ْ
ى
َ
دِ
ُ
هى
ُ
غ
ْ
دا
َ
و adalah …..
A. tidak serakah terhadap nikmat Allah
B. Allah pasti menjawab doa seseorang
C. larangan kehilangan harapan dari Allah
D. kecemasan berlebihan diarang Islam
E. sikap berdoa, cemas dan penuh harap
25. Arti ِ
َ
نحِىِظ
ْ
ح
ُْ
لْاِ
َ
ًِمِ

بٍ
ِ
س
َ
كِِ
�
اللِّ
َ
ذ
َ
م
ْ
ح
َ
زِ
�
نِب adalah
A. sesungguhnya rahmat Allah hanya diberikan kepada orang-orang muhsin
B. kedekatan kepada Allah mendatangkan rahmat Allah
C. sungguh rahmat dan kebaikan Allah sangat dekat orang yang baik
D. sungguh rahmat Allah dekat dengan orang-orang yang berbuat baik
E. sesungguhnya rahmat Allah dekat dengan meraka yang mendekat Allah

26. Perhatikan ayat berikut!
ِِههِخ
َ
م
ْ
ح
َ
زِ
ْ
ي
َ
دهه
َ
ًِ
َ
ن
ْ
حه
َ
بِا
ً
سهه
ْ
ؼ
ُ
بِ
َ
حاه
َ
ٍ
ِ
ّ
سلاِ
ُ
لههِط
ْ
س
ُ
ًِيِره
�
لاِ
َ
ىه
ُ
ه
َ
وِِِزِا
ً
با
َ
حهه
َ
َِ
ْ
ذه
�
ل
َ
ك
َ
ؤِا
َ
ذِبِىهه
�
ت
َ
حِِههه
ِ
بِاه
َ
ى
ْ
ل
َ
ص
ْ
ه
َ
إ
َ
فٍِذههِ
ّ
ُ
َ
مٍِده
َ
ل
َ
بِلِ
ُ
ها
َ
ى
ْ
لهه
ُ
طِ
ً
لاه
َ
ل
ِ
َ
نو
ُ
س
�
ه
َ
ر
َ
جِ
ْ
م
ُ
ى
�
ل
َ
ػ
َ
لِى
َ
ح
ْ
ى
َْ
لْاِ
ُ
ج
ِ
س
ْ
ذ
ُ
هِ
َ
ًِل
َ
ر
َ
هِِثا
َ
س
َ
م
�
ثلاِِ
ّ
ل
ُ
وِ
ْ
ًِمِِه
ِ
بِا
َ
ى
ْ
ح
َ
س
ْ
د
َ
إ
َ
فِ
َ
ءا
َْ
لْاِ
Maksud kalimat bergarisbawah ayat ini adalah ....
A. Allah menghembuskan angin rahmat
B. rahmat Allah sering didahului oleh angin
C. angin jadi tanda akan datang rahmat Allah
D. angin dan hujan adalah rahmat Allah
E. manfaat sumber daya tak terbaharukan

27. Perhatikan ayat berikut!
ِ
ُ
ج
ُ
س
ْ
ذ
َ
ًِ
َ
لِ
َ
ث
ُ
ب
َ
دِيِر
�
لا
َ
وِِه
ِ
ّ
ب
َ
زِِن
ْ
ذِة
ِ
بِ
ُ
ه
ُ
جا
َ
ب
َ
هِ
ُ
ج
ُ
س
ْ
ذ
َ
ًِ
ُ
بِ
ّ
ُ
�
طلاِ
ُ
د
َ
ل
َ
ب
ْ
لا
َ
وِِ
َ
ًِل
َ
ر
َ
هِا
ً
دِى
َ
هِ
�
لِبِ
َ
نو
ُ
س
ُ
ى
ْ
ؼ
َ
ٌٍِم
ْ
ى
َ
لِلِِثا
َ
ً
ْ
الِْ
ُ
ف
ِ
ّ
س
َ
ص
ُ
ه ِ
Maksud kalimat bergarisbawah adalah ....
A. hujan adalah tanda Allah mengasihi manusia
B. tanda kekuasaan Allah terdapat di semesta
C. tanda syukur adalah memelihara bumi
D. Allah memperjalankan awan di atas bumi
E. Allah mengulang-ulang tanda kebesaranNya

28. Perhatikan ayat berikut!
ا
َ
بِا
َ
م
ُ
ه
َ
ن
ْ
ُ
َ
بِا
َ
م
َ
وِ
َ
ض
ْ
ز
َْ
الْ
َ
وِ
َ
ءا
َ
م
�
ظلاِا
َ
ى
ْ
ل
َ
ل
َ
دِا
َ
م
َ
وِِزا
�
ىلاِ
َ
ًِمِاو
ُ
س
َ
ف
َ
هِ
َ
ًًِر
�
لِلِ

ل
ْ
ٍ
َ
ى
َ
فِاو
ُ
س
َ
ف
َ
هِ
َ
ًًِر
�
لاِ
�
ً
َ
ظِ
َ
ًِل
َ
ذِ
ً
لاِط
Pernyataan yang sesuai dengan kalimat bergarisbawah pada ayat ini adalah ....
A. Allah menciptakan tujuh langit satu bumi
B. penciptaan langit dan bumi tidak sia-sia
C. langit, bumi memberi manfaat manusia
D. dimanapun langit dijunjung, bumi dipijak
E. penciptaan langit untuk mendukung bumi

60 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

29. Perhatikan ayat berikut!
ِ
ً
لاُِل
َ
دِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِ
َ
ع
ْ
م
�
ؼلاِا
َ
ى
ْ
ل
َ
ػ
َ
حِ
�
م
ُ
زِا
ً
ىِها
َ
طِ
ُ
ه
َ
ل
َ
ػ
َ
ج
َ
لِ
َ
ءا
َ
ػِ
ْ
ى
َ
ل
َ
وِ
�
لِ
ّ
ظلاِ
�
د
َ
مِ
َ
ف
ْ
ُ
َ
هِ
َ
ً
ِ
ّ
ب
َ
زِى
َ
لِبِ
َ
س
َ
جِ
ْ
م
َ
ل
َ
ؤ
Pernyataan yang paling sesuai dengan ayat ini adalah ....
A. bayangan bergeran dari pendek ke panjang
B. Allah mencipta sumber energi tak terbatas
C. matahari terbit di timur tenggelam di barat
D. alam adalah karya Allah Yang Mahasempurna
E. bayangan benda menjadi alat hitung waktu

30. Perhatikan ayat berikut!
ِ
ُ
ؼ
ُ
وِ
َ
زا
َ
ه
�
نلاِ
َ
ل
َ
ػ
َ
ح
َ
وِا
ً
جا
َ
ب
ُ
طِ
َ
م
ْ
ى
�
ىلا
َ
وِا
ً
طا
َ
بِلِ
َ
ل
ْ
ُ
�
للاِ
ُ
م
ُ
ى
َ
لِ
َ
ل
َ
ػ
َ
حِيِر
�
لاِ
َ
ى
ُ
ه
َ
وا
ً
زىِ
Pernyataan yang paling sesuai dengan ayat ini adalah ....
A. manusia harus menyebar mencari nafkah
B. sebagian manusia bekerja di malam hari
C. Allah menjaga manusia dari kejahatan malam
D. kuasa Allah atas penciptaan siang dan malam
E. siang hari adalah karunia Allah kepada alam

31. Perhatikan ayat berikut!
ا
ً
زى
ُ
ؼ
ُ
وِ
َ
زا
َ
ه
�
نلاِ
َ
ل
َ
ػ
َ
ح
َ
وِا
ً
جا
َ
ب
ُ
طِ
َ
م
ْ
ى
�
ىلا
َ
وِا
ً
طا
َ
بِلِ
َ
ل
ْ
ُ
�
للاِ
ُ
م
ُ
ى
َ
لِ
َ
ل
َ
ػ
َ
حِيِر
�
لاِ
َ
ى
ُ
ه
َ
وِ
Ayat ini menunjukkan bahwa penciptaan siang hari adalah untuk ….
A. bertebaran
B. berkembang biak
C. berusaha
D. saling mengenal
E. menjaga kehidupan

32. Perhatikan ayat berikut!
ِا
ً
خ
ْ
ُ
َ
مِ
ً
ة
َ
د
ْ
ل
َ
بِِه
ِ
بِ
َ
ي
ِ
ي
ْ
ح
ُ
ىِلِ
ُ
ه
َ
ُِل
ْ
ظ
ُ
و
َ
وِا
ً
رحِث
َ
هِ
�
يِ سا
َ
ه
َ
ؤ
َ
وِا
ً
ما
َ
ػ
ْ
و
َ
ؤِا
َ
ى
ْ
ل
َ
ل
َ
دِا
�
مِمِ
Fungsi air hujan dalam ayat ini, terkait manusia dan binatang adalah ….
A. memberi air minum
B. menopang kehidupan
C. menjaga kehidupan
D. menumbuhkan tanaman
E. mengakhiri kekeringan

33. Perhatikan ayat berikut!
ِ
ْ
ً
َ
مِ
ِ
ضا
�
ىلاِ
َ
ًِم
َ
وِِةا
َ
ُ
َ
ح
ْ
لاِيِفِ
ُ
ه
ُ
ل
ْ
ى
َ
كِ
َ
ً
ُ
بِج
ْ
ع
ُ
ٌا
َ
ُ
ْ
ه
�
دلاِِِما
َ
صِخ
ْ
لاِ
�
د
َ
ل
َ
ؤِ
َ
ى
ُ
ه
َ
وِِهِب
ْ
ل
َ
كِيِفِا
َ
مِى
َ
ل
َ
غِ
َ�
اللِّ
ُ
د
ِ
ه
ْ
ؼ
ُ
َ
َ
وِ
Ayat ini menunjukkan perilaku orang ....
A. kafir
B. munafik
C. musyrik

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 61

D. mukmin
E. muslim

34. Perhatikan ayat berikut!
ِ
َ
وِا
َ
هيِفِ
َ
دِظ
ْ
ف
ُ
ُِلِ
ِ
ض
ْ
ز
َْ
الِْيِفِى
َ
ع
َ
طِى
�
ل
َ
ى
َ
جِا
َ
ذ
ِ
إ
َ
وِ
َ
ًِل
ْ
ه
ُ
يِِ
َ
ر
ْ
س
َ
ح
ْ
لاِ
َ
ل
ْ
ظ
�
يلا
َ
وِِ
َ
دا
َ
ظ
َ
ف
ْ
لاِ
�
بِح
ُ
ًِ
َ
لِ
ُ�
اللّ
َ
وِ
Jika fenomena LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) akhir-akhir ini
dikaitkan dengan ayat ini, maka ....
A. akan merusak norma tatanan masyarakat
B. mengingkari dan menyalahi kodrat manusia
C. membawa kesengsaraan dunia dan akhirat
D. menghilangkan sisi kemanusiaan manusia
E. membahayakan, karena merusak keturunan

35. Arti ِ
ُ�
اللّ
َ
وِ
َ
دا
َ
ظ
َ
ف
ْ
لاِ
�
بِح
ُ
ًِ
َ
لِ adalah ….
A. Allah mengancam pelaku pembunuhan
B. Allah tidak menyukai kekerasan
C. Allah tidak memberi toleransi apapun
D. Allah tidak menyukai kerusakan
E. Allah memberi balasan setimpal

36. Perhatikan ayat berikut!
ِ
ِ
م
�
جاِ
ُ
ه
َ
لِ
َ
لُِكِا
َ
ذ
ِ
إ
َ
وِ
ُ
دا
َ
هِ
ْ
لْاِ
َ
ع
ْ
ئِب
َ
ل
َ
وِ
ُ
م
�
ى
َ
ه
َ
حِ
ُ
ه
ُ
ب
ْ
ظ
َ
ح
َ
فِِم
ْ
زِ
ْ
لْا
ِ
بِ
ُ
ة
�
صِػ
ْ
لاِ
ُ
ه
ْ
ج
َ
ر
َ
د
َ
ؤِ
َ�
اللِّ
Perilaku manusia sesuai ayat ini, jika diingatkan untuk bertakwa kepada Allah adalah ....
A. mengikuti dan berterimakasih
B. menghargai dan mengikuti
C. menantang dan menolak
D. bangkit ego kesombongannya
E. bereaksi secara keras

37. Perhatikan hadis berikut!
ِ
َ
ٌاه
َ
كِىه
َ
ي
ْ
ح
َ
ُِلِ
ُ
ظه
ْ
ف
�
للا
َ
وِ
�
ي
ِره
َ
ب
ُ
غ
ْ
لاٍِده
ْ
ُ
َ
ب
ُ
غِ
ُ
ًه
ْ
بِ
ُ
ده
�
م
َ
ح
ُ
م
َ
وٍِدُِػه
َ
طِ
ُ
ً
ْ
بِ
ُ
ت
َ
ب
ْ
ِ
َ
خ
ُ
ك
َ
وِى
َ
ي
ْ
ح
َ
ًِ
ُ
ً
ْ
بِى
َ
ي
ْ
ح
َ
ًِا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِ
َ
ٌاه
َ
كوِاه
َ
ه
َ
ر
َ
ب
ْ
د
َ
ؤِىه
َ
ي
ْ
ح
َ
ً
ِ
َ
ى
َ
غِىهه
ُ
ب
َ
ؤِا
َ
ى
َ
ز
�
دهه
َ
حِِنا
َ
سهه
َ
د
ْ
الٍِْمِلهه
ْ
ظ
ُ
مِ
ْ
ًههِمِاهه
َ
مِ
َ
م
�
لهه
َ
ط
َ
وِِههه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِ
ُ
اللِى
�
لهه
َ
صِِاللِ
ُ
ٌىهه
ُ
ط
َ
زِ
َ
ٌاهه
َ
كِ
َ
ٌاهه
َ
كٍِعهه
َ
و
َ
ؤِ
ْ
ًهه
َ
غِ
َ
ة
َ
داهه
َ
خ
َ
كِ
ْ
ًهه
َ
غِ،
َ
تهه
َ
ها
ِ

ت
َ
مُ
ِ
ه
َ
بِ
ْ
و
َ
ؤِ

نا
َ
ظ
ْ
وِبِ
ْ
و
َ
ؤِ

ر
ْ
ح
َ
طِ
ُ
ه
ْ
ىِمِ
ُ
ل
ُ
و
ْ
إ
َ
ُ
َ
فِا
ً
غ
ْ
ز
َ
شِ
ُ
ع
َ
ز
ْ
ص
َ
ًِ
ْ
و
َ
ؤِا
ً
ط
ْ
س
َ
غِ
ُ
ض
ِ
س
ْ
غ
َ
ٌِ

ت
َ
ك
َ
د
َ
صِِه
ِ
بِ
ُ
ه
َ
لِ
َ
نا
َ
وِ
�
لِبِ
Pahala bagi penanam tanaman dari setiap buah yang dimakan makhluk Allah adalah ....
A. memberi kehidupan makhluk
B. dihapuskan segaian dosa
C. tabungan kebaikan di akhirat
D. memberi rasa teduh di dunia
E. setara dengan pahala sedekah

62 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

38. Perhatikan ayat berikut!
ا
َ
وا
َ
مه
�
ظلاِ
ِ
م
ْ
ل
َ
دِيِفِ
�
نِبِاه
َ
م
َ
وِ
َ
ضاه
�
ىلاِ
ُ
ؼه
َ
ف
ْ
ى
َ
ًِاه
َ
م
ِ
بِ
ِ
سه
ْ
ح
َ
ب
ْ
لاِيهِفِي
ِ
سه
ْ
ج
َ
جِيهِت
�
لاًِِه
ْ
ل
ُ
ف
ْ
لا
َ
وِِزاه
َ
ه
�
نلا
َ
وِِله
ْ
ُ
�
للاِِف
َ
لاِخه
ْ
دا
َ
وِ
ِ
ض
ْ
ز
َْ
الْ
َ
وِِث
ِ
َ
ج
َ
وٍِتههههه
�
با
َ
دِِ
ّ
لههههه
ُ
وِ
ْ
ًهههههِمِاههههه
َ
هيِفِ
�
ثههههه
َ
ب
َ
وِاههههه
َ
هِت
ْ
ى
َ
مِ
َ
دههههه
ْ
ػ
َ
بِ
َ
ض
ْ
ز
َْ
الِِْهههههه
ِ
بِاههههه
َ
ُ
ْ
ح
َ
إ
َ
فٍِءاههههه
َ
مِ
ْ
ًهههههِمِِءا
َ
مههههه
�
ظلاِ
َ
ًهههههِمِ
ُ�
اللِّ
َ
ٌ
َ
صههههه
ْ
ه
َ
ؤِِفٍ
ِ
سههههه
ْ
صِ
ِ
حاههههه
َ
ٍ
ِ
ّ
سلا
ِ
َ
نى
ُ
لِل
ْ
ػ
َ
ٌٍِم
ْ
ى
َ
لِلٍِثا
َ
ً
َ
لَِ
ِ
ض
ْ
ز
َْ
الْ
َ
وِِءا
َ
م
�
ظلاِ
َ
ن
ْ
ح
َ
بِ
ِ
س
�
خ
َ
س
ُْ
لْاِِبا
َ
ح
�
سلا
َ
وِ
Ayat ini menunjukkan bahwa setiap gejala alam adalah tanda keesaan dan kekuasaan
bagi....
A. mereka yang beriman
B. selalu mengingat Allah
C. para peneliti dan ilmuwan
D. orang yang memikirkan
E. mannusia yang bersujud

39. Maksud ِ
ِ
س
ْ
ح
َ
ب
ْ
لاِيِفِي
ِ
س
ْ
ج
َ
جِيِت
�
لاًِِ
ْ
ل
ُ
ف
ْ
لا
َ
و adalah ….
A. air hujan yang turun dari langit
B. setiap makhluk yang melata
C. angin yang mendahului hujan
D. pergantian siang dan malam
E. bahtera yang berlayar di lautan

40. Perhatikan hadis berikut!
ِِتههه
�
ى
َ
ج
ْ
لاِىههه
َ
لِبِاهههه
ً
لٍ
ِ
س
َ
طِ
ُ
هههه
َ
لِ
ُ�
اللِّ
َ
ل
�
هههه
َ
طِ،اهههه
ً
م
ْ
لِغِِههههُِفِ
ُ
عِم
َ
خههه
ْ
ل
َ
ًِاهههه
ً
لٍ
ِ
س
َ
طِ
َ
ً
َ
لههه
َ
طِ
ْ
ًههه
َ
مِِاهههه
ً
ط
ِزِاههه
َ
ه
َ
ت
َ
حِى
ْ
ح
َ
ؤِ
ُ
ؼههه
َ
ظ
َ
خ
َ
لِ
َ
تهههه
َ
ىِئ
َ
لا
َْ
لْاِ
�
ن
ِ
إ
َ
و
ِ
َ
وِِءا
َ
مهههه
�
ظلاِيههههِفِ
ْ
ًهههه
َ
مِ
ُ
ههههه
َ
لِ
ُ
سِف
ْ
غ
َ
خهههه
ْ
ظ
َ
ٌِِمهههه
ْ
لِػ
ْ
لاِ
َ
بههههِلا
َ
طِ
�
ن
ِ
إ
َ
وِِمهههه
ْ
لِػ
ْ
لاِِبههههِلا
َ
طِلِ
َ
لهههه
ْ
ظ
َ
فِ
�
ن
ِ
إ
َ
وِِءاهههه
َْ
لْاِيههههِفِِناهههه
َ
خُِح
ْ
لاِىهههه
�
ت
َ
حِ
ِ
ض
ْ
ز
َْ
الْ
ِ
َْ
الِْ
�
نِبِِءاههه
َ
ُ
ِ
ب
ْ
ه
َْ
الِْ
ُ
تههه
َ
ز
َ
ز
َ
وِ
َ
ءاهههه
َ
م
َ
ل
ُ
ػ
ْ
لاِ
�
نِبِِبهههِها
َ
ى
َ
ي
ْ
لاِ
ِ
سِئاههه
َ
طِىهههه
َ
ل
َ
غِ
ِ
سههه
َ
م
َ
ل
ْ
لاِِلههه
ْ
ظ
َ
ف
َ
هِِدهههه
ِ
با
َ
ػ
ْ
لاِىههه
َ
ل
َ
غِِمِلاههه
َ
ػ
ْ
لاِاىهههه
ُ
زِ
ّ
ز
َ
ى
ُ
ًِ
ْ
مههه
َ
لِ
َ
ءاهههه
َ
ُ
ِ
ب
ْ
ه
اى
ُ
ز
�
ز
َ
وِا
َ
م
�
هِبِا
ً
م
َ
ه
ْ
زِدِ
َ
ل
َ
وِا
ً
زا
َ
ىًِدِِ
ٍ
سِفا
َ
وٍِ
ّ
ظ
َ
ح
ِ
بِ
َ
ر
َ
د
َ
ؤِ
ُ
ه
َ
ر
َ
د
َ
ؤِ
ْ
ً
َ
م
َ
فِ،
َ
م
ْ
لِػ
ْ
لاِ
Pernyataan yang paling sesuai dengan kalimat bergaris bawah adalah ....
A. Larangan berdiam diri tanpa menambah ilmu
B. Allah memudahkan surga bagi pencari ilmu
C. Perbedaan orang berilmu dan tiada ilmu
D. Kemampuan manusia memecahkan masalah
E. Kelebihan manusia deibanding makhluk lain

Uraian
1. Pada umumnya, ada ilmu agama dan ilmu umum. Seolah-olah ada dikotomi antara
keduanya. Akhir-akhir ini ada beberapa ilmuan yang ingin menghapus pembedaan itu.
Artinya, tidak ada ilmu agama dan ilmu umum, seperti para intelektual muslim dulu. Ia
berprofesi sebagai dokter, tetapi juga ahli di bidang agama. Bagaimana menurut anda?
Diskusikan
2. Bagaimana apabila keilmuan bertolak belakang dengan agama, atau agama bertolak
belakang dengan pengetahuan. Apa yang harus dimenangkan? Jelaskan.

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 63

















MENDAKWAHKAN
KERAMAHAN ISLAM

64 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

Mendakwahkan Keramahan Islam


A. Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-
aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI-4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
1 Menjalankan kewajiban dakwah sebagaimana ajaran agama Islam
2 Mengamalkan sikap toleran dalam bermasyarakat
3 Menganalisis QS an-Nahl (16): 125 tentang kewajiban berdawah, QS asy-
Syu„ara„ (26): 214–216, tentang fase dakwah secara sembunyi-sembunyi, QS al-
Hijr (15): 94–96 tentang dakwah secara terang-terangan, Muslim dari Abu
Hurairah tentang balasan bagi motivator kebaikan:
ا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِى
َ
ي
ْ
ح
َ
ًِِ
ُ
ً
ْ
بِِ
َ
بى
�
ً
َ
ؤِِ
ُ
ت
َ
ب
ْ
ِ
َ
خ
ُ
ك
َ
وِِ
ُ
ً
ْ
بٍِِدُِػ
َ
طِِ
ُ
ً
ْ
با
َ
وِِ
ٍ
س
ْ
ج
ُ
حِاى
ُ
لا
َ
كِا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِِِغا
َ
م
ْ
طِبِ
ُ
لُِِ
َ
نى
ُ
ى
ْ
ػ
َ
ٌِِ
َ
ً
ْ
باِِ
ٍ
س
َ
ف
ْ
ػ
َ
حِ
ِ
ِ
ً
َ
غِِِء
َ
لا
َ
ػ
ْ
لاِِ
ْ
ً
َ
غِِِهُ
ِ
ب
َ
ؤِِ
ْ
ً
َ
غِي
ِ
ب
َ
ؤِِ
َ
ة
َ
س
ْ
ٍ
َ
س
ُ
هِِ
�
ن
َ
ؤِِ
َ
ٌى
ُ
ط
َ
زِِِاللِى
�
ل
َ
صِِ
ُ
اللِِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِِ
َ
م
�
ل
َ
ط
َ
وِِ
َ
ٌا
َ
كِِ
ْ
ً
َ
مِا
َ
غ
َ
دِى
َ
لِبِي
ً
د
ُ
هِ
ِ
َ
نا
َ
وِِ
ُ
ه
َ
لِِ
َ
ًِمِِ
ِ
س
ْ
ح
َْ
الِِْ
ُ
ل
ْ
ثِمِِِزى
ُ
ح
ُ
ؤِِ
ْ
ً
َ
مِِ
ُ
ه
َ
ػِب
َ
جِِ
َ
لِِ
ُ
ص
ُ
ل
ْ
ى
َ
ًِِ
َ
ًِل
َ
ذِِ
ْ
ًِمِِ
ْ
مِهِزى
ُ
ح
ُ
ؤِِ
ْ
ِ
َ
ػا
ً
ئِِ
ْ
ً
َ
م
َ
وِا
َ
غ
َ
دِى
َ
لِبٍِِت
َ
ل
َ
لا
َ
طِ
ِ
َ
نا
َ
وِِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِِ
َ
ًِمِِِم
ْ
ز
ِ
ْ
الِِْ
ُ
ل
ْ
ثِمِِِما
َ
زآِِ
ْ
ً
َ
مِِ
ُ
ه
َ
ػِب
َ
جِِ
َ
لِِ
ُ
ص
ُ
ل
ْ
ى
َ
ًِِ
َ
ًِل
َ
ذِِ
ْ
ًِمِِ
ْ
م
ِ
هِما
َ
زآِا
ً
ئ
ْ
ِ
َ
ػ
4 1. Menyajikan hasil analisis ayat dan hadis tentang dakwah
2. Mempraktikkan cara berdakwah secara lisan atau tulisan

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 65

QS an-Nahl (16): 125, QS asy-Syu„ara„
(26): 214–216, QS al-Hijr (15): 94–96,
HR. Muslim dari Abu Hurairah
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran dengan pendekatan saintifik, peserta didik mampu melafal
ayat-ayat sesuai kaidah ilmu tajwid dan hadis-hadis tentang kewajiban dakwah,
mengomunikasikan hasil analisisnya dalam berbagai media dengan sikap jujur, pro-aktif,
dan peduli terhadap keadaan sekitar serta mengamalkannya dalam kehidupan

D. Peta Kompetensi




















Amati gambar berikut! kemukakan pendapat kalian!












https://gontornews.com/tantangan-dakwah-islam-kontemporer

Mari Mengamati

66 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII






1. Kewajiban Berdakwah QS an-Nahl (16):125
ِ
َ
ى
ُ
هِ
َ
ً
�
ب
َ
زِ
�
نِبِ
ُ
ً
َ
ظ
ْ
ح
َ
ؤِ
َ
يِهِيِت
�
لا
ِ
بِ
ْ
م
ُ
ه
ْ
لِدا
َ
ح
َ
وِِت
َ
ى
َ
ظ
َ
ح
ْ
لاِِت
َ
ظِغ
ْ
ى
َْ
لْا
َ
وِِت
َ
م
ْ
ىِح
ْ
لا
ِ
بِ
َ
ً
ِ
ّ
ب
َ
زِِلُ
ِ
ب
َ
طِى
َ
لِبِ
ُ
ع
ْ
داِ
َ
طِ
ْ
ً
َ
م
ِ
بِ
ُ
م
َ
ل
ْ
غ
َ
ؤِِ
�
ل
ِ
َ
ًًِد
َ
خ
ْ
ه
ُْ
لْا
ِ
بِ
ُ
م
َ
ل
ْ
غ
َ
ؤِ
َ
ى
ُ
ه
َ
وِِهِلُ
ِ
ب
َ
طِ
ْ
ً
َ
غِ
a. Arti Kosa Kata
Dan debatlah
mereka
ِ
ْ
م
ُ
ه
ْ
لِدا
َ
ح
َ
و
Serulah ِ
ُ
ع
ْ
دا
Tersesat ِ
�
ل
َ
ط Dan nasihat ِِت
َ
ظِغ
ْ
ى
َْ
لْا
َ
و

b. Terjemah
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik,
dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu,
Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalanNya dan Dialah yang lebih
mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. QS an-Nahl (16):125

c. Penjelasan
Ayat ini menunjukkan kewajiban berdakwah, menyampaikan ajaran Islam.
Kata perintah di awal ayat menegaskan akan kewajiban ini. Namun demikian
kewajiban tersebut sekadar dengan kemampuan setiap muslim. sebgaimana Sabda
Rasulullah, "Barang siapa melihat kemungkaran, maka hendaklah dia mengubah
dengan tangannya, jika dia tidak mampu maka dengan lisannya, jika dia tidak mampu
maka dengan hatinya (HR. Muslim)
Ayat tersebut juga menunjukkan bahwa Allah memberi beberapa alternatif
metode dalam melaksanakan tugas dakwah. Metode tersebut adalah al-hikmah
(kebijaksanaan), al-mau'idzah al-hasanah (pengajaran/ nasihat yang baik) dan al-
mujadalah (perdebatan) namun berdebat dengan cara yang baik, saling menghargai
dan beretika.
2. Fase Dakwah secara Sembunyi-sembunyi. QS asy-Syu'ara (26):214-216
ِ
َ
نح
ِ
ب
َ
س
ْ
ك
َْ
الِْ
َ
ً
َ
ج
َ
رحِؼ
َ
غِ
ْ
زِر
ْ
ه
َ
ؤ
َ
و)٦١٤(ِِ
َ
نحِىِم
ْ
ا
ُْ
لْاِ
َ
ًِمِ
َ
ً
َ
ػ
َ
ب
�
جاِ
ِ
ً
َ
ِلِْ
َ
ً
َ
حا
َ
ى
َ
حِ
ْ
عِف
ْ
دا
َ
و)٦١٥(ِِيِ
ّ
وِبِ
ْ
ل
ُ
ل
َ
فِ
َ
ن
ْ
ى
َ
ص
َ
غِ
ْ
نِة
َ
ف
ِ
َ
نى
ُ
ل
َ
م
ْ
ػ
َ
حِا
�
مِمِ

ءي
ِ
س
َ
ب )٦١٦(ِ
Mari Memahami

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 67

a. Arti Kosa Kata
Rendahhatilah ِ
ْ
عِف
ْ
دا
َ
و
Dan berilah
peringatan
ِ
ْ
زِر
ْ
ه
َ
ؤ
َ
و
Terbebas ِ
َ
بِ

ءي
ِ
س Keluargamu ِ
َ
ً
َ
ج
َ
رحِؼ
َ
غ
b. Terjemah
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu (Muhammad) yang terdekat. Dan
rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu.
Kemudian jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah (Muhammad),:
"Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan".

c. Penjelasan
Ayat ini menjelaskan bahwa dalam melakukan dakwah terdapat tahapan sesuai
dengan kondisi. Rasulullah melakukan dakwah kepada orang-orang terdekat dan
secara sembunyi-sembunyi. Hal ini karena keadaan belum memungkinkan dakwah
secara terbuka. Maka masuk Islamlah generasi pertama seperti Khadijah r.a., Abu
Bakar ash-Shidiiq dan Ali bin Abi Thalib dan lainnya. Dari para generasi pertama (as-
sabiquna al-awwaluun) inilah, Islam berkembang dengan baik di masa-masa
sesudahnya.
Dakwah kepada keluarga dekat, dilakukan dengan risiko penolakan dan
penentangan yang kecil, tetapi bisa berimbas besar di kemudian hari. Dakwah dalam
fase ini, kita bisa mengidentifikasi dan memilih obyek dakwah secara efektif.
Sekalipun kerabat dekat bisa jadi menjadi halangan paling awal. Nabi Nuh diuji
dengan anak dan istrinya. Nabi Ibrahim diuji dengan bapaknya. Nabi Luth diuji
dengan istri dan anaknya.
Karena itu keberhasilan dakwah bukan diukur dengan banyaknya pengikut,
tetapi pesan dakwah tetap disampaikan kepada mereka, sekalipun sedikit yang
mengikuti, bahkan tidak ada yang mengikuti.

3. Fase Dakwah secara Terang-terangan QS al-Hijr (15):94-96
ِ
َ
نحِه
ِ
س
ْ
ؼ
ُْ
لْاِ
ِ
ً
َ
غِ
ْ
ض
ِ
س
ْ
غ
َ
ؤ
َ
وِ
ُ
س
َ
م
ْ
ا
ُ
جِا
َ
م
ِ
بِ
ْ
ع
َ
د
ْ
صا
َ
ف)٩٤(ِِ
َ
نحِئ
ِ
ص
ْ
ه
َ
ت
ْ
ظ
ُْ
لْاِ
َ
نا
َ
ى
ْ
ُ
َ
ف
َ
هِا
�
هِب )٩٥( ِِِ
�
اللِّ
َ
ؼ
َ
مِ
َ
نى
ُ
ل
َ
ػ
ْ
ج
َ
ًِ
َ
ًًِر
�
لا
ِ
َ
نى
ُ
م
َ
ل
ْ
ػ
َ
ٌِ
َ
ف
ْ
ى
َ
ظ
َ
فِ
َ
س
َ
دآِا
ً
ه
َ
لِب )٩٦(
ِ

68 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

a. Arti Kosa Kata
Orng-orang yang
mengolok
ِ
َ
نحِئ
ِ
ص
ْ
ه
َ
ت
ْ
ظ
ُْ
لْا
Sampaikan dengn
tegas
ِ
ْ
ع
َ
د
ْ
صا
َ
ف
menjadikan ِ
َ
نى
ُ
ل
َ
ػ
ْ
ج
َ
ً Dan berpalinglah ِ
ْ
ض
ِ
س
ْ
غ
َ
ؤ
َ
و

b. Terjemah
Maka sampaikanlah (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang
diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang yang musyrik. Sesungguhnya
Kami memelihara kamu dari (kejahatan) orang yang memperolok-olokkan (engkau).
(yaitu) orang-orang yang menganggap adanya tuhan selain Allah; mereka kelak akan
mengetahui (akibatnya). QS al-Hijr (15):94-96
c. Penjelasan
Setelah bertahun-tahun dakwah dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Saat
eksistensi umat Islam dirasa cukup memadai, maka turunlah perintah untuk
mendakwahkan Islam secara terbuka dan terang-terangan. Meski ancaman, penolakan
dan permusuhan orang-orang kafir dan musyrik tidak berhenti, tetapi dakwah harus
dilakukan. Allah menjamin keselamatan Rasulullah dan umat Islam dalam
berdakwah. Bahkan tugas nereka hanya menyampaikan ajaran Islam, penerimaan
adalah urusan Allah.
Terbukti di kemudian hari orang-orang kafir dan musyrik sendiri yang
mengikuti risalah. Misalnya masuknya Khalid bin Walid dan Amr bin Ash r.a. ke
dalam agama Islam. Ayat ini menegsakan kewajiban dakwah sekaligus kemungkinan
ada respon negatif dari masyarakat bahkan penolakan dan ancaman.
4. HR. Muslim dari Abu Hurairah r.a. tentang keutamaan berdakwah
ِ
َ
حِ
َ
ً
ْ
باِ
َ
نى
ُ
ى
ْ
ػ
َ
ٌِ
ُ
لُِغا
َ
م
ْ
طِبِا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِاى
ُ
لا
َ
كِ،
ٍ
س
ْ
ج
ُ
حِ
ُ
ً
ْ
با
َ
وٍِدُِػ
َ
طِ
ُ
ً
ْ
بِ
ُ
ت
َ
ب
ْ
ِ
َ
خ
ُ
ك
َ
وِ
َ
بى
�
ً
َ
ؤِ
ُ
ً
ْ
بِى
َ
ي
ْ
ح
َ
ًِا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِ
ٍ
س
َ
ف
ْ
ػِِِء
َ
لا
َ
ػ
ْ
لاِ
ِ
ً
َ
غ
ِ
َ
ٌا
َ
كِ
َ
م
�
ل
َ
ط
َ
وِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِ
ُ
اللِى
�
ل
َ
صِِاللِ
َ
ٌى
ُ
ط
َ
زِ
�
ن
َ
ؤِ
َ
ة
َ
س
ْ
ٍ
َ
س
ُ
هِي
ِ
ب
َ
ؤِ
ْ
ً
َ
غِِهُ
ِ
ب
َ
ؤِ
ْ
ً
َ
غِِ
َ
لِبِا
َ
غ
َ
دِ
ْ
ً
َ
مِ
ُ
ل
ْ
ثِمِ
ِ
س
ْ
ح
َْ
الِْ
َ
ًِمِ
ُ
ه
َ
لِ
َ
نا
َ
وِي
ً
د
ُ
هِى
ِِم
ْ
ز
ِ
ْ
الِْ
َ
ًِمِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِ
َ
نا
َ
وٍِت
َ
ل
َ
لا
َ
طِى
َ
لِبِا
َ
غ
َ
دِ
ْ
ً
َ
م
َ
وِا
ً
ئ
ْ
ِ
َ
ػِ
ْ
مِهِزى
ُ
ح
ُ
ؤِ
ْ
ًِمِ
َ
ًِل
َ
ذِ
ُ
ص
ُ
ل
ْ
ى
َ
ًِ
َ
لِ
ُ
ه
َ
ػِب
َ
جِ
ْ
ً
َ
مِِزى
ُ
ح
ُ
ؤِِ
ْ
ً
َ
مِِما
َ
زآِ
ُ
ل
ْ
ثِم
ا
ً
ئ
ْ
ِ
َ
ػِ
ْ
م
ِ
هِما
َ
زآِ
ْ
ًِمِ
َ
ًِل
َ
ذِ
ُ
ص
ُ
ل
ْ
ى
َ
ًِ
َ
لِ
ُ
ه
َ
ػِب
َ
جِ)ملظمِهاوز(ِ
a. Arti Kosa Kata
Dosa ِِم
ْ
ز
ِ
ْ
الْ Mengajak ا
َ
غ
َ
د
Tidak mengurangi ِ
ُ
ص
ُ
ل
ْ
ى
َ
ًِ
َ
ل Pahala ِ
ِ
س
ْ
ح
َْ
الِْ

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 69

b. Arti Hadis
Dari Abu Hurairah ra. bahwasa Rasulullah saw.. bersabda, " Barangsiapa yang
mengajak kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang-orang yang
mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa yang
mengajak kepada kesesatan, maka ia mendapat dosa seperti dosa orang-orang yang
mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun (HR. Muslim)

c. Penjelasan
Hadis ini menjelaskan keutamaan orang yang melakukan dakwah. Selain
sebagai kewajiban, dakwah memberikan bagi pelakunya pahala yang bagus dan masif.
Maksudnya pahala tetap mengalir kepada pendakwah sampai hari kiamat. Ketika
seseorang memotivasi, mengajak kebaikan maka dia mendapatkan pahala karena
perbuatan baiknya tersebut. Dan dia mendapatkan tambahan pahala sebanyak orang-
orang yang mengikutinya berbuat baik, tanpa mengurangi sedikitpun pahala mereka.
Hal serupa juga berlaku jika seseorang mengajak dan memotivasi orang
melakukan keburukan. Dia mendapatkan dosa karena perilakunya dan mendapat
tambahan dosa sebanyak orang-orang yang mengikutinya, tanpa sedikitpun dosa
mereka dikurangi.
Begitulah dakwah tidak saja sebuah kewajiban, tetapi juga “peternakan”
pahala yang potensial.




1. Dakwah secara bahasa artinya mengajak atau memanggil. Dalam pengertian yang
lebih luas adalah mengajak orang lain kepada jalan Allah dan mengerjakan kebaikan
dan meninggalkan kemungkaran;
2. Dakwah merupakan tugas yang paling mulia karena tugas utama para nabi dan rasul
adalah melakukan dakwah;
3. Dalam dakwah terdapat tiga metode, al­hikmah, al­mau`idhah al­hasanah, dan
al­mujadalah;
4. Dakwah sebaiknya dimulai dari diri sendiri dan keluarga terdekat, karena kebaikan
da`i dan orang-orang yang berada di sekelilingnya mempengaruhi keberhasilan
dakwah;
5. Melakukan dakwah tidak harus menunggu menjadi ulama dulu. Karena dakwah
merupakan kewajiban setiap umat Islam.
Rangkuman

70 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII





Tautan (link/ barcode) pendalaman materi atau sumber acuan










Al-Qur‟an memuat kisah-kisah dakwah. Dalam kisah-kisah tersebut itu juga
menunjukkan keragaman metode dakwah. Masing-masing metode mempunyai
karakteristik yang berbeda, sehingga berbeda pula kondisi dimana metode itu diterapkan.
Metode itu misalnya: qaulun baliighun, qaulun layyinun, qaulun kariimun, qaulun
maysuurun, qaulun ma'ruufun,
Diskusikanlah istilah-istilah tersebut terkait pelaksanaan dakwah.
1. Buatlah 5 kelompok diskusi
2. Tunjuk pemimpin kelompok dan buat nama kelompok yang bagus
3. Diskusikanlah masing-masing kelompok: qaulun baliighun, qaulun layyinun, qaulun
kariimun, qaulun maysuurun, qaulun ma'ruufun
4. Sesuai kelompok kajilah istilah-istilah tersebut dengan menelusuri ayat-ayat yang
mengandung istilah tersebut.
5. Pahami dan analisislah ayat tersebut sehingga jelas maksud istilah dakwah dimaksud,
ciri-cirinya, bagaimana penerapannya, serta kepada siapa metode dakwah tersbut
efektif diterapkan.
6. Kaitkan metode tersebut dengan era informasi sekarang ini








Tautan
Aktifitas Peserta Didik

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 71







Tulis ulang ayat berikut dengan syakal yang lengkap kemudian terjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia
ِلطًِمبِملغؤِىهًِبزِنبًِظحؤِيهِيتلابِمهلداحوِتىظحلاِتظغىلْاوِتمىحلابًِبزِلُبطِىلبِعدا
ًًدخهلْابِملغؤِىهوِهلُبطًِغ
ِ

ِنحبسكالًِْجرحؼغِزرهؤو-ِِنحىمالْاًِمًِػبجاًِلًِْحاىحِعفداو-ِِاممِءيسبِيوبِللفِنىصغِنةف
ِنىلمػح


ِ


نحهسؼلْاًِغِضسغؤوِسماجِامبِعدصاف-ِهِاهبِنحئصهتظلْاِناىُف-ِِسدآِاهلبِاللِؼمِنىلػجًًًِرلا
ِنىملػٌِفىظف



ِ



Uji Kompetensi

72 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

Hafalkan hadis berikut kemudian tulislah poin-poin dari hadis tersebut!

ِ
ْ
ػ
َ
ٌِ
ُ
لُِغا
َ
م
ْ
طِبِا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِاى
ُ
لا
َ
كِ،
ٍ
س
ْ
ج
ُ
حِ
ُ
ً
ْ
با
َ
وٍِدُِػ
َ
طِ
ُ
ً
ْ
بِ
ُ
ت
َ
ب
ْ
ِ
َ
خ
ُ
ك
َ
وِ
َ
بى
�
ً
َ
ؤِ
ُ
ً
ْ
بِى
َ
ي
ْ
ح
َ
ًِا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِ
ِ
ً
َ
غِ
ٍ
س
َ
ف
ْ
ػ
َ
حِ
َ
ً
ْ
باِ
َ
نى
ُ
ى
ِ
ً
د
ُ
هِى
َ
لِبِا
َ
غ
َ
دِ
ْ
ً
َ
مِ
َ
ٌا
َ
كِ
َ
م
�
ل
َ
ط
َ
وِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِ
ُ
اللِى
�
ل
َ
صِِاللِ
َ
ٌى
ُ
ط
َ
زِ
�
ن
َ
ؤِ
َ
ة
َ
س
ْ
ٍ
َ
س
ُ
هِي
ِ
ب
َ
ؤِ
ْ
ً
َ
غِِهُ
ِ
ب
َ
ؤِ
ْ
ً
َ
غِِء
َ
لا
َ
ػ
ْ
لاِ
َ
ًِمِ
ُ
ه
َ
لِ
َ
نا
َ
وِي
ِ
َ
وِا
ً
ئ
ْ
ِ
َ
ػِ
ْ
مِهِزى
ُ
ح
ُ
ؤِ
ْ
ًِمِ
َ
ًِل
َ
ذِ
ُ
ص
ُ
ل
ْ
ى
َ
ًِ
َ
لِ
ُ
ه
َ
ػِب
َ
جِ
ْ
ً
َ
مِِزى
ُ
ح
ُ
ؤِ
ُ
ل
ْ
ثِمِ
ِ
س
ْ
ح
َْ
الِِْم
ْ
ز
ِ
ْ
الِْ
َ
ًِمِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِ
َ
نا
َ
وٍِت
َ
ل
َ
لا
َ
طِى
َ
لِبِا
َ
غ
َ
دِ
ْ
ً
َ
م
ا
ً
ئ
ْ
ِ
َ
ػِ
ْ
م
ِ
هِما
َ
زآِ
ْ
ًِمِ
َ
ًِل
َ
ذِ
ُ
ص
ُ
ل
ْ
ى
َ
ًِ
َ
لِ
ُ
ه
َ
ػِب
َ
جِ
ْ
ً
َ
مِِما
َ
زآِ
ُ
ل
ْ
ثِم
ِ

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 73




















MEMBUDAYAKAN
AMAR MAKRUF NAHI
MUNGKAR

74 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

Membudayakan
Amar Makruf Nahi Mungkar



A. Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-
aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI-4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
1 Mengamalkan perintah amar makruf nahi mungkar
2 Mengamalkan sikap disiplin dan peduli dalam kehidupan sehari-hari
3 Menganalisis QS Ali Imran (3): 104 tentang kewajiban amar makruf nahi
mungkar, QS Ali Imran (3): 110 tentang umat terbaik, QS al-Maidah (5): 78-80
tentang ancaman bagi yang tidak amar makruf nahi mungkar, hadis riwayat
Muslim dari Abu Said tentang perintah mengubah kemungkaran sesuai
kemampuan:
ا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِى
ُ
ب
َ
ؤِِ
ِ
س
ْ
ى
َ
بِِ
ُ
ً
ْ
بِي
ِ
ب
َ
ؤِِ
َ
ت
َ
ب
ْ
ِ
َ
ػِا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِِ

ؼُِه
َ
وِِ
ْ
ً
َ
غِِ
َ
نا
َ
ُ
ْ
ف
ُ
طِا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
ح
َ
وِِ
ُ
د
�
م
َ
ح
ُ
مِِ
ُ
ً
ْ
بِى
�
ن
َ
ث
ُْ
لْاِا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِِ
ُ
د
�
م
َ
ح
ُ
مِ
ِ
ُ
ً
ْ
بِِ
ٍ
س
َ
ف
ْ
ػ
َ
حِا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِِ
ُ
ت
َ
ب
ْ
ػ
ُ
ػِا
َ
م
ُ
ه
َ
لاِهِِ
ْ
ً
َ
غِِ
ِ
ع
ْ
ِ
َ
كِِ
ِ
ً
ْ
بٍِِمِل
ْ
ظ
ُ
مِِ
ْ
ً
َ
غِِِق
ِزا
َ
طِِ
ِ
ً
ْ
بٍِِبا
َ
هِػ-ا
َ
ر
َ
ه
َ
وِِ
ُ
ثًِد
َ
حِي
ِ
ب
َ
ؤِ
ِ
ٍ
س
ْ
ى
َ
ب-ِ
َ
ٌا
َ
كِِ
ُ
ٌ
�
و
َ
ؤِِ
ْ
ً
َ
مِِ
َ
ؤ
َ
د
َ
بِِِت
َ
ب
ْ
ط
ُ
خ
ْ
لا
ِ
بِِ
َ
م
ْ
ى
َ
ًِِِدُِػ
ْ
لاِِ
َ
ل
ْ
ب
َ
كِِِة
َ
لا
�
صلاِِ
ُ
نا
َ
و
ْ
س
َ
مِِ
َ
ما
َ
ل
َ
فِِِه
ْ
ُ
َ
لِبِِ

ل
ُ
ح
َ
زِِ
َ
ٌا
َ
ل
َ
فِِ
ُ
ة
َ
لا
�
صلاِ
ِ
َ
ل
ْ
ب
َ
كِِِت
َ
ب
ْ
ط
ُ
خ
ْ
لاِِ
َ
ٌا
َ
ل
َ
فِِ
ْ
د
َ
كِِ
َ
ن
ِ
س
ُ
جِا
َ
مِِ
َ
ًِلا
َ
ى
ُ
هِِ
َ
ٌا
َ
ل
َ
فِِ
ُ
ب
َ
ؤىٍِِدُِػ
َ
طِا
�
م
َ
ؤِا
َ
ر
َ
هِِ
ْ
د
َ
ل
َ
فِى
َ
ط
َ
كِا
َ
مِِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِِ
ُ
ذ
ْ
ػِم
َ
طِ
ِ
َ
ٌى
ُ
ط
َ
زِِِاللِى
�
ل
َ
صِِ
ُ
اللِِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِِ
َ
م
�
ل
َ
ط
َ
وِِ
ُ
ٌى
ُ
ل
َ
ًِِ
ْ
ً
َ
مِي
َ
ؤ
َ
زِِ
ْ
م
ُ
ى
ْ
ىِمِا
ً
س
َ
ى
ْ
ى
ُ
مِِ
ُ
ه
ْ
رِ
ّ
ح
َ
غ
ُ
ُ
ْ
ل
َ
فِِِهِد
َ
ُ
ِ
بِِ
ْ
نِة
َ
فِِ
ْ
م
َ
لِِ
ْ
ؼِط
َ
خ
ْ
ظ
َ
ٌِ

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 75

QS Ali Imran (3): 104, QS Ali Imran (3):
110, QS al-Maidah (5): 78-80, HR.
Muslim dari Abu Said
ِِهِها
َ
ظِلِب
َ
فِِ
ْ
نِة
َ
فِِ
ْ
م
َ
لِِ
ْ
ؼِط
َ
خ
ْ
ظ
َ
ٌِِِهِب
ْ
ل
َ
لِب
َ
فِِ
َ
ًِل
َ
ذ
َ
وِِ
َ
ػ
ْ
ط
َ
ؤِ
ُ
فِِِنا
َ
مً
ِ
ْ
الْ
4 1. Mendemonstrasikan tulisan, hafalan, terjemahan ayat dan hadis tentang
amar makruf nahi mungkar
2. Menyajikan keterkaitan ayat dan hadis tentang amar makruf nahi mungkar
dengan fenomena sosial

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran dengan pendekatan saintifik, peserta didik mampu
menganalisis ayat-ayat dan hadis-hadis tentang membudayakan amar makruf nahi
mungkar, dan menyampaikannya dalam berbagai media dengan semangat toleran, damai,
jujur dan optimis, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari

D. Peta Kompetensi

76 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII






Perhatikan dan amati ilustrasi berikut! kemukakan pendapatmu










https://badakpos.com/ratusan-botol-miras-dimusnahkan/






1. Kewajiban Amar Makruf Nahi Mungkar. QS Ali Imran (3):104
ِ
َ
ًِئ
َ
لو
ُ
ؤ
َ
وِ
ِ
س
َ
ى
ْ
ى
ُْ
لْاِ
ِ
ً
َ
غِ
َ
ن
ْ
ى
َ
ه
ْ
ن
َ
ٍ
َ
وِِفو
ُ
س
ْ
ػ
َْ
لْا
ِ
بِ
َ
نو
ُ
س
ُ
م
ْ
إ
َ
ٍ
َ
وِِر
ْ
ح
َ
خ
ْ
لاِى
َ
لِبِ
َ
نى
ُ
غ
ْ
د
َ
ًِ

ت
�
م
ُ
ؤِ
ْ
م
ُ
ى
ْ
ىِمِ
ْ
ً
ُ
ى
َ
خ
ْ
ل
َ
وِ
َ
نى
ُ
حِل
ْ
ف
ُْ
لْاِ
ُ
م
ُ
هِ
a. Arti Kosa Kata
Orang-orang yang
beruntung
ِ
َ
نى
ُ
حِل
ْ
ف
ُْ
لْا
Mereka
menyeru
ِ
َ
نى
ُ
غ
ْ
د
َ
ً

b. Terjemah
Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan
mereka itulah orang-orang yang beruntung QS Ali Imran (3):104


Mari Mengamati
Mari Memahami

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 77

c. Penjelasan
Ayat ini menjelaskan kewajiban untuk amar makruf nahi mungkar serta
keutamaannya. Hendaknya ada di antara umat Islam yang sesuai dengan
kemampuannya mengubah kemungkaran, menyeru kepada kebaikan. Sebab
kewajiban ini hanya untuk umat Islam. Maka beruntunglah mereka yang memenuhi
kewajiban ini.
Kalaulah tidak semua anggota masyarakat dapat melaksanakan fungsi dakwah,
maka hendaklah ada beberapa orang melaksanakan fungsi dakwah, untuk diteladani
dan didengar nasihatnya. Mereka mengajak secara terus-menerus tanpa bosan dan
lelah kepada kebajikan, yakni petunjuk-petunjuk Ilahi, menyuruh masyarakat kepada
yang makruf, yakni nilai-nilai luhur serta adat istiadat yang diakui baik oleh
masyarakat mereka, selama hal itu tidak bertentangan dengan nilai-nilai Ilahiyah, dan
mencegah mereka dari yang mungkar; yakni yang dinilai buruk lagi diingkari oleh
akal sehat masyarakat. Mereka yang mengindahkan tuntunan ini dan yang sungguh
tinggi lagi jauh martabat kedudukannya itulah orang-orang yang beruntung,
mendapatkan apa yang mereka dambakan dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Perintah berbuat kebaikan dan melarang perbuatan buruk pada dasarnya ingin
menjadikan bumi - sebagai tempat hidup manusia - ini aman dan makmur sesuai
dengan cita-cita Rasulullah saw. pada negara Madinah, 14 abad yang lalu. Sekaligus
meniadakan tradisi buruk yang merusak bumi. Perusakan di bumi dapat terjadi
manakala masyarakat telah melanggengkan tradisi buruk yang kemudian dianggap
baik, karena perbuatan itu telah dibiasakan bertahun-tahun. Kalau demikian,
masyarakat telah membiarkan secara terus menerus kegiatan yang bertentangan
dengan fitrah kemanusiaan yang pada dasarnya ingin kedamaian ke arah yang
merendahkan harkat dan martabat kemanusiaan.
Paling tidak ada dua hal yang perlu digarisbawahi berkaitan dengan ayat di
atas.
a. Nilai-nilai Ilahi tidak boleh dipaksakan, tetapi disampaikan secara persuasif
dalam bentuk ajakan yang baik.

Dengan mengingat firman Allah swt. yang memerintahkan manusia untuk
selalu mengajak manusia lain pada jalan Tuhan : "Ajaklah ke jalan Tuhanmu dengan
cara yang bijaksana, nasihat (yang menyentuh hati) serta berdiskusilah dengan

78 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

mereka dengan cara yang lebih baik." QS. an-Nahl (16): 125. Perhatikan ( يه ىتلاب
نسحا) /dengan cara yang lebih baik bukan sekadar "baik". Selanjutnya setelah
mengajak, siapa yang akan beriman silahkan beriman, dan siapa yang kufur silahkan
pula, masing-masing mempertanggungjawabkan pilihannya.
Untuk mencapai maksud tersebut perlu adanya segolongan umat Islam yang
bergerak dalam bidang dakwah yang selalu memberi peringatan, bilamana nampak
gejala-gejala perpecahan dan penyelewengan. Karena itu pada ayat ini diperintahkan
agar supaya di antara umat Islam ada segolongan umat yang terlatih di bidang dakwah
yang dengan tegas menyerukan kepada kebaikan, menyuruh kepada yang makruf
(baik) dan mencegah dari yang mungkar (keji).
b. Kesepakatan Umum Masyarakat (al-Ma'rûf).

Kesepakatan tersebut sewajarnya diperintahkan, demikian juga al-Munkar
seharusnya dicegah. Baik yang memerintahkan dan yang mencegah itu pemilik
kekuasaan maupun bukan. Sebagaimana sabda baginda Nabi berikut : "Siapa pun di
antara kamu melihat kemungkaran maka hendaklah dia mengubahnya
(menjadikannya ma'ruf) dengan tangan/kekuasaannya, kalau dia tidak mampu (tidak
memiliki kekuasaan), maka dengan lidah/ucapannya, kalau (yang ini pun) dia tidak
mampu, maka dengan hatinya, dan itulah selemah-lemah iman." Demikian sabda
Nabi saw. yang diriwayatkan oleh sejumlah perawi hadis antara lain Imam Muslim,
at-Tirmidzi dan Ibn Majah melalui sahabat Nabi saw., Abu Sa'id al-Khudri.
Di sisi lain, karena keduanya merupakan kesepakatan satu masyarakat, maka
kesepakatan itu bisa berbeda antara satu masyarakat muslim dengan masyarakat
muslim yang lain, bahkan antara satu waktu dan waktu lain dalam satu masyarakat
tertentu.
Melalui ayat tersebut di atas Allah swt. memerintahkan kepada umat Islam
agar diantara mereka ada sekelompok orang yang bergerak dalam bidang dakwah
yang selalu memberi peringatan apabila tampak gejala-gejala perpecahan dan
pelanggaran terhadap ajaran agama, dengan jalan mengajak dan menyeru manusia
untuk melakukan kebajikan, menyeru kepada makruf dan mencegah dari yang
mungkar. Cara yang ditempuh adalah dengan menyadarkan manusia bahwa
perbuatan-perbuatan yang baik itu akan mendatangkan keuntungan dan kebahagiaan
baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain, baik di dunia maupun di akhirat. Begitu

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 79

juga sebaliknya, bahwa kemungkaran dan kejahatan itu akan selalu menimbulkan
kerugian dan kemudaratan baik pelakunya maupun orang lain.
Tujuan dakwah tidak akan tercapai hanya dengan anjuran melakukan
perbuatan baik saja tanpa dibarengi dengan sifat-sifat keutamaan dan menghilangkan
sifat-sifat buruk dan jahat. Agar tujuan dakwah dapat tercapai dengan baik, maka
umat Islam harus mengetahui persyaratan dan taktik perjuangan untuk mencapainya.
Kemenangan tidak akan tercapai tanpa kekuatan, kekuatan tidak akan terwujud
melainkan dengan persatuan. Persatuan dan kesatuan tidak dapat diraih kecuali
diimbangi dengan sifat-sifat yang utama. Sifat yang yang utama inipun tidak akan
terpelihara tanpa terjaganya agama. Akhirnya agama tidak mungkin terpelihara tanpa
adanya dakwah. Dari sinilah dapat dimengerti apabila Allah mewajibkan kepada umat
Islam untuk melakukan dan menggiatkan dakwah agar agama yang mereka anut dapat
berkembang dengan baik dan sempurna, sehingga misi agama “ memberikan rahmat
bagi seluruh alam” dapat tercapai. Tanpa adanya dakwah, agama tidak akan mungkin
dapat berkembang.
2. Umat Terbaik. QS Ali Imran (3):110
ِِ
�
للَّا
ِ
بِ
َ
نى
ُ
ىِم
ْ
ا
ُ
ج
َ
وِ
ِ
س
َ
ى
ْ
ى
ُْ
لْاِ
ِ
ً
َ
غِ
َ
ن
ْ
ى
َ
ه
ْ
ن
َ
ج
َ
وِِفو
ُ
س
ْ
ػ
َْ
لْا
ِ
بِ
َ
نو
ُ
س
ُ
م
ْ
إ
َ
جِ
ِ
ضا
�
ىلِلِ
ْ
ذ
َ
ح
ِ
س
ْ
د
ُ
ؤٍِت
�
م
ُ
ؤِ
َ
ر
ْ
ح
َ
دِ
ْ
م
ُ
خ
ْ
ى
ُ
هِِِبا
َ
خِى
ْ
لاِ
ُ
ل
ْ
ه
َ
ؤِ
َ
ً
َ
مآِ
ْ
ى
َ
ل
َ
و
ِ
ْ
لاِ
ُ
م
ُ
ه
ُ
ر
َ
ث
ْ
ه
َ
ؤ
َ
وِ
َ
نى
ُ
ىِم
ْ
ا
ُْ
لْاِ
ُ
م
ُ
ه
ْ
نِمِ
ْ
م
ُ
ه
َ
لِا
ً
ر
ْ
ح
َ
دِ
َ
نا
َ
ي
َ
لِ
َ
نى
ُ
لِطا
َ
ف

ِ
a. Arti Kosa Kata
Dan sebagian besar
mereka
ِ
ُ
م
ُ
ه
ُ
ر
َ
ث
ْ
ه
َ
ؤ
َ
و Dilahirkan ِ
ْ
ذ
َ
ح
ِ
س
ْ
د
ُ
ؤ

b. Terjemah
Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (karena
kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan
beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi
mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah
orang-orang fasik . QS Ali Imran (3):110

c. Penjelasan
Ayat ini menegaskan bahwa umat Islam adalah umat yang sengaja dijadikan
Allah sebagai umat yang terbaik. Mereka dipilih sebab mereka diperintahkan untuk

80 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

menyeru kepada yang makruf: yaitu yang baik sesuai perintah syariat dan mencegah
dari yang mungkar: yaitu segala perkataan, perangai atau perbuatan yang
bertentangan dengan syariat. Juga sebab bahwa mereka beriman kepada Allah dan
meyakini bahwa Allah tidak mempunyai sekutu.
Jika orang-orang Yahudi dan Nasrani itu beriman kepada risalah Nabi
Muhammad saw., tentu mereka itu lebih baik dan bermanfaat bagi mereka. Namun
sebagian besar menyeleweng dari jalan kebenaran dan ketaatan kepada Allah dan
Rasul-Nya.
Ayat ini turun kepada dua orang Yahudi yang berkata kepada kumpulan orang
mukmin: sesungguhnya agama kami lebih baik dari pada agama yang kalian serukan
kepada kami. Kami lebih baik dari kalian. Kemudian Allah menurunkan ayat tersebut.

3. Ancaman bagi yang tidak Amar Makruf Nahi Mungkar. QS Al-Ma'idah (5):78-80
ِ
َ
م
َ
ٍ
ْ
س
َ
مِ
ِ
ً
ْ
باِى
َ
سِِغ
َ
وِ
َ
دو
ُ
وا
َ
دِِنا
َ
ظِلِى
َ
ل
َ
غِ
َ
لُِئا
َ
س
ْ
طِبِيِن
َ
بِ
ْ
ًِمِاو
ُ
س
َ
ف
َ
هِ
َ
ًًِر
�
لاِ
َ
ًِػ
ُ
لِ
َ
نو
ُ
د
َ
خ
ْ
ػ
َ
ٌِاى
ُ
ها
َ
و
َ
وِا
ْ
ى
َ
ص
َ
غِا
َ
م
ِ
بِ
َ
ًِل
َ
ذ
)٧٨(ِِ
َ
نى
ُ
ل
َ
ػ
ْ
ف
َ
ًِاى
ُ
ها
َ
وِا
َ
مِ
َ
ع
ْ
ئِب
َ
لِ
ُ
هى
ُ
ل
َ
ػ
َ
فِ
ٍ
س
َ
ى
ْ
ى
ُ
مِ
ْ
ً
َ
غِ
َ
ن
ْ
ى
َ
ها
َ
ى
َ
د
َ
ًِ
َ
لِاى
ُ
ها
َ
و)٧٩(ِِاو
ُ
س
َ
ف
َ
هِ
َ
ًًِر
�
لاِ
َ
ن
ْ
ى
�
ل
َ
ى
َ
خ
َ
ًِ
ْ
م
ُ
ه
ْ
نِمِا
ً
رحِث
َ
هِي
َ
س
َ
ج
ِ
ُ�
اللِّ
َ
طِخ
َ
َِ
ْ
ن
َ
ؤِ
ْ
م
ُ
ه
ُ
ظ
ُ
ف
ْ
ه
َ
ؤِ
ْ
م
ُ
ه
َ
لِ
ْ
ذ
َ
م
�
د
َ
كِا
َ
مِ
َ
ع
ْ
ئِب
َ
لِ
َ
نو
ُ
دِلا
َ
دِ
ْ
م
ُ
هِِبا
َ
ر
َ
ػ
ْ
لاِيِف
َ
وِ
ْ
م
ِ
ه
ْ
ي
َ
ل
َ
غ )٨٣(ِ
a. Arti Kosa Kata
Mereka saling
menolong
ِ
َ
ن
ْ
ى
�
ل
َ
ى
َ
خ
َ
ً Dilaknat ِ
َ
ًِػ
ُ
ل
Amat buruk ِ
َ
ع
ْ
ئِب
َ
ل Mereka durhaka ا
ْ
ى
َ
ص
َ
غ
Murka ِ
َ
طِخ
َ
َ Melampaui batas ِ
َ
نو
ُ
د
َ
خ
ْ
ػ
َ
ٌ

b. Terjemah
Orang-orang kafir dari Bani Israil telah dilaknat melalui (ucapan) Dawud dan Isa
Putra Maryam. Yang demikian itu karena mereka durhaka dan selalu melampaui
batas. Mereka tidak saling mencegah perbuatan mungkar yang selalu mereka
perbuat. Sungguh, sangat buruk apa yang mereka perbuat. Kamu melihat banyak di
antara mereka tolong-menolong dengan orang-orang kafir (musyrik). Sungguh,
sangat buruk apa yang mereka lakukan untuk diri mereka sendiri, yaitu kemurkaan
Allah, dan mereka akan kekal dalam azab. QS al-Ma'idah (5):78-80

c. Penjelasan
Ayat ini menjelaskan kewajiban amar makruf nahi mungkar. Allah
menunjukkan umat dilaknat melalui para nabi mereka. Mereka dilaknat karena tidak

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 81

mengerjakan amar makruf tetapi mereka mengerjakan kemungkaran. Yang dimaksud
dalam ayat ini adalah orang-orang Yahudi.
Ayat ini menunjukkan perilaku buruk orang-orang Yahudi, yaitu mereka
saling menolong dengan orang-orang musyrik. Mereka bersekongkol untuk
memerangi orang-orang beriman, misalnya dalam perang Ahzab. Karena perilaku
tersebut, mereka dikutuk dan dimurkai oleh Allah swt., yaitu mendapat siksaan yang
kekal.

4. HR. Muslim dari Abu Said
ِ
َ
ٌا
َ
ل
َ
فِى
ُ
ب
َ
ؤٍِِدُِػ
َ
طِا
�
م
َ
ؤِا
َ
ر
َ
هِِ
ْ
د
َ
ل
َ
فِى
َ
ط
َ
كِا
َ
مِِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِِ
ُ
ذ
ْ
ػِم
َ
طِِ
َ
ٌى
ُ
ط
َ
زِِِاللِى
�
ل
َ
صِِ
ُ
اللِِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِِ
َ
م
�
ل
َ
ط
َ
وِِ
ُ
ٌى
ُ
ل
َ
ًِِ
ْ
ً
َ
مِي
َ
ؤ
َ
زِ
ِ
ْ
م
ُ
ى
ْ
ىِمِا
ً
س
َ
ى
ْ
ى
ُ
مِِ
ُ
ه
ْ
رِ
ّ
ح
َ
غ
ُ
ُ
ْ
ل
َ
فِِ
ِ
بِِهِد
َ
ُِِ
ْ
نِة
َ
فِِ
ْ
م
َ
لِِ
ْ
ؼِط
َ
خ
ْ
ظ
َ
ٌِِِهِها
َ
ظِلِب
َ
فِِ
ْ
نِة
َ
فِِ
ْ
م
َ
لِِ
ْ
ؼِط
َ
خ
ْ
ظ
َ
ٌِِِهِب
ْ
ل
َ
لِب
َ
فِِ
َ
ًِل
َ
ذ
َ
وِِ
ُ
ف
َ
ػ
ْ
ط
َ
ؤِِِنا
َ
مً
ِ
ْ
الِِْهاوز(
)ملظمِ
a. Arti Kosa Kata
Hendaklah
mengubahnya
ِ
ُ
ه
ْ
رِ
ّ
ح
َ
غ
ُ
ُ
ْ
ل
َ
ف Melihat ي
َ
ؤ
َ
ز
Selemah-lemah ِ
ُ
ف
َ
ػ
ْ
ط
َ
ؤ Kemungkaran ا
ً
س
َ
ى
ْ
ى
ُ
م

b. Arti Hadis
Maka berkata Abu Said ra. bahwa saya mendengar Rasulullah saw.. bersabda,
"Barang siapa melihat kemungkaran, hendaklah dia mengubahnya dengan
tangannya, jika dia tidak mampu hendaklah dengan lisannya, dan jika dia tidak
mampu, maka dengan hatinya. yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman.
(HR. Muslim)

c. Penjelasan
Hadis ini menunjukkan untuk peduli terhadap lingkungan sekitar. Ikut secara
aktif memperbaiki keadaan. Jika ada keburukan di sekitar, maka harus segera
diperbaiki. Allah swt. mewajibkan kita untuk mengubah keburukan yang terjadi.
Meski demikian hadis ini menunjukkan bahwa kewajiban mengubah
kemungkaran itu sesuai dengan kemampuan. Kata ِِهِد
َ
ُ
ِ
ب dimaknai dengan kekuasaan.
Orang-orang yang mempunyai kuasa, tentu lebih efektif mengubah kemungkaran
dibanding dengan orang-orang biasa. Jika tidak mampu maka dapat dilakukan secara
lisan misalnya melarang suatu tindak kemungkaran. Jika tidak mampu maka dengan

82 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

hati. Yaitu yang paling sederhana, menolak keberadaan suatu kemungkaran. Hal ini
dilakukan jika mengubah dengan tangan dan lisan sangat berisiko dan tidak mungkin
dilakukan.







1. Al-makruf adalah kebaikan yang sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat
tertentu, sedangkan al-khair adalah semua tindakan yang bisa mendekatkan diri
kepada Allah
2. Al­mungkar adalah perbuatan yang tidak baik yang pengaruh negatifnya dirasakan
oleh orang lain, sedangkan al­fahsya` pengaruh negatifnya kembali kepada pelakunya.
3. Tiga cara ketika melakukan dakwah dalam konteks mengubah kemungkaran; dengan
tangan (bi al­yad), dengan lisan (bi al­lisan) dan dengan hati (bi al­qalb).
4. Mengubah kemungkaran dengan hati dilakukan dengan cara menghindar, tidak
mendekat tempat kemungkaran terjadi serta tidak ikut-ikutan latah melakukan
kemungkaran.
5. Allah akan menimpakan bala kepada seluruh penduduk negeri disebabkan
menyebarnya kemungkaran


















Rangkuman
Tautan / Link

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 83






Proyek:
a. Buatlah kelompok dan beri nama yang inspiratif yang menggambarkan cita-cita dalam
anggota kelompok kalian
b. Secara musyawarah, tentukan ketua kelompok
c. Turunlah ke lingkungan sekitar, dan temukan beberapa kasus kemungkaran
d. Identifikasi kemunkinan akibat terburuk, jika kemungkaran itu tidak segera diatasi
e. Diskusikan apa peran yang bisa kalian lakukan dalam mengatasi kemungkaran
tersebut
f. Kaitkan dengan ayat atau hadis tentang amar makruf nahi mungkar
g. Presentasikan dengan media lisan atau tulisan semenarik mungkin.








Tulis ulang ayat berikut dengan syakal yang lengkap kemudian terjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia
ِوِفوسػلْابِنوسمإٍوِرحخلاِىلبِنىغدًِتمؤِمىىمًِىخلوِنىحلفلْاِمهًِئلوؤوِسىىلْاًِغِنىهنٍ
ِ

ِلهؤًِمآِىلوِللهابِنىىماجوِسىىلْاًِغِنىهنجوِفوسػلْابِنوسمإجِضاىللِذحسدؤِتمؤِرحدِمخىه
ِنىلطافلاِمهرثهؤوِنىىمالْاِمهنمِمهلِارحدِنايلِباخىلا
Aktifitas Peserta Didik
Uji Kompetensi

84 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

ِ

اووِاىصغِامبًِلذِمٍسمًِباِى سِغوِدووادِناظلِىلغِلُئاسطبِينبًِمِاوسفهًًِرلاًِػلِنودخػٌِاىه
-ِِنىلػفًِاىهاوِامِعئبلِهىلػفِسىىمًِغِنىهاىدًِلِاىهاو-ِِاوسفهًًِرلاِنىلىخًِمهنمِارحثهِيسج
ِنودلادِمهِبارػلاِيفوِمهيلغِاللِطخَِنؤِمهظفهؤِمهلِذمدكِامِعئبل
ِ
Hafalkan hadis berikut kemudian tulislah poin-poin dari hadis tersebut!

ػطِىبؤٌِالفِاسىىمِمىىمِيؤزًِمِ:ٌىلًِصلى الله عليه وسلمِاللٌِىطزِذػمطِهُلغِامِى طكِدلفِارهِامؤِ:دُ
نامًالِْفػطؤًِلذوِ،هبللبفِؼطخظٌِملِنةفِ،ههاظلبفِؼطخظٌِملِنةفِ،هدُبِهرحغُلف
ِ

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 85






















MEMBUDAYAKAN
MUSYAWARAH

86 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

Membudayakan Musyawarah



A. Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-
aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI-4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
1 Menghayati nilai-nilai musyawarah sebagai salah satu bentuk ajaran Islam
2 Mengamalkan sikap toleran dan damai dalam kehidupan sehari-hari

3 Menganalisis QS Ali Imran (3): 159 tentang isyarat berdemokrasi, QS asy-
Syura (42): 38 tentang musyawarah, hadis riwayat Muslim dari Malik al-
Asyja„i tentang kepemimpinan:
ا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِِ
ُ
قا
َ
ح
ْ
َِبِِ
ُ
ً
ْ
بِِ
َ
مُِها
َ
س
ْ
بِبِِ
�
يِل
َ
ظ
ْ
ى
َ
ح
ْ
لاِا
َ
ه
َ
ر
َ
ب
ْ
د
َ
ؤِى
َ
سِِغِِ
ُ
ً
ْ
بِع
ُ
وى
ُ
ًِا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِِ
�
يِعا
َ
ش
ْ
و
َْ
الِِْ
ْ
ً
َ
غِِ
َ
دٍ
ِ
ص
َ
ًِِ
ِ
ً
ْ
بِ
ِ
َ
دٍ
ِ
ص
َ
ًِِ
ِ
ً
ْ
بِِ
ٍ
س
ِ
با
َ
حِِ
ْ
ً
َ
غِِ
ِ
م
ْ
ٍ
َ
ش
ُ
زِِ
ِ
ً
ْ
بِنا
�
ُ
َ
حِِ
ْ
ً
َ
غِِِمِل
ْ
ظ
ُ
مِِ
ِ
ً
ْ
بِِ
َ
ت
َ
ظ
َ
س
َ
كِِ
ْ
ً
َ
غِِِف
ْ
ى
َ
غِِ
ِ
ً
ْ
بًٍِِِلا
َ
مِِ
ْ
ً
َ
غٌِِِى
ُ
ط
َ
زِِِاللِ
ى
�
ل
َ
صِِ
ُ
اللِِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِِ
َ
م
�
ل
َ
ط
َ
وِِ
َ
ٌا
َ
كِِ
ُ
زا
َ
ُِدِِ
ُ
م
ُ
ىِخ
�
مِئ
َ
ؤِِ
َ
ًًِر
�
لاِِ
ْ
م
ُ
ه
َ
نى
�
بِح
ُ
جِِ
ْ
م
ُ
ى
َ
هى
�
بِح
ُ
ٍ
َ
وِِ
َ
نى
�
ل
َ
ص
ُ
ٍ
َ
وِِ
ْ
م
ُ
ى
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِ
ِ
َ
نى
�
ل
َ
ص
ُ
ج
َ
وِِ
ْ
م
ِ
ه
ْ
ي
َ
ل
َ
غِِ
ُ
زا
َ
سِػ
َ
وِِ
ُ
م
ُ
ىِخ
�
مِئ
َ
ؤِِ
َ
ًًِر
�
لاِِ
ْ
م
ُ
ه
َ
نى
ُ
ظِغ
ْ
ب
ُ
جِِ
ْ
م
ُ
ى
َ
هى
ُ
ظِغ
ْ
ب
ُ
ٍ
َ
وِِ
ْ
م
ُ
ه
َ
نى
ُ
ى
َ
ػ
ْ
ل
َ
ج
َ
وِِ
ْ
م
ُ
ى
َ
هى
ُ
ى
َ
ػ
ْ
ل
َ
ٍ
َ
وِِ
َ
لُِكِِ
َ
ًاِ
ِ
َ
ٌى
ُ
ط
َ
زِِِاللِِ
َ
لا
َ
ف
َ
ؤِِ
ْ
م
ُ
ه
ُ
ر
ِ
با
َ
ى
ُ
هِِِف
ْ
ُ
�
ظلا
ِ
بِِ
َ
ٌا
َ
ل
َ
فِِ
َ
لِا
َ
مِاى
ُ
ما
َ
ك
َ
ؤِِ
ُ
م
ُ
ىُِفِِ
َ
ة
َ
لا
�
صلاِا
َ
ذ
ِ
إ
َ
وِِ
ْ
م
ُ
خ
ْ
ً
َ
ؤ
َ
زِِ
ْ
ًِمِِ
ْ
م
ُ
ىِج
َ
ل
ُ
وِ
ا
ً
ئ
ْ
ِ
َ
ػِِ
ُ
ه
َ
هى
ُ
ه
َ
س
ْ
ى
َ
جِاى
ُ
ه
َ
س
ْ
ها
َ
فِِ
ُ
ه
َ
ل
َ
م
َ
غِِ
َ
ل
َ
وِاى
ُ
غِز
ْ
ج
َ
جِا
ً
د
َ
ًِِ
ْ
ًِمٍِِت
َ
غا
َ
طِ

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 87

QS Ali Imran (3): 159, QS asy-Syura
(42): 38, HR. Muslim dari Malik al-
Asyja„i dan Bukhari tentang amanah
dan hadis riwayat Bukhari tentang amanah:
ِ
�
د
َ
حا
َ
ى
َ
زِِ
ُ
د
�
م
َ
ح
ُ
مِِ
ُ
ً
ْ
بٍِِنا
َ
ىِطِِ
َ
ٌا
َ
كِا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِِ

ح
ْ
ُ
َ
ل
ُ
فِيِن
َ
ز
�
د
َ
حوِِ
ُ
مُِها
َ
س
ْ
بِبِِ
ُ
ً
ْ
بِِِزِر
ْ
ى
ُ
لْاِِ
َ
ٌا
َ
كِا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِِ
ُ
د
�
م
َ
ح
ُ
مِِ
ُ
ً
ْ
بِ
ِ
ٍ
ح
ْ
ُ
َ
ل
ُ
فِِ
َ
ٌا
َ
كِيِن
َ
ز
�
د
َ
حِي
ِ
ب
َ
ؤِِ
َ
ٌا
َ
كِيِن
َ
ز
�
د
َ
حِِ
ُ
ٌ
َ
لاِهِِ
ُ
ً
ْ
بِِ
ٍ
ّ
يِل
َ
غِِ
ْ
ً
َ
غِِِءا
َ
ط
َ
غِِ
ِ
ً
ْ
بٍِِزا
َ
ظ
َ
ٌِِ
ْ
ً
َ
غِي
ِ
ب
َ
ؤِِ
َ
ة
َ
س
ْ
ٍ
َ
س
ُ
هِِ
َ
ٌا
َ
كِِ
َ
با
َ
م
َ
ى
ْ
ِِ
ِ
�
ي
ِ
ب
�
ىلاِى
�
ل
َ
صِِ
ُ
اللِِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِِ
َ
م
�
ل
َ
ط
َ
وِيِفٍِِعِل
ْ
ج
َ
مِِ
ُ
رِ
ّ
د
َ
ح
ُ
ًِِ
َ
م
ْ
ى
َ
للاِِ
ُ
ه
َ
ءا
َ
حِِ

ي
ِ
با
َ
س
ْ
غ
َ
ؤِِ
َ
ٌا
َ
ل
َ
فِى
َ
ت
َ
مِِ
ُ
ت
َ
غا
�
ظلاِى
َ
ط
َ
م
َ
فِ
ِ
ُ
ٌى
ُ
ط
َ
زِِِ
�
اللِّى
�
ل
َ
صِِ
ُ
اللِِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِِ
َ
م
�
ل
َ
ط
َ
وِِ
ُ
رِ
ّ
د
َ
ح
ُ
ًِِ
َ
ٌا
َ
ل
َ
فِِ
ُ
ع
ْ
ػ
َ
بِِِم
ْ
ى
َ
للاِِ
َ
ؼِم
َ
طِا
َ
مِِ
َ
ٌا
َ
كِِ
َ
ه
ِ
س
َ
ى
َ
فِا
َ
مِِ
َ
ٌا
َ
كِِ
َ
وِ
َ
ٌا
َ
كِ
ِ
ْ
م
ُ
ه
ُ
ظ
ْ
ػ
َ
بِِ
ْ
ل
َ
بِِ
ْ
م
َ
لِِ
ْ
ؼ
َ
م
ْ
ظ
َ
ٌِى
�
ت
َ
حِا
َ
ذِبِى
َ
ط
َ
كِِ
ُ
ه
َ
ثًِد
َ
حِِ
َ
ٌا
َ
كِِ
َ
ً
ْ
ً
َ
ؤِ-ِِ
ُ
ها
َ
ز
ُ
ؤِ-ِِ
ُ
لِئا
�
ظلاِِ
ِ
ً
َ
غِِِت
َ
غا
�
ظلاِِ
َ
ٌا
َ
كِا
َ
هِا
َ
ه
َ
ؤِ
ا
َ
ًِِ
َ
ٌى
ُ
ط
َ
زِِِ
�
اللِِّ
َ
ٌا
َ
كِا
َ
ذِة
َ
فِِِذ
َ
ػِ
ّ
ُ
ُ
طِِ
ُ
ت
َ
ها
َ
م
َ
الِِْ
ِ
سِظ
َ
خ
ْ
ها
َ
فِِ
َ
ت
َ
غا
�
ظلاِِ
َ
ٌا
َ
كِِ
َ
ف
ْ
ُ
َ
هِا
َ
ه
ُ
ت
َ
غا
َ
طِبِِ
َ
ٌا
َ
كِا
َ
ذِبِِِ
ّ
ط
ُ
وِ
َ
دِ
ِ
ُ
س
ْ
م
َ
الِْى
َ
لِبِِِر
ْ
ح
َ
غِِِهِل
ْ
ه
َ
ؤِِ
ِ
سِظ
َ
خ
ْ
ها
َ
فِِ
َ
ت
َ
غا
�
ظلا
4 1. Mendemonstrasikan hafalan, terjemahan ayat dan hadis tentang demokrasi
2. Mempraktikkan musyawarah dalam mengambil keputusan

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran dengan pendekatan saintifk, peserta didik mampu
menganalisis ayat-ayat dan hadis-hadis tentang musyawarah, dan menyajikannya dalam
berbagai media disertai semangat kerjasama, gotong royong, peduli sesama dan jujur
serta mengamalkan dalam kehidupan

D. Peta Kompetensi

88 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII






Perhaitkan gambar berikut dan kemukakan komentar kalian !





















https://nasional.okezone.com/read/







1. Isyarat Berdemokrasi. QS Ali Imran (3):159
ِ
ْ
م
ُ
ه
ْ
ن
َ
غِ
ُ
ف
ْ
غا
َ
فِ
َ
ًِل
ْ
ى
َ
حِ
ْ
ًِمِاى
�
ظ
َ
ف
ْ
ه
َ
لِِب
ْ
ل
َ
ل
ْ
لاِ
َ
ظُِل
َ
غِا
ًّ
ظ
َ
فِ
َ
ذ
ْ
ى
ُ
هِ
ْ
ى
َ
ل
َ
وِ
ْ
م
ُ
ه
َ
لِ
َ
ذ
ْ
ىِلِِ
�
اللِّ
َ
ًِمٍِت
َ
م
ْ
ح
َ
زِا
َ
مِب
َ
فِ
ْ
م
ُ
ه
َ
لِ
ْ
سِف
ْ
غ
َ
خ
ْ
طا
َ
وِ
حِلِ
ّ
و
َ
ى
َ
خ
ُْ
لْاِ
�
بِح
ُ
ًِ
َ�
اللِّ
�
نِبِِ
�
اللِّى
َ
ل
َ
غِ
ْ
ل
�
و
َ
ى
َ
خ
َ
فِ
َ
ذ
ْ
م
َ
ص
َ
غِا
َ
ذِة
َ
فِ
ِ
س
ْ
م
َْ
الِْيِفِ
ْ
م
ُ
ه
ْ
زِوا
َ
ػ
َ
وِ
َ
نِ
a. Arti Kosa Kata
Mereka
meninggalkanmu
اى
�
ظ
َ
ف
ْ
ه
َ
ل Rahmat ٍِت
َ
م
ْ
ح
َ
ز
Kamu berketetapan ِ
َ
ذ
ْ
م
َ
ص
َ
غ Keras ا
ًّ
ظ
َ
ف

Mari Mengamati
Mari Memahami

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 89

b. Terjemah
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah
ampun untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.
Kemudian apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada
Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakkal. QS Ali Imran (3):159

c. Penjelasan
Ayat ini berisi perintah Allah untuk bermusyawarah. Melalui ayat ini Allah
menjelaskan kepada kita bahwa sekalipun dalam keadaan genting seperti terjadinya
pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan sebagian kaum muslimin pada peperangan
Uhud, sehingga menyebabkan pasukan Nabi Muhammad saw. menderita kekalahan,
beliau tetap berlaku sabar, tidak marah terhadap pelakunya, bahkan memohonkan
ampunan kepada Allah atas kesalahan mereka. Andaikata Nabi Muhammad saw.
bersikap kasar dan tidak memaafkan mereka, niscaya mereka akan menjauhkan diri
dari beliau dan membenci ajaran agama Islam.
Selain itu, Nabi Muhammad saw. senantiasa mengadakan musyawarah dengan
pengikutnya dalam memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi termasuk dalam
masalah peperangan. Oleh karena itu, kaum muslimin selalu taat dan patuh terhadap
keputusan yang diambil karena mereka merasa bahwa keputusan itu adalah
kesepakatan mereka sendiri bersama Nabi. Mereka memiliki semangat yang tinggi
dan tekad yang bulat dalam memperjuangkan agama Allah tanpa menghiraukan
bahaya dan kesulitan yang mereka hadapi sambil senantiasa bertawakkal dan
memohon pertolongan Allah. Sikap seperti inilah yang diperintah oleh Allah swt.
serta akan diberi pahala besar.
Kata musyawarah berasal dari kata syawara )رواش(yang artinya mengeluarkan
madu dari sarang lebah. Arti ini kemudian berkembang, sehingga mencakup segala
sesuatu yang dapat diambil/ dikeluarkan dari yang lain (termasuk pendapat). Kata
musyawarah pada dasarnya hanya dipakai untuk hal-hal yang baik, sejalan dengan arti
dasar kata tersebut.
Dalam ayat ini, diungkapkan tiga sifat dan sikap secara berurutan disebut dan
diperintahkan kepada Nabi Muhammad saw. untuk beliau laksanakan sebelum
mengadakan musyawarah. Penyebutan ketiga hal itu walaupun dari segi konteks

90 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

turunnya ayat mempunyai arti tersendiri yang berkaitan dengan perang Uhud, tetapi
dari segi pelaksanaan dan esensi musyawarah, ia perlu menghiasi diri Rasulullah saw.
dan setiap orang yang mengadakan musyawarah. Setelah itu, disebutkan satu sikap
yang harus diambil setelah adanya hasil musyawarah yaitu kebulatan tekad.
Pertama, yaitu berlaku lemah lembut, tidak berhati keras, dan tidak kasar.
Seorang yang melakukan musyawarah, apalagi yang berada dalam posisi pemimpin,
yang pertama ia harus hindari ialah tutur kata yang kasar serta sikap keras kepala dan
otoriter, karena jika tidak, maka mitra musyawarah akan bertebaran pergi.
Kedua, yaitu memberi maaf dan membuka lembaran baru dalam bahasa ayat
diatas fa‟fu „anhum ( مهنع فعاف). “ىفع” secara harfiah berarti “menghapus”,
memaafkan. Yaitu menghapus bekas luka hati akibat perlakuan orang lain yang dinilai
tidak wajar, ini perlu karena tiada musyawarah tanpa orang lain, sedangkan kecerahan
pikiran hanya hadir bersamaan dengan sirnanya kekeruhan hati orang-orang yang
bermusyawarah.
Di lain pihak bermusyawarah harus menyiapkan mentalnya untuk selalu
bersedia memberi maaf, karena boleh jadi ketika melaksanakan musyawarah terjadi
perbedaan pendapat atau terlontar dari orang lain kalimat atau pendapat yang
menyinggung dan bila sampai ke hati akan mengeruhkan pikiran, bahkan boleh jadi
mengubah musyawarah menjadi pertengkaran dan permusuhan.
Dengan demikian untuk mendapat yang terbaik dari hasil musyawarah,
hubungan dengan sesama pun harus harmonis.
Ketiga, yang harus mengiringi musyawarah adalah permohonan ampunan
kepada Allah. Pesan terahir ayat ini dalam konteks musyawarah adalah
apabila telah bulat tekad, laksanakanlah dan berserah dirilah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berserah diri kepada-Nya.
2. Anjuran Bermusyawarah. QS Asy-Syura (42):38
ِ
َ
نى
ُ
لِف
ْ
ى
ُ
ًِ
ْ
م
ُ
ها
َ
ى
ْ
ك
َ
ش
َ
زِا
�
مِم
َ
وِ
ْ
م
ُ
ه
َ
ن
ْ
ُ
َ
بِي
َ
زى
ُ
ػِ
ْ
م
ُ
ه
ُ
س
ْ
م
َ
ؤ
َ
وِ
َ
ة
َ
لا
�
صلاِاى
ُ
ما
َ
ك
َ
ؤ
َ
وِ
ْ
م
ِ
هِ
ّ
ب
َ
سِلِاى
ُ
با
َ
ج
َ
خ
ْ
طاِ
َ
ًًِر
�
لا
َ
وِ
a. Arti Kosa Kata
Musyawarah ي
َ
زى
ُ
ػِ Mematuhi اى
ُ
با
َ
ج
َ
خ
ْ
طا

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 91

b. Terjemah
Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhan dan melaksanakan
salat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan
mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. QS
Asy-Syura (42):38

c. Penjelasan
Ayat ini menunjukkan karakter pribadi mukmin yang menaati Allah swt.
Mereka melaksankaan perintah salat dengan sebaik-baiknya. Pun saat mereka akan
melakukan sesuatu yang terkait dengan orang banyak, mereka tidak bertindak sendiri
dan tergesa-gesa. Mereka berkumpul untuk menampung ide dan pendapat lalu
dimusyawarahkan bersama. Dan ketika sudah jelas manfaatnya, mereka konsisten
melaksanakan hasil musyawarah.
Jadi jelas betapa umat beriman sangat menghargai pendapat orang lain.
Mencari titik temu memperoleh maslahat terbaik melalui musyawarah.
Pakar tafsir Muhammad Rasyid Rida menyatakan bahwa Allah telah
menganugerahkan kepada kita kemerdekaan penuh dan kebebasan yang sempurna
dalam urusan dunia dan kepentingan masyarakat, dengan jalan memberi petunjuk
untuk melakukan musyawarah, yakni yang dilakukan oleh orang-orang cakap dan
terpandang yang kita percayai, guna menetapkan pada setiap periode hal-hal yang
bermanfaat dan membangun masyarakat.

3. Memilih Pemimpin. HR. Muslim
ِ
ُ
زا
َ
ُِدِ:
َ
ٌا
َ
كِ
َ
م
�
ل
َ
ط
َ
وِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِ
ُ
اللِى
�
ل
َ
صِِاللٌِِى
ُ
ط
َ
زِ
ْ
ً
َ
غِ،ًٍِلا
َ
مِ
ِ
ً
ْ
بِِف
ْ
ى
َ
غِ
ْ
ً
َ
غِِ
ْ
م
ُ
ه
َ
نى
�
بِح
ُ
جِ
َ
ًًِر
�
لاِ
ُ
م
ُ
ىِخ
�
مِئ
َ
ؤ
ِِغ
ْ
ب
ُ
ٍ
َ
وِ
ْ
م
ُ
ه
َ
نى
ُ
ظِغ
ْ
ب
ُ
جِ
َ
ًًِر
�
لاِ
ُ
م
ُ
ىِخ
�
مِئ
َ
ؤِ
ُ
زا
َ
سِػ
َ
وِ،
ْ
م
ِ
ه
ْ
ي
َ
ل
َ
غِ
َ
نى
�
ل
َ
ص
ُ
ج
َ
وِ
ْ
م
ُ
ى
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِ
َ
نى
�
ل
َ
ص
ُ
ٍ
َ
وِ،
ْ
م
ُ
ى
َ
هى
�
بِح
ُ
ٍ
َ
وِ،
ْ
م
ُ
ى
َ
هى
ُ
ظ
ِ
ُ
ر
ِ
با
َ
ى
ُ
هِ
َ
لا
َ
ف
َ
ؤِ،ِاللِ
َ
ٌى
ُ
ط
َ
زِا
َ
ًِ:
َ
لُِكِ،
ْ
م
ُ
ى
َ
هى
ُ
ى
َ
ػ
ْ
ل
َ
ٍ
َ
وِ
ْ
م
ُ
ه
َ
نى
ُ
ى
َ
ػ
ْ
ل
َ
ج
َ
وِ،
َ
ة
َ
لا
�
صلاِ
ُ
م
ُ
ىُِفِاى
ُ
ما
َ
ك
َ
ؤِا
َ
مِ،
َ
لِ:
َ
ٌا
َ
ل
َ
فِ؟ِف
ْ
ُ
�
ظلا
ِ
بِ
ْ
م
ُ
ه
ٍِت
َ
غا
َ
طِ
ْ
ًِمِا
ً
د
َ
ًِاى
ُ
غِز
ْ
ج
َ
جِ
َ
ل
َ
وِ،
ُ
ه
َ
ل
َ
م
َ
غِاى
ُ
ه
َ
س
ْ
ها
َ
فِ،
ُ
ه
َ
هى
ُ
ه
َ
س
ْ
ى
َ
جِا
ً
ئ
ْ
ِ
َ
ػِ
ْ
م
ُ
ىِج
َ
ل
ُ
وِ
ْ
ًِمِ
ْ
م
ُ
خ
ْ
ً
َ
ؤ
َ
زِا
َ
ذ
ِ
إ
َ
وِ)ملظمِهاوز(ِ
a. Arti Kosa Kata
Seburuk-buruk ِ
ُ
زا
َ
سِػ
َ
و Sebaik-baik ِ
ُ
زا
َ
ُِد
Pemimpin kalian ِ
ُ
م
ُ
ىِخ
�
مِئ
َ
ؤ
Kalian
mencintainya
ِ
ُ
ه
َ
هى
�
بِح
ُ
ج

92 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

b. Arti Hadis
Auf bin Malik alaAsyja‟i berkata, “Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda:
“Sebaik-baik pemimpin kalian adalah kalian mencintai mereka dan mereka mencintai
kalian, kalian mendo‟akan mereka dan mereka mendo‟akan kalian. Sedangkan
seburuk-buruk pemimpin kalian adalah kalian membenci mereka dan mereka
membenci kalian, kalian mengutuk mereka dan mereka pun mengutuk kalian”
Mereka berkata, “Kemudian kami bertanya, “Wahai Rasulullah, tidakkah kami
memerangi mereka ketika itu?” beliau menjawab: “Tidak, selagi mereka mendirikan
salat bersama kalian, tidak selagi mereka masih mendirikan salat bersama kalian.
Dan barangsiapa dipimpin oleh seorang pemimpin, kemudian dia melihat
pemimpinnya bermaksiat kepada Allah, hendaknya ia membenci dari perbuatannya
dan janganlah ia melepas dari ketaatan kepadanya (HR. Muslim)

c. Penjelasan
Hadis ini menunjukkan kriteria pemimpin umat. Pemimpin ideal adalah
mereka yang dicintai masyarakat dan mereka juga peduli dan mencintai umat yang
dipimpin. Pemimpin seperti ini menjadikan kepemimpinan sebagai amanah dan
tanggungjawab. Dia menjadi pelayan bagi umat yang dipimpinnya (sayyid al-qaum
Khaadimuhum).
Demikian pula sebagai masyarakat yang dipimpin, kita wajib mengikuti
pimpinan. Apabila sang pemimpin berbuat keburukan, hendaknya mengingatkannya.

4. Memilih Pemimpin yang Amanah. HR. Bukhari
ِ
َ
ؤِ
ُ
ه
َ
ءا
َ
حِ،
َ
م
ْ
ى
َ
للاِ
ُ
رِ
ّ
د
َ
ح
ُ
ًٍِعِل
ْ
ج
َ
مِيِفِ
َ
م
�
ل
َ
ط
َ
وِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِ
ُ
اللِى
�
ل
َ
صِ
�
ي
ِ
ب
�
ىلاِا
َ
م
َ
ى
ْ
ِ
َ
بِ:
َ
ٌا
َ
كِ
َ
ة
َ
س
ْ
ٍ
َ
س
ُ
هِي
ِ
ب
َ
ؤِ
ْ
ً
َ
غِى
َ
ت
َ
مِ:
َ
ٌا
َ
ل
َ
فِ

ي
ِ
با
َ
س
ْ
غ
ِ
َ
ى
َ
فِ
َ
ٌا
َ
كِا
َ
مِ
َ
ؼِم
َ
طِ:ِم
ْ
ى
َ
للاِ
ُ
ع
ْ
ػ
َ
بِ
َ
ٌا
َ
ل
َ
فِ،
ُ
رِ
ّ
د
َ
ح
ُ
ًِ
َ
م
�
ل
َ
ط
َ
وِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِ
ُ
اللِى
�
ل
َ
صِِ
�
اللِّ
ُ
ٌى
ُ
ط
َ
زِى
َ
ط
َ
م
َ
فِ؟
ُ
ت
َ
غا
�
ظلاِا
َ
مِ
َ
ه
ِ
س
ِ
َ
ً
ْ
ً
َ
ؤِ:
َ
ٌا
َ
كِ
ُ
ه
َ
ثًِد
َ
حِى
َ
ط
َ
كِا
َ
ذِبِى
�
ت
َ
حِ،
ْ
ؼ
َ
م
ْ
ظ
َ
ٌِ
ْ
م
َ
لِ
ْ
ل
َ
بِ:
ْ
م
ُ
ه
ُ
ظ
ْ
ػ
َ
بِ
َ
ٌا
َ
ك
َ
وِ.
َ
ٌا
َ
ك-ِِ
َ
ز
ُ
ؤِ
ُ
ها-ِِا
َ
هِ:
َ
ٌا
َ
كِِت
َ
غا
�
ظلاِ
ِ
ً
َ
غِ
ُ
لِئا
�
ظلا
ِ:
َ
ٌا
َ
كِ؟ا
َ
ه
ُ
ت
َ
غا
َ
طِبِ
َ
ف
ْ
ُ
َ
هِ:
َ
ٌا
َ
كِ،
َ
ت
َ
غا
�
ظلاِ
ِ
سِظ
َ
خ
ْ
ها
َ
فِ
ُ
ت
َ
ها
َ
م
َ
الِِْذ
َ
ػِ
ّ
ُ
ُ
طِا
َ
ذِة
َ
فِ:
َ
ٌا
َ
كِ،ِ
�
اللِّ
َ
ٌى
ُ
ط
َ
زِا
َ
ًِا
َ
ه
َ
ؤ«ِ
ُ
س
ْ
م
َ
الِْ
َ
دِ
ّ
ط
ُ
وِا
َ
ذِب
ِ
َ
ت
َ
غا
�
ظلاِ
ِ
سِظ
َ
خ
ْ
ها
َ
فِِهِل
ْ
ه
َ
ؤِِر
ْ
ح
َ
غِى
َ
لِبِ)يزاذبلاِهاوز(
ِ
a. Arti Kosa Kata
Dibebankan ِ
َ
دِ
ّ
ط
ُ
و Hari kiamat ِ
ُ
ت
َ
غا
�
ظلا
Kepada yang bukan
ahli
ِِهِل
ْ
ه
َ
ؤِِر
ْ
ح
َ
غِى
َ
لِب Hilang ِِذ
َ
ػِ
ّ
ُ
ُ
ط

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 93

b. Arti Hadis
Dari Abu Hurairah r.a. ketika Nabi Muhammad saw. berada dalam suatu majelis
mendiskusikan tentang suatu kaum, tiba-tiba datang seorang Arab Badui, lalu
bertanya,"Kapan hari kiamat tiba?". Namun Nabi Muhammad saw. tetap
melanjutkan pembicaraan. Sementara itu sebagian kaum ada yang berkata, "Beliau
mendengar perkataannya, tetapi tidak menyukai apa yang dikatakannya itu," dan ada
pula sebagian yang lain mengatakan, "Bahwa Beliau tidak mendengar
perkataannya". Hingga Nabi Muhammad saw. menyelesaikan pembicaraan dan
seraya bersabda, "Mana orang yang bertanya tentang hari kiamat tadi?" Orang itu
berkata, Saya wahai Rasulullah". Maka Nabi Muhammad saw. bersabda, "Apabila
sudah hilang amanah, maka tunggulah terjadinya kiamat". Orang itu bertanya,
"Bagaimana hilangnya amanah itu?" Nabi Muhammad saw. menjawab, "Jika urusan
diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah terjadinya kiamat."
(HR. Bukhari)

c. Penjelasan
Hadis ini menunjukkan bahwa suatu saat akan terjadi keadaaan dimana
amanah tidak dihiraukan lagi. Mengkhianati amanah menjadi hal yang biasa. Semakin
sedikit orang yang berlaku amanah. Maka mulai rusaklah sendi-sendi kehidupan di
bumi. Budaya saling mempercayai, menghormati, menghargai dan lain sebagainya
memudar dan semakin menghilang.
Keadaan ini membuat amanah kehilangan maknanya. Amanah menjadi barang
mainan. Amanah dipegang oleh orang-orang yang tidak kompeten dan tidak punya
otoritas. Misalnya pemilihan pemimpin tidak berdasarkan kompetensi, tetapi karena
alasan keduniaan. Profesi ulama dipermainkan, siapapun tiba-tiba bisa menjadi alim
dan mengeluarkan nasihat atau fatwa. Bahkan masyarakat umum cenderung
mengikuti publik figur yang tidak berkompeten dari pada orang berilmu yang ahli di
bidangnya.
Jika hal-hal demikian sudah terjadi, Rasulullah menegaskan akan segera
terjadi kiamat.

94 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII







1. Musyawarah secara bahasa berati mengeluarkan madu dari sarang lebah, maka
menyelenggarakan musyawarah harus dengan tujuan yang baik;
2. Musyawarah dilakukan bukan untuk saling menyalahkan dan mengalahkan, atau
menunjukkan kehebatan diri, tetapi bersama-sama mencari solusi yang tepat;
3. Musyawarah diselenggarakan tidak harus melibatkan orang banyak, tetapi bisa
dilakukan dengan satu orang lawan bicara, seperti yang sering dilakukan oleh nabi
dengan para sahabatnya;
4. Di dalam bermusyawarah harus mengedepankan sikap yang baik, lemah lembut,
memaafkan kesalahan, dan saling mendoakan;
5. Salah satu karakter pemimpin yang disenangi masyarakatnya adalah yang memberi
ruang untuk berpendapat dan mendengar masukan dari warganya;
6. Hak berbicara dan hak berpendapat di depan pemimpin.







Untuk memperdalam materi musyawarah sialakan pindai link tautan berikut dan
memungkinkan tautan yang lain dengan bimbingan guru mata pelajaran:















Rangkuman
Tautan / Link

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 95






Praktik Musyawarah:
Misalnya kelas kalian akan melakukan studi wisata dan program aplikasi pembelajaran.
Banyak alternatif tujuan sesuai dengan program tersebut. Tugas kalian adalah
musyawarahkan teknis pelaksanaan program ini dengan menggunakan norma-norma
musyawarah
1. Musyawarah dipimpin oleh seseorang yang kalian sepakati bersama,
2. Pemimpin musyawarah dibantu seorang sekretaris yang mencatat jalannya
musyawarah
3. Musyawarah memutuskan:
- Kepanitiaan
- Lembaga-lembaga tujuan studi aplikasi pembelajaran
- Lokasi wisata
- Tempat menginap
- Rincian kegiatan, dan sebagainya.







Tulis ulang ayat berikut dengan syakal yang lengkap kemudian terjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia !
ِسفغخطاوِمهنغِفغافًِلىحًِمِاىظفهلِبلللاِظُلغِاظفِذىهِىلوِمهلِذىلِاللًِمِتمحزِامبف
نحلوىخلْاِبحًِاللِنبِاللِىلغِلوىخفِذمصغِاذةفِسمالِْيفِمهزواػوِمهل
ِ

Aktifitas Peserta Didik
Uji Kompetensi

96 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

ِنىلفىًِمهاىكشزِامموِمهنُبِيزىػِمهسمؤوِةلاصلاِاىماكؤوِمهبسلِاىباجخطاًًِرلاو
ِ


Hafalkan hadis berikut kemudian tulislah poin-poin dari hadis tersebut!

ِنىلصٍوِ،مىهىبحٍوِمهنىبحجًًِرلاِمىخمئؤِزاُدِ:ٌاكِصلى الله عليه وسلمِاللٌِىطزًِغِ،ًلامًِبِفىغًِغ
ِ:لُكِ،مىهىىػلٍوِمهنىىػلجوِ،مىهىظغبٍوِمهنىظغبجًًِرلاِمىخمئؤِزاسػوِ،مهيلغِنىلصجوِمىُلغ
هِلافؤِ،اللٌِىطزِاًِمىجلوًِمِمخًؤزِاذإوِ،ةلاصلاِمىُفِاىماكؤِامِ،لِ:ٌالفِ؟فُظلابِمهرباى
تغاطًِمِادًِاىغزججِلوِ،هلمغِاىهسهافِ،ههىهسىجِائِػ
ِ

ِ
َ
بِ
َ
ٌا
َ
ل
َ
فِ،
ُ
رِ
ّ
د
َ
ح
ُ
ًِ
َ
م
�
ل
َ
ط
َ
وِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِ
ُ
اللِى
�
ل
َ
صِِ
�
اللِّ
ُ
ٌى
ُ
ط
َ
زِى
َ
ط
َ
م
َ
فِ؟
ُ
ت
َ
غا
�
ظلاِى
َ
ت
َ
مِ:
َ
ٌا
َ
ل
َ
فِ

ي
ِ
با
َ
س
ْ
غ
َ
ؤِ
ُ
ه
َ
ءا
َ
حِ
ُ
ع
ْ
ػ
لاِ
ْ
ً
َ
ؤِ:
َ
ٌا
َ
كِ
ُ
ه
َ
ثًِد
َ
حِى
َ
ط
َ
كِا
َ
ذِبِى
�
ت
َ
حِ،
ْ
ؼ
َ
م
ْ
ظ
َ
ٌِ
ْ
م
َ
لِ
ْ
ل
َ
بِ:
ْ
م
ُ
ه
ُ
ظ
ْ
ػ
َ
بِ
َ
ٌا
َ
ك
َ
وِ.
َ
ٌا
َ
كِا
َ
مِ
َ
ه
ِ
س
َ
ى
َ
فِ
َ
ٌا
َ
كِا
َ
مِ
َ
ؼِم
َ
طِ:ِم
ْ
ى
َ
لِ
َ
ً-ِ
ِ
ُ
ها
َ
ز
ُ
ؤ-ِلاِ
ِ
سِظ
َ
خ
ْ
ها
َ
فِ
ُ
ت
َ
ها
َ
م
َ
الِِْذ
َ
ػِ
ّ
ُ
ُ
طِا
َ
ذِة
َ
فِ:
َ
ٌا
َ
كِ،ِ
�
اللِّ
َ
ٌى
ُ
ط
َ
زِا
َ
ًِا
َ
ه
َ
ؤِا
َ
هِ:
َ
ٌا
َ
كِِت
َ
غا
�
ظلاِ
ِ
ً
َ
غِ
ُ
لِئا
�
ظلاِ:
َ
ٌا
َ
كِ،
َ
ت
َ
غا
�
ظ
ِ
َ
ت
َ
غا
�
ظلاِ
ِ
سِظ
َ
خ
ْ
ها
َ
فِِهِل
ْ
ه
َ
ؤِِر
ْ
ح
َ
غِى
َ
لِبِ
ُ
س
ْ
م
َ
الِْ
َ
دِ
ّ
ط
ُ
وِا
َ
ذِبِ:
َ
ٌا
َ
كِ؟ا
َ
ه
ُ
ت
َ
غا
َ
طِبِ
َ
ف
ْ
ُ
َ
ه
ِ

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 97






















BERPERILAKU ADIL DAN JUJUR

98 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

Berperilaku Adil dan Jujur


A. Kompetensi Inti
KI-1
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-
aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-3
Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI-4
Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
1 Menghayati perintah Allah swt.. dalam menegakkan keadilan dan kejujuran
dalam kehidupan sehari-hari
2 Mengamalkan sikap jujur dan adil dalam kehidupan sehari-hari
3 Menganalisis QS al-Maidah (5): 8–10 tentang menegakkan keadilan, QS at-
Taubah (9): 119 tentang bergaul dengan orang yang jujur, QS an-Nahl (16):
90–92 tentang perintah berlaku adil dan jujur, QS an-Nisa‟ (4): 105 tentang
larangan berkhianat, hadis riwayat Muslim dari Abdullah tentang dampak dari
sikap jujur dan dusta:
ا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِِ
ُ
د
�
م
َ
ح
ُ
مِِ
ُ
ً
ْ
بِِِد
ْ
ب
َ
غِِِاللِِ
ِ
ً
ْ
بٍِِر
ْ
ح
َ
م
ُ
هِا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِى
ُ
ب
َ
ؤِِ
َ
ت
َ
ٍِوا
َ
ػ
ُ
مِِ

ؼُِه
َ
و
َ
وِِ
َ
لا
َ
كِا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِِ
ُ
ؽ
َ
م
ْ
غ
َْ
الِِْا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
ح
َ
وِ
ى
ُ
ب
َ
ؤٍِِب
ْ
ٍ
َ
س
ُ
هِا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِى
ُ
ب
َ
ؤِِ
َ
ٍِوا
َ
ػ
ُ
مِ
َ
تِا
َ
ى
َ
ز
�
د
َ
حِِ
ُ
ؽ
َ
م
ْ
غ
َْ
الِِْ
ْ
ً
َ
غِِ
ٍ
مُِل
َ
ػِِ
ْ
ً
َ
غِِِد
ْ
ب
َ
غِ،ِاللِِ
َ
ٌا
َ
كِِ
َ
ٌا
َ
كِِ
ُ
ٌى
ُ
ط
َ
زِِِاللِ
ى
�
ل
َ
صِِ
ُ
اللِِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِِ
َ
م
�
ل
َ
ط
َ
وِِ
ْ
م
ُ
ى
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِِِق
ْ
دِ
ّ
صلا
ِ
بِِ
�
نِة
َ
فِِ
َ
ق
ْ
دِ
ّ
صلاِيِد
ْ
ه
َ
يِى
َ
لِبِِِ
ّ
رِب
ْ
لاِِ
�
ن
ِ
إ
َ
وِِ
�
رِب
ْ
لاِيِد
ْ
ه
َ
يِى
َ
لِبِِِت
�
ى
َ
ج
ْ
لاِ
ا
َ
م
َ
وِِ
ُ
ٌا
َ
ص
َ
ًِِ
ُ
ل
ُ
ح
�
سلاِِ
ُ
ق
ُ
د
ْ
ص
َ
ًِِي�
س
َ
ح
َ
خ
َ
ٍ
َ
وِِ
َ
ق
ْ
دِ
ّ
صلاِى
�
ت
َ
حِِ
َ
ب
َ
خ
ْ
ى
ُ
ًِِ
َ
د
ْ
ىِغِِِاللِا
ً
لًِ
ّ
دِصِِ
ْ
م
ُ
ها
�
ً
ِ
إ
َ
وِِ
َ
بِر
َ
ى
ْ
لا
َ
وِِ
�
نِة
َ
فِ
ِ
َ
بِر
َ
ى
ْ
لاِيِد
ْ
ه
َ
يِى
َ
لِبِِِزى
ُ
ج
ُ
ف
ْ
لاِِ
�
ن
ِ
إ
َ
وِِ
َ
زى
ُ
ج
ُ
ف
ْ
لاِيِد
ْ
ه
َ
يِى
َ
لِبِِِزا
�
ىلاِا
َ
م
َ
وِِ
ُ
ٌا
َ
ص
َ
ًِِ
ُ
ل
ُ
ح
�
سلاِِ
ُ
بِر
ْ
ى
َ
ًِِي�
س
َ
ح
َ
خ
َ
ٍ
َ
وِ

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 99

QS al-Maidah (5): 8–10, QS. at-Taubah
(9): 119, QS an-Nahl (16): 90–92, QS.
an-Nisa‟ (4): 105, HR. Muslim dari
Abdullah
ِ
َ
بِر
َ
ى
ْ
لاِى
�
ت
َ
حِِ
َ
ب
َ
خ
ْ
ى
ُ
ًِِ
َ
د
ْ
ىِغِِِاللِا
ً
با
�
ر
َ
ه
4 1. Mendemonstrasikan hafalan terjemahan ayat dan hadis tentang sikap adil
dan jujur
2. Menyajikan analisis ayat dan hadis tentang sikap adil dan jujur dengan
fenomena sosial

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui Pembelajaran dengan pendekatan saintifik, peserta didik memapu
menganalisis ayat-ayat dan hadis-hadis tentang sikap adil dan jujur,
mengomunikasikannya dalam berbagai media disertai semangat konsisten dalam
mengamalkannya dalam kehidupan keseharian

D. Peta Kompetensi

100 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII






Perhatikan gambar berikut dan kemukakan komentar kalian!



















https://www.merdeka.com/peristiwa/









1. Menegakkan Keadilan. QS al-Maidah (5):8-10
آِ
َ
ًًِر
�
لاِا
َ
ه
�
ي
َ
ؤا
َ
ًِِ
ُ
لِد
ْ
غاِاى
ُ
لِد
ْ
ػ
َ
حِ
�
ل
َ
ؤِى
َ
ل
َ
غٍِم
ْ
ى
َ
كِ
ُ
نأ
َ
ى
َ
ػِ
ْ
م
ُ
ى
�
ى
َ
م
ِ
س
ْ
ج
َ
ًِ
َ
ل
َ
وِِط
ْ
ظِل
ْ
لا
ِ
بِ
َ
ءا
َ
د
َ
ه
ُ
ػِِ
�
ِللَِّ
َ
نحِما
�
ى
َ
كِاى
ُ
هى
ُ
وِاى
ُ
ى
َ
مِاى
ِ
َ
نى
ُ
ل
َ
م
ْ
ػ
َ
حِا
َ
م
ِ
بِ

رحِب
َ
دِ
َ�
اللِّ
�
نِبِ
َ�
اللِّاى
ُ
ل
�
جا
َ
وِي
َ
ى
ْ
ل
�
خلِلِ
ُ
ب
َ
س
ْ
ك
َ
ؤِ
َ
ى
ُ
هِ)٨(ِِ
ُ�
اللِّ
َ
د
َ
غ
َ
وِ
ْ
م
ُ
ه
َ
لِِثا
َ
حِلا
�
صلاِاى
ُ
لِم
َ
غ
َ
وِاى
ُ
ى
َ
مآِ
َ
ًًِر
�
لا
ِ

مُِظ
َ
غِ

س
ْ
ح
َ
ؤ
َ
وِ

ة
َ
سِف
ْ
غ
َ
مِ)٩(ِِِمُِح
َ
ج
ْ
لاِ
ُ
با
َ
ح
ْ
ص
َ
ؤِ
َ
ًِئ
َ
لو
ُ
ؤِا
َ
ىِجا
َ
ًأ
ِ
بِاى
ُ
ب
�
ر
َ
ه
َ
وِاو
ُ
س
َ
ف
َ
هِ
َ
ًًِر
�
لا
َ
و )١٣(

ِ
Mari Mengamati
Mari Memahami

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 101

a. Arti Kosa Kata
Maha Mengetahui ِ

رحِب
َ
د Jadilah kalian اى
ُ
هى
ُ
و
Menjanjikan ِ
َ
د
َ
غ
َ
و Saksi ِ
ُ
ػِ
َ
ءا
َ
د
َ
ه
Dan mereka
mendustakan
اى
ُ
ب
�
ر
َ
ه
َ
و Membenci ِ
ْ
م
ُ
ى
�
ى
َ
م
ِ
س
ْ
ج
َ
ً


b. Terjemah

Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena
Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap
suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.Berlaku adillah. Karena (adil)
itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah
Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. Allah telah menjanjikan kepada orang-
orang yang beriman dan beramal saleh, (bahwa) mereka akan mendapat ampunan
dan pahala yang besar. Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat
Kami, mereka itulah penghuni neraka. QS Al-Maidah (5):8-10

c. Penjelasan
Adil dalam bahasa Indoesia bermakna, tidak berat sebelah/ memihak. Adil
juga berarti memihak kepada kebenaran. Adil juga bermakna sepatutnya/ tidak
sewenang-wenang.
Berlaku adil kepada Allah berarti menjalankan semua perintah Allah dan
menjauhi segala laranganNya dan tidak menyekutukan Allah swt. dengan sesuatupun.
Adil kepada orang tua berarti hormat, patuh dan taat kepada keduanya, selama tidak
dalam kesyirikan. Bertutur kata yang mulia dan santun. Dengan demikian adil adalah
meletakkan sesuatu pada tempatnya, memberi hak kepada yang berhak tanpa
mengurangi dan menambahi sedikitpun.
Allah swt. memerintahkan agar orang mukmin menjadi penegak kebenaran,
menjadi saksi atas kebenaran. Penegakan kebenaran itu dilakukan dengan cara
berlaku adil. Bahkan keadilan harus ditegakkan secara universal. Allah swt., melarang
ketidakadilan dengan berbagai alasan. Posisi mayoritas, kebencian terhadap suatu
kelompok karena trauma tertentupun keadilan harus tetap ditegakkan. Orang-orang
yang menegakkan keadilan adalah mereka yang keimanan dan ketakwaaannya sangat
baik. Sebab keadilan adalah salah satu indikator ketakwaan seseorang.

102 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

Allah menjanjikan orang-orang yang beriman dan beramal saleh dengan
ampunan dan pahala yang besar. Allah swt. mengancam mereka yang mengingkari
dan mendustakan ayat-ayatNya dengan neraka Jahim.

2. Perintah Berlaku Adil dan Jujur. QS An-Nahl (16):90-92
ِ
َ
ب
ْ
لا
َ
وِ
ِ
س
َ
ى
ْ
ى
ُْ
لْا
َ
وِِءا
َ
ؼ
ْ
ح
َ
ف
ْ
لاِ
ِ
ً
َ
غِى
َ
ه
ْ
ى
َ
ٍ
َ
وِى
َ
ب
ْ
س
ُ
ل
ْ
لاِيِذِِءا
َ
خً
ِ
إ
َ
وِِنا
َ
ظ
ْ
ح
ِ
ْ
الْ
َ
وٌِِ
ْ
د
َ
ػ
ْ
لا
ِ
بِ
ُ
س
ُ
م
ْ
إ
َ
ًِ
َ�
اللِّ
�
نِبِ
ْ
م
ُ
ى
�
ل
َ
ػ
َ
لِ
ْ
م
ُ
ى
ُ
ظِػ
َ
ٌِ
ِ
ي
ْ
غ
ِ
َ
نو
ُ
س
�
ه
َ
ر
َ
ج)٩٣(ِِ
َ
جِ
َ
د
ْ
ػ
َ
بِ
َ
نا
َ
م
ْ
ً
َْ
الِْاى
ُ
ظ
ُ
ل
ْ
ى
َ
جِ
َ
ل
َ
وِ
ْ
م
ُ
ج
ْ
د
َ
ها
َ
غِا
َ
ذِبِِ
�
اللِِّد
ْ
ه
َ
ػ
ِ
بِاى
ُ
ف
ْ
و
َ
ؤ
َ
وِ
ْ
م
ُ
ى
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِ
َ�
اللِّ
ُ
م
ُ
خ
ْ
ل
َ
ػ
َ
حِ
ْ
د
َ
ك
َ
وِا
َ
هِدُِه
ْ
ى
ِ
َ
نى
ُ
ل
َ
ػ
ْ
ف
َ
جِا
َ
مِ
ُ
م
َ
ل
ْ
ػ
َ
ٌِ
َ�
اللِّ
�
نِبِ
ً
لاُِف
َ
ه)٩١(ِِ
ْ
م
ُ
ى
َ
ها
َ
م
ْ
ً
َ
ؤِ
َ
نو
ُ
رِذ
�
خ
َ
جِا
ً
زا
َ
ي
ْ
ه
َ
ؤٍِة
�
ى
ُ
كِِد
ْ
ػ
َ
بِ
ْ
ًِمِا
َ
ه
َ
ل
ْ
ص
َ
غِ
ْ
ذ
َ
ظ
َ
ل
َ
هِيِت
�
لا
َ
وِاى
ُ
هى
ُ
ي
َ
جِ
َ
ل
َ
و
ى
َ
ب
ْ
ز
َ
ؤِ
َ
يِهِ

ت
�
م
ُ
ؤِ
َ
نى
ُ
ي
َ
جِ
ْ
ن
َ
ؤِ
ْ
م
ُ
ى
َ
ى
ْ
ِ
َ
بِ
ً
لا
َ
د
َ
دِِِهُِفِ
ْ
م
ُ
خ
ْ
ى
ُ
هِا
َ
مِِت
َ
ما
َ
ُِل
ْ
لاِ
َ
م
ْ
ى
َ
ًِ
ْ
م
ُ
ى
َ
لِ
�
ن
َ
جِ
ّ
ُ
َ
ب
ُ
ُ
َ
ل
َ
وِِه
ِ
بِ
ُ�
اللِّ
ُ
م
ُ
هى
ُ
ل
ْ
ب
َ
ًِا
َ
م
�
هِبٍِت
�
م
ُ
ؤِ
ْ
ًِم
ِ
َ
نى
ُ
فِل
َ
خ
ْ
ذ
َ
ج )٩٦(ِ
a. Arti Kosa Kata
Kalian
membatalkan
اى
ُ
ظ
ُ
ل
ْ
ى
َ
ج Memerintahkan ِ
ُ
س
ُ
م
ْ
إ
َ
ًِِِبِ
Sebagai saksi ِ
ً
لاُِف
َ
ه Perbuatan keji ِِءا
َ
ؼ
ْ
ح
َ
ف
ْ
لا
Mengurai ِ
ْ
ذ
َ
ظ
َ
ل
َ
ه
Memberi
pengajaran
ِ
ْ
م
ُ
ى
ُ
ظِػ
َ
ٌ
Alat tipu ِ
ً
لا
َ
د
َ
دِ Dan tepatilah اى
ُ
ف
ْ
و
َ
ؤ
َ
و

b. Terjemah
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi
bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji,
kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat
mengambil pelajaran. Dan tepatilah janji dengan Allah apabila kamu berjanji dan
janganlah kamu melanggar sumpah setelah diikrarkan, sedang kamu telah
menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah itu). Sesungguhnya Allah
mengetahui apa yang kamu perbuat. Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan
yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai
kembali. Kamu menjadikan sumpah (perjanjian)mu sebagai alat penipu di antaramu,
disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang
lain. Allah hanya menguji kamu dengan hal itu, dan pasti pada hari kiamat akan
dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu. QS An-Nahl
(16):90-92

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 103

c. Penjelasan
Ayat ini memerintahkan umat Islam berlaku adil dan ihsan serta memberi hak
kepada kerabat. Allah swt. juga melarang perilaku keji, mungkar dan permusuhan.
Penyandingan perintah dan larangan mengandung pesan bahwa perbuatan baik juga
diikuti tindakan pencegahan. Berlaku adil, berbuat baik diiringi dengan menjauhi
pebuatan keji dan buruk.
Allah juga memerintahkan umat Islam untuk memenuhi janji. Sumpah atau
janji kepada Allah swt. adalah selalu mengesakanNya, tidak menyekutukanNya,
sebagaimana telah diteguhkan ketika ruh ditiupkan di jasad calon manusia. Janji
kepada sesama berarti janji apapun kepada sesama manusia harus ditepati. Apalagi
sumpah dan janji ditu diteguhkan atas nama Allah swt.
Allah swt. memberi perumpamaan kain yang sudah bagus, dipintal dalam
waktu yang lama dan kerja keras, lalu kain itu diurai lagi hingga cerai berai. Hal ini
tentu menyusahkan diri jika dipintal kembali. Begitulah janji yang tidak ditepati.
Allah swt. juga melarang janji sebagai alat tipu dan alat perusak. Banyak orang
bersumpah untuk meyakinkan pihak lain, namun sering dilanggar sendiri, sehingga
merusak hubungan.
Demikianlah sumpah dan janji mempunyai potensi sebagai alat penipu daya.
Dan karenanya Allah swt. menjadikannya sebagai ujian bagi manusia. Kelak Allah
swt. akan menjelaskan di hari kiamat.

3. Larangan Berkhianat. QS An-Nisa (4):105
ِ
َ
نحِىِئا
َ
خ
ْ
لِلِ
ْ
ً
ُ
ى
َ
جِ
َ
ل
َ
وِ
ُ�
اللِّ
َ
نا
َ
ز
َ
ؤِا
َ
م
ِ
بِ
ِ
ضا
�
ىلاِ
َ
ن
ْ
ح
َ
بِ
َ
م
ُ
ى
ْ
ح
َ
خِلِ
ِ
ّ
م
َ
ح
ْ
لا
ِ
بِ
َ
با
َ
خِى
ْ
لاِ
َ
ً
ْ
ُ
َ
لِبِا
َ
ى
ْ
ل
َ
ص
ْ
ه
َ
ؤِا
�
هِبا
ً
مُِص
َ
دِِ
a. Arti Kosa Kata
Bagi para
pengkhianat
ِ
َ
نحِىِئا
َ
خ
ْ
لِل
Seperti yang
ditunjukkan
ِ
َ
نا
َ
ز
َ
ؤِا
َ
م
ِ
ب

b. Terjemah
Sungguh Kami telah menurunkan kitab (al-Qur‟an) kepadamu (Muhammad)
membawa kebenaran, agar engkau mengadili antara manusia dengan apa yang telah
diajarkan Allah kepadamu, dan janganlah engkau menjadi penentang (orang yang
tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang berkhianat. QS An-Nisa
(4):105

104 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

c. Penjelasan
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah swt. telah menurunkan al-Qur‟an secara
benar kepada nabi Muhammad saw.. Allah memerintahkan manusia atau umat Islam
agar menjadikan al-Qur‟an sebagai pedoman hidup sebagaimana ditunjukkah oleh
nabi Muhammad saw.. Dan Allah swt. melarang umat Islam untuk menyelisihi dan
menentang al-Qur‟an.
Dalam pengamalannya, kita diperintahkan berlaku adil dengan tidak menjadi
penentang orang-orang yang lemah karena kita berpihak kepada orang-orang yang
ingkar janji.

4. Dampak dari Sikap Jujur dan Dusta. HR. Muslim dari Abdullah r.a.
ِ
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِ
ُ
اللِى
�
ل
َ
صِِاللِ
ُ
ٌى
ُ
ط
َ
زِ
َ
ٌا
َ
كِ:
َ
ٌا
َ
كِ،ِاللِِد
ْ
ب
َ
غِ
ْ
ً
َ
غِ،ِ
ّ
رِب
ْ
لاِى
َ
لِبِيِد
ْ
ه
َ
يِ
َ
ق
ْ
دِ
ّ
صلاِ
�
نِة
َ
فِ،ِق
ْ
دِ
ّ
صلا
ِ
بِ
ْ
م
ُ
ى
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِ:
َ
م
�
ل
َ
ط
َ
وِِه
ِِاللِ
َ
د
ْ
ىِغِ
َ
ب
َ
خ
ْ
ى
ُ
ًِى
�
ت
َ
حِ
َ
ق
ْ
دِ
ّ
صلاِي�
س
َ
ح
َ
خ
َ
ٍ
َ
وِ
ُ
ق
ُ
د
ْ
ص
َ
ًِ
ُ
ل
ُ
ح
�
سلاِ
ُ
ٌا
َ
ص
َ
ًِا
َ
م
َ
وِ،ِت
�
ى
َ
ج
ْ
لاِى
َ
لِبِيِد
ْ
ه
َ
يِ
�
رِب
ْ
لاِ
�
ن
ِ
إ
َ
وِ
ْ
م
ُ
ها
�
ً
ِ
إ
َ
وِ،ا
ً
لًِ
ّ
دِصِ
ِ
ْ
لاِ
�
نِة
َ
فِ،
َ
بِر
َ
ى
ْ
لا
َ
وِي�
س
َ
ح
َ
خ
َ
ٍ
َ
وِ
ُ
بِر
ْ
ى
َ
ًِ
ُ
ل
ُ
ح
�
سلاِ
ُ
ٌا
َ
ص
َ
ًِا
َ
م
َ
وِ،ِزا
�
ىلاِى
َ
لِبِيِد
ْ
ه
َ
يِ
َ
زى
ُ
ج
ُ
ف
ْ
لاِ
�
ن
ِ
إ
َ
وِ،ِزى
ُ
ج
ُ
ف
ْ
لاِى
َ
لِبِيِد
ْ
ه
َ
يِ
َ
بِر
َ
ى
ا
ً
با
�
ر
َ
هِِاللِ
َ
د
ْ
ىِغِ
َ
ب
َ
خ
ْ
ى
ُ
ًِى
�
ت
َ
حِ
َ
بِر
َ
ى
ْ
لاِ)يزاذبلاِهاوز(ِ
a. Arti Kosa Kata
Selalu berusaha
merawat
ِي�
س
َ
ح
َ
خ
َ
ٍ
َ
و Kalian harus ِ
َ
ل
َ
غِ
ْ
م
ُ
ى
ْ
ُ
Kejahatan ِ
َ
زى
ُ
ج
ُ
ف
ْ
لا Mengarahkan يِد
ْ
ه
َ
ي
Pendusta ا
ً
با
�
ر
َ
ه Berlaku jujur ِ
ُ
ق
ُ
د
ْ
ص
َ
ًِ

b. Terjemah
Dari Abdullah r.a., berkata bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda, "Kalian harus
berlaku jujur, karena kejujuran itu akan mngarahkan kepada kebaikan. Dan kebaikan
itu akan mengarahkan ke surga. Seseorang yang senantiasa berlaku jujur dan
memelihara kejujuran, maka dia akan dicatat sebagai orang yang jujur di sisi Allah.
Dan hindarilah kalian dari dusta, karena kedustaan itu mengarahkan kepada
kejahatan dan kejahatan itu akan menjerumuskan ke neraka. Seseorang yang
senantiasa berdusta dan memelihara kedustaan, maka dia akan dicatat di sisi Allah
sebagai pendusta. (HR. Bukhari)

c. Penjelasan
Hadis ini menunjukkan keutamaan dan dampak berlaku adil dan ancaman
berlaku dusta. Orang-orang yang berlaku adil, terbiasa berbuat keadilan dan

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 105

menjaganya, maka Allah swt. akan mencatatnya sebagai orang yang adil. Balasan
bagi orang berbuat keadilan adalah surga, karena keadilannya mengarahkan kepada
banyak kebaikan yang menuntun ke surga.
Orang-orang yang berdusta dan terbiasa berdusta, tidak berusaha menjauhinya,
maka Allah swt. mencatatnya sebagai pendusta. Dampak dari perilaku dan sika dusta
adalah neraka. Karena dusta menjerumuskan pelakunya pada perbuatan jahat, dan
perbuatan jahat mengarahkan ke neraka.








1. Jujur merupakan salah satu sifat wajib para nabi dan rasul, karena mereka
berkewajiban menyampaikan wahyu kepada umatnya sebagaimana beliau menerima
wahyu dari Allah;
2. Kejujuran tidak hanya berkaitan dengan bicara saja, tetapi kejujuran mencakup segala
sisi kehidupan; penampilan, cara berjalan, bekerja, kebiasaan dan lain-lain;
3. Kejujuran adalah karakter utama orang Islam, karena kejujuran merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari kesempurnaan keimanaan dan keislaman seseorang;
4. Adil menurut bahasa adalah meletakkan sesuatu pada tempatnya. Bersikap adil
terhadap Allah swt. berarti melaksanakan segala perintahNya dan menjauhi segala
laranganNya.






Untuk mendalami bahasan ini silakan pindai link tautan berikut, atau kalian bisa
menemukan tautan yang lain dalam bimbingan guru






Rangkuman
Tautan / Link

106 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII







1. Buatlah kelompok diskusi
2. Setiap kelompok menelaah sebuah ayat atau sebuah hadis tentang adil dan jujur
3. Secara berkelompok lakukanlah survei kecil di lingkungan kalian, tentang perilaku
adil dan jujur
4. Diskusikan hasil temuan kalian di lapangan, kaitkan dengan ayat al-Qur‟an atau hadis
5. Presentasikan hasil analisis kalian menggunakan media lisan atau tulisan








Tulis ulang ayat berikut dengan syakal yang lengkap kemudian terjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia
ِاىلدغاِاىلدػحِلؤِىلغِمىكِنأىػِمىىمسجًِلوِطظللابِءادهػِللهِنحماىكِاىهىوِاىىمآًًِرلاِاهيؤاً
ِنىلمػحِامبِرحبدِاللِنبِاللِاىلجاوِيىلخللِبسكؤِىه-ِِمهلِثاحلاصلاِاىلمغوِاىىمآًًِرلاِاللِدغو
ِمُظغِسحؤوِةسفغم-ِمُحجلاِباحصؤًِئلوؤِاىجاًأبِاىبرهوِاوسفهًًِرلاو
ِ

بِمىلػلِمىظػٌِيغبلاوِسىىلْاوِءاؼحفلاًِغِىهىٍوِىبسللاِيذِءاخًإوِناظحالْوٌِدػلابِسمإًِاللِن
ِنوسهرج-ِِمىُلغِاللِمخلػحِدكوِاهدُهىجِدػبِنامًالِْاىظلىجِلوِمجدهاغِاذبِاللِدهػبِاىفوؤو
ِنىلػفجِامِملػٌِاللِنبِلاُفه-ِجِازايهؤِةىكِدػبًِمِاهلصغِذظلهِيتلاوِاىهىيجِلوِمىهامًؤِنورذخ
ِهُفِمخىهِامِتماُللاِمىًِمىلِنجُبُلوِهبِاللِمهىلبًِامهبِتمؤًِمِىبزؤِيهِتمؤِنىيجِنؤِمىىِبِلادد
ِنىفلخذج
Aktifitas Peserta Didik
Uji Kompetensi

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 107

ِ


ِيدهيِربلاِنإوِ،ربلاِىلبِيدهيِقدصلاِنةفِ،قدصلابِمىُلغِ:صلى الله عليه وسلمِاللٌِىطزٌِاكِ:ٌاكِ،اللِدبغًِغ
قدصًِلحسلاٌِاصًِاموِ،تىجلاِىلبِِ،برىلاوِمهاًإوِ،الًدصِاللِدىغِبخىًِىتحِقدصلاِيسحخٍو
ِبرىلاِيسحخٍوِبرىًِلحسلاٌِاصًِاموِ،زاىلاِىلبِيدهيِزىجفلاِنإوِ،زىجفلاِىلبِيدهيِبرىلاِنةف
ابارهِاللِدىغِبخىًِىتح

108 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

PENILAIAN AKHIR TAHUN

1. Perhatikan ayat berikut!
ِ
َ
زِِلُ
ِ
ب
َ
طِى
َ
لِبِ
ُ
ع
ْ
داِ
�
ل
َ
طِ
ْ
ً
َ
م
ِ
بِ
ُ
م
َ
ل
ْ
غ
َ
ؤِ
َ
ى
ُ
هِ
َ
ً
�
ب
َ
زِ
�
نِبِ
ُ
ً
َ
ظ
ْ
ح
َ
ؤِ
َ
يِهِيِت
�
لا
ِ
بِ
ْ
م
ُ
ه
ْ
لِدا
َ
ح
َ
وِِت
َ
ى
َ
ظ
َ
ح
ْ
لاِِت
َ
ظِغ
ْ
ى
َْ
لْا
َ
وِِت
َ
م
ْ
ىِح
ْ
لا
ِ
بِ
َ
ً
ِ
ّ
بِ
ِ
َ
ًًِد
َ
خ
ْ
ه
ُْ
لْا
ِ
بِ
ُ
م
َ
ل
ْ
غ
َ
ؤِ
َ
ى
ُ
ه
َ
وِِهِلُ
ِ
ب
َ
طِ
ْ
ً
َ
غ
Makna kata ِ
ُ
ت
َ
م
ْ
ىِح
ْ
لا adalah ....
A. pembelajaran dan pengajaran
B. dialog dan perdebatan ilmiah
C. kebijaksanaan dan tauladan
D. agama yang diturunkan Allah
E. ringan dan menyenangkan

2. Arti هِلُ
ِ
ب
َ
طِ
ْ
ً
َ
غِ
�
ل
َ
طِ
ْ
ً
َ
م
ِ
بِ
ُ
م
َ
ل
ْ
غ
َ
ؤِ
َ
ى
ُ
ه adalah ….
A. Dia lebih tahu yang tersesat dari jalanNya
B. Dia mengetahui kesesatan hambanya
C. Dia paling tahu kebutuhan hambaNya
D. Dia Maha mengetahui dan menunjuki
E. Dia Maha Mengetahuo potensi manusia

3. Dilakukan diskusi dan perdebatan tentang agama Islam dan Kristen oleh Dr. Zakir Naik
dan Pendeta Kristen bernama Dr. William Campbel. Sesuai dengan Al-Qur‟an surat an-
Nahl [16]: 125, Strategi yang dilakukan Dr. Zakir Naik tersebut adalah ….
A. al-hikmah
B. al-maui‟dzah
C. al-hasanah
D. al-mujadalah
E. al-mujahadah

4. Metode dakwah sesuai dengan potongan ayat,
ِ
ُ
ً
َ
ظ
ْ
ح
َ
ؤِ
َ
يِهِيِت
�
لا
ِ
بِ
ْ
م
ُ
ه
ْ
لِدا
َ
ح
َ
و
A. khutbah Jum'at
B. ceramah umum
C. pertunjukan drama
D. pengajian ibu-ibu PKK
E. perdebatan ilmiah

5. Maksud ِِ
َ
نح
ِ
ب
َ
س
ْ
ك
َْ
الِْ
َ
ً
َ
ج
َ
رحِؼ
َ
غِ
ْ
زِر
ْ
ه
َ
ؤ
َ
وِِ adalah ....
A. berdakwah dengan cara santun dan baik
B. memberi peringatan secara tegas
C. berdakwah dari kerabat terdekat
D. dakwah menggunakan beragam metode
E. dakwah menggunakan argumentasi

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 109

6. Perilaku yang sesuai dengan ayat berikut adalah ….
ِ
َ
نحِىِم
ْ
ا
ُْ
لْاِ
َ
ًِمِ
َ
ً
َ
ػ
َ
ب
�
جاِ
ِ
ً
َ
ِلِْ
َ
ً
َ
حا
َ
ى
َ
حِ
ْ
عِف
ْ
دا
َ
وِ
A. menceritakan kebaikan orang mukmin
B. menghormati kedudukan orang tertentu
C. berdakwah dengan cara lemah lembut
D. bersikap rendah hati terhadap orang mukmin
E. menghormati kedatangan tamu kerabat

7. Cara berdakwah sesuai dengan ayat berikut,
ِ
َ
نحِه
ِ
س
ْ
ؼ
ُْ
لْاِ
ِ
ً
َ
غِ
ْ
ض
ِ
س
ْ
غ
َ
ؤ
َ
وِ
ُ
س
َ
م
ْ
ا
ُ
جِا
َ
م
ِ
بِ
ْ
ع
َ
د
ْ
صا
َ
فِ
A. dakwah dengan terang-terangan
B. dakwah secara sembunyi-sembunyi
C. dakwah lewat para penguasa dan tokoh
D. cara dakwah yang santun dan terhormat
E. awal dakwah dari keluarga terdekat

8. Arti ِ
َ
نحِئ
ِ
ص
ْ
ه
َ
ت
ْ
ظ
ُْ
لْا adalah ....
A. para musuh Allah dan Rasulullah
B. orang-orang yang mengolok-olok
C. mereka yang mengingkari Allah
D. perintang jalan penyebaran Islam
E. mereka yang menolak dakwah Islam

9. Perintah yang terkandung dalam ayat berikut,
ِ
ُ
ؤ
َ
وِ
ِ
س
َ
ى
ْ
ى
ُْ
لْاِ
ِ
ً
َ
غِ
َ
ن
ْ
ى
َ
ه
ْ
ن
َ
ٍ
َ
وِِفو
ُ
س
ْ
ػ
َْ
لْا
ِ
بِ
َ
نو
ُ
س
ُ
م
ْ
إ
َ
ٍ
َ
وِِر
ْ
ح
َ
خ
ْ
لاِى
َ
لِبِ
َ
نى
ُ
غ
ْ
د
َ
ًِ

ت
�
م
ُ
ؤِ
ْ
م
ُ
ى
ْ
ىِمِ
ْ
ً
ُ
ى
َ
خ
ْ
ل
َ
وِ
َ
نى
ُ
حِل
ْ
ف
ُْ
لْاِ
ُ
م
ُ
هِ
َ
ًِئ
َ
لو
A. menghindari pergunjingan
B. bertakwa kepada Allah
C. beribadah hanya kepada Allah
D. berlaku baik kepada orang tua
E. berdakwah di jalan Allah

10. Arti ِ
َ
نى
ُ
حِل
ْ
ف
ُْ
لْا adalah .…
A. orang-orang yang berguna
B. orang-orang yang berfikir
C. orang-orang yang beruntung
D. orang-orang yang bersujud
E. orang-orang yang berjasa

11. Perhatikan ayat berikut!
ِ
ِ
ضا
�
ىلِلِ
ْ
ذ
َ
ح
ِ
س
ْ
د
ُ
ؤٍِت
�
م
ُ
ؤِ
َ
ر
ْ
ح
َ
دِ
ْ
م
ُ
خ
ْ
ى
ُ
هِِِبا
َ
خِى
ْ
لاِ
ُ
ل
ْ
ه
َ
ؤِ
َ
ً
َ
مآِ
ْ
ى
َ
ل
َ
وِِ
�
للَّا
ِ
بِ
َ
نى
ُ
ىِم
ْ
ا
ُ
ج
َ
وِ
ِ
س
َ
ى
ْ
ى
ُْ
لْاِ
ِ
ً
َ
غِ
َ
ن
ْ
ى
َ
ه
ْ
ن
َ
ج
َ
وِِفو
ُ
س
ْ
ػ
َْ
لْا
ِ
بِ
َ
نو
ُ
س
ُ
م
ْ
إ
َ
ج
ِ
َ
لِ
َ
نى
ُ
لِطا
َ
ف
ْ
لاِ
ُ
م
ُ
ه
ُ
ر
َ
ث
ْ
ه
َ
ؤ
َ
وِ
َ
نى
ُ
ىِم
ْ
ا
ُْ
لْاِ
ُ
م
ُ
ه
ْ
نِمِ
ْ
م
ُ
ه
َ
لِا
ً
ر
ْ
ح
َ
دِ
َ
نا
َ
يِ
Maksud kalimat bergarisbawah ayat tersebut adalah ....
A. manusia berkewajiban berbuat baik
B. kebaikan manusia tampak pada perilakunya

110 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

C. umat Islam adalah umat terbaik bagi manusia
D. kewajiban beriman kepada Allah
E. berdakwah kepada para Ahli kitab
12. Arti ِ
َ
نى
ُ
لِطا
َ
ف
ْ
لاِ
ُ
م
ُ
ه
ُ
ر
َ
ث
ْ
ه
َ
ؤ
َ
و adalah ….
A. kefasikan mereka menutupi hatinya
B. kebanyakan manusia berlaku curang
C. mereka banyak bergaul dengan orang fasik
D. orang-orang fasik kebanyakan kufur nikmat
E. dan kebanyakan mereka adalah orang fasik

13. Maksudِ
ْ
م
ُ
ه
َ
لِا
ً
ر
ْ
ح
َ
دِ
َ
نا
َ
ي
َ
لِِبا
َ
خِى
ْ
لاِ
ُ
ل
ْ
ه
َ
ؤِ
َ
ً
َ
مآِ
ْ
ى
َ
ل
َ
وِِ
A. andai semua orang beriman kepada Allah
B. akan baik, jika orang kafir beriman kepada Allah
C. akan baik jika ahlu kitab beriman kepada Allah
D. orang-orang ahli kitab beriman kepada Allah
E. walau Ahlu kitab beriman kepada Allah

14. Perhatikan ayat berikut!
ِ
ُ
ها
َ
و
َ
وِا
ْ
ى
َ
ص
َ
غِا
َ
م
ِ
بِ
َ
ًِل
َ
ذِ
َ
م
َ
ٍ
ْ
س
َ
مِ
ِ
ً
ْ
باِى
َ
سِِغ
َ
وِ
َ
دو
ُ
وا
َ
دِِنا
َ
ظِلِى
َ
ل
َ
غِ
َ
لُِئا
َ
س
ْ
طِبِيِن
َ
بِ
ْ
ًِمِاو
ُ
س
َ
ف
َ
هِ
َ
ًًِر
�
لاِ
َ
ًِػ
ُ
لِ
َ
نو
ُ
د
َ
خ
ْ
ػ
َ
ٌِاىِ
Laknat Allah terhadap bani Israil karena ....
A. kedurhakaan mereka dan melampaui batas
B. celaan dan cemoohan para nabi yang diutus
C. penolakan mereka terdadap seruan dakwah
D. pengingkaran mereka akan keberadaan Allah
E. doa dan ungkapan dari nabi Isa dan Dawud

15. Arti kata ا
ْ
ى
َ
ص
َ
غ adalah ....
A. perilaku maksiyat mereka
B. perbutan mereka di dunia
C. ketertutupan hati mereka
D. mereka telah mendurhakai
E. ungkapandan lisan mereka

16. Perhatikan ayat berikut!
ِ
َ
نى
ُ
ل
َ
ػ
ْ
ف
َ
ًِاى
ُ
ها
َ
وِا
َ
مِ
َ
ع
ْ
ئِب
َ
لِ
ُ
هى
ُ
ل
َ
ػ
َ
فِ
ٍ
س
َ
ى
ْ
ى
ُ
مِ
ْ
ً
َ
غِ
َ
ن
ْ
ى
َ
ها
َ
ى
َ
د
َ
ًِ
َ
لِاى
ُ
ها
َ
وِ
Perilaku bani Israil pada ayat tersebut adalah ....
A. melakukan makar terhada para nabi
B. melakukan perbuatan mungkar
C. menyekutukan Allah dengan makhluk
D. menghina ayat-ayat Allah
E. menghancurkan peradaban umat

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 111

17. Perhatikan ayat berikut!
ِ
�
لاِ
َ
ن
ْ
ى
�
ل
َ
ى
َ
خ
َ
ًِ
ْ
م
ُ
ه
ْ
نِمِا
ً
رحِث
َ
هِي
َ
س
َ
جِ
ْ
م
ِ
ه
ْ
ي
َ
ل
َ
غِ
ُ�
اللِّ
َ
طِخ
َ
َِ
ْ
ن
َ
ؤِ
ْ
م
ُ
ه
ُ
ظ
ُ
ف
ْ
ه
َ
ؤِ
ْ
م
ُ
ه
َ
لِ
ْ
ذ
َ
م
�
د
َ
كِا
َ
مِ
َ
ع
ْ
ئِب
َ
لِاو
ُ
س
َ
ف
َ
هِ
َ
ًًِرِ
ْ
م
ُ
هِِبا
َ
ر
َ
ػ
ْ
لاِيِف
َ
و
ِ
َ
نو
ُ
دِلا
َ
د ِ
Maksud kalimat bergaris bawah adalah...
A. orang-orang itu mengira akan abadi
B. tidak ada satupun yang kekal kecuali Allah
C. hukuman yang setimpal untuk orang kafir
D. adzab yang pedih untuk para pengingkar
E. orang-orang kafir kekal dalam adzab

18. Perilaku ِاو
ُ
س
َ
ف
َ
هِ
َ
ًًِر
�
لاِ
َ
ن
ْ
ى
�
ل
َ
ى
َ
خ
َ
ًِ
ْ
م
ُ
ه
ْ
نِمِا
ً
رحِث
َ
هِي
َ
س
َ
ج
A. menghindari perilaku orang kafir
B. menyediakan api neraka untuk mereka
C. tolong menolong dengan orang kafir
D. memalingkan wajah dari orang kafir
E. mencegah terjadinya kekafiran

19. Arti ِ
ْ
م
ِ
ه
ْ
ي
َ
ل
َ
غِ
ُ�
اللِّ
َ
طِخ
َ
َِ
ْ
ن
َ
ؤ adalah ....
A. Allah murka kepada mereka
B. Allah menghukum mereka
C. Allah menelantarkan mereka
D. Allah menjerumuskan mereka
E. Allah memperhitungkan mereka

20. Perhatikan hadis berikut!
ِ
ْ
ً
َ
مِ
ُ
ٌى
ُ
ل
َ
ًِ
َ
م
�
ل
َ
ط
َ
وِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِ
ُ
اللِى
�
ل
َ
صِِاللِ
َ
ٌى
ُ
ط
َ
زِ
ُ
ذ
ْ
ػِم
َ
طِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِا
َ
مِى
َ
ط
َ
كِ
ْ
د
َ
ل
َ
فِا
َ
ر
َ
هِا
�
م
َ
ؤٍِدُِػ
َ
طِى
ُ
ب
َ
ؤِ
َ
ٌا
َ
كِ
ْ
م
ُ
ى
ْ
ىِمِي
َ
ؤ
َ
زِ
ِ
ْ
نِة
َ
فِ،ِهِها
َ
ظِلِب
َ
فِ
ْ
ؼِط
َ
خ
ْ
ظ
َ
ٌِ
ْ
م
َ
لِ
ْ
نِة
َ
فِ،ِهِد
َ
ُ
ِ
بِ
ُ
ه
ْ
رِ
ّ
ح
َ
غ
ُ
ُ
ْ
ل
َ
فِا
ً
س
َ
ى
ْ
ى
ُ
مِِِنا
َ
مً
ِ
ْ
الِْ
ُ
ف
َ
ػ
ْ
ط
َ
ؤِ
َ
ًِل
َ
ذ
َ
وِ،ِهِب
ْ
ل
َ
لِب
َ
فِ
ْ
ؼِط
َ
خ
ْ
ظ
َ
ٌِ
ْ
م
َ
لِ
Pernyataan yang sesuai dengan hadis
A. kemungkaran selalu ada di mana-mana
B. perangilah kemungkaran dengan tegas
C. kita wajib mengubah kemungkaran
D. jangan pernah berniat berrbuat mungkar
E. kemungkaran adalah perilaku setan

21. Perhatikan ayat berikut!
ِ
ْ
م
ُ
ه
ْ
ن
َ
غِ
ُ
ف
ْ
غا
َ
فِ
َ
ًِل
ْ
ى
َ
حِ
ْ
ًِمِاى
�
ظ
َ
ف
ْ
ه
َ
لِِب
ْ
ل
َ
ل
ْ
لاِ
َ
ظُِل
َ
غِا
ًّ
ظ
َ
فِ
َ
ذ
ْ
ى
ُ
هِ
ْ
ى
َ
ل
َ
وِ
ْ
م
ُ
ه
َ
لِ
َ
ذ
ْ
ىِلِِ
�
اللِّ
َ
ًِمٍِت
َ
م
ْ
ح
َ
زِا
َ
مِب
َ
فِ
ْ
سِف
ْ
غ
َ
خ
ْ
طا
َ
وِ
ِى
َ
ل
َ
غِ
ْ
ل
�
و
َ
ى
َ
خ
َ
فِ
َ
ذ
ْ
م
َ
ص
َ
غِا
َ
ذِة
َ
فِ
ِ
س
ْ
م
َْ
الِْيِفِ
ْ
م
ُ
ه
ْ
زِوا
َ
ػ
َ
وِ
ْ
م
ُ
ه
َ
لِ
َ
نحِلِ
ّ
و
َ
ى
َ
خ
ُْ
لْاِ
�
بِح
ُ
ًِ
َ�
اللِّ
�
نِبِِ
�
اللِّ
Maksud ِ
ْ
م
ُ
ه
َ
لِ
َ
ذ
ْ
ىِلِِ
�
اللِّ
َ
ًِمٍِت
َ
م
ْ
ح
َ
زِا
َ
مِب
َ
ف adalah
A. tidak berdusta
B. berbicara secara santun

112 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

C. menghormati perbedaan
D. optimis dalam bergaul
E. larangan lemah semangat
22. Arti kalimat bergaris bawah ayat berikut
ِِب
ْ
ل
َ
ل
ْ
لاِ
َ
ظُِل
َ
غِا
ًّ
ظ
َ
فِ
َ
ذ
ْ
ى
ُ
هِ
ْ
ى
َ
ل
َ
وِ
َ
ًِل
ْ
ى
َ
حِ
ْ
ًِمِاى
�
ظ
َ
ف
ْ
ه
َ
ل
A. pasti mereka menghindar darimu
B. mereka akan menjadikanmu
C. mereka akan mengejarmu
D. tidak akan mencela keberadaanmu
E. mereka berlalu dengan sakit hati

23. Arti ِِب
ْ
ل
َ
ل
ْ
لاِ
َ
ظُِل
َ
غ adalah….
A. hati lembut
B. hati tersentuh
C. hati kasar
D. hati penuh dengki
E. hati lemah

24. Perilaku dalam ِ
ْ
م
ُ
ه
ْ
زِوا
َ
ػ
َ
وِ
ْ
م
ُ
ه
َ
لِ
ْ
سِف
ْ
غ
َ
خ
ْ
طا
َ
و adalah ….
A. tolong-menolong dalam membangun jalan
B. membantu saudara yang terkena bencana
C. belajar dengan sabar, tekun dan disiplin
D. menegakkan shalat dengan tepat waktu
E. berembug dalam menyelesaikan masalah

25. Perintah yang terkandung dalam ayat
ِ
َ
نحِلِ
ّ
و
َ
ى
َ
خ
ُْ
لْاِ
�
بِح
ُ
ًِ
َ�
اللِّ
�
نِبِِ
�
اللِّى
َ
ل
َ
غِ
ْ
ل
�
و
َ
ى
َ
خ
َ
فِ
َ
ذ
ْ
م
َ
ص
َ
غِا
َ
ذِة
َ
ف
A. menjalankan semua perintah Allah
B. menghormati perbedaan yang ada di dunia
C. mencegah terjadinya pertiakian sesama
D. berusaha dan berserah diri kepada Allah
E. mendengarkan pendapat orang lain

26. Perhatikan ayat berikut!
ِ
ْ
م
ِ
هِ
ّ
ب
َ
سِلِاى
ُ
با
َ
ج
َ
خ
ْ
طاِ
َ
ًًِر
�
لا
َ
وِِى
ُ
لِف
ْ
ى
ُ
ًِ
ْ
م
ُ
ها
َ
ى
ْ
ك
َ
ش
َ
زِا
�
مِم
َ
وِ
ْ
م
ُ
ه
َ
ن
ْ
ُ
َ
بِي
َ
زى
ُ
ػِ
ْ
م
ُ
ه
ُ
س
ْ
م
َ
ؤ
َ
وِ
َ
ة
َ
لا
�
صلاِاى
ُ
ما
َ
ك
َ
ؤ
َ
وِ
َ
ن
Orang yang dimaksud pada kalimat bergarisbawah adalah ….
A. orang yang menyempurnakan ibadah
B. mereka yang mengorbankan jiwa raga
C. orang-orang yang taat kepada Allah
D. orang yang mengikuti hijrah Rasulullah
E. mereka yang menyerahkan diri kepada Allah

27. Budaya sesuai ي
َ
زى
ُ
ػِ
ْ
م
ُ
ه
ُ
س
ْ
م
َ
ؤ
َ
و adalah …..
A. melakukan pengamanan bersama (siskamling)
B. gotong royong membersihkan saluran air

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 113

C. membuat perkumpulan arisan dan sosialita
D. Syiar Islam dengan cara karnaval atau parade
E. berembug dalam memecahkan masalah

28. Larangan dalam ِ
َ
وِ
ْ
م
ُ
ه
َ
ن
ْ
ُ
َ
بِي
َ
زى
ُ
ػِ
ْ
م
ُ
ه
ُ
س
ْ
م
َ
ؤ adalah ….
A. konsumtif
B. egois
C. khiyanat
D. curang
E. pesimis

29. Perhatikan hadis berikut!
ِِئ
َ
ؤِ
ُ
زا
َ
سِػ
َ
وِ
ْ
م
ِ
ه
ْ
ي
َ
ل
َ
غِ
َ
نى
�
ل
َ
ص
ُ
ج
َ
وِ
ْ
م
ُ
ى
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِ
َ
نى
�
ل
َ
ص
ُ
ٍ
َ
وِ
ْ
م
ُ
ى
َ
هى
�
بِح
ُ
ٍ
َ
وِ
ْ
م
ُ
ه
َ
نى
�
بِح
ُ
جِ
َ
ًًِر
�
لاِ
ُ
م
ُ
ىِخ
�
مِئ
َ
ؤِ
ُ
زا
َ
ُِدِ
َ
ًًِر
�
لاِ
ُ
م
ُ
ىِخ
�
م
ِ
ْ
ب
ُ
جِ
ْ
م
ُ
ى
َ
هى
ُ
ى
َ
ػ
ْ
ل
َ
ٍ
َ
وِ
ْ
م
ُ
ه
َ
نى
ُ
ى
َ
ػ
ْ
ل
َ
ج
َ
وِ
ْ
م
ُ
ى
َ
هى
ُ
ظِغ
ْ
ب
ُ
ٍ
َ
وِ
ْ
م
ُ
ه
َ
نى
ُ
ظِغ
Tema pokok hadis tersebut adalah ….
A. makanan yang halal
B. perilaku jujur
C. perintah berdakwah
D. penentuan imam shalat
E. kepemimpinan

30. Arti ِ
ُ
م
ُ
ىِخ
�
مِئ
َ
ؤِ
ُ
زا
َ
ُِد adalah ….
A. sebaik-baik masyarakat di bumi
B. periode/ masa yang paling baik
C. syarat menjadi pimpinan umat
D. sebaik-baik pemimpin bagi kalian
E. pemimpin terbaik sepanjang sejarah

31. Perhatikan ayat berikut!
آِ
َ
ًًِر
�
لاِا
َ
ه
�
ي
َ
ؤا
َ
ًِِ
َ
م
ِ
س
ْ
ج
َ
ًِ
َ
ل
َ
وِِط
ْ
ظِل
ْ
لا
ِ
بِ
َ
ءا
َ
د
َ
ه
ُ
ػِِ
�
ِللَِّ
َ
نحِما
�
ى
َ
كِاى
ُ
هى
ُ
وِاى
ُ
ى
َ
مِاى
ُ
لِد
ْ
غاِاى
ُ
لِد
ْ
ػ
َ
حِ
�
ل
َ
ؤِى
َ
ل
َ
غٍِم
ْ
ى
َ
كِ
ُ
نأ
َ
ى
َ
ػِ
ْ
م
ُ
ى
�
ى
ِ
َ
نى
ُ
ل
َ
م
ْ
ػ
َ
حِا
َ
م
ِ
بِ

رحِب
َ
دِ
َ�
اللِّ
�
نِبِ
َ�
اللِّاى
ُ
ل
�
جا
َ
وِي
َ
ى
ْ
ل
�
خلِلِ
ُ
ب
َ
س
ْ
ك
َ
ؤِ
َ
ى
ُ
هِ
Perilaku pokok pada ayat tersebut adalah ….
A. berani
B. tegas
C. jujur
D. simpati
E. disiplin
32. Maksud أ
َ
ى
َ
ػِ
ْ
م
ُ
ى
�
ى
َ
م
ِ
س
ْ
ج
َ
ًِ
َ
ل
َ
واى
ُ
لِد
ْ
ػ
َ
حِ
�
ل
َ
ؤِى
َ
ل
َ
غٍِم
ْ
ى
َ
كِ
ُ
ن
A. berlaku jujur kepada orang yang dibenci
B. mencegah pergunjingan sesama muslim
C. mengambil peran dalam masyarakat
D. saling membantu meski beda keyakinan
E. menjalankan amanah sebaik-baiknya

114 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

33. Perhatikan ayat berikut!
ِ
َ
د
َ
غ
َ
وِ

مُِظ
َ
غِ

س
ْ
ح
َ
ؤ
َ
وِ

ة
َ
سِف
ْ
غ
َ
مِ
ْ
م
ُ
ه
َ
لِِثا
َ
حِلا
�
صلاِاى
ُ
لِم
َ
غ
َ
وِاى
ُ
ى
َ
مآِ
َ
ًًِر
�
لاِ
ُ�
اللِّ
Janji Allah kepada orang beriman dan bermal shalih adalah…
A. keridlaan Allah dan kehidupan yang layak
B. ampunan dan pahala yang besar
C. kemuliaan di dunia dan di akhirat
D. kehidupan dan tempat kembali yang baik
E. cinta Allah dan pertolongan tiada duga

34. Perhatikan ayat berikut!
ِ
َ
ب
ْ
لا
َ
وِ
ِ
س
َ
ى
ْ
ى
ُْ
لْا
َ
وِِءا
َ
ؼ
ْ
ح
َ
ف
ْ
لاِ
ِ
ً
َ
غِى
َ
ه
ْ
ى
َ
ٍ
َ
وِى
َ
ب
ْ
س
ُ
ل
ْ
لاِيِذِِءا
َ
خً
ِ
إ
َ
وِِنا
َ
ظ
ْ
ح
ِ
ْ
الْ
َ
وٌِِ
ْ
د
َ
ػ
ْ
لا
ِ
بِ
ُ
س
ُ
م
ْ
إ
َ
ًِ
َ�
اللِّ
�
نِبِ
ْ
م
ُ
ى
�
ل
َ
ػ
َ
لِ
ْ
م
ُ
ى
ُ
ظِػ
َ
ٌِ
ِ
ي
ْ
غ
ِ
�
ه
َ
ر
َ
جِ
َ
نو
ُ
س
Perilaku dalam ayat tersebut adalah ….
A. gigih dalam menuntutu ilmu
B. tanggungjawab menunaikan amanah
C. selektif dalam mengonsumsi makanan
D. musyawarah dalam menyelesaikan masalah
E. adil, jujur, pemberi dan mencegah perilaku keji

35. Arti ِ
ُ
س
�
ه
َ
ر
َ
جِ
ْ
م
ُ
ى
�
ل
َ
ػ
َ
لِ
َ
نو adalah….
A. agar kalian bersyukur
B. agar kalian berlaku adil
C. semoga kalian menjaga diri
D. agar kalian mendapat peringatan
E. semoga kalian kembali ke jalan Allah

36. Kandungan ayat berikut adalah ….
اى
ُ
ظ
ُ
ل
ْ
ى
َ
جِ
َ
ل
َ
وِ
ْ
م
ُ
ج
ْ
د
َ
ها
َ
غِا
َ
ذِبِِ
�
اللِِّد
ْ
ه
َ
ػ
ِ
بِاى
ُ
ف
ْ
و
َ
ؤ
َ
وِِ
َ�
اللِّ
�
نِبِ
ً
لاُِف
َ
هِ
ْ
م
ُ
ى
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِ
َ�
اللِّ
ُ
م
ُ
خ
ْ
ل
َ
ػ
َ
حِ
ْ
د
َ
ك
َ
وِا
َ
هِدُِه
ْ
ى
َ
جِ
َ
د
ْ
ػ
َ
بِ
َ
نا
َ
م
ْ
ً
َْ
الْ
ِ
َ
نى
ُ
ل
َ
ػ
ْ
ف
َ
جِا
َ
مِ
ُ
م
َ
ل
ْ
ػ
َ
ٌ
A. memuliakan kedua orang tua
B. menjalankan syariat agama
C. menghormati tamu
D. menepati janji
E. menaati Allah

37. Maksud ِ
َ
نا
َ
م
ْ
ً
َْ
الِْاى
ُ
ظ
ُ
ل
ْ
ى
َ
جِ
َ
ل
َ
وِا
َ
هِدُِه
ْ
ى
َ
جِ
َ
د
ْ
ػ
َ
ب adalah
A. menghormati hak dan kewajiban sesama
B. memintal benang menjadi kain yang kuat
C. perintah menjalankan perintah Allah
D. menjaga perdamaian antar manusia
E. larangan mengkhianati perjanjian

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 115

38. Perhatikan ayat berikut!
ِِت
�
لا
َ
وِاى
ُ
هى
ُ
ي
َ
جِ
َ
ل
َ
وا
ً
زا
َ
ي
ْ
ه
َ
ؤٍِة
�
ى
ُ
كِِد
ْ
ػ
َ
بِ
ْ
ًِمِا
َ
ه
َ
ل
ْ
ص
َ
غِ
ْ
ذ
َ
ظ
َ
ل
َ
هِيِِى
َ
ب
ْ
ز
َ
ؤِ
َ
يِهِ

ت
�
م
ُ
ؤِ
َ
نى
ُ
ي
َ
جِ
ْ
ن
َ
ؤِ
ْ
م
ُ
ى
َ
ى
ْ
ِ
َ
بِ
ً
لا
َ
د
َ
دِ
ْ
م
ُ
ى
َ
ها
َ
م
ْ
ً
َ
ؤِ
َ
نو
ُ
رِذ
�
خ
َ
ج
ِ
َ
نى
ُ
فِل
َ
خ
ْ
ذ
َ
جِِهُِفِ
ْ
م
ُ
خ
ْ
ى
ُ
هِا
َ
مِِت
َ
ما
َ
ُِل
ْ
لاِ
َ
م
ْ
ى
َ
ًِ
ْ
م
ُ
ى
َ
لِ
�
ن
َ
جِ
ّ
ُ
َ
ب
ُ
ُ
َ
ل
َ
وِِه
ِ
بِ
ُ�
اللِّ
ُ
م
ُ
هى
ُ
ل
ْ
ب
َ
ًِا
َ
م
�
هِبٍِت
�
م
ُ
ؤِ
ْ
ًِمِ
Maksud kalimat bergarisbawah ayat tersebut!
A. larangan menggunjing sesama
B. perintah menjaga keharmonisan
C. perintah menghormati orang tua
D. larangan mengingkari perjanjian
E. larangan menentang ajaran agama

39. Maksud ِ
ْ
م
ُ
ى
َ
ى
ْ
ِ
َ
بِ
ً
لا
َ
د
َ
دِ
ْ
م
ُ
ى
َ
ها
َ
م
ْ
ً
َ
ؤِ
َ
نو
ُ
رِذ
�
خ
َ
ج adalah…
A. menjadikan perjanjian sebagai gurauan
B. sumpah serapah menjadi bagian kalian
C. dua orang yang bersumpah atas nama Allah
D. larangan mudah sumpah dengan nama Allah
E. menjadikan sumpah menjadi alat penipuan

40. Maksud ِ
ْ
ًِمِى
َ
ب
ْ
ز
َ
ؤِ
َ
يِهِ

ت
�
م
ُ
ؤِ
َ
نى
ُ
ي
َ
جِ
ْ
ن
َ
ؤٍِِت
�
م
ُ
ؤ adalah
A. satu kelompok lebih kuat dari yang lain
B. mayoritas satu kelompok atas lainnya
C. ada kelompok yang unggul dari yang lain
D. satu golongan menjadi penentu yang lain
E. satu nasab yang lebih bagus dari yang lain

Jawablah pertanyaan berikut!
41. Tulislah terjemahan hadis berikut!
ِ
ْ
ل
َ
لِب
َ
فِ
ْ
ؼِط
َ
خ
ْ
ظ
َ
ٌِ
ْ
م
َ
لِ
ْ
نِة
َ
فِ،ِهِها
َ
ظِلِب
َ
فِ
ْ
ؼِط
َ
خ
ْ
ظ
َ
ٌِ
ْ
م
َ
لِ
ْ
نِة
َ
فِ،ِهِد
َ
ُ
ِ
بِ
ُ
ه
ْ
رِ
ّ
ح
َ
غ
ُ
ُ
ْ
ل
َ
فِا
ً
س
َ
ى
ْ
ى
ُ
مِ
ْ
م
ُ
ى
ْ
ىِمِي
َ
ؤ
َ
زِ
ْ
ً
َ
مِ
ُ
ف
َ
ػ
ْ
ط
َ
ؤِ
َ
ًِل
َ
ذ
َ
وِ،ِهِب
ِِنا
َ
مً
ِ
ْ
الْ
42. Tulis maksud ayat dan hadis berikut!
- ِ
ِ
بِ
ُ�
اللِّ
ُ
م
ُ
هى
ُ
ل
ْ
ب
َ
ًِا
َ
م
�
هِبِ
َ
نى
ُ
فِل
َ
خ
ْ
ذ
َ
جِِهُِفِ
ْ
م
ُ
خ
ْ
ى
ُ
هِا
َ
مِِت
َ
ما
َ
ُِل
ْ
لاِ
َ
م
ْ
ى
َ
ًِ
ْ
م
ُ
ى
َ
لِ
�
ن
َ
جِ
ّ
ُ
َ
ب
ُ
ُ
َ
ل
َ
وِِه
- ِ
َ
نحِكِدا
�
صلاِ
َ
ؼ
َ
مِاى
ُ
هى
ُ
و
َ
وِ
َ�
اللِّاى
ُ
ل
�
جاِاى
ُ
ى
َ
مآِ
َ
ًًِر
�
لاِا
َ
ه
�
ي
َ
ؤا
َ
ً
- ِ
ُ�
اللِّ
َ
نا
َ
ز
َ
ؤِا
َ
م
ِ
بِ
ِ
ضا
�
ىلاِ
َ
ن
ْ
ح
َ
بِ
َ
م
ُ
ى
ْ
ح
َ
خِلِ
ِ
ّ
م
َ
ح
ْ
لا
ِ
بِ
َ
با
َ
خِى
ْ
لاِ
َ
ً
ْ
ُ
َ
لِبِا
َ
ى
ْ
ل
َ
ص
ْ
ه
َ
ؤِا
�
هِبِا
ً
مُِص
َ
دِ
َ
نحِىِئا
َ
خ
ْ
لِلِ
ْ
ً
ُ
ى
َ
جِ
َ
ل
َ
وِ
43. Tulislah kandungan pokok ayat dan hadis berikut!

- ِ
َ
ٌا
َ
كِ
َ
م
�
ل
َ
ط
َ
وِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِ
ُ
اللِى
�
ل
َ
صِِاللِ
َ
ٌى
ُ
ط
َ
زِ
�
ن
َ
ؤِ
َ
ة
َ
س
ْ
ٍ
َ
س
ُ
هِي
ِ
ب
َ
ؤِ
ْ
ً
َ
غِِِزى
ُ
ح
ُ
ؤِ
ُ
ل
ْ
ثِمِ
ِ
س
ْ
ح
َْ
الِْ
َ
ًِمِ
ُ
ه
َ
لِ
َ
نا
َ
وِي
ً
د
ُ
هِى
َ
لِبِا
َ
غ
َ
دِ
ْ
ً
َ
م
ِ
ُ
ل
ْ
ى
َ
ًِ
َ
لِ
ُ
ه
َ
ػِب
َ
جِ
ْ
ً
َ
مِ
ُ
ه
َ
ػِب
َ
جِ
ْ
ً
َ
مِِما
َ
زآِ
ُ
ل
ْ
ثِمِِم
ْ
ز
ِ
ْ
الِْ
َ
ًِمِِه
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِ
َ
نا
َ
وٍِت
َ
ل
َ
لا
َ
طِى
َ
لِبِا
َ
غ
َ
دِ
ْ
ً
َ
م
َ
وِا
ً
ئ
ْ
ِ
َ
ػِ
ْ
مِهِزى
ُ
ح
ُ
ؤِ
ْ
ًِمِ
َ
ًِل
َ
ذِ
ُ
ص
ا
ً
ئ
ْ
ِ
َ
ػِ
ْ
م
ِ
هِما
َ
زآِ
ْ
ًِمِ
َ
ًِل
َ
ذِ
ُ
ص
ُ
ل
ْ
ى
َ
ًِ
َ
ل

116 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII

- ِِبِيِد
ْ
ه
َ
يِ
�
رِب
ْ
لاِ
�
ن
ِ
إ
َ
وِِ
ّ
رِب
ْ
لاِى
َ
لِبِيِد
ْ
ه
َ
يِ
َ
ق
ْ
دِ
ّ
صلاِ
�
نِة
َ
فِِق
ْ
دِ
ّ
صلا
ِ
بِ
ْ
م
ُ
ى
ْ
ُ
َ
ل
َ
غِي�
س
َ
ح
َ
خ
َ
ٍ
َ
وِ
ُ
ق
ُ
د
ْ
ص
َ
ًِ
ُ
ل
ُ
ح
�
سلاِ
ُ
ٌا
َ
ص
َ
ًِا
َ
م
َ
وِِت
�
ى
َ
ج
ْ
لاِى
َ
ل
ِ
�
ن
ِ
إ
َ
وِِزى
ُ
ج
ُ
ف
ْ
لاِى
َ
لِبِيِد
ْ
ه
َ
يِ
َ
بِر
َ
ى
ْ
لاِ
�
نِة
َ
فِ
َ
بِر
َ
ى
ْ
لا
َ
وِ
ْ
م
ُ
ها
�
ً
ِ
إ
َ
وِا
ً
لًِ
ّ
دِصِِاللِ
َ
د
ْ
ىِغِ
َ
ب
َ
خ
ْ
ى
ُ
ًِى
�
ت
َ
حِ
َ
ق
ْ
دِ
ّ
صلاِ
َ
زى
ُ
ج
ُ
ف
ْ
لا
ِ
َ
وِ
ُ
بِر
ْ
ى
َ
ًِ
ُ
ل
ُ
ح
�
سلاِ
ُ
ٌا
َ
ص
َ
ًِا
َ
م
َ
وِِزا
�
ىلاِى
َ
لِبِيِد
ْ
ه
َ
يا
ً
با
�
ر
َ
هِِاللِ
َ
د
ْ
ىِغِ
َ
ب
َ
خ
ْ
ى
ُ
ًِى
�
ت
َ
حِ
َ
بِر
َ
ى
ْ
لاِي�
س
َ
ح
َ
خ
َ
ٍِ

AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII 117

Daftar Kepustakaan


Al-Ashfahani, Al-Raghib. Mufradat Alfadh Al­Qur‟an. Damaskus: Dar Al-Qalam, 1992
Al-Asqalany, Ibnu Hajar. 1986. Fath al­Bari bi Syarh Shahih al­Bukhary. Kairo: Dar al-
Rayyan li al-Turats.
Harun, Salman, Mutiara Al-Qur‟an. Jakarta: Logos, 1999.
Al-Jaza`iry, Abu Bakar Jabir, Minhajul Muslim, Madina, Maktabah al-Ulum wa al-Hikam,
1419
Al-Maraghy, Ahmad Mushthafa. Tafsir al­Maraghy. Mesir: Maktabah Mushthafa al-Baby
Al-Halaby, 1364 H
Al-Nawawi, Abu Zakaria bin Syaraf. Al­Minhaj Syarh Shahih Muslim ibn Hajjaj. Beirut: Dar
Ihya al-Turats al-`Araby, 1392
Al-Razi, Fakhr Al-Din. Al­Tafsir Al­Kabir aw Mafatih Al­Ghayb. Beirut: Dar Al-Kutub Al-
`Ilmiyyah, 1990
Al-Sa`dy, Abdur Rahman Nashir, Taysir Al-Karim al-Rahman fî Tafsir Kalam al-Mannan.
Riyadl: Idarat Al-Buhuts Al-Ilmiyyah wa Al-Ifta` wa al-Dakwah wa al-Irsyâd, 1410
H
Al-Zuhaily, Wahbah. Al-Tafsir al-Munir fi al-Syari`ah wa al-`Aqidah wa al-Manhaj.
Damaskus: Dar Al-Fikr al-Mu`ashir, 1418.
Ibn Katsir, Isma`il Abu Al-Fida. Tafsir Al­Qur`an al­`Adhim. Kairo: Dar Al-Hadis, 1988.
Ibn Mandzur, Jamaluddin Muhammad, Lisan al­`Arab. Beirut: Dar Al-Fikr, 1994.
Kementerian Agama RI, al-Qur‟an dan Terjemahnya, Jakarta: PT Sinergi Pustaka Indonesia,
2012
Qal`aji, Muhammad Rawwas dan Qunaybi, Hamid Shadiq. Mu`jam Lughat Al­Fuqahâ‟.
Beirut: Dar Al-Nafa‟is, 1985
Shihab, M. Quraisy. Wawasan Al­Qur`an Tafsir Tematik atas Pelbagai Persoalan Umat.
Bandung: Mizan, 2007.
_______, Tafsir Al-Qur‟an Al-Karim. Bandung: Pustaka Hidayah, 1999.
_______, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur‟an. Jakarta: Lentera Hati,
2002

118 AL-QUR’AN HADIS MA KELAS XII